Chapter 18

Jullian berharap waktu kali ini akan berjalan lambat, ini jauh dari kata baik, Jullian di lingkupi perasaan yang tak mampu di utarakan dengan kalimat-kalimat.

Dilvina kini kembali berada tepat di hadapan nya, ia memakai apron berwarna coklat khas warna identik cafe nya, ia membawa baki berisi beberapa potong cake dan segelas teh juga sebuah kotak bekal beserta botol minuman siap bawa.

“Semoga mau menyukai nya” letakkan Dilvi di meja kecil sebelah sofa, kau akan pulang Jull?” Dilvi berbasa-basi yang sudah jelas jawaban nya ya, karena pakaian lelaki itu kotor walau tak terlihat oleh kasat mata.

Jullian mengangkat gelas di atas baki yang baru di letakkan Dilvi. “Iya, tidak ada baju pria yang bisa ku beli di toko tadu! tidak bisa kah kau duduk, akan berapa lama kau berdiri di sana?”

Dilvi tampak gugup, menyilangkan tangan dengan baki di pelukan nya. “Tidak masalah aku berdiri saja! maaf semua itu karena ku” sungguh ia masih sangat jijik membayangkan kelakukan nya semalam itu, mungkin akan menjadi seseuatu yang tidak bisa terlupakan.

Jullian mulai mengesap teh nya perlahan, menghirup aroma teh itu, tidak pernah berubah tetap sama ini terfavorite nya, ia perna mati-matian mencari nya, semenit kemudian Jullian meletakkan gelasnitu.

“Tidak masalah jangan di bahas lagi, kau pulang pukul berapa nanti?”

“Tidak tahu, aku akan pergi makan malam bersama Richard nanti malam…”

Dada Jullian seketika memanas, wanita ini baru saja membuat nya berbunga-bunga, seketika sudah membakar nya.

“Oh, baik lah , selamat bersenang-senang” air muka nya perlah berubah, Dilvi hanya diam tidak menyahuti lagi ucapan Jullian.

Jullian kemudian mengangkat jam pada lengan kiri nya, melirik waktu di arloji mahal itu. “Hem, baik lah aku harus pergi sekarang, perjalanan ke rumah lumayan panjang!”

Dilvi mendekat, “Tunggu, aku masukan dulu bekal mu!”

“Terimakasih, aku sudah kenyang!” Jullian mendadak dingin, namun ia berusaha senetral mungkin perlahan bangkit.

Kenyang? Bangkah dia tidak menyentuh cake nya.

“Lalu, bekal mu bagaimana Jull!l?” tegur Dilvi kala Jullian melangkah jauh.

“Lain kali saja, terimakasih, aku sudah terlambat” Jullian mengayunkan langkah nya berjalan keluar dari ruangan Dilvi membuat pintu terasa membantin kuat.

Bugh…

Jullian menarik nafas nya berat, merasa telah kehabisan segala cara, ia merasa apapun itu Dilvi tidak pernah sedikit pun melihat nya, menghiraukan nya, ia seperti mengejar bayangan yang tidak nyata, sesuatu ketidakpastian dan tidak kejelasan, seseorang yang semakin menjauh saat dia mendekat, seseorang yang berlari saat ia terpincang-pincang mengejar nya.

Kala dia merasa sudah lebih dari baik, namun kenyataan nya tidak, di titik ini pula dia mulai melemah, rasa nya ia hampir menyerah, tatapan nya kosong padahal jalan itu hampir di depan mata, sinar itu menyurut, perasaan nya benar-benar telah pasrah.

Dari ruangan nya Dilvi berjalan keluar, melangkah lebar dan berhenti tepat si ruang cefe yang masih di tutup separu pintu besi nya, menoleh pada Jullian yang benar-benar akan pergi, kali ini dia tidak tinggal, kali ini dia benar berlalu, Dilvi merasakan ada kepingan-kepingan yang baru menyatu, putik-putik baru yang tumbuh.

“Jullian!” teriakan Dilvi menggema, namun hanya di ruangan itu, Jullian di luar mendengar dengan samar namun cukup jelas, dia yang baru saja akan masuk ke dalam mobil seketika berhenti, dan menoleh ke arah belakang.

