malam yang sama Naira membereskan barangnya bersama Siska, mereka saling bicara satu sama lain. mereka pun melangkah keluar dari ruangannya, saat hendak keluar terlihat Adrian keluar dari toilet melihat mereka berdua. Siska dan Naira pun mendekat kearah Adrian.
"malam pak, kami pamit pulang!" ucap Siska, Adrian menatap Naira yang sedang tersenyum.
kenapa dia menatapku terus.
"apa Johan sudah pulang?" tanya Adrian, Siska mengangguk.
"baiklah kamu boleh pulang." ucap Adrian lagi, Siska mengangguk. Naira pun melangkah mengikuti Siska, tanpa menghiraukan Adrian.
"hm.. apa saya menyuruh kamu pulang?" ucap Adrian tiba tiba, membuat Naira menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Adrian.
"saya belum pulang, jadi kamu tunggu saya. keruangan saya sekarang, ada berkas yang harus kamu pahami." ucap Adrian berlalu pergi. setelah kepergian Adrian, Siska tertawa meledek Naira.
"hahaha... selamat bekerja dengan bos besar ya.." ucap Siska tertawa, Naira kesal dengan itu.
"pergilah!" ucap Naira, Siska pun pergi dari sana dengan tertawa.
Naira pun masuk kedalam ruangan Adrian tanpa mengetuk pintu, terlihat Adrian berdiri diantara buku buku. Adrian sadar akan kehadiran Naira, iapun menoleh dan sedikit senyum.
"pak apa yang bisa saya bantu?" tanya Naira, Adrian memberikan sebuah buku untuk Naira.
"ambil ini dan duduklah disofa, saya masih harus mengerjakan yang lain!" ucap Adrian duduk di tempatnya, Naira yang sudah menerima buku itu langsung duduk diatas sofa.
"aku lupa belum menghubungi papa!" gumam Naira, ia mencoba mencari hp nya. tapi sayang hp nya itu lowbat, sehingga Naira tidak bisa menghubungi Kara.
waktu sudah menunjukkan larut malam, Naira sudah menguap beberapa kali matanya pun sudah sangat lelah tidak bisa terbuka, Naira melihat Adrian yang masih saja fokus dengan laptopnya sampai tidak melihat jam. pada akhirnya Naira tertidur diatas sofa, Naira sudah merasa sangat mengantuk, bahkan tidak perduli lagi dengan Adrian.
dasar pekerja keras.
akhirnya setelah beberapa jam Adrian menguap, ia menutup laptopnya karena sudah selesai dengan pekerjaannya. Adrian teringat pada Naira dan bahkan tidak mendengar suara Naira, ia melihat jam ditangannya menunjukan pukul sebelas malam. Adrian berdiri dari duduknya, dan menghampiri Naira. Adrian melihat Naira yang sedang terlelap tidur sangat nyenyak, Adrian mendekat ke arah Naira dan membenarkan kepala Naira yang tertidur miring.
"gadis ini!" gumam Adrian, saat bersamaan Adrian melihat kalung yang dipakai oleh Naira, ia tersenyum sendiri.
"kalung itu memang cantik, jika kamu yang pakai." gumam Adrian tersenyum.
"aku membencimu!" suara Naira mengigau membuat Adrian terkejut, ia bertanya tanya apa yang sedang dimimpikan Naira.
"halo, bawakan aku mobil sekarang." ucap Adrian ditelfon. setelah mematikan telfon, Adrian membuka jasnya dan memakaikan nya pada tubuh Naira. karena tidak tega membangunkan Naira, Adrian menggendong Naira dan keluar dari ruangannya. terlihat Johan datang menghampiri Adrian yang sedang menggendong Naira,
"kenapa?" tanya Johan ia menatap Naira sedang tidur sangat pulas.
"hanya tidur, bukanya kau sudah pulang?" tanya Adrian bersuara pelan, Johan tersenyum.
"ada berkas yang tertinggal, ini mau kau bawa kemana?" tanya Johan lagi, Adrian menyeringai.
"akan kubawa kerumahku, mumpung sekarang dingin oleh hujan memeluknya akan hangat!" saut Adrian membuat Johan tertawa,
"aku kira sedang bermimpi!" ucap Johan, Adrian merasa heran dengan itu.
