setelah puas menghajar Aster, Seidon berendam di kolam belakang dengan di temani oleh 4 bodyguard. ia menyuruh beberapa pelayan untuk mengurus Aster yang tak berdaya didalam kamar. malam itu cukup cerah, rembulan yang memantulkan cahaya di air bisa membuat ketenangan saat berendam.
"Tuan.." pelayan yang mengurus Aster datang dengan tergesa-gesa.
"katakan"
"Tuan, nona muda itu tidak bangun sejak tadi. apakah harus memanggil dokter untuk memeriksa? hidungnya juga terus mengeluarkan darah kental" ucap Pelayan.
Seidon yang tengah bersantai, langsung membuka matanya dan menoleh ke arah pelayan itu.
"kalau begitu panggil dokter saja, apa kau baru pertama kali bekerja denganku?" ucap Seidon menatap tajam.
"baik Tuan, s-saya akan memanggil dokter" ucap pelayan itu langsung pergi.
"kalian berempat kalau ada yang datang bilang aku sedang tidak ingin di ganggu!!" ucap Seidon.
"Baik Tuan"
dengan buru-buru pelayan itu menelfon dokter yang khusus menangani keluarga Hayden. dokter ini telah mengabdi sejak kakek Hayden masih hidup. ia merupakan dokter muda saat itu hingga sudah memiliki cucu saat ini.
pelayan cukup takut dan panik karena darah yang terus menerus keluar dari hidung Aster. hampir setengah jam akhirnya dokter sampai dirumah mewah itu dengan 2 asistennya. tidak biasanya keluarga Hayden memanggil dokter tengah malam jadi dokter Park ini membawa asistennya.
"dokter tolonglah, Nona muda ini tidak bangun tapi darah dari hidungnya terus mengalir" ucap pelayan yang menjaga Aster.
"tenang, aku akan menanganinya sekarang"
dokter Park ini mulai menangani Aster dan menyuntikkan vitamin K pada tubuhnya agar darah berhenti mengalir. beberapa retak dan pecahan di wajahnya juga sudah di obati.
dokter menyuntikkan obat penenang agar saat terbangun Aster tidak begitu merasakan sakitnya. hampir seluruh tubuhnya terluka dan tergores. dokter Park hanya mampu menghela nafas pelan saat melihat keadaan gadis yang tengah ia obati ini.
"Tidka ada yang perlu di khawatirkan hanya saja wajahnya yang cantik ini sedikit rusak tapi aku sudah memberikan suntikkan dari dalam agar lukanya tidak akan membekas nantinya" ucap dokter sambil menulis resep obat.
"ini resep obat untuknya, harus habis dan jangan sampai dia tidak meminumnya dengan rutin. juga, ini ada salep untuk wajahnya. oleskan saja saat sebelum tidur dan pagi hari, ku sarankan jangan menggunakan kosmetik dulu untuk sementara waktu" kata dokter sambil memberikan secarik kertas berisi resep obat dan 2 buah salep untuk menghilangkan luka.
"baik dokter,"
"Tuan muda, ada dimana?" tanya dokter Park.
"Tuan muda sedang berada di kolam, seperti biasanya" ujar pelayan.
"heemm lalu gadis muda ini? apa tawanannya lagi?" tanya dokter kembali dan pelayan itu hanya mengangguk.
setelah selesai membereskan peralatannya, dokter langsung pergi bersama asistennya. pelayan itu kembali duduk disamping tempat tidur Aster dan menatapnya dengan sendu.
"nona.. jika anda sudah bangun dan mampu untuk pergi, sebaiknya pergilah jauh dari rumah ini. jika bisa jangan sampai Tuan muda menemukan Anda lagi" gumam pelayan itu sambil menggenggam tangan Aster.
wajahnya mulai membengkak dan memarnya mulai terlihat jelas. luka diwajahnya juga semakin terlihat. reaksi suntikkan dari dalam tubuh ini mulai bereaksi, meskipun belum sadar tapi tubuh Aster berkeringat.
pelayan ini senantiasa menunggu Aster, tapi belum ada tanda-tanda bahwa wanita ini akan sadar.
pukul 22.00
saat Seidon telah selesai berendam, ia masuk kekamar dimana Aster ada didalam bersama pelayan. membuat keterkejutan pada pelayan yang menjaganya.
"Tuan.." pelayan itu membungkuk saat Seidon masuk tanpa suara sedikitpun.
"apa kata dokter?" ucapnya dingin.
"dokter berkata kalau tidak ada yang perlu di khawatirkan, nona juga sudah disuntik dari dalam agar luka di wajahnya tidak berbekas tadi sempat memberikan resep obat dan sedang di cari oleh pengawal" jelas Pelayan itu.
"jika dia sudah sadar beritahu padaku, aku belum selesai dengannya" ucap Seidon dan pelayan hanya mengangguk.
saat setelah itu pria ini langsung pergi begitu saja dan menuju kamar utama miliknya.
"apa yang Tuan maksud belum selesai dengan nona? apakah dia akan menghajar nona sampai mati seperti wanita sebelumnya?" gumam pelayan itu sambil menatap Aster sendu.
