Nara

"Nara aku disini, aku tidak pernah melupakanmu. buka matamu Nara, lihat aku!"

suara seseorang membuat Naira membuka mata, Naira melihat sekelilingnya hanya terdapat kegelapan. Naira mencari suara itu lagi, tapi tidak ia dengar lagi.

"kak Anan kamu dimana, kak Anan!!" teriak Naira, semenit kemudian Naira melihat seseorang yang membelakanginya. Naira sangat yakin kalau orang itu adalah kak Anannya. Naira langsung berlari untuk menghampiri pria itu, Naira semakin yakin ketika melihat gelang yang dipakai orang itu seperti yang ia berikan pada Adnan.

"kak Anan, kamu kak Anan!" ucap Naira, tanpa bicara lagi Naira memeluk orang itu dari belakang.

"aku merindukanmu, kenapa kamu melupakan aku hiks... " ucap Naira menangis, pria itu menyentuh tangan Naira.

"aku tidak pernah melupakanmu, aku selalu disini!" ucap pria itu lalu berbalik untuk melihat Naira, Naira terkejut ketika melihat wajah pria itu.

"pak Adrian, anda disini?" ucap Naira saat melihat Adrian bukannya kak Anan nya.

"dimana dia.., kak Anan!" ucap Naira bingung mencari, Adrian menarik Naira.

"ini aku, aku Adnan. aku kak Ananmu, lihat ini gelang yang kau berikan padaku!" ucap Adrian menunjukkan gelang yang ia pakai, Naira hanya menggelengkan kepala.

"tidak mungkin, dari mana kau mendapatkan gelang itu." ucap Naira melepaskan tangan Adrian, Adrian terus mengatakan bahwa dirinya adalah Adnan.

"ini aku Anan, ini aku Nara. Nara buka matamu lihat aku, lihatlah Nara! Nara!"

*

*

*

"Naira!!"

Naira membuka matanya, Naira melihat wajah Adrian yang terlihat khawatir. Naira melihat sekelilingnya, dan ia masih berada dirumah Adrian lebih tepatnya dikamar Adrian. ternyata semua itu hanya mimpi, Naira merasa semua itu seakan nyata.

"Naira apa kamu baik baik saja, katakan sesuatu?" ucap Adrian, Naira masih terdiam karena masih terpikir mimpinya.

"apa kamu mimpi buruk, Naira katakan sesuatu?" ucap Adrian lagi.

"tidak, aku baik baik saja!" saut Naira, Adrian merasa lega ketika mendengar suara Naira.

"ini minumlah, ini teh jahe. ini akan menghangatkan tubuhmu, agar kamu tidak demam!" ucap Adrian memberikan segelas teh jahe pada Naira, Naira menatap Adrian. Naira teringat dengan suara Adrian yang berteriak memanggil namanya, Nara.

"apa kau memanggilku Nara?" tanya Naira, Adrian terdiam.

"kamu salah, saya memanggil namamu tadi. ketika kamu berteriak memanggil nama saya, saya langsung melompat untuk menyelamatkan kamu!" saut Adrian, Naira masih tidak percaya dan sangat yakin Adrian memanggil namanya Nara.

"lupakan itu, ayo minum ini." Adrian membantu meminumkan teh itu pada Naira, Naira mulai meminum dengan perlahan.

"akhhh!!!"

teriak Naira membuat Adrian terkejut, Naira mengeluarkan lidahnya.

"ini pa..ngas pak, li..dah saya mati la..sa!" ucap Naira mengipasi lidahnya, Adrian menaruh gelas yang ia pegang.

"ini kan untuk menghangatkan tubuh, tentu saja panas. kalau untuk mendinginkan baru dingin, gimana sih kamu!" ucap Adrian, ia mencoba meniupi lidah Naira.

Naira terdiam ketika wajah Adrian sangat dekat dengannya, mata mereka saling menatap. Naira bisa merasakan nafas Adrian yang panas pada pipinya, perlahan Naira memasukkan lidahnya lagi.

"saya tahu membuat lidahmu agar tidak panas lagi!" ucap Adrian, Naira merasa penasaran.

"bagaimana?" tanya Naira, tiba tiba saja Adrian semakin mendekat kearahnya.

"kamu mau?" ucap Adrian, Naira mendorong tubuh Adrian.

"kya.. apa yang anda lakukan, menjauh dari saya!" ucap Naira, Adrian tertawa karena puas menggoda Naira.

"haha... kamu takut ya?" ucap Adrian.

"takut apa?" ketus Naira, Adrian tersenyum meledek.

"takut kalau saya akan menciummu, benarkan?" ucap Adrian, Naira melotot mendengar perkataan Adrian.

"menyebalkan!" ucap Naira, Adria tertawa lalu memberikan teh jahe itu lagi.

