"Kau sangat takut padaku ya? tubuhmu bergetar" Tanya Seidon berjalan maju selangkah.
"Ja-jangan mendekat" ucap Aster berjalan mundur.
"Kenapa? Kenapa tidak boleh mendekat? oh ya? Bagaimana jika aku melakukan ini!!!..." dengan sigap Seidon menarik pinggang Aster dan mencengkram nya kuat.
Tubuh mungil Aster menabrak dada bidang milik Seidon dan dengan kuat saat Seidon menariknya. Mengunci tangannya dengan satu tangan.
•Dia memegangku hanya dengan satu tangan.. tapi kenapa.. aku tidak bisa melepaskan dua tanganku yang digenggam nya sekaligus.. dan tubuhku.. juga tidak bisa bergerak sama sekali• batin Aster.
"Aku tau apa yang kau pikirkan.." Ucap Seidon memperkuat pelukannya.
•Dia bisa mendengar suara hatiku kah?• batin Aster lagi.
"Aku bisa mendengar suara hatimu dan membaca pikiranmu juga" ucap Seidon senyum miring.
Aster membulatkan matanya dan jantungnya mulai berdegup kencang. Aster membatu seakan tidak ada kekuatan untuk melepaskan tangannya dari pria ini. Aster tidak berani menatap wajah pria yang sedang mendekapnya.
Anehnya semua orang yang melihat itu hanya mengabaikannya. banyak pengawalan disekitarnya jaraknya sangat jauh.
"Tu-tuan le-lepaskan aku" ucap Aster ketakutan.
"Aku bisa mendengar detak jantungmu yang berdetak sangat cepat dan kenapa aku harus melepaskanmu? Kau masih berhutang padaku!!" Ucap Seidon menarik tangan Aster untuk ikut dengannya
"A-aku tidak memiliki hutang apapun to-tolong lepaskan aku" ucap Aster meringis saat Seidon memperkuat cengkramannya.
"Berikan aku nomor ponselmu maka akan ku lepaskan" ucap Seidon.
"Bu-buat apa.. a-aku tidak ada ponsel" ucap Aster gagap.
"Benarkah? Lalu yang sekarang bergetar ditasmu itu apa?" Tanya Seidon melirik tas Aster.
Aster tidak menyadari bahwa ponselnya bergetar sedari tadi ayahnya menelfon.
Seidon melepaskan Aster tapi tetap memegang tangan kirinya. Aster segera mengangkat telfonnya dan Seidon melihat nama yang tertulis dilayar ponsel Aster.
"Ayah" ucap Aster saat melihat siapa yang menghubunginya.
In call
Aster📱:"Ha-hallo..ayah"
Ayah Aster📱:"Aster kapan kau pulang?"
Aster📱:"A-aku sebentar lagi akan pulang.. a-ayah jangan khawatir ya.. a-aku akan pulang"
Ayah Aster📱:"kenapa kau gugup.. ada apa?"
Aster📱:"ti-tidak ada apa apa ayah.. a-aku akan segera pulang aku a-akan menutup telfonnya.."
Aster mematikan telfonnya dan ingin memasukkan ponselnya kedalam tas tapi dengan cepat ponsel itu dirampas oleh Seidon.
"Kenapa harus berbohong akan cepat pulang hm?" Ucap Seidon.
"A-apa maksudmu Tuan" ucap Aster takut.
"Kau.. ikut denganku! kita bermain sebentar" Ucap Seidon berubah ekspresi dan menyeret Aster masuk kedalam mobilnya.
Aster sempat memberontak dan berusaha melepaskan tangannya tapi tenaga Seidon lebih kuat dari tenaga miliknya.
Seidon mendorong Aster masuk kedalam mobil dan menyuruh sopirnya mengantarkan mereka ke mansion Seidon yang cukup jauh.
Butuh waktu 1 jam untuk sampai kemansion mewah itu. Aster sempat memberontak menangis dan sesekali memukul Seidon untuk memberhentikan mobilnya.
Tapi satu tamparan yang cukup keras berhasil membuat Aster terdiam membisu bahkan tubuhnya terasa kaku untuk digerakkan.
"owh sayang ku, aku tidak sengaja menamparmu. kau memukuliku jadi tanganku bergerak sendiri, Jika kau tidak mau aku kasar padamu maka turuti saja apa perintahku! aku tak akan mungkin kasar padamu jika kau menurut" Ucap Seidon menekan suaranya dan mencengkram pipi Aster.
