Chapter 2 - Pertarungan Pertama yang Sengit

Shira dan Megumi sedang berjalan di kota Legenia selagi melihat-lihat sekitar mereka, banyak sekali legenda yang sangat berbeda dan juga menggunakan bermacam-macam pakaian yang unik. Dan bahkan class mereka sudah tentu akan berbeda.

"Kota ini lebih besar dan tidak sesuai dengan ekspetasi-ku..." Shira melihat-lihat sekitar dengan terkejut.

"Tentu saja, kota ini adalah ibu kota untuk para Legenda. Seluruh kota ini terlindungi oleh Force Barrier. Lihatlah, aku bahkan tidak bisa melukai-mu." Megumi memukul perut Shira dengan sangat keras, hingga Shira tidak merasakan pukulan tersebut.

"Leh ugha... Benar juga." Shira terkejut.

"Benar 'kan?" Megumi tertawa.

"Ngomong-ngomong, dimana kamu akan mulai, Shira? Aku akan menjadi guide-mu." Megumi tersenyum, lalu ia menggerakan ekor-nya ke kiri dan ke kanan

"Baiklah... Aku butuh uang 'kan? Bagaimana cara aku mendapatkan-nya?" Tanya Shira dengan sangat serius.

"Itu gampang, kamu hanya harus melihat-nya di map, lalu cari tempat quest dan bam! Kamu akan mendapatkan Berlian!"

"Mata uang kota ini adalah Legenia's Diamond! Bisa disingkat dengan LD." Megumi tersenyum.

"Begitu ya..." Shira mengeluarkan kartu-nya, lalu ia mengubah-nya menjadi mode Map agar ia bisa mencari tempat baju untuk para Legenda, karena baju yang ia pakai sekarang cukup menarik perhatian untuk para Legenda yang sedang berjalan.

"Hmm, bagaimana kalau kita pergi berbelanja sebuah baju?" Shira tersenyum.

"Itu ide bagus! Baju kamu 'kan terlihat sangat aneh sekali." Megumi tertawa dengan terbahak-bahak.

"Diamlah..."

"Tapi apakah kau punya LD?" Tanya Megumi.

"Hmmm... Entahlah, caranya untukku melihat Diamond-ku gimana?" Tanya Shira dengan kebingungan.

"Itu gampang, kartu itu mempunyai mode itu juga."

"Benarkah?" Shira melihat kartu tersebut lalu ia mengganti mode tersebut menjadi mode uang. Dan ternyata ada 500 diamond di kartu-nya.

"Whoa... 500 diamond, apakah ini cukup untuk membeli baju?" Tanya Shira.

"Tentu saja, biasanya harga baju itu rata-rata diatas 100 LD." Megumi tersenyum.

"Baiklah, ayo kita pergi." Shira dan Megumi bergegas pergi ke toko baju untuk membeli sebuah baju baru. Shira mulai berpikir jika ia bisa menukarkan baju-nya untuk baju legenda.

***

KRING!!! KRING!!!

Suara lonceng ketika pintu toko baju di buka, Shira dan Megumi mulai melihat baju-baju yang tersedia dan ternyata banyak sekali.

Bahkan banyak sekali Legenda yang sedang mengantri di tempat pembelian, Shira mulai merasa lega berada di dalam toko tersebut karena sebuah sensasi udara yang dingin.

"Dingin sekali... Ini seperti AC saja..." Shira tersenyum.

"Tentu saja, setiap toko pasti akan mempunyai AC." Megumi menunjukan sebuah kepala Beruang putih yang sedang menghembuskan udara dingin.

"(Gila... AC disini memang mengerikan...)" Shira merasa sangat terkejut.

Tiba-tiba seorang pemilik toko menghampiri Megumi dengan wajah yang sangat senang bahwa dia telah datang berkunjung. "Ahh, Megumi, kamu akhirnya datang lagi!"

"Halo, paman! Aku dan paman disebelahku datang ke sini untuk membeli baju baru~" Megumi tersenyum.

"Hmm?" Pemilik toko itu melirik ke wajah Shira, lalu Shira tersenyum. "Ahaha...Apa kabar..."

"Kamu seorang Saint Legenda!? Gilaa... Masih ada Legenda yang berani untuk menjadi Saint..." Pemilik toko itu merasa sangat terkejut melihat sebuah Saint Legend, ia langsung menghampiri Shora dan mulai menggandeng tangan kanan-nya.

"Siapa nama-mu!?"

"S-Shiratori Alvin... Bisa dipanggil Shira. " Shira terkekeh.

"Kamu datang kesini untuk membeli baju Saint Legenda milik-ku?!"

"I-Iya." Shira tersenyum.

"Paman Porugi, dia ini teman-ku loh." Megumi tertawa dengan sangat senang, tiba-tiba Porugi langsung terkejut bahwa Shira ini adalah teman Megumi.

"Kamu juga teman Megumi!? Kamu boleh untuk mengambil baju apapun yang kamu mau, itu gratis!" Porugi memberikan diskon 100% kepada seseorang yang telah berteman dengan Megumi.

"Hahh..!?" Shira merasa sangat terkejut, lalu kedua bola mata-nya melirik ke arah Megumi yang sedang tersenyum dengan sangat imut. "(Gadis ini cukup membantu juga... Kerja bagus, loli!) "

"T-Terima kasih..." Shira tersenyum.

Mereka menghabiskan hampir 1 jam melihat-lihat baju untuk Neko Legenda dan Saint Legenda, Megumi membutuhkan baju Neko Legenda yang beratribut kecepatan agar ia bisa menyerang musuh dengan kecepatan-nya.

"Sepertinya aku akan memilih baju keren berwarna ungu ini." Shira mengambil baju tersebut.

"Hmmm... Baju Saint Legenda Stage 3, ya...?" Porugi tersenyum.

"Stage...?" Shira mulai kebingungan tentang stage, mungkin yang ia maksud Stage itu adalah Level.

"Ohh, itu seperti sebuah level." Megumi tersenyum.

"Atribut baju-mu itu memiliki defense yang cukup besar dan juga strength yang seimbang. Setiap stage pasti memiliki atribut yang seimbang, kau tau?" Megumi tersenyum.

"Dan bahkan, baju stage 3 itu dimana baju itu telah mempunyai Unique Magic sendiri." Porugi tersenyum.

"Baiklah... Aku mengerti!" Shira tersenyum.

"Porugi, aku ambil yang ini." Shira mengeluarkan kartu-nya lalu ia menempalkan-nya di baju tersebut. Cara untuk membeli baju itu adalah dimana kedua kartu pembeli dan penjual menunjukan mode uang kepada satu sama lain, tetapi karena Shira mendapatkan-nya gratis, ia langsung menempelkan kartu-nya di baju tersebut.

"Equipment!" Shira menggantikan kartu-nya menjadi mode equipment dimana ia bisa ganti baju dengan sangat cepat menggunakan mode itu.

Ia melihat baju baru-nya, lalu ia menekan baju tersebut, dan baju-nya langsung tergantikan oleh baju baru-nya.

Twillight Fierce - Saint Armor stage 3

Defense - A

Strength - A+

Unique Magic - The Dark Pierce

"Wahh... Terlihat keren~" Megumi tertawa.

"Itu terlihat pas untuk-mu, Shira." Porugi mengeluarkan jempol-nya.

"Unique Magic ini... Apa maksud-nya?" Tanya Shira dengan sangat kebingungan.

"Ahh... Kedua sarung tangan-mu itu bisa membuat sebuah pedang kegelapan tanpa henti dan tidak ada batas, tetapi... setiap 5 detik itu akan menghilang." Porugi tersenyum.

"Itu hebat sekali." Shira menggerakan kedua lengan-nya.

SRIINGG!!!

Shira mengeluarkan dua pedang kegelapannya. "Leh ugha...!!!" Shira merasa sangat terkejut dan senang melihatnya.

"Lihatlah punyaku, Shira!" Megumi tersenyum.

Shira melirik kepada Megumi dan ia langsung terkejut dengan sangat kaget karena Megumi menggunakan baju baru yang sangat keren. "L-Leh ugha!!!"

"Bahan-nya terlihat mahal sekali..." Shira merasa sangat terkejut.

"Ini baju Neko Legenda stage 4." Megumi melihat baju-nya dan juga atribut baju tersebut di kartu-nya.

Plantinum Barrier - Neko armor stage 4

Defense - B+

Speed - A++

Physical - B++

Unique Magic - Speed of Plantinum

Shira melihat kartu-nya, lalu ia merasa sangat terkejut melihat atribut yang sangat bagus. "Kecepatan adalah caramu berkelahi ya?"

"Iyap!" Megumi mengangguk.

"Kalian berdua berbau seperti mobil yang baru saja di ganti warna-nya. Kalian siap untuk berpetualang!!!" Porugi tertawa dengan sangat senang.

"Terima kasih, paman!" Megumi mengganguk lalu ia memeluk Porugi.

"Sama-sama, nak..." Porugi mengusap rambut Megumi, Shira melihat kedua tangan-nya dengan wajah yang sangat serius. "Porugi, terima kasih telah memberiku baju gratis ini..."

"Sama-sama, semoga beruntung diluar sana." Porugi tersenyum.

***

Shira sedang melihat-lihat stats-nya dan itu terlihat masih sama, sedangkan Megumi sedang melihat-lihat seluruh kota. Sesuatu yang sangat penasaran mulai menanggu pikiran Shira.

Itu tentang Porugi yang tiba-tiba memberi mereka berdua baju gratis, padahal Megumi bilang baju stage 3 ke atas itu berharga 10.000 Diamond lebih, dan Porugi memberikan-nya begitu saja tanpa sebuah bayaran.

"Megumi, aku ingin menanyakan-mu tentang sesuatu."Shira melirik kepada Megumi.

"Dan itu...?" Tanya Megumi dengan wajah yang penasaran.

"Mengapa Porugi memberikan kita baju stage 3 ke atas dengan harga gratis? Apakah kamu berkaitan sesuatu dengan-nya?" Tanya Shira

Megumi tersenyum, lalu mereka tiba-tiba berhenti di depan patung yang sangat besar, patung-patung itu melihatkan dewa dan dewi yang sedang bertarung. "Sebenarnya Porugi itu termasuk budak kakek moyang-ku."

"Kakek moyang?!" Shira merasa sangat terkejut.

"Iya, dia adalah dewa dari segala semesta. Dewa yang membuat seluruh dunia ini menjadi nyata... Bersama dengan istri-nya, seorang Dewi dari segalanya juga." Megumi menunjuk patung tersebut dengan wajah yang serius.

Shira menoleh kepada patung tersebut, lalu ia merasa tidak bisa berkata satu katapun karena sebuah dewa-dewi yang berkelahi. "Kenapa mereka berkelahi?"

"Untuk menyelamatkan dunia baru ini, dan juga membuat dunia baru ini menjadi kenyataan. Mereka melakukan pertarungan akhir demi kedamaian." Megumi tersenyum.

"Begitu... Mereka dimana sekarang?"

"Menanyakan hal yang mustahil itu tidak akan pernah selalu dijawab, Shira..." Megumi terkekeh, dan merasa sangat ingin menemui kedua dewa dan dewi itu karena kedua-nya adalah nenek dan kakek moyang Megumi.

Megumi menunduk kepada patung tersebut seperti berterima kasih kepada-nya. "Hari ini sepertinya hari yang cukup damai lagi, kakek... Nenek..."

Shira mengikuti Megumi dengan menunduk kepada patung tersebut, dan ia tiba-tiba menemukan nama mereka di batu yang besar di sebelah patung kaki mereka. "Korrina Comi... Alvin Ghifari...?"

"Iya, mereka adalah nama dari kedua dewa dewi itu."

"Begitu ya..."

Megumi mengusap air mata-nya yang hampir menetes, ia langsung melirik kepada Shira dengan wajah yang bersemangat. "Bagaimana kalau kita buka mode sihir kamu di toko sihir?"

"Wahh! Boleh juga tuh!" Shira mengangguk dengan penuh semangat.

Mereka berdua pergi menghampiri toko sihir untuk mencari sebuah sihir yang cocok untuk Shira, toko sihir itu terletak dekat dengan patung-patung itu.

KRING!!! KRING!!!

Suara lonceng pintu toko, Shira langsung merasa sangat terkejut melihat banyak sekali kertas dan juga buku sihir di dalam rak-rak tersebut. Ia merasa berada di perpustakaan, tetapi buku-buku itu bukan buku biasa, tetapi buku-buku itu adalah buku sihir, mantra, dan summoning. Buku mengeluarkan monster dan tunggangan juga bahkan ada, kecuali mengeluarkan jodoh dan melupakan mantan.

"Selamat datang." Para maid mulai menyambut mereka dengan menunduk kepala mereka kepada Shira dan Megumi.

Megumi menunjuk tempat buku sihir element kepada Shira. "Shira, karena kamu belum mempunyai elemen apapun, toko ini menyediakan elemen gratis dengan cara memutarkan roda itu." Megumi menunjukan roda putar yang tertulis *Hanya untuk legenda yang tidak mempunyai elemen.*

"Wahhh..." Shira dan Megumi bergerak menghampiri roda putar itu, Shira merasa sangat bersemangat melihat banyak sekali elemen di roda putar tersebut.

"Jadi ini sekali coba ya?" Tanya Shira.

"Tentu! Semoga beruntung, aku akan mencarikan sihir yang murah dan juga bagus untuk-mu." Megumi berjalan pergi menghampiri buku-buku sihir untuk Saint Legenda.

"Hoki itu hanyalah mutlak... Aku tahu bahwa isekai bukanlah dunia yang memiliki game gacha..." Shira terus menurus berkata ini bukan gacha, selagi memutarkan roda putar itu dengan sangat kuat, hingga roda putar itu berputar dengan sangat cepat.

Shira menutup kedua mata-nya dan berharap untuk mendapatkan elemen yang ia inginkan, yaitu elemen Light.

Jrettt...

Suara roda putar itu mulai berhenti, jantung Shira mulai berdetak dengan sangat cepat. "CAHAYA!!!" Shira membuka kedua mata-nya dan ternyata ia mendapatkan elemen cahaya dan itu adalah elemen yang sangat ia inginkan. "LUCKY!!!" Shira mulai melompat dua kali dengan sangat senang.

Shira mengeluarkan kartu-nya, lalu ia memasukan kartu-nya ke dalam box yang berada di depan-nya. Kartu Shira mulai bersinar, lalu ia melihat kembali stats-nya.

Ternyata elemen-nya mulai menjadi elemen cahaya. "Elemen cahaya dan juga memiliki unique magic shadow pierce... Ini sepertinya akan menarik."

"Shira." Megumi menghampiri Shira dengan memegang 2 scroll berisi sihir yang cocok untuk Shira.

"Gimana? Kamu dapat elemen apa?" Tanya Megumi dengan penasaran.

"Cahaya." Shira tersenyum selagi mengeluarkan sebuah cahaya sinar dari jari-jarinya.

"Cahaya ya?! Hebat, sepertinya kamu memiliki kombinasi yang sangat sempurna seperti cahaya dan kegelapan." Megumi tersenyum.

"Ini, sihir yang pas untuk dirimu, Shira. Jangan dipikirkan tentang membayar karena aku telah membayarnya." Megumi memberikan kedua scroll itu.

Shira merasa sangat bersalah karena Megumi lah yang telah membayar kedua scroll itu. "Ehh, aku akan mengganti---"

"Tidak usah, ambil saja." Megumi tersenyum.

"Terima kasih banyak." Shira tersenyum, lalu ia melihat kedua scroll itu.

"Swords Disc dan Magic Manipulation... Sihir yang cukup unik." Shira merasa sangat terkejut melihat itu.

"Di Yuusuatouri tidak ada yang namanya dengan bersantai, jika kamu bersantai tanpa berlatih, itu sama saja mengancam dirimu untuk bunuh diri." Megumi tersenyum.

Shira mengangguk, lalu ia mengganti mode kartu-nya menjadi mode sihir. Shira memasukan kedua scroll tersebut ke dalam kartu-nya dan kartu milik Shira langsung bersinar, itu artinya penambahan sebuah sihir telah berhasil.

Magic - Saint Legend

Swords Disc

Magic Manipulation

"Praktis banget dah... Kartu ini memang hebat." Shira menatap kartu tersebut.

"Tentu saja, kartu plantinum itu memiliki banyak sekali mode."

"Begitu ya..."

Tiba-tiba kartu Megumi keluar dari saku-nya dengan tiba-tiba, lalu kartu tersebut mulai terjatuh di atas lantai dan memperlihatkan sebuah rumah besar yang sedang diserang. "Oh tidak...!" Megumi merasa sangat kaget melihat itu.

"Huh!? Kartu ini juga bisa melihatkan sebuah gambaran---"

"IBU!!! AYAH!!!" Megumi lari keluar dengan sangat cepat, hingga kartu-nya langsung terbang menghampiri-nya.

"Apa yang terjadi!?" Shira lari menghampiri Megumi dengan sangat cepat.

Seketika Shira keluar dari toko tersebut, ia melihat Megumi sedang melompati beberapa atap toko dan rumah-rumah. "Dia mau kemana...?!"

***

Megumi mendarat di atas rumah besar-nya dan ia melihat beberapa prajurit bertopeng memasuki rumah-nya. "Guild sialan!!!" Ternyata segerombolan prajurit bertopeng itu berasal dari guild The Exhausted

Megumi melompat menghampiri taman-nya. "Dengarkanlah hati-ku yang dingin ini, tiuplah mereka menjadi potongan yang sangat kecil!!! HACKING WIND"

5 prajurit bertopeng itu terkena sihir milik Megumi. Mereka langsung terpotong menjadi bagian-bagian kecil seperti daging sapi yang di cabik-cabik. Megumi mendarat dengan sangat sempurna.

Tiba-tiba dua legenda mulai menyerang Megumi dari belakang menggunakan pedang mereka.

CLAAAANG!!!

Megumi dengan sangat cepat melakukan sebuah serangan balik menggunakan pedang-nya. "Energi sihir kalian bisaku rasakan!!!"

"Tapi bisakah kamu merasakan ini!? EARTHBLAST!!!" Seorang legenda bertopeng coklat menendang tanah yang ia injak, lalu mengeluarkan sihir tanah.

Megumi menoleh ke belakang dan melihat batu itu sedang terbang menghampiri-nya. "Sialan---"

...

...

"Sword Disc!" Shira memutar pedang bayangannya seperti angin topan, ia dengan cepat melempar pedang berputarnya ke arah batu itu.

BRAAKKK!!!

Pedang itu dengan cepat membelah batu-batu itu menjadi bagian yang sangat kecil. "Maaf, aku terlambat, Megumi."

"Shira...!?" Megumi merasa sangat terkejut.

Shira menoleh kepada prajurit bertopeng itu. "Hei, menyakiti seorang gadis kecil itu tidaklah adil, biarkan diriku ini memberi kalian pelajaran yang berat." Shira mulai bersiap untuk bertarung dengan wajah penuh percaya diri.

"Kau cukup mempunyai nekat yang kuat, pak tua..." Legenda itu lari menghampiri Shira.

Shira melirik kepada Megumi. "Kau serahkan Legenda bertopeng coklat ini kepada diriku, kamu urus keluargamu itu." Shira menendang Legenda itu dengan sangat kuat, tetapi Legenda tersebut memegang kaki-nya dengan sangat kuat.

"Halo, namaku Zered... Kamu siap untuk merasakan kesakitan!?" Zered tersenyum.

"Sial!" Shira mengeluarkan kedua pedang bayangan-nya lalu ia menggunakan sihir Sword Disc menuju arah Zered.

TRAKK!!!

Kedua pedang yang Shira lempar tidak berguna untuk Zered

"Cih! Itu tidak berguna!" Zered tersenyum dengan sangat naif karena ia terlindungi oleh sihir Rocky Skin dimana sihir itu mampu membuat kulitnya menjadi sebuah batu yang keras.

Shira berputar lalu ia menendang wajah Zered, dan Zered langsung terpental mundur. "Kau kuat juga, pak tua..."

"(Seluruh tubuhku terasa sangat berat... Sepertinya pertarungan pertamaku tidak akan bertahan lama.)" Shira mulai berkeringat, padahal pertarungan baru saja di mulai dan dia sudah lelah.

Zered lari menghampiri Alvin, lalu ia memukul perut-nya dengan sangat keras. "UGGGHHHH!!!" Shira mengeluarkan banyak sekali darah karena terpukul di perut dengan tangan sekeras batu.

"DASAR AMATIRAN!!!" Zered berputar, lalu ia menendang wajah Shira dengan sangat kuat, hingga Shira terdorong mundur.

"U-Urgh..." pipi Shira tergores dan mengeluarkan sedikit darah.

"Berat..." Shira mencoba untuk melawan balik dengan menggerakan seluruh tubuynya terasa sangat berat.

Megumi menoleh kepada Shira, ia mulai mempunyai perasaan yang buruk. "Shira!!!"

"FOKUS PADA TUJUAN!!!" Teriak Shira dengan sangat tegas, ia tidak ingin dibantu karena Shira tidak suka mengandalkan seseorang dengan masalah-nya.

Zered tertawa terbahak-bahak karena melihat kesempatan emas Shira hilang karena keegoisannya. "Kamu bodoh sekali, pak tua... Jangan bertingkah sok jago---"

SRETTT!!!

Lengan kanan Zered tiba-tiba terbelit oleh sihir cahaya Shira yang bernama Light Binds, Shira tersenyum. "Peraturan pertama dalam perkelahian... Arogan dan kenaifan itu di larang!!!" Shira menarik cahaya-nya hingga Zered tertarik menuju arah Shira

Shira dengan cepat menendang dagu Zered dengan sangat keras hingga ia terpental mundur.

"Ughh..." Zered menoleh kepada Shira dengan wajah yang kesal

Zered melompat ke arah Shira, lalu ia mulai memukulnya beberapa kali, Shira menahan-nya dengan penuh tenaganya. "(Dengan kulitnya yang terlindungi oleh batu... Pasti masih ada jalan untuk mengalahkannya)" Shira mulai memikirkan sebuah rencana.

Zered memukul wajah Shira, dan Shira menendang dada Zered dengan bersamaan, mereka berdua langsung terpental mundur. "Tanah dari keabadian, dengarkan--"

"Kau tidak bisa melakukan itu..." Shira melempar pedangnya yang berputar ke arah leher Zered, tetapi Zered langsung memegang pedang itu dengan kedua tangannya. "Dapat..."

"Ahh--"

"LETHAL'S LOCK!!!" Zered muncul di depan Shira dengan cepat, lalu kedua lengan-nya bersinar menjadi merah seperti tanah yang terbakar. "RASAKAN INI!!!" Zered memukul wajah Shira.

CLAAANGG!!!

Shira terdorong mundur dan ternyata serangan tadi ia tahan dengan kedua pedang-nya. "Apa!?" Zered merasa sangat terkejut.

"HAAAAHHH!!!" Shira menendang perut Zered hingga Zered terdorong mundur, Shira melemparkan kedua pedang-nya yang berputar ke arah kedua mata Zered, tetapi Zered menahan-nya dengan kedua lengan-nya. "Itu tidak akan berguna..."

"Kuat juga... Ini mulai menyenangkan... " Shira mengusap keringat-nya dengan sangat bersemangat.

Megumi? Dia telah menghancurkan kedua legenda yang menyerang-nya. Sekarang ia sedang berjalan di lorong rumah-nya. "Ayah!!! Ibu!!!"

Tiba-tiba seorang legenda bertopeng merah dan hitam muncul di kegelapan selagi memegang Ayah-nya.

"A-Ayah!!!" Megumi merasa sangat terkejut.

"Lari... Megumi... Lari..." Ayah Megumi menunjuk Megumi dengan wajah yang sekarat.

Shira? Dia masih bertarung hingga mati, seluruh tubuh-nya perlahan-lahan terasa sangat lemah dan berat. "(Aku kelelahan... Ini semua memanglah susah...)"

"MANA PERTAHANANMU ITU!?" Zered melompat dan bersiap untuk memukul wajah Shira.

BRAAAAAGGGG!!!

Shira terpukul di wajahnya dengan sangat keras, hingga itu membuat sebuah lubang di bawahnya. "A... Agh..."

Zered berjalan menghampiri Shira selagi membuat lengan kanannya menjadi batu besar yang sangat runcing. "Dasar lemah..."

Shira melirik ke arah Zered dengan wajah yang sangat kelelahan. "Ugh..."

"SAMPAI JUMPA!!!" Zered mengayunkan lengan kanannya dengan wajah yang sadis dan seram.

"TIDAAAAAAKKK!!!" Sihir Light Binds muncul di belakang punggung Shira, lalu sihir membelit kedua lengan Zered dan juga leher-nya dengan sangat cepat hingga kedua lengan batunya hancur.

"AKU BELUM MAU MATI SEBELUM AKU MENJADI YANG TERKUAT!!!" Shira mengeluarkan kedua pedang-nya, lalu ia menusuk kedua mata Zered dengan wajah yang sangat marah.

JREEET!!!

"AHHHHHHHHHHHH!!!" Zered teriak kesakitan, kedua mata-nya mulai berdarah dengan sangat banyak, hingga wajah Shira terhalang oleh darah dari matanya.

Shira melompat mundur, hingga sihir miliknya melempar Zered ke dalam lubang itu. Shira mengacungkan tangan kiri-nya untuk mengeluarkan sebuah sihir cahaya lagi.

"Rasakan cahaya terakhir yang kau lihat ini..." Kedua mata Shira berubah menjadi kuning. Tangan kiri-nya mulai terlindungi oleh aura cahaya.

"Light of... Judgement!" Shira menembakan sebuah serangan energi cincin ke arah Zered.

"T-Tidak...!!! TIDAK---"

BAAAAAMMMMMMMMMMMMMMMMMM!!!! Lubang itu mulai membesar karena serangan sihir milik Shira, Zered telah mati menjadi sebuah debu karena serangan terakhir Shira yang mematikan.

"Hah... Hah... Hah..." Shira terjatuh di atas tanah dengan kondisi lelah.

"Sialan..."

BAMMMM!!! Rumah Megumi tiba-tiba hancur dengan dahsyat, Shira terpental mundur dan mengenai pepohonan. "Agh... " Shira melihat ledakan tersebut dengan wajah yang sangat terkejut, ia tidak mau melihat Megumi mati

Shira melihat Megumi berada di langit karena sebuah ledakan dahsyat itu. "Megumi...!" Shira mengeluarkan sihir Light Binds lagi, lalu ia mencoba untuk membelit perut Megumi agar ia bisa di selamatkan dari benturan.

SRETT!!!

...

...

"DAPAT!!!" Shira menarik sihirnya dengan tenaga terakhir-nya.

BRAGGG!!!

Megumi mendarat di atas Shira dengan kondisi tidak sadar, Shira merasa sangat kelelahan, kedua penglihatan matanya mulai menjadi buram. "Sial..." Shira mulai memeluk Megumi agar ia bisa melundinginya.

Shira melihat Legenda bertopeng merah dan hitam terbang memasuki portal kecil. "Ahhh..." Shira langsung jatuh pingsan karena kelelahan.

Mereka berdua masih hidup, tetapi kondisi mereka terlihat sangat buruk, mereka bisa saja mati karena kehabisan energi sihir.

Tiba-tiba seorang gadis berambut coklat dan juga menggunakan gaya ponytail melihat mereka berdua dari atas pohon. "Ketemu..."

Terpopuler

Comments

Reverb Nation

Reverb Nation

leh ugha...leh ugha...alay bgt sumpah 🤦🤦

2021-05-05

1

Tachibana Al

Tachibana Al

si shira umurnya berapa thor ?

2020-09-13

2

aku siapa?

aku siapa?

Megumi....
Aqua-nya mana Thor...
wkwkwkwk

2020-06-08

3

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1 - Dunia dimana Legenda itu ras
3 Chapter 2 - Pertarungan Pertama yang Sengit
4 Chapter 3 - Cahaya Harapan
5 Chapter 4 - Cerita tentang Dewa dan Dewi
6 Chapter 5 - Perasaan Api dan Cahaya
7 Chapter 6 - The Raid
8 Chapter 7 - Sihir-sihir
9 Chapter 8 - Turnamen Liga Legenia
10 Chapter 9 - Anak dengan darah Dewi dan Saint
11 Chapter 10 - Musuh yang sangat kuat akan datang
12 Chapter 10 - Musuh yang sangat kuat akan datang
13 Chapter 11 - Anak setengah Iblis dan Legenda
14 Chapter 12 - Pendekar Pedang yang sangat Kuat
15 Chapter 13 - Firasat Buruk
16 Chapter 14 - Ultra Power Legend
17 Chapter 15 - Latihan Keras
18 Chapter 16 - Saint Legenda
19 Chapter 17 - Pulau Langit Yuuwa
20 Chapter 18 - Iblis baik hati
21 Chapter 19 - Ilusi Dewi
22 Chapter 20 - Potensi Penuh
23 Chapter 21 - Saint Enchanted
24 Chapter 22 - Potensi penuhi Saint of Hope
25 Chapter 23 - Kekuatan yang tidak terkendali
26 Chapter 24 - Sekolah Akademi Stage SSS
27 Chapter 25 - Kekuatan Methode yang dahsyat
28 Chapter 26 - Kedatangan seorang Saint Elemental Zero
29 Chapter 27 - Mantra Sihir-Sihir
30 Chapter 28 - Selvia, Methode, dan Via menghilang!?
31 Chapter 29 - Kedatangan yang cukup terlambat
32 Chapter 30 - Rxeonal, raja iblis yang memiliki 3 nyawa abadi
33 Chapter 31 - Kekalahan yang membuat kemarahan dahsyat
34 Chapter 32 - Kebangkitan Kekuatan Methode yang sebenarnya
35 Chapter 33 - Nyawa terakhir dengan aksi kehancuran
36 Chapter 34 - Kehancuran
37 Chapter 35 - Salam Perpisahan
38 Chapter 36 - Surat Nikah
39 Chapter 37 - Menikmati momen
40 Chapter 38 - Eternal
41 Chapter 39 - Kebangkitan Alvin
42 Chapter 40 - Omni-Dewa
43 Chapter 41 - Mantra Pergabungan
44 Chapter 42 - Gerhana Matahari
45 Chapter 43 - Dunia tanpa dirimu
46 Chapter 44 - Kehidupan kedua
47 Chapter 45 - Perjalanan baru
48 Chapter 46 - Neraka Astral
49 Chapter 47 - Lari dari Dunia Astral
50 Chapter 48 - Kembali Bertemu
51 Chapter 49 - Pesta
52 Chapter 50 - Undangan untuk para Saints
53 Chapter 51 - Dimensi Saint
54 Chapter 52 - Tidak memihak siapapun
55 Chapter 53 - Rencana Masa Depan
56 Chapter 54 - Temple of the Saint
57 Chapter 55 - Kekuatan asli dari semua jantung Saints
58 Chapter 56 - Damai, tapi dimusuhi
59 Chapter 57 - Comeback
60 Chapter 58 - Perayaan dan Pesta
61 Chapter 59 - Bunga-bunga hangat
62 Chapter 60 - Sesuatu yang harus diperjuangkan
63 Chapter 61 - Saint Hybrid
64 Chapter 62 - Xuusuatouri
65 Chapter 63 - Shuri
66 Chapter 64 - The Truth is...?
67 Chapter 65 - Jawaban terdapat dimana-mana
68 Chapter 66 - Waktu dan Ilusi
69 Chapter 67 - Homura vs Homuze
70 Chapter 68 - Api-Api yang bergejolak Tinggi
71 Chapter 69 - Pergabungan Lagi?
72 Chapter 70 - Pertarungan Klimaks antara kedua Dewa
73 Chapter 71 - Pemulaian Baru
74 Chapter 72 - Mimpi yang akan Datang
75 Chapter 73 - Sesuatu yang tidak diharapkan
76 Chapter 74 - Hancurkanlah semuanya!
77 Chapter 75 - Pembawa Peperangan
78 Chapter 76 - Ahli Sihir Rahasia
79 Chapter 77 - Strategi dan Kerja Sama
80 Chapter 78 - Tepat dalam Waktunya
81 Chapter 79 - Keunggulan dan Kecerdasan Syna
82 Chapter 80 - Syna Vs Arika! Pertarungan Kecerdasan melawan Kekuatan
83 Chapter 81 - Wujud Saint God Pertama
84 Chapter 82 - Dewa Kegelapan yang bangkit dari tidurnya
85 Chapter 83 - Super Eclipse Blaze
86 Chapter 84 - Segel
87 Chapter 85 - Kita Bersama...! Hidup dengan Damai...!
88 Chapter 86 - The God of Oath (I)
89 Chapter 87 - The God of Oath (II)
90 Chapter 88 - The God of Oath (III)
91 Chapter 89 - A New God for Touri
92 Chapter 90 - Upacara Resmi
93 Chapter 91 - Omni-Touri
94 Chapter 92 - Pesta Meriah! Yahoo!
95 Chapter 93 - Permainan tangguh untuk para Legenda
96 Chapter 94 - Saint Tracer dan Seven Deadly Sword of Sins
97 Chapter 95 - Segalanya
98 Chapter 96 - Lihatlah lebih tinggi lagi
99 Chapter 97 - Sampah di planet Agimuragi
100 Chapter 98 - Keluarga Durhaka
101 Chapter 99 - Kuroshin vs Alvin, Crimson Vs Dark Crimson
102 Chapter 100 - Gerhana Bulan
103 Chapter 101 - Ritual Shinigami
104 Chapter 102 - Kontrak Clare
105 Chapter 103 - Masa lalu seorang Saint Tracer
106 Chapter 104 - Demi Air Suci
107 Chapter 105 - Persiapan untuk menjalankan rencana
108 Chapter 106 - Informasi lebih tentang Arata dan Shin
109 Chapter 107 - Membawa seorang keluarga pulang
110 Chapter 108 - Tidak ada satupun Legenda yang harus ditinggal
111 Chapter 109 - Mugen no Kensei
112 Chapter 110 - Penyerangan putus asa
113 Chapter 111 - Rencana Kedua
114 Chapter 112 - Sang Pemilik Tujuh Dosa Besar
115 Chapter 113 - Pemanggilan dari Alam Lain
116 Chapter 114 - Kuro Vs Alvin, Dua Mortal terkuat akhirnya bertarung
117 Chapter 115 - Generasi Baru untuk Shiratori dan Ghifari
118 Chapter 116 - Arwah-Arwah yang Berkumpul
119 Chapter 117 - Kekacauan di Pantai
120 Chapter 118 - Malam yang Kacau
121 Chapter 119 - Elf
122 Chapter 120 - Menuju Desa Saint
123 Chapter 121 - Desa dimana para Saint tinggal
124 Chapter 122 - Bebaskanlah
125 Chapter 123 - Makhluk Hidup di wilayah Oath
126 Chapter 124 - Hyugen
127 Chapter 125 - Tidak ada kata untuk Putus Asa
128 Chapter 126 - Kekuatan dahsyat dari seorang Ras Dengel
129 Chapter 127 - Pertarungan Serius Shira melawan Hyugen
130 Chapter 128 - Teruslah Berjuang!
131 Chapter 129 - Pertarungan Shira yang mampu menghancurkan Semesta
132 Chapter 130 - Dosa yang dikumpulkan menjadi Satu
133 Chapter 131 - Kemampuan dan Kecerdasan Haruki
134 Chapter 132 - Cara agar Weapon of Saint Heroes terjaga aman
135 Chapter 133 - Rencana yang sudah direncanakan sejak awal
136 Chapter 134 - Masalah yang seharusnya dikhawatirkan oleh Dewa
137 Chapter 135 - Pengalaman Bertarung
138 Chapter 136 - Selamatkanlah yang kalian bisa
139 Chapter 137 - Legenda yang ditinggal
140 Chapter 138 - Dua Pihak dan Dua Rencana
141 Chapter 139 - Seperti biasanya
142 Chapter 140 - Giant
143 Chapter 141 - Apakah bangkit? Apakah tercegah?
144 Chapter 142 - Umpan
145 Chapter 143 - Kerahkan semua yang kita miliki!
146 Chapter 144 - Grimoire of Oath
147 Chapter 145 - Pertarungan yang Berat Sebelah
148 Chapter 146 - Lebih Baik Kehilangan Satu
149 Chapter 147 - Pahlawan
150 Chapter 148 - Batu Nisan
151 Chapter 149 - Mengurus Diri Sendiri
152 Chapter 150 - Dimensi
153 Chapter 151 - Alternatif
154 Chapter 152 - Palsu dan Asli
155 Chapter 153 - Haruka
156 Chapter 154 - Waktu yang Terbatas
157 Chapter 155 - True Dimensional Cage
158 Chapter 151 - Permulaan Baru
159 Chapter 152 - Pilihan Sulit
160 Chapter 153 - Di Tengah Gelap dan Terang
161 Chapter 154 - Hati yang Tersentuh
162 Chapter 155 - Puncak Perjalanan
163 Chapter 156 - Roh
164 Chapter 157 - Melodi Alam yang Abadi
165 Chapter 158 - Memori Pohon Kuno
166 Chapter 159 - Sang Nelayan dan Cerita Lautan
167 Chapter 160 - Memori Alam dan Rencana Baru
Episodes

Updated 167 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1 - Dunia dimana Legenda itu ras
3
Chapter 2 - Pertarungan Pertama yang Sengit
4
Chapter 3 - Cahaya Harapan
5
Chapter 4 - Cerita tentang Dewa dan Dewi
6
Chapter 5 - Perasaan Api dan Cahaya
7
Chapter 6 - The Raid
8
Chapter 7 - Sihir-sihir
9
Chapter 8 - Turnamen Liga Legenia
10
Chapter 9 - Anak dengan darah Dewi dan Saint
11
Chapter 10 - Musuh yang sangat kuat akan datang
12
Chapter 10 - Musuh yang sangat kuat akan datang
13
Chapter 11 - Anak setengah Iblis dan Legenda
14
Chapter 12 - Pendekar Pedang yang sangat Kuat
15
Chapter 13 - Firasat Buruk
16
Chapter 14 - Ultra Power Legend
17
Chapter 15 - Latihan Keras
18
Chapter 16 - Saint Legenda
19
Chapter 17 - Pulau Langit Yuuwa
20
Chapter 18 - Iblis baik hati
21
Chapter 19 - Ilusi Dewi
22
Chapter 20 - Potensi Penuh
23
Chapter 21 - Saint Enchanted
24
Chapter 22 - Potensi penuhi Saint of Hope
25
Chapter 23 - Kekuatan yang tidak terkendali
26
Chapter 24 - Sekolah Akademi Stage SSS
27
Chapter 25 - Kekuatan Methode yang dahsyat
28
Chapter 26 - Kedatangan seorang Saint Elemental Zero
29
Chapter 27 - Mantra Sihir-Sihir
30
Chapter 28 - Selvia, Methode, dan Via menghilang!?
31
Chapter 29 - Kedatangan yang cukup terlambat
32
Chapter 30 - Rxeonal, raja iblis yang memiliki 3 nyawa abadi
33
Chapter 31 - Kekalahan yang membuat kemarahan dahsyat
34
Chapter 32 - Kebangkitan Kekuatan Methode yang sebenarnya
35
Chapter 33 - Nyawa terakhir dengan aksi kehancuran
36
Chapter 34 - Kehancuran
37
Chapter 35 - Salam Perpisahan
38
Chapter 36 - Surat Nikah
39
Chapter 37 - Menikmati momen
40
Chapter 38 - Eternal
41
Chapter 39 - Kebangkitan Alvin
42
Chapter 40 - Omni-Dewa
43
Chapter 41 - Mantra Pergabungan
44
Chapter 42 - Gerhana Matahari
45
Chapter 43 - Dunia tanpa dirimu
46
Chapter 44 - Kehidupan kedua
47
Chapter 45 - Perjalanan baru
48
Chapter 46 - Neraka Astral
49
Chapter 47 - Lari dari Dunia Astral
50
Chapter 48 - Kembali Bertemu
51
Chapter 49 - Pesta
52
Chapter 50 - Undangan untuk para Saints
53
Chapter 51 - Dimensi Saint
54
Chapter 52 - Tidak memihak siapapun
55
Chapter 53 - Rencana Masa Depan
56
Chapter 54 - Temple of the Saint
57
Chapter 55 - Kekuatan asli dari semua jantung Saints
58
Chapter 56 - Damai, tapi dimusuhi
59
Chapter 57 - Comeback
60
Chapter 58 - Perayaan dan Pesta
61
Chapter 59 - Bunga-bunga hangat
62
Chapter 60 - Sesuatu yang harus diperjuangkan
63
Chapter 61 - Saint Hybrid
64
Chapter 62 - Xuusuatouri
65
Chapter 63 - Shuri
66
Chapter 64 - The Truth is...?
67
Chapter 65 - Jawaban terdapat dimana-mana
68
Chapter 66 - Waktu dan Ilusi
69
Chapter 67 - Homura vs Homuze
70
Chapter 68 - Api-Api yang bergejolak Tinggi
71
Chapter 69 - Pergabungan Lagi?
72
Chapter 70 - Pertarungan Klimaks antara kedua Dewa
73
Chapter 71 - Pemulaian Baru
74
Chapter 72 - Mimpi yang akan Datang
75
Chapter 73 - Sesuatu yang tidak diharapkan
76
Chapter 74 - Hancurkanlah semuanya!
77
Chapter 75 - Pembawa Peperangan
78
Chapter 76 - Ahli Sihir Rahasia
79
Chapter 77 - Strategi dan Kerja Sama
80
Chapter 78 - Tepat dalam Waktunya
81
Chapter 79 - Keunggulan dan Kecerdasan Syna
82
Chapter 80 - Syna Vs Arika! Pertarungan Kecerdasan melawan Kekuatan
83
Chapter 81 - Wujud Saint God Pertama
84
Chapter 82 - Dewa Kegelapan yang bangkit dari tidurnya
85
Chapter 83 - Super Eclipse Blaze
86
Chapter 84 - Segel
87
Chapter 85 - Kita Bersama...! Hidup dengan Damai...!
88
Chapter 86 - The God of Oath (I)
89
Chapter 87 - The God of Oath (II)
90
Chapter 88 - The God of Oath (III)
91
Chapter 89 - A New God for Touri
92
Chapter 90 - Upacara Resmi
93
Chapter 91 - Omni-Touri
94
Chapter 92 - Pesta Meriah! Yahoo!
95
Chapter 93 - Permainan tangguh untuk para Legenda
96
Chapter 94 - Saint Tracer dan Seven Deadly Sword of Sins
97
Chapter 95 - Segalanya
98
Chapter 96 - Lihatlah lebih tinggi lagi
99
Chapter 97 - Sampah di planet Agimuragi
100
Chapter 98 - Keluarga Durhaka
101
Chapter 99 - Kuroshin vs Alvin, Crimson Vs Dark Crimson
102
Chapter 100 - Gerhana Bulan
103
Chapter 101 - Ritual Shinigami
104
Chapter 102 - Kontrak Clare
105
Chapter 103 - Masa lalu seorang Saint Tracer
106
Chapter 104 - Demi Air Suci
107
Chapter 105 - Persiapan untuk menjalankan rencana
108
Chapter 106 - Informasi lebih tentang Arata dan Shin
109
Chapter 107 - Membawa seorang keluarga pulang
110
Chapter 108 - Tidak ada satupun Legenda yang harus ditinggal
111
Chapter 109 - Mugen no Kensei
112
Chapter 110 - Penyerangan putus asa
113
Chapter 111 - Rencana Kedua
114
Chapter 112 - Sang Pemilik Tujuh Dosa Besar
115
Chapter 113 - Pemanggilan dari Alam Lain
116
Chapter 114 - Kuro Vs Alvin, Dua Mortal terkuat akhirnya bertarung
117
Chapter 115 - Generasi Baru untuk Shiratori dan Ghifari
118
Chapter 116 - Arwah-Arwah yang Berkumpul
119
Chapter 117 - Kekacauan di Pantai
120
Chapter 118 - Malam yang Kacau
121
Chapter 119 - Elf
122
Chapter 120 - Menuju Desa Saint
123
Chapter 121 - Desa dimana para Saint tinggal
124
Chapter 122 - Bebaskanlah
125
Chapter 123 - Makhluk Hidup di wilayah Oath
126
Chapter 124 - Hyugen
127
Chapter 125 - Tidak ada kata untuk Putus Asa
128
Chapter 126 - Kekuatan dahsyat dari seorang Ras Dengel
129
Chapter 127 - Pertarungan Serius Shira melawan Hyugen
130
Chapter 128 - Teruslah Berjuang!
131
Chapter 129 - Pertarungan Shira yang mampu menghancurkan Semesta
132
Chapter 130 - Dosa yang dikumpulkan menjadi Satu
133
Chapter 131 - Kemampuan dan Kecerdasan Haruki
134
Chapter 132 - Cara agar Weapon of Saint Heroes terjaga aman
135
Chapter 133 - Rencana yang sudah direncanakan sejak awal
136
Chapter 134 - Masalah yang seharusnya dikhawatirkan oleh Dewa
137
Chapter 135 - Pengalaman Bertarung
138
Chapter 136 - Selamatkanlah yang kalian bisa
139
Chapter 137 - Legenda yang ditinggal
140
Chapter 138 - Dua Pihak dan Dua Rencana
141
Chapter 139 - Seperti biasanya
142
Chapter 140 - Giant
143
Chapter 141 - Apakah bangkit? Apakah tercegah?
144
Chapter 142 - Umpan
145
Chapter 143 - Kerahkan semua yang kita miliki!
146
Chapter 144 - Grimoire of Oath
147
Chapter 145 - Pertarungan yang Berat Sebelah
148
Chapter 146 - Lebih Baik Kehilangan Satu
149
Chapter 147 - Pahlawan
150
Chapter 148 - Batu Nisan
151
Chapter 149 - Mengurus Diri Sendiri
152
Chapter 150 - Dimensi
153
Chapter 151 - Alternatif
154
Chapter 152 - Palsu dan Asli
155
Chapter 153 - Haruka
156
Chapter 154 - Waktu yang Terbatas
157
Chapter 155 - True Dimensional Cage
158
Chapter 151 - Permulaan Baru
159
Chapter 152 - Pilihan Sulit
160
Chapter 153 - Di Tengah Gelap dan Terang
161
Chapter 154 - Hati yang Tersentuh
162
Chapter 155 - Puncak Perjalanan
163
Chapter 156 - Roh
164
Chapter 157 - Melodi Alam yang Abadi
165
Chapter 158 - Memori Pohon Kuno
166
Chapter 159 - Sang Nelayan dan Cerita Lautan
167
Chapter 160 - Memori Alam dan Rencana Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!