"ini minum, saya gak mau kamu sakit. pelan pelan saja,!" ucap Adrian memberikan teh itu pada Naira, Naira menerima itu dan mulai meminumnya.

"kamu harus ganti baju dulu, saya takut kamu terkena demam. diruang ganti sana ada baju wanita, mungkin saja cukup denganmu!" ucap Adrian, Naira melihat kearah ruang ganti yang ditunjuk Adrian.

"baju siapa pak?" tanya Naira,

"entahlah baju siapa, banyak baju dan juga sepatu disana kamu pilih saja sesukamu!" ucap Adrian, Naira pun mengangguk.

"kalau begitu saya keluar dulu, setelah ganti baju turunlah akan saya antar kamu pulang!" ucap Adrian lagi, Naira pun memberikan gelas yang sudah kosong pada Adrian. Adrian melangkah keluar dari kamarnya meninggalkan Naira sendirian, Naira menatap Adrian dari belakang.

"apa aku hanya halusinasi saja, tapi aku yakin dia memanggilku Nara." ucap Naira, Naira bangkit dari duduknya. ia melangkah masuk kearah kamar mandi dan mulai membersihkan dirinya.

terlihat Adrian menunggu Naira diruang makan, Adrian menunggu Naira dengan menandatangani berkas yang dibawa oleh Naira. beberapa menit kemudian terlihat Naira berjalan perlahan menuruni anak tangga, ia berjalan mendekat kearah Adrian.

Adrian yang sadar kehadiran Naira, ia pun menoleh kearah Naira. Adrian tertegun melihat Naira menggunakan dres panjang berwarna merah melebihi lutut, warna dress itu sangat cocok dengan kulit putih Naira. Adrian menatapnya tanpa berkedip, dan juga tidak sadar Naira sudah semakin dekat kearahnya.

"pak, pak!" panggil Naira menyadarkan Adrian dari lamunannya, ia memalingkan wajahnya.

"iya, ini saya sudah tanda tangani berkasnya. ayo saya akan antar kamu pulang!" ucap Adrian, Naira menggelengkan kepala.

"anda masih sakit, saya bisa pulang sendiri." ucap Naira, Adrian menarik tangan Naira.

"tidak, saya sudah sembuh berkat kamu. jadi, menurutlah dengan perintah saya!" ucap Adrian memaksa, Naira pun mengangguk. Adrian menarik tangan Naira untuk masuk dalam mobilnya, setelah itu Adrian melajukan mobilnya pergi dari sana.

diperjalanan Naira hanya menyenderkan tubuhnya dan melihat ketawa luar mobil, Adrian memperhatikan Naira yang sedari tadi diam.

"bajunya sangat cocok denganmu, kenapa bisa milih yang pas?" tanya Adrian memecahkan keheningan, Naira menoleh kearah Adrian dan melihat dress yang ia pakai.

"saha tidak tau, semuanya sangat pas dengan tubuh saya pak. ada begitu banyak baju, tapi saya suka saat melihat baju ini." saut Naira, Adrian tersenyum.

"iya sangat cocok denganmu, kamu terlihat cantik!" ucap Adrian lalu terdiam, Naira sedikit terkejut lalu tersenyum canggung.

"saya akan kembalikan setelah mencucinya!" ucap Naira, Adrian tersenyum dengan itu.

"ambil saja, kamu bebas memakainya. semua itu juga disediakan untukmu.."

"apa?" tanya Naira yang seakan tidak mendengar perkataan Adrian, Adrian yang salah bicara hanya berdehem.

"kamu bisa ambil bajunya, lagi pula tidak ada yang memakainya. semua itu baru disana, saya baru beli kemarin." ucap Adrian, Naira mengangguk.

"hm.. iya terima kasih, jadi anda ke mall kemarin karena membeli semua baju itu?" tanya Naira, Adrian mengangguk.

"untuk siapa membeli baju sebanyak itu, apalagi sepatu, tas, aksesoris lainnya?" tanya Naira lagi.

"untuk calon istri saya, jadi saya menyiapkan semuanya!" ucap Adrian, entah kenapa dengan Naira. saat Adrian mengatakan calon istri, hatinya merasa sakit.

"oh begitu ternyata!" ucap Naira lalu terdiam, Adrian tersenyum dan fokus menyetir kembali.

kenapa denganku, tentu dia memiliki calon istri. kenapa aku merasa sedih, merasa seperti mengecewakan sesuatu.

