Chapter~18

"Nyonya Hayden stress ringan, dan tubuhnya sedikit lemah karena dehidrasi dan kurang nya asupan makan" ucap dokter.

"Apa nyonya tidak makan seharian ini? Wajahnya sedikit pucat dan tekanan darahnya menurun" sambung dokter.

"Itu.. kami sudah mengganti makanan Nyonya sejak pagi bahkan lebih dari 3 kali tapi nyonya tidak mau makan" ucap Ahjuma.

"Dimana Tuan Muda?" Tanya dokter.

"Tuan muda sedang pergi" ucap Ahjuma.

"Aku rasa beritahu dia, karena stressnya Nyonya muda tergantung pada Tuan muda yang menjaganya.. mereka baru menikah aku rasa Tuan muda harus selalu ada disisinya... Aku takut jika stressnya bertambah dan akan membahayakan bagi kesehatan dan pikirannya" ucap dokter sambil menulis resep obat.

"Baik dok" ucap Ahjuma.

"Ini resep obatnya dan aku memberikan vitamin untuk menjaga daya tahan tubuhnya dan beberapa obat tambah darah" ucap dokter memberikan secarik kertas resep obat dan diterima oleh Ahjuma.

"Aku harus pergi, sejam lagi aku harus mengoperasi pasien dirumah sakit... Jangan lupa soal obatnya harus diminum sesudah makan" ucap dokter mengemasi barang-barang nya.

"Baik dok.. terimakasih" ucap Ahjuma mengantarkan dokter keluar kamar.

Sekarang dikamar tinggallah Dae Jung dan Aster yang belum sadarkan diri. Dae Jung bisa melihat betapa stressnya Aster dan wajahnya yang sangat pucat. Menit berikutnya Dae Jung menyadari bahwa Aster menggerakkan tangannya dan perlahan membuka matanya.

Dengan pemandangan yang masih buram Aster menatap langit-langit kamar yang begitu menyilaukan karena lampu. Dae Jung mendekati Aster dan sedikit menghalangi cahaya lampu dengan telapak tangannya.

"Nyonya muda?" Panggil Dae Jung saat Aster sudah benar-benar membuka matanya.

"Aku... Kenapa?" Tanya Aster lemah berusaha bangun tapi ditahan oleh Dae Jung.

"jangan nyonya.. keadaan anda masih sangat lemah.. istirahatlah.. " ucap Dae Jung membantu Aster untuk berbaring lagi.

"Sebenarnya aku kenapa" tanya Aster memegangi kepalanya yang masih agak pusing.

"Anda tadi pingsan dan dokter bilang anda kurang makan dan stress ringan.. anda harus banyak istirahat nyonya.. pelayan sedang membeli obat dari resep dokter.. aku akan menyuruh Ahjuma untuk membuatkan anda makan malam setelah itu minum obat anda" ucap Dae Jung menjelaskan pada Aster.

"dan aku akan segera menghubungi Tuan muda" tambahnya meraih ponsel dari sakunya.

"Tidakk!! Jangan hubungi dia" ucap Aster menghentikan Dae Jung.

"kenapa? Ada apa nyonya?" Tanya Dae Jung.

"Jangan ganggu dia.. dia akan marah padaku jika kau menghubunginya karena diriku.." ucap Aster lirih.

"Nyonya.. dokter bilang anda stress ringan dan harus ada yang selalu disamping anda.. dan orang yang tepat adalah Tuan muda.. jika terjadi sesuatu pada anda Tuan muda tidak akan mengampuni kami semua" ucap Dae Jung meyakinkan Aster.

"tidak, dia tidak akan peduli aku sakit atau tidak.. biarkan dia berlibur untuk sekarang.. aku tidak akan stress jika kalian selalu bersamaku selagi dia berlibur" ucap Aster senyum tipis.

Dae Jung hanya bisa terdiam, Dae Jung tau bahwa Aster sangat sedih dan kesedihan itulah yang membuatnya stress ringan. Dae Jung juga bisa melihat bahwa Aster sangat membutuhkan sang suami disampingnya tapi ia takut jika menganggu Seidon yang sedang berlibur dengan kekasihnya.

