Chapter 17 - Pulau Langit Yuuwa

"Shira terlembat ya?" Tanya Hirato kepada Homura dengan wajah yang sangat serius.

"Sepertinya begitu... Dia lama sekali." Homura menyilang kedua lengannya dengan wajah yang sangat tenang bahwa ia tahu bahwa Shira sedang bermain dengan Methode dan Selvia.

"Gimana sih... Katanya ia ingin pergi ke pulau langit Tusouwa." Osamu menyilang kedua lengannya dengan wajah yang sangat tidak sabar.

Shira dan Naoki tiba-tiba datang terlambat dengan kedua lengan mereka yang penuh darah dan bahkan luka, mereka ternyata berlatih sebentar. "Yo, maaf aku terlambat." Shira terkekeh.

Osamu menghampiri Shira dengan wajah yang marah. "SHIRA!!! KAU DARI TADI DIMANA!?" Tanya Osamu dengan wajah yang kesal.

"Ahahaha... Maaf, aku mengasuh anak-anakku sebentar, lalu mengajak orang besar ini untuk bergabung di guild kita." Shira memegang bahu Naoki dengan wajah yang tersenyum.

Osamu melirik kepada Naoki dan ia langsung terkejut melihat tubuh Naoki yang sangat besar dan berotot seperti mode Ultra Power Legenda saja.

"Naoki Souya... Aku mencari lawan yang layak... Seperti Shira." Naoki memukul kedua tangannya dengan wajah yang penuh semangat.

"Sudah kuduga bahwa kakakku pasti akan datang kesini." Miuki menghela nafasnya.

"Ehem..." Shira membersihkan tenggorokannya. "Jadi, kita memiliki member baru, dan dia adalah seorang Saint sepertiku dan Miuki. Dia adalah sosok Saint Dark." Shira tersenyum.

Mereka semua langsung terkejut mendengarnya kecuali Homura dan Miuki yang pernah mendengarnya. "Saint Dark Legenda!?"

"T-Tidak mungkin... Jika kau ingin masuk ke dalam Miracle of hope, kau harus melawanku dulu, Naoki!!!" Osamu menunjuk Naoki dengan wajah yang sangat serius.

Naoki melirik kepada Shira. "Apakah dia layak?"

"Yah... Dia pernah mengalahkanku di turnamen liga legenia, jadi bisa di bilang begitu." Shira terkekeh.

"Lawan yang telah mengalahkan Shira!?" Naoki terkejut, hingga ia langsung mundur dan memegang gadget canggih di telinga kanannya. "Mari kita bertarung sebentar!!! SUPER ELITE LEGENDA!!!"

"Hmph... Aku suka itu..." Osamu tersenyum.

"Ingat kalian berdua, jangan ada yang berubah ya." Shira menghampiri Homura dengan wajah yang bersemangat melihat mereka akan bertarung.

"DUEL!!!" Ucap Osamu dan Naoki. Osamu tiba-tiba lari menghampiri Naoki dengan sangat cepat, lalu ia berputar dan memukul punggung belakang Naoki dengan sangat keras.

"(PUKULAN BELAKANG!?)" Naoki lengah oleh serangan itu.

Osamu memukul perut Naoki dengan sangat dalam. "HAAAA!!! RASAKAN INI!!!" Osamu memukul seluruh tubuh Naoki dengan sangat cepat dan tanpa henti.

BRAGG!!!

Osamu melompat dan berputar, ia lalu menendang wajah Naoki dengan sangat keras.

BAAMMMM!!!

Naoki tidak merasakan kesakitan itu, Osamu langsung terkejut melihatnya, ia mendarat dengan wajah yang terkejut. "Y-Yang benar saja...!?"

Naoki mulai tersenyum dengan sangat bersemangat. "Hebat... KAU MENAKJUBKAN JUGA!!!" Naoki memukul dada Osamu dengan sangat kera, hingga ia terpental mundur.

"Dorongan yang kuat...!"

"HAHAHAHAHA!!!" Naoki lari menghampiri Osamu dengan tawaan yang bersemangat. Naoki langsung memukul wajah Osamu tanpa ampun, ia memukul wajahnya dengan berkali-kali tanpa ampun.

"(APA-APAAN LEGENDA INI...!? DIA SEPERTI MONSTER...!!! PUKULAN YANG SEKERAS DAN SECEPAT INI...)" Osamu merasa sangat kesakitan dan tidak bisa melakukan apapun. Naoki bagaikan monster yang kehausan darah.

"BERAKHIR SUDAH!!!" Teriak mereka berdua dengan bersamaan.

BAGGGG!!!

Shira tiba-tiba menghentikan mereka berdua dengan mendorong mereka mundur menggunakan Full Force. Mereka berdua langsung terdorong mundur.

"Ahhh!?" Naoki terkejut.

"Hentikan sekarang juga, simpanlah energi dan kekuatan kalian di pulau langit." Shira menyilang kedua lengannya.

"Shira... Maafkan aku, itu benar sekali, aku harus menyimpan kekuatanku untuk musuh yang lebih kuat." Naoki mengangguk.

"Yah... Itu benar sekali..." Osamu mengusap darah yang ada di mulutnya, lalu ia menghampiri Naoki dengan wajah yang senang.

"Apakah kau akan menjadi kuat nanti?" Tanya Naoki dengan wajah yang serius.

"Bagaimana denganmu sendiri?" Tanya Osamu balik.

Naoki dan Osamu tiba-tiba saling berjabat tangan dengan wajah yang serius. "Aku pasti akan menjadi lebih kuat..." Ucap mereka berdua dengan sangat serius.

Shira tersenyum. "Hmph... Baiklah." Shira menoleh kepada Hirato. "Hirato, bisakah kau mengeluarkan Dreggo?"

(Dreggo: Naga dari semua elemen.)

"Hmm... Tentu saja." Hirato melirik ke belakang, lalu mengeluarkan sebuah sihir pembangkit monster. "SIHIR PEMBANGKITAN MONSTER!!! AKU MENGELUARKAN NAGA DARI SEMUA ELEMEN!!! DREGGO THE DRAGON OF ELEMENTALS!!!" Sebuah simbol naga mulai muncul di lantai, dan Dreggo mulai perlahan keluar dengan badan yang sangat besar.

"GRAAAAGGGGGHHHHHHHH!!!" Teriak Dreggo dengan sangat keras.

"Kita duluan..." Shira tersenyum, tiba-tiba para Saint Legenda mengeluarkan sayap mereka masing-masing, lalu terbang ke arah timur langit dengan sangat cepat karena mereka ingin cepat sampai, untuk Miuki tidak karena ia ingin bersama.

"Ehhh!?" Skyla terkejut.

"Saint Legenda memang tidak memiliki sedikit kesabaran.. Kamu maklumi saja, Skyla." Megumi terkekeh.

Sementara itu, Shira dan Naoki sedang balap terbang menuju pulau langit, siapa yang akan sampai pertama.

"AKU TIDAK AKAN KALAH!!! HAHAHAHAHA!!!!" Naoki terbang lebih jauh dari hadapan Shira, tetapi Shira masih bisa mengejar Naoki dengan wajahnya yang tersenyum.

Balapan itu berakhir dengan seri, hingga mereka tiba-tiba masuk ke dalam portal yang muncul di depan hadapan mereka.

WOOOB!!!

***

Shira dan Naoki tiba-tiba mendarat di atas tanah yang sangat kotor. Mereka melihat langit-langit berwarna hijau gelap seperti seorang monster baru saja menghancurkan pulau itu.

Mereka telah tiba di pulau langit yang berbeda, suasananya terlihat sangat sunyi, itu terlihat seperti peperangan yang telah selesai.

"Kita dimana...?" Tanya Naoki dengan wajah yang serius.

Shira menekan gadget yang ada di telinga kirinya, dan sebuah hologram mulai muncul di depan Shira yang memperlihatkan nama dari pulau itu. "Pulau Langit Yuuwa..."

"Pulau Yuuwa!? Tempat ini bukanlah tempat yang harus kita kunjungi... Tempat ini jauh sekali dari Kota Legenia." Naoki melihat sekitar pulau Yuuwa dengan wajah yang sangat serius.

"Tadi kita memasuki sebuah gate yang tiba-tiba muncul di depan kita, itu mungkin membawa kita kesini tanpa suatu alasan." Shira membuka sebuah peta di hologramnya dan itu mulai memperlihatkan seluruh pulau.

"Aku tidak bisa melihat ada ras lain yang tinggal disini..."

"Tentu saja, Shira... Pulau ini adalah pulau sepi... Bisa aku sebut bahwa pulau ini pernah diserang oleh monster dungeon yang sangat kuat bernama Oreberon" Naoki mengejamkan kedua matanya dan ia merasa bahwa energi sihir milik Miuki telah menjauh.

"Miuki pasti sedang khawatir--"

"ISTRIKU PASTI AKAN MEMBUNUHKU!!!" Teriak Shira dengan sangat ketakutan. Ia mulai berlutut dan berkeringat. "Dia pasti akan marah besar karena aku bersikap sok gegabah lagi..."

"B-Bukan itu saja, S-Shira..." Ucap Naoki dengan wajah yang ketakutan.

"Hah?" Shira melirik kepada Naoki. "Virra..."

"Ahh..." Shira langsung terkejut mendengar nama itu.

"AAHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH!!!" Teriak mereka berdua dengan sangat ketakutan.

Beberapa menit kemudian, mereka sedang berjalan menghampiri sebuah desa yang telah hancur dan juga tua "Tempat ini sepi sekali... Dan bahkan tua sekali." Ucap Naoki.

"Iya... Secepatnya kita harus pergi dari tempat sialan ini."

"Jika kita terbang kesana, kita akan menghabiskan 1 tahun untuk pulang, Shira... Dan juga..." Naoki melirik ke atas dengan wajah yang sangat serius.

"Dark Shot!" Naoki menembak sebuah bola kecil kegelapan menuju atas langit, dan tiba-tiba sebuah penghalang yang bisa disebut barrier menyerap sihir Naoki.

"Pulau ini dilindungi oleh barrier yang dapat menyerap kekuatan..."

