Chapter 12 - Pendekar Pedang yang sangat Kuat

DUARR!!! DUARR!!!

Suara kembang api di atas langit yang meledak dengan sangat banyak. Shira menutup kedua matanya dan mulai mengumpulkan rasa percaya diri untuk melawan musuhnya.

"Siapa yang akan melawan Shiratori?" Tanya Rina kepada Korrina dengan wajah yang serius.

"Skyla itu loh." Jawab Korrina dengan senyuman.

"Skyla Maria!?" Rina terkejut. Ia langsung melirik kepada Shira. "Musuhmu selanjutnya sepertinya akan lebih kuat dari sebelumnya, Shiratori."

"Aku tau, jangan bawa wajah panikmu itu kepada diriku yang gugup." Shira memutar pedangnya selagi melakukan pemanasan dengan sangat serius.

"Papa pasti akan menang 'kan?" Selvia tersenyum.

"Pasti! Kamu dukung Papa dari sini dengan sangat keras ya?!" Shira tersenyum.

"Hmmm!!!" Selvia tersenyum, lalu Shira mengusap rambutnya. "Aku juga akan mendukung Papa!" Methode tersenyum. "Terima kasih kalian berdua." Shira mengusap rambutnya.

Homura terasa cemburu, ia lalu menghampari Shira. "Aku akan berteriak dengan sangat keras untuk mendukungmu!"

"Hm, makasih." Shira menangguk, ia lalu berjalan pergi keluar ruangan vip itu tanpa sebuah usapan di kepala Homura.

Homura tiba-tiba terkejut bahwa ia tidak dapat usapan. "Hahhhh..."

Korrina dan Rina mulai tertawa diam-diam. "Hahaha... Homura seperti diriku yang dulu." Korrina tertawa terbahak-bahak.

***

"KITA AKAN MELANJUTKAN PERTANDINGAN INI DENGAN SHIRATORI ALVIN MELAWAN SKYLA MARIA!!!"

Shira dan Skyla memasuki arena dengan wajah yang sangat serius. "Kita akhirnya bisa melihat seorang Saint Legenda melawan seorang Legenda pendekar pedang yang sangat kuat!!!" Judo mulai menghampiri Rionald. "Bagaimana pendapat anda, pangeran Rionald?"

"Hmph... Sepertinya pertandingan ini akan menjadi pertandingan yang menarik. Kita tidak bisa meninggalkan pertandingan satu ini. " Rionald tersenyum.

Shira mengeluarkan pedangnya. "Fuuuhhh... Anak-anakku percaya kepadaku... Semuanya percaya kepadaku." Shira mulai menghela nafasnya dengan sangat gugup.

"Jad, kamu ini memegang pedang dengan menggunakan tangan kirimu ya... Hebat juga." Skyla mengeluarkan kedua pedangnya yang sangat tajam.

"(Glek...)" Shira mulai sedikit ketakutan melihat ketajaman pedang yang dimilikinya.

"Apakah dia benar-benar mampu mengalahkan Shira?" Tanya Homura.

"Dia bukanlah legenda yang harus kau remehkan, Homura." Ucap Korrina dengan wajah yang sangat serius.

Homura melirik kepada Korrina. "Apa maksudmu, nenek?"

"Dia ini adalah pendekar pedang yang sangat tangguh dan juga layak... Kekuatan dan ketahanannya adalah segalanya untuk dirinya." Korrina tersenyum.

Shira mulai berkonsentrasi dalam situasi yang sulit ini. Ia mulai memutar pedangnya. "Aku tidak akan kalah... Aku tidak akan memperlihatkan sisi burukku kepada keluargaku..."

Skyla tersenyum, ia lalu bersiap.

"Bersiap..."

Shira menutup kedua matanya.

"MULAI!!!"

"BLAZING RUSH X!!!" Tiba-tiba Skyla bergerak dengan sangat cepat dan mulai mengayunkan, hingga menebas seluruh tubuh Shira dengan sangat cepat.

DAARRR!!! JRRRRR!!! SRAAAKKKKKK!!! BAAAAMMM!!!

Seluruh tubuh Shira langsung berdarah dan juga terluka, Skyla menendang wajah Shira dengan sangat keras, hingga ia terdorong dan terkena tembok dengan sangat keras. "ARRRGGGGGHHG!!!" Shira memuntahkan banyak darah. "S-Sial..."

"AHHH!? SHIRA! !!" Homura terkejut melihat Shira yang tiba-tiba diserang oleh serangan yang sangat kuat.

"D-Dia lengah..." Rina terkejut.

"Papa!!!" Selvia dan Methode langsung terkejut.

"Waahhhh!!! Kita bisa melihat serangan sangat cepat yang dimiliki Skyla telah membuat Shira menjadi lemah dan cedera seperti ini... Hebat sekali!!!" Judo terkejut.

"Sialan!!!" Shira mulai merasa sangat kesal. Ia bangkit dari tanah dengan wajah yang kesal.

"AHHHHH!!!" Skyla bergerak menghampiri Shira, lalu ia mengayunkan kedua pedangnya, tetapi Shira menahannya.

CLAANG!!! CLANGG!!!

Shira mundur. "LIGHT OF HOPE!!! DIVINITY UNLEASHED!!!" Shira mulai bersinar. Wajahnya mulai serius bahwa ia tidak mau kalah.

Tiba-tiba Skyla muncul disebelahnya. "THUNDER STRIKE---"

...

...

Shira memukul perutnya dengan sangat keras, hingga ia terpental mengenai tembok. "LIGHT SHOT!!!" Shira menembak beberapa cahaya kepada Skyla.

