Chapter 3 - Cahaya Harapan

"Ummm... Uhh..." Shira perlahan-lahan membuka kedua matanya, hal yang pertama dia sadari adalah dia berada di atas kasur yang sangat empuk. "Dimana aku...?"

Seorang gadis dewasa berambut panjang dan di ikat seperti ekor kuda memasuki ruangan dimana Shira berada. "Selamat pagi, Shira... Sepertinya kamu udah membaik ya?" Tanya gadis itu.

Shira melirik kepada gadis tersebut. "Kau siapa...?" Tanya Shira selagi perlahan bangkit dari tempat tidur-nya.

"Homura Ghifari. Panggil saja Homura... Jangan khawatir tentang masalah yang kamu hadapi kemarin, semuanya telah berakhir dan akulah yang menyelamatkan hidupmu... " Homura duduk di atas kursi sebelah Shira.

"Cih... Ugh..." Shira memegang kepala-nya yang terasa sangat pusing, ia tiba-tiba menyadari bahwa janggut dan kumisnya telah hilang, itu terasa bahwa janggut dan kumisnya seperti dicukur seseorang. Shira memegang dagunya dan tidak ada janggut disana, itu telah dicukur.

"Hah!? Apa yang!? Kamu mencukur janggut dan kumisku ya!?" Tanya Shira dengan wajah yang sangat panik. Shira tanpa janggut dan kumis terlihat lebih tampan dan lebih muda.

"Iya, aku jual janggut dan kumis itu untuk sebuah diamond." Homura mengeluarkan kartunya lalu ia meperlihatkannya kepada Shira.

Ternyata kumis dan janggut itu berharga lebih dari 50.000 Diamond. "APA YANG TELAH KAU LAKUKAN!?" Tanya Shira dengan sangat marah. Legenda tidak akan pernah tumbuh janggut dan kumis dalam seumur hidup mereka.

"Aku hanya membantumu loh... Lagian Legenda tidak layak memilikinya." Homura mengambil kartu Shira lalu ia menepatkan kartu Shira di atas kartunya. 50.000 diamond lebih mulai transfer ke dalam kartu Shra.

"Ini. Sama-sama." Homura memberi kartu tersebut kepada Shira, Shira mengambilnya.

"Hahhhh..." Shira mengambil kartunya, ia bisa melihat dirinya sendiri yang terlihat sangat berbeda. Dia terlihat lebih tampan dari sebelumnya.

Shira mulai menyadari sesuatu tentang Megumi, dia rasa Megumi selamat karena dia ingin bahwa dirinya telah menyelamatkannya. "M-Megumi dimana!?" Tanya Shira dengan sangat serius.

"Dia sedang berlatih diluar." Homura menunjuk ke arah jendela dimana jendela itu memperlihatkan daerah taman dimana Megumi sedang berlatih dengan kedua kuku jarinya yang sangat tajam.

"Syukurlah..." Shira merasa sangat lega melihat Megumi baik-baik saja.

"Ehem, maaf, aku belum terlalu memperkenalkan diriku ini, aku Homura Ghifari, seorang dewi yang berlatih untuk menjadi yang terkuat. " Homura tersenyum, lalu ia memberi tangan kanan-nya untuk bejabat tangan dengan Shira.

"(DEWI...!?)"

"Shiratori Alvin, seorang Saint dan aku masih amatiran. Salam kenal, Homura." Shira dan Homura mulai berjabat tangan.

Homura menunjukan kartunya kepada Shira untuk melihat stats-nya. "Stats yang cukup lumayan bagi seorang amatiran. Saint Legend memang mempunyai stats yang cukup rendah." Homura sedang menganalisa stats Shira yang begitu seimbang.

Shira menunjukan kartunya kepada Homura untuk melihat stats miliknya. "Hmmm..."

Homura Ghifari - Goddess

Strength - B+++

Defense - B+

Speed - B

Intellegence - B

Physical - C+

Technique - A+++

Summon - C-

Magic - A

Element - Fire

Unique Skill - Become one with the Flames

"Stats milikmu cukup besar juga... Jadi ini stats dewi legenda ya...?(Sungguh mengerikan, mungkin dia berusaha keras untuk mencapai stats seperti ini.)" Ucap Alvin dengan sangat serius.

"Bagaimana kalau kita berlatih, Shira? Stats dan atribut kita bisa saja naik." Homura tersenyum.

"Ehh? Tapi aku pasti akan kalah oleh seseorang yang lebih mahir dari diriku ini..." Shira menghela nafasnya.

"Jangan menjadi legenda yang pengecut, mari kita coba." Homura berjalan keluar dari kamar-nya dengan wajah yang serius.

Shira melihat kedua tangannya. Ia mulai mengumpulkan keberaniannya. "Baiklah...!"

***

Shira melihat Megumi sedang beristirahat di atas tanah dengan wajah yang lelah. "Hah..." Megumi menghela nafasnya.

Shira menghampiri Megumi. "Megumi, kamu baik-baik saja?"

Megumi melirik kepada Shira. "Tidak terlalu, ayahku di culik oleh seorang legenda yang bertopeng merah dan hitam itu... Aku tidak bisa mencarinya kemana-mana dan bahkan rumahku hancur..." Megumi meneteskan air matanya.