"maksudmu mimpi?" tanya Adrian, Johan berdehem pelan.
"ehem.. maksudku, aku tidak pernah melihat seorang Adrian menyentuh seorang wanita." ucap Johan, Adrian tersenyum melihat Naira yang masih tertidur.
"diam lah, pulanglah jomblo tidak baik malam malam keluyuran." ucap Adrian meledek ia pun meninggalkan Johan dan membawa Naira kedalam lift.
saat keluar dari lift secara bersamaan mobil Adrian datang, seorang pria berdiri membuka pintu mobil untuknya.
" buka pintu depan!" pria itu langsung berlari membuka pintu depan, Adrian mendudukan Naira dikursi depan.
"berikan kuncinya, aku akan mengantarnya pulang." ucap Adrian, pria itu memberikan Adrian sebuah kunci mobil.
"ada apa dengannya?" tanya pria itu lagi. Adrian menggelengkan kepala.
"tidak apa om, maaf ya om pulang naik taksi." ucap Adrian, pria itu mengangguk. lalu Adrian pergi dari sana.
***
Naira terbangun dari tidurnya, ia merenggangkan ototnya dan menguap. Naira terkejut saat berada disebuah mobil, Naira melihat keluar terlihat rumah besar miliknya. Naira melihat kearah Adrian yang sedang terlelap tidur dengan nyenyak, Naira menatap wajah Adrian.
ada apa denganku, selalu seperti ini. wajahnya membuatku teringat pada kak Anan,
"apa kamu sudah selesai?" ucap Ardian tiba tiba, Naira terkejut dengan itu pasalnya Adrian berucap dengan mata tertutup.
"selesai apa?" tanya Naira, Adrian membuka mata dan mengakkan tubuhnya.
"memandangi wajah saya, kamu pikir saya nggak tau?" saut Adrian, Naira membuang mukanya diluar mobil. Naira sadar bahwa dia ada dimobil Adrian, dan membawanya kerumahnya sendiri.
"pak bagaimana saya bisa disini?" tanya Naira, Adrian menoleh kearah Naira.
"Memangnya saya seret kamu kesini, ya karena mobil ini yang membawa kamu." ketus Adrian, Naira hanya mendengus kesal dengan jawaban Adrian.
"lalu bagaimana anda tau rumah saya, katakan?" tanya Naira lagi, Adrian terdiam. sebenarnya Adrian sudah tahu rumah Naira.
"iya saya tau rumahmu.."
"jadi pak Adrian selalu mengikuti saya ya, sejak kapan?" saut Naira, Adrian terkejut dengan suara Naira yang sedikit meninggi.
"enak saja, memangnya siapa kamu bagi saya. saya tau dari CV mu, dan kebetulan saya tau daerah sini. Memangnya mana rumah kamu, saya kan hanya asal berhenti disini!" jelas Adrian, Naira terdiam dengan itu.
"ayo saya akan antar ke rumah kamu," ucap Adrian menjalankan mobilnya, Naira menggelengkan kepala.
"tidak perlu, itu rumah saya. anda tepat berhenti didepan rumah saya!" ucap Naira, Adrian mematikan mesin mobilnya dan keluar melihat rumah itu.
"cukup besar, sekarang turun ini sudah malam." ucap Adrian, Naira mengangguk lalu membuka sabuk pengamannya.
Naira keluar dari mobil, berjalan kearah Adrian.
"terima kasih pak, sudah mengantar saya pulang." ucap Naira menunduk, Adrian mengangguk.
"iya sama sama, besok jangan lupa." ucap Adrian, Naira tidak mengerti dengan perkataan Adrian.
"besok ada apa pak?" tanya Naira.
"besok hari minggu, seninnya jangan lupa datang lebih awal sebelum saya." saut Adrian, Naira sangat jengkel dengan itu.
"iya pak, saya akan ingat itu." ucap Naira, Adrian mengangguk lalu masuk kedalam mobilnya.
"kalau begitu saya pergi dulu!" ucap Adrian, Naira tersenyum dan mengangguk.
"iya pak, terima kasih. hati hati ya.." ucap Naira, Adrian mengangguk lalu menjalankan mobilnya. Naira melambaikan tangan begitu juga dengan Adrian didalam mobil. Naira memegang hatinya, entah kenapa dari tidak tenang.
didalam mobil Adrian tersenyum melihat Naira yang masih berdiri melihatnya, Adrian tidak percaya dalam sehari ia sudah tersenyum berulang kali karena gadis itu.