"Serangan balik, ya? Cerdik juga" Korrina tersenyum.

"Sial..." Skyla tiba-tiba muncul di atas Shira, ia langsung mengayunkan kedua pedangnya, tetapi Shira melirik ke atas dengan cepat, lalu menahannya dengan pedangnya.

CLAAANG!!! CLAAANG!!!

Mereka mulai beradu pedang mereka dengan sangat cepat.

CLAAANG!!! CLAAAAAANG!!!

Shira dan Skyla mulai mundur dan mengadu pedang mereka, hingga pedang mereka membuat suara yang sangat keras dan berisik. "SPEED OF AN INSTANT!!!" Shira mengeluarkam sihir buff, Ia tiba-tiba muncul di belakang Skyla.

SRAKKK!!!

Pipi Shira terkena tebasan kedua pedang Skyla, tetapi Shira menendang wajahnya dengan sangat kuat, hingga Skyla terdorong mundur.

Shira mendarat di atas tanah dengan sangat marah. Ia mengacungkan kedua lengannya. "TIDAK AKAN KUMAAFKAN!!! HOLY WRAT---"

BBRAAAAKKKK!!!

Shira tertendang di perutnya dengan sangat keras, hingga ia terdorong mundur. "THUNDER FORCE!!!" Skyla melempar kedua pedangnya dan kedua pedang itu mulai mengenai tubuh Shira dengan listrik yang kasar.

"AAAAAHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH!!!" Shira mulai merasa kesakitan. "Ugh..." Shira terjatuh dengan kesakitan.

"Kau tidak buruk, Shiratori..." Skyla mengusap darahnya.

"Tidak... Tidak...!!!" Homura mulai khawatir bahwa Shira akan terbunuh.

Kedua lengan Skyla mulai terhalang oleh listrik. "Kekuatan dari segala listrik yang pernah ada... Aku memanggil... THUNDERBOLT X!!!" Skyla menembak thunderbolt.

BAAAAAMMMM!!!

Tiba-tiba thunderbolt Skyla terserap oleh Light of Judgement milik Shira, ia mendorongnya dengan sekuat tenaga. "RASAKAN KEKUATAN DARI MAHA CAHAYA!!!"

"AHHH---"

"IRONSKIN!!!" Skyla mulai terlindungi oleh sihir buff miliknya.

BAAAAMMM!!!

Shira tiba-tiba muncul di depan Skyla dengan cepat, lalu ia langsung mengayunkan pedangnya dengan sangat kuat.

CLAAANG!!! CLAANG!!!

Mereka berdua mulai melompat dengan bersamaan.

CLAAANG!!! CLAAANG!!! Shira memukul wajah Skyla, dan Skyla langsung jatuh di atas tanah.

Shira mendarat di atas wajahnya tetapi Skyla menusuk kaki kanannya dengan pedangnya. "ARGHHH!!! AHHHHH!!!" Shira tiba-tiba berputar, lalu ia menendang wajahnya dengan sangat keras, hingga Skyla terdorong dan terjatuh.

Shira mendarat dengan sempurna. "Hah... Hah..."

"Apa mama tau siapa yang akan menang?" Tanya Methode.

"Mama tidak tau..." Homura mulai khawatir.

"Tidak akan kubiarkan...!!! MENYERAHLAH!!!" Skyla muncul di belakang Shira.

CLAAANG!!! CLAAANG!!!

Shira mundur. "SEORANG LEGENDA YANG LAYAK TIDAK AKAN PERNAH MENYERAH DALAM SUATU HAL!!!"

CLAAANG!!! CLAAAANG!!! CLAAANG!!! CLAAANG!!!

Shira dan Skyla terus beradu pedang.

"PERTARUNGAN YANG SANGAT SENGIT!!! PERTARUNGAN PEDANG MEMANG MEMBUAT SEMUANYA MENYENANGKAN!" Judo tersenyum.

SREKKK!!!

Penutup kepala Skyla mulai retak oleh pedang Shira. "HEXA POWER DISC!!!" Pedang Shira bersinar, lalu ia menebas wajahnya, tetapi Skyla mundur dan berhasil menghindar dari serangan tersebut.

"Cih..." Skyla mulai terpojoki dan penutup kepalanya hancur menjadi kepingan logam yang rusak oleh serangan mematikan Shira.

"SEKARANG!!! KERAHKAN SEMUANYA!!! AKU MEMANGGILMU SACRED HEXA DISC!!!" Pedang Shira mulai bersinar seperti matahari, pedangnya yang berputar mulai menebas pedang Skyla tanpa henti.

CLAAANG!!! CLAAANG!!!

Skyla mulai terpojoki oleh kekuatan Shira dengan Light of Hopenya, ia terdorong mundur.

CRAAAAAAKKKK!!!

Pedang kiri Skyla tiba-tiba hancur berkeping-keping menjadi logam karena serangan dahsyat milik Shira. "Keparat--"

"RELEASE!!!" Shira berputar, lalu ia menebas perut Skyla, hingga armor yang melindungi perutnya hancur berkeping-keping.

BAAAAM!!!

Punggung Skyla terbakar oleh cahaya suci kuat milik pedang Shira. "AGGHHHHHHHHHHH!!!" Skyla mulai lumpuh sedikit karena terbakar oleh cahaya suci milik Shira.

"Semuanya... Berakhir---"

...

...

Light of Hope Shira tiba-tiba mulai kehabisan waktu dan itu langsung membuatnya terkejut. "Waktuku... Habis...?"

