After 41 Days Marriage
[Hay selamat datang di novel saya yang selanjut nya, please jika tidak berkenan keluarlah tanpa merusak rating nya, ilyou ❤]
Manila, Filipina
…
Bugh…
Bugh…
Dilvi menggeram, tangan nya meraih bantal, untuk yang kesekian kali nya ia menutup rapat-rapat telinga nya, namun percuma saja gangguan suara grasak-grusuk, dari sebuah ranjang besi menabrak dinding tripleks masih sangat terasa getaran nya sesekali berhenti lalu terulang lagi.
“Ya tuhan, lihat timing bisa tidak sih!” Dilvina semakin kesal melempar sembarangan bantal nya kemudian, ini sudah pukul 4 pagi, bagaimana bisa mereka belum juga selesai menggetarkan dinding rumah kayu ini.
Seperti ini lah keadaan Dilvi jika suami Sophia kembali kerumah, Dilvi mendadak insomia di buat tidak tidur semalaman, oleh kedua orang suami istri yang melampiaskan kerinduan, what, suami istri? Kau yakin? How should I know, yang pasti kata Sophia itu suami nya, lelaki bekerja di luar Manila dan pulang 1 bulan sekali.
Dilvi mendesis. “Harus nya aku tidur di caffe saja jika tahu Damian akan pulang! Argghht!”
Sungguh menjijikan sekali terdengar samar suara-suara lakhnat tepat di kamar sebelah Dilvi, tidak habis fikir apa mereka sama sekali tidak ingat, tidak mempedulikan ada manusia lain rumah ini.
“Ku mohon!! berikan aku waktu untuk tidur sebentar saja!” uppsss Dilvi segera menutup mulut nya yang tidak sengaja mengeluarkan kalimat kesal dengan suara yang cukup besar.
Semenit kemudian setelah suara Dilvi mengudara suasana mendadak lengang, Dilvina menajamkan telinga nya lagi dan seperti nya benar suara besar nya tadi berhasil memberhentikan gejolak mereka.
“Hah…terserah lah apapun yang mereka fikirkan tentang ku” Dilvi menarik nafas nya lega, “Hah mereka benar-benar menyebalkan, nasib menumpang!”
Di rumah ini, di rumah milik Sophia seorang teman sekaligus mantan karyawan Dilvina dulu sudah 6 bulan ini Dilvina tinggal di sini bersama Sophia yang merupakan seorang berkebangsaan Filipina , keturunan melayu.
Dilvina dan Sophia memeiliki kedekatan seperti kakak adik sekandung sangat amat dekat dan tidak jarang juga mereka bertengkar, ya walau tidak membutuhkan waktu yang lama mereka akan saling mencari dan berbaikan lagi.
Kala itu Sophia memutuskan berhenti bekerja di Travel agent milik Dilvi untuk kembali ke Manila, negara yang sudah lama ia tinggalkan namun selepas Sophia kembali ke manila mereka pun masih sangat dekat, hubungan jarak jauh tidak memutuskan kedekatan mereka, di tambah sangat mudah nya jangkauan social media mendekatkan jarak yang jauh dewasa ini.
Tidak pernah terfikir oleh Dilvi dia akan menyusul Sophia ke Manila terlebih menetap lama di sini, berada jauh dari sang Ibu dan adik-adik nya, walau ini bukan kali pertama dia menetap di suatu negara lain seperti Singapura sebelum nya, ketika di Singapura sang ibu masih sering mengunjungi nya, terlebih adik nya juga menikah dan menetap di sana, namun kali Ini tidak, Dilvi belum siap mengajak ibu nya untuk Filipina mengingat kondisi nya masih menata ulang kehidupan nya.
Kali ini Dilvi mulai memejam, pandangan nya lurus ke atas langit-langit putih di kamar nya.
“Ma, Maafkan Aku, Maafkan Dilvi”
Kata-kata itu yang berulang kali keluar dari bibir nya, timbul dari hati nya setiap hari, terkadang dia berfikir mungkin Mama sangat kecewa atas keputusan perceraian nya, tanpa pernah mencoba melakukan sebuah mediasi atau negosiasi, pernikahan nya terlalu awal, bukan kah kata orang 5 tahun pertama itu butuh perjuangan, namun dia hanya kurang dari dua bulan dan dia sudah menyerah.
