"Apa yang kau lakukan?"tanya Arga menahan tangan Siska yang sudah selesai mengoleskan Antiseptik di bibirnya.Siska memandanginya tanpa bersuara.
Kenapa kamu tiba-tiba membuatku sangat gugup.
___________________________
"Akkh maaf.Saya hanya merasa cemas melihat luka di wajah anda.."seru Siska ketika menyadari posisinya sekarang yang sangat dekat dengan atasannya itu.
Pergelangan tangan Siska masih dalam pelukan jemari Arga.Lelaki itu menatap wajah Siska sekilas sebelum mengalihkan perhatiannya kembali kepada kertas-kertas perusahaan yang berantakan.
Saat Arga hendak memunguti beberapa kertas yang berserakan di lantai,namhun Siska dengan cepat memungutinya terlebih dahulu.
Siska meletakkan berkas itu dan merapikan kertas di meja kerja Arga.Kedua mata Arga mengikuti pergerakan Siska yang merapikan mejanya.
"Kamu belum menjawab pertanyaanku.."seru Arga kemudian dengan sorot matanya yang masih memandang kearah Siska.
"Ekkh?"gumam Siska tidak mengerti dengan ucapan Arga.
"Kenapa kamu tiba-tiba masuk kembali?"tanya Arga lagi.
"Saya ingin mengambil berkas yang tertinggal disini.."jawabnya sambil menunjuk kearah berkas bersampul merah yang terletak di meja depan sofa.Arga mengikuti arah telunjuk Siska.
"Saya permisi pak..Maaf menganggu"ucap gadis itu sebelum pergi menuju pintu kaca ruangan Arga.
Setelah Siska keluar dari ruangannya,Arga menyentuh jantungnya yang masih berdetak lebih cepat dari kecepatan normalnya.
Kenapa perlakuan kecil Siska itu membuatku seperti ini.
Siska sudah berada di meja kerjanya.Raeviga yang saat itu selesai menyeduh kopi yang di buatnya sendiri menawarkannya kepada Siska.
"Mau?"ucap Raeviga sambil mendekatkan secangkir kopi pada Siska.
Siska menggeleng dengan cepat.
"Aku tidak menyukai kopi.."Raeviga mengangguk mengerti.Dia menggeser kembali cangkir kopi itu ke mejanya.
"Setelah pulang dari kerja nanti.Kamu mau ikut aku gak?"tanya Raeviga di sela kenikmatannya menyeruput kopi hangat itu.
"Kemana?"tanya Siska dengan tatapannya yang masih terfokus dengan berkas-berkas perusahaan.
"Senang-senang.."jawabnya singkat dan menyunggingkan senyum kecil di bibirnya.
"Okee.."balas Siska dengan cepat.
Setelah jam kerja berakhir sesuai rencana mereka,Raeviga sudah menunggu Siska di halaman depan kantor.
Arga melihat Raeviga yang tengah berdiri sendirian dan sesekali menengok kearah pintu keluar pegawai.
"Apa yang sedang kamu lakukan?"tanya Arga yang berjalan menghampiri Raeviga.
"Pak Arga.." Raeviga menundukkan sedikit kepalanya menghormati atasannya itu.
"Kamu bisa memanggilku Arga jika sudah tidak berada di dalam kantor.."
Raeviga mengangguk canggung dengan perkataan yang di lontarkan Atasannya.
"Aku akan mengantarmu pulang.."ucap Arga lagi dan meraih pergelangan tangan Raeviga.
"Maaf,terima kasih atas tawarannya pak.Saya sudah ada janji sekarang.."tolak Raeviga sembari.menarik tangannya yang di pegang oleh Arka.
Siska yang berada tak jauh di belakang mereka menatap keduanya dengan wajah yang sendu.Melihat Arga yang meraih tangan Raevuga membuat hatinya terasa sakit.Siska membalikkan tubuhnya dan berjalan berlawanan dari keberadaan Raeviga dan Arga.
Siska mengeluarkan ponselnya yang berdering.
"Panggilan masuk dari Raeviga"
Siska tidak menjawab panggilan telepon itu,dia mengirimkan sebuah pesan singkat kepada Raeviga sebelum meletakkan kembali ponselnya ke dalam tas slempangnya.
Maaf,aku lupa jika ada janji dengan seseorang.Lain kali aku akan menemani kamu
Raeviga menerima pesan singkat itu,Arga masih berdiri setia di sampingnya.Arga melihat jelas kekecewaan tergambar di wajahnya.
"Jadi janjiannya?"tanya Arga memastikan ucapan Raeviga.
"Batal..."seru gadis itu sembari menatap kearah Arga.
"Aku anter pulang kalo gitu.."ucap Arga sembari memberikan kunci mobilnya kepada salah satu bawahannya untuk mengambilkan mobilnya dari tempat parkir.