"Ahhhh!?" Rina dan Korrina langsung terkejut melihat Light of Hope milik Shira habis, tinggal sedikit lagi dan Shira bisa menang.

"Sialan...! Padahal tinggal sedikit lagi." Ucap Homura dengan wajah yang sangat serius.

"HEE!!! THUNDERSTRIKE!!!" Skyla tiba-tiba menebas bahu kanan Shira dengan sangat dalam, lalu ia terkena serangan listrik dari pedang tersebut. "AAAAAGGGGGGGGGGGGGHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH!!!!"

Skyla memukul wajah Shira, hingga ia terpental jatuh dengan kondisi buruk. "U-urgh... Ti... Dak..." Shira mulai melemah dan berusaha untuk bangun dari tanah.

Pedangnya terpental juga karena sihir listrik Skyla. Skyla menghampiri Shira dengan wajah yang kesal. "Aku telah memperingatimu untuk menyerah dan lihat apa yang terjadi sekarang, legenda tengik..."

"Urgghh..."

"Kau buta ya...? Kau sudah bisa lihat bahwa pertandingan kita ini tidaklah setara..."

"Cih... Gadis brengsek..." Api-api Homura mulai melingkari seluruh tubuhnya. Homura merasa sangat kesal melihat Skyla yang mengolok-ngolok Shira.

Skyla memegang rambut Shira dengan sangat kasar. Shira menatap wajahnya dengan wajah yang kesakitan. "Hah... Hah..."

"Kenapa kamu harus melakukan sejauh ini...?"

...

...

"Seorang legenda... TIDAK AKAN MENYERAH!!! SAVAGE STRIKE!!!" Kedua lengan Shira bersinar, lalu ia memukul dada Skyla hingga pelindung dadanya hancur berkeping-keping dan bahkan Skyla terdorong mundur oleh serangan itu. (Bukan telanjang.)

"WAHHH!!! SERANGAN BALIK YANG SANGAT MENGEJUTKAN!!!" Ucap Judo dengan sangat tercengang melihat Shira masih bisa melawan.

"HEEEAAAAA!!!" Shira menembak Light Shot tanpa henti kepada Skyla, dan itu tidak mempan untuk Skyla.

Skyla berjalan dengan tenang menghampiri Shira dengan wajah yang tidak merasakan kesakitan dari sihir miliknya. Shira terus mundur sekuat tenaga agar ia tidak terkena tebas oleh pedang tersebut.

Skyla tiba-tiba muncul depan Shira. "SIALAN!!! LIGHT FORCE!!!" Shira mendorong perut Skyla dengan Light Force miliknya, Skyla terpental mundur dengan sangat jauh.

Shira melompat. "LIGHT OF ABSOLUTION!!!" Shira menembak 5 cahaya tajam menuju arah Skyla.

"Ahh---"

JRETTT!!! Kedua bahu Skyla tertancap oleh cahaya itu. Shira mulai membuat sebuah Light Barrier di atas langit dan ia langsung melompat ke ataa sihir tersebut. Dan saat itulah dia akan mengerahkan seluruh kombinasi yang ia buat. "BARRAGING LIGHT MISSILES!!!" Shira dengan bertubi-tubi menembak beberapa bola cahaya yang sangat dahsyat menuju arah asap-asap yang menghalangi tubuh Skyla.

Pedang miliknya mulai melayang dan berputar di atas kepalanya, hingga itu membuat sebuah putaran yang dahsyat bagaikan tornado. Pedang itu mulai mengeluarkan cahaya yang sangat terang, hingga para penonton menghalang mata mereka dan sebagian memakai kacamata hitam.

"Ini... SEMUA YANG AKU MILIKI!!!"

"LIGHT OF JUDGEMENT SWORD DISC!!!" Sihir LOJ (Light of Judgement.) Shira mulai melingkari pedangnya yang berputar.

"RASAKAN INI!!!" Shira melempar pedang tersebut ke arah Skyla dengan sangat dahsyat, Shira di dalam situasi ini tidak memikirkan tentang kehidupan, serangan yang tadi ia keluar adalah serangan yang mampu membunuh Skyla.

BAMMMMMMMM...!!!

Shira mengisi energi sihir terakhirnya untuk mengeluarkan sihir Holy Wrath. "INI YANG TERAKHIR!!!"

Seketika Shira akan mengeluarkan sihir Holy Wrath-nya, Skyla muncul tepat di depan Shira dengan kondisi terluka parah.

Skyla langsung menebas lengan kanan Shira dengan sangat dalam, hingga mereka berdua terjatuh di atas tanah. "AAAAAAGGGGHHHHH!!!" Shira tiba-tiba melempar Holy Wrath ke atas langit dan Skyla berhasil menghindarinya karena sihir tersebut kecil sekali.

Holy wrath tersebut mulai membesar di atas langit. Seluruh energi sihir Shira langsung habis karena kombinasi yang ia berikan kepada Skyla.

"Tidak kena..." Ucap Skyla dengan wajah yang kelelahan. Mereka berdua telah mencapai batasan mereka.

"Tidak kena!? Padahal itu jarak yang sangat dekat loh!!!" Megumi terkejut.

Shira terjebak dengan pedang Skyla yang tertancap di lengan kanannya. "Sial... Aku tidak... Akan kalah..."

"Dia akan terbunuh... Bibi Rina..." Ucap Megumi. Ia melirik kepada Homura yang sedang melihat pertarungan tersebut dengan wajah yang serius.

"Lihatlah... Percayalah... " Ucap Rina dengan wajah yang mempercayai Shira.

