Chapter 18 - Iblis baik hati

"HAAAAAHHHHHHHH!!!" Shira terbang menghampiri Yagami dengan wajah yang sangat kesal.

"Bodoh sekali... KAU!!!" Yagami tiba-tiba menginjak tanah dengan sangat keras, hingga sebuah sebuah gunung es runcing muncul di bawah perut Shira.

BAAAAGGGG!!!

Yagami langsung tersenyum, karena ia melihat Shira tertancap oleh es itu. "Hmph... Lemah---"

BRAAGGG!!!

Tiba-tiba wajah Yagami tertendang oleh Shira dengan sangat keras, hingga ia terdorong mundur. "Hmph... Kau pikir kau bisa membunuhku begitu saja? Jangan mengayal."

"B-Bagaimana...?" Yagami melirik kepada es itu dan ia bisa melihat bahwa Shira berubah menjadi debu cahaya. "Cih... Light of Mirror."

Shira mendarat di atas tanah dengan wajah yang marah. "Apa tujuanmu untuk mengambil Selvia!?" Shira menunjuk Selvia dan ia melindunginya dengan sihir Light of Immortal Barrier. Dan itu hampir menghabiskan seluruh energi sihirnya.

Yagami bangkit dari tanah dengan wajah yang jahat. "Tuan Rxeonal bilang bahwa dia menginginkan cucunya untuk pulang. "

"Cucu...!?" Shira merasa sangat terkejut mendengar bahwa Selvia itu cucu dari Rxeonal. Ia tiba-tiba mulai mengeluarkan sihir Divinity Unleashed.

"Jangan bercanda denganku...!"

"Aku berbicara dengan jujur, Shira... Selvia yang memiliki darah iblis dan legenda ternyata juga memiliki kaitan dengan Tuan Rxeonal, karena... Ayah dari Selvia yang bernama Darima, dia adalah anak pertama Rxeonal." Yagami tersenyum dengan sangat jahat.

"Aku tidak akan membiarkan kau membawanya. Dia milikku sekarang... Jika kau ingin bawa dia, KALAHKANLAH AKU DULU!!!" Teriak Shira dengan sangat marah.

"Hati-hati, Shira! Dia ini adalah iblis yang cukup kuat! Jangan sampai lengah" Ucap Naoki dengan sangat serius.

Shira tiba-tiba mengeluarkan dorongan yang kuat kepada Yagami, hingga mampu membuat Naoki dan Oyora berhenti bertarung. Rambut poni mereka mulai bergerak dengan sangat cepat. "Latihanku... Semua latihan yang Virra ajarkan, aku tidak akan menyia-nyiakannya begitu saja." Shira tiba-tiba kembali menjadi wujud normal, ia tidak berencana untuk bertarung Yagami dengan menggunakan wujud Saint of Hope.

Kedua mata Shira tetap bersinar seperti ia masih di wujud Saint of Hope. "Apa yang kau lakukan? Bukannya wujud itu membuatmu lebih kuat?" Yagami mulai merasa sihir yang aneh di dalam tubuh Shira.

"Aku tidak akan menggunakan wujud Saint of Hope untuk melawanmu begitu saja, karena wujud normalku ini lebih kuat dari Saint of Hope!!!" Ucap Shira dengan sangat marah.

Naoki terkejut karena ia masih bisa merasakan kekuatan Saint of Hope Shira didalam dirinya. "J-Jangan-jangan...!!!"

"Kalian usahakanlah untuk menyerap kekuatan Saint of Hope kalian menjadi wujud normal kalian, karena... Itu akan membuat kalian lebih kuat dari wujud Saint of Hope dan bahkan bisa membuka potensi lebih dari wujud itu."

"Jika kalian berhasil menyerap Saint of Hope, itu artinya kau telah memasuki kecepatan setara dengan para Dewa... Kalian bisa memanggil diri kalian sendiri sebagai Saint Observetion. Wujud yang mampu membuat kecepatan kalian setara dengan para dewa.

"Masih ada 3 level yang bisa kalian capai dan itu lebih kuat dari Saint of Hope."

"Saint Observetion, Saint Enchanted, dan Saint Titan. Level yang kalian harus capai selanjutnya adalah... Saint Observetion!!!"

"Saint Observetion... Jadi begitu... Shira itu dia cepat sekali berkembang untuk mencapai level itu." Naoki terasa sangat terkesan melihat Shira yang perlahan memiliki wujud Saint Observetion.

"Saint Observetion?" Tanya Oyora.

"Itu adalah wujud yang setara dengan dewa. Dengan menyerap kekuatan dari Saint of Hope, Shira telah mencapai level selanjutnya yaitu Saint Observetion." Ucap Naoki dengan sangat serius.

"Ohhhh..." Oyora menoleh kepada Shira dan ia bisa merasakan bahwa kecepatan Shira mulai naik drastis.

Tiba-tiba Oyora langsung terkejut melihat itu. "Kecepatannya menambah cukup drastis...?! Apa-Apaan ini..."

Naoki terkekeh. "Hmph... Pokoknya, kalian jangan macam-macam dengan Saint Legenda yang memiliki... POTENSI PENUH!!!" Naoki mulai terbang menghampiri Oyora.