"Semua itu pasti salahku ya? Karena kamu harus mengajariku semuanya, hingga rumahmu tiba-tiba hancur..." Shira merasa sangat bersalah karena ia selalu di bantu oleh Megumi.

"Jangan menyalahkan dirimu sendiri, Shira. Jika aku tidak ikut denganmu... Aku pasti akan mati disana." Megumi tersenyum.

"Ya, tapi..."

"Hoi! Shira, apakah kita mau berlatih atau tidak?" Tanya Homura dengan wajah yang serius.

Shira melirik kepada Homura, lalu ia mulai bersiap. "Majulah, Homura..."

"Oi... Jangan bilang kau belum mengetahui tentang sistem duel..." Homura menghela nafasnya melihat Shira yang sedang bersiap untuk menahan, jika Homura menyerangnya duluan maka Shira tidak akan merasa kesakitan karena daerah kota Legenia di lindungi oleh sebuah Force Field, kecuali rumah Megumi karena rumahnya tidak mengenai Force Field.

Homura mengeluarkan kartunya. "Duel..."

Kartu Homura mulai melayang di atas kepalanya. Shira mulai melakukan hal yang sama seperti Homura. "Duel." Kartu Shira mulai melayang di atas kepalanya.

Megumi berdiri. "Homura, tunggu bentar..."

"Hah?" Homura mulai kebingungan. Shira melirik kepada Megumi dengan wajah yang kebingungan juga, Megumi mulai berbisik kepada Shira. "Pertempuran kau bersama Zered membuatmu menjadi lebih bodoh ya?"

"Hah...? Apa maksudmu?" Tanya Shira dengan wajah yang sangat serius.

"Homura ini termasuk sepupu-ku loh!!! Dia ini anak dewi dari segala legenda!!! Dan kau tau jika dewi punya anak 'kan? Dia juga dewi legenda, bodoh!!!" Ucap Megumi dengan wajah yang sangat serius, Megumi mempunyai perasaan buruk bahwa Shira akan kalah lebih cepat dalam pertempuran ini.

Shira tiba-tiba langsung tersenyum penuh dengan percaya diri. "Jangan khawatir... Ini sepertinya akan lebih menyenangkan yang aku pikirkan, aku ingin mempunyai pengalaman melawan seorang dewi!" Shira menunjuk Homura dengan wajah yang serius.

"Haha... Saint yang cukup menarik, mari kita lihat caramu berkelahi, apakah kau layak menjadi seorang Legenda!?" Sebuah api yang sangat panas mulai melingkari kaki Homura.

"... ..." Shira mulai bersiap.

Kartu mereka mulai berputar. "DUEL START!!!" Ucap mereka berdua dengan sangat serius.

JREEETT!!!

Homura melompat ke arah Shira dengan sangat cepat, lalu memukulnya dengan sangat kuat.

CLAAAANNNGGG!!!

Shira menahannya dengan kedua pedang-nya, dia berhasil menahannya tetapi dia terdorong ke belakang dan mengenai sebuah pohon. "H-Hebat..." Kedua lengan Shira mulai bergetar oleh pukulan Homura.

"Kedua tangan-ku sampai keram dan terasa kesemutan... Jadi ini kekuatan seorang dewi ya...?" Shira tersenyum dengan sangat serius.

"Tapi, bagaimana dengan taman rumah-mu ini, Homura? Ini semua akan hancur loh."

"Jangan mengkhawatirkan soal itu, tanamku ini akan kembali seperti semula oleh Force Field. Hal yang terpenting dan yang harus kau perhatikan adalah jangan menahan diri... Atau kau akan mati." Homura lari menghampiri Shira dengan sangat cepat.

Homura menendang Shira, tetapi Shira menahannya dengan kedua pedangnya, Shira mundur dari jarak Homura agar ia tidak menyerang dengan elemen apinya. "HAAAAHHH!!!" Shira melempar kedua pedangnya yang berputar menuju arah Homura, tetapi Homura menendang pedang-pedang ersebut.

"Sial--"

"SPARKING FLAMES!!!" Homura mengeluarkan sihir apinya dengan kedua tangan-nya, api yang bersinar mulai bergerak menghampiri Shira.

BAAAAMMM!!!

Shira menahannya dengan kedua lengannya, itu adalah cara yang buruk untuk menghindari sihir api karena itu akan menimbulkan luka bakar di kedua lengannya. "P-Panas..."

"Jika kau tidak akan menyerang, itu akan membuatku lebih bersemangat!" Homura bergerak menghampiri Shira, lalu ia memukul Shira dengan sangat cepat dan beberapa kali untuk melukainya.

Shira menahannya dengan sekuat tenaga. "Cih... Ngghh..."

Di suatu tempat... Kastil Legenia, dimana para penjaga sedang merayakan sebuah pesta pernikahan Pangeran Legenia walaupun pangerannya sekarang sedang pergi untuk bulan madunya. Setiap kota Legenda pasti akan mempunyai sebuah pangeran yang memimpin para penduduknya.

