Chapter 15 - Latihan Keras

Info: Arc pertama yaitu "Turnamen Liga Legenia" akan berakhir di chapter sekarang ini, dan kita akan memasuki Arc ke dua yaitu "Serangan para iblis"

Semoga kalian dapat menikmati cerita ini~ Ayo! Kita lanjut baca!!!

***

Shira membuka kedua matanya, lalu hal yang pertama ia sadari adalah ia sedang berada di tempat tidurnya. Shira mulai merasa bersalah dan merasa bahwa dirinya ini memanglah lemah. "Aku kalah ya...? Sungguh menyedihkan..."

Shira bangkit dari tempat tidurnya, lalu ia tiba-tiba melihat Homura memasuki kamarnya. "Ahh... Homura..."

Homura menunjukan piala baru Turnamen Legenia dan ternyata pemenang liga itu adalah Homura lagi. "Selamat ya." Shira tersenyum.

"Sepertinya aku tidak bisa menepatkan janjiku, Homura... Maafkan aku." Shira tersenyum.

"Kalah adalah tahapan pertamamu untuk menjadi kuat... Mereka bilang begitulah" Homura mulai tersenyum penuh dengan kebanggaan untuk Shira yang telah berusaha keras bisa kalah.

"Kenapa kamu merasa sangat senang, sayang...? Kamu 'kan Legenda yang kuat dan layak, tentu saja kamu memenangkan liga itu." Shira tersenyum.

"WAJAHMU ITU SEPERTI BERBOHONG SAJA!!! KAU INI SUAMI AKU!!! KENAPA KAU HARUS KALAH DENGAN SENYUMAN ITU!? KENAPAAAA!!!" Tanya Homura dengan sangat amat marah. Shira mulai merasa buruk. "Maafkan aku, Homura... Kekalahan itu... aku sangat menerimanya..."

"Aku terlalu lemah dan belum saatnya untukku menjadi kuat."

PLAAAAKKKK!!!

Pipi kanan Shira terkena tamparan oleh Homura, dan itu membuat pipi kanannya terbakar oleh tamparannya.

Shira memegang pipi kanannya, lalu ia langsung melirik kepada Homura dengan wajah yang terkejut. Shira mulai melawan dengan wajah yang sangat marah. "JIKA KAMU INGIN SESEORANG YANG KUAT... CARILAH DI TEMPAT LAIN!!! AKU HANYA LEGENDA BIASA DAN LEMAH!!!"

"AKU TIDAK PEDULI LAGI DENGAN KELEMAHAN DAN KEKUATAN!!!" Ucap Shira dengan sangat serius.

Shira terjatuh, lalu ia berlutut kepada Homura seperti menunjukan permintaan maaf yang sangat ikhlas. "Maafkan aku... Janjiku untuk bertemu denganmu di final telah gagal dan aku berjanji... Turnamen selanjutnya yang akan datang... AKU PASTI AKAN MENANG!!!" Ucap Shira

Homura merasa bersalah karena telah memarahi Shira, hingga teriak. Tujuan ia marah kepadanya karena ia menyayangi kepada Shira, karena ia ingin Shira menjadi Dewa Saint yang sangat kuat karena seorang Saint Legenda terkadang sulit untuk menempuh kekuatan dewa. "Tidak... Maafkan aku juga, Shira..." Ucap Homura dengan sangat serius.

Shira mulai bangkit dari lantai, ia mulai tersenyum. "Kamu tidak bersalah---"

"Perkataanmu cukup menyakitkan juga untukku... Kau ini tidak lemah, hanya saja kau ini selalu ceroboh dan juga terlalu bekerja keras... Berilah waktumu berlatih dan beristirahat... Kedua hal tersebut harus di laksanakan dengan teratur." Homura memegang pipi kanan Shira, lalu ia menyembuhkan luka bakar itu.

"Aku sangat mencintaimu! Kau mulai sekarang harus belajar dari kesalahan..." Homura memegang tangan kanan Shira, lalu ia menepatkan tangannya kepada pipi kanannya.

"Aku pasti terlihat seram ya...?" Homura terkekeh.

"Enggak kok... Kamu terlihat cantik, sayang--"

Homura tiba-tiba mencium bibir Shira, dan beberapa detik kemudian Homura berhenti. Homura mulai tersenyum.

"K-Kita mandi aja yuk..." Ucap Homura dengan sangat canggung. Shira langsung terkejut mendengar perkataan itu. "Ehh?"