Shira dan Yagami masih berhadapan dengan wajah yang sangat serius. "Kecepatanmu cukup menaik, tetapi aku tidak akan mundur hanya karena kecepatan itu." Yagami menunjuk Shira.

"Aku juga..." Shira tersenyum, tiba-tiba tanah yang Yagami injak mulai berubah menjadi es.

"(Elemen es... Aku harus berhati-hati dengan efek Frostbite...)" Shira mulai bersiap terhadapan serangan Yagami.

"FROZEN SPIKES!!!" Yagami menyentuh tanah, dan tiba-tiba es-es runcing mulai bermunculan menujui Shira. "LIGHT OF ABSALON!!!" Shira menembak laser yang sangat besar dan memiliki panas yang hampir sama dengan api Homura menuju arah es tersebut.

Es-es yang menghalanginya mulai terbakar hangus. Yamagi melompat jauh ke atas dan tiba-tiba Shira muncul di depannya dengan cepat "JYAAAHHH!!!" Shira memukul Yagami.

BAAAAAGGGGG!!!

Yagami menahannya dengan kedua lengannya. "MIGHTY BUFF!!!" Resistance Yagami mulai menambah kuat. "TIDAK AKAN BERGUNA...!!!" Shira berputar, lalu menendang perut Yagami dengan sangat keras, hingga ia terdorong mundur. "AGGGHHH!!! JAHHH!!!" Kedua pukulan Yagami mulai terlindungi oleh es, ia langsung memukul wajah Shira, hingga sebuah es menghalang wajah kirinya.

"SATU PUKULAN--"

Tiba-tiba Shira muncul di belakang Yagami dengan sangat cepat, lalu ia menendang punggung Yagami dengan sangat keras, hingga ia terpental jauh menuju tanah. Shira muncul di bawah Yagami dan ia mulai memukul perutnya beberapa kali. "AGGGHHHH!!!"

Naoki dan Oyora mundur. Ia melirik kepada Shira, ia sama sekali tidak bisa membaca kecepatan Shira saat ini. "Aku harus bisa mencapai level itu..."

Oyora muncul di belakang Naoki tetapi Naoki menendang wajahnya dengan sangat keras, hingga ia terpental mundur.

"AKU TIDAK PUNYA BANYAK WAKTU LAGI!!!" Naoki muncul di depan Oyora dan ia mulai memukul wajah Oyora tanpa henti.

"FROSTBITE BLIZZARD!!!" Yagami mengeluarkan sihir es terkuatnya menuju Shira. Shira tiba-tiba mulai bergerak dengan sangat amat cepat, hingga Yagami tidak bisa melihatnya. Shira tiba-tiba muncul di depan Yagami. Tangan kanannya mulai terlindungi oleh kekuatan wujud Saint of Hope. "HAAAAHHHHHHHHH!!!" Shira memukul wajah Yagami dengan sangat keras hingga mata kirinya langsung berdarah dan buta.

Yagami terbang jauh mengenai beberapa gunung yang berada di pulau itu. "AGGGGGHHHHHHHHH!!!"

Shira tiba-tiba terdiam, ia melihat ke arah Selvia dan mulai merasa penuh dengan kemarahan. "SIALAAAAAANN!!!!" Teriak Shira dengan sangat kesal, hingga kedua matanya langsung berubah menjadi emas hitam.

Yagami muncul di atas langit dengan wajah yang sangat marah dan lelah terhadap kekalah. "Keparat dengan Saint Observetion ini... AKU AKAN MENGHANCURKAN SEMUANYA...!!! ICE STORM!!!" Yagami mengeluarkan badai salju ke arah Shira yang mampu membuat kedua kakinya beku.

"Cih..."

Naoki menghindari beberapa pukulan dari Oyora, ia mundur dan tiba-tiba Oyora mengeluarkan sihir terkuatnya. "NAILS OF DARKNESS!!!" Oyora menembak beberapa paku yang sangat tajam ke arah Naoki.

"Maaf, Yagami. Pertarungan ini cukup menyenangkan, tapi... KAU TIDAK LAYAK UNTUK BERTARUNG DENGANKU!!!" Teriak Shira dengan menggunakan Divinity Burst.

Kedua lengan Shira bersinar seperti cahaya, dan kedua lengan Naoki mulai terhalang oleh kegelapan.

"RASAKAN SERANGAN KHUSUS SAINT INI..." Ucap mereka berdua selagi menunjuk musuh mereka dengan wajah yant sangat serius.

"SAINT!!!"

"JUDGEMENT!!!" Shira dan Naoki mengeluarkan sihir laser yang sangat kuat menuju mereka, itu bagaikan seperti laser yang sangat amat besar. Sihir Saint Judgement ini dapet menembus Force field yang dimiliki Kota Legenia dan pulau ini juga.

"AHHHH!!!! K-Keparat..." Oyora dan Yagami langsung terkejut melihatnya. Mereka sama sekali tidak bisa menghindar karena kehabisan tenaga untuk menghilang.

"BAAAAMMM!!!

"TIIIIIDAAAAAAAAAAAKKKKK!!!" Teriak mereka berdua selagi terbakar hangus oleh sihir Shira dan Naoki. Bahkan sihir itu menembus barrier pulau itu dan menembus langit, hingga luar angkasa.

BAAAMMMMMMMMMM!!!

Sihir itu meledak di luar angkasa dengan sangat dahsyat. "Apakah semuanya sudah selesai?" Tanya Naoki.

