Erwin menatap bergantian kearah Arga dan Siska tanpa bersuara.
Apa Siska menolakku karena Arga?
______________________________
"Setelah ini kalian akan kemana?"tanya Erwin membuka obrolan di antara mereka berempat.
"Mengantarnya pulang.."jawab Arga singkat.Siska melihatnya sekilas sebelum kembali mengunyah makanannya.
"Tidak perlu,saya akan naik taksi saja.."jawab Raeviga dengan cepat menolaknya.
"Kalian masih akan pergi setelah ini?"tanya Raeviga lagi sembari menatap kearah Erwin dan Siska bergantian.
"Aku terserah pada Siska.." ucap Erwin sembari melirik kearah gadis di sampingnya.
"Aku akan pulang juga,aku seperti sedikit tidak enak badan.."keluh Siska beralasan. Arga menatap sekilas kearah Siska.
"Apa kamu baik-baik saja? apa aku perlu mengantarmu pulang?" tanya Erwin pada Siska.
"Tidak perlu, terima kasih tawarannya.."
"Siska akan pulang denganku saja.Tidak masalah.." ucap Raeviga sambil menoleh kearah Siska.
Setelah pertemuan mereka yang tidak sengaja di restoran ituRaeviga menunggu taksi online untuk menjemput mereka.Sedangkan berjarak beberapa sentimeter Arga dan Erwin masih menemani mereka sampai kedua wanita itu masuk ke dalam taksi yang di pesannya.
Saat taksi itu mulai melaju,Arga dan Erwin juga masuk ke dalam mobil masing-masing.Tapi sebelum itu Erwin menanyakan sesuatu kepada Arga.
"Ga,Lo gak suka sama Siska kan? jujur aku sekarang lagi deketin dia.." ucap Erwin terus terang.Entah kenapa mendengar hal itu,Arga sedikit gusar.Hatinya seolah menolak untuk mengiyakan.
"Itu terserah kamu.." ucap Arga kemudian masuk ke dalam mobilnya dan meninggalkan Erwin yang masih diam disana.
"Apa dia juga menyimpan perasaan pada Siska?" Erwin menatap kearah mobil Arga yang sudah menjauh sebelum ia juga ikut pergi.
Di dalam taksi,Siska juga ingin mempertanyaan perasaan Raeviga kepada bos mereka itu namun dia mengurungkan niatnya itu.
"Sis,apa aku boleh numpang di rumahmu malam ini.Aku tidak ingin pulang.Ibu pasti saat ini sedang berada di rumah.." keluh Raeviga sembari menyandarkan kepalanya ke kaca mobil.
"Apa ada masalah?" tanya Siska melihat Raeviga yang terlihat frustasi.
"Masalah selalu muncul dalam hidupku.Kali ini mama mengatakan tentang perjodohan berkali-kali.Aku masih tidak ingin menikah.Tapi dia tidak mengerti.."keluh Raeviga panjang lebar.Supir taksi yang tak sengaja mendengarkannya itu ikut iba mendengar masalah Raeviga.
"Beri penjelasan baik-baik.Mungkin dia akan mengerti.." Siska mencoba memberikan sedikit semangat pada rekan kerjanya itu.
Taksi telah sampai di depan rumah Siska.Raeviga ikut turun dan masuk ke dalam rumah kontrakan kecil itu.Namun rumah sederhana itu terasa lebih menenangkan daripada rumahnya yang setiap hari harus berhadapan dengan ibu tirinya.
"Masuklah.Apa kamu ingin minum sesuatu?" tanya Siska pada Raeviga.
"Tidak.perlu.Kamu istirahat aja.Aku akan mengambilnya sendiri jika aku haus.."
"Baiklah,aku akan menggunakan kamar mandi terlebih dahulu.." Raeviga mengangguk mengiyakan.Siska segera mengambil handuk dan pergi menuju kamar mandi.
Raeviga melihat foto-foto kecil Siska bersama orang tuanya.
"Setidaknya Siska masih memiliki orang tua yang menyayanginya.." Gumam Raeviga mengasihi dirinya sendiri.
Siska telah selesai membersihkan dirinya.Ia mencari keberadaan Raeviga. Siska melihat Raeviga sedang duduk di teras depan rumahnya.
"Rae,kamu tidak mandi?" tanya Siska pada Raeviga.Dia tidak menyadari jika Raeviga kini sedang menangis sedih.
Saat Siska akan duduk di samping Raeviga,saat itulah dia menyadari jika gadis itu sedang berurai air mata.
"Rae, apa yang terjadi?" Siska menenangkan Raeviga.