"Ahh!!! M-Maksudku k-kita mandi bersama anak-anak kita." Homura tersenyum.

"B-Baiklah..." Senyum Shira dengan penuh kecanggungan.

***

Di dalam kamar mandi, Shira dan keluarganya sedang menikmati pemandian air panas. Shira masih merasa bersalah karena ia kalah sejak liganya.

"Mama menang ya?!" Methode tersenyum dan terkesan.

"Mama hebat..."

"Hehe... Itu tidak terlalu susah kok." Homura mengusap kedua kepalanya dengan senyuman yang manis.

Homura melirik kepada Shira. "Ayolah... Kalian juga beri Papa sebuah kata-kata yang menyemangatkan dia nanti di turnamen selanjutnya." Homura tersenyum.

Selvia dan Methode melirik kepada Shira dengan wajah yang sangat terkesan. "Papa juga hebat~~~ Walaupun Papa sudah kalah, tetapi Papa masih tetap bertarung."

Shira tersenyum. "Terima kasih, anak-anak..." Shira mengusap kedua kepala mereka dengan senyuman di wajahnya. Dia merasa tidak sedih lagi melihat kedua anaknya masih menyemangatinya.

Beberapa menit kemudian, Shira dan Homura sedang berjalan di kota Legenia, mereka berpikir untuk pergi berlatih bersama. "Kalau kamu punya tempat latihan ya kasih tau, Homura..." Shira menghela nafasnya.

"Tempat latihan ini bukanlah tempat latihan terus menurus untukmu... Kau juga harus bermain dengan kedua anakmu itu agar kau bisa tenang dalam bertarung, aku bisa menyadari bahwa kau ini kekurangan bersantai, hingga seluruh energi sihir berkurang dengan cepat." Ucap Homura dengan sangat serius.

"Iya, aku mengerti." Shira mengangguk.

"Baguslah."

Sesampai mereka di depan rumah yang sangat besar, Shira mulai kebingungan melihat rumah itu karena di dalam rumah itu ia merasakan energi yang sangat sama dengan miliknya. "Energi ini...? Apakah mirip denganku?"

"Hmm? Tidak terlalu kok." Jawab Homura.

"Yah, aku punya firasat---"

Tiba-tiba seorang gadis bernama Virra Ghifari membuka pintu itu dengan wajah yang mengantuk. "Ohh, kalian datang juga ya...?"

"Virra, bisakah aku meminjam tempat latihan itu?" Homura tersenyum.

"Hmm? Ya... Tentu..." Virra membuka sebuah gate yang menuju ke dunia penuh dengan rumput, tempat itu terlihat rata sekali... Tidak terdapat gunung atau yang lain, bahkan tidak ada satupun pohon.

"Terima kasih." Homura tersenyum. Virra mengangguk, ia langsung menutup pintu rumahnya. Homura melirik kepada Shira. "Ayo, kita masuk."

"Ya. (Perasaan gadis tadi... Aku merasakan energi sihir yang sama.)"

Shira dan Homura masuk ke dalam gate itu dengan sangat cepat dan gate itu langsung menghilang. Mereka berdua mendarat di atas rumput halus.

"Dunia apa ini?" Tanya Shira.

"Ini bukan dunia, tetapi... Ini adalah dimensi latihan milik Virra Ghifari." Homura tersenyum.

"G-Ghifari? Jangan-jangan dia termasuk anak terakhir Dewa Alvin?"

"Iya. Pokoknya..." Homura tiba-tiba melepaskan bajunya dan bahkan celananya. Shira langsung kebingungan melihatnya. "Kamu sedang apa?"

"Latihan daya tahan." Homura tersenyum. Dia tidaklah telanjang melainkan menggunakan pakaian dalamnya.

"Daya tahan gimana? Kau setengah telanjang."

"Itu membuatnya lebih mudah dalam latihan." Homura tersenyum.

Tiba-tiba sebuah air lahar panas terjun mulai muncul di depan mereka dan itu adalah latihan pertama mereka. "Latihan pertama kita adalah duduk di atas batu itu, lalu air lahar itu mengenai seluruh tubuh kita?" Tanya Shira

"Itu terasa enak loh. Dan juga, lakukanlah dengan membuka bajumu, Shira." Homura tersenyum, ia langsung melompat ke arah batu besar tersebut, lalu duduk di atasnya dengan menutup kedua matanya.

Seluruh tubuh Homura mulai terkena lahar panas itu dan menurut Homura itu tidak terasa sakit melainkan geli. "Seperti pemandian air panas..."

