"lepaskan? Bukankah seharusnya kau senang karena bisa berdekatan denganku?" Kata Seidon.
"Sayang.. ada apa? Kau bilang kau menyukaiku kenapa kau mau aku melepaskanmu heum? Kita bisa menikmati hari ini bersama kan? Kenapa kau mencoba untuk menolakku?"
"A-aku bukannya menolak, t-tapi aku harus pulang. Ayahku sendirian"
"Kau bisa bersama ayahmu nanti lagi, untuk sekarang bersamaku saja. Orang yang kau sukai ini" Seidon tersenyum sambil menyisipkan anak rambut kebelakang telinga Lisa.
"Tolong.. s-semua itu memang benar tapi aku tak bermaksud untuk lebih, aku hanya ingin melihatmu setiap hari. Itu saja.."
"Kalau begitu menikah denganku saja.. bagaimana? Kau bukan hanya bisa melihatku setiap hari, tapi kau juga bisa melihat semua yang tersembunyi dariku"
"A-apa maksudmu" Lisa semakin gugup mendengar ucapan Seidon.
"Kau bukan hanya bisa melihat wajahku setiap hari tapi.. tubuhku juga bisa, kita bisa melakukan semua hal bersama-sama dengan begitu kau tak perlu diam-diam memperhatikanku sayang.."
"Tidak.. a-aku tidak mau. Meskipun aku menyukaimu tapi aku tidak mau menikah denganmu.. tidak.."
"Kenapa tidak? Aku kaya, aku tampan, aku sempurna, aku punya segalanya yang kau inginkan. Sebutkan satu keinginanmu yang paling mustahil, itu juga bisa aku kabulkan " bisiknya.
"Lepaskan aku! Tolong j-jangan macam-macam denganku" Lisa semakin gugup, wajahnya sangat dekat dengan Seidon.
"Owhh sayang, permintaanmu sangat kurang ajar. hal itu jelas tidak bisa ku lakukan. Kenapa siih? Kenapa tidak boleh macam-macam? Aku hanya akan melakukan satu macam saja.. kenapa jual mahal begitu eum?"
"Ja-jangan mendekatiku, lepaskan aku atau aku akan teriak" ucap Lisa.
"Teriak saja, kau pikir siapa yang bersedia membantumu?"
dengan sigap Seidon menarik pinggang Lisa dan mencengkram nya kuat.
Tubuh mungilnya menabrak dada bidang milik Seidon. Membuat dada empuk Lisa menempel pada dadanya. Seidon sengaja melakukannya agar mendapatkan keuntungan didalam kesempitan.
"Toloongg!! Pria jahat, lepaskan aku. Toloongg.."
Lisa berteriak kencang, beberapa orang melihatnya namun mereka tidak mempedulikannya.
"Ahahaha.. ternyata benar-benar berteriak meminta tolong"
Seidon terlihat tersenyum menang saat Lisa tak bisa melakukan apapun selain berteriak.
"Aku bisa menendang kepr1aanmu jika kau tidak melepaskan aku" ancam Lisa mulai berani menatap Seidon dengan tajam.
"Woww.. aku takut sekali, coba saja jika kau bisa, aku tidak akan segan-segan untuk mematahkan kakimu jika kau berani melakukannya" bisik Seidon semakin mempererat cengkeramannya pada Lisa.
Matanya tajam, rahangnya mengeras ganas membuat jantung Lisa berdegup kencang. Lisa tak bisa bergerak meskipun Seidon mencengkeram nya dengan satu tangan.
*Dia tidak mungkin sekuat ini, Dia memegangku hanya dengan satu tangan.. tapi kenapa.. aku tidak bisa melepaskan dua tanganku yang digenggam nya sekaligus..* batin Lisa.
"Kenapa? Tidak bisa terlepas?"
"Aku tau apa yang kau pikirkan.." Ucap Seidon memperkuat cengkraman nya.
"Sedang memikirkan cara untuk bisa menendang ku kan? Tapi sayang, kau tak akan mendapatkan kesempatan seperti itu"
Lisa membulatkan matanya dan jantungnya seperti pompa yang hampir meledak. Ia membatu seakan tidak ada kekuatan untuk melepaskan tangannya dari pria ini.
Ia melihat sekitar, ternyata ada beberapa pengawalan disekitar Seidon yang jaraknya cukup jauh.
