#17 : BERADA DI ANTARA DUA RASA CINTA

Siska masih berada di atas ranjang tempat tidurnya. Beberapa kali ia masih merenggangkan tubuhnya di atas kasur. Siska masih terlihat malas untuk bangun dari tempat tidurnya. Ia kembali memejamkan kedua matanya ketika melihat masih ada waktu lebih untuk kembali tidur.

Namun seolah tak sesuai dengan harapannya, berselang beberapa menit suara panggilan telepon dari Erwin membangunkannya dari mode tidur ronde kedua.

Dengan gerakan malas, Siska meraih ponsel yang berada di meja dan mengangkat panggilan itu dengan kedua matanya yang masih mengantuk.

"Halo, pacar. Selamat pagi. Kamu sudah bangun kan?" tanya Erwin memulai pembicarannya pagi ini.

"Baru aja bangun.." seru Siska dengan nada yang masih menahan kantuknya.

"Yaudah, sekarang kamu bangun dari tempat tidur terus buka pintu rumah kamu sekarang ya.." pinta Erwin lewat panggilan telepon itu. Siska menaikkan kedua alisnya dan melihat kearah luar lewat jendela kamarnya. Namun ia tidak melihat sosok Erwin disana.

"Kok diem? masih tidur ya?" tanya lelaki itu dengan senyuman kecil terukir di sudut bibirnya.

" Enggak kok. Aku liat dari jendela kamar gak ada kamu. Terus ngapain aku disuruh buka pintu rumah?" tanya Siska bingung dan juga penasaran.

"Pede banget sih pacar aku, emang siapa yang bilang aku ada di depan rumah kamu sekarang?" goda Erwin pada kekasih barunya itu. Siska mendengar tawa kecil Erwin dari balik teleponnya.

"Mungkin aja kan.." sahut Siska singkat.

"Kalau penasaran, langsung aja buka pintunya sekarang. Tapi pelan-pelan ya.. takut ada katak lompat disana.." Goda lelaki itu sekali lagi.

"Gak mau ah, nanti ada benda aneh-aneh..."

Terdengar tawa Erwin semakin keras mendengar jawaban kekasihnya itu.

"Becanda sayang, yaudah cepetan buka pintunya. Ntar malah diambil orang loh.."

Siska mengiyakan ucapan Erwin, gadis itu berjalan menuju pintu rumah kontrakannya. Namun sebelum membuka pintu rumahnya, Siska terlebih dahulu mengintip lewat kaca yang berada di samping pintu rumahnya. Gadis itu melihat sebuah bunga mawar yang beraneka warna dan sebuah kotak berukuran sedang tergeletak di bawah pintu.

Siska membuka pintu rumahnya dan mengambil hadiah yang diberikan oleh Erwin untuknya.

"Udah diambil hadiahnya?" tanya Erwin lagi lewat panggilan telepon yang masih terhubung itu.

"Udah, ini semua buat aku?" tanya Siska sambil membawa semua hadiah itu ke dalam rumah dan meletakkanya di atas meja ruang tamu.

"Buat kekasih Erwin lebih tepatnya" serunya diiringi tawa kecilnya.

"Terima kasih, win.." balas gadis itu.

"Terima kasih sayang..."

"Hmm?" Siska mengerutkan keningnya ketika Erwin menyerukan kalimat itu.

"Panggilnya sayang,biar orang-orang tau kalau kamu sudah punya kekasih.." ucap Erwin menjelaskan.

"Oh ya, maaf aku ga bisa jemput kamu ya. Ada urusan ke luar kota hari ini.." ucapnya lagi.

"Gak masalah kok, aku bisa berangkat naik ojol seperti biasanya.."

"Gak boleh, kamu harus tetep dalam pantauan aku. Aku udah minta supir untuk jemput kamu. Jadi kamu berangkat sama dia..." pinta Erwin dengan nada yang sedikit memaksa.

Siska berseru mengiyakan. Gadis itu merasa permintaan Erwin ini membuatnya tidak nyaman. Ia merasa seolah ia diawasi oleh kekasihnya itu. Siska menyadari jika hal ini akan membuat hubungannya tak senyaman pertemanannya dulu dengan Erwin.

