Ny. Jullian

10 menit sebelum nya.

Felix keluar dari rumah setelah ia mengunci pintu masuk utama, langkah nya membawa ia turun, saat kini lelaki itu benar akan pergi mencari makanan.

Bib, bib,

Felix siap masuk ke dalam mobil, dari depan ia melihat Sophia berjalan keluar dari rumah nya Felix yakin wanita itu sedang mencari Dilvi, Felix pun menunda masuk ke dalam mobil, tidak ingin rencana nya gagal dengan datang nya Sophia, Felix juga tidak yakin bagaimana jika nanti Dilvi berteriak-teriak di dalam sana.

“Felix!” Shopia lebib dulu menyapa, wanita yang sudah memakai piyama siap tidur itu pun mendatangi Felix yang sudah di ambang pintu siap masuk ke dalam mobil nya.

“Kau akan kamana Shopia?” ujar lelaki itu seolah akrab.

“Kau melihat Dilvi teman ku dia mencari kucing di sekitar sini?”

“Dilvi gadis yang memakai kemeja putih dengan rambut coklat di ikat?”Jelas Felix kemudian.

“Iya kau melihat nya, ke arah mana dia tadi?antusias Sophia.

“Dia kesana” tunjuk Felix arah ke jalanan besar.

Sophia terkesiap “ke jalan raya?” ulang Sophia lagi.

“Iya, ayo ikut sekalian aku akan pergi keluar!”ujar lelaki itu, mempersilahkan Sophia masuk.

“Ah— Sophia menolak, namun lelaki itu entah mempunyai daya tarik apa manik nya seakan menghipnotis Sophia.

“Ayo, masuk!” ujar Felix lagi.

Mau apa masuk, biarkan aja Dilvi juga nanti akan kembali,

“Sophia, ayo!” lirik lelaki itu kali ini sukses membuat Sophia terhipnotis.

“Ayo!” Sophia pun perlahan masuk ke dalam mobil padahal dia sendiri tidak tahu untuk apa ke jalan depan, lagian tidak terlalu jauh jika dia mau di bisa jalan kaki lewat gang tikus.

Kini Sophia masuk kedua nya duduk bersebalahan, wanita itu merasa bodoh, mau apa dia jika Dilvi hanya ke depan nanti dia juga akan kembali sendiri, persekian menit mobil Felix pun melaju, Sophia hanya duduk terdiam bergelut dengan fikiran nya.

“Kau sudah lama tinggal di sini?” Felix mulai mencari kedekatan, menyapa Sophia.

“Sudah, kedua orang tua ku bercerai mereka menikah lagi, lalu aku merantau ke kota ini!”wanita itu berucap jujur, sejenak dia berfikir kenapa harus menjawab jujur.

Felix hanya memberi respon anggukan sebagai sahutan, “Kita akan makan dimana?”

“What??” Sophia terlonjak kaget, “Makan?, aku sedang mencari Dilvi dan kucing ku yang hilang, bukan pergi makan!”

“Apa salah nya, anggap saja sebagai perkenalan kita, siapa tahu kita memiliki kecocokan, dan aku dan kau bisa menjalin sebuan ikatan atau hubungan!”

Sophia benar-benar tidah habis fikir, Dia sedang berada dengan lelaki seperti apa ini super spontanitas semua nya, ia sudah terlalu biasa mendengar kalimat orang berbasa-basi para lelaki namun itu karena mereka sedang melakukan sebuah affair berbayar tapi kali ini berbeda lelaki ini adalah tetangga nya.

Sophia mendengus, “Apa rencana mu Felix, aku mengantuk, aku sudah terlalu biasa mendengar kalimat gula-gula dari seorang pria!”

Felix mengumpat, jika dia fikir Sophia akan terkesima bersemu malu, ternyata salah Sophia lebih di atas level kucing kampung tidan mempan hanya dengan umpan sepotong ikan segar, seperti ya Sophia sudah terbiasa memakan santapan yang lebih besar.

“Emh… baik lah lupakan, mau kah kau menunjukkan ku di mana tempat makan yang enak!”lanjut lelaki itu kemudian.

“Dimana Dilvi? Kau jangan mempermainkan ku Felix,aku tidak ingin menemani mu!”

Kali ini tatapan Sophia mematikan, lirikan nya sangat tajam kepada si mata elang, jika biasa dia akan membuat orang lain bertekut lutut kali ini di kalah, tatapan serius Sophia menggoyahakan ke beranian nya.

“Katakan kemana Dilvi!, turunkan aku di sini!”masih sengit saat nafas Sophia mulai terlihat ia mulai tersulut emosi. “Kau fikir kau sedang mempermainkan seorang bocah!”

“Kau sangat cepat emosi, anggap lah ucap ku sebuah becandaan?”

