CLAAANGG!!! CLAAANGG!!! CLAAANG!!!
"HAH!!!" Megumi mengayunkan kuku-nya yang panjang beberapa kali. Shira menghindarinya dengan wajah yang sangat serius.
"Light of Hope!" Shira bersinar dengan sangat terang.
"JYAAAAAHHHH!!!" Megumi bergerak maju menghampiri Shira dengan sangat cepat. Megumi mencoba untuk menebas pipi Shira dengan cakarannya.
"Trik itu tidak akan berguna!!!" Shira mengayunkan pedang-nya dengan sekut tenaga dan sangat cepat.
CLAAAAANG!!! Pedang Megumi terpental kebelakang, dan tiba-tiba Light Binds milik Shira mulai membelit kaki-nya. "HAHH!!!" Shira menarik Megumi hingga ia terjatuh, lalu ia menunjukan pedang-nya kepada Megumi.
"Sialan... Aku kalah!!!" Ucap Megumi dengan sangat amat kecewa. Shira tersenyum, lalu membantunya berdiri dengan wajah yang sangat kelelahan.
Megumi menepuk punggung Shira dengan sangat keras. "Kau semakin berkembang, Shira!" Megumi merasa sangat bangga karena ia melihat Shira sudah mulai berkembang menjadi Saint Legenda yang layak.
"Aku masih perlu belajar, karena keringat-keringat ini masih saja keluar ketika aku berlatih..." Shira mengusap keringatnya.
"Hahaha!" Megumi tersenyum.
Homura menghampiri Megumi dengan wajah yang sangat serius karena Homura adalah lawan Megumi selanjutnya. "Megumi, sekarang giliranku!"
Megumi melirik kepada Homura. "Ayo!!!"
Shira tersenyum, lalu ia berjalan pergi menghampiri tempat duduk untuk beristirahat. Setelah Shira duduk di atas kursi, ia melihat pertarungan mereka terasa sangat sengit sekali... Angin-angin mulai mengenai seluruh arah bahkan rambut Shira tidak bisa berhenti bergerak. "Astaga... Dan aku disini masih di beri ampun..."
JTAAKKK!!!
"ARRRGGHHH!!!" Dahi Shira terjentik oleh Rina karena Rina tidak suka melihatnya sedih dan juga putus asa. Shira memegang dahinya dengan sangat kesakitan. "Apa-apaan, Dewi Rina... Kekuatanmu masih terasa sakit walaupun kita berada di daerah Force field..."
"Hahaha... Itu sihirku kok." Rina tertawa, lalu ia duduk di sebelah Shira. "Gimana? Merasa cukup kuat?" Rina tersenyum.
"Card!" Kartu Shira langsung keluar dari saku celana-nya dan kartu tersebut langsung melihatkan statsnya.
"Ternyata memanggilnya saja sudah cukup praktis..." Shira tersenyum.
"Aku terkejut bahwa Megumi tidak memberitahumu." Rina tertawa.
Shiratori Alvin - Saint Legend
Strength - B+++++
Defense - D++
Speed - B
Intellegence - A+++
Physical - A
Technique - B+++++
Summon - C
Magic - F-
Element - Light
Unique Skill - The Raising Light
"Sepertinya ini cukup meningkat..." Shira merasa sangat lega dan mulai kebingungan berapa banyak positif yang akan dimiliki setiap stats. "Ummm... Dewi Rina..."
"Kenapa?" Rina melirik kepada Shira.
"Maksimalnya positif itu berapa...? Aku sampai pusing begini melihat positif sampai lima..." Shira menghela nafasnya.
"Maksimalnya itu lima, jadi jangan khawatir." Rina tersenyum.
Rina tersenyum, lalu ia melirik kepada pertarungan Megumi dan Homura. "Kau mirip sekali dengan Papaku yang sangat hebat loh..." Rina merasa sangat senang.
"Ehh...? Mirip? Tapi aku ini bukan dewa dan bahkan tidak kuat--"
"Bodoh, bukan itu yangku maksud..."
"Hah?"
"Yang aku maksud adalah potensi dirimu... Dan juga tujuanmu yang besar itu... Tujuan yang sama persis seperti Papaku." Rina tersenyum.
