Chapter~13 Wedding1

1 bulan kemudian,

Hari dimana Aster dan Seidon akan menikah disebuah gedung yang sangat mewah dan megah lebih ratusan orang yang menghadiri pernikahan mereka.

Aster masih bersiap dan didandani oleh 5 desainer dan 9 pelayan yang mengatur pakaian Aster. Semuanya di rekrut secara khusus dan detail keamanan yang lebih dari 100 orang. Saat didandani, 5 make over ternama ini bingung karena Aster terus menangis dan tidak hentinya meneteskan air matanya.

Mereka selalu memohon agar Aster jangan menangis karena satu jam lagi pernikahan akan dimulai dan Aster belum memakai make up apapun. Salah satu pelayan memanggil Seidon karena tidak bisa mengatasi Aster yang terus menangis ntah apa yang terjadi padanya.

"Tuan muda?" Ucap pelayan itu gemetar.

"Hm?"

"Itu.. Nona Aster terus menangis dan belum memakai make up apapun... Dia terus menangis dan sulit bagi kami untuk mendandani nya" ucap pelayan itu.

Seidon menghela nafas kasar spontan menggebrak meja dan berdiri menuju ruang ganti dengan dua pengawal dibelakangnya. Seidon memasuki ruang ganti pengantin wanita dan betapa terkejutnya

Aster melihat Seidon dari pantulan cermin.

"Keluar!" Ucap Seidon menyuruh semua orang yang ada di dalam ruangan itu.

Kini diruang ganti itu hanya ada Seidon dan Aster. Aster yang tadinya menangis kini terdiam menghapus air matanya kasar dengan tisu yang ada dihadapannya. Seidon berjalan mendekati Aster dan memutar kursi yang diduduki oleh Aster agar menghadap kearahnya.

"ahh sayang, ada apa? kenapa tidak memakai make up mu heum? kau memikirkan apa?!!" Tekan Seidon menatap Aster dan menaikan dagunya.

"Aku.. ayahku tidak bisa menghadiri pernikahanku" ucap Aster sesegukan menatap Seidon.

"ah.. kau Memikirkan ayahmu yaa? Hanya itu?!" Aster mengangguk sedih.

"akan ku suruh anak buahku memanggil ayahmu, berhentilah menangis dan bersiaplah!" ucap Seidon.

"sungguh!! Kau akan membawa ayahku kemari? Benarkah? Seidon kau... Kau tidak berbohong kan?" Ucap Aster senang.

"Apa aku terlihat main-main, berhentilah menangis!" ucapnya mengusap lembut air mata Aster.

"Terimakasih" ucap Aster memeluk Seidon.

"sekarang bersiaplah dengan baik jangan membuat masalah karena aku bisa marah denganmu!" ucap Seidon membalas pelukan Aster.

"tidak... aku tidak akan membuatmu marah.. aku.. aku akan merias diri" ucap Aster senyum.

Seidon mengusap pipi Aster sekilas dan berjalan keluar menyuruh semuanya masuk dan merias Aster.

"Kalian pergilah dan jemput ayah Aster secepatnya" ucap Seidon

"Baik" ucap dia pengawal Seidon pergi untuk menjemput ayah Aster.

"Merepotkan!" Ucap Seidon berjalan keruang ganti pria.

55 menit berlalu Aster telah siap dengan gaun pengantinnya dan sangat cantik saat itu dimana ayah Aster datang keruang ganti menjemput Aster untuk mengantarkannya ke altar pernikahan.

Ceklek,

Pria yang mendorong kursi roda itu memasuki ruangan dan menuju kearah Aster. ia melihat dari pantulan cermin bahwa itu adalah ayahnya betapa bahagianya dia saat melihat sang ayah berada disampingnya saat ia akan menikah.

Dengan cepat Aster berbalik dan berlari menuju ayahnya dan betapa eratnya ia memeluk sang ayah dengan air mata yang lolos begitu saja.

