My Psychopath Husband
_Prakk!!_
Suara gelas kaca yang hancur karena genggaman seorang pria membuat Lisa terkejut dan menoleh kearahnya.
Lalisa Xavier dia adalah anak tunggal di keluarganya, ia harus berkerja paruh waktu untuk menghasilkan uang demi kebutuhan sehari-hari dan pengobatan untuk ayahnya yang sakit.
*Owh tidak, kenapa harus Tuan Hayden*
Lisa adalah pelayan baru dari bar tersebut, baru beberapa hari bekerja ia justru bertemu dengan masalah besar seperti ini.
Ia berdiri tegak dengan jantung yang berdegup kencang. wajahnya memucat dan tubuhnya mematung saat tau bahwa pria yang ada di hadapannya ini, mampu mengguncang kota hanya dengan satu jentikan jarinya.
Seidon Hayden, merupakan pria konglomerat terkaya nomor 1 di Korea Selatan. Seidon adalah pria temperamental yang sangat arogan, ia tidak bisa menerima kesalahan sedikitpun.
Tangannya bercucuran darah akibat gelas yang ia genggam hingga pecah dan membuat semua orang yang berada di bar tersebut langsung menoleh dan perhatiannya tertuju pada kejadian itu.
"Tuan, tangan anda terluka.." Dengan cepat pria bertubuh kekar yang merupakan bodyguardnya langsung sigap menopang dan mengikat tangan Tuannya itu dengan sapu tangan guna menahan darah yang terus mengalir.
"Wah wah wah.. berani sekali kau mengotori ku!!" Nada rendah itu terdengar mengerikan di telinga Lisa.
"Panggil manager kalian untuk bertemu denganku!!" Ia menekan setiap katanya dan menatap Lisa dengan ganas.
Beberapa bodyguard yang ia bawa langsung menahan Lisa dan mendorongnya sampai mendekat dihadapannya.
Wajahnya merah padam dan berkeringat dingin saat tangan kekar Seidon melingkar sempurna dilehernya. rahangnya mengeras, dengan susah payah Lisa menahan dirinya yang gemetaran panas dingin saat melihat jelas wajah Seidon hanya berjarak beberapa centi dari wajahnya.
"Tuan, m-maafkan aku, aku benar-benar tidak sengaja.. ughh.." dengan sekuat tenaga Lisa menahan tangan Seidon yang mencekiknya semakin erat. Semakin Lisa menahannya, Seidon akan semakin erat mencengkramnya.
"Sudah berani mengganggu ketenangan ku, kau harus tau akibatnya!"
*Ya Tuhan, bagaimana ini.. ughh sakit*
"Tuan aku.. a-aku tersandung, bukannya sengaja mengganggumu"
Dengan tergesa-gesa seorang pria bertubuh gemuk datang dengan keringat dingin yang tak lain adalah manager dari bar tersebut,
Seidon melepaskan cengkraman tangannya begitu saja mendorong Lisa yang langsung terperosok ke lantai setelahnya. "Uhukk uhuuk"
Seidon berbalik menatap manager gendut di belakangnya. Keringat dingin yang ada di keningnya membuatnya semakin panik saat Seidon menoleh kearahnya.
"Hei gendut.. kemari!"
"Tu-tuan.. a-ada apa? Siapa yang berani mengganggumu?"
Dengan gugup manager itu mendekati Seidon. sebagian besar saham di bar itu adalah milik Seidon karena ia yang membantu hampir seluruh biaya pembangunan bar itu hingga menjadi bar yang sangat terkenal disana.
"Bagaimana bisa kau mempekerjakan orang tidak b3cus seperti ini? dia bahkan tersandung di tanah yang rata!"
"Tuan, m-maaf.. aku akan mengurusnya sekarang" katanya.
"Ah, sudah tidak perlu lagi. Aku tidak membutuhkanmu untuk mengurusnya, Kau tidak bisa di andalkan! Percuma saja ku bayar dengan mahal. urus pria gemuk ini, aku tidak mau melihatnya lagi" ucap Seidon menyuruh pengawalnya.