Aster memiliki beban pikiran yang mungkin bisa dibilang berat. Bagaimana tidak, Seidon melarangnya untuk pergi tanpa ijin darinya, itu wajar saja karena ia suaminya. Selain bekerja Aster tidak diperbolehkan keluar rumah apalagi jika tidak ada ijin dari Seidon.

Beban pikiran yang memikirkan sang ayah, merindukan sosok Glen dan memikirkan perasaanya terhadap Seidon yang ia paksakan. Ditambah lagi pikiran saat Seidon pergi dengan kekasihnya ke Chicago, tidak mungkin mereka hanya berlibur pasti melakukan sesuatu seperti pasangan lainnya.

Pikiran Aster sangat berat, tapi ia tetap berusaha untuk senyum dan menutupi semuanya sendirian. Aster tidak bisa berbagi pada siapapun lagi. Jika dulu ia selalu berbagi dengan Glen maka sekarang tidak ada sosok Glen lagi yang bisa membantunya dan berbagi cerita bersamanya.

Semuanya sudah berakhir, hidup masing-masing dan mulai menjalani hidup yang telah ditentukan oleh takdir.

"Nyonya.. anda sudah sadar" ucap Ahjuma yang baru saja masuk dan dengan cepat berlari kearah Aster duduk dipinggir kasur dan mengelus kepalanya.

Aster hanya tersenyum saat melihat Ahjuma begitu khawatir dan sangat senang saat melihat dirinya baik-baik saja. Aster merasakan seperti dulu kasih sayang seorang ibu yang telah menghilang 21 tahun yang lalu. Kehadiran Ahjuma yang selalu menjaganya membuat nya merasakan kasih sayang seorang ibu meskipun belum sepenuhnya merasakan hal itu.

Dae Jung keluar kamar meninggalkan Aster bersama Ahjuma dan diam-diam menghubungi Seidon saat itu juga. Dae Jung juga bilang bahwa Aster melarangnya untuk menghubungi Seidon tapi Dae Jung tetap menghubunginya karena mengikuti saran dokter.

Selain itu Dae Jung juga nampak peduli terhadap Aster yang merasakan kesedihan yang begitu dalam dan terlihat jelas dalam wajahnya yang begitu banyak pikiran.

"Aku akan pulang seminggu lagi.. kau jaga wanita itu jangan sampai dia kenapa-kenapa" perintah Seidon.

"Baik Tuan Muda" ucap Dae Jung mengakhiri telfonnya.

Saat itu Aster mau makan dan meminum obatnya, pukul 21:00 malam ia sudah tertidur karena merasa tubuhnya sangat lelah dan tidak nyaman. Saat itu Ahjuma, Dae Jung dan 3 pengawal lainnya menjaga Aster begitu ekstra karena takut akan terjadi sesuatu pada Aster saat semua orang tidak ada bersamanya.

Hampir semalaman mereka tidak tidur dan hanya menjaga Aster. Sesekali ia kaget dalam tidurnya ntah bermimpi atau karena tubuhnya tidak enak. Dae Jung yang melihat itu merasa sangat-sangat kasihan karena disaat-saat seperti ini seharusnya Seidonlah yang berada disampingnya.

Dae Jung bisa melihat bahwa Aster sangat membutuhkan seseorang disampingnya saat ia tidur. Ahjuma yang selalu setia duduk disamping tempat tidur dan menggenggam tangan Aster agar sewaktu-waktu jika Aster kaget dari tidurnya ada seseorang yang menggenggam tangannya.

Semalaman itu Dae Jung dan 3 pengawal tidak tidur menjaga Aster dan Ahjuma yang tertidur pulas bersama disatu ranjang. Dae Jung orang yang tahan kantuk meskipun semalam tidak tidur dan tidak berbuat apa-apa.