"Mari kita bersulang untuk merayakan pernikahan Pangeran Rionald." Wakil pangeran bernama Beroma mengangkat gelas minuman khas legendanya dengan wajah yang sangat senang.

"Mmmmmm hmmmm! Minuman anggur ini memang membuat seluruh tubuh bersemangat untuk menjaga kedamaian kota Legenia." Seorang penjaga menikmati minuman tersebut.

"Jadi ini kenapa kau memanggilku kesini ya...?" Tiba-tiba seorang dewi mulai berbicara kepada Beroma dari belakang, wajahnya terlihat sangat kesal selagi melayang. Dewi itu merasa sangat kesal karena dipanggil untuk merayakan sebuah pernikahan yang tidak berguna.

Beroma melirik ke belakang dan ia langsung menjatuhkan gelasnya dengan wajah yang sangat kaget. "Ahhhhhh... Dewi dari segala legenda... Dewi Mortem..."

Semua legenda mulai bangkit dari tempat duduk mereka, lalu mereka mulai berlutut kepadanya penuh dengan kehormatan. "Dewi Mortem..."

"Biarkan aku memberimu sebuah kursi untuk duduk, Dewi Mortem." Beroma mengambil kursinya lalu ia memberikannya kepada Mortem, tetapi Mortem mengabaikannya dengan wajah yang kasar dan marah. "Hmph... Aku memilih untuk melayang."

"Ahh, baiklah. Saya memilih untuk berdiri juga." Beroma menendang kursinya mundur.

Beroma menoleh kepada para legenda yang berada di depannya. "Karena Dewi Mortem telah hadir di pernikahan, mari kita lanjutkan perayaan ini--"

"DIAMLAH, LEGENDA TOLOL!!!" Jawab Mortem dengan sangat kesal melihat perayaan yang tidak pantas untuk seorang Legenda. Mortem mendarat di atas karpet dengan wajah yang sangat kesal.

"HAHHH!?" Mereka semua mulai ketakutan, mereka langsung berlutut ke arah Mortem dengan sangat ketakutan.

"Perayaan pernikahan ini sangat tidak layak bagi seorang legenda yang sangat berpotensi..."

"Sepetinya semua ini hanya akan menghabiskan waktuku..."

"Maafkan kami, Dewi Mortem! Setidaknya... Beri tahu kami tentang perayaan pernikahan yang layak." Beroma mulai ketakutan.

"Yang layak ya...?" Mortem tersenyum dengan sangat jahat, ia ingin sekali bertarung dengan legenda murahan atau menurutnya itu seperti semut. Ia sudah lama tidak tertawa dengan penuh kesenangan bertarung dengan seseorang.

WOOOOSSHHHH!!!

"AHHHHHHH!!!" Seorang legenda terpental ke arah tembok, hingga tembok tersebut mulai berlubang besar. Legenda tersebut terkena Aura Crimson milik Mortem, sebuah sihir yang layak bagi dewa dan dewi.

Mortem menggerakan kedua lengan-nya kepada beberapa legenda dan mereka mulai terpental ke arah tembok-tembok oleh Aura Crimson Mortem. "HAHAHAHA!!! PERAYAAN LAYAK ITU SEPERTI PERTARUNGAN!!!" Mortem tertawa dengan penuh kesenangan.

Sementara waktu, pertarungan antara Shira dan Homura masih berlanjut, Shira telah mengalami luka bakar dengan sangat banyak di seluruh tubuhnya. "Hah... Homura, kau kuat sekali..."

"Hahaha!!! Kamu cukup menarik!!!" Homura menendang mundur Shira dengan sangat kuat hingga Shira terpental mundur. "Hee... Tapi, aku tidak berencana untuk kalah dalam pertarungan ini!"

"Baguslah!!! Aku suka semangat itu!" Homura bergerak menghampiri Shira dengan sangat cepat.

Tiba-tiba perut Homura terbelit oleh Light Binds dengan sangat cepat, hingga itu membuat Homura terkejut dan lengah. "Apa yang...!?"

Homura menoleh kepada Shira, dan seluruh tubuhnya bersinar seperti cahaya. "Aku akan menjadi lebih kuat di setiap pertarungan!!! LIGHT OF HOPE!!!" Sebuah cahaya mulai melindungi seluruh tubuhnya.

Shira menarik Homura ke arahnya dan ia langsung menendang wajah Homura dengan sangat keras, hingga Homura terdorong mundur, Homura menahan keseimbangnya dengan memukul tanah. "Sungguh luar biasa... Luka ini terlihat menyakitkan..." Homura mengusap darahnya yang berada di pipi kanannya.

Homura bergerak menghampiri Shira dan Shira bergerak menghampiri Homura dengan sangat cepat, mereka mulai memukul satu sama lain dengan sangat cepat. "FLAMING LOTUS!!!" Kedua lengan Homura terlindungi oleh api, lalu Homura memukul wajah Shira tetapi Shira menghidari-nya, lalu ia memukul perut Homura dengan sangat keras.

"Ugh...!" Homura tersenyum karena ia menemukan seorang legenda yang dapat melukainya. Shira menendang Homura mundur.