Siska masih berada di pinggir jalan,melangkah tanpa tujuan di temani suara keramaian kendaraan yang berlalu lalang.
Sebuah panggilan masuk dari Erwin membuat Siska menghentikan langkahnya seketika.Ia mengambil handphone-nya dari dalam tas dan meggusap layar untuk menerima panggilan masuk itu.
"Kamu sudah pulang?"tanya Erwin dari seberang telepon.
"Sudaah.."jawab Siska lirih.Erwin mendengar suara Siska yang bersamaan dengan suara deru kendaraan.
"Kamu dimana?masih di jalan?"tanya Erwin lagi memastikan.
"Aku akan menjemputmu.Share lokasinya dan tunggu aku.."
Siska mengiyakan perkataan Erwin.Dia mengirimkan lokasinya.Entah kenapa Siska membutuhkan seorang teman untuk mengobati rasa sakit hatinya.Gadis itu kini sedang memperhatikan lalu lalang kendaraan sembari menikmati minuman dingin yang di jual di pinggir jalan.Pikirannya masih berkecamuk memikirkan tentang Raeviga dan Arga yang terlihat sangat dekat.
Bagaimana aku bisa melupakan perasaan bodoh ini.
Tak berselang lama,sebuah mobil berwarna hitam menepi dan berhenti di depan Siska.Erwin tersenyum kecil sembari melambaikan tangan dari dalam mobil.
"Masuklah.."
Siska mengangguk mengiyakan,gadis itu masuk ke dalam mobil Erwin.
"Apa ada tempat yang ingin kamu kunjungi?"tanya lelaki itu sembari menatap wajah gadis yang selalu di rindukannya itu.
Siska hanya menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan dari lelaki di sampingnya.
"Kalo gitu kita mampir ke restoran seafood,aku sangat lapar.."ucap Erwin sembari menjalankan mobilnya mengikuti kendaraan lainnya.
Di sisi lain,Arga juga sedang mengajak Raeviga untuk menemaninya makan di sebuah restoran.Raeviga hanya mengangguk pasrah menerima ajakan Atasannya itu,ia merasa tidak sopan untuk menolak tawaran itu lagi pula perutnya juga tidak bisa di kompromi lagi.
Sebuah mobil berhenti di depan Restoran yang sedang Arga dan Raeviga tempati,gadis itu memicingkan kedua matanya ketika melihat Siska berada di dalam mobil itu.
"kak Siska?"celutuk Raeviga yang di dengar Arga yang sedang mengaduk minumannya.Lelaki itu menoleh ke sebuah mobil hitam di depan restoran.
Erwin keluar dari mobil itu di susul dengan Siska yang berjalan di belakangnya.
Arga melambaikan tangannya dan berseru memanggil Erwin yang berdiri di depan pintu kaca restoran.Lelaki itu menoleh ke arah sumber suara yang memanggilnya.
Siska yang baru menyadari jika Raeviga dan Arga berada disana sedikit merasa terkejut.
"Kita gabung di sana?"ajak Erwin pada Siska sembari menunjuk meja yang di tempati Raeviga dan Arga.
"Terserah kamu.."ucap Siska lirih sembari mengikuti langkah kaki Erwin di belakang.
"Jadi kamu ada janji sama dia?"tunjuk Raeviga pada lelaki yang berdiri di samping Siska sekarang.Raeviga belum pernah bertemu sebelumnya dengan Erwin.
"Janji?"tanya Erwin tidak mengerti,karena pertemuannya dengan Siska saat ini terkesan mendadak tidak di rencanakan sama sekali.
"Ekkkhmm.."gumam Siska mengiyakan dengan gugup.Arga menatap sekilas kearah Siska sebelum kembali terfokus dengan Raeviga walaupun sebenarnya perasaannya merasa sedikit terguncang saat melihat Siska saat ini.
Mereka menikmati makanan yang di hidangkan dalam diam.Keempat orang itu tidak ada yang membuka pembicaraan sama sekali.Siska sesekali memperhatikan Arga yang sibuk memberikan perhatian kecil kepada Raeviga dan Erwin yang terkadang mencuri pandang kearah Siska yang duduk di sebelahnya.Tak sengaja Erwin menatap ekpresi wajah kecewa dari Siska yang diam-diam melihat Arga memperhatikan Raeviga.
Erwin menatap bergantian kearah Arga dan Siska tanpa bersuara.
Apa Siska menolakku karena Arga?
[Maaf ya keterlambatan update ini.Beberapa hari ini kondisi tubuhku lagi gak fit jadi masih butuh waktu untuk istirahat]
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Imam Sutoto Suro
seruuuu thor lanjut
2022-09-22
0
Kenzi Kenzi
benar r...gegara arga lah cintamu tertolak
2021-07-02
0
Dewi Soraya
kasian erwin pdhl baik
2021-06-11
0