Chapter 6 - The Raid

Shira dan yang lainnya telah berjanji untuk mengunjungi dungeon yang sangat kuat dan juga langka. Dan mereka sekarang sedang berada di lantai paling bawah dan hampir sampai ke tempat boss. Rina menemukan dungeon ini dengan kekuatan dewinya.

Dungeon tersebut terasa sangat panas sekali sehingga itu dapat melelehkan tubuhmu.

CLAAANGG!!! CLAAANGG!!!

Shira melompat, lalu ia menendang wajah golem api dengan sangat keras, hingga ia hancur berkeping-keping seperti batu kerikil. Shira mulai memutar pedangnya agar ia bisa merasakan cahaya yang dapat melindungi suhu tubuhnya. "... ..."

"Satu golem saja sudah lama dan cukup kuat..." Shira melirik kepada Megumi yang sedang melawan 5 goblin yang menggunakan tombak.

Megumi lari menghampiri mereka dengan wajah yang sangat serius. "PUNISH!!!" Megumi melewati goblin-goblin itu, lalu goblin-goblin itu meledak dengan sangat dahsyat.

Shira tersenyum. "Walaupun seorang loli kucing, tapi bisa mengalahkan para goblin-goblin laknat... Memang gila..." Shira melirik ke arah Homura yang sedang memutar-mutar kedua tongkatnya yang sangat panas kepada 10 golem yang berada di depannya. Homura menyerang mereka dengan sangat cepat dan ia selalu mengarah wajah golem agar mereka bisa cepat terkapahkan.

"Ahhh... Pacarku memang sudah pasti terlihat hebat mengalahkan golem-golem itu tanpa kewalahan." Shira mengangguk.

"Dan..." Shira menghela nafasnya, lalu ia melihat ke atas dimana Rina sedang terbang menyiksa monster yang tidak beruntung seperti kelelawar api, naga kecil api, dan kepiting yang menempel di batu-batu. Sungguh malang sekali mereka disiksa oleh Rina.

"HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAH!!!! MATI!!! KALIAN MATI!!! YANG LEMAH HANYA AKAN MATI!!!" Pedang hitam Rina mulai memanjang, lalu ia mengayunkannya pedangnya 360° mencoba menghabiskan monster yang berada di atas.

BOOOOOOOOOOOOOOOM!!!

Shira merasa sangat terkesan melihatnya. "Sudah kuduga... Sepertinya agak tidak menyenangkan jika ada seseorang kuat mengalahkan semua ini sendirian..."

"Apa maksudmu, anak menantu? Aku ini bisa merasa kesakitannya loh..." Rina memperlihatkan luka bakar yang berada di lengan kanannya.

Shira merasa sangat terganggu mendengar Rina mengatakan *anak memantu* itu terlihat seperti Rina mengetahuinya. "Rina, tolong hentikan..."

"Hahaha! Maaf, maaf---"

GRROROGHG!!! GRAAHHHHHHHHHHHH!!!

Tiba-tiba batu golem-golem yang telah terkalahkan mulai membentuk sebuah golem yang lebih besar dan lebih kuat.

"Ahh! Mini boss!!!" Rina tersenyum.

"Wahhh, besar sekali..." Shira terkejut, lalu ia mengeluarkan kartunya.

Golem itu berbentuk sangat besar sekali. Golem tersebut menatap Shira dan Rina seperti berbentuk kecoak. "Hmph... Tubuhku mulai haus darah..." Rina mulai bergaya kuda-kuda berpedangnya.

Shira melihat ke arah Megumi dan Homura yang sedang melawan banyak sekali golem kecil dan goblin. "Kalian disitu tidak apa-apa?"

"Iya, kita baik-baik saja! Kau urus golem itu dengan bibi Rina." Ucap Megumi yang sedang mengeluarkan HACKING WIND.

Shira menoleh kepada golem besar itu. "Gimana, Shiratori? Maukah kau bekerja sama dengan diriku?" Rina tersenyum kepada Shira.

"Baiklah, mohon kerja samanya, Rina!" Shira mulai melihat stats golem tersebut.

Monster - The King of Flaming Gramone - Stage 1089

"O-Oi... Kok kartu ini tidak bisa membaca stats monster ini, Rina?" Tanya Shira.

"Monster yang memiliki stage 1000 ke atas tidak akan bisa membaca statsnya--"

Golem itu mulai memukul Rina, tetapi Rina mulai menghindari dengan melompat mundur. "Shiratori, percayalah kepada jiwa Legendamu.... Monster stage 1000 ke atas itu tidak bisa di remehkan begitu saja."

"GGAAAAAHHHH!!!" Golem itu mulai memukul Shira, tetapi Shira menahannya dengan pedangnya.

"Mengerti!" Shira mendorong tangan golem itu. Rina terbang menghampiri Golem tersebut dengan sangat cepat, tetapi golem itu malah memukul Rina dengan sangat kuat hingga ia terpental mundur.

BRAAAGGG!!!

"Sialan..."

"Kerja samalah, Rina..." Shira melompat menghampiri golem itu. "HEXA SWORD!!!" Pedang Shira bersinar dengan sangat terang, lalu ia mengayunkan pedangnya yang berputar, ia mencoba untuk membelah tangan kanannya.