"Ayah" ucap Aster dengan bibir bergetar seakan tak mampu menghapus air matanya.

"Putriku.." ucap sang ayah membalas pelukan Aster.

"Ayah.. kau baik-baik saja? Bagaimana lukamu? Sudah sembuh? Ayah katakan sesuatu padaku" ucap Aster berjongkok menyamakan tinggi sang ayah yang duduk dikursi roda.

"Jangan menangis atau air mata itu akan menghapus make up mu sayang" ucap sang ayah menghapus lembut air mata Aster.

"Putriku tumbuh dengan cepat, dia akan menikah dan memiliki keluarga baru.. jangan menangis ini hari bahagiamu Aster" ucap sang ayah senyum miris.

"Ayah, aku tidak mencintainya" ucapnya lirih.

"Suatu saat kau akan mencintainya" ucap sang ayah mengusap lembut kepala Aster.

"Dia menikahiku hanya ingin membalas dendam... dia ingin membunuhku perlahan... dia akan menyiksaku setiap harinya... dia tidak mencintai ku dan tidak akan pernah" ucap Aster dengan suara bergetar.

"Ini semua memang salah ayah.. maafkan ayahmu ini nak" ucap sang ayah.

"tidak.. ayah tidak salah.. ini memang sudah takdirku.. jangan menyalahkan dirimu.. ayah, aku menyayangimu lebih dari diriku sendiri" ucap Aster memeluk sang ayah.

"Nona? Itu.. acaranya akan segera dimulai" ucap pelayan.

"Baiklah" ucap Aster mengusap air matanya dan keluar mendorong kursi ayahnya.

Dalam perjalanan ke ruang utama ayah Aster berkata tidak bisa menemaninya sampai dialtar dengan kursi roda seperti ini, tapi Aster tidak masalah akan hal itu. Alhasil seorang pelayan mendorong kursi rodanya dan Aster menggandeng tangan ayahnya.

Aster tau pria yang berdiri dihadapannya itu adalah calon suaminya, tapi.. itu terasa seperti mengantarkan nyawa pada kematian.

Andhika, Calfin, Minho, Glen, Mike dan Leon mereka terlihat pada kursi VVIP paling depan bersama pembisnis lainnya.

Sesekali Aster melirik kearah Glen dan hanya dibalas dengan senyuman. Ada rasa kecewa saat melihat senyuman yang Glen berikan pada Aster. Matanya berkaca-kaca seakan tak sanggup menampung air mata yang hampir menetes.

Aster menggenggam erat tangan sang ayah dan sang ayah hanya menenangkan Aster. Seandainya waktu bisa diputar kembali ayah Aster ingin sekali menebus semuanya tapi sayangnya jam tidak akan pernah berputar ke kiri.

Setelah sampai pada altar pernikahan ayah Aster menyerahkan Aster pada Seidon dan berkata.

"Saya orang pertama yang memeluknya, bukan kamu. Saya adalah orang pertama yang menciumnya, bukan kamu. Saya orang pertama yang mencintainya, bukan kamu," ucap ayah Aster sambil terlihat menyeka air mata.

"Tapi saya harap kamu adalah orang yang bisa bersamanya selamanya. Jika suatu hari kamu tidak mencintainya lagi, jangan katakan itu kepadanya. Sebagai gantinya, katakan kepada saya. Saya akan datang dan membawanya pulang," tambahnya.

Seidon menggenggam tangan ayah Aster dan hanya mengangguk mengerti seluruh tamu undangan dikejutkan dengan senyuman Seidon yang muncul saat menjabat tangan ayah Aster.

Selama ini Seidon dikenal dengan pria yang dingin, arogan, kejam dan tidak pernah tersenyum sama sekali. Tapi hari ini saat pernikahan, Seidon tersenyum dan itu senyuman untuk pertama kalinya setelah 15 tahun lamanya Seidon kehilangan kedua orang tuanya.