Aster terdiam mematung, rambut panjangnya menutupi wajahnya yang tengah memerah oleh tamparan Seidon tadi.
Sesampainya di mansion mewah itu Seidon menarik Aster masuk dan membawanya kesebuah kamar. Mendorong Aster hingga tersungkur disamping tempat tidur dan mengunci pintu kamarnya. Seidon melepas jasnya dan melemparnya disofa dipojok kamar.
Aster terus menunduk dan terduduk lesu disamping tempat tidur rambut panjangnya terurai hingga menyentuh lantai.
"ahh mari kita ambil nomor ponselmu, setelah itu kita akan bermain sebentar, kau boleh pulang jika aku puas dengan apa yang kau lakukan untukku nanti" ucap Seidon mengangkat dagu Aster lembut.
Seidon langsung duduk disebuah sofa dan membuka isi ponsel Aster dan menemukan sebuah foto dimana foto tersebut adalah foto ayah, ibu dan Aster yang dijadikan lockscreen dan homescreen.
Seidon POV,
mungkin cukup kasar karena aku menamparnya sangat keras, sedikit memar dan langsung pecah sisi bibirnya. aku tak akan melakukan itu jika dia menurutiku.
aku hanya iseng membuka ponselnya, sebenarnya tidak berniat juga mengambil nomor telfonnya. tapi aku menemukan kejutan besar yang mampu membalaskan dendam atas kematian kedua orang tuaku.
Aku sangat kaget saat melihat foto keluarga yang terpasang dilockscreen ponsel milik Aster dan segera aku membukanya dan melihat isi galerinya.
Ternyata Aster adalah anak dari seseorang yang telah membunuh kedua orang tuaku. bagaimana bisa Tuhan merencanakan ini semua dan membantuku untuk membalas semua perbuatan mereka.
Aku tidak menyangka bahwa Aster adalah anak dari pasangan tua yang telah membunuh ayah dan ibuku. Merebut segalanya tanpa belas kasihan.
Awalnya aku menyesal dan kasihan karena telah kasar pada wanita secantik Aster, tapi setelah melihat ini semua, aku rasa tamparanku untuknya harus ku ulangi bahkan lebih keras.
Seidon POV end,
"Jadi pria tua ini adalah ayahmu?" Ucap Seidon dingin menatap Aster.
Aster terdiam dan mengangkat wajahnya saat Seidon mengatakan itu.
"kau mengenal ayahku?" tanya Aster dengan nada rendah.
"pembunuh ini? tentu saja aku mengenalnya!"
"beraninya kau menyebut ayahku sebagai pembunuh!!" teriak Aster pada Seidon.
Itu membuat Seidon membulatkan matanya, sejauh ini tidak ada orang yang berani berbicara dengan nada tinggi apalagi berteriak seperti Aster.
Keberanian Aster cukup besar untuk melawan Seidon. ia bisa saja menerima jika dia yang tersakiti atau dia yang harus menanggung semuanya. Tapi dirinya tidak bisa membiarkan seseorang melukai ayahnya ataupun menghinanya.
Seidon menatap Aster sangat tajam meletakkan ponselnya kasar diatas meja dan berjalan mendekati Aster.
Plakk!!
Satu tamparan mendarat lagi diwajah kiri Aster dan kali ini ia terdiam dan memegangi kepalanya yang terbentur tempat tidur.
"Sejauh ini tidak ada yang berani berbicara dengan nada tinggi padaku!! Dan kau!! Kau berani berteriak padaku!!" Ucap Seidon menarik rambut Aster.
"Kau tau siapa ayahmu hm? Kau tau siapa dia??" Ucap Seidon membentak Aster dengan suara yang menggema di seluruh ruangan.
"Dia ayahku!! Dia orang yang terbaik untukku.. dia orang yang sangat menyayangiku dan juga sangat baik padaku jangan sekali-kali kau menyebutnya sebagai pembunuh!" Ucap Aster tak kalah besar dengan suara Seidon.
"ayahku sangat baik pada semua orang dan di segani!!" tambahnya.
"begitu yaa..? ternyata kau masih tidak tau juga siapa dia sebenarnya?" Ucap Seidon menarik tangan Aster dan menghempasnya dikasur dengan kasar.
__________________
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Boru Hombing
sekalian dong thor visualnya heee aku suka bangat dan salah satu fans bts dan juga blac pink
2021-09-10
2
park winna_07 ARMY 💜
fighting author aku army dan aku suka ceritanya 💜💜💜 borahae
2021-03-04
6
Rismadonna
화이팅
2021-03-02
1