"Jadi kapan rencananya kalian ingin pindah" tanya Bu Dila
"Rencananya hari ini Ma" jawab Daniel
Semakin terkejut Nova mendengar penuturan Daniel
"Baiklah nanti Mama akan bantu-bantu Nova berkemas"
("Aduh ni orang-orang kenapa ya pengennya buru-buru Mulu heran deh") batin Nova
"Nova ayo sini Mama bantuin kamu mengemas barang-barang kamu" ajak Bu Dila
"Iya Ma" jawab Nova dan beranjak menyusul ibunya yang sudah duluan kekamar ya
Didalam kamar Nova bersungut-sungut dia benar-benar dongkol. ingin rasanya dia mencak-mencak dan meninju wajah tampan Daniel tapi diurungkannya, mengingat memang sudah seharusnya ia ikut tinggal bersama suaminya. Namun hatinya tetap saja tidak terima.
"Sudah selesai sayang kamu mengemas barang-barang kamu"
"Sudah Ma. Mama apa tidak boleh Nova tinggal disini saja" rengek Nova
"Nova ingat kamu itu sudah jadi seorang isteri jadi kamu harus menurut pada suamimu" jelas Bu Dila
"Tapi Ma, bagaimana kalau Nova kangen sama Mama dan Papa"
"Kalau kamu kangen nanti kamu bisa main kesini, suamimu pasti tidak akan melarang"
"Ma tapi aku"
"Sudah jangan banyak alasan, ayo keluar suamimu pasti sudah menunggumu diluar"
Dengan langkah gontai Nova keluar menemui suaminya dengan membawa barang-barangnya. Nova melihat suaminya sedang berbincang dengan ayahnya
Daniel mengambil barang barang Nova dan memasukannya ke dalam bagasi mobil
"Mama Nova pamit dulunya. Nanti kalau ada waktu Nova main-main kesini boleh ya" ucap Nova sambil memeluk ayah dan ibunya bergantian
"Tentu saja boleh nak" ucap Bu Dila membelai wajah Puteri ya
Pak Sopian hanya diam menatap Nova, terlihat pancaran kesedihan di mata tuanya.
"Papa Nova pamit ya, jaga kesehatan Papa" pamit Nova
"Iya jangan lupa kamu harus berbakti pada suamimu" ucap pak Sopian memberi wajengan
"Iya Pa Nova mengerti"
Akhirnya Nova mencium punggung tangan ayah dan ibunya dan masuk kedalam mobil mewah suaminya. Yang diisusul Daniel masuk ke dalam mobil setelah mencium punggung tangan kedua mertuanya. Sepanjang perjalanan keduanya hanya diam
Hanya terdengar suara mesin, beberapa saat kemudian tidak terasa mereka sudah sampai di depan rumah yang sangat mewah bak istana
("Woah ini rumah siapa besar banget, tapi kok sepi") batin Nova
"Hmm, ini rumah siapa dan kenapa sepi sekali" ucap Nova memulai percakapan
"Tentu saja, ini rumahku, bukan rumah orang tuaku" jawab Daniel datar
Setelah Mereka masuk kedalam rumah mereka berhenti didepan sebuah kamar Daniel membuka kamar
"Ini kamarmu" Daniel menunjukan kamar Nova "jika kau memerlukan sesuatu datang saja ke kamarku, kamarku ada dilantai atas"
"Baiklah, terima kasih"
"Hmm" jawab Daniel datar dan pergi meninggalkan Nova menuju ruang kerjanya
Setelah Daniel pergi Nova masuk ke kamarnya dan menutup pintunya dan menatap sekelilingnya kamar yang bernuansa ungu putih
"Apakah dia suka warna ungu aku tak percaya orang seperti dia suka dengan warna ungu, tapi pemilihan warna dan coraknya sangat bagus dan cocok" gumam Nova sambil manggut-manggut
"Kamar ini sangat nyaman bahkan kasurnya sangat empuk dan besar" Nova membaringkan tubuhnya di ranjang
"ah aku sangat lelah,lebih baik aku istirahat dulu"
Karena tubuhnya sangat lelah Nova pun tertidur pulas sampai sore
Sementara didalam ruang kerja Daniel sedang duduk di depan meja kerjanya, sambil membalas email yang dikirim Ryo. Ia membaca dan membalas email yang dikirimkan Ryo lalu menyandarkan kepalanya kekursi.
