Merasa tangannya di gandeng dengan erat, Glen menoleh menghadap Lisa.
"Lisa?.. kau kenapa?" Tanya Glen yang merasa aneh pada Lisa.
"T-tidak ada kak.. " ucap Lisa gugup.
"Sudah ku bilang semua akan baik-baik saja, kau jangan terlalu gugup"
Saat mereka akan melangkah masuk ke dalam lift, seorang cleaning servis menghampiri mereka dan berkata bahwa lift itu rusak dan dalam masa perbaikan.
"Eh? Liftnya rusak? Astaga Andika, kantor macam apa ini" kata Glen.
"Di lantai dua baru anda bisa menaiki lift untuk ke lantai berikutnya" jelas cleaning servis.
"Owh astagaa.." keluh Glen.
Tak ada lift lain untuk naik ke lantai dua, ke empat lift untuk menuju lantai dua mengalami kerusakan begitulah jelas cleaning servis itu.
Hanya ada lift khusus Presdir dan tak ada yang boleh memakainya. Dengan terpaksa mereka menggunakan tangga darurat untuk sampai ke lantai dua.
Gedung ini cukup tinggi butuh beberapa puluh anak tangga untuk sampai ke lantai dua.
"Owhh Tuhan, akan aku omeli Andika Kasela nanti. Beraninya dia menyuruhku lewat tangga" kata Glen mengomel sambil ngos-ngosan.
Lisa hanya terkekeh kecil melihat Glen yang begitu lucu saat mengomel seperti itu.
Setelah puluhan melangkah akhirnya mereka sampai ke lantai dua dan segera menuju lift untuk ke lantai atas dan ruangan Andika ada di lantai tertinggi.
*
Seidon POV,
"Kau tunggu saja diruang tunggu, aku akan menyelesaikan rapat dengan cepat. Nanti juga ada Glen dan dia datang bersama temannya yang akan ku rekrut untuk menjadi asistenku" kata Andika.
"Kau ini tidak konsisten, kau bilang rapat denganku jam 8 sekarang kau malah rapat dengan yang lain"
"Aku minta maaf, ini mendadak rapat ini lebih penting tunggu disini aku tak akan lama"
"Ya terserah saja, dasar kau"
Pagi itu aku datang ke perusahaan Kasela untuk melanjutkan kerja sama yang kemarin. Andhika yang tidak konsisten ini malah menyuruhku menunggunya selesai rapat dengan dewan direksi. Mau tidak mau aku harus menunggunya, untung saja aku tidak sedang terburu-buru.
selagi menunggunya selesai rapat aku memutuskan untuk duduk diruang tunggu dengan secangkir kopi yang nikmat. Kebetulan jadwal hari ini tidak begitu padat jadi aku bisa sedikit bersantai di kantor Andhika ini.
aku berfikir ini akan menjadi waktu yang membosankan, tapi ternyata tidak lagi saat aku melihat Lisa yang melangkah masuk.
Dia Cantik sekali, hari ini dia 1000x lipat lebih cantik dan rapi daripada yang di bar kemarin. Tapi, Lisa yang menggunakan baju erotis kemarin tetap tidak ada duanya.
Disini ada yang tidak mengenakkan, karena dia datang lagi bersama Glen Davin dan mereka bergandengan. aku rasa Lisa lah wanita yang sering Glen ceritakan padaku. kemarin saat dia kabur dariku, dia juga bertemu dengan Glen dan pergi bersama.
Siapa sangka bahwa selama ini dialah wanita yang Glen ceritakan, hidupnya sungguh kasian. Tinggal bersama ayah yang lumpuh pasti merepotkan.
Aku tidak melakukan apapun, hanya berniat menyapa tapi dia benar-benar mengabaikan ku, dengan kau mengabaikan ku akan ku anggap kau sedang menantang ku Lisa.
Tapi, mungkin saja Lisa ini yang di maksud teman Glen yang di ceritakan Andika padaku tadi. Asisten baru untuk CEO yang Glen Davin bawa untuknya. Dia datang bersama dengan Glen itu artinya dia adalah asisten baru untuk Andika.
Inilah target utamaku, cepat atau lambat kau akan menjadi milikku, Lisa. Aku harus menyelesaikan penasaranku, sebenarnya siapa kau. Kenapa bisa membuatku merasa kalau kau tidak asing dan juga, bagaimana mungkin dengan pesonanya yang biasa saja ini bisa memikat ku dengan cepat.
