Sesuai keinginan Carl, pesta pernikahannya bersama Anna di gelar secara tertutup. Tamu yang datang hanya kerabat dekat serta beberapa rekan bisnis Carl saja. Selebihnya, semua telah di atur agar tak ada yang mencoba untuk merusak momen bahagia ini.
Pengantin wanita yang kini resmi menyandang status sebagai Senora Walt terlihat pucat kendati bibir mungilnya terpoles lipstik merah dan Carl menyadari bahwa istrinya merasa lelah.
"Kau baik-baik saja, Sayang?" Kernyitan di dahi Anna membuat Carl merasa khawatir akan keadaan sang istri.
"Sedikit pusing tapi Saya tidak apa-apa, Senor."
Carl meminta salah satu maid untuk membawakan segelas minuman dan beberapa camilan untuk istrinya.
Seorang maid datang membawa nampan berisi segelas jus serta beberapa hidangan kue yang terlihat lezat.
Carl mengambil satu kue yang menjadi simbol awal pertemuan Mereka saat itu; cup cake dengan potongan strawberry diatasnya.
Dan Senora Walt ikut tersenyum mengingat pertemuan tak terduga dengan pria yang dua jam lalu resmi menjadi suaminya tersebut.
Mereka sama-sama tersenyum, seperti remaja yang di mabuk cinta, "Habiskan makananmu, Baby. Aku akan segera kembali setelah ini."
Anna mencebik, bahkan setelah Mereka resmi menikah, pria itu tetap saja mengatakan semua kalimatnya dengan nada perintah, seperti sebuah undang-undang; bersifat mutlak, tak terbantahkan.
Baru dua langkah Carl berjalan sebuah teriakan— "Arght!" Membuatnya menoleh ke belakang dan mendapati tubuh istri mungilnya hampir terjatuh ke tanah jika saja Ia tak cepat bergerak untuk menahan tubuh Anna.
Wanita itu pingsan, dan semua orang yang disana— termasuk Darelano, berlari menuju kesana.
"Dae tutup semua akses pintu keluar! Pastikan semua yang datang tetap di tempatnya dan segera panggil Tim Red untuk membereskan semua kekacauan ini! Sementara Aku akan membawa istriku ke rumah sakit—" Nafas Carl tersengal, "SEKARANG!"
Semua orang berteriak histeris ketika Tim Red datang dengan membawa serta Beretta 92FS berkaliber 9mm di tangan Mereka, jangan lupakan penutup wajah berwarna hitam yang Mereka kenakan sebab anggota tim yang satu ini tak ingin wajah Mereka di kenali oleh siapa pun. Mereka datang ketika situasi sangat mendesak seperti sekarang.
"Wolf team menyebar! Pastikan tak ada tempat yang terlewati, Aku dan Liger team akan memeriksa dapur dan para pelayan disana."
Pembagian tugas selesai atas perintah Darelano, Mereka menyebar ke seluruh Mansion untuk menemukan dalang di balik kekacauan hari ini.
••••••
Sudah berjam-jam Carl menunggu Dokter dan timnya keluar dari emergency room. Melalui jendela ruangan tersebut, obsidian hitamnya menukik tajam ketika melihat Dokter dan perawat lainnya berusaha keras untuk menyelamatkan hidup sang istri.
"Mrs. Kate, tolong persiapkan alat dialiser— Kita akan segera melakukan Hemodialisis pada Senora Walt sebelum arsenik itu mengikat jaringan yang ada dalam tubuhnya."
Sementara di luar sana, selusin pengawal berlaras panjang memenuhi lantai ruangan vvip untuk menjaga Senora Mereka yang sedang terbaring tak sadarkan diri.
Carl duduk termenung dengan hati di penuhi kecemasan serta rasa takut yang luar biasa, mengingat baru hari ini Mereka merasakan kebahagiaan sebagai pasangan suami-istri.
Sedang Darelano dan dua anggota Tim Red datang tergesa untuk melaporkan penyebab pingsannya Anna.
"Arsenik!" Alis Carl mengernyit mendengar kalimat yang baru saja keluar dari bibir salah seorang anggota.
Dokter keluar dengan membawa senyum harapan untuk Mereka yang cemas akan keadaan Anna di dalam sana.
"Katakan!" Lagi. Sebuah dekret tak terbantahkan keluar dari sang aprodhite ketika Dokter tersebut hanya diam tak bersuara.
Dengan tenang, Dokter itu mulai menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada Senora Walt.
"Kami sudah melakukan Hemodialisis pada tubuh Senora Walt, sepertinya beliau sempat memuntahkan racun tersebut hingga Kami dapat melakukan penanganan pertama dengan cepat, Senor."