Sungguh Ma Dilvi tidak sanggup, Dilvi tidak kuat, 1 hari di pernikahan ku bagaikan setahun di neraka, dia tidak memukul fisik ku, tidak berselingkuh atau mendua, tapi sungguh , dia memukul ku remuk hingga ke dalam-dalam.
Sungguh Dilvi tidak marah Mama memilih nya untuk menjadi suami Dilvi, tapi sungguh tidak selama nya pilihan orang tua itu benar,bukan? Saat itu bahkan aku telah mencoba berdamai dengan diri ku, aku mencoba menerima pernikahan yang Mama ciptakan, belajar mejadi seorang istri, seorang wanita yang baik untuk nya, namun aku salah, ya aku salah.
Dua hati yang saling bertolak belakang jika satu nya mencoba maju, namun satu nya lagi terus mundur dan malah berbalik arah itu sangat berat! hidup tidak semudah membalikkan telapak tangan lalu bergerak-gerak dengan mengucap mantra untuk di sulap dan terkabulkan, no!! hidup dan hubungan tidak semudah itu.
'Wanita tua kelebihan matang '
Aku ingat itu, aku ingat panggilan favorite mu yang bahkan sampai detik ini aku sangat ingat intonasi alunan nada ketika kau mengucapkan nya, sangat amat jelas dan lantang menelusup ke dalam telinga menusuk hingga ke relung hati paling inti.
Ada banyak hal yang belum mampu aku lupakan, hal-hal yang selalu terasa seperti tamparan, jika istri di anggap seperti pembantu mungkin bagi ku itu lebih baik, setidak nya pemabantu adalah seseorang yang pekerjaan nya di bayar dan di hargai.
Namun tidak dengan ku, aku bahkan lebih di bawah level pembantu, dia seakan menatap enggan kepada ku, apa lagi untuk berbagi udara di ruangan yang sama dengan ku.
Kau tau berapa banyak air mata ini tumpah, berapa banyak ke sakitan yang ku rasa, saat aku menatap suami ku dari jauh, mendengar tawa nya dengan orang lain, namun hanya ucapan sinis dan begitu banyak yang dia lemparkan kepada ku, bahkan ia sangat senang memperlakukan ku seperti itu.
Sisi mana yang harus membuat ku bertahan, saat sebuah permintan aneh nya meminta ku mendapatkan lelaki lain yang mungkin akan mencintai ku dengan tulus, sungguh dia bukan manusia dia bahkan tidak bercanda untuk menjodohkan ku dengan lelaki lain.
Tuhan, sakit…
Suami mana yang tega meninggalkan mu bersama lelaki lain di dalam sebuah ruangan pertemuan, bertujuan untuk kau dan lelaki itu kalian saling dekat dan berkenalan.
*
Hingga Dilvi menyerah di hubungan yang dia rasa lebih menyakitkan dari sebuah hubungan toxic.
Akhirnya perceraian lah yang membawa nya ke sini, perceraian yang membuat nya kuat , tidak, bukan hanya perceraian, Dilvi sudah terlalu kuat atas semua hal yang telah di lalui nya.
Kini dia hidup lebih baik, Dilvi mulai menata hidup nya lagi, perlahan-lahan beberapa bulan ini mulai terlihat jelas, berbekal tabungan hasil kerja nya bertahun-tahun dulu ia mampu merintis sebuah coffee shop and pastry.
Dia bahkan tidak punya bakat dalam pembuatan makanan dan minuman sebelum nya, namun semua nya muncul secara autodidact berkat sebuah tekanan.
Tidak di pungkiri ada sebuah sisi baik di pernikahan nya yang sangat singkat itu ternyata, di beri kesempatan menjalani sebuah kehidupan pernikahan, Dilvi yang sama sekali tidak pernah melakukan sesuatu hal apapun pada sebuah hidangan selain memakan nya,
Saat itu Dilvi melakukan nya, mempelajari dengan sungguh-sungguh menghidangkan hasil resep penuh cinta nya setiap hari.
Namun tetap, bagus atau tidak nya yang di sajikan nya, tetap saja lelaki itu selalu mengatkan hal yang tidak menyenangkan atas usaha dan jerih payah yang sudah Dilvi lakukan.
