Dirumah sakit Ryo menghampiri resepsionis
Dan bertanya dimana dokter Nova
"Permisi" sapa Ryo
"Ada yang bisa saya bantu" jawab resepsionis
"Bisakah bertemu dengan dokter Nova"
"Apakah anda sudah membuat janji"
"Belum tapi saya teman dokter Nova " jawab Ryo ngarang
"Sekarang sepertinya dokter Nova masih ada di dalam ruangannya"
"Dimana ruangan dokter Nova "
"Dari sini lurus belok kanan disana ada tulisan spesialis bedah disana ruangan dokter Nova"
"Oh terimakasih"
"Iya sama-sama" jawab resepsionis ("wah Dokter Nova enak sekali dikelilingi para pria tampan") gumam resepsionis yang bernama Nia
Ryo menyusuri lorong rumah sakit seperti yang diarahkan oleh resepsionis tadi, setelah sampai di depan ruangan Nova. Ryo tidak membuka pintu karena masih terdengar suara orang bercakap-cakap didalam Ryo menunggu beberapa menit akhirnya pasien Nova keluar, Ryo mengetuk pintu
Tok tok tok
"Masuk" teriak Nova
Ryo membuka pintu dan masuk kedalam
"Ada yang bisa saya bantu" tanya Nova sambil berdiri
Ryo melihat ID card yang bergantung pada seragam atas nama Nova Wijayanti
"Ternyata dokter Nova lebih cantik dari fotonya" batin Ryo termenung
"Tuan tuan hallo" panggil Nova sambil menjentikkan tangannya
"Hmm dokter Nova suami Anda meminta saya menjemput anda" kata Ryo saat tersadar dari lamunannya
"Siapa suamiku" tanya Nova pura-pura tidak tahu
"Tentu saja bapak Joan Daniel Chandra" ucap Ryo menegaskan
"Kenapa dia memintamu menjemput ku, aku saja tidak mengenal mu, ???
"Tuan Daniel ingin makan siang bersama anda, saya Ryo adalah asisten sekaligus sekertaris beliau"
"Kenapa bukan dia yang menjemput ku, apa yang bisa membuat ku percaya kau tidak sedang membohongi ku"
"Begini saja saya akan menghubungi tuan Daniel anda bisa berbicara dengan orangnya langsung" ucap Ryo sambil mengeluarkan ponsel dan menghubungi Daniel setelah tersambung Ryo memberikan ponselnya pada Nova
"Hallo kau sudah menjemputnya" tanya Daniel
"Mas ini aku" jawab Nova
"Nova cepat kemari aku sudah kelaparan"
"Jadi Benar mas yang minta orang ini menjemput ku"
"Iya memangnya kenapa ??? Sudahlah cepat kemari kalau dalam sepuluh menit kamu belum sampai aku akan menghukum mu" ancam Daniel dan mematikan panggilan sepihak
"Apa dia akan menghukumku apakah dia akan menciumiku lagi" batin Nova
Nova mengembalikan ponsel milik Ryo
"Ayo cepat dia sudah lama menunggu, coba dari tadi bilang kalau suamiku Daniel yang memintamu datang kita tidak perlu berlama-lama" gerutu Nova menyalahkan Ryo
"Dari tadi saya sudah bilang, hanya saja telinga anda tuli" batin Ryo
Sesampainya diparkiran Ryo membukakan pintu mobil untuk Nova, setelah Nova masuk Ryo memutari mobil dan duduk dibelakang kemudi Ryo mengemudi dengan kecepatan standar
"Tuan bisakah anda lebih cepat, jika terlambat dia akan menghukum ku"
Ryo menambah kecepatan menyalip mobil yang ada didepannya sehingga sampai di perusahaan dengan selamat
"Silahkan turun ibu" kata Ryo sambil membukakan pintu
Nova keluar sambil memegangi kepalanya
"Hey kau mau membunuh ku ya, sekarang kepalaku serasa tidak ada ditempatnya, apakah aku sudah mati"
"Anda masih hidup dan tadi ibu yang meminta saya menambahkan kecepatan"
"Iya, tapi tidak secepat itu kau hampir membunuhku"
"Sudahlah ibu, lebih baik kita keruangan bapak karena waktu ibu terbatas"
"Ah ya kau benar" ucap Nova menepuk kepalanya
"Aku harus buru-buru cepat antarkan aku"
"Lewat sini Bu"
Ryo dan Nova masuk kedalam perusahaan banyak pasangan mata yang melihat mereka dan berbisik-bisik saling bertanya siapa yang berjalan dengan atasan mereka. Nova merasa risih dengan tatapan para karyawan wanita yang seperti siap mencabik-cabik dirinya ia hanya tertunduk sampai mereka memasuki lift khusus presiden Ryo menekan angka 30 lantai khusus CEO dan sekertarisnya, setelah pintu lift terbuka Ryo mengantar Nova keruangan Daniel
"Silahkan masuk bapak Daniel sudah menunggu didalam" ucap Ryo membuka pintu
Nova masuk dan melihat Daniel duduk di sofa dengan kaki diletakkan di atas meja
"Kau terlambat satu menit tiga puluh detik" ucap Daniel dengan gaya angkuhnya
"Maafkan aku mas, kan aku hanya terlambat sedikit"
"Sedikit" ucap Daniel sambil tersenyum
"Kau membuang waktu berharga ku, kau tau berapa uang yang sudah hilang Sekarang"
"Aku sudah membatalkan pertemuan dengan klien penting hanya untuk menunggumu, kau tau aku sudah berapa???" Daniel menuliskan 300.000.000.00 di sebuah kertas dan memberikan kepada Nova. Nova mencoba menghitung jumlah nol dan membuat mata Nova terbelalak
"Apa tiga ratus juta" pekik Nova syok
"Ya, apa kau mampu menggantinya???"