Homura menoleh kepada Shira yang menutup kedua matanya. "Kerahkan semuanya, Shira!!!"

Shira melompat dengan sangat tinggi. "LIGHT OF JUDGEMENT!!!" Shira menembak sihir cahaya cincin yang sangat besar menuju arah Homura.

"HAHAHA!!!" Homura tertawa dengan penuh kesenangan. Ia tiba-tiba membuat pedang yang sangat besar dari api-nya, ia langsung mengayunkan pedangnya untuk mencoba melindungi dirinya dari sihir Shira. "Blaze of Wisdom!"

Shira mulai merasa kelelahan karena memakai elemen cahayanya. Ia tiba-tiba terjatuh dan cahaya yang melindunginya mulai hilang dari tubuhnya. "Hah... Hah... Hah..."

Homura tersenyum dengan sangat puas karena bertarungan dengan seorang Saint yang cukup kuat. "Aku merasa sangat puas, aku sudah memikirkannya bahwa kamu akan menjadi partnerku, Shira." Homura mulai merasa sangat tertarik kepada Shira.

"H-Hebat... Shira sepertinya dapat melampuiku dengan Light of Hope-nya... Pertarungan yang sungguh hebat." Megumi merasa sangat terkesan dengan pertarungan itu.

Megumi melihat ke arah Homura yang sedang berjalan ke arah Shira. "Bahkan Homura juga sampai terluka cukup banyak, ini memang tidak biasa bahwa Alvin ini memang Saint yang sangat layak..." Megumi tersenyum.

Shira mulai bangkit dari tanah. "Aku menyerah... Batasanku hanya sampai disitu."

Kartu Shira dan Homura berhenti berputar, dan pemenangnya adalah Homura, kartu mereka masing-masing kembali ke saku celana mereka. "Hah... Hah..."

Homura mengeluarkan kartunya lalu ia menggantikan modenya menjadi mode Item untuk mengambil sebuah item penyembuh. Dua buah yang berbentuk seperti anggur dan apel muncul di depan Homura, Homura langsung mengambilnya. "Ini, Fruit of Stamina dan Fruit of Healing, buah yang dapet menyembuhkanmu dan staminamu." Homura memakan satunya, lalu satunya lagi ia berikan kepada Shira

Shira menangkapnya. "Terima kasih..." Shira langsung memakannya.

Mereka perlahan-lahan mulai pulih, Shira selagi memakan buah tersebut, ia mulai mengeluarkan kartu-nya untuk melihat sihirnya.

Shiratori Alvin - Element Light

All Light Magic

"Tidak kusangka bahwa disetiap pertarunganku... Aku sekarang bisa menggunakan semua sihir cahaya."

Homura mulai mendekat ke arah Shira, Shira bahkan bisa mencium aroma rambutnya yang sangat wangi, ia mulai kehilangan pertahannya. "Kau ini adalah Elemental Saint... Saint Light. Tentu saja kau akan memiliki semua elemen cahaya."

"B-Begitu..." Shira memasukan kartunya kembali, lalu ia mundur satu langkah.

Homura tersenyum. "Shiratori Alvin, maukah kau menjadi partnerku? Bersama dengan Megumi?"

"Partner?" Shira mulai kebingungan.

Megumi berjalan menghampiri Shira. "Partner itu sama saja seperti dengan guild, tetapi kita tidak mempunyai tempat guild, sistem ini direkomendasikan untuk seseorang yang sangat amat ingin bertarung dan berkelahi bersama."

"Maksimal seluruh partner itu sepuluh. Aku dan Homura ini partner dari Miracle of Hope!" Megumi tersenyum dan mengeluarkan jempolnya.

"Itu benar, dan kami ingin merekrutmu sebagai partner kita juga!" Homura tersenyum.

"Baiklah, aku ikut." Shira tersenyum.

"Bagus!" Homura dan Megumi terasa sangat senang, mereka mengeluarkan kartunya dan Shira juga mengeluarkan kartunya.

Mereka bertiga melempar kartu mereka ke atas tanah untuk merekrut Shira menjadi partner mereka.

"Aku Homura Ghifari merekrut Shiratori Alvin menjadi salah satu partner Miracle of Hope!" Homura menunjuk kartunya.

JWASSHHH!!!

Kartu mereka mulai bersinar, dan mulai melayang, lalu mereka mengambil kartu mereka masing-masing, lalu melihatnya.

"Hmmm..."

Partner:

Homura Ghifari

Megumi Ryouma

Shiratori Alvin

"Yay! Shira resmi menjadi partner dari Miracle of Hope! Ini memang hebat." Megumi tersenyum dan merasa sangat senang.

Chuu~

Tiba-tiba Homura mencium pipi kiri Shira, Shira dan Megumi langsung terkejut dan merasa sangat kaget melihat Homura dengan sangat tiba-tiba mencium pipi Shira. "AHHH!? APA YANG KAU LAKUKAN!?" Shira mundur lima langkah dari Homura selagi memegang pipi yang Homura cium, wajah Shira terlihat sangat merah.

"W-Wahhh!? Itu sebuah ciuman pipi...!" Megumi merasa sangat terkejut, ia menghalangi kedua matanya.

