#Dilvina last story (Awal mula)

Bahkan Dilvi tidak pernah tahu sebelum nya bahwa di ruang kerja ayah nya akses pintu ke bawah tanah sebuah lorong panjang berkilo meter ke arah bibir pantai timur, belum sempat Dilvi bertanya bagaiamana lelaki itu bisa tahu, sayang nya semesta sudah mengambil nyawa lelaki itu.

Dilvi sedikit bersyukur di kala genting takdir membawa jalan untuk nya supaya keluar dari kediaman nya yang awal nya adalah sebuah surga untuk nya namun dalam semalam berubah seketika menjadi neraka kematian.

Sebelum benar-benar rumah nya di ledakkan Dilvi pun begegas masuk ke dalam ruangan kerja ayah nya itu, langsung mencari di sebalik rak buku, dinding tampak rata tak sesikit pun terlihat ada pintu di sana, Dilvi tak menyerah, ia menyentuh sebuah paku berwarna gold.

Sangat aneh berada di dindung tanpa ada apapun, “Ah mungkin ini” ujar nya memukul-mukul paku itu, “Yes” benar tidak terlalu susah dinding langsung membentuk celah kotak seperti pintu, ia tak ingin menunggu segera melangkah masuk ke dalam pintu di sebalik rak-rak di ruang kerja ayah nya itu, untuk menuju bawah tanah.

Menuruni puluhan anak tangga yang terjal, hingga ia sampai ke sebuah lorong gelap nyaris tidak ada cahaya sangat gelap gulita, bayangkan, bagaimana bisa dia akan keluar di tempat gelap itu, namun ia ingat pelayan laki-laki itu mengatakan ini hanya sebuah lorong panjang jalan tembus menuju keluar, tidak ada sekat atau ruang-ruang lain di dalam nya.

Dengan segenap keberanian nya Dilvi pun melangkah perlahan, memegangi Dinding batuan itu, tanpa alas kaki dia pun menyayunkan langkah nya, meraba-raba dengan kaki setiap yang akan dia lalui, dua tangan terus berpegang lada dinding memastikan ia aman dan jalan nya benar tidak ada sekat atau ruangan di sana.

Benar-benar seperti tak berujung, rasa nya sudah lama sekali ia berjalan di lorong gelap itu, mungkin di perkirakan nya sudah 2 jam lebih ia di dalam sana sama sekali tidak ada cahaya terlihat atau membias di sana,hingga lorong itu mengarah ke belokkan,

Bugh…

Dilvi hampir terjatuh ada sebuah undakan ke bawah, kali ini rasa nya ia hampir kehilangan oksigen, tempat ini semakin mengecil di ujung nya, Dilvi pun memperlambat langkah nya dengan tubuh yang membungkuk, seketika ia berhenti merasa seperti menginjak air dan batuan, Dilvi memicingkan mata nya, di belokan selanjut nya iamendapatkan seberkas cahaya, ia pun mempercepat langkah nya seperti nya dia hampir menuju sebuah bibir pantai.

Dilvi tidak percaya, ia benar-benar bisa lolos dari sana, pintu lubang itu tertutup daun dan rererumputan lebat, yang mungkin sengaja di biarkan tumbuh, Dilvi mengendap-endap perlahan keluar dari rerumputan itu.

Menatap ke seluruh penjuru, dia benar sudah lolos dari sana, dia berada di depan pintu masuk pulau lain, perkampungan nelayan, dengan kaki telanjang baju acak-acakan Dilvi pun segera mencari pertolongan.

Gadis itu berlari-lari di tepian perahu-perahu, menyusuri bibir pantai, ia berteriak tidak ada satu pun yang peduli, orang-orang hanya tengah menyebar jala hanya sekilas melihat menatap iba namun takut atas tampilan nya.

“Mama, Mama…” Dilvi terisak ia menangis menumpahkan air mata nya, dalam hitungan jam kehidupan nya seketika berubah, semua kebahagiaan nya hilang dan sirna.