"Yah... Latihan adalah latihan. Tidak ada yang namanya latihan yang gampang." Shira melepas bajunya.

"Baiklah!" Shira melompat ke arah air lahar terjun itu, lalu ia mulai duduk di atas batu besar. "Mmmmm~ Pa-Panas..." Shira langsung terkejut dan itu terasa panas baginya.

"Jangan menggunakan Light of Hope, latihan ini adalah latihan untuk tubuhmu tanpa wujud, Shira."

"Lahar-lahar ini terasa seperti pukulanmu Homura..."

"Begitu ya?" Homura mulai melakukan push up dengan jari kelingkingnya. "Begini..." Homura melirik kepada Shira dan ia melihat Shira sedang memegang satu bola cahaya yang berat selagi melakukan push dengan dua jarinya.

"Wahh, hebat juga."

Mereka melakukan 500 push-ups dan seluruh tubuh mereka mengeluarkan air keringat yang sangat banyak setelah mereka keluar dari air lahar terjun itu. "Fuah... Panas! Panas! Homura tersenyum.

"Jadi ini latihan yang sering kamu lakukan?"

"Iya. Sebelumnya aku melakukannya setiap hari, tetapi ketika Methode dan Selvia muncul... Aku melakukannya setiap sabtu dan minggu."

"Hmmm..."

"Tadi itu adalah tahapan ke 1... Masih ada 4 tahapan lagi."

"Meditasi di atas gunung runcing panas dengan 100 trilliun ton besi di atas punggung kita adalah tahapan kedua." Homura tersenyum.

"HAH!?" Shira terkejut.

"Tahapan ketiga adalah mengangkat 2 buah 100 trilliun ton besi di atas kepala kita selagi lari di atas api yang sangat panas dan juga ketika kau tidak berjalan, api itu akan melahapmu."

"APA!?"

"Tahapan ke empat adalah kita melakukan sebuah sparring dengan menggunakan armor yang terbuat dari 100 trilliun ton besi dengan seluruh tempat menjadi panas bagaikan LAHAR NERAKA!!!" Homura tertawa.

"I-Itu cukup menyenangkan." Shira tersenyum.

"Dan terakhir... KITA ISTIRAHAT SEPUAS MUNGKIN!!!" Homura terkekeh.

"Ahahaha..."

Mereka menghabiskan lebih dari 10 jam dan sekarang sudah tengah malam mereka berlatih, sekarang... Mereka sedang menikmati pemandian air panas.

"Ahhhh~ latihan berat seperti ini... Memanglah sangat nikmat ketika kita mandi dengan air panas..." Homura mencuci seluruh tubuhnya.

Shira melihat perut Homura yang terbentuk sangat sempurna, Shira menyentuh perutnya. "Perut kamu berbentuk cukup bagus juga. Langsing dan sedikit berotot" Shira tersenyum.

"Hmm? Makasih... Otot-ototmu itu juga mulai terbentuk besar." Homura tersenyum.

"Ya... Tapi, itu tidak wajar untuk seorang gadis secantik dirimu."

"Ohh... Apakah kau mencoba untuk menggodaku, Shira? Menyerahlah, walaupun aku seorang gadis... Aku ingin memiliki tubuh yang kuat."

"Hmmm..."

Mereka berdua mulai tertawa bersama.

***

Di suatu tempat... Tempat dimana seorang Saint Dark berada. Seseorang menghampiri sebuah lab yang besar dengan wajah yang serius. "Sudah saatnya kau terlahir, Saint Dark..." Legenda itu tersenyum dengan sangat jahat.

Legenda itu berhenti di depan tempat eksperimen yang dimana di dalamnya adalah Legenda Saint Dark. Saint Dark itu membuka kedua matanya dengan sangat marah. "Siapa... Yang telah membangunkan tidurku...?" Tanya Legenda itu.

"Itulah aku, Kinza Myuren. Aku adalah ketuamu, Saint Dark... Naoki Souya." Kinza tersenyum dengan sangat jahat.

"Akulah yang telah menyelamatkanmu dari kematianmu, Naoki... Dan kau berhak untuk membalasku dengan perbuatan baik yang sama."

"HMMM!!!" Kedua mata Naoki berubah menjadi gelap dan tidak terdapat satupun mata pupil. "AHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH!!!!"

