"HAAAAAHHHHHHHH!!!" Shira terbang menghampiri Yagami dengan wajah yang sangat kesal.
"Bodoh sekali... KAU!!!" Yagami tiba-tiba menginjak tanah dengan sangat keras, hingga sebuah sebuah gunung es runcing muncul di bawah perut Shira.
BAAAAGGGG!!!
Yagami langsung tersenyum, karena ia melihat Shira tertancap oleh es itu. "Hmph... Lemah---"
BRAAGGG!!!
Tiba-tiba wajah Yagami tertendang oleh Shira dengan sangat keras, hingga ia terdorong mundur. "Hmph... Kau pikir kau bisa membunuhku begitu saja? Jangan mengayal."
"B-Bagaimana...?" Yagami melirik kepada es itu dan ia bisa melihat bahwa Shira berubah menjadi debu cahaya. "Cih... Light of Mirror."
Shira mendarat di atas tanah dengan wajah yang marah. "Apa tujuanmu untuk mengambil Selvia!?" Shira menunjuk Selvia dan ia melindunginya dengan sihir Light of Immortal Barrier. Dan itu hampir menghabiskan seluruh energi sihirnya.
Yagami bangkit dari tanah dengan wajah yang jahat. "Tuan Rxeonal bilang bahwa dia menginginkan cucunya untuk pulang. "
"Cucu...!?" Shira merasa sangat terkejut mendengar bahwa Selvia itu cucu dari Rxeonal. Ia tiba-tiba mulai mengeluarkan sihir Divinity Unleashed.
"Jangan bercanda denganku...!"
"Aku berbicara dengan jujur, Shira... Selvia yang memiliki darah iblis dan legenda ternyata juga memiliki kaitan dengan Tuan Rxeonal, karena... Ayah dari Selvia yang bernama Darima, dia adalah anak pertama Rxeonal." Yagami tersenyum dengan sangat jahat.
"Aku tidak akan membiarkan kau membawanya. Dia milikku sekarang... Jika kau ingin bawa dia, KALAHKANLAH AKU DULU!!!" Teriak Shira dengan sangat marah.
"Hati-hati, Shira! Dia ini adalah iblis yang cukup kuat! Jangan sampai lengah" Ucap Naoki dengan sangat serius.
Shira tiba-tiba mengeluarkan dorongan yang kuat kepada Yagami, hingga mampu membuat Naoki dan Oyora berhenti bertarung. Rambut poni mereka mulai bergerak dengan sangat cepat. "Latihanku... Semua latihan yang Virra ajarkan, aku tidak akan menyia-nyiakannya begitu saja." Shira tiba-tiba kembali menjadi wujud normal, ia tidak berencana untuk bertarung Yagami dengan menggunakan wujud Saint of Hope.
Kedua mata Shira tetap bersinar seperti ia masih di wujud Saint of Hope. "Apa yang kau lakukan? Bukannya wujud itu membuatmu lebih kuat?" Yagami mulai merasa sihir yang aneh di dalam tubuh Shira.
"Aku tidak akan menggunakan wujud Saint of Hope untuk melawanmu begitu saja, karena wujud normalku ini lebih kuat dari Saint of Hope!!!" Ucap Shira dengan sangat marah.
Naoki terkejut karena ia masih bisa merasakan kekuatan Saint of Hope Shira didalam dirinya. "J-Jangan-jangan...!!!"
"Kalian usahakanlah untuk menyerap kekuatan Saint of Hope kalian menjadi wujud normal kalian, karena... Itu akan membuat kalian lebih kuat dari wujud Saint of Hope dan bahkan bisa membuka potensi lebih dari wujud itu."
"Jika kalian berhasil menyerap Saint of Hope, itu artinya kau telah memasuki kecepatan setara dengan para Dewa... Kalian bisa memanggil diri kalian sendiri sebagai Saint Observetion. Wujud yang mampu membuat kecepatan kalian setara dengan para dewa.
"Masih ada 3 level yang bisa kalian capai dan itu lebih kuat dari Saint of Hope."
"Saint Observetion, Saint Enchanted, dan Saint Titan. Level yang kalian harus capai selanjutnya adalah... Saint Observetion!!!"
"Saint Observetion... Jadi begitu... Shira itu dia cepat sekali berkembang untuk mencapai level itu." Naoki terasa sangat terkesan melihat Shira yang perlahan memiliki wujud Saint Observetion.
"Saint Observetion?" Tanya Oyora.