Seidon POV end,
*
Loby perusahaan Kasela,
Seluruh mata karyawan tertuju pada Glen yang menggandeng tangan Lisa. Selama yang mereka tau Glen yang berada di lingkungan kerja adalah pria yang tidak berdekatan dengan wanita,
Tapi bersama Lisa, Glen tidak menampakkan ketidaknyamanan pada publik, mereka bahkan bergandengan layaknya pasangan. Beberapa karyawan memperhatikan mereka dengan kagum, tak disangka ternyata ada wanita yang bisa bergandengan mesra dengan seorang Glen Davin.
Beberapa orang juga berbisik-bisik tentang Lisa yang dibawa Glen menuju ruangan Andhika. Sudah jelas posisinya akan berada diatas mereka karena dia datang dengan Glen.
Tap tap tap,
Suara langkah kaki bertautan berasal dari anak tangga dan muncullah Glen dengan Lisa di lantai atas. Ternyata satu lantai di bawah sebelum sampai ke atas liftnya juga rusak, membuat Glen dan Lisa harus ngos-ngosan karena menggunakan tangga.
"Ya Tuhan, Andika si4l4n!!"
"Owh, Glen? Kau disini juga" seseorang menyapa,
"Eum? Kau!? kau sedang apa disini?" Tanya Glen.
"Apanya yang sedang apa, tentu saja datang untuk membahas kerja sama" jawab Seidon.
*Kerja sama? Jika Lisa menjadi asisten Andika maka Seidon adalah kliennya. Si4l, aku malah membuat Lisa bertemu lagi dengan Seidon. Andhika kenapa tidak bilang kalau bekerja sama dengan si brengs3k ini* batin Glen.
*Bagaimana bisa, tadi dia masih ada di lantai dasar kenapa sekarang sudah ada disini* batin Lisa.
Matanya tertuju pada Lisa yang gelisah saat melihatnya. Ia tersenyum lembut kearah Lisa.
*Ada gunanya juga aku menyuruh cleaning servis berbohong, siapa sangka mereka benar-benar lewat tangga. Dasar bod0h* batin Seidon.
Glen yang melihat itu menatap tajam Seidon. ia merespon tindakan Glen dengan memutar bola matanya malas dan mengalihkan pandangannya.
"Kakak, kau mengenal Tuan Hayden?" Tanya Lisa lirih.
"Ahh iya Lisa aku mengenalnya. Kami satu rekan bisnis, maaf karena terlambat memberitahumu. aku rasa kau sudah mengenalnya pria temperamental ini adalah Seidon Hayden"
"Apa dia orang yang sama dengan yang kau bilang kemarin?"
"I-iyaa.."
"Yaa tentu saja dia, di sini hanya dia yang bernama Hayden" kata Glen.
"A-aku iya, aku tau dia Tuan Hayden" ucap Lisa senyum paksa.
"Kau tidak perlu lagi takut soal kemarin, sifatnya memang begitu. Aku akan bicara baik-baik dengannya agar tidak mengganggumu lagi, kalau bisa kau jangan dekat-dekat dengannya"
"Kau juga jangan takut karena dia tak memakan manusia" ucap Glen merangkul Lisa.
*Gawat jika Seidon tau siapa Lisa sebenarnya, dia pasti akan menuduhku mengkhianatinya meskipun itu memang benar* batin Glen menatap Seidon sendu.
"Siapa bilang tidak? Aku paling suka memakan wanita cantik" ucap Seidon mengedipkan mata genit pada Lisa.
Belum sempat Glen menjawab Seidon, seorang pria muncul dari belakang mereka.
"Apa dia wanita yang kau bilang, Glen?" Tanya Andhika senyum pada Lisa dan menampakkan lesung pipinya.
"Owh, Andika.. iya dia orangnya" ucap Glen.
"Kau terlihat begitu lelah, apa terjadi sesuatu?" Tanya Andika yang melihat Glen berkeringat.
"Tidak ada, perbaiki saja lift rusakmu itu"
"Eum? Liftnya rusak? Ada banyak lift disini"
"Semua rusak" ketus Glen.
"Semua rusak? Jadi maksudnya apakah kau berkeringat itu, kau lewat tangga-tangga?" Tanya Andika.
"Menurutmu saja, anak buahmu bilang tidak ada yang boleh naik lift pribadimu" ketus Glen.
"Anak buah yang mana? Kalian selalu boleh lewat situ kan"
"Ahh sudahlah lupakan, kapan kita mulai wawancara nya?"
"Baiklah kita bicara sedikit diruanganku... Nanti akan ku minta teknik memperbaiki liftnya"
"Ayo masuk.. Seidon kau juga boleh masuk, sekalian berkenalan dengannya" ucap Andhika senyum.
Glen merangkul Lisa dan berjalan melewati Seidon yang masih berdiri didepan pintu.
"Kita bertemu lagi, cantik.." Sapa Seidon tepat ditelinga Lisa.
damn!