Naoki mengeluarkan energi kegelapan yang sangat kuat, hingga seluruh lab bergetar dan gelas yang menghalanginya pecah. Kinza mundur. "Kekuatan yang hebat... (Apakah ini Saint yang paling kuat...!?)"

Naoki tersenyum. "Hmph... Terima kasih telah menyelamatkan diriku ini... Tetapi..." Naoki tiba-tiba memegang leher Kinza dengan sangat keras.

"A-Aghhh!? Ap-Apa yang... Apa... Yang kau lakukan!?"

"Aku tidak memihak siapapun kecuali satu legenda dan itu bukan kau..." Naoki menghancurkan lehernya dan Kinza terjatuh, lalu mati.

"Hmph... AHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH!!!!!" Naoki mulai berotot dengan sangat besar, seluruh tubuhnya berbentuk sangat besar. Naoki mulai tersenyum dan merasakan energi Saint. "Hmph... Aku merasakannya..."

"Aku merasakan itu... AKU MERASAKAN ITU!!! HAHAHAHAHA!!!"

"DARK SAINT WINGS!!!" Naoki mengeluarkan kedua sayapnya, lalu ia terbang pergi.

***

Shira tiba-tiba berhenti berjalan di kota, ia langsung menoleh ke arah barat dengan wajah yang sangat serius. Ia merasakan kekuatan Saint yang sama dengannya. "(Apa itu...?! Mengapa hari ini aku merasakan beberapa energi yang sama...)"

Homura melirik kepada Shira. "Ada apa, Shira?"

"Tidak... Itu hanya firasatku saja." Shira kembali berjalan pulang.

Di dalam rumah Virra, Virra merasakan kekuatan milik Naoki. Ia langsung merasa lega. "N-Naoki...? K-Kau kembali!?"

Virra membuka gate ke tempat Shira berada, ia memasuki portal tersebut dengan wajah yang sangat serius.

Beberapa menit kemudian, di dalam rumah Shira, Virra mengetuk pintunya dengan sangat keras.

DAG!!! DAG!!!

"Shiratori Alvin!!! Shiratori Alvin!!!" Ucap Virra dengan sangat serius..

Shira membuka pintunya dengan wajah yang sangat kesal. "Apa-apaan sih--"

...

...

Shira langsung terkejut melihat Virra. "K-Kau?"

"Shiratori Alvin... Jadilah muridku." Ucap Virra dengan wajah yang sangat serius.

"Hah...!?" Shira mulai kebingungan.