Senyuman yang pernah menghilang kini muncul meskipun itu hanya beberapa detik, bahkan Calfin, Andhika, Mike, Leon, Glen dan Minho merasa sedikit kaget akan hal itu.

Saat acara akan dimulai dan pendeta memulai acara, ayah Aster turun dari altar pernikahan dan membiarkan putrinya berjalan dengan Seidon menuju altar utama dimana mereka akan mengikat janji suci.

Seidon memberikan tangan kirinya untuk digandeng Aster. dengan tatapan yang mengerikan namun bisa tersenyum tipis. Aster tau itu hanya senyuman sesaat sebelum penderitaannya dimulai. Aster hanya menurut dan menggandeng tangan Seidon untuk berjalan bersama kealtar pernikahan mereka untuk mengucap janji suci.

Dihadapan pendeta Aster masih sempat menoleh kearah Glen dan lagi-lagi hanya dibalas senyuman. Hatinya masih sangat kecewa karena empat tahun lamanya Aster dibohongi dengan seseorang yang telah mengisi hatinya.

Aster pernah bermimpi akan menikah dan bahagia dengan Glen tapi mimpi itu lenyap ketika Seidon hadir dan Aster mengetahui semua kebenaran nya. Aster tau disaat ada pertemuan akan ada perpisahan. Tapi, bukan perpisahan seperti ini yang Aster bayangkan. Bahkan terpikirkan untuk berpisah dengan Glen saja itu tidak pernah terlintas dipikirannya.

"Tamu yang terhormat, selamat datang diacara pernikahan Tuan muda Seidon Hayden dan Nona Aster Deiji hari ini pasangan yang berbahagia ini akan mengikat janji suci atas kesetiaan dan cinta mereka dihadapan hadirin" sambutan dari MC.

"Hadirin yang terhormat, pernikahan Tuan muda Seidon Hayden dan Nona Aster Deiji akan segera dimulai mari kita menyaksikan antara keduanya yang mengucapkan janji suci untuk selalu mencintai untuk selamanya"

Aster memegang buket bunga mawar dengan tangan dingin hingga sarung tangan yang ia kenakan terlihat basah. Air matanya lolos begitu saja setetes air matanya adalah bukti kasih sayangnya pada sang ayah.

"Apakah kau bersedia menikahi wanita ini? Mencintainya dan setia kepadanya baik dalam keadaan susah maupun senang, sehat maupun sakit sampai maut memisahkan. Apakah kau bersedia" ucap sang pendeta memulai janji suci.

"Aku bersedia" ucap Seidon.

"Apakah kau bersedia menikahi pria ini? Mencintainya dan setia kepadanya baik dalam keadaan susah maupun senang, sehat maupun sakit sampai mau memisahkan. Apakah kau bersedia?"

"Aku... " Ucap Aster melirik kearah Glen, melihat senyumannya, Aster seakan tak mampu melanjutkan janji suci itu tapi nyawa ayahnya...

"Aku bersedia" ucap Aster cepat dengan mata berkaca-kaca.

"Silahkan mempelai pria mengucapkan janji suci pada mempelai wanita" ucap sang pendeta.

"Aster Deiji aku mengambil engkau menjadi istriku, untuk saling memiliki dan menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya, pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita" ucap Seidon menggenggam tangan Aster dan menatapnya tajam.

"Mempelai wanita silahkan mengucapkan janji suci kepada mempelai pria" ucap pendeta pada Aster.

"Seidon Hayden, aku mengambil engkau menjadi suamiku, untuk saling memiliki dan menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya, pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita" ucap Aster dengan bibir bergetar dan mata berkaca-kaca dengan sedikit menunduk dan merasakan genggaman tangan Aster yang menghangatkan tapi seperti ribuan pedang yang menusuk hatinya.

"Selesai, sekarang silahkan kedua mempelai bertukar cincin dan mari kita saksikan momen dimana keduanya berciuman sebagai tanda cinta dan kasih sayang mereka" ucap pendeta.