Lisa memejamkan mata dan menunduk mengikuti langkah kaki Glen. ia hanya bisa terdiam saat seseorang yang ia khawatirkan akan bertemu lagi justru ada dihadapannya.
*Kenapa harus bertemu lagi Tuhan, kenapa Glen tidak memberitahuku lebih awal kalau dia mengenal Seidon Hayden* batin Lisa khawatir.
Andhika mempersilahkan Lisa duduk bersebelahan dengannya dan bertanya-tanya agar lebih santai dan tidak terlalu canggung dalam membahas pekerjaan barunya.
Lisa diterima di bagian sistem Presdir dan akan menjadi asisten Andhika sendiri.
Ia merasa senang mendapatkan pekerjaan yang cukup lumayan untuk dirinya tapi lagi-lagi Lisa merasa tak nyaman karena pria yang duduk tepat berhadapan dengannya justru menatap dirinya tanpa mengalihkan pandangan.
Kejadian kemarin terus membenangi pikirannya. Lisa sangat khawatir jika setelah ini Seidon akan bertindak lagi untuk menangkapnya.
*Plester konyol ini membuatku tidak percaya diri di hadapan semua orang, semua ini gara-gara Seidon Hayden pria gila ini!* Batinnya.
Kemudian Andhika memperkenalkan bahwa Seidon adalah salah satu teman yang merupakan kliennya dan akan bekerja sama selama beberapa tahun kedepan.
Dan salah satu pekerjaan pertama Lisa adalah mengurus segala kebutuhan Andhika untuk kerjasama dengan Seidon.
*Matilah kenapa jadi seperti ini..* batin Lisa
Jantungnya berdegup kencang jika mereka bisa mendengar mungkin akan bergetar di seluruh ruangan, tangannya keringat dingin dan terdiam membatu.
Lisa memang memiliki keahlian sebagai asisten karena pernah magang disalah satu perusahaan sebelum akhirnya keluarganya bangkrut.
Ia tersenyum paksa dan tidak bisa menampakkan rasa takutnya pada semua orang yang dihadapannya.
*Niat mencari pekerjaan baru, Glen Davin ini malah membawaku kedalam lubang kematian, Tuhan semoga Seidon gila ini tidak bertindak jauh* batin Lisa berdoa.
*Aku tidak tau kenapa dia berubah drastis semenjak ayah dan ibunya meninggal dulu sampai ia meninggalkanku, aku ingin sekali mengetahui penyebabnya* batin Lisa.
Setelah selesai membicarakan semuanya Andhika mengumumkan bahwa Lisa adalah asisten barunya. Membuat seluruh karyawan berbisik-bisik karena posisi ini hanya bisa di miliki oleh orang yang benar-benar handal.
•Pantas saja saat ia masuk terlihat sangat dekat dengan Presdir Glen Davin• karyawan1.
•Iya kau benar.. ternyata jadi asisten Presdir, aku rasa Lisa ini bukan wanita sembarangan• karyawan2.
•Apa dia hebat diranjang sampai bisa sampai keposisi itu?? Dia bahkan terlihat tidak berbakat sama sekali• karyawan3.
•Jaga bicaramu jika Presdir mendengarkannya maka nyawamu akan melayang, aku bahkan belum menikah! aku tak mau kehilangan nyawaku disini. lagipula itu sudah keputusan CEO• karyawan4.
"Aku mendengar apa yang kalian bicarakan?"
Ke empat karyawan tersebut terdiam dan menundukkan kepalanya.
"Presdir maafkan kami"
"Pergilah, mulai hari ini kalian boleh libur. untuk kedepannya jangan datang lagi!" ucap Andhika malas.
"Tapi Presdir, kami tidak.."
"Bodyguard"
Empat pria bertubuh kekar menghampiri Andika. Ini adalah sebagai kode untuk ke 4 karyawan itu agar segera pergi sebelum diseret oleh bodyguardnya.
Mereka langsung membungkuk kemudian pergi dan tidak berbicara ataupun membantah.
Lisa membulatkan matanya saat Andhika memecat empat karyawan sekaligus dalam satu hari dengan mudahnya.
"Andhika memang seperti itu.. kedepannya kau akan terbiasa dengan keadaan seperti ini" ucap Glen tersenyum.
Ia hanya tersenyum dalam rangkulan Glen. Seidon nampak tidak senang akan hal tersebut tanpa Lisa sadari pria mengerikan ini tengah menatap dirinya sangat tajam.
Lisa bisa bekerja mulai Minggu depan sebagai asisten Andhika dan setelah pengumuman itu Lisa pulang tanpa Glen karena ada urusan dikantornya sendiri.
"Iya kak tidak apa-apa"
"Baiklah, maafkan aku tidak bisa mengantar, Aku sudah memesan taksi online untukmu, kau hati-hati dijalan. Kabari aku jika sudah sampai dirumah" kata Glen.