Terpopuler

Comments

Hardtop Brilliant Sumpono

Hardtop Brilliant Sumpono

best

2020-06-09

1

Andi Bergerboy

Andi Bergerboy

,

2020-05-06

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1 - Dunia dimana Legenda itu ras
3 Chapter 2 - Pertarungan Pertama yang Sengit
4 Chapter 3 - Cahaya Harapan
5 Chapter 4 - Cerita tentang Dewa dan Dewi
6 Chapter 5 - Perasaan Api dan Cahaya
7 Chapter 6 - The Raid
8 Chapter 7 - Sihir-sihir
9 Chapter 8 - Turnamen Liga Legenia
10 Chapter 9 - Anak dengan darah Dewi dan Saint
11 Chapter 10 - Musuh yang sangat kuat akan datang
12 Chapter 10 - Musuh yang sangat kuat akan datang
13 Chapter 11 - Anak setengah Iblis dan Legenda
14 Chapter 12 - Pendekar Pedang yang sangat Kuat
15 Chapter 13 - Firasat Buruk
16 Chapter 14 - Ultra Power Legend
17 Chapter 15 - Latihan Keras
18 Chapter 16 - Saint Legenda
19 Chapter 17 - Pulau Langit Yuuwa
20 Chapter 18 - Iblis baik hati
21 Chapter 19 - Ilusi Dewi
22 Chapter 20 - Potensi Penuh
23 Chapter 21 - Saint Enchanted
24 Chapter 22 - Potensi penuhi Saint of Hope
25 Chapter 23 - Kekuatan yang tidak terkendali
26 Chapter 24 - Sekolah Akademi Stage SSS
27 Chapter 25 - Kekuatan Methode yang dahsyat
28 Chapter 26 - Kedatangan seorang Saint Elemental Zero
29 Chapter 27 - Mantra Sihir-Sihir
30 Chapter 28 - Selvia, Methode, dan Via menghilang!?
31 Chapter 29 - Kedatangan yang cukup terlambat
32 Chapter 30 - Rxeonal, raja iblis yang memiliki 3 nyawa abadi
33 Chapter 31 - Kekalahan yang membuat kemarahan dahsyat
34 Chapter 32 - Kebangkitan Kekuatan Methode yang sebenarnya
35 Chapter 33 - Nyawa terakhir dengan aksi kehancuran
36 Chapter 34 - Kehancuran
37 Chapter 35 - Salam Perpisahan
38 Chapter 36 - Surat Nikah
39 Chapter 37 - Menikmati momen
40 Chapter 38 - Eternal
41 Chapter 39 - Kebangkitan Alvin
42 Chapter 40 - Omni-Dewa
43 Chapter 41 - Mantra Pergabungan
44 Chapter 42 - Gerhana Matahari
45 Chapter 43 - Dunia tanpa dirimu
46 Chapter 44 - Kehidupan kedua
47 Chapter 45 - Perjalanan baru
48 Chapter 46 - Neraka Astral
49 Chapter 47 - Lari dari Dunia Astral
50 Chapter 48 - Kembali Bertemu
51 Chapter 49 - Pesta
52 Chapter 50 - Undangan untuk para Saints
53 Chapter 51 - Dimensi Saint
54 Chapter 52 - Tidak memihak siapapun
55 Chapter 53 - Rencana Masa Depan
56 Chapter 54 - Temple of the Saint
57 Chapter 55 - Kekuatan asli dari semua jantung Saints
58 Chapter 56 - Damai, tapi dimusuhi
59 Chapter 57 - Comeback
60 Chapter 58 - Perayaan dan Pesta
61 Chapter 59 - Bunga-bunga hangat
62 Chapter 60 - Sesuatu yang harus diperjuangkan
63 Chapter 61 - Saint Hybrid
64 Chapter 62 - Xuusuatouri
65 Chapter 63 - Shuri
66 Chapter 64 - The Truth is...?
67 Chapter 65 - Jawaban terdapat dimana-mana
68 Chapter 66 - Waktu dan Ilusi
69 Chapter 67 - Homura vs Homuze
70 Chapter 68 - Api-Api yang bergejolak Tinggi
71 Chapter 69 - Pergabungan Lagi?
72 Chapter 70 - Pertarungan Klimaks antara kedua Dewa
73 Chapter 71 - Pemulaian Baru
74 Chapter 72 - Mimpi yang akan Datang
75 Chapter 73 - Sesuatu yang tidak diharapkan
76 Chapter 74 - Hancurkanlah semuanya!
77 Chapter 75 - Pembawa Peperangan
78 Chapter 76 - Ahli Sihir Rahasia
79 Chapter 77 - Strategi dan Kerja Sama
80 Chapter 78 - Tepat dalam Waktunya
81 Chapter 79 - Keunggulan dan Kecerdasan Syna
82 Chapter 80 - Syna Vs Arika! Pertarungan Kecerdasan melawan Kekuatan
83 Chapter 81 - Wujud Saint God Pertama
84 Chapter 82 - Dewa Kegelapan yang bangkit dari tidurnya
85 Chapter 83 - Super Eclipse Blaze
