Aster masuk kedalam rumah dan menatap ayahnya yang tengah tersenyum padanya. ia berlari dan langsung memeluk sang ayah dengan air mata yang berderai.
"Aster... kau kenapa.. pipimu.. kenapa bisa berdarah" tanya sang ayah cemas.
"Glen apa yang terjadi?" Tanyanya kembali dan melepaskan pelukannya pada Aster.
"Paman.. aku tidak sengaja bertemu Aster dijalan saat aku membeli teh boba, dia menabrakku dan sangat ketakutan" ucap Glen.
"Apa yang terjadi?" Tanya sang ayah cemas.
"Aster bilang di bar ada seorang pria kejam yang ingin membawanya" jelas Glen.
seperti langsung ada perasaan yang memburu dihati sang ayah.
"pria kejam? siapa dia? apa itu benar Aster?? Ceritakan pada ayah, apa yang kau lakukan?" ucap sang ayah mencoba mencari tahu.
"Ayah.. aku tidak sengaja mengotori sepatu pria itu karena aku tersandung dan kopi yang aku bawa tumpah pada dress wanitanya dan juga sepatunya... Dia marah padaku dan menggores pipiku bahkan dia berniat membawaku ntah kemana" jelas Aster dengan sesegukan.
"Ya Tuhan.. sudah ayah katakan bekerja di bar itu sangat berbahaya, berhentilah bekerja Nak.. carilah pekerjaan lain jangan membahayakan dirimu" ucap sang ayah memeluk Aster guna menenangkan putrinya itu.
"apa kau tau siapa nama pria itu?" Tanya Glen.
"Aku tidak tau kak.. aku melarikan diri saat aku menggigit tangan pengawalnya yang akan membawaku, tapi ada beberapa orang yang menyebut nya Tuan Hayden" ucap Aster.
"Hayden.. sudah ku duga itu Seidon" batin Glen.
"Kau tenang saja Aster... aku akan membantumu mencari pekerjaan yang baik dan aku juga akan melindungimu.. jangan khawatir" ucap Glen senyum menenangkan.
"terimakasih kak.. kau sudah banyak membantuku dan ayah" ucap Aster.
Glen hanya tersenyum dan mengangguk.
"Seidon, kau selalu saja membuat orang-orang ketakutan" Gumam Glen menatap Aster sendu
Setelah beberapa jam hari mulai larut malam dan Glen berpamitan untuk pulang kerumahnya. dengan mobil hitam merah yang mewah ia segera melaju menuju rumahnya.
"Andika, apa kau butuh seseorang di kantormu?" katanya berbicara melalui panggilan telepon dengan seseorang.
"aku belum tau, akan ku hubungi lagi nanti" jawab pria yang bernama Andika itu.
"baik"
Sesampainya dirumah seluruh pelayan dan pengawal menyambutnya. Glen adalah orang yang memiliki kepribadian ganda, di dalam rumah dan di luar rumah sangat berbeda.
Glen yang di kenal orang-orang adalah Glen yang selalu ceria, seseorang yang penuh kebahagiaan dalam dirinya dan selalu menyemangati orang lain, juga peduli pada semua orang disekitarnya.
Tapi siapa sangka dibalik semua sikapnya itu ada sikap lain yang disembunyikan dari semua orang dan sikap itu muncul hanya ketika dia berada di rumah.
"Selam__" seorang pelayan yang berniat menyambut kedatangan Tuannya itu langsung terdiam saat Glen memberi kode dengan tangannya.
Glen langsung masuk tanpa aba-aba dan berlalu membiarkan semua pelayan yang memberi hormat padanya dan berjalan cepat menuju kamarnya.
"Davin?" Panggilan dari seorang pria paruh baya yang duduk dengan membaca koran diruang TV ia memanggil putranya.
seketika langkah kaki Glen terhenti karena merasa ayahnya memanggil dirinya.
"Kau darimana saja?? Kenapa baru pulang?" tanya pria itu yang tak lain adalah ayahnya.
"Kantor" ucap Glen singkat.
"Makanlah bibi telah membuatkan makan malam untukmu ayah tau kau belum makan" ucap sang ayah.
"Antarkan saja ke kamarku, aku lelah" ucapnya singkat tanpa melihat ayahnya dan berlalu meninggalkan ruang tamu tersebut.
"Sampai kapan kau akan mengabaikan ayahmu Glen" ucap sang ayah menghela nafas setiap kali mendapatkan sikap dingin dari putranya. ia hanya bisa menatap putranya menaiki tangga menuju kamarnya.
"Tuan besar? Saatnya tidur" ucap maid pribadi yang selalu mengurus ayah Glen.
"Baiklah.. tolong nanti kau pergi ke kamar Glen antarkan makanan dan katakan padanya tadi Andhika Kasela datang mencarinya" ucap ayah Glen.
"Baik Tuan" ucap maid itu sambil menuntun ayah Glen menuju kamarnya.
_____________
Malam dengan rembulan yang cukup bersinar dan bintang yang bertaburan dilangit menampakkan keindahannya dimalam hari.
Seorang pria yang tengah duduk dibalkon kamarnya dan bersandar itu, membiarkan cahaya rembulan menyinari dan angin malam yang dingin menerpa wajahnya.
Matanya terpejam dan sesekali menampakkan senyuman khas miliknya yang dapat menggetarkan hati setiap wanita yang melihatnya.
Siapa lagi kalau bukan Seidon, seseorang yang terkenal kejam dalam dunia bisnis, pria yang dikejar banyak wanita karena ketampanan dan kekayaannya.
dalam bisnisnya ataupun hal pribadinya dia yang sangat teliti dalam setiap detail rencananya dan dengan mudah menghapus bukti kesalahannya dengan sangat profesional. Menggunakan dua trik yang tidak akan bisa diketahui orang lain selain dirinya.