Prok__prokk__prokk__

Setelah bertukar cincin, Seidon mengecup bibir Aster dan melu**tnya dengan lembut. Air matanya kembali menetes begitu saja. Pria yang kini menciumnya telah resmi menjadi suaminya. Perlahan Aster membalas ciuman itu.

ia melepaskannya ciuman menatap Aster dalam dengan tatapan matanya yang sekarang Aster tidak mungkin bisa menghindari. Aster hanya tersenyum tipis dan dibalas oleh Seidon meskipun itu hanya sementara.

"aku akan baik-baik untuk menjagamu, penderitaan orang tuaku harus di bayar lunas olehmu" bisik Seidon.

__________________

Terpopuler

Comments

berasa dada ku di hujam ribuan jarum 😢😣

2021-12-28

0

Dinda Rahma wati

Dinda Rahma wati

aku yg baca gemes sendiri serius syupahhhh🥰🥰🥰

2021-03-03

1

Arya Bae

Arya Bae

setiap episode mbuat jantung deg deg seeeeerrrrr....

2021-02-17

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter~1 Seidon Hayden
2 Chapter~2 Mencari Pekerjaan Baru
3 Chapter~3 Mendapat Pekerjaan Baru
4 Chapter~4 Di Culik
5 Chapter~5 Fakta Ayah Aster seorang Pembunuh
6 Chapter~ 6 Menikahlah denganku
7 Chapter~7 Di Siksa
8 Chapter~8 Mengobati luka Aster
9 Chapter~9 Vila Gunung Broten
10 Chapter~10 Menikahlah denganku, Aster
11 Chapter~11 Visual
12 Chapter~12 Buku Rahasia
13 Chapter~13 Wedding1
14 Chapter~14 Kembali ke mansion
15 Chapter~15 Malam Pernikahan
16 Chapter~16 Kekasih Seidon, Ellena
17 Chapter~17 Pergi berlibur dengan kekasihnya
18 Chapter~18
19 Chapter~19
20 Chapter~20
21 Chapter~21
22 Chapter~22
23 Chapter~23
24 Chapter~24
25 Chapter~25
26 Chapter~26
27 Chapter~27
28 Chapter ~28
29 Chapter~29
30 Chapter~30
31 Chapter~31
32 Chapter~32
33 Chapter~33
34 Chapter~34
35 Chapter~35
36 Chapter~36
37 Chapter~37
38 Chapter~38
39 Chapter~39
40 Chapter~40
41 Chapter~41
42 Chapter~42
43 Chapter~43
44 Chapter~44
45 Chapter~45
46 Chapter~46
47 Chapter~47
48 Chapter~48
49 Chapter~49
50 Chapter~50
51 Chapter ~51
52 Chapter~52
53 Chapter~53
54 Chapter~54
55 Chapter~55
56 Chapter~56
57 Chapter~57
58 Chapter~58
59 Chapter~59
60 Chapter~60
61 Episode~61
62 Chapter~62
63 Chapter~63 Middle Visual
64 Chapter~64
65 Chapter~65
66 Chapter~66
67 Chapter~67
68 Chapter~68
69 Chapter~69
70 Chapter~70
71 Chapter~71
72 Chapter~72
73 Chapter~73
74 Chapter~74
75 Chapter~75
76 Chapter~76
77 Chapter~77
78 Chapter~78
79 Chapter~79
80 Chapter~80
81 Chapter~81
82 Chapter~82
83 Chapter~83
84 Chapter~84
85 Chapter~85
86 Chapter~86
87 Chapter~87
88 Chapter~88
89 Chapter~89
90 Chapter~90
91 Chapter~91
92 Chapter~92 CH~Glen Davin1
93 Chapter~93 CH~Glen Davin2
94 Chapter~94 CH~Glen Davin3
95 Chapter~95 CH~Glen Davin4
