POSESIF
Main Cast :
- Carl Walt, 27 Tahun
- Annastasie Serilda, 25 Tahun
- Rachel Aldine, 26 Tahun
Support Cast :
- Maximus Ellio, 26 Tahun
- Darelano, 24 Tahun
- Bella Lamiah, 22 Tahun
- Allena Dagmar, 24 Tahun
(n); Other cast akan muncul seiring berjalannya cerita ya^^
.
.
.
...You can run from the world that holds You back but You will not be able to run from my sincere love pursuit only for You...
...-Bee Unknown-...
.
.
.
.
••••••
Valencia— Kota dengan desain futuristik yang sangat menarik untuk dijadikan sebagai destinasi tujuan para pelancong dunia. Diantaranya; Palacio de Las Artes Reina Sofia, L Umbracle serta El Oceanografico.
Dan fasilitas lain seperti teater dan tempat pelatihan seni bagi para musisi untuk berkumpul juga ada disana.
Gedung-gedung yang dibangun tinggi menambah kesan luar biasa pada kota sebelah timur dari negara Spanyol tersebut.
Dan dari kejauhan, terlihat seorang pria berjas abu-abu dengan tampilan rambut mode hair up baru saja berjalan keluar dari sebuah gedung setinggi duapuluh lima lantai, diiringi empat orang pria bertubuh besar dibelakangnya serta pria lain dengan tampilan yang tak jauh berbeda dengannya, masuk ke dalam mobil porsche berwarna hitam mengkilat yang begitu mewah.
Mereka yang disana menunduk, memberikan hormat pada pria yang dipanggil; Senor Walt.
Sebelum mobil melaju membelah jalanan kota Valencia, sebuah perintah terdengar sangat jelas dan tak terbantahkan dari arah kursi belakang, "Kita mampir ke Mercado Central. Ku dengar ada toko cup cake yang enak disana." Sebuah perintah mutlak yang nyaris membuat dua orang didalam sana tertawa keras mendengarnya. Beruntung hanya nyaris. Jika tidak, Mereka akan tahu akibatnya setelah itu.
Tanpa bertanya lagi, mobil mulai melaju dengan kecepatan sedang membelah jalanan kota Valencia yang tampak lengang menuju tempat tujuan.
Hening.
Sebab Presiden Direktur Mereka yang dikenal dengan workaholic tersebut nyatanya masih sibuk dengan ponselnya untuk membalas beberapa email masuk kendati ini sudah jam diluar kantor .
Berulang kali Darelano— orang kepercayaan sekaligus sahabat dekatnya, terlihat sedang mencuri pandang ke arahnya.
"Kau ingin mengatakan sesuatu padaku, Dae?" Mata Carl masih sibuk menatap ke arah ponselnya tapi tingkat kepekaan pria itu tak dapat diremehkan begitu saja. Carl bisa merasakan bahwa Darelano ingin mengatakan sesuatu padanya.
"Katakan Dae!"
Darelano menggaruk tengkuknya yang tak gatal, bertingkah seperti seorang pencuri yang tertangkap basah, "Tidak ada, Senor. Hanya saja kenapa Kita harus membeli cup cake di Mercado Central? Jika Anda mau, Saya bisa meminta Maid untuk membuatnya."
Lima detik mengisi keheningan disana. Sebelum suara tegas itu kembali terdengar.
"Hanya ingin saja." Sebuah alasan tak masuk akal untuk seorang Carl Walt; Presiden Direktur Walt Corporation—pengusaha muda yang memiliki pabrik tembakau terbesar di Asia, salah satunya di Indonesia, juga pengusaha properti yang sukses di daratan Eropa dengan tiga ribu empat ratus pegawai yang berdiri dibawah sayapnya— sedang mengidam sebuah cup cake; Makanan manis berwarna-warni dengan taburan topping diatasnya?
Ya, tak ada yang salah dengar. Makanan manis yang hampir seluruh orang didunia menyukainya bahkan seorang Carl Walt juga menyukainya. Benar-benar luar biasa.
Selain menjadi pengusaha muda yang sukses, Carl juga memiliki paras yang tampan bak Dewa Aprodhite. Tak heran, jika para wanita tergila-gila dengannya. Tapi tak ada satu pun dari para wanita tersebut mampu membuat dinding pembatas di hatinya runtuh. Mereka yang dengan suka rela datang pada Carl hanya dijadikan sebagai pelampiasan dan kesenangan Carl dalam satu malam sebab Ia tak pernah menggunakan hatinya ketika mengencani Mereka.
Seingat Darelano, terakhir kali Bosnya menjalin cinta dengan seorang wanita cantik berasal dari Italia; Rachel Aldine.
Tidak ada yang tahu penyebab berakhirnya hubungan Mereka tapi yang pasti, hubungan Mereka berakhir dengan cara yang tidak baik.
••••••
Sepanjang perjalanan diselimuti keheningan, akhirnya Mereka sampai ditempat tujuan.
"Ellio's Cup Cake Store"
Mobil telah berhenti tepat di depan pintu toko. Sang sopir tergopoh keluar untuk segera membuka pintu mobil agar Presiden Direktur Mereka bisa segera keluar.
Toko dengan desain interior yang sederhana dengan dominasi warna white-gold menambah kesan klasik pada toko ini.
