Chapter 16 - Saint Legenda

5 bulan kemudian...

Naoki terbang dengan sangat cepat menuju kota Legenia, ia telah melewati kota Iblis yang bernama "Lision." Naoki adalah seorang Saint Legenda, dan ia tidak terlalu peduli dengan keberadaan iblis. Dia hanya ingin bertarung dengan lawan yang sangat kuat.

Yah, jarak Naoki ke kota Legenia itu jauh sekali, hingga memberinya waktu 5 bulan untuk mendekati kota itu. Naoki sekarang sedang mencari keberadaan Shira, dan dia mulai dekat dengan kota Legenia. "Shira... Jadi... Kau ini Saint Legenda ya...?" Naoki tersenyum. "Menakjubkan... Menakjubkan... Aku merasakan kekuatan hebat dalam dirimu."

Di dalam tempat latihan Homura dan Shira. Shira seperti biasanya melakukan beberapa push-ups di atas batu runcing yang panas.

"Kau terlihat berbeda setelah 5 bulan ini." Homura menyilang kedua lengannya.

"Hmph... Entahlah, ketika aku berlatih di tempat ini.... Aku rasa aku bukanlah Shira yang dulu." Shira bangkit dari batu runcing itu dengan wajah yang bersemangat. Shira tiba-tiba merasakan sebuah energi saint yang sangat besar yang akan datang menuju tempat tersebut. "Hm...!?" Shira melirik ke arah barat dengan wajah yang serius.

"Apa ada musuh?" Tanya Homura dengan wajah yang serius.

"Y-Ya... Energinya itu tidak asing dengan milikku..." Shira mulai serius dan bersiap, karena energi sihir itu telah mendekat.

BAAAAMMMM!!!

Tiba-tiba langit yang Shira lihat terbelah. Shira dan Homura mulai terkejut melihat langit-langit terbelah. "Sepertinya memang benar..." Homura tersenyum.

Naoki keluar dari langit terbelah itu dengan aura yang sangat gelap dan juga kuat. Naoki mendarat di atas gunung runcing itu dengan wajah yang serius, Shira dan Homura mulai penasaran mengapa Naoki bisa tiba di tempat itu, mereka berdua saja tidak bisa masuk ke dalam dunia latihan tersebut tanpa bantuan Virra.

"Aura dan kekuatan ini..." Homura bisa merasakan aura dan juga kekuatan Saint yang sama persis seperti Shira, tetapi Naoki tidak memiliki elemen cahaya seperti Shira.

"Saint 'kah...?" Ucap Homura dengan mengetahui sosok Naoki, karena aura dan kekuatan Naoki yang sama persis seperti Shira.

Shira tersenyum dengan sangat bersemangat. "Hmph... Sudah kuduga..."

"Shira... MARI BERKELAHI...!!!" Naoki mengeluarkan 5 bayangan naga yang sangat besar, lalu kelima naga itu terbang menghampiri Homura untuk menghalangnya membantu Shira.

"Cih." Homura terbang pergi untuk mencari tempat yang aman, sepeeti Homura tidak ingin mengganggu pertarungan Shira dan Naoki. Shira menatap Naoki dengan wajah serius.

"Saint Dark ya...?" Shira tersenyum.

"DARK VOID!!!" Naoki mengeluarkan sihir laser kegelapan yang sangat kuat menuju arah Shira. "SAINT FIST!!!" Kedua lengan Shira bersinar, lalu ia memukul laser, hingga laser itu terpental ke atas langit.

"HAHAHAHA!!! KAU CUKUP MENARIK JUGA!!!" Naoki tersenyum dan mulai tertawa penuh dengan kepuasan.

"Hmph... Kau juga." Shira berubah menjadi wujud Saint of Hope (Wujud stage terakhir dari Light of Hope). Kedua mata Shira mulai bersinar dan kedua mata hitamnya menghilang. "Mari kita lihat kekuatanmu sebagai Saint Dark..." Shira mulai bersemangat.

"LIGHT SAINT WINGS!!!" Shira mengeluarkan sihir yang mampu membuat cahaya menjadi sayap, lalu ia terbang menuju Naoki dengan sangat cepat.

BAAAMMMM!!!

Mereka berdua mulai saling memukul dengan kedua tinju mereka secara bersamaan. Shira dan Naoki tersenyum dengan penuh kesenangan bahwa mereka menikmati sebuah pertarung antara Saint Vs Saint. "Ini pertama kalinya aku bertemu dengan Dark Saint... Dan bahkan bisa bertarung dengan seorang Saint." Shira tersenyum.

Mereka berdua mulai saling memukul satu sama lain dengan sangat kuat. "DARK REPULSE!!!" Kedua tangan Naoki bersinar, lalu ia memukul perut Shira, hinggaShira terpental mundur.

Shira berputar di atas langit, lalu ia menujuk Naoki. "TRIPLE LIGHT OF JUDGEMENT!!!" Shira menembak 3 cincin cahaya yang sangat besar menuju arah Naoki. "FULL FORCE...!!!" Shira mendorong ketiga cincin itu dengan sekuat tenaga oleh sihir buffnya.