"Ya..." Shira mengangguk, ia menghampiri Selvia dengan wajah yang serius. Dia berharap bahwa Selvia tidak terbangun dari ledakan tadi. Shira berubah menjadi wujud biasanya kembali, lalu ia menggendong Selvia di belakang punggungnya.

Shira melihat wajah Selvia yang sedang tidur nyenyak. "Baguslah... Ia masih tertidur."

"Shira... Aku ingin memberitahumu sesuatu penting tentang Selvia."

"Dan itu?"

"Apakah kau mempercayai Iblis seperti dirinya...? Siapa tau kalau dia bisa-bisa menjadi jahat karena dia adalah cucu dari Rxeonal... Si raja iblis yang berdarah dingin."

"Apa kau bilang!?" Shira mulai marah kepada Naoki.

"Dia tidak akan pernah menjadi jahat. Aku telah mendidiknya dengan semua kekuatanku ini... Aku tidak akan membiarkan ras lain mengakunya sebagai iblis yang jahat." Ucap Shira dengan sangat serius. Ia mulai melihat sekitar. "Bukannya ini adalah tempat tinggalnya dulu!? Pulau yang dihuni oleh para Iblis baik."

Naoki melihat desa-desa itu yang telah hancur karena sebuah penyerangan oleh iblis jahat. "Yah, Shira... Aku tidak mempercayai semua iblis, tapi jika dia menghianati kita semua. Dia akan langsung aku bunuh."

"... ..." Shira hanya bisa terdiam dengan wajah yang serius dan takut bahwa Selvia bisa saja menjadi iblis jahat.

Tiba-tiba Naoki menyadari bahwa Shiras sudah berada di mode Saint Observetion. "Apa yang kau lakukan...?"

"Aku merasakan musuh yang akan datang... Light of Vision" Shira tiba-tiba mengaktifkan sihir yang setara dengan dewa yaitu sihir yang dapat melihat musuh dari jauh tanpa batas, ia bisa melihat luar angkasa, hingga luar semesta. Dan bahkan semua yang bersembunyi bisa dilihat oleh Shira. Itu seperti kekuatan maha melihat.

"Itu...? Sihir maha melihat!? Jangan-jangan. Saint Observetion memiliki sihir seperti itu..."

"Di-Diam..." Shira mulai melihat seluruh arah dengan wajah yang sangat serius. "Aku merasakan energi dewa tidak dekat dari pulau ini, Naoki... Jaga-jaga..."

"Dewa...!?" Naoki langsung berubah menjadi Saint of Hope, dan mulai melihat seluruh arah dengan sangat serius.

SWOOOOOOOOOOO!!!

BAAAAAGGGGGGGGG!!!

...

...

Tiba-tiba perut Naoki terhantam oleh dewa itu dengan sangat keras. "GUAAAHHHH!!!" Naoki memuntahkan banyak sekali darah.

"Pekerjaan Saint seperti kalian ini seharusnya diberi hukuman kesakitan tinggi... Iblis seharusnya tidak dibiarkan hidup."

Dewa itu memukul dan menendang seluruh tubuh Naoki dengan sangat cepat, hingga itu memberikan shockwave besar di punggung Naoki.

Dewa itu berputar, lalu menendang wajah Naoki dengan sangat keras hingga ia terpental dan jatuh. "K-Kuat... Sekali..." Naoki kembali menjadi normal dan tidak bisa bergerak sama sekali.

Shira melihat itu dan kecepatannya masih bisa ia lampui. "SIALAN!!! APA YANG KAU LAKUKAN!?" Shira lari menghampiri Dewa itu dengan sangat marah selagi menggendong Selvia.

Shira mulai memukul Dewa itu beberapa kali dengan sangat cepat, tetapi Dewa itu masih bisa menghindari pukulan Shira yang cukup lambat baginya. Setelah beberapa lama ia menggores wajah Dewa itu dengan sangat cepat. "Ini saja ya...? Aku berharap lebih dari dirimu."

Dewa itu memegang tangan kanan Shira, lalu memutarnya seperti ingin mencekiknya. Selvia terjatuh "Kau ini setara dengan dewa, tapi bukan Omni-Dewa seperti diriku..." Dewa itu tiba-tiba mulai menghancurkan tulang kanan Shira dengan sangat keras.

CRAAACKKK!!!

...

...

"AHHHHHHHHHHHHH!!!" Teriak Shira dengan sangat kesakitan. Dewa itu melempar Shira ke arah Naoki. Shira tidak bisa bergerak tapi hanya bisa memegang tangan kanannya yang patah.

Shira menatap wajahnya dan ia mengenali wajah tersebut. "Putra pertama dari Dewa Alvin... Anak ke tiga... Alvian Ghifari..." Shira merasa tidak kecewa karena ia pasti akan kalah melawan Alvian yang berada di level maha dewa.

"Hmph, kau sepertinya mengenalku..." Alvian menunjuk Naoki dan Shira. "Tetapi, hidupmu berakhir disini karena telah menghianati para Legenda tentang iblis yang kau pungut itu, Shira..."

Kedua tangan Alvian bersinar, sepertinya ia benar-benar akan membunuh mereka berdua dengan meledakannya. Kedua mata Shira tiba-tiba bersinar.