*Siapa dia sebenarnya.. kenapa aku mengingat anak itu saat melihat wajahnya, nama mereka sama apa jangan-jangan dia ini..* batin Seidon sambil menatap Lisa.
"Tu-tuan le-lepaskan aku" ucap Lisa ketakutan.
"Owhh.. baru ingat untuk menyebutku siapa?"
"Aku bisa mendengar detak jantungmu yang berdetak sangat cepat dan kenapa aku harus melepaskanmu? Kau masih berhutang padaku!!" Ucap Seidon menarik tangan Lisa untuk ikut dengannya
"A-aku tidak memiliki hutang apapun to-tolong lepaskan aku"
Lisa memberontak sambil berteriak meminta tolong. Tapi anehnya beberapa orang yang melihat justru bergumam dan merasa beruntung menjadi Lisa yang bisa di bawa oleh Seidon.
"Lepaskan aku, lepaskan! Toloongg.. toloongg"
Lisa tidak menyadari bahwa ponselnya bergetar sedari tadi ayahnya menelfon.
"Heum, aku rasa ponselmu bergetar, ayo lihat siapa yang menelfon, mengganggu saja" kata Seidon.
"Ah? T-telfon?"
saat melihat ponsel siapa yang menghubunginya, ternyata nama sang ayah tertera disana.
"Ayah" ucap Lisa
In call
Lisa📱:"Ha-hallo..ayah"
Ayah Lisa📱:"Lisa kapan kau pulang? Ayah memasak untukmu. Jika masih lama ayah akan masukkan ke kulkas dulu"
Lisa📱:"Aku sebentar lagi akan pulang.. a-ayah jangan khawatir ya.. a-aku akan pulang"
Ayah Lisa📱:"kenapa kau gugup.. ada apa? Apa ada masalah di sana?"
Lisa📱:"ti-tidak ada apa apa ayah.. a-aku akan segera pulang aku a-akan menutup telfonnya.."
Lisa mematikan telfonnya dan ingin memasukkan ponselnya kedalam tas tapi dengan cepat ponsel itu dirampas oleh Seidon.
"Kembalikan! Kembalikan ponselku"
Lisa berusaha merebutnya dari Seidon tapi lagi-lagi tatapan mereka bertemu dan hal itu membuat Seidon terlihat sangat senang.
"Mencari kesempatan untuk memelukku ya?"
"Pria gil4, lepaskan aku"
"Kenapa harus berbohong akan cepat pulang hm?" Ucap Seidon tersenyum.
"A-apa maksudmu"
"Kau.. ikut denganku! kita pergi bermain sebentar" Ucap Seidon berubah ekspresi dan menyeret Lisa masuk kedalam mobilnya.
*Tidak...*
*Lain kali jika bertemu dengannya kau harus menghindar, dia sangat berbahaya jika kau sampai ditangkap olehnya aku juga tidak akan bisa menolong, kau tau kan?*
*Lisa, kalau bisa setelah aku pergi kau menghindarlah dari Seidon Hayden. Dia, sepertinya punya rencana jahat. Taksimu segera datang cepatlah pulang setelah itu*
Lisa mengingat ucapan Glen,
"tidak.. Glen tolong aku, aku tertangkap" gumamnya ketakutan.
Lisa terus melakukan pemberontakan dan berusaha melepaskan tangannya tapi tenaga Seidon lebih kuat dari tenaga miliknya.
Seidon mendorong Lisa masuk kedalam mobil dan menyuruh sopirnya mengantarkan mereka ke mansion Seidon yang berada dipinggir kota
Butuh waktu 2 jam untuk sampai kemansion mewah itu. Lisa memberontak, dan sesekali memukul Seidon untuk memberhentikan mobilnya.
"Lepaskan aku, Seidon Hayden lepaskan aku!"
"Diam!"
"Tidak mau, lepaskan aku brengs3k! Lepaskan!!"
Dengan kesabaran Seidon yang setipis tisu ia melayangkan satu tamparan yang cukup keras dan berhasil membuat Lisa terdiam membisu.
"owh sayang ku, aku tidak sengaja menamparmu. kau memukuliku jadi tanganku bergerak sendiri, aku tak akan mungkin kasar padamu jika kau menurut"
Lisa menoleh kearah Seidon, dengan tatapan marah ia menatap tajam Seidon.
"kau, beraninya menamparku! Ayahku tidak pernah menamparku sekalipun" kata Lisa menatap Seidon.
