5 bulan kemudian...
Naoki terbang dengan sangat cepat menuju kota Legenia, ia telah melewati kota Iblis yang bernama "Lision." Naoki adalah seorang Saint Legenda, dan ia tidak terlalu peduli dengan keberadaan iblis. Dia hanya ingin bertarung dengan lawan yang sangat kuat.
Yah, jarak Naoki ke kota Legenia itu jauh sekali, hingga memberinya waktu 5 bulan untuk mendekati kota itu. Naoki sekarang sedang mencari keberadaan Shira, dan dia mulai dekat dengan kota Legenia. "Shira... Jadi... Kau ini Saint Legenda ya...?" Naoki tersenyum. "Menakjubkan... Menakjubkan... Aku merasakan kekuatan hebat dalam dirimu."
Di dalam tempat latihan Homura dan Shira. Shira seperti biasanya melakukan beberapa push-ups di atas batu runcing yang panas.
"Kau terlihat berbeda setelah 5 bulan ini." Homura menyilang kedua lengannya.
"Hmph... Entahlah, ketika aku berlatih di tempat ini.... Aku rasa aku bukanlah Shira yang dulu." Shira bangkit dari batu runcing itu dengan wajah yang bersemangat. Shira tiba-tiba merasakan sebuah energi saint yang sangat besar yang akan datang menuju tempat tersebut. "Hm...!?" Shira melirik ke arah barat dengan wajah yang serius.
"Apa ada musuh?" Tanya Homura dengan wajah yang serius.
"Y-Ya... Energinya itu tidak asing dengan milikku..." Shira mulai serius dan bersiap, karena energi sihir itu telah mendekat.
BAAAAMMMM!!!
Tiba-tiba langit yang Shira lihat terbelah. Shira dan Homura mulai terkejut melihat langit-langit terbelah. "Sepertinya memang benar..." Homura tersenyum.
Naoki keluar dari langit terbelah itu dengan aura yang sangat gelap dan juga kuat. Naoki mendarat di atas gunung runcing itu dengan wajah yang serius, Shira dan Homura mulai penasaran mengapa Naoki bisa tiba di tempat itu, mereka berdua saja tidak bisa masuk ke dalam dunia latihan tersebut tanpa bantuan Virra.
"Aura dan kekuatan ini..." Homura bisa merasakan aura dan juga kekuatan Saint yang sama persis seperti Shira, tetapi Naoki tidak memiliki elemen cahaya seperti Shira.
"Saint 'kah...?" Ucap Homura dengan mengetahui sosok Naoki, karena aura dan kekuatan Naoki yang sama persis seperti Shira.
Shira tersenyum dengan sangat bersemangat. "Hmph... Sudah kuduga..."
"Shira... MARI BERKELAHI...!!!" Naoki mengeluarkan 5 bayangan naga yang sangat besar, lalu kelima naga itu terbang menghampiri Homura untuk menghalangnya membantu Shira.
"Cih." Homura terbang pergi untuk mencari tempat yang aman, sepeeti Homura tidak ingin mengganggu pertarungan Shira dan Naoki. Shira menatap Naoki dengan wajah serius.
"Saint Dark ya...?" Shira tersenyum.
"DARK VOID!!!" Naoki mengeluarkan sihir laser kegelapan yang sangat kuat menuju arah Shira. "SAINT FIST!!!" Kedua lengan Shira bersinar, lalu ia memukul laser, hingga laser itu terpental ke atas langit.
"HAHAHAHA!!! KAU CUKUP MENARIK JUGA!!!" Naoki tersenyum dan mulai tertawa penuh dengan kepuasan.
"Hmph... Kau juga." Shira berubah menjadi wujud Saint of Hope (Wujud stage terakhir dari Light of Hope). Kedua mata Shira mulai bersinar dan kedua mata hitamnya menghilang. "Mari kita lihat kekuatanmu sebagai Saint Dark..." Shira mulai bersemangat.
"LIGHT SAINT WINGS!!!" Shira mengeluarkan sihir yang mampu membuat cahaya menjadi sayap, lalu ia terbang menuju Naoki dengan sangat cepat.
BAAAMMMM!!!