"Tuan tolong.. ampuni aku!!" Teriak manager itu saat diseret oleh bodyguard Seidon.
Ia berbalik dan melangkah mendekati Lisa yang ketakutan. Dengan tatapan rendah yang sangat tajam, Seidon menatap gadis ini dari ujung kaki hingga ujung kepala.
*Helen benar.. Helena kau benar.. tolong aku, tolong aku takut sekali..* batin Lisa.
Helena Rania dia adalah teman Lisa yang sama-sama bekerja di bar itu. Ia adalah satu-satunya teman Lisa yang mengikuti riwayat kehidupan Lisa. Helen pernah memperingati Lisa bahwa jangan mencari masalah pada Tuan Hayden atau akibatnya akan sangat buruk.
Pelayan kecil ini langsung berdiri dengan sisa tenaganya. Dengan baju erotis pendek membuat gadis ini terlihat begitu cantik saat berdiri tegak.
"Hallo nona manis.."
*Si4l, sungguh si4l hari ini.. kenapa malah terjebak begini! Tolong aku siapapun kau tolong aku..* Batin gadis itu.
"Kau pasti kaget karena tiba-tiba aku berbuat kasar padamu.. aku tidak bermaksud menakutimu" kata Seidon tersenyum manis.
"Tuan tolong.. managerku tidak ada kaitannya dengan ini, jangan sakiti dia.. aku bersedia melakukan sesuatu untuk ganti rugi"
gadis kecil ini mulai menawarkan sesuatu untuk menebus kesalahannya di hadapan pria yang tak akan mendengarkan permintaanya itu. Ia memohon dengan menyatukan kedua tangannya tanpa berani mengangkat wajahnya dan melihat pria tinggi di hadapannya itu.
Tangan kekarnya mulai meraih dagu Lisa. sedikit mengangkatnya agar ia bisa melihat wajah cantiknya.
"Itulah tujuannya, kau harus merasa bersalah agar kau merengek padaku!" ucap Seidon menatap tajam.
Lisa menggeleng dan berusaha mundur sampai tubuhnya terhimpit antara tembok dan tubuh Seidon, membuatnya tak bisa menghindari pria itu lagi.
"Mau kemana heum?" Seidon menarik pinggangnya hingga tubuhnya membentur dada bidang milik Seidon. Tak ada jarak antara keduanya, dada Lisa sangat menempel pada dada Seidon dan hal ini membuat Seidon terlihat sangat senang. Tangannya mulai menyentuh p4h4 Lisa dan mengelusnya dengan lembut.
"Tolong jangan lakukan ini.. j-jangan sentuh aku...."
"Hanya menyentuhmu begini saja tidak boleh? Bukankah semua pelayan disini memanfaatkan kecantikannya untuk menggoda pria kaya?.." Seidon mempererat cengkeraman tangannya pada pinggangnya.
"Ah!"
Gadis itu terlonjak kaget dan memejamkan matanya, tak ada celah untuk Lisa melepaskan diri. Semakin erat Seidon menahannya membuat tubuhnya tenggelam dalam pelukan pria ini.
*Tidak mungkin, dia benar-benar menarik di mataku, bahkan saat di lihat dari jarak dekat dia terlihat 100x lebih menarik* batin seidon menatap setiap inci wajah Lisa yang sedang memejamkan matanya.
"Cantik sekali, siapa namamu eum?" Tanyanya sambil menyusuri wajah Lisa dengan jemarinya.
Ia memejamkan kuat matanya sambil menjawab "Li-lisa namaku Lisa"
"Lisa.. kau tidak berasal dari sini ya?"
"Aku, aku tinggal disini sejak kecil. awhh!!"
Lisa meringis saat sesuatu yang menyengat mengenai pipinya.
Ternyata cincin kecil yang di pakai oleh Seidon memiliki pisau mini yang tersembunyi didalam permatanya. Dan dia menggores wajah Lisa dengan benda itu.