________________

Pagi harinya pukul 08:55 KST,

Aster masih tertidur dan tidak mau melepaskan genggaman tangan Ahjuma. Terpaksa 2 pelayan membuatkan makanan untuk Aster dan menyiapkan obatnya. Pukul 09:00 Aster terbangun.

Ahjuma langsung menyuruhnya makan dan meminum obatnya. ia tampak sedikit membaik setelah makan dan minum obatnya, keringat mulai muncul dan Aster berniat untuk mandi tapi selalu dilarang oleh Ahjuma.

Aster adalah orang yang tidak bisa tahan keringat, dalam sehari ia bisa menghabiskan waktunya hanya untuk mandi karena Aster memang tidak bisa menahan gerah apalagi berkeringat.

Pagi itu mataharinya cukup menyengat Ahjuma mengajak Aster untuk menjemur diri ditaman belakang yang membuat Aster semakin berkeringat. Wajahnya tidak sepucat kemarin dan suasana hatinya sedikit membaik meskipun tidak ada yang tahu apa isi hati dan pikirannya.

Hari-hari yang ia lalui tanpa Seidon disampingnya dari hari pertama pernikahan mereka hingga 5 hari kemudian sampai Aster telah sembuh total dan mendapat panggilan dari Andhika untuk bekerja sebagai asisten pribadinya. ia sempat berfikir, setelah menikah tidak akan bekerja lagi. Tapi setelah dipikir-pikir akan lebih baik ia bekerja dan siapa tahu mendapat rekan kerja yang bisa diajak berbagi suka dukanya. Setidaknya dengan bekerja ia bisa melupakan sedikit kesedihannya.

"Baiklah besok aku akan datang.. terimakasih Tuan Andhika" ucapnya divia telfon.

"sama-sama Aster, aku menunggumu besok sampai jumpa" ucap Andhika

"baik, terimakasih" ucap Aster sebelum menutup telfonnya.

ia sengaja bersikap biasa saja meskipun sudah mengetahui siapa Andhika dan yang lainnya, Aster berfikir jika tidak ada yang mengusik mereka maka semua akan baik-baik saja. dan ia berniat untuk berpura-pura tidak mengetahui nya dan bersikap seperti sebelumnya.

Sudah sejak 5 hari terakhir semenjak pernikahannya dengan Seidon. ia belum bertemu lagi dengan ayahnya jangankan bertemu keluar rumah saja Aster butuh ijin dari Seidon. Sedangkan Seidon tidak ingin diganggu.

5 hari terakhir ini Aster cukup membaik dan mulai sehat kembali bisa tertawa dan sedikit ceria. Menjalankan tugasnya dengan baik meskipun Seidon sedang tidak ada dirumah. Aster memasak, menyapu, beres-beres rumah dan kadang membantu Ahjuma dan pelayan lainnya.

Seluruh pelayan merasa senang karena memiliki Nyonya seperti Aster mampu melakukan tugasnya sebagai ibu rumah tangga, meskipun terkadang para pelayan, Ahjuma dan Dae Jung melarang tapi ia tetap ingin melakukannya.

Dae Jung juga selalu melaporkan apa saja yang Aster lakukan selama ini dan itu membuat Seidon ingin segera pulang tapi kalian tau kan si Ellen itu pasti merengek untuk berlibur lebih lama dan itu membuat Seidon akan pulang agak terlambat.

Sebenarnya dalam hati Aster ia selalu menunggu kedatangan Seidon untuk segera pulang. Jujur saja hatinya sangat merindukan Suaminya meskipun Aster tau kehadiran nya adalah maut bagi dirinya. Aster melakukan itu karena dalam pikirannya selalu terbayang jika suatu hari nanti saat waktunya telah tiba, Seidon akan membunuhnya dan ayahnya. jadi tak masalah jika sedikit memaksa untuk mencintai pria kejam itu.

Aster menganggap ini adalah kehidupan terakhirnya dan Aster memilih Seidon sebagai orang terakhir yang ia cintai karena Seidon adalah suaminya dan merasa bahwa dialah orang yang tepat untuk hal itu meskipun semua itu dilakukan secara terpaksa.