"Itu adalah wujud yang setara dengan dewa. Dengan menyerap kekuatan dari Saint of Hope, Shira telah mencapai level selanjutnya yaitu Saint Observetion." Ucap Naoki dengan sangat serius.
"Ohhhh..." Oyora menoleh kepada Shira dan ia bisa merasakan bahwa kecepatan Shira mulai naik drastis.
Tiba-tiba Oyora langsung terkejut melihat itu. "Kecepatannya menambah cukup drastis...?! Apa-Apaan ini..."
Naoki terkekeh. "Hmph... Pokoknya, kalian jangan macam-macam dengan Saint Legenda yang memiliki... POTENSI PENUH!!!" Naoki mulai terbang menghampiri Oyora.
Shira dan Yagami masih berhadapan dengan wajah yang sangat serius. "Kecepatanmu cukup menaik, tetapi aku tidak akan mundur hanya karena kecepatan itu." Yagami menunjuk Shira.
"Aku juga..." Shira tersenyum, tiba-tiba tanah yang Yagami injak mulai berubah menjadi es.
"(Elemen es... Aku harus berhati-hati dengan efek Frostbite...)" Shira mulai bersiap terhadapan serangan Yagami.
"FROZEN SPIKES!!!" Yagami menyentuh tanah, dan tiba-tiba es-es runcing mulai bermunculan menujui Shira. "LIGHT OF ABSALON!!!" Shira menembak laser yang sangat besar dan memiliki panas yang hampir sama dengan api Homura menuju arah es tersebut.
Es-es yang menghalanginya mulai terbakar hangus. Yamagi melompat jauh ke atas dan tiba-tiba Shira muncul di depannya dengan cepat "JYAAAHHH!!!" Shira memukul Yagami.
BAAAAAGGGGG!!!
Yagami menahannya dengan kedua lengannya. "MIGHTY BUFF!!!" Resistance Yagami mulai menambah kuat. "TIDAK AKAN BERGUNA...!!!" Shira berputar, lalu menendang perut Yagami dengan sangat keras, hingga ia terdorong mundur. "AGGGHHH!!! JAHHH!!!" Kedua pukulan Yagami mulai terlindungi oleh es, ia langsung memukul wajah Shira, hingga sebuah es menghalang wajah kirinya.
"SATU PUKULAN--"
Tiba-tiba Shira muncul di belakang Yagami dengan sangat cepat, lalu ia menendang punggung Yagami dengan sangat keras, hingga ia terpental jauh menuju tanah. Shira muncul di bawah Yagami dan ia mulai memukul perutnya beberapa kali. "AGGGHHHH!!!"
Naoki dan Oyora mundur. Ia melirik kepada Shira, ia sama sekali tidak bisa membaca kecepatan Shira saat ini. "Aku harus bisa mencapai level itu..."
Oyora muncul di belakang Naoki tetapi Naoki menendang wajahnya dengan sangat keras, hingga ia terpental mundur.
"AKU TIDAK PUNYA BANYAK WAKTU LAGI!!!" Naoki muncul di depan Oyora dan ia mulai memukul wajah Oyora tanpa henti.
"FROSTBITE BLIZZARD!!!" Yagami mengeluarkan sihir es terkuatnya menuju Shira. Shira tiba-tiba mulai bergerak dengan sangat amat cepat, hingga Yagami tidak bisa melihatnya. Shira tiba-tiba muncul di depan Yagami. Tangan kanannya mulai terlindungi oleh kekuatan wujud Saint of Hope. "HAAAAHHHHHHHHH!!!" Shira memukul wajah Yagami dengan sangat keras hingga mata kirinya langsung berdarah dan buta.
Yagami terbang jauh mengenai beberapa gunung yang berada di pulau itu. "AGGGGGHHHHHHHHH!!!"
Shira tiba-tiba terdiam, ia melihat ke arah Selvia dan mulai merasa penuh dengan kemarahan. "SIALAAAAAANN!!!!" Teriak Shira dengan sangat kesal, hingga kedua matanya langsung berubah menjadi emas hitam.
Yagami muncul di atas langit dengan wajah yang sangat marah dan lelah terhadap kekalah. "Keparat dengan Saint Observetion ini... AKU AKAN MENGHANCURKAN SEMUANYA...!!! ICE STORM!!!" Yagami mengeluarkan badai salju ke arah Shira yang mampu membuat kedua kakinya beku.
"Cih..."
Naoki menghindari beberapa pukulan dari Oyora, ia mundur dan tiba-tiba Oyora mengeluarkan sihir terkuatnya. "NAILS OF DARKNESS!!!" Oyora menembak beberapa paku yang sangat tajam ke arah Naoki.