"Tapi aku bukan ayahmu, kau sangat berani memukuliku apa tidak takut aku mematahkan tangan kecilmu itu?"
"Jika kau bisa, patahkan saja tanganku, apa kau pikir aku takut denganmu?!"
Seidon mengernyitkan dahinya, Lisa adalah satu-satunya wanita yang tidak peduli siapa dia, dan satu-satunya nya orang yang berani melawannya.
"Dae Jung, menurutmu apa yang harus aku lakukan pada wanita yang sudah berani padaku seperti ini?"
"Tuan, anda bisa melakukan apapun padanya" jawab Dae Jung.
Seidon menoleh ke arah Lisa "kau dengar apa yang Dae Jung katakan?"
"Aku tidak akan membiarkanmu menindasku seenaknya!" Kata Lisa.
Seidon hanya tersenyum menatap Lisa yang memasang wajah marah padanya.
"Kita akan lihat, apakah setelah ini kau masih berani padaku atau tidak" kata Seidon.
"Apa kau benar-benar melupakan aku? Apa kau sama sekali tidak mengingatku? Seidon, ini aku.." kata Lisa tertunduk sendu.
Seidon terdiam sejenak, ia menoleh kearah Lisa yang terisak pelan dan menundukkan wajahnya sempurna.
"Apa kita pernah saling kenal sebelumnya? Siapa kau?" Kata Seidon menarik rahang Lisa agar menatapnya.
"Ini aku, Lisa mu.. Seidon.." dengan mata berkaca-kaca ia menatap mata elang milik Seidon.
"Lisa ku? Kau sudah berani mengklaim bahwa dirimu itu milikku ya? Baik, mulai sekarang kau adalah milikku!!" Seidon smrik senang dan menjambak rambut Lisa dengan kasar.
"Tidak bukan yang seperti itu, bukan milikmu yang seperti itu Seidon. Kau salah paham!"
"Lepas! Lepaskan aku, Kau menyakitiku Seidon! Lepaskan!"
Setelah menempuh perjalanan cukup jauh, sesampainya di mansion mewah itu Seidon menarik Lisa masuk dan membawanya kesebuah kamar.
"Ayo ikut,"
"Tidak mau! Lepaskan aku, lepaskan!"
Ia mendorong Lisa hingga tersungkur disamping tempat tidur dan mengunci pintu kamarnya. Ia melepas jasnya dan melemparnya disofa pojok kamar.
"Awhh.. sss, sakit sekali.. dasar pria s1nt1ng!!" gumam Lisa.
"Diam sampai aku selesai memeriksa ponselmu, jangan berisik! Lisaku? Kau menyebut dirimu seperti itu pasti ada petunjuk di ponsel burikmu ini" katanya.
"Dasar gil4, benar-benar orang gil4!" Kata Lisa mengelus tangannya yang nyeri karena ditarik Seidon tadi.
Seidon langsung duduk disebuah sofa dan membuka isi ponsel Lisa.
Seidon POV,
mungkin cukup kasar karena aku menamparnya sangat keras, sedikit memar dan langsung pecah sisi bibirnya. Padahal itu tenagaku yang paling ringan. Siapa yang tau kalau akan membuatnya terluka, Lisa ini sepertinya memang tidak pernah mendapatkan perlakuan kasar. aku tak akan melakukan itu jika dia menurutiku.
Ponselnya sangat buruk, sudah saatnya untuk diganti. Ini jelek sekali, ku buka isi ponselnya dan ingin mencari tau siapa dia sebenarnya, dalam pandanganku aku dan dia pasti memiliki sedikit hubungan dimasa lalu.
Aplikasi pertama yang ku buka adalah galeri, ada beberapa foto cantiknya disana. Banyak sekali foto di galeri itu dan aku menemukan beberapa foto yang menunjukkan bahwa aku dan Lisa memang pernah ada hubungan.