Mereka berdua mulai saling memukul dengan kedua tinju mereka secara bersamaan. Shira dan Naoki tersenyum dengan penuh kesenangan bahwa mereka menikmati sebuah pertarung antara Saint Vs Saint. "Ini pertama kalinya aku bertemu dengan Dark Saint... Dan bahkan bisa bertarung dengan seorang Saint." Shira tersenyum.
Mereka berdua mulai saling memukul satu sama lain dengan sangat kuat. "DARK REPULSE!!!" Kedua tangan Naoki bersinar, lalu ia memukul perut Shira, hinggaShira terpental mundur.
Shira berputar di atas langit, lalu ia menujuk Naoki. "TRIPLE LIGHT OF JUDGEMENT!!!" Shira menembak 3 cincin cahaya yang sangat besar menuju arah Naoki. "FULL FORCE...!!!" Shira mendorong ketiga cincin itu dengan sekuat tenaga oleh sihir buffnya.
"HAHAHAHAHA!!! "DARK EXPLOSION!!!!!!!" Naoki meledakan dirinya dengan sangat dahsya, hingga Shira merasakan ledakan tersebut dari jauh.
"Hebat sekali... Bertarung dengan Saint lain membuat seluruh tubuhku bersemangat... Aku sepertinya mulai bisa merasakan sensasi hebat..." Shira menunjuk Naoki.
"DIVINITY UNLEASHED...!!!" Shira bersinar, lalu seluruh energinya mulai beregenerasi setiap detik. "Rasakan ini...!!! DARK SAINT!!!" Teriak Shira selagi ia terbang menghampiri Naoki
"GAHHHHH!!! SHIRAAAAA...!" Teriak Naoki selagi terbang menuju Shira, mereka mulai saling memukul bersamaan dengan seluruh kekuatan mereka, mereka menggunakan kekuatan 50% mereka dan perlahan mulai tidak bisa menahan diri.
"HYAAAAAAAAAHHHH---" Teriak mereka berdua dengan bersamaan.
BAAAAAAAAAAAAMMMMMMMMMMMMM!!!
...
...
Shira dan Naoki tiba-tiba terpental oleh kemunculan Virra yang berada di tengah mereka. "KALIAN BERDUA SEDANG APAAAAAAA!?" Teriak Virra dengan sangat kencang.
Shira terpental mengenai tanah dengan sangat keras, hingga ia membuat lubang yang sangat luas dan besar. Sedangkan Naoki mengenai sebuah gunung yang sangat besar, hingga gunung itu hancur berkeping-keping.
"Peraturan menjadi seorang Saint Legenda adalah... jangan saling bertarung, karena kekuatan kali mampu membunuh satu sama lain, dan aku tidak suka jika salah satu dari kalian mati!" Virra mulai marah besar melihat kedua muridnya saling berkelahi seperti musuh saja.
Kelima naga kegelapan yang Homura hadapi tiba-tiba menghilang, Homura lalu mendengar suara marah Virra. Ia melirik kepada Virra dengan wajah yang kalemnya. "Wahhh... Dia lagi marah... Sial."
"A-Aku kabur dulu deh..." Homura membuka gatenya, lalu ia meninggalkan tempat itu karena ia tidak mau kena masalah oleh serangan hukuman Virra
"AHHHHHH!!! DASAR KALIAN TOLOL!!! HUNDRED OF NAILS!!!" Virra melempar ratusan paku-paku yang sangat tajam yang mampu menusuk apapun bahkan besi yang sangat kuat.
"AHHH!!! LARI!!!" Shira melompat dari lubang besar itu dengan wajah yang panik, lalu ia terbang pergi dan menghindari paku-paku itu.
"S-Sial!!!" Naoki terbang pergi untuk menghindari paku-paku itu.
"KALIAN TIDAK AKAN KUMAAFKAN!!!" Teriak Virra dengan mengejar mereka dengan sangat cepat.
"AMMMPUUUUUUUUUUN...!!!" Teriak Shira dan Naoki dengan bersamaan.
BAAAAAAAMMM!!!
***
Homura mengeluarkan beberapa paku yang menancap di kedua lengan Shira. "Dih... Galak banget sih... Aku kira Naoki adalah musuhku."