BRAAAGGG!!!

"Kau membuatku marah... PURE HEAL!!!" Rina menggunakan sihir penyembuhnya, lalu ia menoleh kepada Shirandengan wajah yang sangat serius.

"Shiratori, kerja sama... Sekarang juga." Rina mulai memutarkan pedangnya. Shira mengganguk. "Mengerti."

Tangan golem itu mulai kembali pulih, Shira lari menghampiri kaki golem tersebut, ia mencoba untuk memotong kedua kaki-nya. Tetapi golem itu mengayunkan kedua tangannya ke arah Shira. Shira menghindar, lalu Rina terbang menghampiri kedua tangan golem tersebu. Pedangnya terlindungi oleh aura merah seperti darah. Rina membelah kedua tangannya dengan sangat cepat.

"HEXA SWORD DISC!!!" Shira berputar, lalu ia membelah kedua kaki golem tersebut dengan sangat cepat hingga batu-batun itu menghilang menjadi abu. "Rina!"

"Mengerti!" Rina terbang menghampari Golem itu. "BERAKHIR SUDAAAHHHH!!!" Rina mulai membelah dan memotong kepala golem itu dengan sangat cepat, hingga ia terus melakukannya beberapa kali dengan wajah yang sangat kesal.

Shira mundur. "LIGHT OF JUDGEMENT!!!" Shira menembak sihirnya yang berbentuk cincin bersinar menuju arah Golem tersebut.

BAAAAAMMM!!

Golem itu terpental dan mengenai batu-batuan. Rina mendarat di atas batu panas dengan wajah yang sangat serius "... ..."

"Kondisi?" Tanya Shira.

"Jangan lengah!"

BRAAAGGG!!!

Tiba-tiba 2 tangan batu besar golem tersebut mulai memukul Rina dengan sangat cepat, tetapi Rina menghindarinya dengan sangat cepat. "Apa-apaan..."

KRRRAAAAAGGG!!!

Kedua kaki golem itu mulai terbang menghampiri Shira, Shira melirik kepadanya. "Yang benar saja... SWORD DISC!!!" Shira memutar pedang-nya seperti tornado, kedua kaki golem itu langsung terpental menuju arah kepala golem tersebut.

"Sepertinya masih ada titik kelemahan lain, Shiratori... Ganti rencana." Rina melirik kepada Shira, lalu Shira mengangguk.

BRAAAGGG!!!

Tiba-tiba sebuah tembok panas dan tebal muncul di bagian kanan dan kiri Shira. Shira langsung terkejut. "Sial--"

BAAAAGGG!!!

Kedua tembok tersebut mulai menimpa tubuh Shira dengan sangat kuat. "ARRRGGGHHHH!!!"

Rina langsung terkejut. "Shiratori--"

Kedua mata golem itu bersinar, lalu ia menembakan lahar yang sangat panas kepada Rina, Rina melirik ke belakang lalu ia melindungi dirinya dengan menendang batu besar ke arah lahar tersebut.

"LIGHT OF HOPEEE!!!" Shira mulai terlindungi oleh cahayanya, ia langsung memukul kedua tembok itu dengan sangat keras hingga runtuh. "Rina, ayo!!!"

"Dimengerti!" Rina lari menghampiri wajah golem itu dengan sangat cepat. "Jiwa murni merah darah... Dengarkan perkataan dewimu ini..." Rambut Rina mulai melayang, seluruh tubuhnya mulai terlindungi oleh aura merah darah.

"Dengan satu pukulan... Tangan kanan, aku bersumpah akan memukul musuhku ke dunia lain, yaitu... Dunia dimana ras-ras yang telah mati berada..." Lengan kanan Rina mulai terhalang oleh aura merah darah.

"HYAAAAAAAAAHHHH!!! OVERFLOWING CRIMSON BLOW!!!" Rina mengeluarkan sihir yang paling mematikan dan juga itu menggunakan energi sihir yang sangat banyak.

Tiba-tiba batu-batu yang menempel di golem itu mulai melayang, lalu terbang menghampiri Shira.

Shira menunjuk Rina dengan wajah yang sangat serius. "LIGHT OF ABSOLUTION!!!" Shira membuka kedua matanya, hingga kedua matanya mengeluarkan cahaya berbentuk pecahan kaca besar, sihir itu mulai terbang menghampiri batu-batu tersebut untuk mencoba menghancurkannya.

BOOOOM!!!

"BERAAKHIR SUDAAAAAAHHH!!!" Rina memukul kepala golem tersebut dengan tangan kanannya.

"GRRROOAAAAAAAAHHHHH!!!" Kepala golem tersebut mulai retak dengan sangat cepat.

"KEKUATAN LEBIH!!!" Rina mulai kehilangan banyak energi sihirnya.

"RINA!!! TAHAN!!!" Shira melompat ke arah Rina dengan sangat cepat. "LIGHT FORCE!!!" Kedua kakinya besinar, lalu ia menendang kedua ujung telapak kaki Rina mencoba untuk memberi pukulan Rina kekuatan yang lebih.

BAAAAAAAAAAMMMM!!!