"Jangan lupa kalau sudah pulang kabari aku, biar aku minta supir menjemput kamu.." pinta Erwin lagi.

"Atau perlu aku suruh saja dia menunggu disana,gimana?"

"Nanti aku saja yang akan memberi pesan jika aku sudah selesai bekerja..." jawab gadis itu.

"Yaudah, selamat bekerja sayang.."

"Iyaa, kamu juga.." Tak lama setelah itu panggilan itu telah terputus. Siska melihat bunga dan kotak merah muda yang di berikan Erwin untuknya.

Kenapa aku merasa tidak nyaman dengan hubungan ini? atau hanya fikiranku saja yang berlebihan. Tidak, Erwin hanya mengkhawatirkanku..

Siska akan membuka hadiah itu namun panggilan telepon dari Raeviga membuat ia mengurungkannya membuka hadiah itu.

"Sis, kamu nanti kamu ke kantor aku anter ya. Ada sesuatu yang mau aku bicarakan sama kamu.." lontarnya melalui sambungan telepon itu.

" Ada apa Rae? sepertinya aku tidak bisa naik mobil kamu karena supir Erwin yang akan menjemputku.." balas Siska dengan nada lirih.

"Oh jadi sekarang kamu sudah punya supir pribadi ya.." celetuk Raeviga dengan suara tawa khasnya.

"Berhentilah meledekku. Ada apa denganmu? apa yang ingin di bicarakan?" tanya Siska melanjutkan ucapan Raeviga yang terdengar penting.

"Ini tentang Arga.." Suara Raeviga terdengar risau. Gadis itu terlihat bimbang untuk menceritakannya pada Siska.

"Arga? Bos kita? Ada apa dengannya.." Mendengar nama Arga sontak Siska terlihat memasang wajah serius untuk mendengarkan apa yang akan dikatakan Raeviga padanya.

"Tadi malam Arga menelponku dengan keadaan mabuk, dia mengatakan jika.." belum selesai Raeviga melanjutkan ucapannya, obrolan itu harus terputus karena suara klanson mobil yang keras dan berulang kali di depan rumah Siska.

"Rae, tunggu sebentar ya. Kurasa itu supir Erwin sudah datang.. " Setelah mengatakan kalimat itu, Siska meletakkan handphone yang masih terhubung dengan panggilan Raeviga dan beranjak dari sofanya menuju pintu rumahnya.

Di balkon rumahnya Raeviga terlihat gusar sembari mengenggam ponselnya dan menatap kosong kearah pemandangan rumahnya.

Siska membuka pintu rumahnya, dan melihat seorang lelaki parubaya dengan seragam hitam berdiri tepat di depan pintu rumahnya.

"Selamat pagi non, saya supir dari Pak Erwin..."

Siska mengangguk mengerti, ia mengatakan kepada supir untuk menunggunya bersiap.

Setelah mendengar persetujuan dari supir kekasihnya. Siska kembali menutup pintu rumahnya dan mengambil ponselnya kembali.

"Halo Rae. Rae, maaf ya ke ganggu sebentar.." ucapnya lewat telepon genggamnya.

"iya Sis gak apa kok.Kayaknya udah di tunggu supir ya?"

" Iya, padahal aku belum apa-apa. Mandi aja belum. Tadi masalah Pak Arga ada apa Rae? Nada bicara kamu terlihat gusar.." jawabnya penasaran.

"Nanti saja kuceritakan di kantor Sis. Waktunya juga mepet jam masuk kerja" Raeviga mengurungkan niatnya untuk menceritakan tentang Arga semalam. Raeviga mencoba menganggap ucapan yang di lontarkan Arga hanyalah omong kosong saja. Raeviga mendengar jelas dari nada suara Arga bahwa lelaki itu sedang mabuk.

Siska mengerutkan keningnya sejenak.

"apa Rae ada masalah dengan Arga?" pikirnya dalam hati.

"Yaudah, kita lanjutkan nanti di kantor saja.." balas Siska beberapa detik kemudian.

Setelah perbincangan keduanya, Siska meletakkan ponselnya kembali ke atas meja sebelum masuk ke dalam kamar mandi.