"SAINT OBSERVETION KEKUATAN PENUH!!!" Tiba-tiba Shira muncul di depan Alvian dengan sangat cepat, hingga ia tidak melihatnya. "Hah!?"

Shira memukul wajah Alvian dengan sangat keras, hingga ia terpental mundur dengan sangat cepat. "HAAAHHHH!!!"

Shira terbang dengan sangat cepat menghampiri Alvian. "SAINT SEPERTIMU MASIH MEMILIKI BANYAK WAKTU UNTUK BERTARUNG DENGANKU!!!" Alvian memukul Shira.

BAAAAAGGGGGG!!!

Shira menahannya dengan lengan kirinya dengan sangat cepat, hingga ja merasa keram di lengan kirinya karena menahan pukulan itu. "A-Apa!?" Alvian langsung terkejut.

"GUUUAAAHHHHH!!!"

Lengan kiri Shira terlindungi oleh cahaya Saint. Ia langsung memukul perut Alvian dengan sangat keras, hingga ia memuntahkan sebuah darah. "Ahggg!!!"

"Aku tidak peduli jika kau itu Omni-Dewa, tetapi... SAINT LEGENDA SEPERTIKU AKAN TERUS MENCOBA MELAWAN MUSUH YANG LEBIH KUAT!!!"

Shira langsung memukul dan menendang tubuh Alvian berkali-kali dengan sangat cepat, hingga Alvian tidak bisa melawan balik. "HOAAAAHHHHHHH!!!" Shira menendang dagu Alvian, hingga ia terpental ke atas langit.

Shira menggunakan sihir Speed of Instant. dan Power Breaker). Shira terbang menghampiri Alvian dengan sangat cepat, lalu menendang perutnya dengan sangat keras, hingga ia terpental mundur dan mengenai barrier yang melindungi pulau itu.

"SIALAN!!!" Alvian merasa sangat kesal karena terpojoki oleh Shira.

Shira melihat lengan kirinya, cahaya yang melindunginya mulai perlahan menghilang. "Sepertinya aku tidak memiliki banyak waktu... AKU AKAN MENGHANCURKANMU DENGAN SATU SERANGAN!!!"

Shira tiba-tiba muncul di atas tanah selagi mengacungkan lengan kirinya. "KEKUATAN DARI MAHA CAHAYA!!! LEBIH KUAT DARI MATAHARI!!! AKU MEMANGGIL... SAINT WRATH!!!" Shira melempar bola cahaya besar ke arah Alvian.

BAMMMMMM!

"S-Sial...!!!" Alvian menahannya dengan kedua lengannya.

Shira menunjuk Holy wrath itu. "RELEASE!!!"

BAAAAAAAAMMMMMMMMMMMMKMMMMMMMMM!!!

Shira kembali menjadi wujud biasanya, wajahnya terlihat sangat kelelahan. Ia tidak bisa melawannya lagi lebih karena kehabisan energi. "Hah... Hah... Hah..."

Tapi...

Alvian menahan Holy Wrath itu dan ia tidak terasa lelah bahkan terluka, hanya goresan di kedua pipinya. "Omni-Dewa memang sulit untuk di lampui ternyata..." Shira tersenyum.

"DIAM KAU!!!" Alvian menembak sihir warisan Ghifari... Final Shine Attack menuju Shira. Shira menutup kedua matanya dengan sangat pasrah bahwa dia akan mati disini.

BAAAAAAAAAAMMMMMMM!!!

Tiba-tiba... Shira terlindungi oleh sebuah barrier berwarna merah darah atau bisa disebut dengan Crimson. Shira membuka kedua matanya dengan sangat kaget bahwa ia masih hidup. "Apa yang...?"

"Shira... Kau cukup berani juga ya melawan adikku yang bodoh itu." Mortem tersenyum.

Shira tiba-tiba menyadari bahwa Mortem berada di sebelahnya. "Mortem!? K-Kau tau aku disini!?"

"Ya iyalah, aku ini Omni-Dewi juga. Aku bisa merasakan energimu di jarak apapun, aku datang secepat mungkin ketika energimu perlahan habis."

"Aku merasa lega kau berada disini..."

Mortem menoleh kepada Alvian dengan wajah yang sangat marah. "K-Kakak!? Apa yang kau lakukan disini!?" Alvian muncul di depan Mortem dengan sangat cepat.

"Alvian, hentikan semua ini, jauhkan kedua tanganmu yang kotor itu dari Selvia... Dia adalah anak Shira, jika kau ikut campur dengan Selvia, kau akan aku beri pelajaran." Ucap Mortem selagi mengancam Alvian dengan wajah yang kesal.

"Ahh!" Alvian terkejut melihat itu.

"Cih... Baiklah..." Alvian melirik kepada Shira dengan wajah yang serius. "Shiratori Alvin... Aku akan mempercayaimu untuk sekarang, tetapi jagalah Selvia dengan kedua lenganmu... Jangan sampai kau membuatnya jatuh ke dunia kegelapan."

"Dunia kegelapan?" Shira terkejut.

"Dunia dimana iblis baik menjadi iblis jahat... Jika itu terjadi, aku akan membunuhnya sendiri, hingga kau tidak menyadarinya."

Shira merasa sangat terganggu mendengar itu. "Alvian, aku janji tentang itu."

