"Dae Jung... Bereskan sampah-sampah itu" ucap Seidon mempererat pelukannya pada Aster dan memainkan rambutnya.
"Baik" ucap Dae Jung.
Dae Jung, orang kepercayaan Seidon yang diminta secara langsung untuk menjadi pengawal pribadinya. Dae Jung juga seorang ahli dalam persilatan tekwondo. Seidon merekrut Dae Jung karena dulu Seidon pernah menolongnya dan Dae Jung merasa ia telah sangat sangat berjasa dalam hidupnya seakan membayar budi Seidon dengan nyawanya saja masih terasa kurang.
Dengan kemampuan Dae Jung yang sangat ahli dalam persilatan dan pertarungan serta pembunuhan secara detail membuat Seidon semakin mempercayai nya dalam segala hal. Dan misi Dae Jung dalam melayani Seidon adalah jangan sampai membuat ia kecewa dan marah atau akibatnya sangat sangat buruk bagi dirinya.
Jika dibilang umur Dae Jung lebih muda 2 tahun dari Seidon, mereka sama-sama memiliki pikiran yang hampir sama. Apalagi soal balas dendam, membunuh dan menyiksa seseorang.
Dae Jung dan 5 pengawal lainnya membawa mayat 4 pelayan yang dihabisi Seidon pagi itu. Berawal dari masalah sepele dan merambat hingga masalah besar. Singkatnya adalah salah satu seorang pelayan menabrak Seidon karena tidak melihat dan terburu-buru, Seidon tidak begitu marah karena berfikir ini hari pernikahannya yang pertama.
Kedua salah satu pelayan wanita yang tidak sengaja menjatuhkan semangkuk sup tepat dihadapan Seidon dan cipratan kuah sup sampai disepatu yang ia kenakan dan yang terakhir pelayan pria yang tidak sengaja memecahkan Gucci mahal dan memiliki banyak kenangan tentang masa kecilnya bersama ibunya, lebih tepatnya adalah Gucci itu Gucci kesayangan ibunya, dan satu pelayan yang berusaha membela ketiga pelayan tersebut dihadapan Seidon.
Alhasil ke 4 pelayan itu harus kehilangan nyawanya. Seperti yang mereka ketahui Seidon tidak bisa menerima kesalahan sekecil apapun, tidak pernah memberikan kesempatan kedua pada seseorang dan bisa melakukan apapun yang dia inginkan.
Aster masih terlihat takut akan hal itu, melihat betapa santainya mereka menyeret ke empat mayat tersebut, jantungnya berdegup kencang tangannya sedingin es dan tubuhnya gemetar. Aster tidak tau harus berbuat apa, Seidon adalah Psychopath dan Aster harus terbiasa dengan hal itu.
"Seidon.. itu.. aku mohon lepaskan aku" ucap Aster gugup.
"sstt.. tenanglah " bisik Seidon.
Aster semakin takut dan bibirnya bergetar tangan dan kakinya terasa lemas dan seakan tidak bisa berbuat apapun. Air matanya mulai mengalir tanpa aba-aba. Aster bisa melihat Seidon sangat marah untuk saat ini.
"sayang aku tidak suka kasar-kasar denganmu jadi mengertilah turuti saja kemauanku" ucap Seidon penuh penekanan.
"iya..." ucap Aster segera menghapus air matanya dengan tangan gemetar.
"dua Minggu kedepan aku akan pergi ke Chicago bersama kekasihku.. jadi aku harap kau baik-baik dirumah.. dan ingat satu hal.. jangan coba-coba pergi dari rumah ini!! Kau bisa melakukan apapun tapi harus ada ijin dariku! Dan lima hari mendatang Andhika akan menghubungimu untuk melanjutkan perkejaan mu sebagai asisten pribadinya.." Ucap Seidon mengelus pipi Aster.
"Dan yaa... Satu hal lagi... Sebelum aku menghubungimu jangan pernah menghubungiku dalam situasi dan keadaan apapun!! Jangan berani kau menganggu liburanku!" Tekan Seidon menatap Aster tajam.
Deg,
Suaminya akan pergi bersama wanita lain untuk berlibur keluar negeri. Dihari pertama pernikahan mereka. Aster sempat berfikir kebaikan Seidon semalam adalah untuk menghormatinya sebagai istri. Tapi pagi ini, Seidon membuktikan bahwa dendamnya akan terus berjalan.
"Sebenarnya aku ini istrimu atau bukan" ucap Aster dengan suara serak.
"istri? bukankah kau memang istriku kita sah Dimata orang! Tapi lebih tepatnya kau adalah mainanku hanya sebuah boneka mainanku" ucap Seidon berbisik di telinganya membuat Aster terdiam dan sangat mengiris hatinya Aster dengan kata-kata yang diucapkan suaminya sendiri
Aster menyadari bahwa ini akan menjadi salah satu cara Seidon untuk menyiksanya dan membuatnya mati rasa akan cinta. istri mana yang sanggup akan hal itu. Meskipun tidak ada cinta.. tapi bisakah Aster bahagia? Cinta akan tumbuh dengan sendiri jika Seidon memperlakukan Aster layaknya seorang istri.
sikapnya yang berubah diwaktu yang tak tentu membuat hati Aster derdetak kencang. akan ada cinta yang timbul jika Seidon merubah sikapnya sewaktu-waktu.
Tapi Aster melupakan hal itu, Seidon menikahinya karena tujuan untuk menyiksanya. Aster tersadarkan saat ucapan Seidon menembus hingga ketulang rusuknya. Seakan ada yang menusuk dan ditabur garam untuk segera mati.
