Jebakan (2)

“Sorry Dilvi” Ujar Felix setelah mendorong wanita itu ke dalam. “Semoga ini terbaik untuk masalah kalian” Felix mengingat Jullian yang benar-benar berantakan hidup setelah Dilvi pergi.

“Apa-apan Felix!!” Pekik Dilvi terlonjak kaget nyaris terhuyung namun kaki nya masih bisa menyeimbangi tubuh nya tidak jatuh, ia masih menatap pada daun pintu yang baru tertutup.

“Felix, buka pintu nya!” putar Dilvi handle pintu,“Felix jangan bercanda, Felix!!”

Cklak, cklak…

“Felix buka pintu nya, apa mau mu sebenar nya!” Dilvi menoleh sekilas ke arah ranjang, mata nya langsung melebar sempurna kali ini ia benar-benar terkesiap, nyaris jantung nya seakan ingin melonjak keluar, mendadak merasa dalam mimpi, wajah itu sosok itu, lelaki itu berdiri di ujung ranjang menatap pada nya.

Dilvi merasa ia sedang tidak waras, dia tengah berhusinasi, tangan nya masih terus menggerak-gerakkan handle pintu.

Cklak.. Cklak..

Nafas Dilvi putus-putus, takut karena terkurung tidak tahu hal buruk apa yang akan terjadi, kini semakin takut ketika ada makhluk itu di sana, Jullian masih diam membisu saat Dilvi terus memaksa handle bisa terbuka.

Tatapan Dilvi tajam, saat kesadaran nya mulai di ambang waras, “Tidak bagaimana dia di sini, kenapa dia si sini tidak” bathin nya terus menolak namum kepala ya terus menyadarkan nya ini nyata sangat nyata, itu benar dia.

Jullian sedang mencari celah menunggu kesempatan saat di mana ia akan menyapa, satu langkah nya mencoba mendekat dengan Dilvi yang belum menyurut memegangi handel dengan 1 tangan nya lagi memukul-mukul pintu.

“Dilvina” ujar lelaki itu, manik nya berkilau saat ia menatap kini wanita itu ada bersama nya, ini bisa jadi kesempatan mungkin juga sebuah keputusan.

“Stop! Jangan mendekat, stop! ternyata ini adalah rencana mu!” manik Dilvi menajam nafas nya terengah-engah, “Coco” kemudian di lihat nya pula makhluk menggemaskan itu ada di sana, fikiran nya pun menebak pasti.

“Apa yang kau rencanakan! apa lagi yang kau mau!”

Lelaki itu mendekat kini tatapan nya melemah, menatap seperti memohon, “Dilvi…”

“Stop Jullian, buka pintu nya cepat, buka kata ku!”

“Berikan aku kesempatan! ku mohon Dilvina” kalimat lirih itu langsung keluar saat dia rasa dia tidak tahu lagi harus mengatakan apa dan memulain dari mana.

“Sampah, buka pintu nya Jullian!! buka pintu sekarang!!! “sarkas Dilvi tatapan nya nyalang, ia bahkan sangat tidak ingin mmendengar apapun penuturan lelaki itu.

“Dilvi, ku mohon! ”kini ia meminta benar-benar dan sungguh-sungguh saat manik nya pun menatap penuh harap.

“Apa lagi rencana mu Jullian, aku sudah pergi Jauh, aku tidak lagi ingin jadi kotoran hina di hidup mu!”

“Dilvi” lelaki itu melangkah lagi.

“Berhenti jangan mendekat!” bibir Dilvi bersimpul jijik, ia sangat muak pada wajah memelas lelaki itu.

Ckak cklak.

Lagi-lagi ia memutar handle dan terus memukul-mukul pintu. “Felix sialan! sudah ku duga dia punya maksud jahat terhadap ku!”

“Felix buka!! “Felix!!!” bug bug… kini Dilvi memangis kekesalan yang begitu membuncah, tangan nya nyaris memerah.