Kepala golem itu meledak dan membuat Shira dan bahkan Rina terpental ke arah tembok-tembok.

BUSSSSSSHHHHHHH!

Golem itu mulai berubah menjadi pasir dan itu artinya golem itu telah terkalahkan.

"Hah... Hah... Hah..." Rina merasa sangat kelelahan karena telah mengeluarkan banyak energi sihir.

"Seorang dewi kelelahan seperti ini... Memang lemah sekali..." Rina tersenyum dan merasa sangat senang bahwa ia bisa merasakan kelelahan.

Rina menoleh kepada Shira yang sedang meminum Potion of Healing. Sebuah item healing yang dapat memulihkan segala kondisi.

"Pure heal..." Rina mulai memulihkan semua lukanya dan bahkan energinya.

"Hahhhh..." Rina menarik nafasnya dengan sangat lega, ia menoleh kepada Homura dan Megumi yang berhasil mengalahkan golem-golem dan goblin-goblin itu. Mereka sekarang sedang meminum potion of healing juga.

"(Papa... Sudah lama sekali aku tidak mengalami petualangan seperti ini... Ini terasa hebat sekali...) " Rina meneteskan air matanya. Ia langsung bangkit dengan wajah yang semangat. "Ruangan ini telah sepenuhnya beres! Dan ruangan terakhir adalah..." Rina menunjuk sebuah pintu besar dimana di dalamnya itu adalah ruangan boss. "Boss!!!"

Shira menghampiri Rina. "Apakah kita benar-benar siap? Ini memang pertama kalinya aku masuk ke dalam dungeon... Dungeon yang susah lagi." Shira menghela nafasnya.

"Ohh, ayolah!" Megumi menepuk punggung Shira dengan wajah yang sangat bersemangat. "Ini boss loh! Boss! Pasti bossnya kuat!"

"Bossnya pasti akan terbentuk seperti makhluk yang sempurna terbuat dari api." Homura terasa sangat bersemangat, karena ia sangat suka dengan monster yang terbuat dari api.

Tiba-tiba mereka mendengar sebuah tepukan tangan dari belakang mereka, mereka langsung melirik ke belakang dengan wajah yang kebingungan. Mereka langsung melihat beberapa Legenda yang cukup banyak.

Megumi langsung terkejut. "T-T-The raid..." Megumi merasa sangat kaget melihat guild licik itu telah muncul di dungeon yang mereka sedang berada.

"Kerja bagus, Miracle of Hope! Kalian memberi kita bantuan dan jalan menuju bos dungeon Sillviana... Kalian memang terbaik." Seorang ketua pemimpin mereka mulai bertepuk tangan dengan wajah yang senang.

"Utou Houma... Pemimpin The Raid." Ucap Megumi.

"Kau mengenali mereka?" Tanya Homura.

"Iya... Mereka adalah guild terlicik di kota Legenia. Setiap seseorang membersihkan ruangan dungeon dekat dengan ruangan boss... Mereka akan muncul dan membunub legenda-legenda itu, lalu mereka akan melawan boss tanpa masalah apapun."

"Itu licik... " Tanya Shira.

"Kita bisa mengalahkan mereka." Homura mulai bersiap dengan wajah yang sangat serius dan kesal.

"Jumlah mereka banyak sekali, Homura... Dan stats mereka ini lebih besar dari diriku." Ucap Megumi.

"Cih... Seorang Legenda tidak melihat musuh dari statsnya. Apa itu stats jika kau memiliki jiwa legenda..." Jawab Homura.

"Hmph! Ceroboh juga... Serahkan boss dungeon ini kepada kami, atau tidak---"

Shira menghampiri mereka dengan wajah yang sangat serius. "Atau apa?" Tanya Shira.

Utou tersenyum dan sedikit terkejut melihat seorang Saint "Saint ya...? Aku bisa melihat kau ini masih amatiran."

"Amatiran atau mahir itu biasa... Yang tidak biasa itu adalah jiwa legenda kita yang mulai berpecah belah karena sebuah dungeon." Ucap Shira dengan sangat serius.

"Seluruh dungeon ini telah di bersihkan oleh kita... Kau tidak memiliki hak atau kewajiban untuk memilikinya, tuan..."

"Tidak ada peraturan dalam Yuusuatouri 'kan? Tentang mencuri sebuah dungeon yang telah di bersihkan oleh legenda? " Tanya Utou dengan sangat serius.

"Itu artinya kalian hanya amatiran sampah yang tidak ingin berusaha--"

BRAAAGGG!!!

Utou hampir memegang kerah baju Shira, tetapi Shira mundur dengan sangat cepat hingga Utou tidak bisa merasakannya. "Apa itu Legenda...? Apakah kita ini hanya seorang amatiran yang merebut kewajiban legenda lain begitu saja? Itu sampah sekali..." Tanya Shira

"Kau... Kau memiliki mulut yang besar juga, legenda berbicara dengan kekuatan... Bukan mulut." Ucap Utou dengan sangat kesal.

"Jadi...?" Shira mengeluarkan pedangnya yang berada di punggunya. "Gimana jika kita berbicara dengan tangan?"