"Maaf, Yagami. Pertarungan ini cukup menyenangkan, tapi... KAU TIDAK LAYAK UNTUK BERTARUNG DENGANKU!!!" Teriak Shira dengan menggunakan Divinity Burst.
Kedua lengan Shira bersinar seperti cahaya, dan kedua lengan Naoki mulai terhalang oleh kegelapan.
"RASAKAN SERANGAN KHUSUS SAINT INI..." Ucap mereka berdua selagi menunjuk musuh mereka dengan wajah yant sangat serius.
"SAINT!!!"
"JUDGEMENT!!!" Shira dan Naoki mengeluarkan sihir laser yang sangat kuat menuju mereka, itu bagaikan seperti laser yang sangat amat besar. Sihir Saint Judgement ini dapet menembus Force field yang dimiliki Kota Legenia dan pulau ini juga.
"AHHHH!!!! K-Keparat..." Oyora dan Yagami langsung terkejut melihatnya. Mereka sama sekali tidak bisa menghindar karena kehabisan tenaga untuk menghilang.
"BAAAAMMM!!!
"TIIIIIDAAAAAAAAAAAKKKKK!!!" Teriak mereka berdua selagi terbakar hangus oleh sihir Shira dan Naoki. Bahkan sihir itu menembus barrier pulau itu dan menembus langit, hingga luar angkasa.
BAAAMMMMMMMMMM!!!
Sihir itu meledak di luar angkasa dengan sangat dahsyat. "Apakah semuanya sudah selesai?" Tanya Naoki.
"Ya..." Shira mengangguk, ia menghampiri Selvia dengan wajah yang serius. Dia berharap bahwa Selvia tidak terbangun dari ledakan tadi. Shira berubah menjadi wujud biasanya kembali, lalu ia menggendong Selvia di belakang punggungnya.
Shira melihat wajah Selvia yang sedang tidur nyenyak. "Baguslah... Ia masih tertidur."
"Shira... Aku ingin memberitahumu sesuatu penting tentang Selvia."
"Dan itu?"
"Apakah kau mempercayai Iblis seperti dirinya...? Siapa tau kalau dia bisa-bisa menjadi jahat karena dia adalah cucu dari Rxeonal... Si raja iblis yang berdarah dingin."
"Apa kau bilang!?" Shira mulai marah kepada Naoki.
"Dia tidak akan pernah menjadi jahat. Aku telah mendidiknya dengan semua kekuatanku ini... Aku tidak akan membiarkan ras lain mengakunya sebagai iblis yang jahat." Ucap Shira dengan sangat serius. Ia mulai melihat sekitar. "Bukannya ini adalah tempat tinggalnya dulu!? Pulau yang dihuni oleh para Iblis baik."
Naoki melihat desa-desa itu yang telah hancur karena sebuah penyerangan oleh iblis jahat. "Yah, Shira... Aku tidak mempercayai semua iblis, tapi jika dia menghianati kita semua. Dia akan langsung aku bunuh."
"... ..." Shira hanya bisa terdiam dengan wajah yang serius dan takut bahwa Selvia bisa saja menjadi iblis jahat.
Tiba-tiba Naoki menyadari bahwa Shiras sudah berada di mode Saint Observetion. "Apa yang kau lakukan...?"
"Aku merasakan musuh yang akan datang... Light of Vision" Shira tiba-tiba mengaktifkan sihir yang setara dengan dewa yaitu sihir yang dapat melihat musuh dari jauh tanpa batas, ia bisa melihat luar angkasa, hingga luar semesta. Dan bahkan semua yang bersembunyi bisa dilihat oleh Shira. Itu seperti kekuatan maha melihat.
"Itu...? Sihir maha melihat!? Jangan-jangan. Saint Observetion memiliki sihir seperti itu..."
"Di-Diam..." Shira mulai melihat seluruh arah dengan wajah yang sangat serius. "Aku merasakan energi dewa tidak dekat dari pulau ini, Naoki... Jaga-jaga..."
"Dewa...!?" Naoki langsung berubah menjadi Saint of Hope, dan mulai melihat seluruh arah dengan sangat serius.
SWOOOOOOOOOOO!!!
BAAAAAGGGGGGGGG!!!
...
...
Tiba-tiba perut Naoki terhantam oleh dewa itu dengan sangat keras. "GUAAAHHHH!!!" Naoki memuntahkan banyak sekali darah.
"Pekerjaan Saint seperti kalian ini seharusnya diberi hukuman kesakitan tinggi... Iblis seharusnya tidak dibiarkan hidup."