"Hmph, aku percaya... Kau tidak buruk sebagai Saint Legenda. Kau hampir saja membuatku serius dalam bertarung." Alvian tersenyum. Ia lalu menoleh kepada Mortem.

"Yah... Aku serahkan Shira kepada dirimu, Kakak. Aku permisi dulu." Alvian menghilang dengan sangat cepat.

Mortem terkekeh. "Hahahahahaha!!! Hebat!!!" Mortem menoleh kepada Shira dengan wajah yang sangat senang bahwa ia layak juga untuk melawan dewa-dewa yang kuat. "Aku melihat pertarunganmu dan ternyata... Aku sangat terkesan melihatmu bisa hampir setara dengan Alvian, dan bahkan kau bisa melukai dirinya."

"Yah... Aku masih harus tetap belajar." Shira menghampiri Selvia, lalu ia menggendongnya dan ia masih terlihat tertidur.

Naoki menghampiri Mortem. "Dewi Mortem, bisakah kau membantu kita pergi ke pulau langit Tusouwa."

"Hmmm... Tentu." Mortem menepuk kedua tangannya, dan tiba-tiba mereka berdua mulai menghilang dengan sangat cepat. Mortem mulai melihat sekitar pulau itu dan melihat bahwa pulau itu terbelah menjadi 4 bagian dan bahkan barrier yang melindungi pulau itu rusak karena ulah Shira.

"Kerusakan yang cukup hebat... Aku merasa sangat terkesan melihatnya, aku tidak sabar untuk bertarung dengannya suatu saat..." Mortem tersenyum.

Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1 - Dunia dimana Legenda itu ras
3 Chapter 2 - Pertarungan Pertama yang Sengit
4 Chapter 3 - Cahaya Harapan
5 Chapter 4 - Cerita tentang Dewa dan Dewi
6 Chapter 5 - Perasaan Api dan Cahaya
7 Chapter 6 - The Raid
8 Chapter 7 - Sihir-sihir
9 Chapter 8 - Turnamen Liga Legenia
10 Chapter 9 - Anak dengan darah Dewi dan Saint
11 Chapter 10 - Musuh yang sangat kuat akan datang
12 Chapter 10 - Musuh yang sangat kuat akan datang
13 Chapter 11 - Anak setengah Iblis dan Legenda
14 Chapter 12 - Pendekar Pedang yang sangat Kuat
15 Chapter 13 - Firasat Buruk
16 Chapter 14 - Ultra Power Legend
17 Chapter 15 - Latihan Keras
18 Chapter 16 - Saint Legenda
19 Chapter 17 - Pulau Langit Yuuwa
20 Chapter 18 - Iblis baik hati
21 Chapter 19 - Ilusi Dewi
22 Chapter 20 - Potensi Penuh
23 Chapter 21 - Saint Enchanted
24 Chapter 22 - Potensi penuhi Saint of Hope
25 Chapter 23 - Kekuatan yang tidak terkendali
26 Chapter 24 - Sekolah Akademi Stage SSS
27 Chapter 25 - Kekuatan Methode yang dahsyat
28 Chapter 26 - Kedatangan seorang Saint Elemental Zero
29 Chapter 27 - Mantra Sihir-Sihir
30 Chapter 28 - Selvia, Methode, dan Via menghilang!?
31 Chapter 29 - Kedatangan yang cukup terlambat
32 Chapter 30 - Rxeonal, raja iblis yang memiliki 3 nyawa abadi
33 Chapter 31 - Kekalahan yang membuat kemarahan dahsyat
34 Chapter 32 - Kebangkitan Kekuatan Methode yang sebenarnya
35 Chapter 33 - Nyawa terakhir dengan aksi kehancuran
36 Chapter 34 - Kehancuran
37 Chapter 35 - Salam Perpisahan
38 Chapter 36 - Surat Nikah
39 Chapter 37 - Menikmati momen
40 Chapter 38 - Eternal
41 Chapter 39 - Kebangkitan Alvin
42 Chapter 40 - Omni-Dewa
43 Chapter 41 - Mantra Pergabungan
44 Chapter 42 - Gerhana Matahari
45 Chapter 43 - Dunia tanpa dirimu
46 Chapter 44 - Kehidupan kedua
47 Chapter 45 - Perjalanan baru
48 Chapter 46 - Neraka Astral
49 Chapter 47 - Lari dari Dunia Astral
50 Chapter 48 - Kembali Bertemu
51 Chapter 49 - Pesta
52 Chapter 50 - Undangan untuk para Saints
53 Chapter 51 - Dimensi Saint
54 Chapter 52 - Tidak memihak siapapun
55 Chapter 53 - Rencana Masa Depan
56 Chapter 54 - Temple of the Saint
57 Chapter 55 - Kekuatan asli dari semua jantung Saints
58 Chapter 56 - Damai, tapi dimusuhi
59 Chapter 57 - Comeback
60 Chapter 58 - Perayaan dan Pesta
61 Chapter 59 - Bunga-bunga hangat
62 Chapter 60 - Sesuatu yang harus diperjuangkan
63 Chapter 61 - Saint Hybrid
64 Chapter 62 - Xuusuatouri
65 Chapter 63 - Shuri
66 Chapter 64 - The Truth is...?
67 Chapter 65 - Jawaban terdapat dimana-mana
68 Chapter 66 - Waktu dan Ilusi
69 Chapter 67 - Homura vs Homuze
70 Chapter 68 - Api-Api yang bergejolak Tinggi
71 Chapter 69 - Pergabungan Lagi?
72 Chapter 70 - Pertarungan Klimaks antara kedua Dewa
73 Chapter 71 - Pemulaian Baru
74 Chapter 72 - Mimpi yang akan Datang
75 Chapter 73 - Sesuatu yang tidak diharapkan
76 Chapter 74 - Hancurkanlah semuanya!
77 Chapter 75 - Pembawa Peperangan
78 Chapter 76 - Ahli Sihir Rahasia
79 Chapter 77 - Strategi dan Kerja Sama
80 Chapter 78 - Tepat dalam Waktunya
81 Chapter 79 - Keunggulan dan Kecerdasan Syna
82 Chapter 80 - Syna Vs Arika! Pertarungan Kecerdasan melawan Kekuatan
83 Chapter 81 - Wujud Saint God Pertama
84 Chapter 82 - Dewa Kegelapan yang bangkit dari tidurnya
85 Chapter 83 - Super Eclipse Blaze
86 Chapter 84 - Segel
87 Chapter 85 - Kita Bersama...! Hidup dengan Damai...!