"Bagaimana kelanjutan pernikahan ini tuhan" gumam Daniel
Sore hari Nova merasa lapar. ia terbangun dari tidurnya karena perutnya sudah meronta ronta minta diisi Nova lupa kalau dia belum makan siang, Nova bangun dan mengambil handuk di dalam koper yang dibawanya dan segera Nova menuju ke kamar mandi untuk mandi setelah selesai mandi Nova mengganti bajunya dengan kaos polos dan celana panjang Nova pun keluar dari kamar dan mencari letak dapurnya. Nova belum sempat berkeliling rumah jadi ia bingung dimana letak dapurnya.
Sesampainya di dapur Nova membuka kulkas dan yang ada hanya telur. Nova memasak nasi dan merebus telur ia berencana membuat telur balado. Nova mengupas bawang merah,bawang putih dan mencucinya beserta cabai merah. Nova pun menghaluskan bumbu yang sudah ia cuci dengan blender setelah selesai bumbu ditumis hingga harum dan ia memasukkan telur rebus yang sudah ia goreng kedalam wajan bumbu. Wangi masakan Nova memenuhi rumah hingga tercium oleh Daniel, Daniel keluar dari ruang kerjanya dan berjalan menuju dapur
"Apa yang dilakukannya, apa dia sedang memasak" gumam Daniel
Nova masukan garam dan gula ke dalam masakannya lalu setelah selesai ia meletakkan telur balado buatan ke atas piring dan menghidangkan di atas meja. Nova terkejut melihat Daniel sudah duduk manis di meja makan
"sejak kapan anda ada disitu" tanya Nova
"Entahlah, sejak kapan aku sudah lupa. Oya apa yang sedang kau lakukan"
("Apa matanya sudah rusak tidak bisa melihat aku sedang memasak") batin Nova
"Saya sedang memasak"
"Apa yang kau masak"
(" Ya ampun tuan lihat dong pakai mata") batin Nova
"Ini saya memasak telur balado, apa anda mau mencicipi"
"Baiklah, jika kau memaksa Aku akan coba masakanmu"
("Kapan aku memaksa dia makan masakanku) batin Nova
Walau begitu Nova tetap melayani suaminya, ia mengambilkan nasi dan dan meletakkan telur diatas piring suaminya dan mengambil nasi dan lauk untuk dirinya. Daniel mulai menyuapkan makanan kemulutnya beberapa suapan mulus di terima oleh lidah Daniel tapi ketika sudah suapan kelima wajah Daniel mulai memerah.
"Sssssssss" Daniel mendesis
"Kenapa" tanya Nova
"Berapa banyak cabai yang kau masukan dalam masakan mu"
"Tidak banyak tapi kalau jumlahnya aku tidak tau"
"Masakan mu sangat pedas" ujar Daniel sambil menyeka keringatnya dengan tissue dan menenggak habis air didalam gelasnya
("Apakah sepedas itu aku saja tidak merasakan terlalu pedas") batin Nova
"Apakah terlalu pedas, apa mau aku masakan yang lain"
"Tak perlu aku sudah selesai makan" ucap Daniel dan pergi meninggalkan Nova menuju ke kamarnya
"Apa dia marah ??? " gumam nova
Selesai makan Nova membereskan meja makan dan mencuci piring kotor setelah selesai ia mengelap wastafel. tiba-tiba Daniel datang dan memberikan kartu kepada Nova
"Ini untukmu" ucap Daniel sambil menyodorkan kartu berwarna hitam kepada Nova
"Apa ini" tanya Nova
"Baiklah jika kamu tidak tau aku akan menjelaskan ini adalah sebuah kartu kredit"
Nova memutar bola matanya
"Iya tuan aku ini kartu kredit maksud ku untuk apa tuan memberikan kartu ini kepadaku"
"Terserah padamu mau kau apakan, karena sekarang kau adalah isteri ku dan artinya kamu adalah tanggung jawab ku, apa kau mengerti"
"Ya aku mengerti tapi anda tidak perlu melakukan ini"
" Sudah kubilang sekarang kau tanggung jawab ku" Daniel meletakan kartu kredit di depan Nova dan meninggalkannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Asmiran Pabundu
cinta di dalam perjodohan 2
2022-02-14
0
lisayq
Sultan bebas ngasih kartu
2021-10-30
0
Sri Mulyati
kalau ga mau kartu hitamnya buat q aja mb nova,,
2020-12-26
2