"Masuk!" Perintah seorang pria bertubuh besar di sertai dorongan pelan pada tubuh gadis mungil di depannya.
Anna melihat ke sekeliling, tempat ini mirip seperti penjara bawah tanah. Sangat lembab, dingin serta minimnya pencahayaan membuat violetnya berkali-kali harus menyipit untuk mempertajam penglihatannya.
Sebuah ruangan dengan jeruji besi yang kokoh di sertai suara lolongan serigala membuat violet itu terbelalak; terkejut dan takut secara bersamaan.
Meski kedua serigala tersebut mengenakan kalung rantai di lehernya, tetap saja— tatapan lapar hewan itu membuatnya bergidik ngeri.
Saat Anna mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan tersebut, seketika Ia membekap mulutnya sendiri, tubuhnya mulai gemetar sebab ada seorang wanita yang entah sejak kapan berada di dalam dengan wajah ketakutan, duduk bersandar pada dinding sambil menangis di pojok sana. Anna tak dapat melihatnya secara jelas tapi Ia yakin, kondisi wanita itu jauh dari kata baik-baik saja.
Terbukti dengan beberapa luka serta gaun yang di pakainya sudah tak berbentuk.
Anna menoleh ke belakang ketika suara ketukan langkah kaki menggema melalui lorong yang tadi sempat Ia lewati.
Minimnya pencahayaan di ruang bawah tanah membuatnya tak bisa melihat dengan jelas wanita angkuh yang sekarang berdiri tepat di hadapannya.
Obsidian violet itu hanya mampu menangkap siluet wanita tersebut melalui postur tubuhnya yang bak model papan atas victoria secret.
Dalam hati Anna meyakini bahwa wanita itu sangat; cantik, berkuasa serta memiliki intelektual yang sangat tinggi.
Tapi kenapa wanita itu menahannya disini seperti seorang tahanan? Apa kesalahannya?
Berbagai pertanyaan yang ada di kepalanya terus berputar tidak jelas.
Lalu suara tegas dari wanita itu membuatnya kembali tersentak untuk ke dua kalinya setelah lolongan serigala tadi.
"Sorry to be disappointed but our first meeting place should be in this place—" Wanita tersebut bergerak satu langkah ke arahnya, membuat Anna reflek mundur ke belakang, "Because you deserve it, Senorita!!!"
Sekali lagi, langkah wanita itu semakin mendekat ke arahnya dan kini Anna dapat melihat secara jelas wajah cantik itu yang menatapnya penuh dengan kebencian.
Anna terbata. Gadis itu dilanda oleh ketakutan yang luar biasa, "A-apa yang Anda inginkan, Senorita? K-kenapa Anda mengurung S-saya disini?"
Lagi. Wanita itu tertawa puas ketika melihat kelinci kecil buruannya merasa takut dan tak berdaya seperti ini.
Jadi, inikah visual gadis yang telah merebut miliknya? Bahkan keduanya hampir menikah?
Damn!
Lagi. Memikirkan hal itu membuat emosi Rachel kembali naik ke ubun-ubun dan ini bukan pertanda baik.
Jadi satu kalimat yang keluar dari bibirnya, membuat dua pengawal di depannya langsung menyeret tubuh Anna kemudian mendorongnya masuk ke dalam jeruji besi dengan dua serigala yang menyambut kedatangannya dengan jilatan lidah serta gigi taring yang terlihat menakutkan.
Rachel menatap tajam ke arahnya sebelum pergi, "Kali ini Ku biarkan Kau masuk tanpa hadiah sambutan dariku!" Matanya beralih menatap tubuh wanita lain yang berada di pojok sana yang menatapnya dengan tubuh gemetar.
"Perketat penjagaan dan jangan biarkan siapa pun masuk kesini tanpa seizin dariku! Aku tidak ingin kelinci kecil buruanku terlepas sebelum waktunya!"
Sebuah ultimatum yang tak terbantahkan keluar dari bibir yang selalu terpoles lipstik berwarna merah; menggambarkan keberanian dan percaya diri dari pemiliknya.
••••••
Hari itu tiba. Semua orang disana memandang kagum di iringi dengan ucapan selamat sebab kedua pasangan yang sedang berbahagia kini berdiri bersama dengan sang wanita yang terus bergelayut manja di lengan kekar milik si pria.
Sekilas Mereka terlihat seperti pasangan normal yang di mabuk cinta. Mereka saling melempar tatapan dan senyuman yang terlihat begitu bahagia atas acara pertunangan malam ini.
Tanpa orang-orang menyadari bahwa semua itu hanyalah kepalsuan.
Carl melepaskan tangan Rachel yang sejak tadi bergelayut di lengannya dengan sekali hentakan, beruntung saat itu tak ada tamu yang berdiri dekat Mereka jika tidak, maka Rachel pasti akan merasa malu sebab semua tamu yang datang merupakan— kalangan borjuis berpenampilan bak pangeran serta putri kerajaan Eropa— dengan penjagaan yang secara eksklusif dari biasanya.