88 Chapter 86 - The God of Oath (I)
89 Chapter 87 - The God of Oath (II)
90 Chapter 88 - The God of Oath (III)
91 Chapter 89 - A New God for Touri
92 Chapter 90 - Upacara Resmi
93 Chapter 91 - Omni-Touri
94 Chapter 92 - Pesta Meriah! Yahoo!
95 Chapter 93 - Permainan tangguh untuk para Legenda
96 Chapter 94 - Saint Tracer dan Seven Deadly Sword of Sins
97 Chapter 95 - Segalanya
98 Chapter 96 - Lihatlah lebih tinggi lagi
99 Chapter 97 - Sampah di planet Agimuragi
100 Chapter 98 - Keluarga Durhaka
101 Chapter 99 - Kuroshin vs Alvin, Crimson Vs Dark Crimson
102 Chapter 100 - Gerhana Bulan
103 Chapter 101 - Ritual Shinigami
104 Chapter 102 - Kontrak Clare
105 Chapter 103 - Masa lalu seorang Saint Tracer
106 Chapter 104 - Demi Air Suci
107 Chapter 105 - Persiapan untuk menjalankan rencana
108 Chapter 106 - Informasi lebih tentang Arata dan Shin
109 Chapter 107 - Membawa seorang keluarga pulang
110 Chapter 108 - Tidak ada satupun Legenda yang harus ditinggal
111 Chapter 109 - Mugen no Kensei
112 Chapter 110 - Penyerangan putus asa
113 Chapter 111 - Rencana Kedua
114 Chapter 112 - Sang Pemilik Tujuh Dosa Besar
115 Chapter 113 - Pemanggilan dari Alam Lain
116 Chapter 114 - Kuro Vs Alvin, Dua Mortal terkuat akhirnya bertarung
117 Chapter 115 - Generasi Baru untuk Shiratori dan Ghifari
118 Chapter 116 - Arwah-Arwah yang Berkumpul
119 Chapter 117 - Kekacauan di Pantai
120 Chapter 118 - Malam yang Kacau
121 Chapter 119 - Elf
122 Chapter 120 - Menuju Desa Saint
123 Chapter 121 - Desa dimana para Saint tinggal
124 Chapter 122 - Bebaskanlah
125 Chapter 123 - Makhluk Hidup di wilayah Oath
126 Chapter 124 - Hyugen
127 Chapter 125 - Tidak ada kata untuk Putus Asa
128 Chapter 126 - Kekuatan dahsyat dari seorang Ras Dengel
129 Chapter 127 - Pertarungan Serius Shira melawan Hyugen
130 Chapter 128 - Teruslah Berjuang!
131 Chapter 129 - Pertarungan Shira yang mampu menghancurkan Semesta
132 Chapter 130 - Dosa yang dikumpulkan menjadi Satu
133 Chapter 131 - Kemampuan dan Kecerdasan Haruki
134 Chapter 132 - Cara agar Weapon of Saint Heroes terjaga aman
135 Chapter 133 - Rencana yang sudah direncanakan sejak awal
136 Chapter 134 - Masalah yang seharusnya dikhawatirkan oleh Dewa
137 Chapter 135 - Pengalaman Bertarung
138 Chapter 136 - Selamatkanlah yang kalian bisa
139 Chapter 137 - Legenda yang ditinggal
140 Chapter 138 - Dua Pihak dan Dua Rencana
141 Chapter 139 - Seperti biasanya
142 Chapter 140 - Giant
143 Chapter 141 - Apakah bangkit? Apakah tercegah?
144 Chapter 142 - Umpan
145 Chapter 143 - Kerahkan semua yang kita miliki!
146 Chapter 144 - Grimoire of Oath
147 Chapter 145 - Pertarungan yang Berat Sebelah
148 Chapter 146 - Lebih Baik Kehilangan Satu
149 Chapter 147 - Pahlawan
150 Chapter 148 - Batu Nisan
151 Chapter 149 - Mengurus Diri Sendiri
152 Chapter 150 - Dimensi
153 Chapter 151 - Alternatif
154 Chapter 152 - Palsu dan Asli
155 Chapter 153 - Haruka
156 Chapter 154 - Waktu yang Terbatas
157 Chapter 155 - True Dimensional Cage
158 Chapter 151 - Permulaan Baru
159 Chapter 152 - Pilihan Sulit
160 Chapter 153 - Di Tengah Gelap dan Terang
161 Chapter 154 - Hati yang Tersentuh
162 Chapter 155 - Puncak Perjalanan
163 Chapter 156 - Roh
164 Chapter 157 - Melodi Alam yang Abadi
165 Chapter 158 - Memori Pohon Kuno
166 Chapter 159 - Sang Nelayan dan Cerita Lautan
167 Chapter 160 - Memori Alam dan Rencana Baru
Episodes