"Aku merindukan papaku.Aku merindukan kasih sayangnya.." ungkap Raeviga menangis di pelukan Siska.
"Rae,kamu harus kuat. Jika tidak keberatan.Kamu bisa menganggapku saudaramu.." ucap Siska lagi.
Raeviga menoleh kearah Siska.
"Kamu teman yang baik.." Raeviga memeluk Siska terharu.
"Mandilah,kalau malam airnya terasa sangat dingin.."
Raeviga mengiyakan dan masuk ke dalam.Siska masih berada di luar memikirkan cerita Raeviga.
"Rae,aku tidak akan menjadikan penghalang kebahagianmu.Jika kamu juga mencintai Arga.Aku akan melepaskannya..." gumam Siska dalam hati sebelum masuk kembali ke dalam rumahnya.
Siska menghangatkan lauk yang di belinya tadi pagi.Ketika Raeviga telah selesai mandi dengan meminjam baju milik Siska.Raeviga menghampiri Siska di dapur.
" Kamu sedang masak?"tanya Raeviga sembari melihat lauk yang di masak gadis itu.
"Iya,aku membelinya tadi pagi.."Siska memasukkan ikan itu ke dalam pengorengan.
"Kamu tidak masalah kan makan dengan hanya dengan lauk seperti ini?" tanya Siska sambil meletakkan ikan yang telah matang itu ke sebuah piring.
"Tidak masalah.." ucap Raeviga lirih.
Aku mungkin juga ingin hidup sederhina sepertimu..
_______________________________
Raeviga dan Siska bersiap pergi ke kantor bersama.
"Sis,apa tidak masalah.Selama sehari ini aku memakai baju kamu?" tanya Raeviga.Gadis itu merasa telah banyak merepotkan Siska.
"Tidak masalah Rae.Yuk berangkat.." ajak Siska dan segera berangkat naik angkot menuju kantor mereka.
Siska dan Raeviga tidak sengaja bertemu dengan Arga di depan pintu masuk perusahaan.
"Selamat pagi pak.." sapa Siska dan Raeviga bersamaan.
"Pagi.." Jawab Arga singkat dan segera berjalan mendahului dari Siska dan Raeviga.
"Pagi-pagi udah dingin aja..Belom ngopi tuh orang.." keluh Raeviga membuat tawa kecil di bibir Siska.
"Dia hanya terburu-buru aja.."
"Setharusnya dia menoleh menatap kearah kita saat berbicara.." Raeviga masih mengomel sendiri sampai di ruangan mereka.
Saat Raeviga dan Siska masuk ke dalam ruangan.Telepon di meja Siska berdering.
"Halo,iya pak?" tanya Siska saat telepon itu tersambung.
"Masuklah ke ruanganku.." Pinta Arga dan setelah itu menutup teleponnya.
"Ada apa?" tanya Raeviga pada Siska.
"Entahlah,aku diminta keruangannya.." Siska berjalan menuju ruangan Arga.
"Duduklah.." pinta Arga saat melihat Siska masuk ke ruangannya.
"Aku akan membahas ini langsung pada topiknya.Apa kamu tidak memiliki perasaan sama sekali dengan Erwin?" tanya Arga seketika.Siska menatap Arga.Ia mencari jawaban lewat ekpresi wajah yang tidak bisa di tebaknya itu.
"Masalah ini..Apa hubungannya dengan anda?" tanya Siska bingung.
"Dengarkan aku,sebenarnya aku juga enggan untuk mengusik kisah cintamu.Tapi Erwin semalam telah menganggu tidurku.Dia terus saja memencet bel rumahku,dan mempertanyakan hubunganku dengan kamu.."jelas Arga mengingat kejadian semalam.Erwin terlihat sangat mabuk dan menggila di depan rumah Arga.Ia ingin mendengar jawaban Arga kalau dia tidak mencintai Siska.
"SISKA MILIKKU.."serunya berteriak sebelum pingsan di depan rumah Arga.
"Lalu apa hubungannya dengan saya..anda cukup mengatakan sesuai perasaan Pak Arga.Jika tidak memiliki rasa itu katakan saja..saya juga tidak peduli.Permisi.." Siska bergegas pergi dari ruangan. Gadis itu merasa sakit hati dengan ucapan Arga.
Jika kamu tidak menyukaiku,tidak perlu menjodohkanku dengan orang lain...
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Imam Sutoto Suro
good luck thor
2022-09-22
0
Firman Junior
kok greget sama sikap siska....cinta buta apa....kok gk sadar diri ni cewe
2022-01-21
0
Istri joongki
next lanjut
2021-04-26
0