*
pagi harinya,
pukul 06.00
"ugh.."
Aster mulai mengerjapkan matanya dan terbangun, ia langsung duduk sambil memegangi kepalanya. ia menyadari kalau di wajahnya banyak perban yang menempel. ia menoleh dan menatap dirinya dari pantulan cermin meja rias di seberang arah.
"aku.."
ia tampak kaget saat melihat dirinya dari pantulan cermin, menyentuh wajahnya pelan dan membuka perbannya. wajah cantiknya kini benar-benar rusak akibat cambukkan dari ikat pinggang milik Seidon.
Aster tertunduk dan menatap tangannya yang membengkak, kakinya yang sangat sakit saat di gerakkan.
"sakit sekali.. " gumamnya sambil mencoba menggerakkan kakinya.
tak lama saat ia terbangun, pelayan yang semalam menjaganya masuk dengan membawa semangkuk Sop hangat dan segelas susu dan air putih.
"Nona.. anda sudah sadar? syukurlah.." pelayan itu tampak senang dan menaruh makanan diatas meja.
"iyaa..." balas Aster hanya tersenyum.
"apakah masih ada yang sakit? jika iya aku akan memanggil dokter" ucap pelayan sambil mengambil telfon.
"tidak bibi.. aku, sudah tidak apa-apa" ucap Aster lemah.
"nona.. kenapa perban di wajah anda terbuka? apakah aku tidak benar memasangnya?"
"aku yang melepasnya, tak masalah jika terbuka. percuma saja di perban dan sembuh kalau nanti akan terluka lagi" ucap Aster tersenyum.
kata-kata ini cukup membuat pelayan itu terdiam dan hatinya teriris saat mendengar Aster berkata demikian. pelayan ini hanya mampu tersenyum pahit saat menatap wajah Aster yang hancur.
"Nona.. wajah anda, apakah Tuan sengaja merusaknya? apa yang terjadi? kenapa Tuan menghancurkan wajah anda"
"bibi.. dia bukan hanya ingin menghancurkan wajahku tapi dia juga ingin membunuhku, untuk apa luka ini di obati jika mati saja tak harus cantik" jawabnya sendu.
"nona.. kenapa anda tidak pergi saja dari sini, aku akan membantumu untuk kabur dari rumah ini" ucap pelayan itu.
"bibi, aku bisa seperti ini akibat aku berkeinginan untuk kabur. Seidon sudah menyegel rumah ayahku dan mengurungnya disana. jika aku melakukan hal yang membuatnya marah maka, ayahku akan mati di tangannya" ucap Aster.
"aku sebenarnya ingin pergi jauh dari sini tapi aku harus memiliki strategi yang benar-benar bisa mengeluarkan aku dari sini" tambahnya.
"bahkan jika aku terikat maka aku juga akan mengikatmu disampingmu, jika kau berani kabur maka aku juga akan menyeretmu kembali ke sisiku.. Aster!" ucapan seorang pria yang membuat kedua orang ini menoleh kearah pintu. Seidon menatap tajam pada pelayan yang sedang bersama Aster.
"Dae Jung!!"
dengan buru-buru Dae Jung berlari dari lantai dasar ke lantai atas saat setelah mendengar teriakan Seidon.
"ya Tuan.."
"hemm.. bunuh wanita tua ini, dia menganggu pemandangan ku!" ucapnya pada Dae Jung.
wanita tua yang ia maksud adalah pelayan yang sedang bersama Aster saat ini. Seidon telah mendengar percakapan mereka dan sangat kesal saat mendengar kalau pelayan ini akan membantu Aster untuk kabur.
"baik.."
Dae Jung mendekat dan menyeret pelayan itu.
"Tuan muda tolong, ampuni aku.. aku tidak bermaksud untuk mempengaruhi nona hanya saja aku kasihan dengannya. Tuan tolong ampuni aku.." pelayan itu menangis saat di seret oleh Dae Jung.
ia sempat menahan kaki Seidon dan memohon tapi alhasil kepalanya malah tertendang oleh Seidon.
"Seidon tolong, dia tidak bersalah. jangan sakiti dia, aku janji akan selaku disini tidak akan kabur dari sisimu. aku akan melakukan segala yang kau inginkan.." Aster memohonpun tidak mampu membuat Seidon luluh dan melepaskan pelayan ini.
Dae Jung menyeretnya keruangan yang memang di gunakan untuk hal tersebut. kini di kamar itu hanya ada Seidon dan Aster.
"Seidon..."
"berhenti menyebutkan namaku!" ucap Seidon marah.
bugh!
"tidak.. tolong jangan lagi hiks... sakiiitt...."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Desti Purnamasari
jimin apa g drah tinggi tu.mrah2 trs😂
2021-02-18
6
Fafa Adieq Bosky
jimin udsh tertarik ama lisa sejak awal . tp malah lisa anak dari pembunuh ortunya
2021-02-16
6
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
yuhuuuu...😉
cinta pak bos hadir lagi..
Semangat kak💪
2021-02-14
1