Dewa itu memukul dan menendang seluruh tubuh Naoki dengan sangat cepat, hingga itu memberikan shockwave besar di punggung Naoki.
Dewa itu berputar, lalu menendang wajah Naoki dengan sangat keras hingga ia terpental dan jatuh. "K-Kuat... Sekali..." Naoki kembali menjadi normal dan tidak bisa bergerak sama sekali.
Shira melihat itu dan kecepatannya masih bisa ia lampui. "SIALAN!!! APA YANG KAU LAKUKAN!?" Shira lari menghampiri Dewa itu dengan sangat marah selagi menggendong Selvia.
Shira mulai memukul Dewa itu beberapa kali dengan sangat cepat, tetapi Dewa itu masih bisa menghindari pukulan Shira yang cukup lambat baginya. Setelah beberapa lama ia menggores wajah Dewa itu dengan sangat cepat. "Ini saja ya...? Aku berharap lebih dari dirimu."
Dewa itu memegang tangan kanan Shira, lalu memutarnya seperti ingin mencekiknya. Selvia terjatuh "Kau ini setara dengan dewa, tapi bukan Omni-Dewa seperti diriku..." Dewa itu tiba-tiba mulai menghancurkan tulang kanan Shira dengan sangat keras.
CRAAACKKK!!!
...
...
"AHHHHHHHHHHHHH!!!" Teriak Shira dengan sangat kesakitan. Dewa itu melempar Shira ke arah Naoki. Shira tidak bisa bergerak tapi hanya bisa memegang tangan kanannya yang patah.
Shira menatap wajahnya dan ia mengenali wajah tersebut. "Putra pertama dari Dewa Alvin... Anak ke tiga... Alvian Ghifari..." Shira merasa tidak kecewa karena ia pasti akan kalah melawan Alvian yang berada di level maha dewa.
"Hmph, kau sepertinya mengenalku..." Alvian menunjuk Naoki dan Shira. "Tetapi, hidupmu berakhir disini karena telah menghianati para Legenda tentang iblis yang kau pungut itu, Shira..."
Kedua tangan Alvian bersinar, sepertinya ia benar-benar akan membunuh mereka berdua dengan meledakannya. Kedua mata Shira tiba-tiba bersinar.
"SAINT OBSERVETION KEKUATAN PENUH!!!" Tiba-tiba Shira muncul di depan Alvian dengan sangat cepat, hingga ia tidak melihatnya. "Hah!?"
Shira memukul wajah Alvian dengan sangat keras, hingga ia terpental mundur dengan sangat cepat. "HAAAHHHH!!!"
Shira terbang dengan sangat cepat menghampiri Alvian. "SAINT SEPERTIMU MASIH MEMILIKI BANYAK WAKTU UNTUK BERTARUNG DENGANKU!!!" Alvian memukul Shira.
BAAAAAGGGGGG!!!
Shira menahannya dengan lengan kirinya dengan sangat cepat, hingga ja merasa keram di lengan kirinya karena menahan pukulan itu. "A-Apa!?" Alvian langsung terkejut.
"GUUUAAAHHHHH!!!"
Lengan kiri Shira terlindungi oleh cahaya Saint. Ia langsung memukul perut Alvian dengan sangat keras, hingga ia memuntahkan sebuah darah. "Ahggg!!!"
"Aku tidak peduli jika kau itu Omni-Dewa, tetapi... SAINT LEGENDA SEPERTIKU AKAN TERUS MENCOBA MELAWAN MUSUH YANG LEBIH KUAT!!!"
Shira langsung memukul dan menendang tubuh Alvian berkali-kali dengan sangat cepat, hingga Alvian tidak bisa melawan balik. "HOAAAAHHHHHHH!!!" Shira menendang dagu Alvian, hingga ia terpental ke atas langit.
Shira menggunakan sihir Speed of Instant. dan Power Breaker). Shira terbang menghampiri Alvian dengan sangat cepat, lalu menendang perutnya dengan sangat keras, hingga ia terpental mundur dan mengenai barrier yang melindungi pulau itu.
"SIALAN!!!" Alvian merasa sangat kesal karena terpojoki oleh Shira.
Shira melihat lengan kirinya, cahaya yang melindunginya mulai perlahan menghilang. "Sepertinya aku tidak memiliki banyak waktu... AKU AKAN MENGHANCURKANMU DENGAN SATU SERANGAN!!!"