Pria itu tak minat dengan semua pesta sialan yang di adakan secara mewah oleh Rachel untuk acara engagement Mereka.
Maka dari itu, Carl pergi meninggalkan acara tersebut di iringi oleh suara Rachel yang berteriak memanggil namanya.
••••••
Dingin, gelap serta sunyi.
Semua yang disana terlihat sangat menakutkan untuk kedua gadis muda yang berada di dalam jeruji besi yang mengurung tubuh Mereka.
Terutama untuk Anna— baginya ini hal baru yang sangat menakutkan. Tak pernah terpikir olehnya akan berakhir di tempat menyeramkan seperti ini.
Lama Ia sibuk dengan pikirannya sendiri, suara batuk wanita di sampingnya membuat Ia menoleh untuk memastikan bahwa wanita itu baik-baik saja.
Ragu, Anna mulai mendekati wanita yang terlihat ketakutan saat Ia hendak menyentuh bahu lemahnya, "Hey, jangan takut, okay! Aku tidak akan menyakitimu! Percayalah!" Kalimatnya begitu meyakinkan, hingga tubuh wanita itu berangsur tenang, tidak bergemetar seperti tadi.
Di depan Mereka, ada sebuah meja kecil yang sudah usang, di atasnya ada gelas dan piring— sepertinya milik wanita ini yang sengaja di letakkan disana oleh para pengawal, pikirnya begitu.
Lalu Anna beranjak dari duduknya dengan sangat pelan agar tidak membangunkan para serigala yang saat ini sedang tertidur.
Perlahan. Anna berhasil mengambil gelas berisi air putih dan memberikannya pada wanita tadi.
Dengan sekali teguk, wanita tersebut meminumnya dengan rakus seolah Ia tak pernah di beri minum sama sekali atau memang seperti itu.
Wanita itu terbatuk-batuk, Anna dengan sigap menepuk pelan punggungnya.
"Pelan-pelan saja. Kau pasti sangat tersiksa berada disini." Desah nafas lelah terdengar dari bibir mungil Anna.
Ia kembali membenarkan posisinya untuk bersandar di dinding yang terasa dingin menurutnya.
Wanita di sebelahnya memperhatikan Anna dengan seksama. Sekilas, bayangan gadis itu kembali muncul dalam ingatannya.
"Apa Dia gadis yang bekerja di toko cup cake itu?"
Batin dan pikirannya berdebat. Antara bertanya atau diam saja. Bianca dilema.
Ya, wanita yang sedang bersama Anna saat ini adalah Bianca; salah seorang Carl's Doll yang bernasib malang sebab Ia di tangkap dan di kurung selama berbulan-bulan oleh wanita gila yang begitu terobsesi dan sangat posesif dengan Carl.
Bianca kembali menatap Anna dengan seksama. Dalam jarak sedekat ini, gadis itu terlihat sangat cantik dan polos. Pantas saja pewaris Walt Corporation jatuh hati padanya.
Menurutnya, Anna adalah gadis baik meski Mereka baru bertemu beberapa jam yang lalu.
"K-kau? Apa Kau gadis yang Mereka bicarakan waktu itu?" Oh Anna terkejut ketika wanita itu mulai mengajaknya bicara.
Akhirnya, Anna tak merasa kesepian lagi.
Samar. Kenyitan di dahi Anna terlihat meski ruangan disana minim cahaya.
"Apa maksudmu? Dan siapa Mereka yang Kau sebut tadi?" Keduanya saling memandang untuk meminta jawaban.
"Wanita gila yang mengurungmu disini." Bianca berbisik pelan, tak ingin ucapannya di dengar oleh empat pengawal yang berjaga di luar sana.
Anna menatap geli ke arah Bianca yang bertingkah seolah Mereka sudah lama saling mengenal.
Lalu Anna membuat gestur dengan telunjuk yang menempel ke bibirnya dan sedikit berbisik mendekat ke Bianca; "Kau benar! Dia memang gila telah mengurung Kita disini bersama para anjing itu." Dagunya menunjuk ke arah serigala yang sedang tertidur disana.
"Jadi benar Kau gadis itu? I'm Bianca, so what's your name?"
Lagi. Jelas wanita sebelahnya begitu penasaran. Terlihat dari gerakan kepalanya yang memandang Anna dari atas hingga ke bawah dengan teliti.
Anna tersenyum sambil mengulurkan sebelah tangannya...
"Annastasie Serilda, panggil Aku Anna."
••••••
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
yuhhh.. like lagi💃💕
2021-01-15
1
Rokiyah Yulianti
lanjutkan thorrr
2020-11-29
0