Bughh bughh… .

“Berhentilah memukul, tangan mu akan terluka!” tatap lelaki itu pada Dilvi yang bergerak-gerak seakan tenaga nya sanggup mendobrak pintu.

Tidak mengindahkan, kaki wanita itu pun mulai menendang, nafas nya terdengar jelas, ia sangat besusah payah.

”Sialan!!!” bruakk

Dilvi meringis tertahan kaki nya menghantam kuat menimbulkan merah di sana, Ia pun menahan memegangi ny

“Berhentilah menyakiti diri mu, aku bisa membuka nya!”

Dilvi mengangkat kepala nya menatap nyalang pada lelaki itu. “Maka buka sekarang, hentikan omong kosong mu!”

“Berikan waktu untuk ku lima menit! Aku ingin menjelaskan pada istri ku” ujar nya lembut, melampirkan manik memohon nya.

“Haha, istri” Dilvi menaikan ujung bibir nya, melampirkan tawaan mengejek sangat tidak ingin mendengar kalimat menjijikkan itu.

“Omong kosong, cepat buka Jullian, kau bukan suami ku, kau tidak ada hak apapun!”

“Tapi kenyataan nya kau memang istri ku!”

“Berhentilah Jullian, kau sangat membuang-buang waktu ku!” sarkas nya lagi yang memang sudah muak mendengar omong kosong Jullian.

“Kau bisa menyangkal nya tapi tidak pada kenyataan nya, Dilvina” tegaskan lelaki itu lagi, ia pun berjalan ke arah nakas entah apa yang akan di lakukan nya, dari sisi pintu Dilvina terus menatap nya, masih bersikap waspada kalau-kalau ada hal buruk yang akan menimpa nya.

Jullian mengambil ponsel nya, saat kini manik nya juga menoleh pada Dilvi mengisyaratkan sesuatu hal, seperti meminta menunggu ia akan menunjukan sesuatu.

Namun entah dia memang sengaja menunjukkan nya atau tidak, Dilvi melihat sebuah cincin pernikahan masih melingkar di jemari lelaki itu, Dilvi pun mengalihkan wajah nya, benar-benar ia sudah tidak peduli lagi dengan apappun itu.

Jullia tampak menggeser ponsel nya, lalu kemudian mengangkat nya membuat Dilvi melihat nya, namun tidak jelas oleh dilvi nama kontak nya dari jauh.

tut, terdengar suara Jullian menekan sebuah icon pengeras suara di ponsel. memperdengarkan jelas kepada Dilvi bahwa panggilan itu masuk.

Tut…..tut…..tut…

Dilvi di buat berfikir apa yang lelaki itu akan lakukan, benar-benar ia tidak bisa menebak apapun kali ini.

“Hallo Rinda”

Degh… wanita itu terkesiap Rinda? Jullian menghubungi Rinda.

“Hay Jull, bagaimana kau menemukan Dilvi?”sahut wanita bernama Rinda yang merupakan sepupu sekaligus lawyer Dilvina di seberang sana.

“Belum Rind, bagaimana jika aku menemukan nya, namun dia tidak percaya kami masih sah suami istri apa yang harus aku lakukan Rin!”

“What the Fùck !!” cerca Dilvina.

“Baiklah, nanti aku email-kan surat putusan dari pengadilan yang menolak gugatan percerai yang Dilvi kirimkan”

Dilvi menggeram, tangannya mengepal “Sialan” nafas nya menggebu kali ini emosi nya benar-benar membuncah, bagaimana Rinda melalukan ini, kenapa mereka mempermainkan ku.

“Secepat nya ya Rind...!” perbesar Jullian ucapan nya setelah mendapatkan kekesalan wajah Dilvina atas kenyataan sebenar nya.

“Iya, selamat berjuang Jull, ku harap kau mendapatkan kesempatan kedua nya!”

“Thanks ya Rind, Bye”

Tut.