"Baik, kau juga hati-hati"
"Lisa, kalau bisa setelah aku pergi kau menghindarlah dari Seidon Hayden. Dia, sepertinya punya rencana jahat. Taksimu segera datang cepatlah pulang setelah itu " kata Glen menggenggam erat tangan Lisa.
"Aku mengerti" balasnya tersenyum.
Glen langsung melajukan mobilnya meninggalkan Lisa disana. Saat Glen sudah tak terlihat lagi, ini adalah kesempatan emas bagi Seidon untuk kembali menangkap Lisa. Dengan santai ia bersandar didepan mobil dan menatap Lisa yang sedang menunggu taksi onlinenya.
"Cepatlah cepatlah, dimana taksi itu kenapa lama sekali" gumam Lisa sambil sesekali melirik Seidon.
"Kenapa dia menatapku seperti itu, apakah benar dia mempunyai rencana jahat? Tolong siapapun selamatkan aku, Tuhan.. ku mohon ku mohon tolong aku"
Lisa menyatukan tangannya dan memejamkan kan matanya, ia terus menerus berdoa agar hal buruk yang ia pikirkan tidak terjadi.
"Hai cantik.. sedang berdoa ya?"
Deg/
Lisa spontan membuka mata dan terlonjak kaget saat melihat seidon berada tepat didepan matanya.
"Ka-kau.. Bu-bukankah kau... kau ada di mo-mobil itu.."
Ia menoleh kearah mobil namun itu bukan mimpi, seseorang yang berdiri didepan mobil mewah itu ternyata benar-benar telah berpindah dan sedang berdiri di hadapannya.
"J-jangan tersenyum, kau pasti ada niat jahat kan?" Lisa mundur perlahan dan bersiap untuk lari tapi, tiba-tiba Seidon menarik tangannya.
"Kenapa aku tidak boleh tersenyum padamu? Lisa, urusan kita belum selesai sayang"
"Hei, lepaskan tanganku. J-jangan sentuh aku" kata Lisa mencoba menarik tangannya.
Semakin di tarik, Seidon semakin erat mencengkeram tangannya dengan senyuman yang tak pudar dari bibirnya.
"Ku dengar kau menyukaiku ya? Yolla, wanita itu berkata kau sangat menyukaiku. Kau bekerja di bar itu demi melihatku kan?", Kata Seidon.
Yolla adalah wanita di bar yang sering menemani Seidon, ia adalah satu-satunya wanita yang tidak menyukai Lisa karena sesekali Seidon mengalihkan pandangannya pada Lisa yang membuat Yolla merasa diabaikan.
Dibandingkan dengan Yolla, Lisa jauh lebih cantik dan memikat, wajar saja jika saat Lisa muncul dengan memakai baju erotisnya dia bisa mencuri perhatian Seidon.
Lisa terdiam, apa yang dikatakan Seidon itu memang benar dan tidak salah sama sekali. Lisa sangat menyukai Seidon sejak mereka masih kecil dan selalu mencari tau perkembangan Seidon hingga dia dewasa tanpa berani menemuinya lagi. Salah satu alasan Lisa bekerja di bar selain gaji yang lumayan besar adalah bonusnya bisa melihat Seidon setiap hari. Meskipun Seidon selalu di kelilingi oleh wanita-wanita cantik tapi Lisa tak peduli akan hal itu.
Tapi sayangnya Seidon tidak tau dan tidak mengenalinya. Perpisahan mereka terjadi saat Lisa berusia 5 tahun dan Seidon 11 tahun. Ia hanya ingin melihat Seidon setiap hari dan mencari tau kenapa tiba-tiba Seidon pergi darinya semenjak kematian orang tuanya disaat Seidon berusia 11 tahun.
"Apa aku benar? Kau tak menjawab sayang.. ada apa? Ayolah jawab aku"
"Kau.. menyukaiku?"
Perlahan Lisa mengangguk kaku, matanya berkaca-kaca dan tangannya memainkan jemarinya yang berkeringat dingin.
"Kau cantik sekali..", bisik Seidon sambil mengecup daun telinga Lisa.
"Lepaskan aku, ku mohon.. aku harus pulang" kata Lisa dengan sendu.
_______
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Rohmatul Bandiyah
apakah ni namjooon
2022-09-03
0
kuy manggo
BTS dan blackpink berkumpul ya, lagi buat serial drama atau konser ini thor? Hehehe canda thor 😅
2021-10-01
1
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
Adit dan Ayna menyapa kak😉
menanti kehadiranmu lagi
semangat.. semangat💪💪💪
salam "Cinta Pak Bos"
2021-01-01
1