Dilvi tampak berjalan cepat ke arah nya mendorong pintu kaca lalu berlari kecil ke parkiran, “Jull, aku ikut pulang!”

Jullian terperangah, kesempatan apa lagi ini, dia memanggil ku, dia mengejar ku, dia mau ikut bersama, tidak menimbang atau memberikan pertanyaan, Jullian langsung memberi anggukan.

Lalu Dilvi meminta nya menunggu ia akan ke dalam mengambil tas lalu menutup kembali pintu café.

Masih 30 menit lagi saat mungkin para pekerja nya akan datang.

Dilvi berlari kecil sudah membawa tas milik nya, ia mulai mengunci pintu kaca yang tadi di buka lalu menutup dengan sebuah pintu besi yang kini entah kenapa terasa berat, Jullian yang melihat itu pun mengayunkan langkah mendekat, membuat Dilvi menyingkir , dengan satu kali tarikan kuat pintu besi yang cukup berat itu tertutup.

Dilvi melampirkan senyuman nya. “Terimakasih untuk yang kesekian Jull”

Jullian menyentuh poni Dilvi lalu mengacak-acak nya, “Aku suka kau tersenyum Dilvi” melampirkan senyuman tulus membuat Dilvi bersemu malu mengerucuti bibir nya.

“Apaan sih, gombal banget!"

Kedua nya pun tertawa berjalan beriringan menuju mobil dengan Jullian membukakan pintu untuk Dilvi, “Terimakasih, sudah menjadi penumpang pertama ku”

“Oh, ya sungguh! Ini mobil baru?” antusias wanita itu.

Jullian menyahut dengan alis yang di gerakkan dan melampirkan senyuman genit nya untuk masuk ke dalam mobil kemudian, “Kita pergi sekarang” ujar Jullian menolah pada Dilvi yang memasang seat belt nya

“Ayo!” Dilvina tampak semangat padahal ini hanya perjalan pulang kerumah.

Beberapa menit mobil telah melintasi jalanan, tidak ada yang memulai percakapan, ke dua nya tampak pada fikiran nya masing-masing, tidak tahu harus memulai dari mana, Jullian tampak sibuk dengan stir nya namun terus melirik dengan ekor mata, pun Dilvi lebih memilih menatap pada jalanan, namun mulai tersenyum sendiri tidak mengerti apa yang sedang ada di fikiran dan kepala nya

.

.

.

Sedikit penghantar tidur, udah, tabungan naskah nya sudah habis 😁 besok mulai ngetik lagi wkwkw jangan paksa up dua 😆

Terpopuler

Comments

Agus Purwanto

Agus Purwanto

ksyaky jd nnih

2023-04-29

0

Juliezaskia

Juliezaskia

lanjut

2022-03-21

0

Casnialovly Purple

Casnialovly Purple

q Bru baca sampe sini part brp ya yg Julian nyulik Frans untuk nemenin dia k Manila nyari dilvin

2021-10-15

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 #Dilvina Side Story
3 Visual
4 #Dilvina Side Story II
5 #Dilvina last story (Awal mula)
6 Tetangga baru
7 Jebakan
8 Jebakan (2)
9 Ny. Jullian
10 Perhatian
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Epilog
83 Extra Chapter 1
84 Extra Chapter 2
85 Extra Chapter 3
86 Extra Chapter 4
87 Extra Chapter 5
88 TAMAT
89 SOPHIA UPDATE
90 ONLY PROMO TERBIT
91 Karya Baru
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Prolog
2
#Dilvina Side Story
3
Visual
4
#Dilvina Side Story II
5
#Dilvina last story (Awal mula)
6
Tetangga baru
7
Jebakan
8
Jebakan (2)
9
Ny. Jullian
10
Perhatian
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Epilog
83
Extra Chapter 1
84
Extra Chapter 2
85
Extra Chapter 3
86
Extra Chapter 4
87
Extra Chapter 5
88
TAMAT
89
SOPHIA UPDATE
90
ONLY PROMO TERBIT
91
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!