86 Chapter 84 - Segel
87 Chapter 85 - Kita Bersama...! Hidup dengan Damai...!
88 Chapter 86 - The God of Oath (I)
89 Chapter 87 - The God of Oath (II)
90 Chapter 88 - The God of Oath (III)
91 Chapter 89 - A New God for Touri
92 Chapter 90 - Upacara Resmi
93 Chapter 91 - Omni-Touri
94 Chapter 92 - Pesta Meriah! Yahoo!
95 Chapter 93 - Permainan tangguh untuk para Legenda
96 Chapter 94 - Saint Tracer dan Seven Deadly Sword of Sins
97 Chapter 95 - Segalanya
98 Chapter 96 - Lihatlah lebih tinggi lagi
99 Chapter 97 - Sampah di planet Agimuragi
100 Chapter 98 - Keluarga Durhaka
101 Chapter 99 - Kuroshin vs Alvin, Crimson Vs Dark Crimson
102 Chapter 100 - Gerhana Bulan
103 Chapter 101 - Ritual Shinigami
104 Chapter 102 - Kontrak Clare
105 Chapter 103 - Masa lalu seorang Saint Tracer
106 Chapter 104 - Demi Air Suci
107 Chapter 105 - Persiapan untuk menjalankan rencana
108 Chapter 106 - Informasi lebih tentang Arata dan Shin
109 Chapter 107 - Membawa seorang keluarga pulang
110 Chapter 108 - Tidak ada satupun Legenda yang harus ditinggal
111 Chapter 109 - Mugen no Kensei
112 Chapter 110 - Penyerangan putus asa
113 Chapter 111 - Rencana Kedua
114 Chapter 112 - Sang Pemilik Tujuh Dosa Besar
115 Chapter 113 - Pemanggilan dari Alam Lain
116 Chapter 114 - Kuro Vs Alvin, Dua Mortal terkuat akhirnya bertarung
117 Chapter 115 - Generasi Baru untuk Shiratori dan Ghifari
118 Chapter 116 - Arwah-Arwah yang Berkumpul
119 Chapter 117 - Kekacauan di Pantai
120 Chapter 118 - Malam yang Kacau
121 Chapter 119 - Elf
122 Chapter 120 - Menuju Desa Saint
123 Chapter 121 - Desa dimana para Saint tinggal
124 Chapter 122 - Bebaskanlah
125 Chapter 123 - Makhluk Hidup di wilayah Oath
126 Chapter 124 - Hyugen
127 Chapter 125 - Tidak ada kata untuk Putus Asa
128 Chapter 126 - Kekuatan dahsyat dari seorang Ras Dengel
129 Chapter 127 - Pertarungan Serius Shira melawan Hyugen
130 Chapter 128 - Teruslah Berjuang!
131 Chapter 129 - Pertarungan Shira yang mampu menghancurkan Semesta
132 Chapter 130 - Dosa yang dikumpulkan menjadi Satu
133 Chapter 131 - Kemampuan dan Kecerdasan Haruki
134 Chapter 132 - Cara agar Weapon of Saint Heroes terjaga aman
135 Chapter 133 - Rencana yang sudah direncanakan sejak awal
136 Chapter 134 - Masalah yang seharusnya dikhawatirkan oleh Dewa
137 Chapter 135 - Pengalaman Bertarung
138 Chapter 136 - Selamatkanlah yang kalian bisa
139 Chapter 137 - Legenda yang ditinggal
140 Chapter 138 - Dua Pihak dan Dua Rencana
141 Chapter 139 - Seperti biasanya
142 Chapter 140 - Giant
143 Chapter 141 - Apakah bangkit? Apakah tercegah?
144 Chapter 142 - Umpan
145 Chapter 143 - Kerahkan semua yang kita miliki!
146 Chapter 144 - Grimoire of Oath
147 Chapter 145 - Pertarungan yang Berat Sebelah
148 Chapter 146 - Lebih Baik Kehilangan Satu
149 Chapter 147 - Pahlawan
150 Chapter 148 - Batu Nisan
151 Chapter 149 - Mengurus Diri Sendiri
152 Chapter 150 - Dimensi
153 Chapter 151 - Alternatif
154 Chapter 152 - Palsu dan Asli
155 Chapter 153 - Haruka
156 Chapter 154 - Waktu yang Terbatas
157 Chapter 155 - True Dimensional Cage
158 Chapter 151 - Permulaan Baru
159 Chapter 152 - Pilihan Sulit
160 Chapter 153 - Di Tengah Gelap dan Terang
161 Chapter 154 - Hati yang Tersentuh
162 Chapter 155 - Puncak Perjalanan
163 Chapter 156 - Roh
164 Chapter 157 - Melodi Alam yang Abadi
165 Chapter 158 - Memori Pohon Kuno
166 Chapter 159 - Sang Nelayan dan Cerita Lautan
167 Chapter 160 - Memori Alam dan Rencana Baru
Episodes