"selalu seperti itu, dari dulu hingga sekarang!" gumam Adrian tersenyum, ia melajukan mobilnya semakin menjauh dari rumah Naira.
Naira masih melihat mobil Adrian sampai menghilang, lalu dengan cepat Naira berlari membuka pintu gerbang. Naira masuk kedalam rumah, dengan perlahan agar tidak membuat suara. Naira melepas sepatunya, dan berjalan menjinjit. tapi ia terkejut, ketika lampu yang padam tiba tiba menyala terang.
Naira semakin terkejut ketika melihat Kara berdiri dengan tangan didada, terlihat juga Nadia yang duduk di sofa sedang tertidur. Kara menghampiri Naira, Naira terdiam dan meletakan sepatunya.
"kenapa baru pulang?" tanya Kara dengan suara serak, Naira sangat takut kalau ayahnya itu akan marah.
"ini bukan salah Naira pa, pak Adrian yang salah. dia menyuruhku untuk tetap ada disana, jika dia belum pulang maka Naira tidak boleh pulang. jadi Naira menunggunya sampai selesai." jelas Naira, Kara hanya menatapnya tanpa ekspresi.
"seharusnya kirim pesan pada papa, agar papa tidak khawatir. lihat mamamu sampai ketiduran menunggumu, papa tadi tidak bisa tidur menunggu kamu." saut Kara, Naira memasang wajah takut dan bersalah.
"maaf pa, hp Naira lowbat jadi tidak bisa menghubungi papa!" saut Naira menunduk, Kara masih berdiri tanpa ekspresi.
"kenapa kau membuat putriku takut!" ucap Nadia tiba tiba, ia mengarah kearah Kara dan menjewernya.
"apa.. apa yang kau lakukan?" rengek Kara saat Nadia menjewer telinganya, Naira melihat itu menahan tawa.
"ayo minta maaf pada putriku, kau hampir membuatnya menangis." ucap Nadia, Naira akhirnya tertawa.
"kamu senang ya papa disiksa?" ucap Kara, Naira berlari kearah Kara dan memeluknya.
"mama lepaskan telinga papa. nanti copot." ucap Naira, Nadia pun melepaskan jeweran itu.
"maafkan Naira ya pa.." Kara mencium dahi Naira dan tersenyum.
"papa tidak marah, tadi papa hanya bercanda." ucap Kara, Naira memandang Kara dengan rasa tidak percaya.
"papa juga punya sekretaris, kalau papa belum pulang, sekretaris papa juga tidak akan pulang. dia akan menunggu papa sampai selesai." jelas Kara, Naira mengangguk mengerti.
"kenapa begitu pa?" tanya Naira, Kara tersenyum.
"karena takutnya papa membutuhkan sesuatu jadi sekretaris papa harus siap sedia." lanjut Kara. Naira mengangguk lagi.
"lalu papa sama mama ngapain malam malam disini, kan dingin?" ucap Naira, Nadia teringat bahwa dirinya disana sedang menunggu Kara menonton bola.
"karena mama menunggu papamu menonton bola, jadilah mama tidur di sofa." kesal Nadia, Kara tertawa begitu juga dengan Naira.
"kamu dianterin siapa tadi?" tanya Nadia, Naira teringat lagi pada bayangan Adrian yang sedang tidur didalam mobil.
"oh tadi itu pak Adrian, presdir Naira." saut Naira, Kara dan Nadia hanya ber oh saja.
"sudah istirahat sana, kamu pasti capek." ucap Kara, Naira mengangguk.
sesudah mencium Kara dan Nadia, Naira berlari kearah kamarnya. Naira melempar tasnya dan melempar tubuhnya sendiri diatas kasur, ia sudah sangat lelah. karena benar benar lelah Naira menutup mata untuk tidur, Naira memegang kalung yang ia pakai.
"terima kasih sudah melupakan aku."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Jumadin Adin
romantisnya papa kara dan mama nadia,bikin baper
2022-12-05
0
Novianta Milala
next
2020-05-10
0
Zahira Vini
baperrrr aq sm adrian
cute bgt
tau ...tapi disembunyikan
2020-01-24
4