-------------------

Di dalam ruangan kerja perusahaannya, Arga terlihat duduk diatas kursi kerjanya dan memikirkan tentang ucapannya pada Raeviga swmalam.

Omong kosong jika aku memiliki perasaan pada gadis seperti Siska. Tidak, selama ini aku hanya ingin memiliki Raeviga.

Arga menyentuh telepon kantornya dan menghubungkan panggilan itu pada Telepon kantor yang berada di antara Siska dan Raeviga.

Siska mengangkat panggilan itu, Arga sedikit kikuk ketika mendengar suara Siska yang sedang menerima panggilannya.

"Sampaikan pada Raeviga untuk datang ke ruanganku sekarang.." ucap Arga setelah beberapa detik terdiam tak bersuara.

"Oh, baik pak. Tunggu sebentar.." Siska menoleh kearah Raeviga yang terlihat termenung menatap laporan di depannya.

"Rae, kamu di panggil Pak Arga ke ruangannya." kata Siska menyampaikan apa yang dikatakan Arga padanya.

Raeviga terlihat berpikir dan masih duduk di tempatnya.

"Apa ada masalah? hari ini kamu jadi pendiam. Apa ada masalah dengan laporan keuanganmu kemarin?" Siska terlihat khawatir pada sahabatnya itu.

"Hmm, entahlah. Arga tipe orang yang sangat perfeksionis. Mungkin ada beberapa laporan yang tidak cocok dengannya.." setelah mengatakan hal itu Raeviga beranjak dari duduknya dan berjalan kearah ruangan Arga.

Siska masih memandangi Raeviga yang sudah berjalan masuk ke ruangan Arga. Ia terlihat memikirkan sesuatu.

Bersambung

Maaf ya kalau ceritanya ada yang tidak sesuai dengan Sekuel dari novel sebelumnya ( CINTA MALAM PERTAMA) Karena udah lama jadi lupa jalan ceritanya sebelumnya. Tapi aku berusaha memperbaiki cerita ini agar kalian juga gak bingung bacanya. Kasih tau aja apa yang gak sesuai. Masukan kalian untuk cerita ini sangat berarti buat aku..