Tidak pernah melepaskan mangsanya dengan mudah dan tidak akan mudah terlepas dari pria kejam ini.
Tuan Muda yang sangat disegani dan dikagumi dalam dunia bisnis dan kinerjanya yang sangat teliti dan handal. Tapi siapa sangka jika Tuan Muda ini adalah seorang psychopath yang mampu mengarahkan satu pelurunya pada 3 titik sasaran sekaligus.
Dingin, angkuh, dan arogan, sifat seperti itulah yang selalu dia tampakkan pada semua orang. Tidak bisa menerima kesalahan sekecil debu meski seseorang tidak sengaja menyentuh bajunya, baginya seseorang yang berani menyentuh tubuhnya maka berani mati sebagai gantinya.
_____________
Keesokan harinya,
Pagi yang cerah mengawali pagi Aster untuk mencari pekerjaan baru. Aster harus membuang rasa takutnya dan bayangan atas kejadian kemarin dan harus mencari pekerjaan baru yang mungkin gajinya tidak sebesar gaji dipekerjaan lamanya.
Ayahnya masih trauma dan melarang Aster untuk bekerja tapi lagi-lagi Aster meyakinkan ayahnya bahwa dirinya akan baik-baik saja dan tidak akan bertemu dengan pria jahat seperti kemarin. meskipun dalam dirinya masih ada ketakutan tersendiri.
"Ayah.. percayalah padaku.. aku tidak akan mengecewakan dirimu lagi aku menyayangimu dan hanya kau yang aku punya... Aku harus menjagamu ayah" ucap Aster dengan mata berkaca-kaca.
"Aster .. maafkan ayah nak.. seharusnya kau kuliah seperti teman-teman mu dan ayah yang bekerja tapi malah ayah yang menyusahkan dirimu" ucap sang ayah.
"Ayah.. ayah tidak perlu merasa begitu... Aku putrimu kan?? Biar aku melakukan apa yang aku bisa lakukan untukmu" ucap Aster menggenggam tangan sang ayah.
"Ayah sangat beruntung memiliki putri sepertimu" ucap sang ayah memeluk Aster dengan air mata yang berderai.
"Ayah tenang saja.. aku akan melakukan yang terbaik untukmu percayalah ini demi dirimu dan juga ibu.. meskipun ibu tidak lagi bersama kita tapi aku yakin ibu bisa melihatnya dari atas sana" ucap Aster tersenyum tipis pada sang ayah.
Ayahnya hanya mengangguk dan memeluk putrinya yang sangat ia cintai. Hatinya tidak rela karena harus melihat Aster bekerja keras demi kehidupan mereka. Rasa bersalah dalam dirinya masih membekas dan sangat dalam. Rasanya sulit sekali untuk mengubur kenangan buruk itu.
Aster adalah gadis yang memiliki banyak bakat dan pagi itu Glen menjemputnya karena sebelumnya Aster berkata akan mencari pekerjaan.
Glen mengantarkan Aster ke salah satu perusahaan dikota Seoul yang lumayan besar dan merupakan salah satu perusahaan milik teman dekatnya. Andika Kasela.
"Glen? Apakah kau yakin aku diterima?? Bukankah perusahaan ini perusahaan yang terkenal.. aku bahkan bukan sarjana bagaimana mungkin akan diterima?" Tanya Aster merasa gugup.
"Ahaha Aster tenangkan dirimu.. perusahaan ini milik temanku namanya Andhika Kasela dia tidak mempermasalahkan itu karena aku sudah menceritakan beberapa hal tentangmu" ucap Glen senyum cerah.
"dia mengerti dan karena aku meminta padanya jadi dia bersedia membantu" tambahnya.
"Be-benarkah?? Apa aku memiliki peluang?" Tanyanya lagi.
"Kau tenang saja aku sudah membicarakan ini dengannya.. kau pasti diterima" ucap Glen menyakinkan Aster.
"Apakah aku akan menjadi OB atau penyapu halaman?" Tanya Aster polos.
"ahahaa.. ternyata kau begitu khawatir, tenanglah Andika akan memberikan pekerjaan bagus untukmu" ucap Glen terkekeh.
"kak, kau jangan menertawai aku dong.. aku akan gugup nanti" ucap Aster wajahnya memerah.
"ahh tidak-tidak... baiklah ayo masuk.. " ucap Glen menarik tangan Aster.
"Apakah ada wawancaranya?" Tanya Aster gugup.
sambil merangkul wanita gugup itu "Tentu Aster.. jangan minder karena kau tidak memiliki gelar.. semua akan berjalan sesuai rencanaku" kata Glen.
"iya kak" ucap Aster gugup dengan jantung berdebar dengan tangan yang berkeringat dingin.
Saat akan masuk Aster melihat-lihat sekeliling dan tatapannya terhenti pada sosok pria yang duduk di ruang tunggu dengan secangkir kopi ditangannya.
sedikit tatapan redup dengan mata tajam miliknya mampu membuat Aster ketakutan. ia mengangkat cangkir kopinya sebagai tanda sapaan untuknya.
"pria itu.. Hayden, T-Tuan Hayden kenapa dia bisa ada disini" batin Aster menundukkan wajahnya dan berjalan cepat dengan menggandeng kuat tangan Glen Davin.
___________________
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Marina Valencia Sinaga
Aigoo eonni😱.
Kenapa nggak bilang sma Aku, kalo cerita nya nih, tentang BTS 💜.
2021-09-08
1
Trias novita Ita
BTS ya?
2021-03-08
2
Rismadonna
KPopers pasti tau arti bahasa Korea nya itu wkwk
2021-03-02
2