"Shiratori Alvin sepertinya aku mulai menyukaimu... Kau cukup menarik." Homura tersenyum dengan wajah yang sangat bisa di baca bahwa Homura menyukainya.

"Apa yang...? (Seorang gadis mencium pipi-ku...? Ini pertama kalinya... Aku sosok jomblo mendapat ciuman dari seorang gadis cantik) " Shira merasa sangat malu dan canggung.

JWASSSHHH!!!

Tiba-tiba Mortem muncul di belakang Homura. "... ..."

Mereka bertiga langsung menoleh kepada Mortem. "Hah?" Shira mulai kebingungan melihat Mortem.

Homura melirik kepada Mortem. "Ahh! Mama!" Homura tersenyum.

"Mama...!?" Shira mulai kebingungan.

Terpopuler

Comments

Irwan Pratama

Irwan Pratama

Like

2020-06-19

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1 - Dunia dimana Legenda itu ras
3 Chapter 2 - Pertarungan Pertama yang Sengit
4 Chapter 3 - Cahaya Harapan
5 Chapter 4 - Cerita tentang Dewa dan Dewi
6 Chapter 5 - Perasaan Api dan Cahaya
7 Chapter 6 - The Raid
8 Chapter 7 - Sihir-sihir
9 Chapter 8 - Turnamen Liga Legenia
10 Chapter 9 - Anak dengan darah Dewi dan Saint
11 Chapter 10 - Musuh yang sangat kuat akan datang
12 Chapter 10 - Musuh yang sangat kuat akan datang
13 Chapter 11 - Anak setengah Iblis dan Legenda
14 Chapter 12 - Pendekar Pedang yang sangat Kuat
15 Chapter 13 - Firasat Buruk
16 Chapter 14 - Ultra Power Legend
17 Chapter 15 - Latihan Keras
18 Chapter 16 - Saint Legenda
19 Chapter 17 - Pulau Langit Yuuwa
20 Chapter 18 - Iblis baik hati
21 Chapter 19 - Ilusi Dewi
22 Chapter 20 - Potensi Penuh
23 Chapter 21 - Saint Enchanted
24 Chapter 22 - Potensi penuhi Saint of Hope
25 Chapter 23 - Kekuatan yang tidak terkendali
26 Chapter 24 - Sekolah Akademi Stage SSS
27 Chapter 25 - Kekuatan Methode yang dahsyat
28 Chapter 26 - Kedatangan seorang Saint Elemental Zero
29 Chapter 27 - Mantra Sihir-Sihir
30 Chapter 28 - Selvia, Methode, dan Via menghilang!?
31 Chapter 29 - Kedatangan yang cukup terlambat
32 Chapter 30 - Rxeonal, raja iblis yang memiliki 3 nyawa abadi
33 Chapter 31 - Kekalahan yang membuat kemarahan dahsyat
34 Chapter 32 - Kebangkitan Kekuatan Methode yang sebenarnya
35 Chapter 33 - Nyawa terakhir dengan aksi kehancuran
36 Chapter 34 - Kehancuran
37 Chapter 35 - Salam Perpisahan
38 Chapter 36 - Surat Nikah
39 Chapter 37 - Menikmati momen
40 Chapter 38 - Eternal
41 Chapter 39 - Kebangkitan Alvin
42 Chapter 40 - Omni-Dewa
43 Chapter 41 - Mantra Pergabungan
44 Chapter 42 - Gerhana Matahari
45 Chapter 43 - Dunia tanpa dirimu
46 Chapter 44 - Kehidupan kedua
47 Chapter 45 - Perjalanan baru
48 Chapter 46 - Neraka Astral
49 Chapter 47 - Lari dari Dunia Astral
50 Chapter 48 - Kembali Bertemu
51 Chapter 49 - Pesta
52 Chapter 50 - Undangan untuk para Saints
53 Chapter 51 - Dimensi Saint
54 Chapter 52 - Tidak memihak siapapun
55 Chapter 53 - Rencana Masa Depan
56 Chapter 54 - Temple of the Saint
57 Chapter 55 - Kekuatan asli dari semua jantung Saints
58 Chapter 56 - Damai, tapi dimusuhi
59 Chapter 57 - Comeback
60 Chapter 58 - Perayaan dan Pesta
61 Chapter 59 - Bunga-bunga hangat
62 Chapter 60 - Sesuatu yang harus diperjuangkan
63 Chapter 61 - Saint Hybrid
64 Chapter 62 - Xuusuatouri
65 Chapter 63 - Shuri
66 Chapter 64 - The Truth is...?
67 Chapter 65 - Jawaban terdapat dimana-mana
68 Chapter 66 - Waktu dan Ilusi
69 Chapter 67 - Homura vs Homuze
70 Chapter 68 - Api-Api yang bergejolak Tinggi
71 Chapter 69 - Pergabungan Lagi?
72 Chapter 70 - Pertarungan Klimaks antara kedua Dewa
73 Chapter 71 - Pemulaian Baru
74 Chapter 72 - Mimpi yang akan Datang
75 Chapter 73 - Sesuatu yang tidak diharapkan
76 Chapter 74 - Hancurkanlah semuanya!
77 Chapter 75 - Pembawa Peperangan
78 Chapter 76 - Ahli Sihir Rahasia
79 Chapter 77 - Strategi dan Kerja Sama
80 Chapter 78 - Tepat dalam Waktunya
81 Chapter 79 - Keunggulan dan Kecerdasan Syna
82 Chapter 80 - Syna Vs Arika! Pertarungan Kecerdasan melawan Kekuatan
83 Chapter 81 - Wujud Saint God Pertama
84 Chapter 82 - Dewa Kegelapan yang bangkit dari tidurnya
85 Chapter 83 - Super Eclipse Blaze
86 Chapter 84 - Segel
87 Chapter 85 - Kita Bersama...! Hidup dengan Damai...!
88 Chapter 86 - The God of Oath (I)
89 Chapter 87 - The God of Oath (II)
90 Chapter 88 - The God of Oath (III)
91 Chapter 89 - A New God for Touri
92 Chapter 90 - Upacara Resmi
93 Chapter 91 - Omni-Touri
94 Chapter 92 - Pesta Meriah! Yahoo!
95 Chapter 93 - Permainan tangguh untuk para Legenda
96 Chapter 94 - Saint Tracer dan Seven Deadly Sword of Sins
97 Chapter 95 - Segalanya
98 Chapter 96 - Lihatlah lebih tinggi lagi
99 Chapter 97 - Sampah di planet Agimuragi
100 Chapter 98 - Keluarga Durhaka
101 Chapter 99 - Kuroshin vs Alvin, Crimson Vs Dark Crimson
102 Chapter 100 - Gerhana Bulan
103 Chapter 101 - Ritual Shinigami
104 Chapter 102 - Kontrak Clare
105 Chapter 103 - Masa lalu seorang Saint Tracer
106 Chapter 104 - Demi Air Suci
107 Chapter 105 - Persiapan untuk menjalankan rencana
108 Chapter 106 - Informasi lebih tentang Arata dan Shin
109 Chapter 107 - Membawa seorang keluarga pulang
110 Chapter 108 - Tidak ada satupun Legenda yang harus ditinggal
111 Chapter 109 - Mugen no Kensei
112 Chapter 110 - Penyerangan putus asa
113 Chapter 111 - Rencana Kedua
114 Chapter 112 - Sang Pemilik Tujuh Dosa Besar
115 Chapter 113 - Pemanggilan dari Alam Lain
116 Chapter 114 - Kuro Vs Alvin, Dua Mortal terkuat akhirnya bertarung
117 Chapter 115 - Generasi Baru untuk Shiratori dan Ghifari
118 Chapter 116 - Arwah-Arwah yang Berkumpul
119 Chapter 117 - Kekacauan di Pantai
120 Chapter 118 - Malam yang Kacau
121 Chapter 119 - Elf
122 Chapter 120 - Menuju Desa Saint
123 Chapter 121 - Desa dimana para Saint tinggal
124 Chapter 122 - Bebaskanlah
125 Chapter 123 - Makhluk Hidup di wilayah Oath
126 Chapter 124 - Hyugen
127 Chapter 125 - Tidak ada kata untuk Putus Asa
128 Chapter 126 - Kekuatan dahsyat dari seorang Ras Dengel
129 Chapter 127 - Pertarungan Serius Shira melawan Hyugen
130 Chapter 128 - Teruslah Berjuang!
131 Chapter 129 - Pertarungan Shira yang mampu menghancurkan Semesta
132 Chapter 130 - Dosa yang dikumpulkan menjadi Satu
133 Chapter 131 - Kemampuan dan Kecerdasan Haruki
134 Chapter 132 - Cara agar Weapon of Saint Heroes terjaga aman
135 Chapter 133 - Rencana yang sudah direncanakan sejak awal
136 Chapter 134 - Masalah yang seharusnya dikhawatirkan oleh Dewa
137 Chapter 135 - Pengalaman Bertarung
138 Chapter 136 - Selamatkanlah yang kalian bisa
139 Chapter 137 - Legenda yang ditinggal
140 Chapter 138 - Dua Pihak dan Dua Rencana
141 Chapter 139 - Seperti biasanya
142 Chapter 140 - Giant
143 Chapter 141 - Apakah bangkit? Apakah tercegah?
144 Chapter 142 - Umpan
145 Chapter 143 - Kerahkan semua yang kita miliki!
146 Chapter 144 - Grimoire of Oath
147 Chapter 145 - Pertarungan yang Berat Sebelah
148 Chapter 146 - Lebih Baik Kehilangan Satu
149 Chapter 147 - Pahlawan
150 Chapter 148 - Batu Nisan
151 Chapter 149 - Mengurus Diri Sendiri
152 Chapter 150 - Dimensi
153 Chapter 151 - Alternatif
154 Chapter 152 - Palsu dan Asli
155 Chapter 153 - Haruka
156 Chapter 154 - Waktu yang Terbatas
157 Chapter 155 - True Dimensional Cage
158 Chapter 151 - Permulaan Baru
159 Chapter 152 - Pilihan Sulit
160 Chapter 153 - Di Tengah Gelap dan Terang
161 Chapter 154 - Hati yang Tersentuh
162 Chapter 155 - Puncak Perjalanan
163 Chapter 156 - Roh
164 Chapter 157 - Melodi Alam yang Abadi
165 Chapter 158 - Memori Pohon Kuno
166 Chapter 159 - Sang Nelayan dan Cerita Lautan
167 Chapter 160 - Memori Alam dan Rencana Baru
Episodes