96 Chapter~96 CH~Glen Davin5
97 Chapter~97 CH~Glen Davin END
98 Chapter~98
99 Chapter~99
100 Chapter~100
101 Chapter~101
102 Chapter~102
103 Chapter~103
104 Chapter~104
105 Chapter~105
106 Chapter~106
107 Chapter~107
108 Chapter~108
109 Chapter~109
110 Chapter~110
111 Chapter~111
112 Chapter~112
113 Chapter~113
114 Chapter~114 Visual Ending1
115 Chapter~115 Visual Ending2
116 Chapter~116 Happy Ending
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Chapter~1 Seidon Hayden
2
Chapter~2 Mencari Pekerjaan Baru
3
Chapter~3 Mendapat Pekerjaan Baru
4
Chapter~4 Di Culik
5
Chapter~5 Fakta Ayah Aster seorang Pembunuh
6
Chapter~ 6 Menikahlah denganku
7
Chapter~7 Di Siksa
8
Chapter~8 Mengobati luka Aster
9
Chapter~9 Vila Gunung Broten
10
Chapter~10 Menikahlah denganku, Aster
11
Chapter~11 Visual
12
Chapter~12 Buku Rahasia
13
Chapter~13 Wedding1
14
Chapter~14 Kembali ke mansion
15
Chapter~15 Malam Pernikahan
16
Chapter~16 Kekasih Seidon, Ellena
17
Chapter~17 Pergi berlibur dengan kekasihnya
18
Chapter~18
19
Chapter~19
20
Chapter~20
21
Chapter~21
22
Chapter~22
23
Chapter~23
24
Chapter~24
25
Chapter~25
26
Chapter~26
27
Chapter~27
28
Chapter ~28
29
Chapter~29
30
Chapter~30
31
Chapter~31
32
Chapter~32
33
Chapter~33
34
Chapter~34
35
Chapter~35
36
Chapter~36
37
Chapter~37
38
Chapter~38
39
Chapter~39
40
Chapter~40
41
Chapter~41
42
Chapter~42
43
Chapter~43
44
Chapter~44
45
Chapter~45
46
Chapter~46
47
Chapter~47
48
Chapter~48
49
Chapter~49
50
Chapter~50
51
Chapter ~51
52
Chapter~52
53
Chapter~53
54
Chapter~54
55
Chapter~55
56
Chapter~56
57
Chapter~57
58
Chapter~58
59
Chapter~59
60
Chapter~60
61
Episode~61
62
Chapter~62
63
Chapter~63 Middle Visual
64
Chapter~64
65
Chapter~65
66
Chapter~66
67
Chapter~67
68
Chapter~68
69
Chapter~69
70
Chapter~70
71
Chapter~71
72
Chapter~72
73
Chapter~73
74
Chapter~74
75
Chapter~75
76
Chapter~76
77
Chapter~77
78
Chapter~78
79
Chapter~79
80
Chapter~80
81
Chapter~81
82
Chapter~82
83
Chapter~83
84
Chapter~84
85
Chapter~85
86
Chapter~86
87
Chapter~87
88
Chapter~88
89
Chapter~89
90
Chapter~90
91
Chapter~91
92
Chapter~92 CH~Glen Davin1
93
Chapter~93 CH~Glen Davin2
94
Chapter~94 CH~Glen Davin3
95
Chapter~95 CH~Glen Davin4
96
Chapter~96 CH~Glen Davin5
97
Chapter~97 CH~Glen Davin END
98
Chapter~98
99
Chapter~99
100
Chapter~100
101
Chapter~101
102
Chapter~102
103
Chapter~103
104
Chapter~104
105
Chapter~105
106
Chapter~106
107
Chapter~107
108
Chapter~108
109
Chapter~109
110
Chapter~110
111
Chapter~111
112
Chapter~112
113
Chapter~113
114
Chapter~114 Visual Ending1
115
Chapter~115 Visual Ending2
116
Chapter~116 Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!