Baiklah lupakan sakit itu, setidak nya dari sana lah ia mulai mencintai dunia baru nya, mulai mendapatkan ketertarikan di dunia cake and pastry, mulai mengikuti banyak kelas online dan beberapa kelas baking di Manila.
Berkat kegigihan wanita itu pun dia berhasil, mendirikan ‘Dilv Coffee & Pastry' di sebuah kota negara Filiphina itu, sebuah caffe yang lumayan ramai terletak di district jantung kota itu.
Tidak di ragukan lagi wanita itu selalu sukses dalam setiap bidang usaha apapun yang di kelola nya, ia bahkan tidak menyesali jika akhirnya usaha Travel agent yang sangat berkembang milik nya dan telah dirintis nya dari Nol dan akhirnya ia berikan kepada Sandrina Adik kandung nya.
Tidak masalah, karena saat ini Sandrina lah yang di embani mengurus dan menjaga Ibu mereka, dia pantas mendapatkan itu, walau nyata nya ibu nya bahkan hidup lebih dari cukup dari anak-anak nya.
Kringggg…..kringggg..
Alram aesthetic berbahan logam berbentuk bulat itu berdering, mengudarakan suara nyaring nya, Dilvi pun segera menekan tombol jam silver itu dengan satu juluran tangan, rasa nya baru saja ia menutup mata, baru saja rasa nya ia terlelap dengan nyaman nya.
Tidak ingin membuang waktu ia pun segera bangkit dari tidur yang memang tidak pernah tenang dalam hidup ya, untuk bergegas menyegarkan tubuh nya, menyirami kepala setengah pusing karena mendadak bangun.
Di luar kamar Sophia dan Damian suami nya sudah tidak ada, mereka biasa keluar dari pagi hingga menjelang sore nanti menghabiskan waktu entah kemana, menjelang sore kedua nya wajib kembali karena saat malam hari Sophia akan berangkat bekerja, Sophia bekerja di sebuah kawasan tempat hiburan malam terkenal di Manila.
Tidak terlalu lama Dilvi bersiap-siap ia sudah selesai memakai pakaian nya, memoles sedikit bedak tanpa tambahan apapun , dan bersiap untuk segera berangkat ke Caffe nya.
Dilvi mengamati mengerdarkan pandangan nya keseisi rumah kayu itu, benar Sophia dan suami nya sudah pergi.
Ia pun turun dari rumah semi panggung itu untuk segera bergegas ke Caffee, sudah terparkir di depan rumah motor matic keluaran terbaru kendaraan yang selalu menemani nya kemana pun langkah nya.
Mencoba menikmati apapun ia mulai memutar kunci, dan menyalakan motor untuk segera pergi.
Wanita bercelana panjang dengan kemeja semi formal nya itu pun mulai menajajaki jalanan, memacu perlahan motor bebek nya melintasi jalanan kota Manila yang lumayan ramai, ini lah kenikmatan itu, saat si perantau merasakan hidup di dunia lain, di antara budaya yang berbeda, orang-orang asing, namun masih bisa di rasakan bahagia nya, saling sapa, saling tegur atau mengucapkan salam, namun tetap berbeda ini bukan tempat nya.
Langit tidak terlalu terik, saat matahari bahkan malu-malu menampakan diri nya, Dilvia terus mengendarai motor nya dengan hati-hati merasakan udara dingin yang perlahan tertiup dengan langit yang tetap tenang.
Tidak pernah di sadari nya, selama dua hari ini telah ada dua pasang mata yang bergantian mengawasi nya, mulai dari keberangkatan nya hingga sampai di tempat tujuan.
Lelaki itu pun memberhentikan mobil milik nya di tempat yang jauh, memastikan Dilvina sudah sampai dan dalam keadaan baik-baik saja.
.
.
Awal kisah ada di Frans Brian ; Love Story ⚠️
[Bab setelah nya akan menceritakan tentang kehidupan keluarga Dilvina sebelum dewasa ]
Please minta like dan comment nya biar semangat 😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Nofta Putri
rindu ingin baca lagi.
2024-04-26
1
Ana Izhar
tetiba rindu jd bc lg wkwkwk
2024-04-23
0
Rinda
baca lagi 2023
2023-11-08
0