Siska menggeliatkan tubuhnya ketika suara telepon telah menganggu tidurnya.Hari ini Siska ingin membuat santai tubuhnya di hari minggu ini.Selama satu minggu ini ia terasa sangat lelah karena pekerjaan kantor.Siska meraih handphone-nya yang berada di meja kecil samping tempat tidurnya.
Terlihat nama Raeviga tercantum disana.
"Halo Rae.." seru Siska sembari menguap dan mencoba bangun dari posisi tidurnya.
"Sis,aku perjalanan ke rumahmu sekarang.Ayo ke tempat fitness.." ajak Raeviga. Siska yang mendengar hal itu segera menolak ajakan itu.
"Aku tidak suka fitness. Aku lebih suka rebahan..." keluh Siska sembari menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur lagi.
"Ayolah,setidaknya temani aku.." ajak Raeviga lagi dengan nada memohon.
"tubuhku masih malas untuk bergerak Rae.Ya ampun kamu mengangguku saja.." ucap Siska sembari menguap untuk kedua kalinya.
" Aku tak mau tau. 20 menit lagi aku sudah sampai di depan rumahmu.Oke?" setelah mengatakan hal itu,Raeviga menutup panggilannya secara sepihak.
"Halo? Rae? aku gak mau.." Siska berdecak kesal.
"Terserah kamu saja.Aku masih ingin tidur.."Siska meletakkan handphone-nya di atas kasur dan memejamkan kembali kedua matanya. Namun tak lama,Siska bangkit dari tidurnya lagi dan melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.
"Raeviga benar-benar mengangguku.." gerutunya sambil menuju kamar mandinya.
______________________
Raeviga menepati ucapannya,ia datang sesuai apa yang di katakannya,bahkan sebelum 20 menit ia sudah berdiri di depan pintu rumah Siska. Sedangkan pemilik rumah masih berada di dalam kamar mandi.
"Sis, ini aku Raeviga.." ucap Raeviga sembari mengetuk pintu rumah rekan kerjanya itu.
"Sebentar,aku masih di kamar mandi..."Teriak Siska dari tempat itu. Gadis itu menyelimuti tubuhnya dengan handuk sebelum keluar dari kamar mandi.
"Kenapa dia cepet banget datengnya."keluh Siska pelan. Ia berjalan perlahan melihat kakinya yang masih basah.
Siska membuka pintu rumahnya dan melihat Raeviga sudah berdiri dan tersenyum kecil melihat Siska.
"Semangat sekali.." gumam Siska pelan sebelum masuk ke dalam kamarnya.
"Tentu.Cepatlah aku menunggumu.."pinta Raeviga dengan senyum kecil terlukis di wajahnya.
"Kamu menganggu istirahatku.."keluh Siska sebelum masuk ke dalam kamarnya untuk memakai pakaiannya.
Raeviga telah bersiap dengan mobilnya, ia menunggu Siska yang masih berada di dala rumah.
Siska sangat mandiri,bahkan dia berani untuk tinggal sendiri di kota orang..
Raeviga melihat Siska melangkah keluar,gadis itu segera menyalakan mesin mobilnya.
"Apa ini mobil baru? aku belum pernah melihatnya kamu memakainya.."tanya Siska melihat mobil berwarna silver milik Raeviga itu.
" Bukan,ini milik mamaku.."seru Raeviga menyangkalnya.Namun sedetik kemudian ia melanjutkan ucapannya.
"......Ekhhhmm,Mama tiriku.." ucap Raeviga melanjutkan. Siska yang mengetahui bagaimana hubungan Raeviga dan Ibu tirinya menatap iba kearahnya tanpa mengatakan apapun.
30 menit perjalanan menuju tempat gym, Siska yang merasa bosan menyalakan musik dari handphonenya dan memasang salah satu henset ke telinga kanannya.
"Udah sampai.." seru Raeviga sembari mengatur posisi parkir mobilnya sembari di pandu oleh petugas parkir disana.
"Yuk.." ajak Raeviga sambil turun dari mobil. Siska ikut turun bersama Raeviga, mereka berjalan menuju pintu kaca tempat gym itu. Sebuah bangunan yang terlihat sangat mewah dan furnitur yang modern.
"Selamat datang di gold's gym indonesia, wujudkan tubuh indah dan sehat dengan berolahraga setiap hari.." suara dari monitor di depan pintu kaca menyabut kedatangan mereka.
Siska menunggu di sofa ruang tunggu, sedangkan Raeviga menuju meja resepsionis di depannya.
"Selamat pagi, ada yang bisa saya bantu?" tanya salah satu wanita berkemeja biru tua dengan rambutnya yang di cepol.
"Ini kartu member saya, dan teman saya mau mendaftar juga hari ini.." seru Raeviga sambil mengeluarkan kartu gold membernya dan menunjuk kearah Siska yang sudah berdiri menghampiri mereka.
"Baik, tolong isi data berikut ini serta membayar biaya anggota 150.000 dan ini rincian biaya gold's gym..." jawabnya samb menyerahkan formulir dan brosur.
Sebelum mengisi formulir itu, Siska melihat brosur untuk melihat harga fitness itu. Seketika dia membelalakkan kedua matanya melihat nominal yang cukup besar tertulis disana.
4.900.000? buat makan sebulan masih sisa ini mah..
Siska mengapit lengan Raeviga dan membawanya sedikit menjauh dari meja resepsionis.
"Kamu gila ya? ini mahal banget.Kamu kira aku orang berduit.." ucap Siska berbisik namun diucapkan sangat tegas.
"Tenang aja aku yang bayar untuk bulan ini, untuk selanjutnya terserah kamu aja.Tuh lemak di perut kamu biar turun.." ucao gadis itu sembari tertawa kecil melihat wajah syok Siska.
Setelah melewati proses pendaftaran, Siska berjalan menuju lift untuk naik ke lantai 2. Namun di tengah jalan Raeviga menghentikan langkahnya ketika mengingat sesuatu yang tertinggal.
"Sis, aku lupa tasku di mobil..disana ada pakaian aku sama botol minum.." ucap Raeviga tiba-tiba.
"Yaudah di ambil dulu aja..aku tunggu sini.." Raeviga menganggukkan kepalanya dan membalikkan tubuhnya kembali menuju mobilnya.
Siska menunggu di samping pintu lift sembari memainkan layar ponselnya.
"Siska?" ucap seseorang yang berjalan menuju kearahnya. Siska yang mendengar seseorang menyerukan namanya,menoleh kearah sumber suara itu.
"Pak Arga.." Siska melihat Arga sudah berjalan mendekat kearahnya.
"Kamu sendiri?" tanya Arga sambil mengedarkan pandangannya.
"sama Raeviga pak, dia sekarang lagi ngambil tasnya di parkiran.." Arga mengangguk mengerti. Arga memperhatikan wajah Siska sebelum berjalan kearah lift.
Kenapa sekarang aku menjadi canggung saat menatapnya seperti ini?
"Aku..keatas duluan.." ucap Arga sedikit kaku.
"Iyaaa.." jawab Siska lirih. Ia memperhatikan langkah Arga yang berjalan menjauhinya.
Apa hubungan ini selamanya hanya akan menjadi atasan dan pegawai - Siska
"Sis, liat apa?" tegur Raeviga yang berada di belakangnya. Raeviga mengikuti arah pandang Siska yang tertuju pada lift yang tertutup.
"aku bertemu pak Arga tadi.."
"Arga? bos kita?" tanya Raeviga memastikan.
"Hemm.." gumam Siska mengiyakan.
"Wah dunia itu sempit sekali ternyata. Ayo masuk ke lift.." ajak Raeviga sembari melangkah lebih dulu.
Sesampainya di lantai 2, Raeviga masuk ke ruang gym setelah mengganti baju mereka dengan pakaian fitness.
"Kita mulai pemanasan dulu yaa sis. Biar gak kaku.." seru Raeviga sembari merentangkan tangannya. Sedangkan Siska hanya mengiyakan saja tak fokus. Siska mengedarkan pandangannya mencari sosok Arga. Entah mengapa ia ingin melihat lelaki itu. Lelaki yang telah mencuri tempat di hatinya.
"Kamu gak mau pemanasan?" tanya Raeviga lagi, melihat Siska sejak tadi melakukan gerakan tanpa semangat.
"pemanasan kok.." Siska mulai mengalihkan perhatiannya dan fokus mengikuti gerakan Raeviga.
Saat Raeviga dan Siska sibuk dengan kegiatan fitness-nya, seorang lelaki dengan bertelanjang dada menghampiri Siska yang saat itu sedang berjalan diatas treadmill.
"Hai, member baru ya?" tanya lelaki itu yang berdiri di sisi kanan Siska.
"Iyaaa.." balas Siska sembari memperlambat kecepatan treadmillnya.
"Boleh saya kenalan sama kamu?" tanya lelaki itu secara langsung di depan Siska. Raeviga yang saat itu juga berdiri di samping Siska ikut melihat kearah lelaki itu.
"Aku tommy,kamu?" Lelaki itu mengulurkan tangannya. Siska akan membalas uluran tangan itu namun tangan Erwin menghalanginya.
"Pak Erwin?" seru Siska melihat Erwin sudah berdiri di sampingnya dan menggantikan posisi Siska untuk menggulurkan tangan pada pria bernama tommy itu.
"Kenalannya sama aku aja. Aku pacarnya.." ucap Erwin tegas pada pria itu. Sedangkan Siska dan Raeviga menatap Erwin dengan tatapan terkejut.
"Oh maaf.." seru lelaki itu dan segera pergi menjauh.
"Kalian pacaran?" tanya Raeviga sedikit terkejut.
" Enggaak.." jawab Siska spontan. Tak sengaja kedua matanya bertemu pandang dengan Arga yang berada di belakang Erwin.
Yang ku inginkan laki-laki itu. Lelaki pemarah yang kini sedang berdiri di belakang Erwin.
"Ayo pergi,ini bukan tempat untuk pacaran.." Ajak Arga dengan nada ketus.
"Kenapa harus pergi? tadi kamu yang mengatakan kepadaku jika ada Siska disini." ucapan Erwin itu seketika membuat Siska menoleh menatap kearah Arga.
"Aku hanya...sudahlah ayo pergi" ucap Arga sedikit bingung dan segera membawa Erwin keluar.
"Sis, aku akan datang ke rumah nanti sore.Jadi luangkan waktumu hari ini.." pinta erwin sebelum pergi
"Mereka sangat Aneh.." gumam Raeviga pada Siska.
Siska menjawab dengan anggukan kepalanya. Ia menoleh ke belakang, melihat kedua pria itu telah melangkah menjauh.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Imam Sutoto Suro
semangat thor lanjut
2022-09-22
0
Istri joongki
lanjut kka
2021-04-26
1
Dike probolinggo
kok up lmbat kk
2020-04-12
0