Chapter 16

“Jullian...” Dilvi terus-terus mengudarakan nama lelaki itu lirih, membuat Jullian serba salah, menghawatirkan apa yang terjadi dengan Dilvi di dalam sana.

“Buka pintu nya Dillvi!”

Hiks hiks.

“Jullian...”

“Buka sekarang, atau aku dobrkak!”bentak lelaki itu memukul kuat pintu, membayangkan hal-hal yang tidak baik sedang terjadi.

Dilvina menggeleng tidak ingin membuka pintu, ia masih terisak menduduki closet, getaran di tubuh nya semakin parah, area genital nya terus berkedut tak berhenti, Dilvina mengapit kedua paha nya rapat-rapat menahan gejolak dan getaran diri nya.

Air mata nya berderai tumpah ruah keseluruh wajah nya, rasa nya ia ingin berteriak-teriak merasakan keadaan di luar nalar ini.

“JULLIAN!!!” teriak nya memegangi dinding , dia tidak tahan, ia semakin meremang sangat tersiksa.

Bruakkk

Jullian seketika mendobrak pontu pvc itu , “Dilvina!” Jullian terbelalak mata nya membulat sempurna, untuk pertama kali ia menyaksikan Dilvi tanpa pakaian, Dilvi sudah menanggalkan dress nya menyisahakan bra dan G-string hitam di tubuh nya.

“Maafkan aku!” lelaki itu mengalihkan wajah nya, bersiap keluar tidak ingin Dilvi membanting lagi kepala atau hal gila lain nya karena ia sudah tidak sopan mendobrak pintu.

“Jangan pergi! tolong aku” hikss hikss.. Dilvi tidak peduli lagi saat kini memperlihatkan nya lada lelaki itu.

“Tutup pintu nya Dilvina!”Jullian berbalik.

“Jullian hiks hikss, di saat seperti ini Dilvi bahkan menepiskan rasa malu nya, serangan libidô lebih kuat menyelimuti nya. “Ku mohoh”lirih nya.

Setelah hampir satu bulan Dilvi bahkan merasa sangat jijik pada nya namun kali ini dia mendengar wanita itu memohon jangan pergi dan meminta nya tetap tinggal.

“Jull” Dilvi bangkit dari closet mengayunkan langkah ke depan pintu pada Kullian yang memalingkan wajah nya, “Jullian” tarik tangan Dilvi pinggang jullian, merapatkan tubuh mereka.

Jullian bergerak mundur, menempel pada tembok, “Dilvi ada apa dengan mu?” tangan Jullian menghalau tubuh Dilvi untuk berjarak.

Wanita itu memaksa maju lagi, kini nyaris hampir menyatukan bibir mereka dengan dada nya yang menyembul di rapatkan nya pada dada Jullian.

“Dilvi kau, kau minum obat perangsang!” tuding Jullian menepis Dilvi seketika.

Wanita itu terperangah, menggeleng memang tidak mengerti, Jullian berjalan ke samping, menjauh pada Dilvina.

“Pakai baju mu cepat!”perintah Jullian merasa geli mendapati ke anehan Dilvi.

“Jullian” Dilvi tidak mengindahkan dia maju lagi.

“Tidak! aku harus pergi, tetap lah di sini aku akan panggil Sophia!” Jullian melangkah menjauh siap untuk pergi,

Lelaki mana yang tidak nafsu melihat sajian tubuh polos di hadapan nya, apa lagi wanita yang memang di inginkan nya, namun kali bukan nafsu, malah sangat menggelikan dan memperhatinkan.

“Jullian jangan pergi!” Dilvi melangkah lebar keluar kamar mandi ia berjalan mendekat pada Jullian.

Jullian menarik nafas nya kasar mengusap wajah nya frustasi. “Aku harus pergi!” Jullian tidak ingin melakukan sesuatu hal dalam keadaan bukan kemauan nya, lagi pula Dilvi akan merasa malu setelah selesai pengaruh dari obag ràngsangan ini.

“Jangan Jullian!” tarik Dilvi lagi tangan Jullian. “Jull” kini Dilvi menarik kuat Jullian, membuat nya terhempas ke sebelah sofa kecil di ujung sana.

“Dilvina kau akan menyesali nya!”

kecam lelaki itu.

Wanita itu tidak mengindahkan,ia langsung menduduki Jullian, Jullian nyaris menegang, tubuh mulus tanpa busana mendudukk nya layak nya bayi, Dilvi mengalungkan kedua tangan nya pada leher Jullian, wajah nya di arahkan menyamping.

“Dilvi turun!” Jullian bergidik ngeri, benar-benar tidak menyukai melihat Dilvi seperti ini

Seperti biasa pengguna ramuan peningkat libido, aliran darah mengalir lebih cepat hingga ke genital nya, benda milik nya semakin berkedut, Dilvi menggerakkan pinggul nya, mendorong-dorong pada benda di sebalik celana Jullian.

Kini malah dia melenguh,mendesah sendiri hanya karena gesekkan di sebalik celana dalam nya, Jullian di buat hampir gila, lelaki mana yang tidak menegang mendapati ini.

“Dilvina!” shit..

Wanita itu menahan tubuh nya, membuat Jullian kesusahan untuk mendorong, manik nya meremang, ia berkedip-kedip penuh arti.

“Dilvina turun!” pinggul Dilvi semakin bergerak-gerak, ia memposisikan milik nya pada bagian yang terasa menonjol.

Jullian menatap kasihan wajah Dilvina, ia seperti kehilangan diri nya, Jullian pun mendorong Dilvina menyaping. “Ini tidak benar, Dilvi!” membuat Dilvi menyandar pada sofa.

“Jull, aku harus apa apa jika aku tidak sadar ini akan berhenti?”hikss ia kembali mengapitkan kedua paha nya menahan denyutan bercampur kedutan itu.

“Rich, Richard!” Dilvina tiba-tiba ingat lelaki itu karena sedari tadi pagi dia bersama lelaki itu.

“Apa Richard” Jullian melemas “Kau akan menghubungi nya dalam keadaan seperti ini!”

“Jull tolong aku” gigi nya gemetar, tubuh nya masih berpeluh. “Jull… hiks” Dilvi menunduk menjatuhkan kepala nya pada pegangan sofa, dia tidak mungkin meminta pertolongan pada Richard dalam kondisi seperti in, hanya lelaki yang berstatus suami nya ini lah yang bisa menolong nya.

Jullian benar-benar tidak kuat,lelaki itu mengusap punggung Dilvi. “Apa yang terjadi sebenar nya, siapa yang membuat mu meminum ini”

Dilvi terus menggeleng, dia tidak tahu apapun, yang dia tahu saat ini dia butuh orgasmè dia merasakan kedutan dan gatal yang hebat di genital, dengan cairan-cairan yang terasa terus dan membanjiri di bawah sana.

Jantung nya berdegup kencang, aliran darah nya mengalir deras,tubuh nya memanas

Perlahan ia menuruni sofa, Jullian benar-benar tidak kuat melihat ini, ia tidak tahan melihat kegelisahan nya, Dilvi tersiksa, dia tidak nyaman dengan semua yang kini di dapati nya.

Tangan Dilvi mengepal kuat, ia melantai duduk di bawah ubin yang dingin terasa hingga ke bagian bokong yang hanya terbalit G-string.

Jullian perlahan ikut turun, manik nya membasah menatap manik sendu Dilvi, Jullian mengambil tangan Dilvi lalu menggenggam nya.“Naik lah,lakukan seperti tadi, tetapi tidak membuka nya!”

Dilvi menoleh pada nya, ia mendapati persetujuan, wanita yang sedang sangat agresif itu segera berdiri dan menarik Jullian.

Bugh..lelaki itu terhempas ke sofa, Dilvi kembali menduduki nya, kedua paha Jullian di apit oleh kedua kaki Dilvina, sebenar nya tidak nyaman untuk Jullian, ini pasti akan sangat menjijkan untuk Dilvi nanti.

Saat kini bahkan Dilvi bergerak-gerak sendiri berusahan mendapatkan pelepasan nya dari gesekan di sebalik vital itu.

“Jull”manik sendu itu meminta lebih saat dia rasa ada sesuatu yang menegak karena perbuatan nya.

“Tidak boleh!” tegaskan Jullian menggeleng.

Dilvina andai kau tahu rasa sakit nya aku menahan.

Beberapa jam berlalu entah sudah berapa banyak Dilvina mendapati orgasmë nya, semakin lama Jullian semakin terenyuh, Dilvina jelas sudah melemas, nafas nya pun sudah tersenggal-senggal, namun di belum juga bisa berhenti tidah tahu akan sampai kapan reaksi obat ini hilang.

Jullian menghentikan Dilvina, tidak ingin beresiko lecet atau perih di sana, Dilvi tidak mengindahkan nya, mengatakan tidak!!menegaskan kalimat nya, Jullian hanya bisa pasrah.

Hingga menjelang pukul 1 dini wanita itu akhir nya melemah, ia sudah kehabisan daya nya, masih di posisi menjijikan menduduki Jullian yang menyandar di sofa, perlahan-lahan Jullian mengusap pada kepala Dilvina, berharap dia mendapatkan ketenangan dan akan mendapatkan kantuk nya.

Jullian benar, lama-lama usapan tangan ke kepala nya membuat mya terlena, dia perlahan menempel pada dada Jullian, persis seperti bayi yang meminta tidur di perut ibu nya, Dilvina terlelap di sana.

Jullian merasakan nyaman Dilvi terlelap pada dada nya, namun kekesalan masih menyelimuti nya, siapa yang tega memberkan obar lakhnàt itu kepada Dilvi, bagaimana jika terjadi hal buruk pada Dilvi.

Jullian tidak habis fikir bagaimana jika ia seperti ini saat sedang bersama Richard tadi, dada nya memanas padahal hanya membayangkan nya saja.

“Maafkan aku, harus nya aku bisa menjaga mu”

Kedua tangan Jullian mulai melingkar pada punggung Dilvi, perlahan-lahan mehidu aroma di rambut nya ini kali pertama untuk Jullian daj Dilvi sedekat ini, Jullian menghangat memberanikan diri memberikan kecupan di puncak kepala Dilvina.

“Aku berharap bisa merasakan ini setiap hari, saat terjaga hingga aku menutup mata! Aku mencintai mu,Dilvina” bisik Jullian tepat di telinga Dilvi lembut sekali.

Di tempat lain Sophia berkali-kali menghubungi ponsel Dilvia, berulang-ulang dan tidak berhenti, fikiran nya berlalang buana kemana-mana, yang ia bayangkan Dilvina sedang bersama Richard mungkin sedang melakukan nya.

Sophia merasa bersalah, meringis dalam hati mengucapkan maaf berkali-kali, semua ini karena nya, semua ini kesalah nya, “Dilvi maafkan aku, aku bukan teman yang baik” lirih Sofia menangis di kamar nya.

Di tempat lain juga, Felix kembali pada pekerjaan nya di hadapan benda lipat milik nya, ia melirik waktu sudah pukul 1 malam namun Jullian belum kembali, Felix melebarkan senyuman, sudah tidak perlu di tanyakan lagi sudah pasti rencana nya berhasil.

“Selamat bersenang-senang, Jullio”seringai lelaki itu menyandar pada kursi putar nya.

.

.

.

Berikan like, vote dan comment 💓

Terpopuler

Comments

Nonna Mel

Nonna Mel

sialan fellix

2023-12-27

0

Agus Purwanto

Agus Purwanto

dasar felix

2023-04-29

0

Dewi Dina

Dewi Dina

apa yang kau harapkan tidak terjadi Felix

2023-03-10

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 #Dilvina Side Story
3 Visual
4 #Dilvina Side Story II
5 #Dilvina last story (Awal mula)
6 Tetangga baru
7 Jebakan
8 Jebakan (2)
9 Ny. Jullian
10 Perhatian
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Epilog
83 Extra Chapter 1
84 Extra Chapter 2
85 Extra Chapter 3
86 Extra Chapter 4
87 Extra Chapter 5
88 TAMAT
89 SOPHIA UPDATE
90 ONLY PROMO TERBIT
91 Karya Baru
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Prolog
2
#Dilvina Side Story
3
Visual
4
#Dilvina Side Story II
5
#Dilvina last story (Awal mula)
6
Tetangga baru
7
Jebakan
8
Jebakan (2)
9
Ny. Jullian
10
Perhatian
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Epilog
83
Extra Chapter 1
84
Extra Chapter 2
85
Extra Chapter 3
86
Extra Chapter 4
87
Extra Chapter 5
88
TAMAT
89
SOPHIA UPDATE
90
ONLY PROMO TERBIT
91
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!