"Shira bersikap gegabah seperti biasanya..." Ucap Megumi dengan sangat terkejut.

"Jangan khawatir tentang hal ini, Megumi..." Ucap Homura dengan sangat serius. Ia mempercayai Shira yang telah berlatih cukup keras.

"Hmph..." Megumi menyilang kedua lengannya.

"Sai Himeka, gimana?" Otou menoleh kepada wakil pemimpin The Raid. "Baiklah... Aku akan melaksanakan perintahmu." Sai menunduk kepada Otou, ia langsung menghampiri Shira dengan wajah yang sangat serius.

"Card!" Kedua kartu mereka mulai melayang di depan mereka.

"Shiratori Alvin! Seorang Saint Legenda!" Shira memutar pedangnya.

"Sai Himeka, Elite Elf Legenda!" Sai mengeluarkan pedang katananya yang berada di selendangnya.

Homura tiba-tiba menyadari bahwa Rina telah menghilang. "Mama...?"

"DUEL!!!" Sai bergerak menghampiri Shira dengan sangat cepat.

"Berakhir... Sudah... LIGHT DISC!" Pedang Shira yang berputar bersinar dengan sangat terang, lalu ia menebas perut Sai dengan sangat cepat hingga ia terpental dengan sangat jauh.

Shira memutar pedangnya, lalu memasukannya kembali di belakang punggungnya.

Mereka merasa sangat terkejut melihat Sai wakil pemimpin terkalahkan dengan satu serangan. Homura dan Megumi juga langsung lekas terkejut.

"H-Hebat...! Apa-apaan itu tadi?!" Megumi terkejut.

"Hmph" Homura tersenyum.

"Sialan!!! Dasar lemah!!!" Ucap Otou dengan sangat kecewa. Otou menatap kedua mata Shira dengan sangat kesal. "Kau akan kukalahkan sendiri..."

Otou mengeluarkan pedangnya yang berukuran besar. "Kau akan diberi pelajaran... SAMPAI JUMPA, SHIRA!!!" Otou mengayunkan pedangnya. Shira bersiap untuk menahannya.

TRAAAAANGG!!!

Tiba-tiba Mortem menghentikan pedang itu dengan hanya 1 jarinya, yaitu jari kelingking.

The raid langsung terkejut melihat Mortem. "DEWI MORTEM!?"

"D-Dewi Mortem...?!" Otou merasa sangat terkejut bahwa tiba-tiba seorang dewi muncul dengan tiba-tiba.

"Jangan berpikir sombong dulu, legenda lemah..." Mortem menjentikan jarinya, lalu mereka terpental mundur dan terjatuh.

Shira merasa sangat terkesan melihatnya. "Wow..."

"Mendapatkan boss tanpa usaha itu... SAMPAH!!!"

"VANISH!!!" Ucap Mortem dengan sangat serius. Ia menjentikan jarinya.

BUSSHHH!!!

The Raid mulai perlahan berubah menjadi pasir. "AHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH---" Mereka langsung berpindah tempat kembali ke kota Legenia, biasanya Mortem hanya akan membunuh mereka, tetapi... Sekarang tidak.

Mortem melirik kepada Shira. "Aku pikir kau akan melarikan diri..."

"Untuk apa melarikan diri dari keluarga, Shiratori? Lagian juga... Kita akan melawan boss." Mortem tersenyum.

Shira tidak bisa bergerak melihat Mortem. Shira masih belum cukup kuat untuk melihat Mortem. "Dewi Mortem... Bisakah kau berubah kembali...?" Shira tersenyum.

"HAAHHHHH..." Homura dan Megumi terjatuh melihat Shira yang tadinya terlihat kuat, tiba-tiba masih merasa ketakutan melihat Mortem.

"Hahahaha... Kamu ini..." Mortem berubah menjadi Rina kembali, lalu ia mulai menatap mereka dengan wajah yang sangat serius.

"Semuanya... Kita tunda dulu untuk sekarang. Kita akan melawan bossnya nanti kapan-kapan."

"Ehh?! Apa!?" Mereka semua langsung terkejut.

"Ayolah, lakukan perintahku..." Rina berjalan pergi keluar dungeon.

"Tapi, bagaimana dengan ruangan boss itu? Tau-tau seketika kita datang... Malah boss itu sudah terkalahkan." Shira mengehela nafasnya.

"Hmm..." Rina mengeluarkan sebuah kunci untuk pintu bos itu. "Setiap mini boss akan mengeluarkan item drop kunci untuk boss, jadi kita aman." Rina berjalan pergi.

"Baiklah... Lumayan aku bisa berlatih lagi." Shira berjalan pergi.

Megumi dan Homura bergerak mengikuti Shira. "Oi! Shira, tadi kamu terlihat hebat!" Megumi tersenyum.

"Ohh? Tentang sihir Light Disc, ya?" Shira terkekeh.

"Iyap!" Mereka berdua mengeluarkan jempolnya.

"Hmph... Tadi itu perbuatan yang hebat, Shiratori." Rina tersenyum.

"Ternyata kau memang melihatnya ya..." Shira tertawa.

"Tentu saja." Rina terkekeh.