"HAHAHAHAHA!!! "DARK EXPLOSION!!!!!!!" Naoki meledakan dirinya dengan sangat dahsya, hingga Shira merasakan ledakan tersebut dari jauh.

"Hebat sekali... Bertarung dengan Saint lain membuat seluruh tubuhku bersemangat... Aku sepertinya mulai bisa merasakan sensasi hebat..." Shira menunjuk Naoki.

"DIVINITY UNLEASHED...!!!" Shira bersinar, lalu seluruh energinya mulai beregenerasi setiap detik. "Rasakan ini...!!! DARK SAINT!!!" Teriak Shira selagi ia terbang menghampiri Naoki

"GAHHHHH!!! SHIRAAAAA...!" Teriak Naoki selagi terbang menuju Shira, mereka mulai saling memukul bersamaan dengan seluruh kekuatan mereka, mereka menggunakan kekuatan 50% mereka dan perlahan mulai tidak bisa menahan diri.

"HYAAAAAAAAAHHHH---" Teriak mereka berdua dengan bersamaan.

BAAAAAAAAAAAAMMMMMMMMMMMMM!!!

...

...

Shira dan Naoki tiba-tiba terpental oleh kemunculan Virra yang berada di tengah mereka. "KALIAN BERDUA SEDANG APAAAAAAA!?" Teriak Virra dengan sangat kencang.

Shira terpental mengenai tanah dengan sangat keras, hingga ia membuat lubang yang sangat luas dan besar. Sedangkan Naoki mengenai sebuah gunung yang sangat besar, hingga gunung itu hancur berkeping-keping.

"Peraturan menjadi seorang Saint Legenda adalah... jangan saling bertarung, karena kekuatan kali mampu membunuh satu sama lain, dan aku tidak suka jika salah satu dari kalian mati!" Virra mulai marah besar melihat kedua muridnya saling berkelahi seperti musuh saja.

Kelima naga kegelapan yang Homura hadapi tiba-tiba menghilang, Homura lalu mendengar suara marah Virra. Ia melirik kepada Virra dengan wajah yang kalemnya. "Wahhh... Dia lagi marah... Sial."

"A-Aku kabur dulu deh..." Homura membuka gatenya, lalu ia meninggalkan tempat itu karena ia tidak mau kena masalah oleh serangan hukuman Virra

"AHHHHHH!!! DASAR KALIAN TOLOL!!! HUNDRED OF NAILS!!!" Virra melempar ratusan paku-paku yang sangat tajam yang mampu menusuk apapun bahkan besi yang sangat kuat.

"AHHH!!! LARI!!!" Shira melompat dari lubang besar itu dengan wajah yang panik, lalu ia terbang pergi dan menghindari paku-paku itu.

"S-Sial!!!" Naoki terbang pergi untuk menghindari paku-paku itu.

"KALIAN TIDAK AKAN KUMAAFKAN!!!" Teriak Virra dengan mengejar mereka dengan sangat cepat.

"AMMMPUUUUUUUUUUN...!!!" Teriak Shira dan Naoki dengan bersamaan.

BAAAAAAAMMM!!!

***

Homura mengeluarkan beberapa paku yang menancap di kedua lengan Shira. "Dih... Galak banget sih... Aku kira Naoki adalah musuhku."

"DIA BUKANLAH MUSUHMU, MELAINKAN SALAH SATU DARI KELUARGA!!!" Virra memukul kepala Shira dengan sangat keras.

"AGGHHH!!!" Shira memegang kepalanya dengan wajah yang kesakitan.

"Ayolah, Virra... Jangan sakiti lagi suamiku..." Homura menghela nafasnya, ia merasa bahwa Shira sudah dapat banyak hukuman dari Virra.

"Dia ini susah diberitahu, dan masih saja bersikap seperti lupa ingatan!!!" Ucap Virra dengan sangat kesal. Naoki kembali menjadi wujud biasanya dan ternyata wajahnya terlihat sangat tenang seperti orang yang sabar dan kalem. Tadi dia terlihat seperti Legenda yang sangar.

"Maafkan saya, Virra... Aku kira Saint Light ini jahat, tetapi... Ketika kau tidak menghentikan kami berdua. Aku pasti akan kalah." Naoki mengaku bahwa dia akan kalah, ia menunduk kepada Virra.

"Tentu saja tidak. Kau pasti akan menang, Naoki. Aku masih perlu berlatih untuk melampuimu." Shira tersenyum. "Aku ingin bertarung denganmu suatu saat nanti..." Shira mulai ingin sekali bertarung dengan Naoki kapan-kapan.

"Hmph... Dengan senang hati, Shira." Naoki tersenyum.

"Wah... 2 Saint telah terkumpul di tempat yang sama. Cukup langka juga..." Homura terkekeh.

Virra melirik kepada Naoki. "Ngomong-ngomong, Naoki... Aku kira kau sudah mati karena perbuatan gegabahmu itu melawan Legenda jahat." Virra menyilangkan kedua lengannya.

"Maafkan diriku tentang itu, Virra... Aku telah di sembuhkan kembali oleh seorang Legenda jahat yang menyuruhku untuk menjadi budaknya... Dia bernama Kenzi."

"Kenzi ya!? Dialah yang menculik ayah Megumi." Homura menyilang kedua lengannya dengan wajahnya yang terlihat kalem seperti biasanya.

"Ehh!? Bagaimana keadaan ayahnya? Aku benar-benar lupa dengannya bahwa dia pernah diculik oleh seorang Legenda bertopeng." Ucap Shira dengan sangat terkejut.

"Ohh, ayahnya telah pulang dengan selamat karena Mamaku." Ucap Homura.

"Pokoknya... Aku sangat senang bisa hidup lagi, karena... Aku ingin melihat siapa Light Saint yang sebenarnya." Naoki menghampiri Shira dengan wajah yang sangat senang. "Kamu kuat juga, Shira... Tidak kusangka bahwa aku akan memiliki perasaan semangat dalam bertarung."

"Kau juga, Naoki... Aku juga senang bisa merasakan sensasi itu."

"Semoga kita bisa menjadi rival yang hebat!" Naoki tersenyum dan memperlihatkan pukulannya kepada Shira.

"Ya." Shira memukul pukulan tersebut.

"Pokoknya, kalian jangan bertarung dengan serius ya... Jika kalian bertarung sampai mati, aku tidak akan pernah memaafkan kalian jika kalian pernah membunuh Saint atau bertarung untuk saling membunuh." Ucap Virra dengan sangat serius.

Shira dan Naoki mengangguk.

"Virra, aku ingin bertanya tentang Saint Legenda." Ucap Homura dengan wajah yang sangat serius.

"Ada apa?"

"Shira bilang bahwa ia belum pernah bertemu dengan Saint Fire. Kau tau siapa legenda yang memiliki jantung Saint Fire?" Tanya Homura.

"Wajarlah... Saint yang pernah kutemui hanya Saint Water yang bernama Miuki Souya, dan sekarang Saint Dark Naoki Souya." Shira menyilang kedua lengannya.

"Kau mengenal Miuki!?" Tanya Naoki dengan sangat terkejut.

"Iya."

"Dia adalah adikku. Aku terkejut kau bertemu dengannya." Naoki tersenyum dengan sangat kaget.

"Sudah kuduga... Kalian memiliki nama yang sama dan hubungan yang sama. Aku juga pernah melakukan sparring bersama dirinya." Shira terkekeh.

"Kalian bertiga ingin tau siapa Fire Saint ya?" Virra mulai tersenyum, ia mengetahui semua Saint yang hidup di seluruh semesta Saint, karena Virra adalah seorang Saint Multiverse yang memiliki semua kekuatan Saint.

Mereka bertiga mengangguk seperti anak kecil yang sangat amat ingin mengetahuinya. "Saint FireLegenda itu berada dekat dengan kita... Di kota Legenia."

"Kita memiliki 4 saint legenda yang tinggal di kota Legenia..." Virra tersenyum.

"Dan dia adalah..."

"MAMA!!! PAPA!!!" Methode lari menghampiri Homura dengan wajah yang sangat senang, ia langsung memeluk Homura dengan wajah yang senang.

"Ohh, kamu kok kesini? Bukannya Nenek mengasuh kalian?" Tanya Homura dengan mengusap rambutnya.

"Yah... Aku ingin berkunjung sebentar untuk melihat Mama dan Papa berlatih." Methode tersenyum.

"Mana Selvia?" Tanya Shira.

"Dia sedang tidur!"

"Begitu ya..."

Shira melirik kepada Virra. "Siapa itu? Siapa sosok Saint Fire ini, Virra?" Tanya Shira dengan wajah yang sangat penasaran.

Virra terkekeh. "Hehe... Itu adalah...!!!"

...

...

"HACHUUUCHHH!!!" Virra bersin untuk sekejap dan menggagalkan kejutan itu. "Aduh, maaf..."

"(Malah bersin...)" Ucap Shira dengan menghela nafasnya.

"Dia adalah...!"

...

...

Virra menunjuk Methode dengan wajah yang tersenyum. "Methode adalah si sosok Saint Fire!"

Mereka bertiga lekas kaget mendengar hal itu karena Methode baru saja lahir 5 bulan yang lalu, dan ternyata ia adalah sosok Saint Fire.

"Ka-Kau bercanda ya!? Methode masih anak kecil loh...!!! KAU BILANG SELURUH KEKUATAN SAINT TELAH LAHIR DULUAN SEBELUM AKU BARU SAJA DATANG KESINI." Ucap Shira dengan sangat kesal.

"Iyap, sebenarnya Homura memiliki sel telur yang mengandung kekuatan Saint Fire." Virra tersenyum.

Homura mulai kebingungan dengan sel telur, ia tidak terlalu mengetahuinya dengan jelas. "Hah...? Sel telur?"

"Sel telur adalah---"

...

BAAGGGG!!!

Shira memukul wajah Virra mencoba untuk tidak menjelaskan hal-hal yang tidak senonoh, karena Methode sedang bersama mereka. "ADA ANAK KECIL WOOIIIIII!!!"

"AWWW!!! SAKIT GOBLOK!!!" Virra memegang pipi kanannya dengan wajah yang kesal, bahwa ia dipukul oleh muridnya sendiri.

"Ahh, maaf... Kedua tanganku bergerak sendiri." Shira melihat kedua tangannya.

"Kalian berbicara tentang apa?" Methode tersenyum.

"Y-Yah... Ini soal masalah legenda dewasa, sayang. Jangan dengerin Virra yang bego ini ya." Shira mengusap rambutnya dengan wajah tanpa dosa.

"J-Jahat! Aku bukanlah Legenda bego!" Jawab Virra dengan sangat terkejut.

"Baiklah! (Virra: Wajah apa itu!?)" Methode tersenyum dengan sangat ceria.

"(Keluarga yang sangat aneh... Mereka semua gila... Ternyata bukan hanya keluargaku yang tidak gila.) " Ucap Naoki dengan menghela nafasnya.

***

"Tidak kusangka bahwa Methode adalah Saint Fire" Shira merasa sangat terkejut dan uga bangga bahwa anaknya adalah seorang Saint Legenda juga.

"Hmm?" Methode melirik kepada Shira dengan wajah imutnya.

"Kalau kamu tidak percaya ini..." Virra mengeluarkan sebuah barang yang terlihat seperti ponsel yang berbentuk bulat besar. "Saint Legend, Activated!"

Tiba-tiba ponsel itu mulai melihatkan simbol Shira, Naoki, dan Methode di dalam ponsel tersebut. "Itu alat apa?" Tanya Homura.

"Ini seperti Tracker... Dengan ponsel ini kita dapat mengetahui lokasi para Saint." Virra memberikannya kepada Shira dan Homura. Shira merasa terkejut bahwa Methode memiliki simbol Saint Fire. "B-Benar sekali... Tidak d-di percaya..."

"Saint Reveal!" Virra menunjuk ketiga Saint Legenda itu, hingga simbol elemen mereka mulai muncul.

"Hmm... Ternyata benar." Homura mengangguk.

"Menakjubkan... Ternyata rumor Virra memang benar tentang kalian ini. Aku sangat salut dengan keluarga ini." Naoki bangkit dari kursinya dengan senyuman.

Naoki melirik kepada Shira. "Kita akan bertemu lagi nanti, Shira."

"Ya."

Naoki mengeluarkan kedua sayapnya, lalu ia terbang pergi ke arah selatan untuk pulang ke rumahnya.

"Dia mau kemana?" Tanya Homura kepada Virra.

"Dia pasti pulang, dia sudah lama tidak bertemu dengan adiknya."

"Hmm, begitu ya." Homura melirik kepada Shira dengan wajah yang sangat serius. "Shira, mari pulang."

"Ehh? Sekarang?" Tanya Shira.

"Iya. Aku harus membuat makan siang." Homura bangkit dari kursinya, lalu ia melirik kepada Virra. "Permisi." Homura menunduk kepada Virra, lalu ia berjalan pergi meninggalkan Virra.

Shira menoleh kepada Methode yang sedang memegang jari miliknya. "Mari pulang Methode, jangan lupa untuk bilang salam perpisahan dengan Kak Virra."

Methode menatap wajah Virra. "Sampai jumpa, kakak!"

"Dadah, pokoknya, Methode... Kapan-kapan kamu datang berlatih disini ya~"

"Hmm~ Siap!!!" Methode hormat kepada Virra.

"Sana, kamu duluan menyusul Mama." Shira tersenyum. Methode mengangguk, lalu ia pergi menghampiri Homura.

"Satu lagi, Shira... Jagalah Methode dengan semua kekuatanmu saat ini, seorang Saint ketika mereka mati, itu akan menyusahkan karena kekuatan Saint mereka akan dicuri oleh pembunuh itu. Ketika seorang ras yang salah memegang kekuatan Saint itu... Kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi." Ucap Virra dengan wajah yang sangat serius, ia sangat ingin meyakinkan Shira untuk menjaga putrinya.

"Bukan hanya Methode, kau juga harus melindungi para Elemental Saint dengan seluruh kekuatanmu karena mereka adalah keluarga." Virra tersenyum.

"Iya."

"Berjanjilah padaku."

"Janji! Aku akan melindungi mereka dengan seluruh kekuatanku!" Shira hormat kepada Virra.

"Dan juga... Tentang Selvia, aku masih mencari tahu tentangnya."

"Ya, aku serahkan padamu, Virra... Sampai jumpa lagi." Shira berjalan pergi.

Virra tersenyum. "Pekerjaanku adalah melatih mereka menjadi seorang Saint Legenda yang sangat kuat... Cukup menyenangkan."

***

Methode sedang memegang kedua tangan Homura dan Shira. "Mama, Papa, Saint Fire yang Kak Virra katakan itu apa?"

"Ohh, kamu pasti akan mengerti jiga membaca buku yang Papa berikan kepadamu nanti." Shira tersenyum.

"Dan jangan lupa untuk membaca bersama Selvia ya, Methode." Homura tersenyum.

"Hmm!" Methode mengangguk.

"(Saint Fire... Methode, kamu akan aku lindungi bersama dengan Mamamu, aku harus menjadi lebih kuat lagi...)"

Terpopuler

Comments

Sh❤️≛ᔆᣖᣔᣘᐪᣔ

Sh❤️≛ᔆᣖᣔᣘᐪᣔ

pelajaran ipa, hem mesum

2019-07-14

3

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1 - Dunia dimana Legenda itu ras
3 Chapter 2 - Pertarungan Pertama yang Sengit
4 Chapter 3 - Cahaya Harapan
5 Chapter 4 - Cerita tentang Dewa dan Dewi
6 Chapter 5 - Perasaan Api dan Cahaya
7 Chapter 6 - The Raid
8 Chapter 7 - Sihir-sihir
9 Chapter 8 - Turnamen Liga Legenia
10 Chapter 9 - Anak dengan darah Dewi dan Saint
11 Chapter 10 - Musuh yang sangat kuat akan datang
12 Chapter 10 - Musuh yang sangat kuat akan datang
13 Chapter 11 - Anak setengah Iblis dan Legenda
14 Chapter 12 - Pendekar Pedang yang sangat Kuat
15 Chapter 13 - Firasat Buruk
16 Chapter 14 - Ultra Power Legend
17 Chapter 15 - Latihan Keras
18 Chapter 16 - Saint Legenda
19 Chapter 17 - Pulau Langit Yuuwa
20 Chapter 18 - Iblis baik hati
21 Chapter 19 - Ilusi Dewi
22 Chapter 20 - Potensi Penuh
23 Chapter 21 - Saint Enchanted
24 Chapter 22 - Potensi penuhi Saint of Hope
25 Chapter 23 - Kekuatan yang tidak terkendali
26 Chapter 24 - Sekolah Akademi Stage SSS
27 Chapter 25 - Kekuatan Methode yang dahsyat
28 Chapter 26 - Kedatangan seorang Saint Elemental Zero
29 Chapter 27 - Mantra Sihir-Sihir
30 Chapter 28 - Selvia, Methode, dan Via menghilang!?
31 Chapter 29 - Kedatangan yang cukup terlambat
32 Chapter 30 - Rxeonal, raja iblis yang memiliki 3 nyawa abadi
33 Chapter 31 - Kekalahan yang membuat kemarahan dahsyat
34 Chapter 32 - Kebangkitan Kekuatan Methode yang sebenarnya
35 Chapter 33 - Nyawa terakhir dengan aksi kehancuran
36 Chapter 34 - Kehancuran
37 Chapter 35 - Salam Perpisahan
38 Chapter 36 - Surat Nikah
39 Chapter 37 - Menikmati momen
40 Chapter 38 - Eternal
41 Chapter 39 - Kebangkitan Alvin
42 Chapter 40 - Omni-Dewa
43 Chapter 41 - Mantra Pergabungan
44 Chapter 42 - Gerhana Matahari
45 Chapter 43 - Dunia tanpa dirimu
46 Chapter 44 - Kehidupan kedua
47 Chapter 45 - Perjalanan baru
48 Chapter 46 - Neraka Astral
49 Chapter 47 - Lari dari Dunia Astral
50 Chapter 48 - Kembali Bertemu
51 Chapter 49 - Pesta
52 Chapter 50 - Undangan untuk para Saints
53 Chapter 51 - Dimensi Saint
54 Chapter 52 - Tidak memihak siapapun
55 Chapter 53 - Rencana Masa Depan
56 Chapter 54 - Temple of the Saint
57 Chapter 55 - Kekuatan asli dari semua jantung Saints
58 Chapter 56 - Damai, tapi dimusuhi
59 Chapter 57 - Comeback
60 Chapter 58 - Perayaan dan Pesta
61 Chapter 59 - Bunga-bunga hangat
62 Chapter 60 - Sesuatu yang harus diperjuangkan
63 Chapter 61 - Saint Hybrid
64 Chapter 62 - Xuusuatouri
65 Chapter 63 - Shuri
66 Chapter 64 - The Truth is...?
67 Chapter 65 - Jawaban terdapat dimana-mana
68 Chapter 66 - Waktu dan Ilusi
69 Chapter 67 - Homura vs Homuze
70 Chapter 68 - Api-Api yang bergejolak Tinggi
71 Chapter 69 - Pergabungan Lagi?
72 Chapter 70 - Pertarungan Klimaks antara kedua Dewa
73 Chapter 71 - Pemulaian Baru
74 Chapter 72 - Mimpi yang akan Datang
75 Chapter 73 - Sesuatu yang tidak diharapkan
76 Chapter 74 - Hancurkanlah semuanya!
77 Chapter 75 - Pembawa Peperangan
78 Chapter 76 - Ahli Sihir Rahasia
79 Chapter 77 - Strategi dan Kerja Sama
80 Chapter 78 - Tepat dalam Waktunya
81 Chapter 79 - Keunggulan dan Kecerdasan Syna
82 Chapter 80 - Syna Vs Arika! Pertarungan Kecerdasan melawan Kekuatan
83 Chapter 81 - Wujud Saint God Pertama
84 Chapter 82 - Dewa Kegelapan yang bangkit dari tidurnya
85 Chapter 83 - Super Eclipse Blaze
86 Chapter 84 - Segel
87 Chapter 85 - Kita Bersama...! Hidup dengan Damai...!
88 Chapter 86 - The God of Oath (I)
89 Chapter 87 - The God of Oath (II)
90 Chapter 88 - The God of Oath (III)
91 Chapter 89 - A New God for Touri
92 Chapter 90 - Upacara Resmi
93 Chapter 91 - Omni-Touri
94 Chapter 92 - Pesta Meriah! Yahoo!
95 Chapter 93 - Permainan tangguh untuk para Legenda
96 Chapter 94 - Saint Tracer dan Seven Deadly Sword of Sins
97 Chapter 95 - Segalanya
98 Chapter 96 - Lihatlah lebih tinggi lagi
99 Chapter 97 - Sampah di planet Agimuragi
100 Chapter 98 - Keluarga Durhaka
101 Chapter 99 - Kuroshin vs Alvin, Crimson Vs Dark Crimson
102 Chapter 100 - Gerhana Bulan
103 Chapter 101 - Ritual Shinigami
104 Chapter 102 - Kontrak Clare
105 Chapter 103 - Masa lalu seorang Saint Tracer
106 Chapter 104 - Demi Air Suci
107 Chapter 105 - Persiapan untuk menjalankan rencana
108 Chapter 106 - Informasi lebih tentang Arata dan Shin
109 Chapter 107 - Membawa seorang keluarga pulang
110 Chapter 108 - Tidak ada satupun Legenda yang harus ditinggal
111 Chapter 109 - Mugen no Kensei
112 Chapter 110 - Penyerangan putus asa
113 Chapter 111 - Rencana Kedua
114 Chapter 112 - Sang Pemilik Tujuh Dosa Besar
115 Chapter 113 - Pemanggilan dari Alam Lain
116 Chapter 114 - Kuro Vs Alvin, Dua Mortal terkuat akhirnya bertarung
117 Chapter 115 - Generasi Baru untuk Shiratori dan Ghifari
118 Chapter 116 - Arwah-Arwah yang Berkumpul
119 Chapter 117 - Kekacauan di Pantai
120 Chapter 118 - Malam yang Kacau
121 Chapter 119 - Elf
122 Chapter 120 - Menuju Desa Saint
123 Chapter 121 - Desa dimana para Saint tinggal
124 Chapter 122 - Bebaskanlah
125 Chapter 123 - Makhluk Hidup di wilayah Oath
126 Chapter 124 - Hyugen
127 Chapter 125 - Tidak ada kata untuk Putus Asa
128 Chapter 126 - Kekuatan dahsyat dari seorang Ras Dengel
129 Chapter 127 - Pertarungan Serius Shira melawan Hyugen
130 Chapter 128 - Teruslah Berjuang!
131 Chapter 129 - Pertarungan Shira yang mampu menghancurkan Semesta
132 Chapter 130 - Dosa yang dikumpulkan menjadi Satu
133 Chapter 131 - Kemampuan dan Kecerdasan Haruki
134 Chapter 132 - Cara agar Weapon of Saint Heroes terjaga aman
135 Chapter 133 - Rencana yang sudah direncanakan sejak awal
136 Chapter 134 - Masalah yang seharusnya dikhawatirkan oleh Dewa
137 Chapter 135 - Pengalaman Bertarung
138 Chapter 136 - Selamatkanlah yang kalian bisa
139 Chapter 137 - Legenda yang ditinggal
140 Chapter 138 - Dua Pihak dan Dua Rencana
141 Chapter 139 - Seperti biasanya
142 Chapter 140 - Giant
143 Chapter 141 - Apakah bangkit? Apakah tercegah?
144 Chapter 142 - Umpan
145 Chapter 143 - Kerahkan semua yang kita miliki!
146 Chapter 144 - Grimoire of Oath
147 Chapter 145 - Pertarungan yang Berat Sebelah
148 Chapter 146 - Lebih Baik Kehilangan Satu
149 Chapter 147 - Pahlawan
150 Chapter 148 - Batu Nisan
151 Chapter 149 - Mengurus Diri Sendiri
152 Chapter 150 - Dimensi
153 Chapter 151 - Alternatif
154 Chapter 152 - Palsu dan Asli
155 Chapter 153 - Haruka
156 Chapter 154 - Waktu yang Terbatas
157 Chapter 155 - True Dimensional Cage
158 Chapter 151 - Permulaan Baru
159 Chapter 152 - Pilihan Sulit
160 Chapter 153 - Di Tengah Gelap dan Terang
161 Chapter 154 - Hati yang Tersentuh
162 Chapter 155 - Puncak Perjalanan
163 Chapter 156 - Roh
164 Chapter 157 - Melodi Alam yang Abadi
165 Chapter 158 - Memori Pohon Kuno
166 Chapter 159 - Sang Nelayan dan Cerita Lautan
167 Chapter 160 - Memori Alam dan Rencana Baru
Episodes

Updated 167 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1 - Dunia dimana Legenda itu ras
3
Chapter 2 - Pertarungan Pertama yang Sengit
4
Chapter 3 - Cahaya Harapan
5
Chapter 4 - Cerita tentang Dewa dan Dewi
6
Chapter 5 - Perasaan Api dan Cahaya
7
Chapter 6 - The Raid
8
Chapter 7 - Sihir-sihir
9
Chapter 8 - Turnamen Liga Legenia
10
Chapter 9 - Anak dengan darah Dewi dan Saint
11
Chapter 10 - Musuh yang sangat kuat akan datang
12
Chapter 10 - Musuh yang sangat kuat akan datang
13
Chapter 11 - Anak setengah Iblis dan Legenda
14
Chapter 12 - Pendekar Pedang yang sangat Kuat
15
Chapter 13 - Firasat Buruk
16
Chapter 14 - Ultra Power Legend
17
Chapter 15 - Latihan Keras
18
Chapter 16 - Saint Legenda
19
Chapter 17 - Pulau Langit Yuuwa
20
Chapter 18 - Iblis baik hati
21
Chapter 19 - Ilusi Dewi
22
Chapter 20 - Potensi Penuh
23
Chapter 21 - Saint Enchanted
24
Chapter 22 - Potensi penuhi Saint of Hope
25
Chapter 23 - Kekuatan yang tidak terkendali
26
Chapter 24 - Sekolah Akademi Stage SSS
27
Chapter 25 - Kekuatan Methode yang dahsyat
28
Chapter 26 - Kedatangan seorang Saint Elemental Zero
29
Chapter 27 - Mantra Sihir-Sihir
30
Chapter 28 - Selvia, Methode, dan Via menghilang!?
31
Chapter 29 - Kedatangan yang cukup terlambat
32
Chapter 30 - Rxeonal, raja iblis yang memiliki 3 nyawa abadi
33
Chapter 31 - Kekalahan yang membuat kemarahan dahsyat
34
Chapter 32 - Kebangkitan Kekuatan Methode yang sebenarnya
35
Chapter 33 - Nyawa terakhir dengan aksi kehancuran
36
Chapter 34 - Kehancuran
37
Chapter 35 - Salam Perpisahan
38
Chapter 36 - Surat Nikah
39
Chapter 37 - Menikmati momen
40
Chapter 38 - Eternal
41
Chapter 39 - Kebangkitan Alvin
42
Chapter 40 - Omni-Dewa
43
Chapter 41 - Mantra Pergabungan
44
Chapter 42 - Gerhana Matahari
45
Chapter 43 - Dunia tanpa dirimu
46
Chapter 44 - Kehidupan kedua
47
Chapter 45 - Perjalanan baru
48
Chapter 46 - Neraka Astral
49
Chapter 47 - Lari dari Dunia Astral
50
Chapter 48 - Kembali Bertemu
51
Chapter 49 - Pesta
52
Chapter 50 - Undangan untuk para Saints
53
Chapter 51 - Dimensi Saint
54
Chapter 52 - Tidak memihak siapapun
55
Chapter 53 - Rencana Masa Depan
56
Chapter 54 - Temple of the Saint
57
Chapter 55 - Kekuatan asli dari semua jantung Saints
58
Chapter 56 - Damai, tapi dimusuhi
59
Chapter 57 - Comeback
60
Chapter 58 - Perayaan dan Pesta
61
Chapter 59 - Bunga-bunga hangat
62
Chapter 60 - Sesuatu yang harus diperjuangkan
63
Chapter 61 - Saint Hybrid
64
Chapter 62 - Xuusuatouri
65
Chapter 63 - Shuri
66
Chapter 64 - The Truth is...?
67
Chapter 65 - Jawaban terdapat dimana-mana
68
Chapter 66 - Waktu dan Ilusi
69
Chapter 67 - Homura vs Homuze
70
Chapter 68 - Api-Api yang bergejolak Tinggi
71
Chapter 69 - Pergabungan Lagi?
72
Chapter 70 - Pertarungan Klimaks antara kedua Dewa
73
Chapter 71 - Pemulaian Baru
74
Chapter 72 - Mimpi yang akan Datang
75
Chapter 73 - Sesuatu yang tidak diharapkan
76
Chapter 74 - Hancurkanlah semuanya!
77
Chapter 75 - Pembawa Peperangan
78
Chapter 76 - Ahli Sihir Rahasia
79
Chapter 77 - Strategi dan Kerja Sama
80
Chapter 78 - Tepat dalam Waktunya
81
Chapter 79 - Keunggulan dan Kecerdasan Syna
82
Chapter 80 - Syna Vs Arika! Pertarungan Kecerdasan melawan Kekuatan
83
Chapter 81 - Wujud Saint God Pertama
84
Chapter 82 - Dewa Kegelapan yang bangkit dari tidurnya
85
Chapter 83 - Super Eclipse Blaze
86
Chapter 84 - Segel
87
Chapter 85 - Kita Bersama...! Hidup dengan Damai...!
88