Shira tersenyum, lalu Rina tiba-tiba menghela nafasnya. "Kau tau bahwa semua Legenda hidup abadi?"
"Iya, aku tahu tentang itu..." Shira mengangguk.
"Kita akan terlihat muda walaupun umur kita lebih dari 500.000 tahun... Aku suka sekali dengan hal itu!" Rina tersenyum dengan sangat bahagia.
"B-Begitu ya? Hahaha..." Shira tersenyum.
Homura mengeluarkan sihir apinya dengan sangat kuat, hingga Shira bisa merasakan api-api itu dengan sangat kuat dan jelas. "Wahhh..."
Rina menoleh kepadanya, lalu ia tersenyum dengan sangat senang. "Hmmmmm... Begitu yaaaa~~~"
"Kenapa? Begitu apa? " Shira melirik kepada Rina dengan wajah yang bingung.
"Shiratori, jika kau ingin menjadi dewa... Aku merestuimu untuk berhubungan **** dengan Homura..." Rina mulai bercanda dengan Shira yang terlihat seperti mengagumi Homura. Shira langsung terkejut dengan perkataan Rina, wajahnya langsung memerah."T-T-TIDAK!!! Jangan berpikir bodoh!!!"
"Hahaha! Bercanda, bercanda... Oh, ketika aku di wujud ini... Kamu harus memanggilku Rina saja." Rina tersenyum.
"Rina? Baiklah..."
"Mama juga boleh, karena nanti aku akan jadi mertuamu..." Rina mulai tertawa terbahak-bahak.
"HENTIKAAAAANNN!!!" Shira menutup wajah malunya. Rina mulai tertawa terbahak-bahak.
Homura mendarat di atas tanah dengan wajah yang sangat serius. "Mama, jangan mencoba untuk menyakitinya..." Homura menyilang kedua lengannya.
"Ohh, Homura... Tidak, tidak... Aku hanya bercanda dengan Saint Legenda ini." Rina menepuk punggung Shira dengan sangat keras.
BRAAAGGG!!! Shira terjatuh oleh tepukan tersebut. "Rina... Kau terlalu kuat..." Rina langsung terkejut. "E-Ehh...?"
BAG!!!
Kepala Rina terpukul oleh Homura dengan sangat keras, hingga Rina langsung memegang kepalanya yang terpukul. "Sakit!!!" Rina menoleh kepada Homura dengan wajah yang kesal. "Kenapa kau harus melakukan itu kepada Mamamu yang kecil ini!?"
"Mama selalu saja melukainya... Sekali-kali kontrol kekuatanmu itu." Homura menghela nafasnya.
"Tidak apa-apa, Homura... Itu tidak terasa terlalu sakit kok." Shira mencoba untuk berdiri. "Pelan-pelan..." Homura membantu Shira berdiri dan setelah itu Rina mulai tersenyum dengan sangat jahat, ia berencana untuk melakukan sesuatu kepada mereka berdua.
"Terima kasih, Homura... Apa yang harus aku lakukan untukmu?" Tanya Shira
"Hmmm... Bertarung!!!" Homura tersenyum dengan sangat jahat, hingga ia mengeluarkan kartunya.
Shira langsung terkejut. "Ehh?" Homura mengangguk. "Iya, aku menang melawan Megumi, jadi pemenang lawan pemenang!" Homura berjalan mundur.
Shira mengeluarkan kartunya. "Baiklah, aku akan melakukannya... Asalkan kau bertarung denganku menggunakan semuanya! Tanpa menahan diri!" Shira melempar kartunya di atas tanah.
"Hmm... Baiklah." Homura melempar kartunya di atas tanah.
"Aku tidak akan menggunakan senjataku, hanya tangan kosong, dan sihir!" Shira mulai bersiap.
"Hmph... Jika kau mengatakannya seperti itu, maka aku juga sama, Shiratori." Homura mengepalkan kedua tangannya, lalu kedua lengannya terhalang oleh apinya.
Shira menelan ludahnya. Homura menutup kedua matanya.
"Ini terlihat menyenangkan..." Rina tersenyum dengan sangat bangga, lalu ia berubah menjadi wujud Memory Mortem. "Perlihatkan pertarungan kalian ini tanpa menahan kekuatan apapun..." Mortem tersenyum.