"(Dunia ini... Aku mulai merasa nyaman dengan dunia ini...)" Shira merasa sangat lega.

"The Raid... Aku menunggu kemunculan mereka selanjutnya... Dan aku janji untuk mengalahkan mereka semua." Shira mengepalkan kedua tanganya dengan sangat serius.

"Ohhh~ Legenda sejati sepertinya mulai berkembang!" Rina terkekeh.

"Diamlah... Aku malah jadi malu." Shira terkekeh.

Homura tersenyum dengan sangat bangga dan lega, ia tersipu malu melihat Shira yang telah benar-benar berkembang.

Dan mereka tidak akan pernah mengunjungi tempat ini dan bahkan tidak akan melawan boss itu :v #truestory (Jika kalian melihat pesan ini... Ini adalah pesan author dari masa depan.)

Terpopuler

Comments

Dyah Ayu Novitasari

Dyah Ayu Novitasari

emang kenaap thor kok nggak melawan boss nya kan udah melwan anak buah nya?

2019-10-02

3

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1 - Dunia dimana Legenda itu ras
3 Chapter 2 - Pertarungan Pertama yang Sengit
4 Chapter 3 - Cahaya Harapan
5 Chapter 4 - Cerita tentang Dewa dan Dewi
6 Chapter 5 - Perasaan Api dan Cahaya
7 Chapter 6 - The Raid
8 Chapter 7 - Sihir-sihir
9 Chapter 8 - Turnamen Liga Legenia
10 Chapter 9 - Anak dengan darah Dewi dan Saint
11 Chapter 10 - Musuh yang sangat kuat akan datang
12 Chapter 10 - Musuh yang sangat kuat akan datang
13 Chapter 11 - Anak setengah Iblis dan Legenda
14 Chapter 12 - Pendekar Pedang yang sangat Kuat
15 Chapter 13 - Firasat Buruk
16 Chapter 14 - Ultra Power Legend
17 Chapter 15 - Latihan Keras
18 Chapter 16 - Saint Legenda
19 Chapter 17 - Pulau Langit Yuuwa
20 Chapter 18 - Iblis baik hati
21 Chapter 19 - Ilusi Dewi
22 Chapter 20 - Potensi Penuh
23 Chapter 21 - Saint Enchanted
24 Chapter 22 - Potensi penuhi Saint of Hope
25 Chapter 23 - Kekuatan yang tidak terkendali
26 Chapter 24 - Sekolah Akademi Stage SSS
27 Chapter 25 - Kekuatan Methode yang dahsyat
28 Chapter 26 - Kedatangan seorang Saint Elemental Zero
29 Chapter 27 - Mantra Sihir-Sihir
30 Chapter 28 - Selvia, Methode, dan Via menghilang!?
31 Chapter 29 - Kedatangan yang cukup terlambat
32 Chapter 30 - Rxeonal, raja iblis yang memiliki 3 nyawa abadi
33 Chapter 31 - Kekalahan yang membuat kemarahan dahsyat
34 Chapter 32 - Kebangkitan Kekuatan Methode yang sebenarnya
35 Chapter 33 - Nyawa terakhir dengan aksi kehancuran
36 Chapter 34 - Kehancuran
37 Chapter 35 - Salam Perpisahan
38 Chapter 36 - Surat Nikah
39 Chapter 37 - Menikmati momen
40 Chapter 38 - Eternal
41 Chapter 39 - Kebangkitan Alvin
42 Chapter 40 - Omni-Dewa
43 Chapter 41 - Mantra Pergabungan
44 Chapter 42 - Gerhana Matahari
45 Chapter 43 - Dunia tanpa dirimu
46 Chapter 44 - Kehidupan kedua
47 Chapter 45 - Perjalanan baru
48 Chapter 46 - Neraka Astral
49 Chapter 47 - Lari dari Dunia Astral
50 Chapter 48 - Kembali Bertemu
51 Chapter 49 - Pesta
52 Chapter 50 - Undangan untuk para Saints
53 Chapter 51 - Dimensi Saint
54 Chapter 52 - Tidak memihak siapapun
55 Chapter 53 - Rencana Masa Depan
56 Chapter 54 - Temple of the Saint
57 Chapter 55 - Kekuatan asli dari semua jantung Saints
58 Chapter 56 - Damai, tapi dimusuhi
59 Chapter 57 - Comeback
60 Chapter 58 - Perayaan dan Pesta
61 Chapter 59 - Bunga-bunga hangat
62 Chapter 60 - Sesuatu yang harus diperjuangkan
63 Chapter 61 - Saint Hybrid
64 Chapter 62 - Xuusuatouri
65 Chapter 63 - Shuri
66 Chapter 64 - The Truth is...?
67 Chapter 65 - Jawaban terdapat dimana-mana
68 Chapter 66 - Waktu dan Ilusi
69 Chapter 67 - Homura vs Homuze
70 Chapter 68 - Api-Api yang bergejolak Tinggi
71 Chapter 69 - Pergabungan Lagi?
72 Chapter 70 - Pertarungan Klimaks antara kedua Dewa
73 Chapter 71 - Pemulaian Baru
74 Chapter 72 - Mimpi yang akan Datang
75 Chapter 73 - Sesuatu yang tidak diharapkan
76 Chapter 74 - Hancurkanlah semuanya!
77 Chapter 75 - Pembawa Peperangan
78 Chapter 76 - Ahli Sihir Rahasia