“Tutup mulut mu!” Dilvi memekik memukuli pintu, kali ini dia melemas perlahan-lahan dan terduduk, kenyataan semacam apa ini, baru saja rasa nya ia hidup tenang, berdamai dengan semua yang terjadi.

Dilvina menenggelamkan kepalanya dalam kedua lutut yang mengapit, air mata pun seakan tak mampu keluar lagi, “Aku benciiii!!!” kesal nya memukul lantai.

Jullian tetap berdiri di tempat manik nya menatap seperti menegaskan, dengan sebuah senyum tipis di bibir nya. “Perceraian tidak semudah yang kau bayangkan, kau mungkin bisa mengeluarkan seluruh uang mu hingga aset mu untuk membuat nya mudah tapi kau lupa aku juga bisa mengeluarkan seluruh uang ku dan aset ku untuk mencegah nya! “

“OMONG KOSONG JULLIAN!” angkat Dilvi kepala nya. “Kau fikir kau siapa? kau siapa? Setelah semua yang kau lakukan kini kau datang menganggap semua nya mudah!”

Lelaki itu tetap lirih, ia pun merasa sakit mengingat kesakitan yang Dilvi dapatkan dari nya. “Percayalah ketika kau pergi hidup ku berantakan,aku tersiksa, aku kehilangan, aku membutuhkan mu.”

“Tutup mulut mu!"

Dilvi mendengus, bibir nya kembali menyipul membentuk senyuman jijik, ia benar-benar sudah sangat frustasi mendapati kebenaran ini, perlahan Dilvi yang tergopoh-gopoh pun bangkit menatap ke arah pintu dan,

BruAaakkkkkkkkkkk!!”

“Dilvi!!!

Wanita itu tidak menimbang ia langsung menghantam sekuat tenaga kepala nya ke pintu kayu beraksen kaca itu, hantaman yang sangat kuat menimbulkan dentaman yang cukup besar,kaca nya berhamburan kepala bagian depan nya sukses terluka memar parah dan berdarah-darah, Dilvina pun tersenyum, berharap dia mati kali ini.

lengang...

Saat kini ia mendengar telinga nya berdengung sangat panjang dan, bug... persekian detik Dilvina terjerembab menghantam pintu lagi.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Yuni MamaRizky

Yuni MamaRizky

divi nekat yaaa

2022-05-04

0

Laudia Anggraini

Laudia Anggraini

bgs dilvi jual mhl dlu bru mau baikan sma juli

2022-04-27

0

🌷Tuti Komalasari🌷

🌷Tuti Komalasari🌷

Julian semudah itukah kau minta maaf, dulu waktu Dilvi masih jadi istrinya kamu kemana aja memperlakukan Dilvi layaknya pembantu bahkan Dilvi lagi tidurpun disiram, kamu sibuk ngurusin cewek lain...😡

2021-12-10

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 #Dilvina Side Story
3 Visual
4 #Dilvina Side Story II
5 #Dilvina last story (Awal mula)
6 Tetangga baru
7 Jebakan
8 Jebakan (2)
9 Ny. Jullian
10 Perhatian
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Epilog
83 Extra Chapter 1
84 Extra Chapter 2
85 Extra Chapter 3
86 Extra Chapter 4
87 Extra Chapter 5
88 TAMAT
89 SOPHIA UPDATE
90 ONLY PROMO TERBIT
91 Karya Baru
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Prolog
2
#Dilvina Side Story
3
Visual
4
#Dilvina Side Story II
5
#Dilvina last story (Awal mula)
6
Tetangga baru
7
Jebakan
8
Jebakan (2)
9
Ny. Jullian
10
Perhatian
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Epilog
83
Extra Chapter 1
84
Extra Chapter 2
85
Extra Chapter 3
86
Extra Chapter 4
87
Extra Chapter 5
88
TAMAT
89
SOPHIA UPDATE
90
ONLY PROMO TERBIT
91
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!