"PAPAA!!! BERJUANGLAH!!!" Sorak Methode dan Selvia dengan sangat keras.

Tangan kiri Skyla mulai terlindungi oleh listrik, lalu ia menunjuk Shira. "Shocking Thunde---"

Tiba-tiba cincin cahaya besar muncul di jari-jari kanan milik Shira. Ia mulai menggunakan Sihir Common kepada Holy Wrath tersebut yang tidak mengenai Skyla. "REWIND!!!"

"Apa!?" Skyla langsung terkejut dan bahkan lengah oleh sihir murahan.

Tiba-tiba Holy Wrath Shira kembali berada di belakang Skyla. "LIGHT FORCE!!!" Shira menarik Holy Wrath itu menuju arah dirinya. Skyla melirik ke atas dengan tidak bisa melakukan apapun.

"T-Tidak...!!! Apa yang terjadi!?"

Shira menunjuk pedangnya dan pedangnya terbang kembali kepada dirinya. "HEXA FORCE" Shira menusuk punggung Skyla. "AGGHHHHH!!!" Skyla terdorong menuju Holy Wrath.

"I-IRONSKIN!!!" Teriak Skyla.

Shira bangkit dari tanah. "Release..." Shira menunjuk Holy Wrath itu.

BAAAAAAAAAAAAAMMMM!!!

Holy Wrath itu meledak dengan sangat dahsyat. Shira masih memiliki energi sihirnya karena sihir Divinity Unleashed miliknya masih belum habis.

"HEBAT SEKALI!!! SERANGAN BALIK YANG SANGAT TIBA-TIBA!!!" Judo terkejut.

"Shiratori ternyata mengembalikan keadaan!!!" Judo merasa sangat terkesan.

Semua penonton mulai bertepuk tangan. "PAPA MEMANG HEBAT!!!" Teriak Methode dan Selvia dengan sangat bahagia.

Skyla terjatuh dan seluruh armornya rusak menjadi kepingan baja biasa. Skyla bangkit dari tanah dan ia mulai melemah. Kondisinya sama seperti Shira, tapi Shira kondisinya lebih buruk karena efek samping sihir Divinity Unleashed yang mampu membuat seluruh tubuhnya lumpuh sekejap.

Skyla bergerak menghampiri Shira, lalu ia menebasnya beberapa kali.

CLAAAANG!!! CLAAAANG!!! "KENAPA KAU HARUS MASIH MELAWAN!?" Tanya Skyla dengan sangat kesal. Ternyata pertarungan ini masih belum berakhir.

"Aku bertarung sebagai Legenda layak!!! Walaupun musuhmu kuat... LEGENDA TIDAK AKAN PERNAH MENYERAH---"

CLAAAANG!!! Pedang Shira terpental oleh pedang Skyla, Shira langsung terkejut bahwa di sinilah dimana ia akan kalah. "Selamat... Shira..."

Skyla menebas Shira

BRAAAAZZZZ!!! Shira tiba-tiba memegang pedang tersebut, tangan kirinya terlindung oleh Light of Barrier. "K-Kau..." Skyla terkejut. Shira menutup kedua matanya untuk sekejap.

Kedua mata Shira berubah menjadi emas. "LIGHT OF HOPE EVOLUTION!!! "

"FULL FORCE!!! LIGHT OF JUDGEMENT!!!" Shira menembak cincin yang sangat besar dan itu mengenai Skyla, hingga ia terdorong mundur dan hampir menghancurkan pelindung untuk para penonton.

"AHHHHHHHH!!!"

"Release..." Shira menunjuk cincin itu.

Skyla terjatuh dan ia langsung pingsan. Shira tersenyum bahwa ia berhasil. "Hah... Hah... Hah..." Light of Hope stage barunya mulai menghilang, sihir DU-nya (Divinity Unleashed) langsung menghilang juga.

Shira mulai berlutut dengan keringat yang terus berjatuhan. "Ahhh...!!!" Judo terkejut.

"PEMENANGNYA ADALAH SHIRATORI ALVIN!!!"

"WAAAHHHHHH!!!" Semua orang mulai bertepuk tangan kepada Shira.

"Apa itu batasan... Hah...?" Shira mulai tersenyum, dan bahkan ia hampir pingsan, tetapi ia terus memaksakan dirinya untuk tetap berdiri.

"HEBAT SEKALI, SHIRATORI!!!" Ucap Rina dengan sangat bangga melihatnya menang.

"Syukurlah..." Megumi merasa sangat amat lega. "Papa menang!!! Yay!!!" Selvia dan Methode tersenyum.

"Hmph... Batasan apa yang kau miliki ini, Shira?" Tanya Homura yang mulai semakin penasaran... Apakah Shira tidak memiliki batasan kekuatan?

"Pertandingan yang sangat hebat! Shira membalikan keadaan dengan cara menggunakan sihir Rewind kepada Holy wrathnya yang telah di hindari oleh Skyla dan bahkan... Sepertinya Shira mendapatkan wujud yang lebih kuat."

"Saint Legenda memanglah hebat... Ini pertama kalinya aku melihat seorang Saint yang cukup hebat..." Rionald tersenyum.

"Hahaha..." Shira tersenyum.

***

Shira duduk di atas sofa dengan wajah yang tenang. Korrina sedang memulihkan kondisi Shira. "Shira, ternyata kau terkadang bodoh dan juga jenius..." Rina terkekeh.

"Terima kasih, Rina... Tapi bukan hanya itu... Divinity Unleashed dan Light of Hopeku telah bekerja sama denganku." Shira tersenyum.