Shira tiba-tiba muncul di atas tanah selagi mengacungkan lengan kirinya. "KEKUATAN DARI MAHA CAHAYA!!! LEBIH KUAT DARI MATAHARI!!! AKU MEMANGGIL... SAINT WRATH!!!" Shira melempar bola cahaya besar ke arah Alvian.
BAMMMMMM!
"S-Sial...!!!" Alvian menahannya dengan kedua lengannya.
Shira menunjuk Holy wrath itu. "RELEASE!!!"
BAAAAAAAAMMMMMMMMMMMMKMMMMMMMMM!!!
Shira kembali menjadi wujud biasanya, wajahnya terlihat sangat kelelahan. Ia tidak bisa melawannya lagi lebih karena kehabisan energi. "Hah... Hah... Hah..."
Tapi...
Alvian menahan Holy Wrath itu dan ia tidak terasa lelah bahkan terluka, hanya goresan di kedua pipinya. "Omni-Dewa memang sulit untuk di lampui ternyata..." Shira tersenyum.
"DIAM KAU!!!" Alvian menembak sihir warisan Ghifari... Final Shine Attack menuju Shira. Shira menutup kedua matanya dengan sangat pasrah bahwa dia akan mati disini.
BAAAAAAAAAAMMMMMMM!!!
Tiba-tiba... Shira terlindungi oleh sebuah barrier berwarna merah darah atau bisa disebut dengan Crimson. Shira membuka kedua matanya dengan sangat kaget bahwa ia masih hidup. "Apa yang...?"
"Shira... Kau cukup berani juga ya melawan adikku yang bodoh itu." Mortem tersenyum.
Shira tiba-tiba menyadari bahwa Mortem berada di sebelahnya. "Mortem!? K-Kau tau aku disini!?"
"Ya iyalah, aku ini Omni-Dewi juga. Aku bisa merasakan energimu di jarak apapun, aku datang secepat mungkin ketika energimu perlahan habis."
"Aku merasa lega kau berada disini..."
Mortem menoleh kepada Alvian dengan wajah yang sangat marah. "K-Kakak!? Apa yang kau lakukan disini!?" Alvian muncul di depan Mortem dengan sangat cepat.
"Alvian, hentikan semua ini, jauhkan kedua tanganmu yang kotor itu dari Selvia... Dia adalah anak Shira, jika kau ikut campur dengan Selvia, kau akan aku beri pelajaran." Ucap Mortem selagi mengancam Alvian dengan wajah yang kesal.
"Ahh!" Alvian terkejut melihat itu.
"Cih... Baiklah..." Alvian melirik kepada Shira dengan wajah yang serius. "Shiratori Alvin... Aku akan mempercayaimu untuk sekarang, tetapi jagalah Selvia dengan kedua lenganmu... Jangan sampai kau membuatnya jatuh ke dunia kegelapan."
"Dunia kegelapan?" Shira terkejut.
"Dunia dimana iblis baik menjadi iblis jahat... Jika itu terjadi, aku akan membunuhnya sendiri, hingga kau tidak menyadarinya."
Shira merasa sangat terganggu mendengar itu. "Alvian, aku janji tentang itu."
"Hmph, aku percaya... Kau tidak buruk sebagai Saint Legenda. Kau hampir saja membuatku serius dalam bertarung." Alvian tersenyum. Ia lalu menoleh kepada Mortem.
"Yah... Aku serahkan Shira kepada dirimu, Kakak. Aku permisi dulu." Alvian menghilang dengan sangat cepat.
Mortem terkekeh. "Hahahahahaha!!! Hebat!!!" Mortem menoleh kepada Shira dengan wajah yang sangat senang bahwa ia layak juga untuk melawan dewa-dewa yang kuat. "Aku melihat pertarunganmu dan ternyata... Aku sangat terkesan melihatmu bisa hampir setara dengan Alvian, dan bahkan kau bisa melukai dirinya."
"Yah... Aku masih harus tetap belajar." Shira menghampiri Selvia, lalu ia menggendongnya dan ia masih terlihat tertidur.
Naoki menghampiri Mortem. "Dewi Mortem, bisakah kau membantu kita pergi ke pulau langit Tusouwa."
"Hmmm... Tentu." Mortem menepuk kedua tangannya, dan tiba-tiba mereka berdua mulai menghilang dengan sangat cepat. Mortem mulai melihat sekitar pulau itu dan melihat bahwa pulau itu terbelah menjadi 4 bagian dan bahkan barrier yang melindungi pulau itu rusak karena ulah Shira.
"Kerusakan yang cukup hebat... Aku merasa sangat terkesan melihatnya, aku tidak sabar untuk bertarung dengannya suatu saat..." Mortem tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments