[ aku sudah upload ini sejak tgl 22 januari tapi belum di terbitkan juga :( lama bener sekarang ]
Siska sedang mempresentasikan laporan keuangan perusahaan di depan Arga dan rekan bisnis Arga lainnya.Rapat kerja itu terlihat hening ketika Siska sedang menjelaskan di samping proyektor besar.
"....Jadi untuk laba perusahaan tahun ini masih terlihat stabil di bandingkan dengan tahun sebelumnya.Sekian penjelasan yang bisa saya sampaikan..."potongan kalimat terakhir Siska itu mengakhiri diskusi rapat yang sedang di adakan.
"Baik,kerja sama ini akan tetap berjalan sesuai rencana awal.Saya berharap kerja sama ini akan saling menguntungkan.."ucap salah satu rekan bisnis Arga di ikuti oleh rekan bisnis lainnya yang menyetujui kerja sama mereka.
Arga masih berada di ruang rapat berkutat dengan laptop dan berkas-berkas perusahaannya.Lelaki itu sangat berdedikasi tinggi dengan bisnis yang sedang ia jalankan.Sedangkan Siska,gadis itu sedang berada di kantin perusahaan membeli dua air mineral dan beberapa camilan.Setelah selesai dengan rapat kerja tadi stamina Siska begitu banyak terkuras karena ia merasa gugup di hadapan rekan bisnis Atasannya itu untuk pertama kalinya.
Siska masuk ke ruangan yang di gunakan rapat tadi untuk bertemu dengan Arga.
"Air mineral.."seru Siska sembari memberikan air minum itu pada Arga.Lelaki itu menatap ke arah Siska yang berdiri di sampingnya.
"Ada apa pak?"tanya Siska pada Arga yang sedang memperhatikannya.
"Apa kamu sudah makan?"tanya Arga tiba-tiba.Siska sedikit merasa aneh dengan sikap hangat yang di tujukan Arga padanya itu.
Kok tiba-tiba jadi aneh sih nih orang.
"Belum.."jawab Siska singkat.
"Bereskan ini setelah itu kita pergi makan.."ucap Arga sambil berdiri dari duduk dan keluar lebih dulu dari ruangan itu.
"Kenapa dia jadi perhatian gitu?"gumam Siska pelan sambil membereskan berkas-berkaa sisa rapat tadi.
Arga sudah menunggu Siska di dalam mobil.Lelaki itu mengklanson berkali-kali ketika melihat bayangan Siska dari kejauhan.
Siska berlari menghampiri mobil Arga dan masuk ke dalamnya.
"Lama banget sih.."ucapnya ketus dan mulai menyalakan mesin mobilnya.
Siska mendengus kesal mendengarnya.
Jadi galak lagi sekarang.Dasar bunglon!
Arga mengendarai mobilnya ke sebuah restoran yang terkenal di Bandung.Selama perjalanan menuju restoran hanya keheningan saja yang menyelimuti suasana mereka di dalam mobil.
"Pilihlah makanan sesukamu.."seru Arga sembari memilih menu untuk dirinya.
Siska membaca satu persatu menu hidangan yang di sajikan di buku menu yang terletak di atas meja makan mereka.
"Grilled Tasmanian Salmon,mochi rice with peanuts dan segelas air putih.." pesan Arga sambil melihat buku menu.Pelayan resotoran yang berdiri di samping Arga mulai mencatat pesanannya.
"Anda nyonya?"tanya pelayan itu pada Siska.Gadis itu masih sibuk membolak-balikkan buku menu itu.Dia mencari harga makanan yang menyatarakan dengan uang di dompetnya.
Gila ini makanan mahal semua!
"Kamu nyari apa sih?"tanya Arga yang sudah mulai emosi karena Siska tidak segera memesan.
"Yang murah.."jawab Siska berbisik ke arah Arga yang duduk di sampingnya.
Arga mendengus kesal mendengarnya.
"Aku yang akan membayar.."ucap lelaki itu penuh penekanan.
"Akhh..."Siska merespon ucapan Arga dan menganggukkan kepalanya pelan.
"Sama kan saja dengan dia.."seru Siska sambil memberikan buku menu itu pada Pelayan wanita yang sedari tadi menunggunya.
Berselang beberapa menit,makanan yang di pesan mereka telah tersaji di atas meja.Siska mulai menikmati makanannya begitu pula dengan Arga.
"Terima kasih.."ucap Siska lirih setelah keluar dari Restoran itu.
"Ini tidak gratis.."ungkap Arga tiba-tiba sambil menuju ke parkiran mobilnya.
"Apa??" Siska mengerutkan dahinya menatap kesal pada Atasannya itu.
"Akan aku ambil dari gaji bulananmu nanti.."kata Arga tersenyum mengejek pada Siska.