"DIA BUKANLAH MUSUHMU, MELAINKAN SALAH SATU DARI KELUARGA!!!" Virra memukul kepala Shira dengan sangat keras.
"AGGHHH!!!" Shira memegang kepalanya dengan wajah yang kesakitan.
"Ayolah, Virra... Jangan sakiti lagi suamiku..." Homura menghela nafasnya, ia merasa bahwa Shira sudah dapat banyak hukuman dari Virra.
"Dia ini susah diberitahu, dan masih saja bersikap seperti lupa ingatan!!!" Ucap Virra dengan sangat kesal. Naoki kembali menjadi wujud biasanya dan ternyata wajahnya terlihat sangat tenang seperti orang yang sabar dan kalem. Tadi dia terlihat seperti Legenda yang sangar.
"Maafkan saya, Virra... Aku kira Saint Light ini jahat, tetapi... Ketika kau tidak menghentikan kami berdua. Aku pasti akan kalah." Naoki mengaku bahwa dia akan kalah, ia menunduk kepada Virra.
"Tentu saja tidak. Kau pasti akan menang, Naoki. Aku masih perlu berlatih untuk melampuimu." Shira tersenyum. "Aku ingin bertarung denganmu suatu saat nanti..." Shira mulai ingin sekali bertarung dengan Naoki kapan-kapan.
"Hmph... Dengan senang hati, Shira." Naoki tersenyum.
"Wah... 2 Saint telah terkumpul di tempat yang sama. Cukup langka juga..." Homura terkekeh.
Virra melirik kepada Naoki. "Ngomong-ngomong, Naoki... Aku kira kau sudah mati karena perbuatan gegabahmu itu melawan Legenda jahat." Virra menyilangkan kedua lengannya.
"Maafkan diriku tentang itu, Virra... Aku telah di sembuhkan kembali oleh seorang Legenda jahat yang menyuruhku untuk menjadi budaknya... Dia bernama Kenzi."
"Kenzi ya!? Dialah yang menculik ayah Megumi." Homura menyilang kedua lengannya dengan wajahnya yang terlihat kalem seperti biasanya.
"Ehh!? Bagaimana keadaan ayahnya? Aku benar-benar lupa dengannya bahwa dia pernah diculik oleh seorang Legenda bertopeng." Ucap Shira dengan sangat terkejut.
"Ohh, ayahnya telah pulang dengan selamat karena Mamaku." Ucap Homura.
"Pokoknya... Aku sangat senang bisa hidup lagi, karena... Aku ingin melihat siapa Light Saint yang sebenarnya." Naoki menghampiri Shira dengan wajah yang sangat senang. "Kamu kuat juga, Shira... Tidak kusangka bahwa aku akan memiliki perasaan semangat dalam bertarung."
"Kau juga, Naoki... Aku juga senang bisa merasakan sensasi itu."
"Semoga kita bisa menjadi rival yang hebat!" Naoki tersenyum dan memperlihatkan pukulannya kepada Shira.
"Ya." Shira memukul pukulan tersebut.
"Pokoknya, kalian jangan bertarung dengan serius ya... Jika kalian bertarung sampai mati, aku tidak akan pernah memaafkan kalian jika kalian pernah membunuh Saint atau bertarung untuk saling membunuh." Ucap Virra dengan sangat serius.
Shira dan Naoki mengangguk.
"Virra, aku ingin bertanya tentang Saint Legenda." Ucap Homura dengan wajah yang sangat serius.
"Ada apa?"
"Shira bilang bahwa ia belum pernah bertemu dengan Saint Fire. Kau tau siapa legenda yang memiliki jantung Saint Fire?" Tanya Homura.
"Wajarlah... Saint yang pernah kutemui hanya Saint Water yang bernama Miuki Souya, dan sekarang Saint Dark Naoki Souya." Shira menyilang kedua lengannya.
"Kau mengenal Miuki!?" Tanya Naoki dengan sangat terkejut.
"Iya."
"Dia adalah adikku. Aku terkejut kau bertemu dengannya." Naoki tersenyum dengan sangat kaget.