***

Terpopuler

Comments

Mmh Baron

Mmh Baron

thoorr visual nya donnnk biar tambah seruu

2020-08-06

0

Putri Noeranie

Putri Noeranie

elo sndiri naira calon isttimnya anan

2020-05-10

0

Novianta Milala

Novianta Milala

makin seru thor nya

2020-05-10

0

lihat semua
Episodes
1 Naira Putri.
2 Sekretaris.
3 Pekerjaan.
4 Presdir.
5 Presdir 2.
6 Presdir 3
7 Terkilir
8 Demam
9 Tolong
10 Nara
11 Gadisnya
12 perjalanan
13 Lepaskan
14 lepaskan 2
15 Adrian
16 Adrian 2
17 Adrian 3
18 Adrian 4
19 Kisah cinta
20 mencintaimu
21 cegukan
22 papa
23 mama
24 mama 2
25 gelang
26 maafkan aku
27 pengunduran diri
28 sekretaris lagi
29 Daniel
30 Lift
31 ingatan Naira
32 Kesedihan Adrian.
33 Sikap acuh.
34 kesal Naira.
35 Tunangan.
36 Sonia.
37 jangan takut.
38 tidak takut.
39 Berjanji.
40 marry me?
41 Bertemu lagi.
42 hasil tes Naira.
43 pernikahan.
44 pagi hari.
45 Mencari tahu.
46 Hati Naira.
47 teriak Naira.
48 teriak Adrian.
49 Permen kapas.
50 siapa?.
51 Mengingat.
52 Supermarket
53 Perubahan.
54 Empat bulan.
55 Empat bulan 2.
56 empat bulan 3.
57 ke khawatiran Naira.
58 merindukan.
59 menyukaimu.
60 dengan cinta.
61 aku ingat.
62 mengingatmu.
63 Mimpi.
64 mimpi 2.
65 dikagumi.
66 Kecemburuan.
67 memulai kembali.
68 bukan cinta.
69 masa lalu.
70 bermanja.
71 menangis.
72 Kakek.
73 semuanya salahku.
74 Kesedihan Riana.
75 Sikembar.
76 kepercayaan.
77 sebuah perhatian.
78 pertemanan.
79 cemburu.
80 teman sma.
81 terpeleset
82 terpeleset 2.
83 Rumit.
84 Marah.
85 rumah baru.
86 lahiran.
87 kelahiran sikembar.
88 bayi Adnan dan Nadira.
89 Riana Daniel Story
90 Daniel Riana Story 2.
91 Riana Daniel Story 3.
92 Daniel Riana Story 4.
93 Akhir dari semua kisah.
94 Halo semuanya ...
95 kisah baruu.
96 Nadira dan Adnan.
97 Love Story of Twins
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Naira Putri.
2
Sekretaris.
3
Pekerjaan.
4
Presdir.
5
Presdir 2.
6
Presdir 3
7
Terkilir
8
Demam
9
Tolong
10
Nara
11
Gadisnya
12
perjalanan
13
Lepaskan
14
lepaskan 2
15
Adrian
16
Adrian 2
17
Adrian 3
18
Adrian 4
19
Kisah cinta
20
mencintaimu
21
cegukan
22
papa
23
mama
24
mama 2
25
gelang
26
maafkan aku
27
pengunduran diri
28
sekretaris lagi
29
Daniel
30
Lift
31
ingatan Naira
32
Kesedihan Adrian.
33
Sikap acuh.
34
kesal Naira.
35
Tunangan.
36
Sonia.
37
jangan takut.
38
tidak takut.
39
Berjanji.
40
marry me?
41
Bertemu lagi.
42
hasil tes Naira.
43
pernikahan.
44
pagi hari.
45
Mencari tahu.
46
Hati Naira.
47
teriak Naira.
48
teriak Adrian.
49
Permen kapas.
50
siapa?.
51
Mengingat.
52
Supermarket
53
Perubahan.
54
Empat bulan.
55
Empat bulan 2.
56
empat bulan 3.
57
ke khawatiran Naira.
58
merindukan.
59
menyukaimu.
60
dengan cinta.
61
aku ingat.
62
mengingatmu.
63
Mimpi.
64
mimpi 2.
65
dikagumi.
66
Kecemburuan.
67
memulai kembali.
68
bukan cinta.
69
masa lalu.
70
bermanja.
71
menangis.
72
Kakek.
73
semuanya salahku.
74
Kesedihan Riana.
75
Sikembar.
76
kepercayaan.
77
sebuah perhatian.
78
pertemanan.
79
cemburu.
80
teman sma.
81
terpeleset
82
terpeleset 2.
83
Rumit.
84
Marah.
85
rumah baru.
86
lahiran.
87
kelahiran sikembar.
88
bayi Adnan dan Nadira.
89
Riana Daniel Story
90
Daniel Riana Story 2.
91
Riana Daniel Story 3.
92
Daniel Riana Story 4.
93
Akhir dari semua kisah.
94
Halo semuanya ...
95
kisah baruu.
96
Nadira dan Adnan.
97
Love Story of Twins

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!