#Dilvina Side Story II

Beberapa mayat tergeletak di halaman rumah hingga ruangan keluarga, beberapa petugas kesehatan tampak sudah tak bernyawa masih dalam keadaan terduduk di tempat nya, semakin jauh langkah semakin banyak di lihay nya tumpahan darah.

Dilvi menggigiti bibirnya, jantung nya berpacu sangat kencang, "Ada apa ini?” dia masih tidak percaya, apakah dia sedang tidur dan sedang bermimpi buruk, langkah nya terhenti saat di dengar oleh nya teriakan sang ayah di dalam ruang kerja nya.

“Tidak! aku tidak bermimpi aku sadar, ayah!” ujar nya mendengar jeritan ayah seperti kesakitan, di sambuti beberapa kali suara tembakan dan gelak tawa beberapa orang di dalam sana.

"Ayah...." suara Dilvi tertahan, tubuh nya bergetar hebat, kaki nya tak mampu lagi berpijak, apa yang sedang menimpa ayah nya, Dilvi mundur beberapa langkah, mengambil kesempatan bersembunyi di balik gorden ketika dia mendengar derap langkah dan pintu terdengar di buka, persekian detik beberapa orang keluar dari sana.

"Vincent!" Dilvi tidak bergeming lelaki itu adalah salah satu dari ke tiga orang kepercayaan ayah nya dari Dilvi kecil, Dilvi benar-benar terbelalak tidak percaya, ada apa ini sebenar nya, ia nyaris terhuyung mendapatkan jelas semua hal di hadapan nya.

“Ayah, ayah kenapa, apa yang merka lakukan pada ayah!” Dilvi menangis menahan getaran di bibir nya.

"Mama, Giana, Emerald , bagaimana nasib mereka, apakah Daniel dan Antonio melakukan hal buruk pada mereka.

Dilvina masih gemetaran, sebisa mungkin dia menetralkan diri nya, masih berharap dalam doa seiring nafas nya ayah nya baik-baik saja, begitupun Mama dan adik-adik nya.

Benar-benar dia seperti berada di padang savana berada di tempat terancam di antara singa-singa buas yang jika sedikit saja terdengar keberadaan nya dia yakin dia akan di lahap habis tak bersisa.

Ini jelas persekongkolan yang sudah terencana, sungguh bahkan Dilvi sangat kenal orang-orang yang bersama Vincent itu merupakan para keamanan yang sehari-hari mengamankan pulau tempat kediaman mereka, dan yang bejatuhan tergeltak dimana-mana mungkin adalah bagian dari klan lain yang tidak ingin menjadi pengkhianat dan bersedia mati.

Malam menjelang pagi, saat Dilvi bahkan belum pergi dari sebalik gorden, saat ini iblis-iblis berwujud manusia masih berkeliaran di sana, terdengar jelas Daniel dan Antoni sudah berada di sana, sungguh benar yang di fikirkan Dilvi mereka bertiga berkhianat kepada ayah nya, lalu dimana Mama dan adik-adik nya.

Seperti menjawab bertanyaan, Antoni dengan gelak tawa mengatakan Sonia ibu Dilvi, adik-adik nya juga dua pembantu nya di buang di bibir pantai, tidak jauh dari pemukiman penduduk.

"Di buang?" seperti apa maksud mereka di buang apakah di lempar dari atas. "Mama, Sandri, Erland" ujar nya lirih benar-benar ia tak berhenti memohon semua nya tidak mengalami hal buruk seperti ayah nya.

"Ayah!" baru saja dia memikirkan Ibu dan Adik-adik nya, para lelaki itu menyeret keji tubuh ayah nya, sungguh ayah nya sudah tak berdaya, mereka berucap bahwa ayah nya telah mati setelah dua kali tembakan menghantam dada nya.

Dilvi mrasa sesak di dada nya, seperti hujami pukulan dahsyat bertubi-tubi, “Ayah” tangis nya tak bersuara.

“Bìadab” saat sudah tak bernyawa saja mereka masih menampari wajah ayah nya, menendang di seluruh tubuh tak bernyawa nya, Dilvi nyaris hampir hilang kesadaran nya, dia benar-benar tak mampu lagi berdiri, dia melemas, semua kenyataan yang di lihat nya sangat amat berat, persekian detik Dilvi pun terjerembab di balik gorden besar di belakang sofa rumah itu.