Updated 167 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1 - Dunia dimana Legenda itu ras
3
Chapter 2 - Pertarungan Pertama yang Sengit
4
Chapter 3 - Cahaya Harapan
5
Chapter 4 - Cerita tentang Dewa dan Dewi
6
Chapter 5 - Perasaan Api dan Cahaya
7
Chapter 6 - The Raid
8
Chapter 7 - Sihir-sihir
9
Chapter 8 - Turnamen Liga Legenia
10
Chapter 9 - Anak dengan darah Dewi dan Saint
11
Chapter 10 - Musuh yang sangat kuat akan datang
12
Chapter 10 - Musuh yang sangat kuat akan datang
13
Chapter 11 - Anak setengah Iblis dan Legenda
14
Chapter 12 - Pendekar Pedang yang sangat Kuat
15
Chapter 13 - Firasat Buruk
16
Chapter 14 - Ultra Power Legend
17
Chapter 15 - Latihan Keras
18
Chapter 16 - Saint Legenda
19
Chapter 17 - Pulau Langit Yuuwa
20
Chapter 18 - Iblis baik hati
21
Chapter 19 - Ilusi Dewi
22
Chapter 20 - Potensi Penuh
23
Chapter 21 - Saint Enchanted
24
Chapter 22 - Potensi penuhi Saint of Hope
25
Chapter 23 - Kekuatan yang tidak terkendali
26
Chapter 24 - Sekolah Akademi Stage SSS
27
Chapter 25 - Kekuatan Methode yang dahsyat
28
Chapter 26 - Kedatangan seorang Saint Elemental Zero
29
Chapter 27 - Mantra Sihir-Sihir
30
Chapter 28 - Selvia, Methode, dan Via menghilang!?
31
Chapter 29 - Kedatangan yang cukup terlambat
32
Chapter 30 - Rxeonal, raja iblis yang memiliki 3 nyawa abadi
33
Chapter 31 - Kekalahan yang membuat kemarahan dahsyat
34
Chapter 32 - Kebangkitan Kekuatan Methode yang sebenarnya
35
Chapter 33 - Nyawa terakhir dengan aksi kehancuran
36
Chapter 34 - Kehancuran
37
Chapter 35 - Salam Perpisahan
38
Chapter 36 - Surat Nikah
39
Chapter 37 - Menikmati momen
40
Chapter 38 - Eternal
41
Chapter 39 - Kebangkitan Alvin
42
Chapter 40 - Omni-Dewa
43
Chapter 41 - Mantra Pergabungan
44
Chapter 42 - Gerhana Matahari
45
Chapter 43 - Dunia tanpa dirimu
46
Chapter 44 - Kehidupan kedua
47
Chapter 45 - Perjalanan baru
48
Chapter 46 - Neraka Astral
49
Chapter 47 - Lari dari Dunia Astral
50
Chapter 48 - Kembali Bertemu
51
Chapter 49 - Pesta
52
Chapter 50 - Undangan untuk para Saints
53
Chapter 51 - Dimensi Saint
54
Chapter 52 - Tidak memihak siapapun
55
Chapter 53 - Rencana Masa Depan
56
Chapter 54 - Temple of the Saint
57
Chapter 55 - Kekuatan asli dari semua jantung Saints
58
Chapter 56 - Damai, tapi dimusuhi
59
Chapter 57 - Comeback
60
Chapter 58 - Perayaan dan Pesta
61
Chapter 59 - Bunga-bunga hangat
62
Chapter 60 - Sesuatu yang harus diperjuangkan
63
Chapter 61 - Saint Hybrid
64
Chapter 62 - Xuusuatouri
65
Chapter 63 - Shuri
66
Chapter 64 - The Truth is...?
67
Chapter 65 - Jawaban terdapat dimana-mana
68
Chapter 66 - Waktu dan Ilusi
69
Chapter 67 - Homura vs Homuze
70
Chapter 68 - Api-Api yang bergejolak Tinggi
71
Chapter 69 - Pergabungan Lagi?
72
Chapter 70 - Pertarungan Klimaks antara kedua Dewa
73
Chapter 71 - Pemulaian Baru
74
Chapter 72 - Mimpi yang akan Datang
75
Chapter 73 - Sesuatu yang tidak diharapkan
76
Chapter 74 - Hancurkanlah semuanya!
77
Chapter 75 - Pembawa Peperangan
78
Chapter 76 - Ahli Sihir Rahasia
79
Chapter 77 - Strategi dan Kerja Sama
80
Chapter 78 - Tepat dalam Waktunya
81
Chapter 79 - Keunggulan dan Kecerdasan Syna
82
Chapter 80 - Syna Vs Arika! Pertarungan Kecerdasan melawan Kekuatan
83
Chapter 81 - Wujud Saint God Pertama
84
Chapter 82 - Dewa Kegelapan yang bangkit dari tidurnya
85
Chapter 83 - Super Eclipse Blaze
86
Chapter 84 - Segel
87
Chapter 85 - Kita Bersama...! Hidup dengan Damai...!
88
Chapter 86 - The God of Oath (I)
89
Chapter 87 - The God of Oath (II)
90
Chapter 88 - The God of Oath (III)
91
Chapter 89 - A New God for Touri
92
Chapter 90 - Upacara Resmi
93
Chapter 91 - Omni-Touri
94
Chapter 92 - Pesta Meriah! Yahoo!
95
Chapter 93 - Permainan tangguh untuk para Legenda
96
Chapter 94 - Saint Tracer dan Seven Deadly Sword of Sins
97
Chapter 95 - Segalanya
98
Chapter 96 - Lihatlah lebih tinggi lagi
99
Chapter 97 - Sampah di planet Agimuragi
100
Chapter 98 - Keluarga Durhaka
101
Chapter 99 - Kuroshin vs Alvin, Crimson Vs Dark Crimson
102
Chapter 100 - Gerhana Bulan
103
Chapter 101 - Ritual Shinigami
104
Chapter 102 - Kontrak Clare
105
Chapter 103 - Masa lalu seorang Saint Tracer
106
Chapter 104 - Demi Air Suci
107
Chapter 105 - Persiapan untuk menjalankan rencana
108
Chapter 106 - Informasi lebih tentang Arata dan Shin
109
Chapter 107 - Membawa seorang keluarga pulang
110
Chapter 108 - Tidak ada satupun Legenda yang harus ditinggal
111
Chapter 109 - Mugen no Kensei
112
Chapter 110 - Penyerangan putus asa
113
Chapter 111 - Rencana Kedua
114
Chapter 112 - Sang Pemilik Tujuh Dosa Besar
115
Chapter 113 - Pemanggilan dari Alam Lain
116
Chapter 114 - Kuro Vs Alvin, Dua Mortal terkuat akhirnya bertarung
117
Chapter 115 - Generasi Baru untuk Shiratori dan Ghifari
118
Chapter 116 - Arwah-Arwah yang Berkumpul
119
Chapter 117 - Kekacauan di Pantai
120
Chapter 118 - Malam yang Kacau
121
Chapter 119 - Elf
122
Chapter 120 - Menuju Desa Saint
123
Chapter 121 - Desa dimana para Saint tinggal
124
Chapter 122 - Bebaskanlah
125
Chapter 123 - Makhluk Hidup di wilayah Oath
126
Chapter 124 - Hyugen
127
Chapter 125 - Tidak ada kata untuk Putus Asa
128
Chapter 126 - Kekuatan dahsyat dari seorang Ras Dengel
129
Chapter 127 - Pertarungan Serius Shira melawan Hyugen
130
Chapter 128 - Teruslah Berjuang!
131
Chapter 129 - Pertarungan Shira yang mampu menghancurkan Semesta
132
Chapter 130 - Dosa yang dikumpulkan menjadi Satu
133
Chapter 131 - Kemampuan dan Kecerdasan Haruki
134
Chapter 132 - Cara agar Weapon of Saint Heroes terjaga aman
135
Chapter 133 - Rencana yang sudah direncanakan sejak awal
136
Chapter 134 - Masalah yang seharusnya dikhawatirkan oleh Dewa
137
Chapter 135 - Pengalaman Bertarung
138
Chapter 136 - Selamatkanlah yang kalian bisa
139
Chapter 137 - Legenda yang ditinggal
140
Chapter 138 - Dua Pihak dan Dua Rencana
141
Chapter 139 - Seperti biasanya
142
Chapter 140 - Giant
143
Chapter 141 - Apakah bangkit? Apakah tercegah?
144
Chapter 142 - Umpan
145
Chapter 143 - Kerahkan semua yang kita miliki!
146
Chapter 144 - Grimoire of Oath
147
Chapter 145 - Pertarungan yang Berat Sebelah
148
Chapter 146 - Lebih Baik Kehilangan Satu
149
Chapter 147 - Pahlawan
150
Chapter 148 - Batu Nisan
151
Chapter 149 - Mengurus Diri Sendiri
152
Chapter 150 - Dimensi
153
Chapter 151 - Alternatif
154
Chapter 152 - Palsu dan Asli
155
Chapter 153 - Haruka
156
Chapter 154 - Waktu yang Terbatas
157
Chapter 155 - True Dimensional Cage
158
Chapter 151 - Permulaan Baru
159
Chapter 152 - Pilihan Sulit
160
Chapter 153 - Di Tengah Gelap dan Terang
161
Chapter 154 - Hati yang Tersentuh
162
Chapter 155 - Puncak Perjalanan
163
Chapter 156 - Roh
164
Chapter 157 - Melodi Alam yang Abadi
165
Chapter 158 - Memori Pohon Kuno
166
Chapter 159 - Sang Nelayan dan Cerita Lautan
167
Chapter 160 - Memori Alam dan Rencana Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!