"Beres." Korrina tersenyum.

Shira melihat seluruh tubuhnya. "Semua pulih kembali... Terima kasih, nenek..." Shira bisa merasakan seluruh tubuhnya kembali berfungsi seperti biasanya.

"PAPA!!!" Methode dan Selvia melompat kepada Shira, lalu Shira menggendong mereka dengan bersamaan. "Gimana!?"

"Papa hebat!!! Cahaya Papa tidak akan pernah bisa dikalahkan!" Methode tersenyum.

"Papa tadi seperti Hyaaaahhhh!!! Dan sekarang Hyuuuuuuahhhh!!!" Selvia tersenyum.

"Hahaha! Apa itu, Selvia?" Homura mulai tersenyum melihat aksi milik Selvia.

Homura menghampiri Shira. "Hal yang penting adalah kau menang, Shira... Jika kau menang pertarungan selanjutnya itu artinya kau akan masuk semi-final!" Ucap Homura dengan wajah kerennya.

"Hm... Aku menunggumu---"

Homura mencium bibir Shira. Shira langsung terkejut. "Whoaaaaaaa!!!" Rina tersenyum.

"Hehehe... Suami istri..." Megumi tersenyum.

"Hmph..." Korrina tersenyum.

Homura berhenti dengan wajah kalemnya. "Kau mampu membuatku terkesan ternyata. Sepertinya aku tidak salah memiliki suami."

"Hehe... Terima kasih."

Skyla memasuki ruangan itu dengan wajah yang serius. Ia menghampiri Shira dengan wajah yang kesal.

Homura muncul di depan Skyla dan mulai menghalang jalan. "Apa yang kau mau dari Shira?"

Skyla tiba-tiba tersenyum. "Hahaha! Aku hanya ingin bilang pertandingan yang hebat!"

"Ehh?" Homura mulai kebingungan.

"Pertandingan yang hebat juga..." Shira mengangguk dan mulai tertawa.

Skyla melirik kepada Korrina. "Korrina, sudah cukup lama."

"Hmm." Korrina mengangguk.

"Ngomong-ngomong, kalian punya guild juga 'kan? Bolehkah aku ikut masuk?" Skyla tersenyum.

"Tentu boleh, Skyla. Kita membutuhkan perlindungan dan juga penyerangan!" Rina tersenyum.

"Kalau begitu aku pantas!" Skyla tersenyum.

Rina melirik kepada mereka. "Semuanya kita memiliki member baru yang akan menjadi pelindung serta penyerang!"

"Baiklah!!!" Mereka semua mulai bersemangat.

"Mohon kerjasamanya!" Skyla menunduk kepada mereka.

Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1 - Dunia dimana Legenda itu ras
3 Chapter 2 - Pertarungan Pertama yang Sengit
4 Chapter 3 - Cahaya Harapan
5 Chapter 4 - Cerita tentang Dewa dan Dewi
6 Chapter 5 - Perasaan Api dan Cahaya
7 Chapter 6 - The Raid
8 Chapter 7 - Sihir-sihir
9 Chapter 8 - Turnamen Liga Legenia
10 Chapter 9 - Anak dengan darah Dewi dan Saint
11 Chapter 10 - Musuh yang sangat kuat akan datang
12 Chapter 10 - Musuh yang sangat kuat akan datang
13 Chapter 11 - Anak setengah Iblis dan Legenda
14 Chapter 12 - Pendekar Pedang yang sangat Kuat
15 Chapter 13 - Firasat Buruk
16 Chapter 14 - Ultra Power Legend
17 Chapter 15 - Latihan Keras
18 Chapter 16 - Saint Legenda
19 Chapter 17 - Pulau Langit Yuuwa
20 Chapter 18 - Iblis baik hati
21 Chapter 19 - Ilusi Dewi
22 Chapter 20 - Potensi Penuh
23 Chapter 21 - Saint Enchanted
24 Chapter 22 - Potensi penuhi Saint of Hope
25 Chapter 23 - Kekuatan yang tidak terkendali
26 Chapter 24 - Sekolah Akademi Stage SSS
27 Chapter 25 - Kekuatan Methode yang dahsyat
28 Chapter 26 - Kedatangan seorang Saint Elemental Zero
29 Chapter 27 - Mantra Sihir-Sihir
30 Chapter 28 - Selvia, Methode, dan Via menghilang!?
31 Chapter 29 - Kedatangan yang cukup terlambat
32 Chapter 30 - Rxeonal, raja iblis yang memiliki 3 nyawa abadi
33 Chapter 31 - Kekalahan yang membuat kemarahan dahsyat
34 Chapter 32 - Kebangkitan Kekuatan Methode yang sebenarnya
35 Chapter 33 - Nyawa terakhir dengan aksi kehancuran
36 Chapter 34 - Kehancuran
37 Chapter 35 - Salam Perpisahan
38 Chapter 36 - Surat Nikah
39 Chapter 37 - Menikmati momen
40 Chapter 38 - Eternal
41 Chapter 39 - Kebangkitan Alvin
42 Chapter 40 - Omni-Dewa
43 Chapter 41 - Mantra Pergabungan
44 Chapter 42 - Gerhana Matahari
45 Chapter 43 - Dunia tanpa dirimu
46 Chapter 44 - Kehidupan kedua
47 Chapter 45 - Perjalanan baru
48 Chapter 46 - Neraka Astral
49 Chapter 47 - Lari dari Dunia Astral
50 Chapter 48 - Kembali Bertemu
51 Chapter 49 - Pesta
52 Chapter 50 - Undangan untuk para Saints
53 Chapter 51 - Dimensi Saint
54 Chapter 52 - Tidak memihak siapapun
55 Chapter 53 - Rencana Masa Depan
56 Chapter 54 - Temple of the Saint
57 Chapter 55 - Kekuatan asli dari semua jantung Saints
58 Chapter 56 - Damai, tapi dimusuhi
59 Chapter 57 - Comeback
60 Chapter 58 - Perayaan dan Pesta
61 Chapter 59 - Bunga-bunga hangat
62 Chapter 60 - Sesuatu yang harus diperjuangkan
63 Chapter 61 - Saint Hybrid
64 Chapter 62 - Xuusuatouri
65 Chapter 63 - Shuri
66 Chapter 64 - The Truth is...?
67 Chapter 65 - Jawaban terdapat dimana-mana
68 Chapter 66 - Waktu dan Ilusi
69 Chapter 67 - Homura vs Homuze
70 Chapter 68 - Api-Api yang bergejolak Tinggi
71 Chapter 69 - Pergabungan Lagi?
72 Chapter 70 - Pertarungan Klimaks antara kedua Dewa
73 Chapter 71 - Pemulaian Baru
74 Chapter 72 - Mimpi yang akan Datang
75 Chapter 73 - Sesuatu yang tidak diharapkan
76 Chapter 74 - Hancurkanlah semuanya!
77 Chapter 75 - Pembawa Peperangan
78 Chapter 76 - Ahli Sihir Rahasia
79 Chapter 77 - Strategi dan Kerja Sama
80 Chapter 78 - Tepat dalam Waktunya
81 Chapter 79 - Keunggulan dan Kecerdasan Syna
82 Chapter 80 - Syna Vs Arika! Pertarungan Kecerdasan melawan Kekuatan
83 Chapter 81 - Wujud Saint God Pertama
84 Chapter 82 - Dewa Kegelapan yang bangkit dari tidurnya
85 Chapter 83 - Super Eclipse Blaze
86 Chapter 84 - Segel
87 Chapter 85 - Kita Bersama...! Hidup dengan Damai...!