Updated 167 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1 - Dunia dimana Legenda itu ras
3
Chapter 2 - Pertarungan Pertama yang Sengit
4
Chapter 3 - Cahaya Harapan
5
Chapter 4 - Cerita tentang Dewa dan Dewi
6
Chapter 5 - Perasaan Api dan Cahaya
7
Chapter 6 - The Raid
8
Chapter 7 - Sihir-sihir
9
Chapter 8 - Turnamen Liga Legenia
10
Chapter 9 - Anak dengan darah Dewi dan Saint
11
Chapter 10 - Musuh yang sangat kuat akan datang
12
Chapter 10 - Musuh yang sangat kuat akan datang
13
Chapter 11 - Anak setengah Iblis dan Legenda
14
Chapter 12 - Pendekar Pedang yang sangat Kuat
15
Chapter 13 - Firasat Buruk
16
Chapter 14 - Ultra Power Legend
17
Chapter 15 - Latihan Keras
18
Chapter 16 - Saint Legenda
19
Chapter 17 - Pulau Langit Yuuwa
20
Chapter 18 - Iblis baik hati
21
Chapter 19 - Ilusi Dewi
22
Chapter 20 - Potensi Penuh
23
Chapter 21 - Saint Enchanted
24
Chapter 22 - Potensi penuhi Saint of Hope
25
Chapter 23 - Kekuatan yang tidak terkendali
26
Chapter 24 - Sekolah Akademi Stage SSS
27
Chapter 25 - Kekuatan Methode yang dahsyat
28
Chapter 26 - Kedatangan seorang Saint Elemental Zero
29
Chapter 27 - Mantra Sihir-Sihir
30
Chapter 28 - Selvia, Methode, dan Via menghilang!?
31
Chapter 29 - Kedatangan yang cukup terlambat
32
Chapter 30 - Rxeonal, raja iblis yang memiliki 3 nyawa abadi
33
Chapter 31 - Kekalahan yang membuat kemarahan dahsyat
34
Chapter 32 - Kebangkitan Kekuatan Methode yang sebenarnya
35
Chapter 33 - Nyawa terakhir dengan aksi kehancuran
36
Chapter 34 - Kehancuran
37
Chapter 35 - Salam Perpisahan
38
Chapter 36 - Surat Nikah
39
Chapter 37 - Menikmati momen
40
Chapter 38 - Eternal
41
Chapter 39 - Kebangkitan Alvin
42
Chapter 40 - Omni-Dewa
43
Chapter 41 - Mantra Pergabungan
44
Chapter 42 - Gerhana Matahari
45
Chapter 43 - Dunia tanpa dirimu
46
Chapter 44 - Kehidupan kedua
47
Chapter 45 - Perjalanan baru
48
Chapter 46 - Neraka Astral
49
Chapter 47 - Lari dari Dunia Astral
50
Chapter 48 - Kembali Bertemu
51
Chapter 49 - Pesta
52
Chapter 50 - Undangan untuk para Saints
53
Chapter 51 - Dimensi Saint
54
Chapter 52 - Tidak memihak siapapun
55
Chapter 53 - Rencana Masa Depan
56
Chapter 54 - Temple of the Saint
57
Chapter 55 - Kekuatan asli dari semua jantung Saints
58
Chapter 56 - Damai, tapi dimusuhi
59
Chapter 57 - Comeback
60
Chapter 58 - Perayaan dan Pesta
61
Chapter 59 - Bunga-bunga hangat
62
Chapter 60 - Sesuatu yang harus diperjuangkan
63
Chapter 61 - Saint Hybrid
64
Chapter 62 - Xuusuatouri
65
Chapter 63 - Shuri
66
Chapter 64 - The Truth is...?
67
Chapter 65 - Jawaban terdapat dimana-mana
68
Chapter 66 - Waktu dan Ilusi
69
Chapter 67 - Homura vs Homuze
70
Chapter 68 - Api-Api yang bergejolak Tinggi
71
Chapter 69 - Pergabungan Lagi?
72
Chapter 70 - Pertarungan Klimaks antara kedua Dewa
73
Chapter 71 - Pemulaian Baru
74
Chapter 72 - Mimpi yang akan Datang
75
Chapter 73 - Sesuatu yang tidak diharapkan
76
Chapter 74 - Hancurkanlah semuanya!
77
Chapter 75 - Pembawa Peperangan
78
Chapter 76 - Ahli Sihir Rahasia
79
Chapter 77 - Strategi dan Kerja Sama
80
Chapter 78 - Tepat dalam Waktunya
81
Chapter 79 - Keunggulan dan Kecerdasan Syna
82
Chapter 80 - Syna Vs Arika! Pertarungan Kecerdasan melawan Kekuatan
83
Chapter 81 - Wujud Saint God Pertama
84
Chapter 82 - Dewa Kegelapan yang bangkit dari tidurnya
85
Chapter 83 - Super Eclipse Blaze
86
Chapter 84 - Segel
87
Chapter 85 - Kita Bersama...! Hidup dengan Damai...!
88