"Sudah kuduga... Kalian memiliki nama yang sama dan hubungan yang sama. Aku juga pernah melakukan sparring bersama dirinya." Shira terkekeh.
"Kalian bertiga ingin tau siapa Fire Saint ya?" Virra mulai tersenyum, ia mengetahui semua Saint yang hidup di seluruh semesta Saint, karena Virra adalah seorang Saint Multiverse yang memiliki semua kekuatan Saint.
Mereka bertiga mengangguk seperti anak kecil yang sangat amat ingin mengetahuinya. "Saint FireLegenda itu berada dekat dengan kita... Di kota Legenia."
"Kita memiliki 4 saint legenda yang tinggal di kota Legenia..." Virra tersenyum.
"Dan dia adalah..."
"MAMA!!! PAPA!!!" Methode lari menghampiri Homura dengan wajah yang sangat senang, ia langsung memeluk Homura dengan wajah yang senang.
"Ohh, kamu kok kesini? Bukannya Nenek mengasuh kalian?" Tanya Homura dengan mengusap rambutnya.
"Yah... Aku ingin berkunjung sebentar untuk melihat Mama dan Papa berlatih." Methode tersenyum.
"Mana Selvia?" Tanya Shira.
"Dia sedang tidur!"
"Begitu ya..."
Shira melirik kepada Virra. "Siapa itu? Siapa sosok Saint Fire ini, Virra?" Tanya Shira dengan wajah yang sangat penasaran.
Virra terkekeh. "Hehe... Itu adalah...!!!"
...
...
"HACHUUUCHHH!!!" Virra bersin untuk sekejap dan menggagalkan kejutan itu. "Aduh, maaf..."
"(Malah bersin...)" Ucap Shira dengan menghela nafasnya.
"Dia adalah...!"
...
...
Virra menunjuk Methode dengan wajah yang tersenyum. "Methode adalah si sosok Saint Fire!"
Mereka bertiga lekas kaget mendengar hal itu karena Methode baru saja lahir 5 bulan yang lalu, dan ternyata ia adalah sosok Saint Fire.
"Ka-Kau bercanda ya!? Methode masih anak kecil loh...!!! KAU BILANG SELURUH KEKUATAN SAINT TELAH LAHIR DULUAN SEBELUM AKU BARU SAJA DATANG KESINI." Ucap Shira dengan sangat kesal.
"Iyap, sebenarnya Homura memiliki sel telur yang mengandung kekuatan Saint Fire." Virra tersenyum.
Homura mulai kebingungan dengan sel telur, ia tidak terlalu mengetahuinya dengan jelas. "Hah...? Sel telur?"
"Sel telur adalah---"
...
BAAGGGG!!!
Shira memukul wajah Virra mencoba untuk tidak menjelaskan hal-hal yang tidak senonoh, karena Methode sedang bersama mereka. "ADA ANAK KECIL WOOIIIIII!!!"
"AWWW!!! SAKIT GOBLOK!!!" Virra memegang pipi kanannya dengan wajah yang kesal, bahwa ia dipukul oleh muridnya sendiri.
"Ahh, maaf... Kedua tanganku bergerak sendiri." Shira melihat kedua tangannya.
"Kalian berbicara tentang apa?" Methode tersenyum.
"Y-Yah... Ini soal masalah legenda dewasa, sayang. Jangan dengerin Virra yang bego ini ya." Shira mengusap rambutnya dengan wajah tanpa dosa.
"J-Jahat! Aku bukanlah Legenda bego!" Jawab Virra dengan sangat terkejut.
"Baiklah! (Virra: Wajah apa itu!?)" Methode tersenyum dengan sangat ceria.
"(Keluarga yang sangat aneh... Mereka semua gila... Ternyata bukan hanya keluargaku yang tidak gila.) " Ucap Naoki dengan menghela nafasnya.
***
"Tidak kusangka bahwa Methode adalah Saint Fire" Shira merasa sangat terkejut dan uga bangga bahwa anaknya adalah seorang Saint Legenda juga.
"Hmm?" Methode melirik kepada Shira dengan wajah imutnya.