"Anak ini.. "
,
Flashback
*Gadis kecil kenapa kau menangis? Kau sendirian disini?*
*Gadis kecil? Kau menyebutku begitu? Bukankah kau juga pria kecil?*
*Aku 6 tahun lebih tua darimu! Beri aku hormat!*
*Ahahahaha.. tidak mau! Wleeekk*
*Berjanjilah padaku kau akan menikahi ku setelah kita dewasa nanti*
*Gadis kecil, aku berjanji akan menikahimu Jangan khawatir ayo kaitkan jari kelingking sebagai janji kita berdua*
*Kau milikku dan aku milikmu selamanya*
*Lisa aku harus pergi*
*Seidon Hayden, jangan tinggalkan aku... Bukankah kita sudah berjanji untuk tidak saling meninggalkan?*
*Maaf Lisa..*
Flashback end
,
"Jadi kau.. anak kecil ini adalah kau?"
"Seidon? Kau ingat? Akhirnya kau mengingatku" kata Lisa senang, ia berdiri dan akan mendekatiku.
"Stop! Berhenti disana!"
Ku geser foto itu dan menemukan kejutan besar yang mampu membalaskan dendam atas kematian kedua orang tuaku. Aku sangat kaget saat melihat foto keluarga yang ada di galeri ponsel milik Lisa.
Aku sudah cukup terkejut saat tau bahwa Lisa adalah gadis kecil yang pernah membuat janji denganku tapi yang membuatku lebih terkejut lagi adalah, ternyata dia adalah anak dari pasangan yang telah membunuh kedua orang tuaku. bagaimana bisa Tuhan merencanakan ini semua.
Aku tidak menyangka bahwa Lisa adalah anak dari pasangan tua yang telah membunuh ayah dan ibuku. Ternyata dialah satu-satunya puteri mereka yang merebut segalanya tanpa belas kasihan.
Sungguh tertutup mereka menutupi Puteri mereka hingga aku tidak tau kalau ternyata gadis kecil yang ku sayangi selama ini, gadis kecil yang terpaksa ku jauhi demi melindunginya agar dia tidak terluka karenaku, justru dia adalah pion utama yang bisa membantuku membalaskan dendam orang tuaku.
Setelah mengetahui bahwa dia adalah gadis kecilku, aku menyesal karena telah menyakiti nya dan membuatnya terluka. tapi, aku sadar bahwa tak perlu ada rasa kasihan ataupun simpati padanya setelah aku tau keturunan siapa dia. Sekarang, anggap saja gadis kecilku itu sudah mati. Keturunan dari Xavier harus ku habisi untuk menebus kesalahan mereka!
Seidon POV end,
"Owhh sayang.. ternyata kau adalah dia? Gadis kecil yang menangis itu? Siapa sangka kau anak dari pasangan ini"
"Tertutup sekali.. ternyata kau anak dari pasangan terkutuk ini" gumam Seidon.
"Pantas saja kau berkata seperti itu tadi, ternyata memang benar.. kau adalah, Lisa ku gadis kecilku" Seidon terlihat senang dan tertawa renyah menatap foto masa kecil Lisa di ponselnya itu.
"Dan ternyata pria tua ini adalah ayahmu?" Ucap Seidon dingin menatap Lisa.
Lisa terdiam dan mengangkat wajahnya saat Seidon mengatakan itu. Wajahnya memasang ekspresi tidak mengerti maksud dari ucapan Seidon barusan.
"kenapa bertanya? Kau, apa kau baru mengenal ayahku?"
"Dia?" Sambil menunjuk foto ayah Lisa diponselnya, "tentu saja aku mengenalnya bahkan aku sudah mengenalnya dari lama! Tapi siapa sangka bahwa pembunuh ini adalah ayahmu"
"Seidon Hayden! Beraninya kau menyebut ayahku sebagai pembunuh!" Bentak Lisa pada Seidon dan,
Suara yang begitu nyaring antara telapak tangan Lisa dan pipi Seidon seakan beradu, cap merah di pipi kirinya terlihat jelas saat setelah tamparan keras itu mengenai wajahnya. Satu tamparan dari Lisa tepat mengenai wajahnya sampai Seidon menoleh ke samping.
Matanya membola setelah Lisa menamparnya cukup keras. Sejauh ini tak ada seorangpun yang berani melakukannya bahkan, berbicara dengan nada tinggi pun tak ada yang berani melakukannya.
Keberanian Lisa membuat Seidon sedikit bertepuk tangan karena dia adalah satu-satunya orang yang berani membentaknya bahkan berani menamparnya.
"Kau, bicara apa soal ayahku? Dia bukan pembunuh!" Bentak Lisa marah.
"Seidon Hayden, aku tidak tau ternyata kau adalah orang yang sangat keji. Kau berubah sampai kau menyebut ayahku seperti itu!"