88 Chapter 86 - The God of Oath (I)
89 Chapter 87 - The God of Oath (II)
90 Chapter 88 - The God of Oath (III)
91 Chapter 89 - A New God for Touri
92 Chapter 90 - Upacara Resmi
93 Chapter 91 - Omni-Touri
94 Chapter 92 - Pesta Meriah! Yahoo!
95 Chapter 93 - Permainan tangguh untuk para Legenda
96 Chapter 94 - Saint Tracer dan Seven Deadly Sword of Sins
97 Chapter 95 - Segalanya
98 Chapter 96 - Lihatlah lebih tinggi lagi
99 Chapter 97 - Sampah di planet Agimuragi
100 Chapter 98 - Keluarga Durhaka
101 Chapter 99 - Kuroshin vs Alvin, Crimson Vs Dark Crimson
102 Chapter 100 - Gerhana Bulan
103 Chapter 101 - Ritual Shinigami
104 Chapter 102 - Kontrak Clare
105 Chapter 103 - Masa lalu seorang Saint Tracer
106 Chapter 104 - Demi Air Suci
107 Chapter 105 - Persiapan untuk menjalankan rencana
108 Chapter 106 - Informasi lebih tentang Arata dan Shin
109 Chapter 107 - Membawa seorang keluarga pulang
110 Chapter 108 - Tidak ada satupun Legenda yang harus ditinggal
111 Chapter 109 - Mugen no Kensei
112 Chapter 110 - Penyerangan putus asa
113 Chapter 111 - Rencana Kedua
114 Chapter 112 - Sang Pemilik Tujuh Dosa Besar
115 Chapter 113 - Pemanggilan dari Alam Lain
116 Chapter 114 - Kuro Vs Alvin, Dua Mortal terkuat akhirnya bertarung
117 Chapter 115 - Generasi Baru untuk Shiratori dan Ghifari
118 Chapter 116 - Arwah-Arwah yang Berkumpul
119 Chapter 117 - Kekacauan di Pantai
120 Chapter 118 - Malam yang Kacau
121 Chapter 119 - Elf
122 Chapter 120 - Menuju Desa Saint
123 Chapter 121 - Desa dimana para Saint tinggal
124 Chapter 122 - Bebaskanlah
125 Chapter 123 - Makhluk Hidup di wilayah Oath
126 Chapter 124 - Hyugen
127 Chapter 125 - Tidak ada kata untuk Putus Asa
128 Chapter 126 - Kekuatan dahsyat dari seorang Ras Dengel
129 Chapter 127 - Pertarungan Serius Shira melawan Hyugen
130 Chapter 128 - Teruslah Berjuang!
131 Chapter 129 - Pertarungan Shira yang mampu menghancurkan Semesta
132 Chapter 130 - Dosa yang dikumpulkan menjadi Satu
133 Chapter 131 - Kemampuan dan Kecerdasan Haruki
134 Chapter 132 - Cara agar Weapon of Saint Heroes terjaga aman
135 Chapter 133 - Rencana yang sudah direncanakan sejak awal
136 Chapter 134 - Masalah yang seharusnya dikhawatirkan oleh Dewa
137 Chapter 135 - Pengalaman Bertarung
138 Chapter 136 - Selamatkanlah yang kalian bisa
139 Chapter 137 - Legenda yang ditinggal
140 Chapter 138 - Dua Pihak dan Dua Rencana
141 Chapter 139 - Seperti biasanya
142 Chapter 140 - Giant
143 Chapter 141 - Apakah bangkit? Apakah tercegah?
144 Chapter 142 - Umpan
145 Chapter 143 - Kerahkan semua yang kita miliki!
146 Chapter 144 - Grimoire of Oath
147 Chapter 145 - Pertarungan yang Berat Sebelah
148 Chapter 146 - Lebih Baik Kehilangan Satu
149 Chapter 147 - Pahlawan
150 Chapter 148 - Batu Nisan
151 Chapter 149 - Mengurus Diri Sendiri
152 Chapter 150 - Dimensi
153 Chapter 151 - Alternatif
154 Chapter 152 - Palsu dan Asli
155 Chapter 153 - Haruka
156 Chapter 154 - Waktu yang Terbatas
157 Chapter 155 - True Dimensional Cage
158 Chapter 151 - Permulaan Baru
159 Chapter 152 - Pilihan Sulit
160 Chapter 153 - Di Tengah Gelap dan Terang
161 Chapter 154 - Hati yang Tersentuh
162 Chapter 155 - Puncak Perjalanan
163 Chapter 156 - Roh
164 Chapter 157 - Melodi Alam yang Abadi
165 Chapter 158 - Memori Pohon Kuno
166 Chapter 159 - Sang Nelayan dan Cerita Lautan
167 Chapter 160 - Memori Alam dan Rencana Baru
Episodes

