Cinta Dalam Perjodohan

Cinta Dalam Perjodohan

T 1

Saat makan malam keluarga pak Sopian

"Nova Papa mau bicara sama kamu" ucap pak sopian

"Bicara apa pa" sahut Nova

"Nova bulan depan kamu harus menikah dengan anak teman papa"

"Uhuk uhuk" Nova terkejut mendengar ucapan papanya

"Minum dulu nak, pelan pelan makannya" ujar ibu Dila sambil menyodorkan gelas berisi air

Nova langsung meminum sampai habis airnya

"Hah,apa Pa, Nova gak salah denger"

"Me-menikah"

"Bu-bulan depan" ucap Nova terbata

"Iya benar, Papa mau kamu menikah dengan anak temen Papa,bulan depan" ucap pak Sopian datar

"Hahaha, Papa paling pinter becanda" tawa Nova

"Papa tidak bercanda" ucap pak Sopian

"Hahaha,tidak mungkin Papa pasti lagi bikin prank kan mana ni kameranya" tawa Nova sambil celingak-celinguk nyari kamera

"Papa serius Nova Wijayanti" tegas pak Sopian sambil menatap tajam mata Nova

"Pa,kenapa tiba tiba begini sih" tanya Nova

"Papa ingin kamu segera menikah,agar ada yang menjagamu" ujar pak Sopian

"Nova tidak perlu dijaga,Nova sudah dewasa dan juga ada papa yang selalu menjaga Nova,benarkan Ma" bantah Nova

"Nova Mama dan Papa tau kamu sudah dewasa,tapi Papa sama Mama sudah tidak muda lagi,tidak selamanya kami selalu ada didekat mu dan menjaga mu.

kamu membutuhkan orang yang bisa menjaga mu dan selalu didekatmu" jelas ibu Dila panjang lebar

"Mama kok ngomong gitu sih,Nova kan jadi sedih" ucap Nova dengan kepala tertunduk

"Kita tidak pernah tau nak sampai kapan kita bisa terus bersama,semuanya sudah diatur oleh pencipta kita. Maka dari itu sayang dengarkan Papa semua itu demi kebaikan mu" jelas ibu Dila lagi sambil memeluk anaknya

Hiks hiks hiks "tapi ini terlalu mendadak Ma buat Nova, Nova bahkan tidak mengenal calon suami Nova Ma"

"Kamu bisa mengenalnya saat menikah nanti Nova" tegas pak Sopian

"Hiks hiks tapi apakah dia akan menerima Nova dan bisa mencintai Nova, No-Nova tidak bisa Ma" ucap Nova

"Dia pasti bisa menerima mu nak,dan cinta akan tumbuh seiring waktu. Kamu harus bisa"ucap Bu Dila sambil menghapus air mata Nova

"Ma,Nova mau kekamar dulu" ucap Nova dan berlalu meninggalkan meja makan

Setelah punggung Nova menghilang dibalik pintu Ibu Dila bertanya pada suaminya

"Pa,apa tidak terburu-buru menikahkan mereka. apa tidak melakukan pendekatan dulu pada anak-anak"

"Maunya Papa juga begitu Ma,tapi mau bagaimana lagi, keluarga pak Bram inginnya langsung melaksanakan pernikahan mengingat umur anaknya sudah hampir masuk kepala tiga"

"Hhhmm, bagaimana ini kasian anak-anak kalau begini Pa"

"Papa juga kasihan pada Nova,tapi mau bagaimana lagi kita punya hutang Budi pada mereka, Papa jadi tidak bisa menolaknya"

"Hhhmm,apa tidak ada jalan lain Pa

Mama tidak tega melihat Nova seperti ini"

"Tidak ada ma"

Bu Dila membuang nafas berat

"Ya sudah Pa, Mama kekamar dulu" Bu Dila pergi meninggalkan suaminya kekamar.

Pak Sopian termenung sambil memikirkan keputusannya

Didalam kamar

Nova menangis mendengar pertanyaan orang tuannya.

"Kenapa tiba tiba mereka ingin aku segera menikah,aku bahkan tidak mengenal calon suami ku. Padahal Aku selalu bermimpi suatu saat jika aku menikah,aku ingin menikah dengan pria yang mencintai aku sepenuh hati,tapi sekarang kenapa mereka ingin aku menikah dengan laki laki yang tak aku kenal" batin Nova di sela sela tangisnya

*Flashback*

Disebuah restoran mewah duduk seorang pria paruh baya seperti sedang menunggu seseorang

"Selamat siang tuan Bram" sapa seseorang yang sedang berdiri didalamnya

"Oh, Sahabatku akhirnya kau sampai juga,aku pikir kau tidak akan datang" ucapnya sambil memeluk sahabatnya