Ia bisa saja menerima jika dia yang tersakiti atau dia yang harus menanggung semuanya. Tapi dirinya tidak bisa membiarkan seseorang melukai ayahnya ataupun menghinanya.
"Kau tidak bisa menindasku seperti ini seidon! Aku tidak takut denganmu sekalipun kau bisa menghancurkan negara ini"
Seidon menatap Lisa sangat tajam meletakkan ponselnya kasar diatas meja dan berjalan mendekati Lisa.
"Berani sekali.."
Suara nyaring itu kembali terdengar tapi, kali ini adalah Seidon pelakunya. tamparan keras mendarat diwajah kiri Lisa dan kali ini ia terdiam dan memegangi kepalanya yang terbentur tempat tidur.
"Sss... sakit"
"Sejauh ini tidak ada yang berani berbicara dengan nada tinggi padaku!! Dan kau, Kau berani berteriak padaku?!" Ucap Seidon menarik rambut Lisa.
"Kau bahkan berani menamparku"
"Itu pantas untuk pria jahat sepertimu! Aku tidak akan membiarkanmu menindasku!"
Lisa menahan tangan seidon yang menarik kuat rambut panjangnya, ia masih bisa melawan seidon dengan berani sambil menahan sakit di kepalanya.
"Kau tau siapa ayahmu hm? Kau tau siapa dia?" Ucap Seidon membentak Lisa dengan suara yang menggema di seluruh ruangan.
"Dia ayahku!! Dia bukan pembunuh! Jika dibandingkan dengan ayahku, kau adalah pembunuh yang sebenarnya. Tidak, kau adalah iblis!!" Ucap Lisa tak kalah membentak, seidon semakin menarik erat rambut Lisa membuatnya semakin meringis kesakitan.
"Ah! L-lepas!"
"Kau cukup berani melakukan hal kasar padaku, aku salah menilaimu Lisa. Ku pikir ku wanita polos yang lugu tapi ternyata tidak"
"Kau terus memakiku dan mengucapkan kata-kata yang buruk padaku, jangan membuatku m3lud4h1mu karena aku punya segala hal yang mampu untuk menghancurkan mu dan ayahmu itu!"
"Aku tidak takut! Kau iblis berwujud manusia apa kau pikir kau sehebat itu? Seidon Hayden, kau hanya mengandalkan kekuasaan untuk menindas orang lemah sepertiku!" Teriak Lisa.
"Kau akan menjadi rendah sepertiku saat kau kehilangan kekuasaanmu!" Tambahnya dengan nada setinggi yang dia punya.
"Kau tidak pantas bicara seperti itu padaku karena jauh sebelum ini terjadi padamu, aku sudah lebih dulu menelan habis pahitnya kehidupanku yang tidak memiliki apapun!" Kata Seidon.
Lagi dan lagi, satu persatu tamparan nyaring terdengar jelas di seluruh sudut kamar mewah itu. Berkali-kali Seidon melayangkan telapak tangannya pada pipi mulus gadis cantik yang tengah terisak itu.
Seidon kembali menarik Lisa dengan sangat-sangat kasar dan menjamb4k rambutnya hingga ia mendongakkan kepalanya.
"Teruslah berkata buruk sampai aku menghabisimu aku tidak peduli sekalipun kau adalah gadis kecil yang ku sayangi itu"
"Dan sepertinya kau belum tau siapa ayahmu yang sebenarnya ya? Pantas saja kau berkata begitu"
"Kalau begitu, biar ku beritahu!"
Seidon menghempas Lisa dikasur dengan kasar. Beberapa helai rambut panjangnya berada di genggaman Seidon. Lisa merasakan pusing dan pandangannya berputar-putar menatap langit-langit kamar. Tapi dengan kasar Seidon mencengkeram rahangnya dengan kuat.
"Ku rasa memang sudah waktunya kau tau kebenaran setelah sekian lama ayahmu menyembunyikan mu dariku!" Tekan Seidon semakin menggila dengan menekan kuat pipi Lisa.
__________________
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Boru Hombing
sekalian dong thor visualnya heee aku suka bangat dan salah satu fans bts dan juga blac pink
2021-09-10
2
park winna_07 ARMY 💜
fighting author aku army dan aku suka ceritanya 💜💜💜 borahae
2021-03-04
6
Rismadonna
화이팅
2021-03-02
1