Beberapa jam berlalu.

Kini cahaya terang mulai mengusik manik nya, Dilvi mengerjab, menyipitkan mata nya, sudah terpampang jelas siang hari yang cerah di sebalik jendela, namun suasana masih terasa mencekam, suara tembakan-tembakan terdengar lagi, namun di ruangan tempat Dilvi berada sudah kosong, jasad ayah nya juga tidak ada lagi di sana.

Hanya ada beberapa jasad dua orang keamanan, dan satu petugas bersih-bersih, Dilvina menelisik, pada jasad lelaki bertubuh kurus itu, dada nya masih naik turun, Dilvi langsung mendekat, jika dia nyaris terbunuh sudah jelas dia bukan bagian dari Vincent, Antoni dan Daniel.

Dilvi tidak tahu nama nya, lelaki itu sudah tak berdaya, Dilvi menggerak-gerakkan tubuh nya, memukul pelan wajah nya, petugas bersih-bersih itu pun membuka mata ny berat, mengucap nama Dilvi.

“Ce-pat pergi non, tempat ini akan di ledakkan” lelaki itu terbata bagian perut nya sudah bergelimangan darah.

Dilvi menggeleng, bagaimana bisa dia pergi ia sudah melirik dari jendela manusia-manusia iblis masih berada di luar sana, pun penjagaan para pengkhianat di mana-mana.

“Ma-suk ke ruang kerja bapak, di sa-na ada pintu ke ruang ba-wah tanah, di belakang susunan rak buku, ruang bawah tanah lo-rong nya tembus ke pantai dekat pemu-kiman nelayan, minta bantuan di sana!” lelaki itu menangi di ujung kalimat nya.

Lelaki itu sudah mengabdi di keluarga Johannes sebelum Dilvi ada, benar-benar tidak kuasa bagaimana kejadian buruk ini menimpa makhluk tuhan sebaik Johannes lekaki yang penuh wibawa, tegas, namun sangat bersahaja, dan mudah berbaur dengan siapa saja.

Johannes jauh dari kata bengis atau sok berkuasa, dia menganggap semua pekerja seperti keluarga, hidup rukun aman menjamin kesejahteraan setiap pekerja nya, tidak di sangka malaikat berwujud manusia seperti Johannes bisa membuat para tangan kanan nya gelap mata.

Entah sejak kapan,Antoni, Daniel dan Vincent sudah merencanakan perbuatan keji ini, bahkan ke tiga nya sudah lebih dari 15 tahun bekerja untuk Johannes menangani semua dengan baik apapun perintah nya.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Cucu Ulpah

Cucu Ulpah

ketiga tangan kanannya bener" iblis...air susu d balas air tuba bener" tdk Punya hati😠😠

2022-09-27

0

@🍾⃝🄷🄸🄰🅃🅄🅂✅

@🍾⃝🄷🄸🄰🅃🅄🅂✅

brasa nonton.. 😳

2022-09-04

0

Yuni MamaRizky

Yuni MamaRizky

kasihan banget ya keluarga divi gk tahunya ada kisah masa lalu yg mencekam akankan terkyak

2022-05-04

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 #Dilvina Side Story
3 Visual
4 #Dilvina Side Story II
5 #Dilvina last story (Awal mula)
6 Tetangga baru
7 Jebakan
8 Jebakan (2)
9 Ny. Jullian
10 Perhatian
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Epilog
83 Extra Chapter 1
84 Extra Chapter 2
85 Extra Chapter 3
86 Extra Chapter 4
87 Extra Chapter 5
88 TAMAT
89 SOPHIA UPDATE
90 ONLY PROMO TERBIT
91 Karya Baru
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Prolog
2
#Dilvina Side Story
3
Visual
4
#Dilvina Side Story II
5
#Dilvina last story (Awal mula)
6
Tetangga baru
7
Jebakan
8
Jebakan (2)
9
Ny. Jullian
10
Perhatian
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Epilog
83
Extra Chapter 1
84
Extra Chapter 2
85
Extra Chapter 3
86
Extra Chapter 4
87
Extra Chapter 5
88
TAMAT
89
SOPHIA UPDATE
90
ONLY PROMO TERBIT
91
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!