"Mas tidak sedang bercanda kan"
"Apa aku terlihat sedang bercanda" tanya Daniel dengan mimik muka serius
"Tapi mas mana punya aku uang sebanyak itu"
"Karena kamu tidak bisa menggantinya, maka aku akan menghukum mu"
"Kenapa menghukum ku"
"Kau masih bertanya, karena kau tidak bisa mengganti waktuku" ucap Daniel terus melangkah mendekati Nova dan merangkul pinggang Nova
"Tapikan disini aku tidak bersalah" ucap Nova mencoba mendorong tubuh Daniel
"Apa maksudmu tidak bersalah, jelas-jelas kau yang bersalah" ucap Daniel sambil mengecup leher Nova
"Aku kan tidak minta mas menungguku" ucapan Nova membuat Daniel menghentikan aktivitasnya
Daniel menatap wajah Nova dengan intens, dan mencium lembut bibir Nova, mata Nova terbelalak mendapat serangan mendadak dari Daniel. Daniel m*****t lembut bibir Nova dan semakin mengeratkan pelukannya di pinggang Nova sampai Nova kehabisan nafas baru Daniel melepaskan ciumannya.
"Aku menginginkan mu" ucap Daniel menatap wajah Nova dengan gairah
Nova menarik nafas terengah-engah. Wajah Nova sudah seperti kepiting rebus saking merahnya
"Nova" panggil Daniel lembut
"I-iya" jawab Nova seketika Nova merasa merinding mendengar suara lembut Daniel
"Nova" panggil Daniel lagi ditelinga Nova
"Iya mas kenapa"
"Aku ingin kamu"
"Jangan mas ini dikantor"
"Apakah kamu mau kalau kita dirumah, hmm" ucap Daniel terus menciumi leher Nova
"Mas aaahh jangan" desah Nova saat Daniel mengisap lehernya
("Dasar mulut sialan bisa-bisanya mendesah disaat seperti ini") batin Nova
"Nova aku ingin kamu sekarang" tangan Daniel mulai naik keatas dada Nova dan meremasnya
Daniel menarik Nova dan membaringkan tubuh Nova di sofa, Daniel m*****t bibir merah Nova sambil mencoba membuka kancing baju kemeja Nova.
"Pak ini berkas yang harus bapak tanda tangani" ucap Ryo masuk tanpa mengetuk pintu terkejut melihat pemandangan didepannya segera membalikan badannya
("Sial manusia-manusia ini kenapa tidak kunci dulu pintunya") batin Ryo
"Aah Mau apa kau" bentak Daniel meninju sandaran sofa
Nova bangun dan membetulkan pakaiannya
"Saya mau memberikan berkas ini pak" jawab Ryo tanpa menoleh
"Pergi, kau bisa mengantarkan itu nanti"
"Baik pak, tapi tadi saya benar-benar tidak melihat apa-apa" sebelum Ryo keluar
"Lain kali pintunya dikunci dulu pak" ucap Ryo menahan tawa
"Kau mau mati hah" teriak Daniel
Seketika suasana jadi canggung karena gangguan dari Ryo
"Hmm, apa kau lapar" tanya Daniel
Nova hanya mengangguk tapi terus menunduk
Karena malu wajahnya sudah merah seperti tomat
"Ayo kita makan saja"
Mereka makan dengan canggung sampai jam makan siang berakhir
"Mas aku balik dulu ya kerumah sakit"
"Biar aku antar" ucap Daniel sembari bangun dari tempat duduknya
"Tidak usah mas aku pergi sendiri saja, apa lagi waktu istirahat sudah selesai, tidak baik jika karyawan melihat bos mereka keluar saat jam kerja"
"Disini aku bosnya" jawab Daniel
"Ayo aku antar" Daniel melenggang keluar dari ruangannya dan masuk kedalam lift diiringi Nova
Sampai di parkiran mobil Daniel mengendarai mobil dengan kecepatan sedang, hingga beberapa saat mereka sudah sampai di rumah sakit
Bantu vote kakak !!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Memey Plk
aq suka alur cerita x.. semangat tor
2021-09-08
0