“Tapi kau haru tau ini bukan waktu nya bercanda Felix , seseorang sedang menunggu Dilvi di caffe nya, Dilvi harus cepat menemui nya di sana!"

Jullian terperangah kali ini lelaki itu kehabisan akal, saat ucapan nya kali ini sangat menyentak Jullian, “Oh, kekasih nya atau suami nya? harus kah sekarang tidak bisa menunggu! Jika tidak datang masalah nya apa?”

Sophia memutar bola mata nya jengah. “Siapa pun dia itu ururusan nya , bukan urusan mu!”

Seperti nya wanita ini tidak bisa di lawan, sangat pintar mengkronfontasi, mau tidak mau Jullian pun memutar balikkan mobil nya, namun dengan laju perlahan, menunda siapa tahu Jullian dan Dilvi masih berada di dalam sana setelah 25 menit ini.

***

Di dalam kamar Jullian.

Kini Dilvi sudah sempoyongan setelah terjerembab ke pintu, ia memejamkan mata menahan sakit di kepala yang sangat teramat sakit, sayang nya jika ia kira dia akan mati atau paling tidak dia tidak sadarkan diri namun dia salah, ia masih tetap sadarkan diri walau kesulitan memapah diri.

Benturan kepala oleh nya sendiri membuat pandangan nya menggelap, sakit tak tertahan kan merayap hingga membuat dengungan panjang menjalari telinga, Jullian memegangi pundak Dilvi, wanita tak lagi menghiraukan peganganan tangan dan kekhawatiran makhluk di hadapan nya.

Lelaki itu seketika mengangkat tubuh Dilvi keranjang, atas percobaan bunuh diri yang di lakukan nya barusan, Jullian panik bukan kepalang, lelaki itu menjadi super sigap mencari kain mengusap darah di kepala Dilvi kemudian.

Tidak ada satupun p3k di sana, lelaki itu menjadi frustasi, berjalan ke arah pintu mencoba mendobrak nya.

Bughh

Bughh

Sangat kalut, kali ini mungkin ia tidak akan bisa mendobrak pintu yang berlawanan arah, ia melirik ke jendela sama sekali tidak ada celah di sana terpasang tralis besi,

“Sial, Felix kau dimana!!”geram nya.

Di atas ranjang Dilvi meringis, kali ini ia mulai bisa menangis mengeluhkan sakit nya, ia mencoba bangkit, dari sisi lain jullian masih terus mencari benda yang mungkin bisa untuk membobol pintu.

Lelaki itu bergerak cepat berjalan kesana kemari, mencoba beberapa barang yang mungkin bisa melepaskan handle dari pintu, beberapa benda terus ia coba namu tak satu pun bisa membuat nya membuka.

Bagian meja sudah sangat berantakan, nakas pun sudah di buka Jullian semua, Jullian masih panik tak sedikit pun menyurut, masih terus mengutuki Felix tidak berhenti.

Dan akhir nya ia menemukan sebuah benda berbentuk besi di dalam laci, ia pun berlari ke pintu dengan mata nya kini melihat Dilvi sudah bangkit dengan menangis.

Tangan Jullian bergerak memutar mencoba membuka baut-baut di handle pintu, “Shitt” ia sangat kesusahan.

Dilvina sudah berdiri pandangan nya tidak gelap lagi, ia tergopoh-gopoh berjalan, entah apa yang akan di lakulan wanita yang menahan kesakitkan nya itu

“Tetap lah disana!” ujar lelaki itu menyadari Dilvi bangkit.

“Bug.. Bug… Jullian terus memukul, beberapa baut berhasil terepas, handle pun nyaris hampir terlepas , bruakk dengan hanya sekali tarikan kuat Jullian pun berhasil melepaskan nya. .

“Ayo kita kerumah sakit!”

“Berhenti Jullian, menjauh dari ku!”tekankan Dilvi kalimat nya.

“Luka mu parah!”

“Menyingkir atau kau ingin benar melihat seseorang mati di kamar ini!” ancam nya manik Jullian menajam.

Jullian tak lagi peduli ia sangat khawatir atas luka memar itu, lelaki itu pun mendekat, memangkas jarak mereka, secepat nya ia mengankat tubuh Dilvi yang tergopoh-gopoh itu.

“Berengsëk! turunkan aku!!”tolak Dilvi kasar wajah Jullian. “turunkan aku!”sarkas nya menghentak-hentak kaki nya membuat Jullian kesusahan.

Lelaki itu berjalan ke nakas mengambil dompet, masih dengan mengangkat Dilvi yang meronta-ronta, tangan Jullian terlepas satu untuk meraih Dompet milik nya.

Prakkkk… Dilvi sekuat tenaga memukul wajah Jullian membuat nya kehilangan fokus dan keseimbangan atas satu tangan nya yang menahan tubuh wanita itu.