Megumi menghampiri Mortem dengan wajah yang kelelahan karena telah bertarung dengan Homura. "Ohh.. Latihan terakhir ya?" Megumi melihat mereka berdua akan siap bertarung.
"Iya..." Mortem mengangguk.
"DUEL!!!"
Api Homura tiba mulai melingkarinya dengan sangat kuat, api-api tersebut mulai membakar rumput-rumput yang ia injak. "Blessing of Flames..." Homura menggunakan sihir-nya. Mata Homura mulai terbakar menjadi api, ia menoleh kepada Shira dengan wajah yang sangat serius.
"LIGHT OF HOPEE!!!" Seluruh tubuh Shira bersinar dan terlindungi oleh cahaya harapan, ia langsung bersiap dengan wajah yang seriusnya.
BRAAAAGGG!!!
Api Homura mulai bergerak dengan sangat cepat, Shira bergerak menghampiri Homura dengan wajah yang sangat serius.
BAAMMM!!!
Wajah Shira terpukul oleh Homura, Shira mencoba untuk menyerang balik dengan memukul wajahnya kembali, tetapi Homura menghindar.
BRAAAGGG!! BRAAAAAGGG!!!
Shira dan Homura mulai saling memukul dengan sangat cepat, hingga Shira tidak merasakan api-api Homura karena ia terlindungi oleh Light of Hope.
"HYAAAAHHHH!!!" Shira dan Homura memukul dengan bersamaan, hingga mereka membuat shockwave yang sangat besar. Rambut Mortem bergerak sedikit dan ia mulai terkesan. "Jadi kau memang benar-benar telah berkembang ya...?"
Shira tiba-tiba melihat Homura menghilang di depannya, tiba-tiba sebuah api muncul di belakang Shira dengan sangat cepat dan api tersebut berubah menjadi Homura. "HAAAHHHH!!!" Homura memukul wajah Shira dengan sangat keras. "Ahaaghhh!!!"
Shira terpental mundur. Homura menggunakan sihir Flames of Gate dimana ia bisa bertukar tempat dengan sebuah api. Tiba-tiba sebuah api muncul di belakang Shira lagi, dan Homura muncul di belakang Shira, lalu menendang punggung Shira dengan sangat keras hingga ia terpental ke atas langit.
Homura muncul di atas Shira, lalu ia menendang wajah Shira dengan sangat keras hingga ia terpental mengenai tanah.
BRAAAAAGGGG!!!
Shira membuat lubang yang sangat besar. Kedua lengan Homura terbakar. "RINGS OF MIGHTY FLAMES!!!" Homura menembak sebuah cincin api yang sangat panas menuju arah Shira.
Shira melihat cincin tersebut, lalu kedua lengannya bergetar. "LIGHT OF JUDGEMENT!!!" Shira menembak sebuah cincin cahaya kepada cincin api tersebut.
BOOOOM!!!
Tiba-tiba Homura muncul di depan Shira, lalu ia memukulnya dengan sangat cepat, Shira langsung terkejut dan ia dengan cepat menahan pukulan Homura.
Shira terdorong mundur, lalu ia mengisi kekuatan cahayanya. "LIGHT SHOT!!!" Shira menembakan bola cahaya kepada Homura.
"LEMAH!!!" Homura menampar bola tersebut, lalu kedua lengannya mulai mengeluarkan api yang lebih banyak lagi. "RASAKAN KEPANASAN DARI HOMURA FLAMES... MAJESTIC DAZZLING FLAMES!!!" Homura menembak bola api yang sangat panas ke arah Shira
Alvin mulai memukul dan menampar bola-bola tersebut dengan sangat cepat dan fokus. Dan itu hanya akan membuatnya lengah terhadap Homura.
Homura tiba-tiba muncul di depan Shira dengan api-api tersebut, lalu ia memukulnya beberapa kali dengan sangat cepat.
Shira menahannya dengan sekuat tenaga, tetapi api tersebut hanya akan membuatnya lebih terluka dari sebelumnya. "SIALAN!!!" Shira memukul perut Homura dengan sangat keras.