Updated 167 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1 - Dunia dimana Legenda itu ras
3
Chapter 2 - Pertarungan Pertama yang Sengit
4
Chapter 3 - Cahaya Harapan
5
Chapter 4 - Cerita tentang Dewa dan Dewi
6
Chapter 5 - Perasaan Api dan Cahaya
7
Chapter 6 - The Raid
8
Chapter 7 - Sihir-sihir
9
Chapter 8 - Turnamen Liga Legenia
10
Chapter 9 - Anak dengan darah Dewi dan Saint
11
Chapter 10 - Musuh yang sangat kuat akan datang
12
Chapter 10 - Musuh yang sangat kuat akan datang
13
Chapter 11 - Anak setengah Iblis dan Legenda
14
Chapter 12 - Pendekar Pedang yang sangat Kuat
15
Chapter 13 - Firasat Buruk
16
Chapter 14 - Ultra Power Legend
17
Chapter 15 - Latihan Keras
18
Chapter 16 - Saint Legenda
19
Chapter 17 - Pulau Langit Yuuwa
20
Chapter 18 - Iblis baik hati
21
Chapter 19 - Ilusi Dewi
22
Chapter 20 - Potensi Penuh
23
Chapter 21 - Saint Enchanted
24
Chapter 22 - Potensi penuhi Saint of Hope
25
Chapter 23 - Kekuatan yang tidak terkendali
26
Chapter 24 - Sekolah Akademi Stage SSS
27
Chapter 25 - Kekuatan Methode yang dahsyat
28
Chapter 26 - Kedatangan seorang Saint Elemental Zero
29
Chapter 27 - Mantra Sihir-Sihir
30
Chapter 28 - Selvia, Methode, dan Via menghilang!?
31
Chapter 29 - Kedatangan yang cukup terlambat
32
Chapter 30 - Rxeonal, raja iblis yang memiliki 3 nyawa abadi
33
Chapter 31 - Kekalahan yang membuat kemarahan dahsyat
34
Chapter 32 - Kebangkitan Kekuatan Methode yang sebenarnya
35
Chapter 33 - Nyawa terakhir dengan aksi kehancuran
36
Chapter 34 - Kehancuran
37
Chapter 35 - Salam Perpisahan
38
Chapter 36 - Surat Nikah
39
Chapter 37 - Menikmati momen
40
Chapter 38 - Eternal
41
Chapter 39 - Kebangkitan Alvin
42
Chapter 40 - Omni-Dewa
43
Chapter 41 - Mantra Pergabungan
44
Chapter 42 - Gerhana Matahari
45
Chapter 43 - Dunia tanpa dirimu
46
Chapter 44 - Kehidupan kedua
47
Chapter 45 - Perjalanan baru
48
Chapter 46 - Neraka Astral
49
Chapter 47 - Lari dari Dunia Astral
50
Chapter 48 - Kembali Bertemu
51
Chapter 49 - Pesta
52
Chapter 50 - Undangan untuk para Saints
53
Chapter 51 - Dimensi Saint
54
Chapter 52 - Tidak memihak siapapun
55
Chapter 53 - Rencana Masa Depan
56
Chapter 54 - Temple of the Saint
57
Chapter 55 - Kekuatan asli dari semua jantung Saints
58
Chapter 56 - Damai, tapi dimusuhi
59
Chapter 57 - Comeback
60
Chapter 58 - Perayaan dan Pesta
61
Chapter 59 - Bunga-bunga hangat
62
Chapter 60 - Sesuatu yang harus diperjuangkan
63
Chapter 61 - Saint Hybrid
64
Chapter 62 - Xuusuatouri
65
Chapter 63 - Shuri
66
Chapter 64 - The Truth is...?
67
Chapter 65 - Jawaban terdapat dimana-mana
68
Chapter 66 - Waktu dan Ilusi
69
Chapter 67 - Homura vs Homuze
70
Chapter 68 - Api-Api yang bergejolak Tinggi
71
Chapter 69 - Pergabungan Lagi?
72
Chapter 70 - Pertarungan Klimaks antara kedua Dewa
73
Chapter 71 - Pemulaian Baru
74
Chapter 72 - Mimpi yang akan Datang
75
Chapter 73 - Sesuatu yang tidak diharapkan
76
Chapter 74 - Hancurkanlah semuanya!
77
Chapter 75 - Pembawa Peperangan
78
Chapter 76 - Ahli Sihir Rahasia
79
Chapter 77 - Strategi dan Kerja Sama
80
Chapter 78 - Tepat dalam Waktunya
81
Chapter 79 - Keunggulan dan Kecerdasan Syna
82
Chapter 80 - Syna Vs Arika! Pertarungan Kecerdasan melawan Kekuatan
83
Chapter 81 - Wujud Saint God Pertama
84
Chapter 82 - Dewa Kegelapan yang bangkit dari tidurnya
85
Chapter 83 - Super Eclipse Blaze
86
Chapter 84 - Segel
87
Chapter 85 - Kita Bersama...! Hidup dengan Damai...!
88
Chapter 86 - The God of Oath (I)
89
Chapter 87 - The God of Oath (II)
90
Chapter 88 - The God of Oath (III)
91
Chapter 89 - A New God for Touri
92
Chapter 90 - Upacara Resmi
93
Chapter 91 - Omni-Touri
94
Chapter 92 - Pesta Meriah! Yahoo!
95
Chapter 93 - Permainan tangguh untuk para Legenda
96
Chapter 94 - Saint Tracer dan Seven Deadly Sword of Sins
97
Chapter 95 - Segalanya
98
Chapter 96 - Lihatlah lebih tinggi lagi
99
Chapter 97 - Sampah di planet Agimuragi
100
Chapter 98 - Keluarga Durhaka
101
Chapter 99 - Kuroshin vs Alvin, Crimson Vs Dark Crimson
102
Chapter 100 - Gerhana Bulan
103
Chapter 101 - Ritual Shinigami
104
Chapter 102 - Kontrak Clare
105
Chapter 103 - Masa lalu seorang Saint Tracer
106
Chapter 104 - Demi Air Suci
107
Chapter 105 - Persiapan untuk menjalankan rencana
108
Chapter 106 - Informasi lebih tentang Arata dan Shin
109
Chapter 107 - Membawa seorang keluarga pulang
110
Chapter 108 - Tidak ada satupun Legenda yang harus ditinggal
111
Chapter 109 - Mugen no Kensei
112
Chapter 110 - Penyerangan putus asa
113
Chapter 111 - Rencana Kedua
114
Chapter 112 - Sang Pemilik Tujuh Dosa Besar
115
Chapter 113 - Pemanggilan dari Alam Lain
116
Chapter 114 - Kuro Vs Alvin, Dua Mortal terkuat akhirnya bertarung
117
Chapter 115 - Generasi Baru untuk Shiratori dan Ghifari
118
Chapter 116 - Arwah-Arwah yang Berkumpul
119
Chapter 117 - Kekacauan di Pantai
120
Chapter 118 - Malam yang Kacau
121
Chapter 119 - Elf
122
Chapter 120 - Menuju Desa Saint
123
Chapter 121 - Desa dimana para Saint tinggal
124
Chapter 122 - Bebaskanlah
125
Chapter 123 - Makhluk Hidup di wilayah Oath
126
Chapter 124 - Hyugen
127
Chapter 125 - Tidak ada kata untuk Putus Asa
128
Chapter 126 - Kekuatan dahsyat dari seorang Ras Dengel
129
Chapter 127 - Pertarungan Serius Shira melawan Hyugen
130
Chapter 128 - Teruslah Berjuang!
131
Chapter 129 - Pertarungan Shira yang mampu menghancurkan Semesta
132
Chapter 130 - Dosa yang dikumpulkan menjadi Satu
133
Chapter 131 - Kemampuan dan Kecerdasan Haruki
134
Chapter 132 - Cara agar Weapon of Saint Heroes terjaga aman
135
Chapter 133 - Rencana yang sudah direncanakan sejak awal
136
Chapter 134 - Masalah yang seharusnya dikhawatirkan oleh Dewa
137
Chapter 135 - Pengalaman Bertarung
138
Chapter 136 - Selamatkanlah yang kalian bisa
139
Chapter 137 - Legenda yang ditinggal
140
Chapter 138 - Dua Pihak dan Dua Rencana
141
Chapter 139 - Seperti biasanya
142
Chapter 140 - Giant
143
Chapter 141 - Apakah bangkit? Apakah tercegah?
144
Chapter 142 - Umpan
145
Chapter 143 - Kerahkan semua yang kita miliki!
146
Chapter 144 - Grimoire of Oath
147
Chapter 145 - Pertarungan yang Berat Sebelah
148
Chapter 146 - Lebih Baik Kehilangan Satu
149
Chapter 147 - Pahlawan
150
Chapter 148 - Batu Nisan
151
Chapter 149 - Mengurus Diri Sendiri
152
Chapter 150 - Dimensi
153
Chapter 151 - Alternatif
154
Chapter 152 - Palsu dan Asli
155
Chapter 153 - Haruka
156
Chapter 154 - Waktu yang Terbatas
157
Chapter 155 - True Dimensional Cage
158
Chapter 151 - Permulaan Baru
159
Chapter 152 - Pilihan Sulit
160
Chapter 153 - Di Tengah Gelap dan Terang
161
Chapter 154 - Hati yang Tersentuh
162
Chapter 155 - Puncak Perjalanan
163
Chapter 156 - Roh
164
Chapter 157 - Melodi Alam yang Abadi
165
Chapter 158 - Memori Pohon Kuno
166
Chapter 159 - Sang Nelayan dan Cerita Lautan
167
Chapter 160 - Memori Alam dan Rencana Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!