Chapter 86 - The God of Oath (I)
89
Chapter 87 - The God of Oath (II)
90
Chapter 88 - The God of Oath (III)
91
Chapter 89 - A New God for Touri
92
Chapter 90 - Upacara Resmi
93
Chapter 91 - Omni-Touri
94
Chapter 92 - Pesta Meriah! Yahoo!
95
Chapter 93 - Permainan tangguh untuk para Legenda
96
Chapter 94 - Saint Tracer dan Seven Deadly Sword of Sins
97
Chapter 95 - Segalanya
98
Chapter 96 - Lihatlah lebih tinggi lagi
99
Chapter 97 - Sampah di planet Agimuragi
100
Chapter 98 - Keluarga Durhaka
101
Chapter 99 - Kuroshin vs Alvin, Crimson Vs Dark Crimson
102
Chapter 100 - Gerhana Bulan
103
Chapter 101 - Ritual Shinigami
104
Chapter 102 - Kontrak Clare
105
Chapter 103 - Masa lalu seorang Saint Tracer
106
Chapter 104 - Demi Air Suci
107
Chapter 105 - Persiapan untuk menjalankan rencana
108
Chapter 106 - Informasi lebih tentang Arata dan Shin
109
Chapter 107 - Membawa seorang keluarga pulang
110
Chapter 108 - Tidak ada satupun Legenda yang harus ditinggal
111
Chapter 109 - Mugen no Kensei
112
Chapter 110 - Penyerangan putus asa
113
Chapter 111 - Rencana Kedua
114
Chapter 112 - Sang Pemilik Tujuh Dosa Besar
115
Chapter 113 - Pemanggilan dari Alam Lain
116
Chapter 114 - Kuro Vs Alvin, Dua Mortal terkuat akhirnya bertarung
117
Chapter 115 - Generasi Baru untuk Shiratori dan Ghifari
118
Chapter 116 - Arwah-Arwah yang Berkumpul
119
Chapter 117 - Kekacauan di Pantai
120
Chapter 118 - Malam yang Kacau
121
Chapter 119 - Elf
122
Chapter 120 - Menuju Desa Saint
123
Chapter 121 - Desa dimana para Saint tinggal
124
Chapter 122 - Bebaskanlah
125
Chapter 123 - Makhluk Hidup di wilayah Oath
126
Chapter 124 - Hyugen
127
Chapter 125 - Tidak ada kata untuk Putus Asa
128
Chapter 126 - Kekuatan dahsyat dari seorang Ras Dengel
129
Chapter 127 - Pertarungan Serius Shira melawan Hyugen
130
Chapter 128 - Teruslah Berjuang!
131
Chapter 129 - Pertarungan Shira yang mampu menghancurkan Semesta
132
Chapter 130 - Dosa yang dikumpulkan menjadi Satu
133
Chapter 131 - Kemampuan dan Kecerdasan Haruki
134
Chapter 132 - Cara agar Weapon of Saint Heroes terjaga aman
135
Chapter 133 - Rencana yang sudah direncanakan sejak awal
136
Chapter 134 - Masalah yang seharusnya dikhawatirkan oleh Dewa
137
Chapter 135 - Pengalaman Bertarung
138
Chapter 136 - Selamatkanlah yang kalian bisa
139
Chapter 137 - Legenda yang ditinggal
140
Chapter 138 - Dua Pihak dan Dua Rencana
141
Chapter 139 - Seperti biasanya
142
Chapter 140 - Giant
143
Chapter 141 - Apakah bangkit? Apakah tercegah?
144
Chapter 142 - Umpan
145
Chapter 143 - Kerahkan semua yang kita miliki!
146
Chapter 144 - Grimoire of Oath
147
Chapter 145 - Pertarungan yang Berat Sebelah
148
Chapter 146 - Lebih Baik Kehilangan Satu
149
Chapter 147 - Pahlawan
150
Chapter 148 - Batu Nisan
151
Chapter 149 - Mengurus Diri Sendiri
152
Chapter 150 - Dimensi
153
Chapter 151 - Alternatif
154
Chapter 152 - Palsu dan Asli
155
Chapter 153 - Haruka
156
Chapter 154 - Waktu yang Terbatas
157
Chapter 155 - True Dimensional Cage
158
Chapter 151 - Permulaan Baru
159
Chapter 152 - Pilihan Sulit
160
Chapter 153 - Di Tengah Gelap dan Terang
161
Chapter 154 - Hati yang Tersentuh
162
Chapter 155 - Puncak Perjalanan
163
Chapter 156 - Roh
164
Chapter 157 - Melodi Alam yang Abadi
165
Chapter 158 - Memori Pohon Kuno
166
Chapter 159 - Sang Nelayan dan Cerita Lautan
167
Chapter 160 - Memori Alam dan Rencana Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!