"Kalau kamu tidak percaya ini..." Virra mengeluarkan sebuah barang yang terlihat seperti ponsel yang berbentuk bulat besar. "Saint Legend, Activated!"
Tiba-tiba ponsel itu mulai melihatkan simbol Shira, Naoki, dan Methode di dalam ponsel tersebut. "Itu alat apa?" Tanya Homura.
"Ini seperti Tracker... Dengan ponsel ini kita dapat mengetahui lokasi para Saint." Virra memberikannya kepada Shira dan Homura. Shira merasa terkejut bahwa Methode memiliki simbol Saint Fire. "B-Benar sekali... Tidak d-di percaya..."
"Saint Reveal!" Virra menunjuk ketiga Saint Legenda itu, hingga simbol elemen mereka mulai muncul.
"Hmm... Ternyata benar." Homura mengangguk.
"Menakjubkan... Ternyata rumor Virra memang benar tentang kalian ini. Aku sangat salut dengan keluarga ini." Naoki bangkit dari kursinya dengan senyuman.
Naoki melirik kepada Shira. "Kita akan bertemu lagi nanti, Shira."
"Ya."
Naoki mengeluarkan kedua sayapnya, lalu ia terbang pergi ke arah selatan untuk pulang ke rumahnya.
"Dia mau kemana?" Tanya Homura kepada Virra.
"Dia pasti pulang, dia sudah lama tidak bertemu dengan adiknya."
"Hmm, begitu ya." Homura melirik kepada Shira dengan wajah yang sangat serius. "Shira, mari pulang."
"Ehh? Sekarang?" Tanya Shira.
"Iya. Aku harus membuat makan siang." Homura bangkit dari kursinya, lalu ia melirik kepada Virra. "Permisi." Homura menunduk kepada Virra, lalu ia berjalan pergi meninggalkan Virra.
Shira menoleh kepada Methode yang sedang memegang jari miliknya. "Mari pulang Methode, jangan lupa untuk bilang salam perpisahan dengan Kak Virra."
Methode menatap wajah Virra. "Sampai jumpa, kakak!"
"Dadah, pokoknya, Methode... Kapan-kapan kamu datang berlatih disini ya~"
"Hmm~ Siap!!!" Methode hormat kepada Virra.
"Sana, kamu duluan menyusul Mama." Shira tersenyum. Methode mengangguk, lalu ia pergi menghampiri Homura.
"Satu lagi, Shira... Jagalah Methode dengan semua kekuatanmu saat ini, seorang Saint ketika mereka mati, itu akan menyusahkan karena kekuatan Saint mereka akan dicuri oleh pembunuh itu. Ketika seorang ras yang salah memegang kekuatan Saint itu... Kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi." Ucap Virra dengan wajah yang sangat serius, ia sangat ingin meyakinkan Shira untuk menjaga putrinya.
"Bukan hanya Methode, kau juga harus melindungi para Elemental Saint dengan seluruh kekuatanmu karena mereka adalah keluarga." Virra tersenyum.
"Iya."
"Berjanjilah padaku."
"Janji! Aku akan melindungi mereka dengan seluruh kekuatanku!" Shira hormat kepada Virra.
"Dan juga... Tentang Selvia, aku masih mencari tahu tentangnya."
"Ya, aku serahkan padamu, Virra... Sampai jumpa lagi." Shira berjalan pergi.
Virra tersenyum. "Pekerjaanku adalah melatih mereka menjadi seorang Saint Legenda yang sangat kuat... Cukup menyenangkan."
***
Methode sedang memegang kedua tangan Homura dan Shira. "Mama, Papa, Saint Fire yang Kak Virra katakan itu apa?"
"Ohh, kamu pasti akan mengerti jiga membaca buku yang Papa berikan kepadamu nanti." Shira tersenyum.
"Dan jangan lupa untuk membaca bersama Selvia ya, Methode." Homura tersenyum.
"Hmm!" Methode mengangguk.
"(Saint Fire... Methode, kamu akan aku lindungi bersama dengan Mamamu, aku harus menjadi lebih kuat lagi...)"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments
Sh❤️≛ᔆᣖᣔᣘᐪᣔ
pelajaran ipa, hem mesum
2019-07-14
3