"T-tuan kau, k-kau, melukai pipiku!" Katanya menatap seidon sambil memegangi pipinya yang berdarah.
"Selain hickey, melukai pipi itu juga termasuk warning sign. Anggap saja itu perkenalan dariku" kata Seidon.
"Dan lukanya akan berbekas seumur hidupmu kecuali kalau kau melakukan operasi wajah" bisiknya lagi.
Seidon menatap d4r4h merah yang mengalir di pipi Lisa, ia mengusapnya dengan ibu jari kemudian menj1l4tny4.
"Ap-apakah..." Lisa yang melihatnya langsung memegangi pipinya yang berdarah itu. Ia terdiam menatap dua manik mata Seidon, dalam pandangan Lisa mata Seidon begitu cantik dengan iris mata berwarna hitam pekat.
"Ahh ya ampun.. bagaimana bisa d4r4hmu begitu manis.." ia memperlihatkan smriknya pada Lisa yang masih syok dengan apa yang dia lihat barusan.
*Dia.. menj1l4t darahku? Apa yang dia lakukan..* batin Lisa tak percaya.
*Apakah benar, apakah benar dia pria yang ku cintai selama ini? Ternyata benar kata Helena, dia sangat temperamental dan bukan Seidon yang dulu. sebenarnya apa yang telah terjadi padanya selama ini?* batin Lisa kecewa.
"Kau tau siapa aku?? Atau, tidak?"
"T-tuan Hayden, a-aku tau anda.. ma-maafkan aku... aku tidak sengaja, aku tidak bermaksud mengganggumu" ucap Lisa terbata-bata.
*pipiku sakit sekali* batin Lisa.
"Kau tau tapi kau juga sangat berani menatap mataku" kata Seidon menyadarkan Lisa yang terus menatapnya.
"Apa kau ingin aku m3nc0ngk3l bola m4t4mu?!" Bisiknya.
"Ah! M-maafkan aku, ma-maaf.." Lisa tertunduk.
Semua orang yang melihat itu tidak bisa berbuat apa-apa, hanya melihat dan berbisik-bisik. Pelayan baru justru mendapat masalah besar dengan mengusik Seidon Hayden yang temperamennya sangat kejam itu.
"Kau sangat cantik tapi... Kenapa tidak duduk di pangkuanku dan melayaniku saja?" Ucap Seidon berbisik.
*sampai m4ti pun aku tidak akan melayani mu meskipun aku jatuh hati padamu tapi untuk melakukan hal kotor itu. Tidak akan pernah* batin Lisa hanya memejamkan matanya dan tidak berkutik sama sekali.
"Memejamkan mata seperti itu, apakah ingin di cium eum?" Seidon mengusap bibir Lisa dengan ibu jarinya dan mendorongnya ke sofa.
Kemudian, Lisa terjatuh dalam posisi terlentang,
"Baiklah sayang, biarkan aku melihatmu lebih dekat lagi"
"Tidak!"
Ia berusaha bangun tapi gerakan Seidon lebih cepat untuk mengungkungnya membuat Lisa tak bisa bergerak.
Lisa berharap ada yang menolong tapi tak ada satupun orang yang bergeming untuk menolongnya.
"To-tolong ma-maafkan aku.. a-aku tidak.. aku tidak se-sengaja. Aku benar-benar tidak sengaja, aku tersandung tadi"
Dengan cepat Seidon menarik tangannya dan menatap Lisa tajam. wajah keduanya sangat dekat,
"T-tuan.."
"Kenapa wajahmu sangat tidak asing" Seidon menatap wajah Lisa dengan intens. Ia memperhatikan setiap bagian wajahnya dengan teliti "apakah kita pernah bertemu sebelumnya? Atau kita pernah ada ikatan? Kau benar-benar tidak asing bagiku, siapa kau.." gumam Seidon yang masih terus menatap Lisa.
"Iris matamu mengatakan bahwa kita pernah bertemu tapi dimana? Dan, kapan?!" Seidon menatap Lisa dengan intens.
*Dia tidak mungkin mengingatku* Batin Lisa.