"Seidon, bolehkah aku meminta uang? aku ingin berbelanja" ucap Aster mulai menatap Seidon meskipun dengan tubuh gemetar dan takut.
"belanja? apa yang akan kau beli?"
"aku wanita, tentu saja barang-barang untuk diriku tak masalah kau pergi dengan kekasihmu, tapi tolong berikan aku uang" ucap Aster mengulurkan tangan meminta uang.
Seidon mengerutkan dahinya menatap aster dengan penuh tanda tanya, tapi aster mencoba tenang dan selama tak melihat tatapan Seidon.
tidak menunggu waktu lama, ia mengeluarkan dompet dan memberikan black card pada Aster beserta nomor PINnya.
"untuk membeli pulau juga uang di kartu itu tidak akan habis, terserah" ucap Seidon.
"terimakasih, aku akan baik-baik menggunakan kartu ini" Aster menatap kartu hitam ditangannya.
"jika kau membeli barang yang tidak berguna, aku akan menghukummu"
"iyaa.."
"Ellen menungguku di bandara, aku harus pergi sekarang" ucap Seidon sambil menatap Jan tangannya.
"baik, hati-hati dijalan dan bersenang-senang lah" ucap Aster sambil tersenyum.
Seidon tak membalas ucapan Aster dan langsung pergi menuju bandara diantar oleh sopir.
Pukul 15:09 KST,
Aster belum makan apapun sejak pagi hanya terduduk terdiam disebuah pondok dekat kolam dihalaman belakang rumah mewah itu setelah belanja seharian menggunakan black card milik Seidon. Tatapannya tertuju pada indahnya langit biru dan pepohonan hijau menatap gedung-gedung tinggi pencakar langit yang sangat indah.
Angin berhembus kencang membiarkan setiap hembusan angin menerpa wajahnya mengobrak abrik rambut panjangnya dan memejamkan matanya dengan memegang setangkai bunga tulip merah.
Sore itu sunsetnya cukup bagus berwarna jingga kemerahan dengan sedikit matahari yang bersinar menerpa wajah cantiknya. Bibir tipisnya membuat senyuman saat melihat matahari yang seakan tersenyum padanya. Mengingat wajah ayah dan ibunya orang yang sangat ia sayangi.
"Glen... Aku merindukanmu.. maaf telah mencintai mu.. aku hanya bisa berharap Seidon menjadi cintaku yang terakhir meskipun aku tau.. mencintainya itu sangat sulit dan akan sangat menyakitkan bagiku.. tapi.. aku ingin mengikuti alur kehidupanku sebelum dia benar-benar membunuhku" ucap Aster seakan berbicara pada sunset yang sangat indah.
"Kau tau... Aku harap aku bisa melihatmu menikah dengan wanita yang lebih baik daripada diriku sebelum aku benar-benar mati" sambung Aster.
"aku akan mencoba mencintai Seidon, tak masalah jika aku sedikit memaksa hatiku. karena aku ingin mencintai untuk terakhir kalinya. cepat atau lambat Seidon akan membunuhku nanti" tambahnya.
"Ayah... Ibu... Maaf..." Ucap Aster tersenyum dengan air mata yang mengiringi nya.
Ahjuma yang sedari tadi berdiri di pintu belakang memperhatikan Aster dan mendengar semua yang ia katakan, hanya bisa meneteskan air matanya karena rasa ibanya yang begitu besar untuk Aster. Ahjuma itu tidak tega melihatnya terus terusan menangis dan mendapat perlakuan yang tidak baik dari suaminya sendiri.
Bahkan dihari pertama pernikahan mereka, Seidon malah pergi dengan kekasihnya untuk berlibur dan meninggalkan Aster sendirian. Bahkan saat malam pertamapun, ia tidak mau menyentuh Aster sama sekali dan tidak melakukan malam pertama seperti pasangan lainnya.
Hari semakin gelap, angin berhembus semakin kencang dan matahari mulai tenggelam. Aster masih setia duduk dipondok kecil itu dengan bersandarkan sebuah bantal yang memang disiapkan untuk bersantai dipondok itu. Perlahan Ahjuma membujuknya dan mengajaknya untuk masuk dan membersihkan diri.
Ahjuma telah mengganti makanan Aster sebanyak 4 kali sejak pagi tapi Aster tetap tidak mau makan bahkan tidak mau minum. Wajahnya terlihat sangat pucat, dan saat akan melangkah masuk kedalam rumah...
Brukk__
ia terjatuh tak sadarkan diri membuat Ahjuma panik dan akhirnya memanggil Dae Jung. Dae Jung tidak ikut Seidon tentunya karena ia berlibur bukan bisnis luar negeri.
"Nyonyaaaa~" ucap Ahjuma membuat seluruh pelayan datang tergesa-gesa.
"Nyonya ku mohon bangunlah nyonya.. Daeee Jung!!!" teriak Ahjuma dengan menepuk pelan pipi Aster.
"Biar aku menggendong nyonya kita bawa kekamar dan kau panggilkan dokter" ucap Dae Jung mengangkat tubuh Aster dan segera membawanya kekamar.
20 menit kemudian, dokter pribadi Hayden datang dan memeriksa keadaan Aster. Tangannya dingin dan tubuhnya lemah, bahkan wajahnya juga sangat pucat.
"Dokter.. bagaimana keadaan Nyonya.." tanya Ahjuma panik dan khawatir.
"Nyonya Hayden..."
____________________
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Ocaaa
lisa yang sabar yaa😢
2021-10-30
0
Mawar Phutrii
bikin lisa jadi cuek gtu tor biar seru... jangan lemah mudah di tindas
2021-03-03
6
Sanik Suhari
tabah banget si lisa yakk
2021-02-19
8