"Begitu ya... Bagaimana bisa barrier itu melindungi pulau ini jika pulau ini tidak berpenghuni."

Naoki mulai berhadapan dengan Shira. "Tempat ini adalah tempat tinggalnya ras iblis yang baik hati, mereka semua hidup akur..." Naoki melirik kepada rumah desa yang berada di depannya. Rumau itu telah hangus hancur. "Tetapi karena seorang yang tidak memiliki hati dan menyebalkan muncul. Pulau ini menjadi hancur dan seluruh ras iblis baik telah di basmi bersih..."

Shira mengepalkan kedua tangannya dengan sangat marah. "Kejam sekali..."

"Dan itulah kenapa kalian para Saint akan dimusnahkan seperti mereka..."

BAAMMM!!!

Shira dan Naoki terkejut, mereka melihat sebuah laser besar terbang menuju mereka berdua. "Minggir!!! LIGHT OF BARRIER!!!" Shira melindungi Naoki dengan mengeluarkan sihir dinding cahaya yang sangat kuat.

Shira mulai terdorong mundur. Tetapi Naoki membantu Shira dengan sihir (Dark Boost) . Light of Barrier Shira mulai membesar dan bahkan menyerap laser itu.

"Hmph... Hebat sekali, rumor tentang Saint memanglah hebat, mereka adalah Demi-God..." Seorang iblis mulai bertepuk tangan.

Naoki tiba-tiba mengenal wajah itu. "Kau adalah...! Oyora Shubichi!"

"Tidak kusangka kau masih bertahan hidup, Naoki... Aku terkesan, aku kira kau sudahku bunuh sejak itu." Oyora mulai bertepuk tangan.

"Kau mengenal dia?" Tanya Shira kepada Naoki.

"Dia adalah pasukan raja iblis.. Seorang iblis yang telah dilatih oleh Rxeonal, aku pernah kalah melawannya dan hampir saja terbunuh." Jawab Naoki dengan sangat kesal.

"B-Benarkah!?" Shira langsung terkejut mendengar itu. Shira menoleh kepada Oyora dengan wajah yang sangat serius.

"Hmph... Aku akan memberi kalian sebuah ampun jika kalian memberi jantung kalian masing-masing." Oyora tersenyum.

"Kau tidak bermaksud untuk mengambil kekuatan Saint kita ya? Aku tidak akan berdiam tangan." Shira menghampiri Oyora, lalu ia mulai bersiap untuk bertarung.

"Hati-hati. Bahkan aku saja pernah terkalahkan olehnya." Ucap Naoki dengan sangat serius.

"Jangan khawatir. Aku adalah legenda yang tidak begitu takut dengan iblis yang kuat." Shira mulai fokus dengan pertarungannya.

"Kau bodoh sekali, Shira. Baiklah, jika kau ingin bertarung maka... Ayolah..." Kedua kaki Oyora mulai terlindungi oleh aura kegelapan.

"Jika kau adalah iblis jahat... Itu adalah pekerjaanku untuk menghancurkan dirimu..." Ucap Shira dengan sangat serius.

"Hmph... Kau cukup arogan..."

Shira tiba-tiba mengeluarkan Light of Hope, dan ia langsung terbang menghampiri Oyora, lalu mulai memukulnya beberapa kali, tetapi Oyora menghindarinya dengan sangat cepat.

Shira berputar, lalu ia menendang dada Oyora dengan sangat keras, hingga ia terdorong. "Cih... Kau cukup tangguh juga. Aku sudah muak bertarung dengan iblis, aku ingin ras legenda sepertimu."

"Majulah..."

"HAHHHH!!!" Oyora mengeluarkan aura iblisnya dengan sangat kuat.

"Aura iblis ya... Aura yang mampu mengisi energi sihirnya lebih cepat, ras Iblis memiliki kekuatan sihir yang hebat. " Shira sudah mengetahui semua tentang ras iblis.

"Bersiaplah..." Oyora tersenyum.

"Aku selalu siap setiap saat, dan sekarang... JUGA!!!" Shira tiba-tiba muncul di belakang Oyora dan ia mulai menendang punggung Oyora dengan sangat kuat, hingga ia terdorong.

"SPEED OF INSTANT!!!" Shira mengeluarkan sihir buff kepada dirinya dan ia mulai terbang ke arah Oyora dengan sangat cepat. "Cih!!! Keparat!!!" Oyora mengeluarkan sihir Triple Dark Javelin menuju arah Shira, tetapi Shira bergerak terlalu cepat, hingga ia memegang wajah Oyora lalu menghantamnya ke bawah tanah dengan sangat keras.

"HAHHHH!!!" Shira menendang perut Oyor, hingga Oyora terdorong jatuh dengan perut yang merasa kesakitan. "Ugghhh..."

Naoki terkesan melihat Shira yang memenangi pertarungan ini, ia merasakan bahwa Shira terlihat berbeda dari sebelumnya mereka pertama kali bertemu. "Light of Hope juga bahkan bisa menghentikannya...?"

"DARK ABYYS!!!" Oyora mengeluarkan sihir tali kegelapannya, 5 simbol elemen DARK muncul di seluruh tubuh Shira, dan kelima tali itu lalu membelitnya dengan sangat kuat. "Kena kau!!! DARK FALSE!!!" Oyora memukul langit dengan sangat keras, hingga ia mengeluarkan shockwave dan dorongan besar kepada Shira.

Naoki terkejut melihat itu bahwa Shira tidak bisa menghindari itu serangan Oyora.

BAAAAAAAMMMMM!!!

Oyora melompat menuju arah Shir, dan ia langsung menendang wajah Shira dengan sangat keras.

BAAAAAGGGGG!!!!

Oyora tersenyum. "Aku menang---"

Tiba-tiba Shira memegang kaki kanan Oyora dengan sangat kasar, hingga Oyora bisa merasakan kesakitan di kaki yang Shira pegang erat. "A-Ahh..."

Wajah Shira terlihat sangat marah dan kesal. "JANGAN TERBAWA SUASANA DULU...!!!" Shira menghantam seluruh tubuh Oyora ke bawah tanah dengan sangat keras.

BAAGGGGG!!!

Shira menginjak dada Oyora, dan ia mulai mengacungkan tangan kirinya. "Berakhir sudah..."

"Divinity unleash..." Energi Shira mulai bertambah dan ia akan mengeluarkan sihir kuatnya yaitu Holy Wrath. Shira mengeluarkan Holy Wrath yang sangat besar, besarnya sama dengan seluruh pulau itu.

Naoki dan Oyora terkejut melihat itu.

"Apa dia merencanakan untuk bunuh diri!?" Ucap Naoki dengan sangat terkejut.

"RASAKAN INI!!!" Shira melompat ke atas, lalu ia melempar Holy Wrath itu kepada Oyora.

Shira menunjuk Naoki, lalu ia memberi dia sihir buff, dan ia menunjuk dirinya sendiri juga Light of Transcended Body. Sihir yang mampu melindungi tubuh dari ledakan yang dahsyat.

...

...

BAAAAAMMMMM!!!

Pulau itu terbelah menjadi dua karena sihir Shira yang sangat besar. Naoki sangat terkejut melihat Shira dengan sihir cahayanya. "Potensi yang sangat besar. Ternyata seorang Saint Light memanglah hebat..."

"Uhhh... Ghh..." Wajah kiri Oyora terbakar karena serangan sihir Holy Wrath. "Saint Fist!" Kedua lengan Shira mulai terlindungi oleh cahaya matahari. "BERAKHIR--"

...

Tiba-tiba lengan kegelapan Naoki langsung menghentikan kedua lengan Shira. Shira langsung menoleh kepada Naoki. "Apa?"

"Hentikan... Jangan bunuh iblis ini dulu." Naoki menghampiri Oyora dengan wajah yang serius. ia menatap wajah Oyora yang terlihat tidak berdaya dan tidak bisa bertarung kembali, Oyora tidak bisa bertarung kembali karena dia sudah kalah oleh Naoki. "Beritahu kami... Siapa yang membawa kalian berdua ke tempat ini...?"

"Itu aku... Tujuanku untuk membawa kalian berdua kesini adalah untuk mengambil kedua jantung Saint kalian. Dan juga..." Tiba-tiba Oyora membuka gate di sebelah kanannya, lalu ia langsung mengambil sesuatu.

Tiba-tiba Oyora mengeluarkan Selvia dari portal itu, ia langsung memperlihatkannya kepada Shira. Shira mulai lengah melihat Selvia yang sedang tidur di sandra. "AHH!? T-TIDAK--"

"SHADOW GALE!!!" Oyora menendang perut Shira menggunakan kedua kakinya dengan sangat keras, hingga Shira terpental mundur dan terjatuh.

"S-Sial---"

BAGGGG!!!

Tiba-tiba masih ada iblis lain yang berada di tempat itu. Naoki terpukul di perut oleh iblis itu, Naoki langsung menatap wajahnya. "K-Kau... Yagami..."

"Senang bertemu denganmu lagi, Naoki." Yagami memukul wajah Naoki, tetapi Naoki menahan itu dan terdorong mundur sedikit.

Oyora terbangun. "DARK OF RECOVERY!!!" Wajah dan tubuh Oyora yang terbakar mulai terlindungi oleh aura hitam dan itu mulai menyembuhkan luka-lukanya. Jadi itu sama seperti sihir penyembuhan.

"Tujuanku ke tempat ini untuk... Mengambil kedua jantung Saint kalian dan, membawa pulang iblis yang bernama Selvia ini." Oyora tersenyum dengan sangat jahat.

"K-Kau!!! Lepaskan anakku!!!" Ucap Shira dengan sangat kesal.

"Jika kau bergerak sedikit saja..." Yagami menghampiri Selvia dan ia mengeluarkan pedang energi angin di kedua lengannya, dan mulai menunjuk leher Selvia dengan pedang itu. "Kepalanya akan tersisa untukmu..."

"Sialan...!!!!" Shira mulai merasa sangat marah dan kesal melihatnya.

"Kedua pasukan raja Iblis... Tidak kusangka mereka akan menangkap kita disini." Ucap Naoki dengan sangat marah, ia diam-diam mengeluarkan kekuatan elemen darknya dari belakang, elemen dark itu mulai menghampiri Oyora dan Yagami. Ia berencana untuk menjatuhkan keduanya agar Shira bisa mengambil kembali Selvia.

"Berikan jantungmu dulu, Shira--" tiba-tiba Oyora dan Yagami terjatuh oleh dorongan sihir milik Naoki.

"SHIRA SEKARANG!!!" Naoki tiba-tiba tumbuh menjadi besar dan berotot, dia mengeluarkan wujud Saint of Hope. Ia langsung terbang menghampiri mereka berdua.

"YAA!!!" Shira mengeluarkan wujud Saint of Hopenya, lalu ia terbang dengan sangat cepat menghampiri Selvia.

"Cih..." Oyora mulai merasa sangat kesal.

Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1 - Dunia dimana Legenda itu ras
3 Chapter 2 - Pertarungan Pertama yang Sengit
4 Chapter 3 - Cahaya Harapan
5 Chapter 4 - Cerita tentang Dewa dan Dewi
6 Chapter 5 - Perasaan Api dan Cahaya
7 Chapter 6 - The Raid
8 Chapter 7 - Sihir-sihir
9 Chapter 8 - Turnamen Liga Legenia
10 Chapter 9 - Anak dengan darah Dewi dan Saint
11 Chapter 10 - Musuh yang sangat kuat akan datang
12 Chapter 10 - Musuh yang sangat kuat akan datang
13 Chapter 11 - Anak setengah Iblis dan Legenda
14 Chapter 12 - Pendekar Pedang yang sangat Kuat
15 Chapter 13 - Firasat Buruk
16 Chapter 14 - Ultra Power Legend
17 Chapter 15 - Latihan Keras
18 Chapter 16 - Saint Legenda
19 Chapter 17 - Pulau Langit Yuuwa
20 Chapter 18 - Iblis baik hati
21 Chapter 19 - Ilusi Dewi
22 Chapter 20 - Potensi Penuh
23 Chapter 21 - Saint Enchanted
24 Chapter 22 - Potensi penuhi Saint of Hope
25 Chapter 23 - Kekuatan yang tidak terkendali
26 Chapter 24 - Sekolah Akademi Stage SSS
27 Chapter 25 - Kekuatan Methode yang dahsyat
28 Chapter 26 - Kedatangan seorang Saint Elemental Zero
29 Chapter 27 - Mantra Sihir-Sihir
30 Chapter 28 - Selvia, Methode, dan Via menghilang!?
31 Chapter 29 - Kedatangan yang cukup terlambat
32 Chapter 30 - Rxeonal, raja iblis yang memiliki 3 nyawa abadi
33 Chapter 31 - Kekalahan yang membuat kemarahan dahsyat
34 Chapter 32 - Kebangkitan Kekuatan Methode yang sebenarnya
35 Chapter 33 - Nyawa terakhir dengan aksi kehancuran
36 Chapter 34 - Kehancuran
37 Chapter 35 - Salam Perpisahan
38 Chapter 36 - Surat Nikah
39 Chapter 37 - Menikmati momen
40 Chapter 38 - Eternal
41 Chapter 39 - Kebangkitan Alvin
42 Chapter 40 - Omni-Dewa
43 Chapter 41 - Mantra Pergabungan
44 Chapter 42 - Gerhana Matahari
45 Chapter 43 - Dunia tanpa dirimu
46 Chapter 44 - Kehidupan kedua
47 Chapter 45 - Perjalanan baru
48 Chapter 46 - Neraka Astral
49 Chapter 47 - Lari dari Dunia Astral
50 Chapter 48 - Kembali Bertemu
51 Chapter 49 - Pesta
52 Chapter 50 - Undangan untuk para Saints
53 Chapter 51 - Dimensi Saint
54 Chapter 52 - Tidak memihak siapapun
55 Chapter 53 - Rencana Masa Depan
56 Chapter 54 - Temple of the Saint
57 Chapter 55 - Kekuatan asli dari semua jantung Saints
58 Chapter 56 - Damai, tapi dimusuhi
59 Chapter 57 - Comeback
60 Chapter 58 - Perayaan dan Pesta
61 Chapter 59 - Bunga-bunga hangat
62 Chapter 60 - Sesuatu yang harus diperjuangkan
63 Chapter 61 - Saint Hybrid
64 Chapter 62 - Xuusuatouri
65 Chapter 63 - Shuri
66 Chapter 64 - The Truth is...?
67 Chapter 65 - Jawaban terdapat dimana-mana
68 Chapter 66 - Waktu dan Ilusi
69 Chapter 67 - Homura vs Homuze
70 Chapter 68 - Api-Api yang bergejolak Tinggi
71 Chapter 69 - Pergabungan Lagi?
72 Chapter 70 - Pertarungan Klimaks antara kedua Dewa
73 Chapter 71 - Pemulaian Baru
74 Chapter 72 - Mimpi yang akan Datang
75 Chapter 73 - Sesuatu yang tidak diharapkan
76 Chapter 74 - Hancurkanlah semuanya!
77 Chapter 75 - Pembawa Peperangan
78 Chapter 76 - Ahli Sihir Rahasia
79 Chapter 77 - Strategi dan Kerja Sama
80 Chapter 78 - Tepat dalam Waktunya
81 Chapter 79 - Keunggulan dan Kecerdasan Syna
82 Chapter 80 - Syna Vs Arika! Pertarungan Kecerdasan melawan Kekuatan
83 Chapter 81 - Wujud Saint God Pertama
84 Chapter 82 - Dewa Kegelapan yang bangkit dari tidurnya
85 Chapter 83 - Super Eclipse Blaze
86 Chapter 84 - Segel
87 Chapter 85 - Kita Bersama...! Hidup dengan Damai...!
88 Chapter 86 - The God of Oath (I)
89 Chapter 87 - The God of Oath (II)
90 Chapter 88 - The God of Oath (III)
91 Chapter 89 - A New God for Touri
92 Chapter 90 - Upacara Resmi
93 Chapter 91 - Omni-Touri
94 Chapter 92 - Pesta Meriah! Yahoo!
95 Chapter 93 - Permainan tangguh untuk para Legenda
96 Chapter 94 - Saint Tracer dan Seven Deadly Sword of Sins
97 Chapter 95 - Segalanya
98 Chapter 96 - Lihatlah lebih tinggi lagi
99 Chapter 97 - Sampah di planet Agimuragi
100 Chapter 98 - Keluarga Durhaka
101 Chapter 99 - Kuroshin vs Alvin, Crimson Vs Dark Crimson
102 Chapter 100 - Gerhana Bulan
103 Chapter 101 - Ritual Shinigami
104 Chapter 102 - Kontrak Clare
105 Chapter 103 - Masa lalu seorang Saint Tracer
106 Chapter 104 - Demi Air Suci
107 Chapter 105 - Persiapan untuk menjalankan rencana
108 Chapter 106 - Informasi lebih tentang Arata dan Shin
109 Chapter 107 - Membawa seorang keluarga pulang
110 Chapter 108 - Tidak ada satupun Legenda yang harus ditinggal
111 Chapter 109 - Mugen no Kensei
112 Chapter 110 - Penyerangan putus asa
113 Chapter 111 - Rencana Kedua
114 Chapter 112 - Sang Pemilik Tujuh Dosa Besar
115 Chapter 113 - Pemanggilan dari Alam Lain
116 Chapter 114 - Kuro Vs Alvin, Dua Mortal terkuat akhirnya bertarung
117 Chapter 115 - Generasi Baru untuk Shiratori dan Ghifari
118 Chapter 116 - Arwah-Arwah yang Berkumpul
119 Chapter 117 - Kekacauan di Pantai
120 Chapter 118 - Malam yang Kacau
121 Chapter 119 - Elf
122 Chapter 120 - Menuju Desa Saint
123 Chapter 121 - Desa dimana para Saint tinggal
124 Chapter 122 - Bebaskanlah
125 Chapter 123 - Makhluk Hidup di wilayah Oath
126 Chapter 124 - Hyugen
127 Chapter 125 - Tidak ada kata untuk Putus Asa
128 Chapter 126 - Kekuatan dahsyat dari seorang Ras Dengel
129 Chapter 127 - Pertarungan Serius Shira melawan Hyugen
130 Chapter 128 - Teruslah Berjuang!
131 Chapter 129 - Pertarungan Shira yang mampu menghancurkan Semesta
132 Chapter 130 - Dosa yang dikumpulkan menjadi Satu
133 Chapter 131 - Kemampuan dan Kecerdasan Haruki
134 Chapter 132 - Cara agar Weapon of Saint Heroes terjaga aman
135 Chapter 133 - Rencana yang sudah direncanakan sejak awal
136 Chapter 134 - Masalah yang seharusnya dikhawatirkan oleh Dewa
137 Chapter 135 - Pengalaman Bertarung
138 Chapter 136 - Selamatkanlah yang kalian bisa
139 Chapter 137 - Legenda yang ditinggal
140 Chapter 138 - Dua Pihak dan Dua Rencana
141 Chapter 139 - Seperti biasanya
142 Chapter 140 - Giant
143 Chapter 141 - Apakah bangkit? Apakah tercegah?
144 Chapter 142 - Umpan
145 Chapter 143 - Kerahkan semua yang kita miliki!
146 Chapter 144 - Grimoire of Oath
147 Chapter 145 - Pertarungan yang Berat Sebelah
148 Chapter 146 - Lebih Baik Kehilangan Satu
149 Chapter 147 - Pahlawan
150 Chapter 148 - Batu Nisan
151 Chapter 149 - Mengurus Diri Sendiri
152 Chapter 150 - Dimensi
153 Chapter 151 - Alternatif
154 Chapter 152 - Palsu dan Asli
155 Chapter 153 - Haruka
156 Chapter 154 - Waktu yang Terbatas
157 Chapter 155 - True Dimensional Cage
158 Chapter 151 - Permulaan Baru
159 Chapter 152 - Pilihan Sulit
160 Chapter 153 - Di Tengah Gelap dan Terang
161 Chapter 154 - Hati yang Tersentuh
162 Chapter 155 - Puncak Perjalanan
163 Chapter 156 - Roh
164 Chapter 157 - Melodi Alam yang Abadi
165 Chapter 158 - Memori Pohon Kuno
166 Chapter 159 - Sang Nelayan dan Cerita Lautan
167 Chapter 160 - Memori Alam dan Rencana Baru
Episodes

Updated 167 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1 - Dunia dimana Legenda itu ras
3
Chapter 2 - Pertarungan Pertama yang Sengit
4
Chapter 3 - Cahaya Harapan
5
Chapter 4 - Cerita tentang Dewa dan Dewi
6
Chapter 5 - Perasaan Api dan Cahaya
7
Chapter 6 - The Raid
8
Chapter 7 - Sihir-sihir
9
Chapter 8 - Turnamen Liga Legenia
10
Chapter 9 - Anak dengan darah Dewi dan Saint
11
Chapter 10 - Musuh yang sangat kuat akan datang
12
Chapter 10 - Musuh yang sangat kuat akan datang
13
Chapter 11 - Anak setengah Iblis dan Legenda
14
Chapter 12 - Pendekar Pedang yang sangat Kuat
15
Chapter 13 - Firasat Buruk
16
Chapter 14 - Ultra Power Legend
17
Chapter 15 - Latihan Keras
18
Chapter 16 - Saint Legenda
19
Chapter 17 - Pulau Langit Yuuwa
20
Chapter 18 - Iblis baik hati
21
Chapter 19 - Ilusi Dewi
22
Chapter 20 - Potensi Penuh
23
Chapter 21 - Saint Enchanted
24
Chapter 22 - Potensi penuhi Saint of Hope
25
Chapter 23 - Kekuatan yang tidak terkendali
26
Chapter 24 - Sekolah Akademi Stage SSS
27
Chapter 25 - Kekuatan Methode yang dahsyat
28
Chapter 26 - Kedatangan seorang Saint Elemental Zero
29
Chapter 27 - Mantra Sihir-Sihir
30
Chapter 28 - Selvia, Methode, dan Via menghilang!?
31
Chapter 29 - Kedatangan yang cukup terlambat
32
Chapter 30 - Rxeonal, raja iblis yang memiliki 3 nyawa abadi
33
Chapter 31 - Kekalahan yang membuat kemarahan dahsyat
34
Chapter 32 - Kebangkitan Kekuatan Methode yang sebenarnya
35
Chapter 33 - Nyawa terakhir dengan aksi kehancuran
36
Chapter 34 - Kehancuran
37
Chapter 35 - Salam Perpisahan
38
Chapter 36 - Surat Nikah
39
Chapter 37 - Menikmati momen
40
Chapter 38 - Eternal
41
Chapter 39 - Kebangkitan Alvin
42
Chapter 40 - Omni-Dewa
43
Chapter 41 - Mantra Pergabungan
44
Chapter 42 - Gerhana Matahari
45
Chapter 43 - Dunia tanpa dirimu
46
Chapter 44 - Kehidupan kedua
47
Chapter 45 - Perjalanan baru
48
Chapter 46 - Neraka Astral
49
Chapter 47 - Lari dari Dunia Astral
50
Chapter 48 - Kembali Bertemu
51
Chapter 49 - Pesta
52
Chapter 50 - Undangan untuk para Saints
53
Chapter 51 - Dimensi Saint
54
Chapter 52 - Tidak memihak siapapun
55
Chapter 53 - Rencana Masa Depan
56
Chapter 54 - Temple of the Saint
57
Chapter 55 - Kekuatan asli dari semua jantung Saints
58
Chapter 56 - Damai, tapi dimusuhi
59
Chapter 57 - Comeback
60
Chapter 58 - Perayaan dan Pesta
61
Chapter 59 - Bunga-bunga hangat
62
Chapter 60 - Sesuatu yang harus diperjuangkan
63
Chapter 61 - Saint Hybrid
64
Chapter 62 - Xuusuatouri
65
Chapter 63 - Shuri
66
Chapter 64 - The Truth is...?
67
Chapter 65 - Jawaban terdapat dimana-mana
68
Chapter 66 - Waktu dan Ilusi
69
Chapter 67 - Homura vs Homuze
70
Chapter 68 - Api-Api yang bergejolak Tinggi
71
Chapter 69 - Pergabungan Lagi?
72
Chapter 70 - Pertarungan Klimaks antara kedua Dewa
73
Chapter 71 - Pemulaian Baru
74
Chapter 72 - Mimpi yang akan Datang
75
Chapter 73 - Sesuatu yang tidak diharapkan
76
Chapter 74 - Hancurkanlah semuanya!
77
Chapter 75 - Pembawa Peperangan
78
Chapter 76 - Ahli Sihir Rahasia
79
Chapter 77 - Strategi dan Kerja Sama
80
Chapter 78 - Tepat dalam Waktunya
81
Chapter 79 - Keunggulan dan Kecerdasan Syna
82
Chapter 80 - Syna Vs Arika! Pertarungan Kecerdasan melawan Kekuatan
83
Chapter 81 - Wujud Saint God Pertama
84
Chapter 82 - Dewa Kegelapan yang bangkit dari tidurnya
85
Chapter 83 - Super Eclipse Blaze
86
Chapter 84 - Segel
87
Chapter 85 - Kita Bersama...! Hidup dengan Damai...!
88
Chapter 86 - The God of Oath (I)
89
Chapter 87 - The God of Oath (II)
90
Chapter 88 - The God of Oath (III)
91
Chapter 89 - A New God for Touri
92
Chapter 90 - Upacara Resmi
93
Chapter 91 - Omni-Touri
94
Chapter 92 - Pesta Meriah! Yahoo!
95
Chapter 93 - Permainan tangguh untuk para Legenda
96
Chapter 94 - Saint Tracer dan Seven Deadly Sword of Sins
97
Chapter 95 - Segalanya
98
Chapter 96 - Lihatlah lebih tinggi lagi
99
Chapter 97 - Sampah di planet Agimuragi
100
Chapter 98 - Keluarga Durhaka
101
Chapter 99 - Kuroshin vs Alvin, Crimson Vs Dark Crimson
102
Chapter 100 - Gerhana Bulan
103
Chapter 101 - Ritual Shinigami
104
Chapter 102 - Kontrak Clare
105
Chapter 103 - Masa lalu seorang Saint Tracer
106
Chapter 104 - Demi Air Suci
107
Chapter 105 - Persiapan untuk menjalankan rencana
108
Chapter 106 - Informasi lebih tentang Arata dan Shin
109
Chapter 107 - Membawa seorang keluarga pulang
110
Chapter 108 - Tidak ada satupun Legenda yang harus ditinggal
111
Chapter 109 - Mugen no Kensei
112
Chapter 110 - Penyerangan putus asa
113
Chapter 111 - Rencana Kedua
114
Chapter 112 - Sang Pemilik Tujuh Dosa Besar
115
Chapter 113 - Pemanggilan dari Alam Lain
116
Chapter 114 - Kuro Vs Alvin, Dua Mortal terkuat akhirnya bertarung
117
Chapter 115 - Generasi Baru untuk Shiratori dan Ghifari
118
Chapter 116 - Arwah-Arwah yang Berkumpul
119
Chapter 117 - Kekacauan di Pantai
120
Chapter 118 - Malam yang Kacau
121
Chapter 119 - Elf
122
Chapter 120 - Menuju Desa Saint
123
Chapter 121 - Desa dimana para Saint tinggal
124
Chapter 122 - Bebaskanlah
125
Chapter 123 - Makhluk Hidup di wilayah Oath
126
Chapter 124 - Hyugen
127
Chapter 125 - Tidak ada kata untuk Putus Asa
128
Chapter 126 - Kekuatan dahsyat dari seorang Ras Dengel
129
Chapter 127 - Pertarungan Serius Shira melawan Hyugen
130
Chapter 128 - Teruslah Berjuang!
131
Chapter 129 - Pertarungan Shira yang mampu menghancurkan Semesta
132
Chapter 130 - Dosa yang dikumpulkan menjadi Satu
133
Chapter 131 - Kemampuan dan Kecerdasan Haruki
134
Chapter 132 - Cara agar Weapon of Saint Heroes terjaga aman
135
Chapter 133 - Rencana yang sudah direncanakan sejak awal
136
Chapter 134 - Masalah yang seharusnya dikhawatirkan oleh Dewa
137
Chapter 135 - Pengalaman Bertarung
138
Chapter 136 - Selamatkanlah yang kalian bisa
139
Chapter 137 - Legenda yang ditinggal
140
Chapter 138 - Dua Pihak dan Dua Rencana
141
Chapter 139 - Seperti biasanya
142
Chapter 140 - Giant
143
Chapter 141 - Apakah bangkit? Apakah tercegah?
144
Chapter 142 - Umpan
145
Chapter 143 - Kerahkan semua yang kita miliki!
146
Chapter 144 - Grimoire of Oath
147
Chapter 145 - Pertarungan yang Berat Sebelah
148
Chapter 146 - Lebih Baik Kehilangan Satu
149
Chapter 147 - Pahlawan
150
Chapter 148 - Batu Nisan
151
Chapter 149 - Mengurus Diri Sendiri
152
Chapter 150 - Dimensi
153
Chapter 151 - Alternatif
154
Chapter 152 - Palsu dan Asli
155
Chapter 153 - Haruka
156
Chapter 154 - Waktu yang Terbatas
157
Chapter 155 - True Dimensional Cage
158
Chapter 151 - Permulaan Baru
159
Chapter 152 - Pilihan Sulit
160
Chapter 153 - Di Tengah Gelap dan Terang
161
Chapter 154 - Hati yang Tersentuh
162
Chapter 155 - Puncak Perjalanan
163
Chapter 156 - Roh
164
Chapter 157 - Melodi Alam yang Abadi
165
Chapter 158 - Memori Pohon Kuno
166
Chapter 159 - Sang Nelayan dan Cerita Lautan
167
Chapter 160 - Memori Alam dan Rencana Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!