"Aku.. a-aku.."
"Ahh lupakan saja! Bagaimana jika kau bermain denganku? Hanya sebentar.. aku tidak akan kasar padamu, setelah itu akan aku pertimbangkan untuk memaafkan mu atau tidak"
"Tergantung bagaimana caramu memuaskan aku" bisik Seidon menatap Lisa dengan senyum manis.
"T-tidak.. kumohon Tuan.. le-lepaskan aku" ucap Lisa ketakutan.
"Menurut lah, aku janji akan baik-baik menjagamu! aku akan memanjakanmu sayang"
"Bawa wanita ini" perintah Seidon pada bodyguard nya dan mendorong Lisa pada Dae Jung, asisten pribadinya.
Seidon berjalan mendahuluinya, Lisa memberontak dan berhasil menggigit tangan Dae Jung yang membawanya. Tentu saja Dae Jung langsung melepaskan cengkraman tangannya. Tanpa berfikir panjang Lisa melarikan diri keluar dari bar.
*Ayo Lisa, langkahkan kakimu dan lari sekuat tenaga* batinnya sambil berlari keluar.
"Heii!!" teriak beberapa bodyguard dan berniat mengejar Lisa tapi dihalang oleh Seidon.
"Biarkan saja dia pergi.."
"Tapi, Tuan..?"
"Biarkan dia lari kemanapun yang ia mau, wanita sepertinya tak akan bisa pergi kemana-mana! Dan aku akan menemukannya kembali! " ucap Seidon sambil menyilangkan tangannya menatap Lisa yang berlari keluar.
"Cari tau tentang gadis itu" perintahnya.
"Baik, Tuan"
Lisa berlari menuju rumahnya yang cukup jauh dari bar tersebut. Ia tidak sempat memberhentikan taksi dan terus berlari menghindari kejaran bodyguard Seidon yang dikira mengejarnya.
"Owhh ayolah, kenapa tidak ada taksi sama sekali"
Tiba-tiba ~
Kepalanya terbentur sesuatu dengan keras. Matanya tak ingin melihat siapa yang ia tabrak! seorang pria dan Lisa terjatuh tepat Lisa menindih pria tersebut.
"Aahh!!"
ia terkejut dan segera bangkit tapi s1alnya gelang yang ia kenakan tersangkut di kemeja pria itu.
"Hei hei, nona apa yang kau lakukan"
Lisa tidak menghiraukan pria yang ia tabrak dan melepaskan paksa gelangnya membuat kemeja pria itu sedikit robek akibatnya.
"Lisa" gumam pria itu.
"Tuan kumohon lepaskan aku.. aku.. aku tidak mau ikut denganmu, aku tidak mau ikut denganmu tolong lepaskan aku" ucapnya memejamkan matanya dan dengan tangan gemetar dan kaki yang lemas.
"Lisa sadarlah.. ini aku"
"Tolong ampuni aku, aku tidak bermaksud mengganggumu" Lisa tetap meracau dan memejamkan matanya dengan kuat.
"Heii.. ini aku, Glen" Ucap pria itu mengejutkan Lisa dan spontan ia membuka matanya.
"Glen, syukurlah.." Ucap Lisa langsung memeluk Glen Davin dan menangis sesegukan.
Glen Davin, pria tampan berperawakan tinggi, putih, dan bersih. Dia adalah CEO muda berbakat dan kaya raya.
"Kau kenapa.. pipimu terluka.. apa yang terjadi denganmu, kau kecelakaan? Ada sedikit bercak merah di lehermu apakah ini darah? Lisa, apa yang terjadi.." ucapnya cemas.
Sambil mengusap pipinya yang berdarah, Lisa seakan ketakutan dan melihat sekitarnya. Glen panik dan mengecek setiap inci tubuhnya dan mencari dari mana sumber bercak darah yang ada di lehernya.
"To-tolong aku.. a-ada seorang pria arogan di bar.. di-dia mengejarku dan akan me-membawaku pergi.. d-darah ini berasal dari tangannya, d-dia.. di--" ucap Lisa gagap.