Terkadang Aster menyendiri dikamar dan berdiri dibalkon kamar, mengkhayalkan jika suatu saat nanti Seidon dan dirinya bisa saling mencintai. bahagia bersama, memiliki banyak anak dan membangun keluarganya sendiri. Terkadang ia tersenyum sambil menatap bingkai foto pernikahan mereka.

Aster ingin sekali memajang foto itu di kamarnya tapi Seidon tidak memperbolehkannya memasang foto itu dan menyuruhnya menyimpan dilaci meja. Sesekali Aster mengambilnya dan menatapnya dengan air mata yang mengiringi nya. Rasanya aneh, Aster memiliki seorang suami tapi rasanya seperti seorang janda.

"aneh, kenapa aku harus memaksakan diri untuk mencintaimu Seidon, kenapa dengan kekejaman mu aku malah ingin belajar mencintaimu pelan-pelan" ucap Aster memeluk bingkai foto pernikahan mereka dengan senyuman pahit.

___________________

Terpopuler

Comments

Sri Wahyuni

Sri Wahyuni

kenapa harus pakai bahasa Korea yang dak jelas

2022-02-05

0

allebdairam

allebdairam

di sini sosok Arabell memang di gambarkan sepolos itu 🥺🥺🥺

2021-12-28

1

Boru Hombing

Boru Hombing

dadaku sesak thor

2021-09-10

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter~1 Seidon Hayden
2 Chapter~2 Mencari Pekerjaan Baru
3 Chapter~3 Mendapat Pekerjaan Baru
4 Chapter~4 Di Culik
5 Chapter~5 Fakta Ayah Aster seorang Pembunuh
6 Chapter~ 6 Menikahlah denganku
7 Chapter~7 Di Siksa
8 Chapter~8 Mengobati luka Aster
9 Chapter~9 Vila Gunung Broten
10 Chapter~10 Menikahlah denganku, Aster
11 Chapter~11 Visual
12 Chapter~12 Buku Rahasia
13 Chapter~13 Wedding1
14 Chapter~14 Kembali ke mansion
15 Chapter~15 Malam Pernikahan
16 Chapter~16 Kekasih Seidon, Ellena
17 Chapter~17 Pergi berlibur dengan kekasihnya
18 Chapter~18
19 Chapter~19
20 Chapter~20
21 Chapter~21
22 Chapter~22
23 Chapter~23
24 Chapter~24
25 Chapter~25
26 Chapter~26
27 Chapter~27
28 Chapter ~28
29 Chapter~29
30 Chapter~30
31 Chapter~31
32 Chapter~32
33 Chapter~33
34 Chapter~34
35 Chapter~35
36 Chapter~36
37 Chapter~37
38 Chapter~38
39 Chapter~39
40 Chapter~40
41 Chapter~41
42 Chapter~42
43 Chapter~43
44 Chapter~44
45 Chapter~45
46 Chapter~46
47 Chapter~47
48 Chapter~48
49 Chapter~49
50 Chapter~50
51 Chapter ~51
52 Chapter~52
53 Chapter~53
54 Chapter~54
55 Chapter~55
56 Chapter~56
57 Chapter~57
58 Chapter~58
59 Chapter~59
60 Chapter~60
61 Episode~61
62 Chapter~62
63 Chapter~63 Middle Visual
64 Chapter~64
65 Chapter~65
66 Chapter~66
67 Chapter~67
68 Chapter~68
69 Chapter~69
70 Chapter~70
71 Chapter~71
72 Chapter~72
73 Chapter~73
74 Chapter~74
75 Chapter~75
76 Chapter~76
77 Chapter~77
78 Chapter~78
79 Chapter~79
80 Chapter~80
81 Chapter~81
82 Chapter~82
83 Chapter~83
84 Chapter~84
85 Chapter~85
86 Chapter~86
87 Chapter~87
88 Chapter~88
89 Chapter~89
90 Chapter~90
91 Chapter~91