79 Chapter 77 - Strategi dan Kerja Sama
80 Chapter 78 - Tepat dalam Waktunya
81 Chapter 79 - Keunggulan dan Kecerdasan Syna
82 Chapter 80 - Syna Vs Arika! Pertarungan Kecerdasan melawan Kekuatan
83 Chapter 81 - Wujud Saint God Pertama
84 Chapter 82 - Dewa Kegelapan yang bangkit dari tidurnya
85 Chapter 83 - Super Eclipse Blaze
86 Chapter 84 - Segel
87 Chapter 85 - Kita Bersama...! Hidup dengan Damai...!
88 Chapter 86 - The God of Oath (I)
89 Chapter 87 - The God of Oath (II)
90 Chapter 88 - The God of Oath (III)
91 Chapter 89 - A New God for Touri
92 Chapter 90 - Upacara Resmi
93 Chapter 91 - Omni-Touri
94 Chapter 92 - Pesta Meriah! Yahoo!
95 Chapter 93 - Permainan tangguh untuk para Legenda
96 Chapter 94 - Saint Tracer dan Seven Deadly Sword of Sins
97 Chapter 95 - Segalanya
98 Chapter 96 - Lihatlah lebih tinggi lagi
99 Chapter 97 - Sampah di planet Agimuragi
100 Chapter 98 - Keluarga Durhaka
101 Chapter 99 - Kuroshin vs Alvin, Crimson Vs Dark Crimson
102 Chapter 100 - Gerhana Bulan
103 Chapter 101 - Ritual Shinigami
104 Chapter 102 - Kontrak Clare
105 Chapter 103 - Masa lalu seorang Saint Tracer
106 Chapter 104 - Demi Air Suci
107 Chapter 105 - Persiapan untuk menjalankan rencana
108 Chapter 106 - Informasi lebih tentang Arata dan Shin
109 Chapter 107 - Membawa seorang keluarga pulang
110 Chapter 108 - Tidak ada satupun Legenda yang harus ditinggal
111 Chapter 109 - Mugen no Kensei
112 Chapter 110 - Penyerangan putus asa
113 Chapter 111 - Rencana Kedua
114 Chapter 112 - Sang Pemilik Tujuh Dosa Besar
115 Chapter 113 - Pemanggilan dari Alam Lain
116 Chapter 114 - Kuro Vs Alvin, Dua Mortal terkuat akhirnya bertarung
117 Chapter 115 - Generasi Baru untuk Shiratori dan Ghifari
118 Chapter 116 - Arwah-Arwah yang Berkumpul
119 Chapter 117 - Kekacauan di Pantai
120 Chapter 118 - Malam yang Kacau
121 Chapter 119 - Elf
122 Chapter 120 - Menuju Desa Saint
123 Chapter 121 - Desa dimana para Saint tinggal
124 Chapter 122 - Bebaskanlah
125 Chapter 123 - Makhluk Hidup di wilayah Oath
126 Chapter 124 - Hyugen
127 Chapter 125 - Tidak ada kata untuk Putus Asa
128 Chapter 126 - Kekuatan dahsyat dari seorang Ras Dengel
129 Chapter 127 - Pertarungan Serius Shira melawan Hyugen
130 Chapter 128 - Teruslah Berjuang!
131 Chapter 129 - Pertarungan Shira yang mampu menghancurkan Semesta
132 Chapter 130 - Dosa yang dikumpulkan menjadi Satu
133 Chapter 131 - Kemampuan dan Kecerdasan Haruki
134 Chapter 132 - Cara agar Weapon of Saint Heroes terjaga aman
135 Chapter 133 - Rencana yang sudah direncanakan sejak awal
136 Chapter 134 - Masalah yang seharusnya dikhawatirkan oleh Dewa
137 Chapter 135 - Pengalaman Bertarung
138 Chapter 136 - Selamatkanlah yang kalian bisa
139 Chapter 137 - Legenda yang ditinggal
140 Chapter 138 - Dua Pihak dan Dua Rencana
141 Chapter 139 - Seperti biasanya
142 Chapter 140 - Giant
143 Chapter 141 - Apakah bangkit? Apakah tercegah?
144 Chapter 142 - Umpan
145 Chapter 143 - Kerahkan semua yang kita miliki!
146 Chapter 144 - Grimoire of Oath
147 Chapter 145 - Pertarungan yang Berat Sebelah
148 Chapter 146 - Lebih Baik Kehilangan Satu
149 Chapter 147 - Pahlawan
150 Chapter 148 - Batu Nisan
151 Chapter 149 - Mengurus Diri Sendiri
152 Chapter 150 - Dimensi
153 Chapter 151 - Alternatif
154 Chapter 152 - Palsu dan Asli
155 Chapter 153 - Haruka
156 Chapter 154 - Waktu yang Terbatas
157 Chapter 155 - True Dimensional Cage
158 Chapter 151 - Permulaan Baru
159 Chapter 152 - Pilihan Sulit
160 Chapter 153 - Di Tengah Gelap dan Terang
161 Chapter 154 - Hati yang Tersentuh
162 Chapter 155 - Puncak Perjalanan
163 Chapter 156 - Roh
164 Chapter 157 - Melodi Alam yang Abadi
165 Chapter 158 - Memori Pohon Kuno
166 Chapter 159 - Sang Nelayan dan Cerita Lautan
167 Chapter 160 - Memori Alam dan Rencana Baru
Episodes