Terima Kasih,

Terpopuler

Comments

Istri joongki

Istri joongki

semangat kak up nya

2021-04-26

0

Nur Cahya

Nur Cahya

arga ketrlaluan ama rae

2021-02-24

0

karim Ok

karim Ok

lanjut baca sampe habis

2020-11-16

0

lihat semua
Episodes
1 #1 : AWAL PERTEMUAN
2 #2 : ERWIN DIRGANTARA
3 #3 : ARGA DEWANTARA
4 # 4 :PERJALANAN KE BANDUNG
5 #5 : PERJALANAN KE BANDUNG II
6 #6 : GUGUP
7 #7 : RAEVIGA
8 #8 : TERLUKA
9 #9 : RASA SAKIT
10 #10 : PERTEMUAN TAK SENGAJA
11 #11 : KELUARGA
12 #12 : FITNESS
13 #13 : MEMULAI HUBUNGAN
14 #14: DOUBLE DATE?
15 #15 : DINNER
16 #16 : PERASAAN YANG TAK SAMA
17 #17 : BERADA DI ANTARA DUA RASA CINTA
18 #18 : BOS YANG GILA CINTA
19 #19 : WANITA SIALAN
20 #20 : WANITA YANG BERBEDA
21 #21 : SALAH MEMILIH
22 #22 : PRIA BERMUKA DUA
23 #23 : RASA SAKIT KARENA KEHILANGAN
24 #24 : PERNIKAHAN ATAU WARISAN
25 #25 : MASA LALU YANG KELAM
26 #26 : BOS SANG PENOLONG
27 #27 : SATU MALAM YANG BERBEDA
28 #28 : PIKIRAN KOTOR
29 #29 : KEHIDUPAN DUA PRIA
30 #30 : ATASANKU YANG PELIT
31 #31 : KETAKUTAN MASA LALU
32 #32 : TERTANGKAP OLEHNYA
33 #33 : TERLEPAS DARI ERWIN
34 #34 : MENCEMASKAN TANPA SADAR
35 #35 : PRASANGKA RAEVIGA
36 #36 : KETAKUTAN & TRAUMA
37 #37 : AJAKAN RAPAT
38 #38 : CUKUP MEMAAFKAN
39 #39 : KEMBALI TINGGAL
40 #40: MENGABAIKAN YANG PASTI
41 #41 : MENYELESAIKAN MASALAH
42 #42 : MEMAKSA HUBUNGAN
43 #43 : FILOSOFI JATUH CINTA
44 #44 : GELISAH TANPA HARAPAN
45 #45 : KECEWA & PERTUNANGAN
46 #46 : CINTA SEMALAM
47 #47 : MERENGGUT PAKSA
48 #48: RAHASIA & ALASAN
49 #49: MELEPASKAN DIRI
50 #50: KEHIDUPAN MENYAKITKAN
51 #51 : TAKDIR?
52 #52 : TERSEMBUYI
53 #53 : PENENTUAN TAKDIR
54 #54 : RAHASIA DI BALIK RAHASIA
55 #55 : TUJUAN BARU
56 #56 : SESUATU YANG TERSEMBUNYI
57 #57: MENCARI JAWABAN TENTANG HATI
58 #58 : BERSANDIWARA
59 #59 : TERBONGKAR
60 #60 : ANTARA BENAR DAN SALAH
61 PROMOSI & VISUAL CAST
62 #61 : HAMIL?
63 #62 : TIDAK AKAN PERNAH BERSAMA
64 #63 : BERTEMU RAEVIGA KEMBALI
65 #64: FIRASAT
66 #65 : PERTIKAIAN & KEHILANGAN
67 #66 : MEMAAFKAN?
68 #67 : CINTA PERTAMA YANG TERUNGKAP
69 #68 : TAK INGIN LEPAS
70 #69 : BENDA KHUSUS MILIK WANITA
71 #70 : CALON ISTRI
72 #71 : PERHATIAN SANG KEKASIH
73 #72 : BALASAN UNGKAPAN CINTA
74 #73 : MASALAH DAVA
75 #74 : MERASA SAKIT HATI
76 #75 : MERASA CEMBURU
77 #76 : KAPAN AKAN MENIKAHI KU?
78 #77 : APA ARGA AKAN MENIKAH?
79 #78 : BIARKAN SISKA BERSAMAKU
80 #79 : OBAT KHUSUS UNTUK LUKA
81 # 80 : JANGAN LAGI DEKAT DENGANNYA
82 #81 : RENCANA RAHASIA
83 #82 : KEJUTAN YANG MENGESANKAN
84 #83 : MALAM PERNIKAHAN
85 #84 : APA SEMALAM BELUM PUAS?
86 #85 : ENAKNYA PUNYA ISTRI
87 #86 : RENCANA BARU SISKA
88 #87 : MERASA KESAL
89 #88 : AMARAH SISKA
90 #89 : KENANGAN MASA LALU
91 #90 : TIDAK PERLU TAU
92 #91 : MENGUNGKIT MASA LALU
93 #92 : KEBENARAN YANG MENYAKITKAN
94 #93 : TELAH KEMBALI BERSAMA
95 #94 : ENDING
96 #95 : ENDING [EXTRA PART]
97 PROMOSI NOVEL BARU
Episodes

Updated 97 Episodes

1
#1 : AWAL PERTEMUAN
2
#2 : ERWIN DIRGANTARA
3
#3 : ARGA DEWANTARA
4
# 4 :PERJALANAN KE BANDUNG
5
#5 : PERJALANAN KE BANDUNG II
6
#6 : GUGUP
7
#7 : RAEVIGA
8
#8 : TERLUKA
9
#9 : RASA SAKIT
10
#10 : PERTEMUAN TAK SENGAJA
11
#11 : KELUARGA
12
#12 : FITNESS
13
#13 : MEMULAI HUBUNGAN
14
#14: DOUBLE DATE?
15
#15 : DINNER
16
#16 : PERASAAN YANG TAK SAMA
17
#17 : BERADA DI ANTARA DUA RASA CINTA
18
#18 : BOS YANG GILA CINTA
19
#19 : WANITA SIALAN
20
#20 : WANITA YANG BERBEDA
21
#21 : SALAH MEMILIH
22
#22 : PRIA BERMUKA DUA
23
#23 : RASA SAKIT KARENA KEHILANGAN
24
#24 : PERNIKAHAN ATAU WARISAN
25
#25 : MASA LALU YANG KELAM
26
#26 : BOS SANG PENOLONG
27
#27 : SATU MALAM YANG BERBEDA
28
#28 : PIKIRAN KOTOR
29
#29 : KEHIDUPAN DUA PRIA
30
#30 : ATASANKU YANG PELIT
31
#31 : KETAKUTAN MASA LALU
32
#32 : TERTANGKAP OLEHNYA
33
#33 : TERLEPAS DARI ERWIN
34
#34 : MENCEMASKAN TANPA SADAR
35
#35 : PRASANGKA RAEVIGA
36
#36 : KETAKUTAN & TRAUMA
37
#37 : AJAKAN RAPAT
38
#38 : CUKUP MEMAAFKAN
39
#39 : KEMBALI TINGGAL
40
#40: MENGABAIKAN YANG PASTI
41
#41 : MENYELESAIKAN MASALAH
42
#42 : MEMAKSA HUBUNGAN
43
#43 : FILOSOFI JATUH CINTA
44
#44 : GELISAH TANPA HARAPAN
45
#45 : KECEWA & PERTUNANGAN
46
#46 : CINTA SEMALAM
47
#47 : MERENGGUT PAKSA
48
#48: RAHASIA & ALASAN
49
#49: MELEPASKAN DIRI
50
#50: KEHIDUPAN MENYAKITKAN
51
#51 : TAKDIR?
52
#52 : TERSEMBUYI
53
#53 : PENENTUAN TAKDIR
54
#54 : RAHASIA DI BALIK RAHASIA
55
#55 : TUJUAN BARU
56
#56 : SESUATU YANG TERSEMBUNYI
57
#57: MENCARI JAWABAN TENTANG HATI
58
#58 : BERSANDIWARA
59
#59 : TERBONGKAR
60
#60 : ANTARA BENAR DAN SALAH
61
PROMOSI & VISUAL CAST
62
#61 : HAMIL?
63
#62 : TIDAK AKAN PERNAH BERSAMA
64
#63 : BERTEMU RAEVIGA KEMBALI
65
#64: FIRASAT
66
#65 : PERTIKAIAN & KEHILANGAN
67
#66 : MEMAAFKAN?
68
#67 : CINTA PERTAMA YANG TERUNGKAP
69
#68 : TAK INGIN LEPAS
70
#69 : BENDA KHUSUS MILIK WANITA
71
#70 : CALON ISTRI
72
#71 : PERHATIAN SANG KEKASIH
73
#72 : BALASAN UNGKAPAN CINTA
74
#73 : MASALAH DAVA
75
#74 : MERASA SAKIT HATI
76
#75 : MERASA CEMBURU
77
#76 : KAPAN AKAN MENIKAHI KU?
78
#77 : APA ARGA AKAN MENIKAH?
79
#78 : BIARKAN SISKA BERSAMAKU
80
#79 : OBAT KHUSUS UNTUK LUKA
81
# 80 : JANGAN LAGI DEKAT DENGANNYA
82
#81 : RENCANA RAHASIA
83
#82 : KEJUTAN YANG MENGESANKAN
84
#83 : MALAM PERNIKAHAN
85
#84 : APA SEMALAM BELUM PUAS?
86
#85 : ENAKNYA PUNYA ISTRI
87
#86 : RENCANA BARU SISKA
88
#87 : MERASA KESAL
89
#88 : AMARAH SISKA
90
#89 : KENANGAN MASA LALU
91
#90 : TIDAK PERLU TAU
92
#91 : MENGUNGKIT MASA LALU
93
#92 : KEBENARAN YANG MENYAKITKAN
94
#93 : TELAH KEMBALI BERSAMA
95
#94 : ENDING
96
#95 : ENDING [EXTRA PART]
97
PROMOSI NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!