Updated 167 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1 - Dunia dimana Legenda itu ras
3
Chapter 2 - Pertarungan Pertama yang Sengit
4
Chapter 3 - Cahaya Harapan
5
Chapter 4 - Cerita tentang Dewa dan Dewi
6
Chapter 5 - Perasaan Api dan Cahaya
7
Chapter 6 - The Raid
8
Chapter 7 - Sihir-sihir
9
Chapter 8 - Turnamen Liga Legenia
10
Chapter 9 - Anak dengan darah Dewi dan Saint
11
Chapter 10 - Musuh yang sangat kuat akan datang
12
Chapter 10 - Musuh yang sangat kuat akan datang
13
Chapter 11 - Anak setengah Iblis dan Legenda
14
Chapter 12 - Pendekar Pedang yang sangat Kuat
15
Chapter 13 - Firasat Buruk
16
Chapter 14 - Ultra Power Legend
17
Chapter 15 - Latihan Keras
18
Chapter 16 - Saint Legenda
19
Chapter 17 - Pulau Langit Yuuwa
20
Chapter 18 - Iblis baik hati
21
Chapter 19 - Ilusi Dewi
22
Chapter 20 - Potensi Penuh
23
Chapter 21 - Saint Enchanted
24
Chapter 22 - Potensi penuhi Saint of Hope
25
Chapter 23 - Kekuatan yang tidak terkendali
26
Chapter 24 - Sekolah Akademi Stage SSS
27
Chapter 25 - Kekuatan Methode yang dahsyat
28
Chapter 26 - Kedatangan seorang Saint Elemental Zero
29
Chapter 27 - Mantra Sihir-Sihir
30
Chapter 28 - Selvia, Methode, dan Via menghilang!?
31
Chapter 29 - Kedatangan yang cukup terlambat
32
Chapter 30 - Rxeonal, raja iblis yang memiliki 3 nyawa abadi
33
Chapter 31 - Kekalahan yang membuat kemarahan dahsyat
34
Chapter 32 - Kebangkitan Kekuatan Methode yang sebenarnya
35
Chapter 33 - Nyawa terakhir dengan aksi kehancuran
36
Chapter 34 - Kehancuran
37
Chapter 35 - Salam Perpisahan
38
Chapter 36 - Surat Nikah
39
Chapter 37 - Menikmati momen
40
Chapter 38 - Eternal
41
Chapter 39 - Kebangkitan Alvin
42
Chapter 40 - Omni-Dewa
43
Chapter 41 - Mantra Pergabungan
44
Chapter 42 - Gerhana Matahari
45
Chapter 43 - Dunia tanpa dirimu
46
Chapter 44 - Kehidupan kedua
47
Chapter 45 - Perjalanan baru
48
Chapter 46 - Neraka Astral
49
Chapter 47 - Lari dari Dunia Astral
50
Chapter 48 - Kembali Bertemu
51
Chapter 49 - Pesta
52
Chapter 50 - Undangan untuk para Saints
53
Chapter 51 - Dimensi Saint
54
Chapter 52 - Tidak memihak siapapun
55
Chapter 53 - Rencana Masa Depan
56
Chapter 54 - Temple of the Saint
57
Chapter 55 - Kekuatan asli dari semua jantung Saints
58
Chapter 56 - Damai, tapi dimusuhi
59
Chapter 57 - Comeback
60
Chapter 58 - Perayaan dan Pesta
61
Chapter 59 - Bunga-bunga hangat
62
Chapter 60 - Sesuatu yang harus diperjuangkan
63
Chapter 61 - Saint Hybrid
64
Chapter 62 - Xuusuatouri
65
Chapter 63 - Shuri
66
Chapter 64 - The Truth is...?
67
Chapter 65 - Jawaban terdapat dimana-mana
68
Chapter 66 - Waktu dan Ilusi
69
Chapter 67 - Homura vs Homuze
70
Chapter 68 - Api-Api yang bergejolak Tinggi
71
Chapter 69 - Pergabungan Lagi?
72
Chapter 70 - Pertarungan Klimaks antara kedua Dewa
73
Chapter 71 - Pemulaian Baru
74
Chapter 72 - Mimpi yang akan Datang
75
Chapter 73 - Sesuatu yang tidak diharapkan
76
Chapter 74 - Hancurkanlah semuanya!
77
Chapter 75 - Pembawa Peperangan
78
Chapter 76 - Ahli Sihir Rahasia
79
Chapter 77 - Strategi dan Kerja Sama
80
Chapter 78 - Tepat dalam Waktunya
81
Chapter 79 - Keunggulan dan Kecerdasan Syna
82
Chapter 80 - Syna Vs Arika! Pertarungan Kecerdasan melawan Kekuatan
83
Chapter 81 - Wujud Saint God Pertama
84
Chapter 82 - Dewa Kegelapan yang bangkit dari tidurnya
85
Chapter 83 - Super Eclipse Blaze
86
Chapter 84 - Segel
87
Chapter 85 - Kita Bersama...! Hidup dengan Damai...!
88