"AGGHHH!!!" Homura mengeluarkan sebuah darah dari mulutnya. Mortem dan Megumi langsung terkejut melihat Homura terluka oleh Shira. "Whoa!"
"LIGHT SHOT!" Shira menembak wajah Homura dengan bola cahayanya, hingga Homura terpental mundur. Shira bergerak maju menghampiri Homura untuk mencoba membiarkan Homura menyerang lebih.
Shira memukul Homura dengan sangat cepat. Shira melompat dan berputar seperti bintang yang bersinar, lalu ia menendang punggung Homura dengan sangat keras.
"UAAAAAGHHH!!!" Homura bisa merasakan tendangan itu terasa sakit sekali, karena stats Shira mulai perlahan berkembang.
BRAGGG!!!
Wajah Shira tiba-tiba terpukul oleh Homura, dan Shira menyerang balik dengan memukul wajahnya juga.
Homura memukul perut Shira, hingga punggungnya merasakan apinya. Shira dengan cepat menyerang balik lagi dengan menendang perut Homura hingga punggungnya bersinar oleh cahaya Shira. "Guuugghhh...!!!"
Sihir Light Binds Shira, lalu membelit lengan kiri Homura, hingga Shira mulai berputar dengan sangat cepat. "HYAAAHHHH!!!" Shira melempar Homura ke atas langit.
Shira lalu melompat dengan sangat tinggi ke arah Homura, sihir Light Binds mulai membelit kaki kanan Homura, tetapi mata Homura mulai bersinar dan apinya mulai menaik, hingga meledak menjadi semakin kuat. "HAHHHHHHHHHHHHHH!!!!"
Homura tiba-tiba terbang menghampiri Shira dengan wajah yang sangat kesal dan marah. "Ahh---"
BOOOOOOOOOOOOOOMMM!!!
Homura memukul perut Shira dengan sangat keras hingga Shira kalah dalam pertarungan. Bahkan cahaya yang melindunginya mulai menghilang. "A-Aku... Telah mencoba berat untuk mengalahkanmu..." Shira terjatuh ke arah tanah.
Api Homura mulai menghilang, lalu ia mulai terjatuh kelelahan. "Ahhh... Pertama kalinya... Aku merasakan... Lelah..."
Mortem menjentik jarinya, hingga mereka berdua langsung terselamatkan oleh Aura Crimson Mortem. Mortem melayang menghampiri mereka dengan wajah yang bahagia. "Kerja bagus, anak-anak..."
Shira dan Homura tertidur, karena jika seorang Legenda telah mencapai batasnya dan tidak bisa berkelahi lagi atau energi sihir mereka habis... Mereka akan tertidur karena lelah.
"Pertarungan yang sangat hebat..." Megumi mulai bertepuk tangan.
1 hari kemudian, Shira dan yang lain mengalami tidur yang cukup tenang untuk energi sihir mereka untuk besok, karena mereka berempat akan mengadakan sebuah Raid di dungeon yang sangat kuat. Mortem diam-diam membuat Shira dan Homura tidur bersamaan karena Mortem sangat sekali ingin Homura mempunyai sebuah jodoh seperti Shira.
Mereka masih belum bangun karena pertarungan kemarin yang sangat sengit, Rina dan Megumi telah bangun duluan untuk sarapan.
Beberapa menit kemudian, Homura telah bangun dari kasurnya dan ia sekarang sedang menatap jendela dengan wajah yang sangat serius.
"Hmmm... Mmmm..." Alvin perlahan-lahan mulai terbangun.
Homura menoleh kepada Alvin. "Shiratori..." Homura menghampiri Shira dengan wajah yang sangat khawatir.
Shira membuka kedua matanya, lalu ia melihat Homura dengan wajah yang kebingungan. "Selamat pagi..."
"Selamat pagi, Homura..." Shira duduk di atas kasurnya. Homura tersenyum. "Kau sedang apa tidur di atas kasurku?"
"Hah? Aku pikir ini kasurku..." Shira mulai kebingungan.
Homura terkekeh. "Yah... Itu tidak apa sih... Aku melihat kau sebagai seseorang yang spesial untuk diriku."
"M-Maaf-- Ouch...!" Shira memegang lengan kanannya yang terasa sangat panas, ia tiba-tiba melihat lambang Homura Flames di lengan kanannya. "H-Homura...?"