Di dalamnya ada lima pasang kursi dan meja berwarna putih di tata dengan jarak yang tak terlalu jauh tapi tak juga terlalu dekat mengingat ukuran bangunan ini tidak sebesar bangunan toko kue yang ada di pusat kota. Tapi tempatnya cukup nyaman sebab disana terdapat beberapa lemari kaca transparan yang di isi dengan berbagai bentuk cup cake dengan bermacam warna yang menggoda mata siapa pun untuk tertarik membelinya.
Alih-alih terlihat seperti toko, tempat ini lebih mirip seperti mini cafe menurut Carl.
Pintu toko terbuka, menampilkan pria jelmaan Dewa Aprodhite tersebut melangkah masuk ke dalam dengan dua orang pria bertubuh besar berjaga di depan pintu.
Tak heran jika Carl mendapatkan penjagaan yang begitu ketat bak seorang pemimpin negara sebab beberapa kali ada yang berusaha mencoba melakukan percobaan pembunuhan pada Presiden Direktur Walt tersebut. Kebanyakan dari Mereka adalah rival bisnisnya. Alasannya; Mereka tak terima dengan penolakan kerja sama dan masih banyak lagi alasan-alasan tak masuk akal yang Carl dengar.
Dan penjagaan ketat harus dilakukan untuk memastikan bahwa sang pewaris Walt Corporation tetap baik-baik saja dari para musuh yang mengincar nyawanya.
Dengan langkah setenang air, Carl duduk disalah satu kursi bertuliskan angka 4. Pandangannya menelisik ke arah sekitar ruangan. Dan berhenti tepat pada seorang gadis muda yang baru saja keluar dari balik meja bertuliskan "Cashier Here"
Gadis itu— Annastasie Serilda, terlihat tergesa untuk menghampiri pelanggan yang baru masuk ke dalam toko. Tak lupa Ia juga membawa sebuah note kecil serta daftar buku menu toko.
"Silahkan, Senor. Anda ingin memesan apa?"
Cantik.
Kata pertama yang Ia sematkan di dalam hatinya untuk gadis yang sejak tadi hanya menundukkan wajahnya ke bawah. Entah apa yang menarik dari lantai itu ketimbang menatap ke arahnya.
Masih tertarik untuk membuat gadis didepannya ini supaya mendongak menatap wajahnya, "Black coffee and 2 cup cake without topping and—" Ada jeda beberapa detik disana, membuat Anna mau tak mau harus menatap ke arah pria itu, "Tatap mata orang yang sedang mengajakmu bicara, Senorita! Kau membuatku tersinggung dengan sikapmu."
Alibinya. Padahal Carl hanya ingin melihat wajah cantik dari gadis berambut cokelat tersebut yang entah sejak tadi sangat menarik perhatiannya.
Saat kedua mata Mereka bertemu, Carl semakin terpesona dengan sepasang obsidian violet yang memancar begitu teduh kini menatap ke arahnya. Carl merasa, gadis didepannya ini ketakutan saat mendengar ucapannya yang penuh dengan ancaman. Terbukti dari tangannya yang sedikit gemetar.
"M-maafkan Saya, Senor. Saya tidak bermaksud membuat Anda tersinggung tapi—" Telunjuk Anna mengarah pada kertas yang menempel di dinding dan bertuliskan; 'Jangan menatap ke arah wajah tamu VVIP yang datang!'
Hampir saja Carl berteriak mengumpat ketika Ia membaca tulisan tersebut.
Pikirnya, peraturan macam apa yang dibuat oleh pemilik toko? Justru pelanggan akan marah jika pegawai disini bersikap demikian.
Rasanya, Anna ingin menangis ketika Carl hanya bungkam dengan tatapan tajam mengarah padanya, Ia tak pernah di tatap seperti ini, ngomong-ngomong.
Arogansi dari pria ini tak terbantahkan. Dalam hati, Anna terus merapalkan doa supaya ini cepat selesai. Dan pria ini segera pergi dari sini.
Setelah Carl membiarkan Anna pergi, matanya beralih menatap ke arah Darelano yang sejak tadi diam memperhatikannya.
"Bagaimana menurutmu, Dae?"
Darelano berdehem sebentar, "Anda tertarik dengan gadis itu, Senor?" Ia bertanya sangat hati-hati, takut pria itu memberikan respon diluar dugaan nantinya.
Tapi asumsinya salah, mendengar kalimat yang baru saja muncul dari bibir Darelano, membuat Carl terkekeh kecil.
"Entahlah! Ku pikir Dia bukan gadis biasa seperti Mereka yang mengejarku."
Dan Darelano menyimpulkan bahwa Bosnya ini sedang jatuh cinta pada gadis pemilik obsidian violet tersebut. Terakhir kali Bosnya menatap seseorang seperti itu terjadi enam tahun lalu.
"Aku harap kali ini Kau menemukan cinta sejatimu yang sesungguhnya, Senor."
••••••
- Senor : Tuan (dalam bahasa Spanyol)
- Senorita/Senora : Nona Muda/Nyonya
- Mercado Sentral adalah pasar umum yang letaknya di seberang Llotja de la Seda dan gereja Juanes di tengah Valencia; merupakan karya utama dari Art Nouveau
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
BELVA
hallo author kece aku datang nih
2021-02-03
1
Arum Anggi Astuti
tanggane senor louis karo louisa ya
2021-01-25
0
Rian Cappuchino
kak mampir yuk ke novelku.Judulnya "Ray Stardust."
Kutunggu kedatangan kalian.
Terima kasih
2021-01-20
1