Siska masuk ke dalam mobil menyusul Arga yang sudah duduk di tempat kemudi.
"Tapi Anda bilang Akan membayarnya.."gerutu Siska memandang wajah dingin Arga di sampingnya.
"Bukan berarti gratis kan?" tanya Arga membuat Siska mendidih.
"Kau tau orang yang pelit sepertimu akan di sempitkan lahan kuburnya.."ucap Siska dengan nada yang begitu kesal.Entah dari mana ucapan itu tiba-tiba terlontar begitu saja.
Arga tersenyum kecil mendengar ucapan wanita yang di sampingnya itu.Dia tidak membalas ucapan Siska hanya senyum kecil yang menghiasi wajahnya ketika mobil itu mulai berjalan.
"Dasar menyebalkan.."gerutu Siska pelan namun Arga masih bisa mendengarnya dengan jelas.
"Kamu sedang memakiku?"tanya Arga melirik sekilas pada Siska yang terlihat kesal.
"Akkh tidak..."jawab Siska menoleh ke arah Arga.Namun ekspresi wajahnya masih terlihat kesal.
"Kenapa membawaku dalam perjalanan bisnis ini.Bukankah seharusnya Sekretaris yang mendampingi.."ungkap Siska sambil menatap ke arah jalanan di depannya.
"Kamu keberatan?"
"Sangat.."gumamnya dalam hati.
"Tidakk.."jawab Siska dengan nada emosi.
"Lalu untuk apa aku menjelaskan.Kamu tidak keberatan dengan itu.."
Siska mengumpat berkali-kali di dalam hati dan sesekali sorot mata Siska menatap tajam pada lelaki yang fokus menyetir itu.
Gue lupa.Orang kaya kan bebas!
Arga telah memarkirkan mobilnya,mereka berjalan menuju lobby hotel dan masuk ke dalam lift bersama.
"Kemasi barangmu sekarang,nanti sore kita akan ke bandara..." ucap Arga sambil berjalan mendahului lift terbuka di koridor kamar mereka.
Siska tidak menjawabnya,gadis itu melayangkan tinjunya di udara yang di arahkan ke tubuh Arga yang sudah berjalan jauh di depannya.
Siska telah masuk ke dalam kamar hotelnya,dia menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang empuk.
Menyebalkan,bukankah seharusnya komsumsi juga di tanggung.
Siska mengingat kejadian yang baru saja terjadi,dia mengerutu kesal dengan sikap atasannya itu.Siska melihat jam yang masih pukul setengah 12 siang.Dia tidak bisa memejamkan kedua matanya.Siska menganti pakaiannya dengan kaos polos di balut oleh cardigan dan celana jeans.
Siska keluar dari hotel menyisiri jalanan sekitar hotel.Panas di siang hari yang tidak terlalu terik itu membawa hawa hangat tersendiri.
"Pak saya mau beli ini.."tunjuk Siska pada makanan khas bandung.
"hoyong beuli sabaraha,neng?" ucap penjual itu yang menanyakan Siska untuk membeli makanannya berapa banyak.
"Maaf pak saya tidak bisa bahasa sunda..."ungkap Siska kemudian.
Penjual itu tersenyum mendengarnya.
"Maaf akang tidak tau,neng wajahnya kelihatan seperti orang bandung.Geulis..." ucap penjual itu lagi.
Siska tersenyum membalas perkataan penjual itu.
"Saya mau ini ya pak dua.."tunjuk Siska pada jajanan asal bandung itu.
Siska duduk di kursi yang di sediakan oleh penjual.Dia menikmati jajanannya sambil melihat lalu lalang orang-orang dan kendaraan yang melintasi jalanan itu.
"kamu makan sendiri?" tanya Arga tiba-tiba muncul di samping Siska.
Siska terkejut dan mendonggakkan kepalanya menatap Arga yang berdiri menatapnya.
"Pesan saja kalau mau.."ungkap Siska sambil memakan kembali jajanannya.Gadis itu masih menyimpan kemarahan kepada Arga yang telah membuatnya kesal.
"Tidak sopan.."ungkap Arga menatap Siska.Tangan Arga dengan cepat menyentuh bibir Siska membersihkan remah makanan yang menempel di sudut bibirnya.
Siska mendongak terkejut menatap Arga ketika tangan hangat itu menyentuh ujung bibirnya.
"Persis seperti anak kecil kalau makan.."seru Arga pelan dengan menyunggingkan senyum kecil di bibirnya.
-
-
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Imam Sutoto Suro
lanjutkan thor
2022-09-22
1
re
Hehe disuruh beli sendiri
2021-08-12
0
Istri joongki
semangat kak lanjut
2021-04-26
0