Chapter 86 - The God of Oath (I)
89
Chapter 87 - The God of Oath (II)
90
Chapter 88 - The God of Oath (III)
91
Chapter 89 - A New God for Touri
92
Chapter 90 - Upacara Resmi
93
Chapter 91 - Omni-Touri
94
Chapter 92 - Pesta Meriah! Yahoo!
95
Chapter 93 - Permainan tangguh untuk para Legenda
96
Chapter 94 - Saint Tracer dan Seven Deadly Sword of Sins
97
Chapter 95 - Segalanya
98
Chapter 96 - Lihatlah lebih tinggi lagi
99
Chapter 97 - Sampah di planet Agimuragi
100
Chapter 98 - Keluarga Durhaka
101
Chapter 99 - Kuroshin vs Alvin, Crimson Vs Dark Crimson
102
Chapter 100 - Gerhana Bulan
103
Chapter 101 - Ritual Shinigami
104
Chapter 102 - Kontrak Clare
105
Chapter 103 - Masa lalu seorang Saint Tracer
106
Chapter 104 - Demi Air Suci
107
Chapter 105 - Persiapan untuk menjalankan rencana
108
Chapter 106 - Informasi lebih tentang Arata dan Shin
109
Chapter 107 - Membawa seorang keluarga pulang
110
Chapter 108 - Tidak ada satupun Legenda yang harus ditinggal
111
Chapter 109 - Mugen no Kensei
112
Chapter 110 - Penyerangan putus asa
113
Chapter 111 - Rencana Kedua
114
Chapter 112 - Sang Pemilik Tujuh Dosa Besar
115
Chapter 113 - Pemanggilan dari Alam Lain
116
Chapter 114 - Kuro Vs Alvin, Dua Mortal terkuat akhirnya bertarung
117
Chapter 115 - Generasi Baru untuk Shiratori dan Ghifari
118
Chapter 116 - Arwah-Arwah yang Berkumpul
119
Chapter 117 - Kekacauan di Pantai
120
Chapter 118 - Malam yang Kacau
121
Chapter 119 - Elf
122
Chapter 120 - Menuju Desa Saint
123
Chapter 121 - Desa dimana para Saint tinggal
124
Chapter 122 - Bebaskanlah
125
Chapter 123 - Makhluk Hidup di wilayah Oath
126
Chapter 124 - Hyugen
127
Chapter 125 - Tidak ada kata untuk Putus Asa
128
Chapter 126 - Kekuatan dahsyat dari seorang Ras Dengel
129
Chapter 127 - Pertarungan Serius Shira melawan Hyugen
130
Chapter 128 - Teruslah Berjuang!
131
Chapter 129 - Pertarungan Shira yang mampu menghancurkan Semesta
132
Chapter 130 - Dosa yang dikumpulkan menjadi Satu
133
Chapter 131 - Kemampuan dan Kecerdasan Haruki
134
Chapter 132 - Cara agar Weapon of Saint Heroes terjaga aman
135
Chapter 133 - Rencana yang sudah direncanakan sejak awal
136
Chapter 134 - Masalah yang seharusnya dikhawatirkan oleh Dewa
137
Chapter 135 - Pengalaman Bertarung
138
Chapter 136 - Selamatkanlah yang kalian bisa
139
Chapter 137 - Legenda yang ditinggal
140
Chapter 138 - Dua Pihak dan Dua Rencana
141
Chapter 139 - Seperti biasanya
142
Chapter 140 - Giant
143
Chapter 141 - Apakah bangkit? Apakah tercegah?
144
Chapter 142 - Umpan
145
Chapter 143 - Kerahkan semua yang kita miliki!
146
Chapter 144 - Grimoire of Oath
147
Chapter 145 - Pertarungan yang Berat Sebelah
148
Chapter 146 - Lebih Baik Kehilangan Satu
149
Chapter 147 - Pahlawan
150
Chapter 148 - Batu Nisan
151
Chapter 149 - Mengurus Diri Sendiri
152
Chapter 150 - Dimensi
153
Chapter 151 - Alternatif
154
Chapter 152 - Palsu dan Asli
155
Chapter 153 - Haruka
156
Chapter 154 - Waktu yang Terbatas
157
Chapter 155 - True Dimensional Cage
158
Chapter 151 - Permulaan Baru
159
Chapter 152 - Pilihan Sulit
160
Chapter 153 - Di Tengah Gelap dan Terang
161
Chapter 154 - Hati yang Tersentuh
162
Chapter 155 - Puncak Perjalanan
163
Chapter 156 - Roh
164
Chapter 157 - Melodi Alam yang Abadi
165
Chapter 158 - Memori Pohon Kuno
166
Chapter 159 - Sang Nelayan dan Cerita Lautan
167
Chapter 160 - Memori Alam dan Rencana Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!