Updated 167 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1 - Dunia dimana Legenda itu ras
3
Chapter 2 - Pertarungan Pertama yang Sengit
4
Chapter 3 - Cahaya Harapan
5
Chapter 4 - Cerita tentang Dewa dan Dewi
6
Chapter 5 - Perasaan Api dan Cahaya
7
Chapter 6 - The Raid
8
Chapter 7 - Sihir-sihir
9
Chapter 8 - Turnamen Liga Legenia
10
Chapter 9 - Anak dengan darah Dewi dan Saint
11
Chapter 10 - Musuh yang sangat kuat akan datang
12
Chapter 10 - Musuh yang sangat kuat akan datang
13
Chapter 11 - Anak setengah Iblis dan Legenda
14
Chapter 12 - Pendekar Pedang yang sangat Kuat
15
Chapter 13 - Firasat Buruk
16
Chapter 14 - Ultra Power Legend
17
Chapter 15 - Latihan Keras
18
Chapter 16 - Saint Legenda
19
Chapter 17 - Pulau Langit Yuuwa
20
Chapter 18 - Iblis baik hati
21
Chapter 19 - Ilusi Dewi
22
Chapter 20 - Potensi Penuh
23
Chapter 21 - Saint Enchanted
24
Chapter 22 - Potensi penuhi Saint of Hope
25
Chapter 23 - Kekuatan yang tidak terkendali
26
Chapter 24 - Sekolah Akademi Stage SSS
27
Chapter 25 - Kekuatan Methode yang dahsyat
28
Chapter 26 - Kedatangan seorang Saint Elemental Zero
29
Chapter 27 - Mantra Sihir-Sihir
30
Chapter 28 - Selvia, Methode, dan Via menghilang!?
31
Chapter 29 - Kedatangan yang cukup terlambat
32
Chapter 30 - Rxeonal, raja iblis yang memiliki 3 nyawa abadi
33
Chapter 31 - Kekalahan yang membuat kemarahan dahsyat
34
Chapter 32 - Kebangkitan Kekuatan Methode yang sebenarnya
35
Chapter 33 - Nyawa terakhir dengan aksi kehancuran
36
Chapter 34 - Kehancuran
37
Chapter 35 - Salam Perpisahan
38
Chapter 36 - Surat Nikah
39
Chapter 37 - Menikmati momen
40
Chapter 38 - Eternal
41
Chapter 39 - Kebangkitan Alvin
42
Chapter 40 - Omni-Dewa
43
Chapter 41 - Mantra Pergabungan
44
Chapter 42 - Gerhana Matahari
45
Chapter 43 - Dunia tanpa dirimu
46
Chapter 44 - Kehidupan kedua
47
Chapter 45 - Perjalanan baru
48
Chapter 46 - Neraka Astral
49
Chapter 47 - Lari dari Dunia Astral
50
Chapter 48 - Kembali Bertemu
51
Chapter 49 - Pesta
52
Chapter 50 - Undangan untuk para Saints
53
Chapter 51 - Dimensi Saint
54
Chapter 52 - Tidak memihak siapapun
55
Chapter 53 - Rencana Masa Depan
56
Chapter 54 - Temple of the Saint
57
Chapter 55 - Kekuatan asli dari semua jantung Saints
58
Chapter 56 - Damai, tapi dimusuhi
59
Chapter 57 - Comeback
60
Chapter 58 - Perayaan dan Pesta
61
Chapter 59 - Bunga-bunga hangat
62
Chapter 60 - Sesuatu yang harus diperjuangkan
63
Chapter 61 - Saint Hybrid
64
Chapter 62 - Xuusuatouri
65
Chapter 63 - Shuri
66
Chapter 64 - The Truth is...?
67
Chapter 65 - Jawaban terdapat dimana-mana
68
Chapter 66 - Waktu dan Ilusi
69
Chapter 67 - Homura vs Homuze
70
Chapter 68 - Api-Api yang bergejolak Tinggi
71
Chapter 69 - Pergabungan Lagi?
72
Chapter 70 - Pertarungan Klimaks antara kedua Dewa
73
Chapter 71 - Pemulaian Baru
74
Chapter 72 - Mimpi yang akan Datang
75
Chapter 73 - Sesuatu yang tidak diharapkan
76
Chapter 74 - Hancurkanlah semuanya!
77
Chapter 75 - Pembawa Peperangan
78
Chapter 76 - Ahli Sihir Rahasia
79
Chapter 77 - Strategi dan Kerja Sama
80
Chapter 78 - Tepat dalam Waktunya
81
Chapter 79 - Keunggulan dan Kecerdasan Syna
82
Chapter 80 - Syna Vs Arika! Pertarungan Kecerdasan melawan Kekuatan
83
Chapter 81 - Wujud Saint God Pertama
84
Chapter 82 - Dewa Kegelapan yang bangkit dari tidurnya
85
Chapter 83 - Super Eclipse Blaze
86
Chapter 84 - Segel
87
Chapter 85 - Kita Bersama...! Hidup dengan Damai...!
88