Obsidian hitam masih menatap- mendengarkan dengan seksama semua penjelasan dari Dokter muda ber-nametage; Dr. Smith.
Tatapan Carl terlalu mengintimidasi sang dokter, membuatnya terbata ketika melanjutkan penjelasannya; "Kami juga akan melakukan terapi khelasi dengan obat-obatan dimercaprol untuk mengikat zat arsenik dalam darah Senora Walt agar bisa terbuang melalui urinenya."
Carl mengangguk paham setelah mendengarkan semua penjelasan Dokter Smith. Kemudian menyuruhnya untuk kembali memeriksa keadaan Anna di dalam.
"Kami menemukan tubuh pelayan yang mengantarkan minuman tersebut sudah tidak bernyawa, Senor. Ada satu sayatan di bagian urat lehernya. Sepertinya, seseorang mencoba untuk menghabisinya lebih dulu sebelum Kami berhasil menangkapnya."
Wajah Carl tetap datar, tak menunjukkan reaksi apapun tapi jelas urat kemarahan yang tercetak di keningnya menjadi pertanda bahwa Bos Mereka sedang menahan emosinya agar tidak meledak.
Semua orang tahu bahwa Presiden Direktur Mereka akan sangat murka ketika miliknya di sakiti. Maka dari itu, sebagai sahabat sekaligus pengawal setia Carl— Darelano mencoba membuatnya tenang sebelum Carl melampiaskan kemarahannya pada orang lain.
Dengan mata berkabut emosi, Carl beranjak pergi meninggalkan rumah sakit, menuju tempat dimana Ia bisa melampiaskan kekesalannya disana.
"Tidak, Senor. Tolong tetap disini bersama Kami. Senora membutuhkan keberadaan Anda disini sebagai Suaminya."
Sengaja. Darelano menekan kalimat terakhir supaya pria itu tersadar dari emosi yang sedang menguasai dirinya.
Tatapan menghunus Ia layangkan pada Darelano yang dengan beraninya menahan lengannya agar tidak pergi kemana pun.
"Lepas, Dae!" Gelengan kuat sebagai jawaban atas permintaan Carl padanya.
Kemudian pria itu mengeluarkan sesuatu dari balik jasnya; Sig sauer P226 dengan peredam yang sudah terpasang, lalu mengarahkan benda tersebut tepat di bibir Darelano— "Jangan halangi Aku atau benda ini akan melukaimu dan membuat mulutmu diam selamanya!" Ancamnya.
Seketika, membuat cengkeraman tangannya terlepas, Darelano masih cukup waras untuk tidak memancing kemarahan Bosnya disini.
Kaki jenjang Carl melangkah pergi, membelah lorong rumah sakit, mengabaikan para pengawal serta anggota tim lain yang juga sama cemasnya dengan Darelano ketika melihatnya pergi bersama semua kemarahan yang ada di hatinya.
Tapi, sebelum tangannya berhasil meraih handle pintu— perawat Kate berlari kecil untuk memberitahunya bahwa sang istri telah sadar setelah berjam-jam mendapatkan penanganan dari para Dokter.
Pintu ruangan di buka sangat pelan, seakan khawatir jika terlalu keras maka akan mengganggu seseorang yang sekarang berbaring dengan obsidian violet yang memancarkan ketakutan serta rasa syukur sebab Tuhan masih memberinya satu kesempatan untuk menikmati hidup bersama suaminya.
Anna tersenyum setelah beberapa jam lalu tak sadarkan diri.
"Apa Kau ingin sesuatu, hm?" Usapan lembut di surai halus milik istrinya membuat wanita itu memejamkan matanya, kemudian bersuara pelan sebab tubuhnya sangat lemas pasca kehilangan kesadaran tadi — "Saya ingin minum."
Carl meraih segelas air yang berada di nakas, membantu istrinya untuk setengah bangun agar bisa leluasa untuk minum.
"Sudah, Senor. Terimakasih."
Dalam hati, Carl bersyukur sebab Tuhan mengabulkan semua doanya untuk kesembuhan sang istri. Memberikan kesempatan untuknya agar bisa menjadi sosok suami yang lebih baik lagi.
Carl berjanji akan segera menemukan seseorang yang pantas untuk mempertanggung jawabkan semua perbuatannya yang hampir membuat Ia kehilangan istrinya.
••••••
- Hemodialisis (n); terapi cuci darah di luar tubuh
- Dialiser (n); tabung cuci darah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Mimi Gheall Gheoll II
pasti bianca yg melakukan semua ini.
2022-08-23
0
Aya Elkafa
keren banget lo inii....semoga likenya cepet naik tajem,..
2021-03-16
0
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
lanjut jejak👣👣
2021-01-18
1