92 Chapter~92 CH~Glen Davin1
93 Chapter~93 CH~Glen Davin2
94 Chapter~94 CH~Glen Davin3
95 Chapter~95 CH~Glen Davin4
96 Chapter~96 CH~Glen Davin5
97 Chapter~97 CH~Glen Davin END
98 Chapter~98
99 Chapter~99
100 Chapter~100
101 Chapter~101
102 Chapter~102
103 Chapter~103
104 Chapter~104
105 Chapter~105
106 Chapter~106
107 Chapter~107
108 Chapter~108
109 Chapter~109
110 Chapter~110
111 Chapter~111
112 Chapter~112
113 Chapter~113
114 Chapter~114 Visual Ending1
115 Chapter~115 Visual Ending2
116 Chapter~116 Happy Ending
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Chapter~1 Seidon Hayden
2
Chapter~2 Mencari Pekerjaan Baru
3
Chapter~3 Mendapat Pekerjaan Baru
4
Chapter~4 Di Culik
5
Chapter~5 Fakta Ayah Aster seorang Pembunuh
6
Chapter~ 6 Menikahlah denganku
7
Chapter~7 Di Siksa
8
Chapter~8 Mengobati luka Aster
9
Chapter~9 Vila Gunung Broten
10
Chapter~10 Menikahlah denganku, Aster
11
Chapter~11 Visual
12
Chapter~12 Buku Rahasia
13
Chapter~13 Wedding1
14
Chapter~14 Kembali ke mansion
15
Chapter~15 Malam Pernikahan
16
Chapter~16 Kekasih Seidon, Ellena
17
Chapter~17 Pergi berlibur dengan kekasihnya
18
Chapter~18
19
Chapter~19
20
Chapter~20
21
Chapter~21
22
Chapter~22
23
Chapter~23
24
Chapter~24
25
Chapter~25
26
Chapter~26
27
Chapter~27
28
Chapter ~28
29
Chapter~29
30
Chapter~30
31
Chapter~31
32
Chapter~32
33
Chapter~33
34
Chapter~34
35
Chapter~35
36
Chapter~36
37
Chapter~37
38
Chapter~38
39
Chapter~39
40
Chapter~40
41
Chapter~41
42
Chapter~42
43
Chapter~43
44
Chapter~44
45
Chapter~45
46
Chapter~46
47
Chapter~47
48
Chapter~48
49
Chapter~49
50
Chapter~50
51
Chapter ~51
52
Chapter~52
53
Chapter~53
54
Chapter~54
55
Chapter~55
56
Chapter~56
57
Chapter~57
58
Chapter~58
59
Chapter~59
60
Chapter~60
61
Episode~61
62
Chapter~62
63
Chapter~63 Middle Visual
64
Chapter~64
65
Chapter~65
66
Chapter~66
67
Chapter~67
68
Chapter~68
69
Chapter~69
70
Chapter~70
71
Chapter~71
72
Chapter~72
73
Chapter~73
74
Chapter~74
75
Chapter~75
76
Chapter~76
77
Chapter~77
78
Chapter~78
79
Chapter~79
80
Chapter~80
81
Chapter~81
82
Chapter~82
83
Chapter~83
84
Chapter~84
85
Chapter~85
86
Chapter~86
87
Chapter~87
88
Chapter~88
89
Chapter~89
90
Chapter~90
91
Chapter~91
92
Chapter~92 CH~Glen Davin1
93
Chapter~93 CH~Glen Davin2
94
Chapter~94 CH~Glen Davin3
95
Chapter~95 CH~Glen Davin4
96
Chapter~96 CH~Glen Davin5
97
Chapter~97 CH~Glen Davin END
98
Chapter~98
99
Chapter~99
100
Chapter~100
101
Chapter~101
102
Chapter~102
103
Chapter~103
104
Chapter~104
105
Chapter~105
106
Chapter~106
107
Chapter~107
108
Chapter~108
109
Chapter~109
110
Chapter~110
111
Chapter~111
112
Chapter~112
113
Chapter~113
114
Chapter~114 Visual Ending1
115
Chapter~115 Visual Ending2
116
Chapter~116 Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!