Homura melirik kepada Shira. "Kenapa?" Homura menghampiri Shira dengan wajah yang kebingungan.
"Lambang apa ini?" Tanya Shira.
Homura langsung terkejut. "Ahh, astaga!!!" Homura memegang tangan Shiea, lalu ia pergi menghampiri jendela untuk melihat lambang tersebut.
"Ohh, tidak... Aku menggunakan Seal of Flames, sihir yang berbahaya... Lambang ini akan terus membakar lenganmu hingga habis." Homura merasa sangat bersalah.
"A-Apa...?"
"Aku bisa menyembuhkannya, tetapi kau pasti akan tiba-tiba menolak..." Homura tersipu malu.
"C-Cepat! Lenganku terasa panas!" Ucap Shira dengan sangat panik.
Homura mencium pipi Shira, lalu mencoba untuk menyembuhkan Seal of Flames itu, dan ternyata lambang yang berada di lengan Shira perlahan menghilang. Homura berhenti lalu memegang lengan kanannya. "Bagus... Sudah hilang..."
"Homura..."
"Hmm?" Homura menoleh kepada Shira.
"Sebenarnya... Kenapa dirimu ini tidak merasa sangat marah ketika aku tidak sengaja memegang payudaramu itu?" Tanya Shira dengan sangat serius.
"Ahh--"
"Homura, jika kau suka kepadaku... Ajukan lah sekarang sebelum aku menemukan yang lebih baik dari dirimu..." Shira menarik nafasnya dengan sangat serius.
Homura tidak bisa berbicara. "Ketika aku melihat dirimu... Aku bisa merasakan bahwa api-apiku merasa gejolak di dalam hatiku... Aku melihat dirimu dan merasa sangat aneh sekali."
"Walaupun kita baru saja bertemu tiga hari, tapi setelah aku bertarung denganmu untuk pertama kalinya, aku memiliki perasaan suka kepada dirimu..." Homura tersipu malu, dan Shira merasakan sebuah api yang hangat di kedua lengannya.
"Tapi itu sangat aneh dan tidak normal untuk diriku yang menyukai dirimu yang baru saja tinggal dalam 3 hari... Itu aneh sekali..." Homura merasa sangat malu dan sedih.
Shira tiba-tiba memeluk Homura dengan senyuman. "Ajukanlah, Homura... Kedua kupingku siap mendengar perasaan itu."
"Aku tidak mau sendirian... Aku ingin sebuah partner laki-laki yang sangat mengerti diriku ini... Mamaku bilang aku ini seorang dewi yang kuat dan aku tidak boleh berbicara dengan legenda yang lemah dan amatiran..." Homura mulai menangis.
"Tapi, kau 'kan masih pemula dan amatiran... Mamaku benci amatiran dan pemula bahkan legenda yang tidak mempercayai jiwa mereka." Homura merasa sangat ketakutan jika ia berpacaran dengan Shira, ia akan di hukum oleh Rina.
"Homura, dengar ya... Sebenarnya Mamamu setuju untuk diriku menjadi kekasihmu atau bahkan ia juga setuju untuk diriku menjadi dewamu..." Shira terkekeh.
"E-Ehh...?" Homura langsung terkejut.
"Hahaha... Mamamu merestuiku untuk menikah denganmu." Shira tersenyum.
Homura tiba-tiba menangis, lalu ia memeluk Shira dengan sangat erat. "Shiratori, aku mencintaimu!!!"
Shira tiba-tiba langsung tersipu malu dan wajahnya berubah menjadi sangat merah. "A-Aku juga, Homura..."
Shira dan Homura saling menatap satu sama lain. "Ini terlalu cepat ya...? Tapi, takdir adalah takdir..." Homura mencium bibir Shira.
Shira terkejut, lalu ia menciumnya kembali.
Kedua aura cahaya dan api mereka mulai bersatu bagaikan matahari yang bersinar terang di siang hari...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments
Andreas Adhe
Kapan Shira pegang payidaranya??
2021-10-09
1
Manusia hidup
wadaw
2020-07-15
2
Aby Arist
wew menaklukkan dalam 3 hari...amazing
2020-01-24
8