Chapter 86 - The God of Oath (I)
89
Chapter 87 - The God of Oath (II)
90
Chapter 88 - The God of Oath (III)
91
Chapter 89 - A New God for Touri
92
Chapter 90 - Upacara Resmi
93
Chapter 91 - Omni-Touri
94
Chapter 92 - Pesta Meriah! Yahoo!
95
Chapter 93 - Permainan tangguh untuk para Legenda
96
Chapter 94 - Saint Tracer dan Seven Deadly Sword of Sins
97
Chapter 95 - Segalanya
98
Chapter 96 - Lihatlah lebih tinggi lagi
99
Chapter 97 - Sampah di planet Agimuragi
100
Chapter 98 - Keluarga Durhaka
101
Chapter 99 - Kuroshin vs Alvin, Crimson Vs Dark Crimson
102
Chapter 100 - Gerhana Bulan
103
Chapter 101 - Ritual Shinigami
104
Chapter 102 - Kontrak Clare
105
Chapter 103 - Masa lalu seorang Saint Tracer
106
Chapter 104 - Demi Air Suci
107
Chapter 105 - Persiapan untuk menjalankan rencana
108
Chapter 106 - Informasi lebih tentang Arata dan Shin
109
Chapter 107 - Membawa seorang keluarga pulang
110
Chapter 108 - Tidak ada satupun Legenda yang harus ditinggal
111
Chapter 109 - Mugen no Kensei
112
Chapter 110 - Penyerangan putus asa
113
Chapter 111 - Rencana Kedua
114
Chapter 112 - Sang Pemilik Tujuh Dosa Besar
115
Chapter 113 - Pemanggilan dari Alam Lain
116
Chapter 114 - Kuro Vs Alvin, Dua Mortal terkuat akhirnya bertarung
117
Chapter 115 - Generasi Baru untuk Shiratori dan Ghifari
118
Chapter 116 - Arwah-Arwah yang Berkumpul
119
Chapter 117 - Kekacauan di Pantai
120
Chapter 118 - Malam yang Kacau
121
Chapter 119 - Elf
122
Chapter 120 - Menuju Desa Saint
123
Chapter 121 - Desa dimana para Saint tinggal
124
Chapter 122 - Bebaskanlah
125
Chapter 123 - Makhluk Hidup di wilayah Oath
126
Chapter 124 - Hyugen
127
Chapter 125 - Tidak ada kata untuk Putus Asa
128
Chapter 126 - Kekuatan dahsyat dari seorang Ras Dengel
129
Chapter 127 - Pertarungan Serius Shira melawan Hyugen
130
Chapter 128 - Teruslah Berjuang!
131
Chapter 129 - Pertarungan Shira yang mampu menghancurkan Semesta
132
Chapter 130 - Dosa yang dikumpulkan menjadi Satu
133
Chapter 131 - Kemampuan dan Kecerdasan Haruki
134
Chapter 132 - Cara agar Weapon of Saint Heroes terjaga aman
135
Chapter 133 - Rencana yang sudah direncanakan sejak awal
136
Chapter 134 - Masalah yang seharusnya dikhawatirkan oleh Dewa
137
Chapter 135 - Pengalaman Bertarung
138
Chapter 136 - Selamatkanlah yang kalian bisa
139
Chapter 137 - Legenda yang ditinggal
140
Chapter 138 - Dua Pihak dan Dua Rencana
141
Chapter 139 - Seperti biasanya
142
Chapter 140 - Giant
143
Chapter 141 - Apakah bangkit? Apakah tercegah?
144
Chapter 142 - Umpan
145
Chapter 143 - Kerahkan semua yang kita miliki!
146
Chapter 144 - Grimoire of Oath
147
Chapter 145 - Pertarungan yang Berat Sebelah
148
Chapter 146 - Lebih Baik Kehilangan Satu
149
Chapter 147 - Pahlawan
150
Chapter 148 - Batu Nisan
151
Chapter 149 - Mengurus Diri Sendiri
152
Chapter 150 - Dimensi
153
Chapter 151 - Alternatif
154
Chapter 152 - Palsu dan Asli
155
Chapter 153 - Haruka
156
Chapter 154 - Waktu yang Terbatas
157
Chapter 155 - True Dimensional Cage
158
Chapter 151 - Permulaan Baru
159
Chapter 152 - Pilihan Sulit
160
Chapter 153 - Di Tengah Gelap dan Terang
161
Chapter 154 - Hati yang Tersentuh
162
Chapter 155 - Puncak Perjalanan
163
Chapter 156 - Roh
164
Chapter 157 - Melodi Alam yang Abadi
165
Chapter 158 - Memori Pohon Kuno
166
Chapter 159 - Sang Nelayan dan Cerita Lautan
167
Chapter 160 - Memori Alam dan Rencana Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!