Chapter 86 - The God of Oath (I)
89
Chapter 87 - The God of Oath (II)
90
Chapter 88 - The God of Oath (III)
91
Chapter 89 - A New God for Touri
92
Chapter 90 - Upacara Resmi
93
Chapter 91 - Omni-Touri
94
Chapter 92 - Pesta Meriah! Yahoo!
95
Chapter 93 - Permainan tangguh untuk para Legenda
96
Chapter 94 - Saint Tracer dan Seven Deadly Sword of Sins
97
Chapter 95 - Segalanya
98
Chapter 96 - Lihatlah lebih tinggi lagi
99
Chapter 97 - Sampah di planet Agimuragi
100
Chapter 98 - Keluarga Durhaka
101
Chapter 99 - Kuroshin vs Alvin, Crimson Vs Dark Crimson
102
Chapter 100 - Gerhana Bulan
103
Chapter 101 - Ritual Shinigami
104
Chapter 102 - Kontrak Clare
105
Chapter 103 - Masa lalu seorang Saint Tracer
106
Chapter 104 - Demi Air Suci
107
Chapter 105 - Persiapan untuk menjalankan rencana
108
Chapter 106 - Informasi lebih tentang Arata dan Shin
109
Chapter 107 - Membawa seorang keluarga pulang
110
Chapter 108 - Tidak ada satupun Legenda yang harus ditinggal
111
Chapter 109 - Mugen no Kensei
112
Chapter 110 - Penyerangan putus asa
113
Chapter 111 - Rencana Kedua
114
Chapter 112 - Sang Pemilik Tujuh Dosa Besar
115
Chapter 113 - Pemanggilan dari Alam Lain
116
Chapter 114 - Kuro Vs Alvin, Dua Mortal terkuat akhirnya bertarung
117
Chapter 115 - Generasi Baru untuk Shiratori dan Ghifari
118
Chapter 116 - Arwah-Arwah yang Berkumpul
119
Chapter 117 - Kekacauan di Pantai
120
Chapter 118 - Malam yang Kacau
121
Chapter 119 - Elf
122
Chapter 120 - Menuju Desa Saint
123
Chapter 121 - Desa dimana para Saint tinggal
124
Chapter 122 - Bebaskanlah
125
Chapter 123 - Makhluk Hidup di wilayah Oath
126
Chapter 124 - Hyugen
127
Chapter 125 - Tidak ada kata untuk Putus Asa
128
Chapter 126 - Kekuatan dahsyat dari seorang Ras Dengel
129
Chapter 127 - Pertarungan Serius Shira melawan Hyugen
130
Chapter 128 - Teruslah Berjuang!
131
Chapter 129 - Pertarungan Shira yang mampu menghancurkan Semesta
132
Chapter 130 - Dosa yang dikumpulkan menjadi Satu
133
Chapter 131 - Kemampuan dan Kecerdasan Haruki
134
Chapter 132 - Cara agar Weapon of Saint Heroes terjaga aman
135
Chapter 133 - Rencana yang sudah direncanakan sejak awal
136
Chapter 134 - Masalah yang seharusnya dikhawatirkan oleh Dewa
137
Chapter 135 - Pengalaman Bertarung
138
Chapter 136 - Selamatkanlah yang kalian bisa
139
Chapter 137 - Legenda yang ditinggal
140
Chapter 138 - Dua Pihak dan Dua Rencana
141
Chapter 139 - Seperti biasanya
142
Chapter 140 - Giant
143
Chapter 141 - Apakah bangkit? Apakah tercegah?
144
Chapter 142 - Umpan
145
Chapter 143 - Kerahkan semua yang kita miliki!
146
Chapter 144 - Grimoire of Oath
147
Chapter 145 - Pertarungan yang Berat Sebelah
148
Chapter 146 - Lebih Baik Kehilangan Satu
149
Chapter 147 - Pahlawan
150
Chapter 148 - Batu Nisan
151
Chapter 149 - Mengurus Diri Sendiri
152
Chapter 150 - Dimensi
153
Chapter 151 - Alternatif
154
Chapter 152 - Palsu dan Asli
155
Chapter 153 - Haruka
156
Chapter 154 - Waktu yang Terbatas
157
Chapter 155 - True Dimensional Cage
158
Chapter 151 - Permulaan Baru
159
Chapter 152 - Pilihan Sulit
160
Chapter 153 - Di Tengah Gelap dan Terang
161
Chapter 154 - Hati yang Tersentuh
162
Chapter 155 - Puncak Perjalanan
163
Chapter 156 - Roh
164
Chapter 157 - Melodi Alam yang Abadi
165
Chapter 158 - Memori Pohon Kuno
166
Chapter 159 - Sang Nelayan dan Cerita Lautan
167
Chapter 160 - Memori Alam dan Rencana Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!