*

Di tempat lain Ibu Dilvi, Sabrina dan dua pembantu mereka, baru saja menyelamatkan Erland yang di turunkan di tengah laut, sementara mereka di lempar di tepian dangkal, Mama dan dua pembantu nya itu meminta nelayan mencari Erland adik lelaki Dilvi sengaja ingin mereka buat kehilangan nyawa nya.

Bersyukur Erland tersangkut di jaring-jaring nelayan, bocah 10 tahun itu pun cepat di selamatakan nelayan pemilik jaring yang cepat tanggap menyelamatkan nya.

Kini Erland sudah di bawa ketepian pantai bersama orang-orang yang mengenal Ibu nya, semua nya tampak membantu Ibu Dilvi dan kedua adik-adik nya, semua orang di sana hampir semua mengenali Ibu Dilvi karena wanita itu juga aktif dalam gerakan penyelamat ekosistem laut.

“Ivana…” ibu nya menangis bagaimana nasib si sulung nya saat ini, wanita itu pun masih tidak percaya bagaimana bisa Daniel dan Antonio melemparkan mereka di tepian laut ada apa dengan mereka sebenar nya.

Dilvi berjalan lagi di garis pantai tampilan nya yang berantakan nyaris membuat siapa saja tidak mengenali nya, ia pun tidak ada pilihan harus memberanikan diri, dia adalah rekaman hidup satu-satu nya yang merekam semua kehancuran yang terjadi.

Dilvi mendekat pada sekumpulan ibu-ibu yabg menjemur ikan asin, “Permisi” sapa nya berdiri beberapa meter dari sekumpulan ibu-ibu itu

Orang-orang itu pun ketakutan, sedikit menjauh, “Ada yang bisa di bantu?” ujar salah seorang yang merasa iba lihat kondisi Dilvi berlumuran lumpur wajah kotor rambut berantakan, baju terdapat bekas darah dari si pelayan yang memberikan jalan pada nya.

“Bolehkan saya meminjam telepon?” memelas nya penuh harap.

Orang-orang itu tampak ragu, namun Dilvi terus memohon, kini ia berlutut membuat, bukan tidak kasihan dengan kondisi nya hanya saja orang-orang takut terlibat jika dia asalah seorang pembunuh atau tahanan melihat kondisi darah nya.

Dari kajauhan seorang nelayan yang menyelamatkan Erland datang, berlari-lari kecil ke kerumunan ibu-ibu penjemur ikan.

“Nonan Ivana ya, anak ibu Sonia ya, itu ibu nyari di pantai sana!”

Dilvi terpernjat. “Mama, dimana Mama, Pak Mama saya sehat, dimana mama tolong hantarkan saya ke sana!”

Seketika ibu-ibu itu baru paham, ternyata wanita itu adalah anak pemilik pulau di depan sana, mereka pun menghantarkan Dilvi kepada ibu nya.

Menjadi mengharu biru saat Dilvi melihat semua nya selamat, ibu dan adik-adik nya sehat, namun tidak dengan nasib ayah nya.

Tidak berpikir lama, tidak ingin terus terhanyut dalam drama yang mengharu biru, Dilvi segera mengajak ibu nya untuk segera pergi dari pulau itu, ia bahkan belum menceritakan semua nya, sungguh hanya satu yang di minta nya, cepat cari jalan pergi dari sini bagaimana pun Antonio, Daniel, dan Vincent akan memastikan keadaan mereka lagi.

Dan sudah pasti bagaimana pun para nelayan dan warga di sini akan mengatakan jika mereka hidup, tidak mungkin bisa berbohong jika sudah di berikan tekanan dan paksaan.

Benar-benar menjadi akhir yang kelam untuk Dilvi dan keluarga nya, sesutu hal yang membentuk Dilvi menjadi orang yang tangguh, dan berani dalam hal apapun kini, Dilvi sebagai rekaman hidup pun akhirnya menceritakan semua nya kepada sang ibu dan adik nya.

Jatuh, istri mana yang sanggup mendengar ketragisan yang terjadi pada sosok terpenting di hidup nya, hampir beberapa lama ibu Dilvi tidak sadarkan diri, “Ma, pilih pergi atau kita kembali kesana, menyusul ayah lalu kita berakhir bersama”

Wanita itu pun bangkit, dia tidak boleh lemah Johannes tidak suka anak-anak nya terluka apa lagi menderita, meski dia tidak ada, titipan nya harus tetap di jaga, mereka harus tetap hidup dan bahagia.

Hingga akhirnya keadaan membawa Dilvi,ibu dan adik-adik nya keluar dari kepulauan bagian ujung negara ini, menuju ke sebuah pulau besar lumayan jauh dari sana, bukan lah hal mudah, dengan tidak ada nya identitas, dan kartu pengenal apapun saat itu.

Beruntung Dilvi, Ibu nya memakai perhiasan yang masih melingkar di leher ke kedua nya dan 1 buah cincin pernikhan bermatakan berlian di jari manis ibu nya, bukan perkara mudah, mereka pun kesulitan menjual benda-benda itu mengingat harga nya yang fantastis namun tidak memiliki dokumen pendukung dan surat menyurat lain nya.

Namun semesta seolah selalu berpihak baik pada Dilvi seseorang menawarkan kalung yang di pakai Dilvi saat Dilvi menawarkan nya ke toko perhiasan satu-satu nya yang ada di kepulauan itu, sebuah kalung bermatakan berlian berwarna merah muda, menarik ia tidak mempersalahakan dokumen pendukung nya dan membayar dengan harga yang lumayan setimpal.

Banyak perjalanan panjang yang di lalui ke empat nya, dari mulai penggantian nama, hingga pembuatan identitas baru, sungguh tidak mudah menganggap mereka mati, dan menjadi orang yang baru, namun itu lah jalan terbaik untuk terlepas dari pencarian Antonio, vincent dan Daniel.

Ke empat nya pun mulai menapaki kehidupan yang baru, bersusah payah melupakan bayang-bayang lelaki yang selalu memberi kebahagiaan di kehidupan mereka, lelaki yang terbunuh oleh oleh tangan-tangan kanan nya sendiri, tapi ini lah takdir kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi meski hanya hanya sedetik kemudian.

Setelah memiliki identitas baru mereka pun pindah ke kota besar, memulai semua nya dari sana di antara keluarga dari ibu Dilvi yang memang tidak di kenal oleh, ketiga pengkhianatan itu selain keluarga ayah Dilvi di kepulauan sebelum nya, yang kini mungkin juga sedang jadi incara tiga pengkhianat itu.

Di kota itu mereka bisa menjual semua perhiasan yang tertinggal di tubuh mereka, saat adik-adik Dilvi dan dia harus melanjutkan pendidikan dan tidak bisa terus bergantung pada orang lain seperti tante nya, tante Melina merupakan sepupu ibu mereka.

Ibu Dilvi yang selalu menjadi nyonya besar saat itu pun kini harus menjadi tangguh, menjadi ayah dan juga ibu, di tuntut untuk tidak hanya memberi cinta dan kasih sayang namun juga kehidupan yang layak untuk anak-anak nya, tidak ada pengalaman atau pun pendidikan lebih dengan bermodalkan hasil menjual cincin pernikahan nya, Ibu Dilvi pun mendirikan sebuah toko toko retail pakaian hingga bahan baku.

Benar-benar wanita itu banting tulang, jungkir balik memulai semua nya, memekakkan telinga dari hinaan cercaan hingga gunjingan orang-orang, berdirilah satu demi satu toko di setiap tempat, hingga tahun ke tahun hasil kerja keras dan jungkir balik nya semakin berkembang hingga memiliki sebuah perusahaan manufacture yang lumayan maju.

Dari sanalah anak-anak nya bersekolah di luar negara, ia bahkan memaksa anak-anak nya untuk menetap dan pindah mencari peluang lain, kehidupan yang mungkin lebih baik dari nya seperti Sabrina dan Dilvina mereka menetap lama di Singapura namun si bungsu Erland tetap bersama ibu nya.

Dilvina merupakan si pekerja keras, mungkin bisa di bilang si gila kerja, dia benar-benar menghabiskan waktu nya untuk menjalankan bisnis nya, sama sekali dia tidak pernah menjalani hubungan dengan lelaki sejak semesta telah menuntut nya untuk tangguh,

Berbeda dengan Dilvina, Sabrina sendiri memutuskan untuk menikah muda setelah lulus sarjana bahkan di usia nya yang sangat muda dia sudah memiliki dua anak.

Benar-benar membangkitkan kekhawatiran oleh sang ibu, Dilvina sama sekali seperti tidak tertarik dengan kehidupan pernikahan hingga usia nya memasuki 30 tahun, belum pernah sekali pun gadis itu dekat dengan lelaki mana pun kecuali dalam sebuah pekerjaan.

Merasa ironi sang ibu menjadi sangat prihatin, di tambah obsesi Dilvi dengan dunia kerja nya semakin parah sejak bisnis travel agent nya maju dengan sangat pesat, Dilvi bahkan sangat sulit di temui dan di minta waktu nya.

Ibu Dilvi mendadak menjadi ibu yang berpemikiran kolot, tidak masalah mungkin fikir nya menjodohkan DilvI dengan salah seorang anak teman nya, yang sama-sama single juga, dan juga inggal di negara yang sama.

Pernikahan itu pun benar-benar belangsung sepasang anak manusia yang sangat mencintai ibu nya, sama-sama menyerah dan bersedia di nikahkan.

Jullian & Dilvina

..

.

.

.

.

Oke fix selesai masa lalu, iya pov memang membosan kan, tapi kalau loncat kan bingung, 🤗

Sejauh ini jika bingung ayo baca di Frans Brian love story ...

Terpopuler

Comments

Aqiyu

Aqiyu

perjalanan hidup yang sangat keras.tapi keren mereka bisa survive

2022-08-01

0

Yuni MamaRizky

Yuni MamaRizky

trnyata kisah kluarga divi sangat menyeramkan menyedihkan akan seprti apa pentesalan jull kl tahu kisah yg dialami oleh divi waktu kecill... gk nyangka

2022-05-04

0

Sila Sila

Sila Sila

kasian banget sih dilvi terlalu sibuk hmpr lupa dgn pasangan hidup nya sendri semangat dilvi

2022-04-12

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 #Dilvina Side Story
3 Visual
4 #Dilvina Side Story II
5 #Dilvina last story (Awal mula)
6 Tetangga baru
7 Jebakan
8 Jebakan (2)
9 Ny. Jullian
10 Perhatian
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Epilog
83 Extra Chapter 1
84 Extra Chapter 2
85 Extra Chapter 3
86 Extra Chapter 4
87 Extra Chapter 5
88 TAMAT
89 SOPHIA UPDATE
90 ONLY PROMO TERBIT
91 Karya Baru
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Prolog
2
#Dilvina Side Story
3
Visual
4
#Dilvina Side Story II
5
#Dilvina last story (Awal mula)
6
Tetangga baru
7
Jebakan
8
Jebakan (2)
9
Ny. Jullian
10
Perhatian
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Epilog
83
Extra Chapter 1
84
Extra Chapter 2
85
Extra Chapter 3
86
Extra Chapter 4
87
Extra Chapter 5
88
TAMAT
89
SOPHIA UPDATE
90
ONLY PROMO TERBIT
91
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!