"Tentu saja,saya pasti datang tuan,hanya saja tadi ada sedikit kendala dalam perkerjaan"

"Maafkan saya jika membuat tuan menunggu lama" ucap sahabatnya

"Sudahlah, jangan formal begitu padaku,aku seperti bicara pada orang lain Sopian"

Sahabatnya hanya terkekeh

Pak Sopian adalah sahabat Pak Bram sejak kec

"Baiklah kita pesan makan dulu"

Pak Bram memanggil pelayan dan memesan makanan

"Saya pesan ayam kari,kamu sopian mau makan apa"

"Aku pesan soto daging saja"

"Baiklah kari ayam satu dan soto daging satu"

Setelah mencatat pelayan meninggalkan meja mereka

"Ada apa kau tiba-tiba mengajak aku makan siang bersama bram" tanya pak Sopian

"Oh,tidak aku hanya ingin bertemu dengan mu dan ingin mendengar cerita dari mu"

"Hmm benarkah,apa sebegitu kau merindukanku Bram"

"Hahaha,kau bisa saja"

Mereka pun tertawa bersama,tak berapa lama makanan yang mereka pesan pun sampai

"Bagaimana kabar perusahaan mu Ian" tanya pak Bram sambil menyuapkan kari ayam kemulutnya

"Perusahaan ku baik-baik saja

Bahkan tahun ini semakin meningkat"

"Hmm,kamu memang hebat Ian. Aku bangga pada mu"

"Ah, kamu apa-apaan,ini semua kan berkat dorongan darimu, andai saja tidak ada dorongan keuangan dari mu,mana bisa aku bisa seperti sekarang ini Bram"

"Ian kau jangan terlalu menyanjungku,ini semua berkat kerja keras mu"

"Ya,tapi aku sangat berterima kasih pada mu untuk itu,aku merasa beruntung memiliki sahabat sepertimu"

"Hahaha,kau biasa saja Ian"

Mereka pun kembali tertawa

"Ian ada hal penting yang ingin aku bicarakan dengan mu" ucap pak Bram serius

"Ada apa Bram,kenapa sepertinya sangat serius"

"Aku tau kau memiliki anak perempuan siapa namanya"

"Ya,aku punya Nova Wijayanti namanya"

"Nama yang bagus"

"Ya lalu,apa yang ingin kau sampaikan, jangan buat aku penasaran bram" ujar pak Sopian tidak sabar

"Apa kau ingat anakku Daniel"

"Tentu saja, aku ingat pada Daniel,anak yang tampan dan pintar"

"Sekarang usianya sudah hampir masuk kepala tiga"

"Lalu"

Pak Bram menarik nafas dalam,sebelum mengutarakan maksudnya

"Aku ingin menjodohkan anak-anak kita"

Deg

Jantung pak Sopian hampir berhenti berdetak,saking terkejutnya

"Apa maksudmu menjodohkan mereka"

"Tolonglah ian Daniel anakku satu-satunya,dan aku ingin dia memiliki istri yang baik dan aku yakin Nova akan menjadi istri yang baik"

"Tapi Bram,mereka tidak saling mengenal,apa mungkin Meraka menyetujuinya"

"Daniel biar aku urus,dia pasti menyetujuinya dan Nova tentu saja aku serahkan kepada mu"

"Apakah tidak sebaiknya kita melakukan pendekatan dulu diantara mereka"

"Tidak Ian aku ingin Daniel segera menikah"

Pak Sopian terdiam dan memikirkan jalan keluarnya

"Ian kumohon, tolonglah kabulkan ini

Dengan begini juga, persahabatan kita semakin erat"

"Baiklah Bram aku akan mencoba bicara pada Nova, beri aku waktu"

"Tentu saja Ian,kuharap ada angin segar dari mu"

"Semoga saja Bram"jawab pak Sopian pendek

"Aku ingin mereka menikah bulan depan"

"APA"

"Itu sangat mendadak Bram"

"Kumohon Ian demi sahabat mu ini" ucap pak Bram memelas

"Baiklah,akan ku coba kalau begitu aku pamit pulang dulu"

"Baiklah, hati-hati sampaikan salam ku pada isteri dan anakmu"

"Tentu,akan aku sampaikan.kalau begitu sampai jumpa"ucap pak Sopian berpamitan

"Sampai jumpa"balas pak Bram

Flashback end

Terpopuler

Comments

Opung Boru Caroline

Opung Boru Caroline

sekarang sedang difilimkn

2021-11-22

0

Intan Bee Intan Bee

Intan Bee Intan Bee

cinta dalam perjodohan dua

2021-11-03

0

Rokinah Mamasurya

Rokinah Mamasurya

gak mama Dora masuk sekolah

2021-03-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!