"Tenang dulu tenang ya.. tenangkan dirimu" ucap Glen membersihkan wajah Lisa dengan sapu tangannya dan memeluk Lisa dengan lembut. Ia melepas jasnya dan memakaikannya pada Lisa.
"To-tolong aku, aku takut sekali.." ia menangis dalam pelukan Glen.
"Sudah tidak apa-apa, kau aman sekarang, masuklah ke mobil dan aku akan mengantarkan mu pulang"
Lisa mengangguk dan masuk kedalam mobil Glen. Pria ini melihat sekitar untuk memastikan bahwa tidak ada seseorang yang mengejar lagi.
Tapi tanpa mereka sadari Seidon menyaksikan kejadian itu. Ia menatap mereka dari dalam mobil mewah berwarna hitam pekat yang tak jauh dari mereka.
"Sudah ku bilang aku akan menemukannya kembali dan lihatlah itu ternyata mereka saling kenal" Gumam Seidon.
"Tuan tangan anda terluka, apa perlu kerumah sakit?"
"Tidak perlu, kita pulang saja"
"Baik, saya akan meminta Alexi memanggil Dokter Park" kata Dae Jung.
Alexi adalah kepala pelayan dirumah Seidon yang mengatur segala kebutuhan di kediaman.
Tak lama dari itu mobil yang di tumpangi Glen langsung melaju untuk membawa Lisa pulang begitupun dengan Seidon yang juga menuju ke kediamannya.
Sesampainya di rumah, Lisa merasa lebih aman. Ia tidak bisa menunjukkan bahwa ia menderita di depan sang ayah.
*Bagaimana mungkin aku menutupi ketakutan ku didepan ayah, dia sangat mengenalku* batin Lisa melangkah masuk kedalam rumah.
Ia hanya tinggal bersama sang ayah semenjak ibunya meninggal dalam kecelakaan dan membuat ayahnya lumpuh permanen. Ia harus berhenti kuliah dan selalu bekerja paruh waktu untuk menghasilkan uang setiap hari.
Glen adalah satu-satunya pria yang selalu membantu Lisa dalam masa-masa sulitnya. Semua orang menjauhinya semenjak kecelakaan itu dan perusahaan ayahnya bangkrut.
Seluruh harta dan kekayaan ayahnya dijual untuk pengobatan sang ayah setiap bulannya. Lisa bekerja di bar karena gajinya lumayan besar.
ayahnya selalu melarang Lisa bekerja di bar karena itu terlalu ekstrim,
Apalagi dengan wajah cantik yang dimilikinya, bisa saja pengunjung bar menggodanya dan takut jika Lisa melakukan sesuatu yang tidak diinginkan demi mendapatkan uang. Ekonominya memang sesulit itu tapi Lisa tak pernah berfikir untuk membuat ayahnya malu.
Untungnya Lisa menemukan sosok Glen Davin yang bersedia membantu dan melindunginya, menyemangatinya serta berusaha untuk membuat Lisa selalu tersenyum dan melupakan kesedihannya,
Membuat Lisa merasa nyaman dan tidak membiarkannya merasa bahwa dirinya sendirian. Glen benar-benar membuktikan pada Lisa bahwa di dunia ini dia tidak sendirian.
Tapi terkadang, Lisa menolak bantuan Glen dengan alasan tidak mau merepotkan dan berhutang banyak. Padahal semua yang di lakukan Glen adalah keinginan hatinya untuk membantu dan melihat Lisa bahagia.
•Lisa, jadilah seseorang yang sibuk memikirkan kebahagiaan hingga kau melupakan apa arti kesedihan• -Glen Davin.
______________
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
fn A
jadilah orang yg sibuk memikirkan kebahagiaan, hingga kau melupakan apa arti kesedihan:)
2022-06-14
1
Saidatul Amiera
Waw seidon tipe gw banget toh 😍😍
2022-01-16
0
aaah ada Hobi Hyung sama Jiminie 😭😭😭💜💜💜
2021-12-28
1