Dilvi berhasil turun dengan melompat walau nyaris jatuh, saat kini Dilvi pun berhasil menjauh, “Hentikan hal-hal bodoh mu Jullian, aku sudah memiliki kehidupan lain! Aku memang tidak bisa memenuhi tantangan 60 hari omong kosong mu, tapi setidak nya kali ini aku menemukan dia yang jauh lebih baik dari sisi mana pun di bandingkan diri mu!”

Jullian terperangah, haruskah ia merasa sakit hati mendapat cercaan Dilvina, namun tetap ia masih bisa menaikan ke egoisan nya.

“Tapi kau lupa dari sisi mana pun kau masih sah istri ku, kau milik ku!” ucap lelaki itu datar.

Dilvi mendengus, menaikan ujung bibir nya, sakit di kepala pun seakan sirna lebih terasa emosi nya yang kian lama kian membuncah.

“Istri sesuatu yang kau anggap tidak berharga lalu kau sia-siakan, sekarang dia sudah berharga bagi orang lain dan kau mengatakan dia milik mu!” Dilvina tergelak mengejek penuh tatapan hina. “Jika kau tidak punya fikiran setidak nya kau punya rasa malu,Tuan Jullian terhormat!”

“Kapan aku mengatakan kau tidak berharga, kita hanya tidak saling kenal saat itu!”

“Owh, jadi kau ingin berkenalan kali ini, kenalkan! saya Dilvina Richard Smith, calon istri Tuan Richard Smith, kau bisa mencari nya di situs pencarian internet siapa kekasih ku itu, jika aku tahu Rinda berkhianat sudah lama aku mengganti dan meyelesaikan nya, sayang nya ku rasa seperti ini lah ketika seseorang akan menikah selalu akan ada saja cobaan, tidak hanya datang dari sekitar bisa juga datang dari sampah masa lalu yang tidak tahu malu” ucap Dilvi sangat tenang, mengintonasi jelas melampirkan smirk mengejek nya.

Jullian benar-benar merasa seperti onggokan sampah tidak berharga mendengar setiap kalimat Dilvina, namun lelaki itu merasa ia sudah terlalu jauh saat dia rasa kini dia tidak akan mundur lagi, Jullian mendadak tertantang saat seorang lelaki di sebut Dilvina sangat baik nama nya, Jullian pun mendekat, menatap wajah hingga luka Dilvina.

“Lakukan sesuka mu sayang, apapun itu setatus ku jelas suami mu, tapi tidak masalah jika kau tidak ingin kita membahas tentang itu, tidak masalah! aku bisa bersaing sehat untuk kali ini tanpa mengungit setatus kita!”

“Omong kosong Jullian, tidak akan ada yang perlu di saingkan! Jangan pernah mengusik hubungan ku!”

Lelaki itu semakin mendekat, membuat Dilvi bergidik menjauh. “Ny. Dilvina Jullian Anderson!” ucap Jullian mengejek melampirkan seringai melebar nya.

“Shitt!!!” Bruakkk.. Dilvi memukul pintu, ia mendadak semakin tersulut emosi mendapati ejekan Jullian itu, persekian detik wanita itu pun pergi dengan tangan mengepal geram.

.

.

.

.

Beri dukukan kepada author dengan memberikan, like, vote, comment...thx 😍😍

Terpopuler

Comments

Nofta Putri

Nofta Putri

sipp aku suka ada ny tantangan!! hehehe

2024-04-26

0

thatha angga

thatha angga

pertanyaannya itu si coco kebangun gk ya pas lagi pada berantem, mana lupa di bawa lagi 😂

2022-05-25

1

cah solo

cah solo

enak kan julian dihina... makanya tu mlut jngan asal jeplak

2022-04-12

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 #Dilvina Side Story
3 Visual
4 #Dilvina Side Story II
5 #Dilvina last story (Awal mula)
6 Tetangga baru
7 Jebakan
8 Jebakan (2)
9 Ny. Jullian
10 Perhatian
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Epilog
83 Extra Chapter 1
84 Extra Chapter 2
85 Extra Chapter 3
86 Extra Chapter 4
87 Extra Chapter 5
88 TAMAT
89 SOPHIA UPDATE
90 ONLY PROMO TERBIT
91 Karya Baru
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Prolog
2
#Dilvina Side Story
3
Visual
4
#Dilvina Side Story II
5
#Dilvina last story (Awal mula)
6
Tetangga baru
7
Jebakan
8
Jebakan (2)
9
Ny. Jullian
10
Perhatian
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Epilog
83
Extra Chapter 1
84
Extra Chapter 2
85
Extra Chapter 3
86
Extra Chapter 4
87
Extra Chapter 5
88
TAMAT
89
SOPHIA UPDATE
90
ONLY PROMO TERBIT
91
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!