NovelToon NovelToon

Cinta Dalam Perjodohan

T 1

Saat makan malam keluarga pak Sopian

"Nova Papa mau bicara sama kamu" ucap pak sopian

"Bicara apa pa" sahut Nova

"Nova bulan depan kamu harus menikah dengan anak teman papa"

"Uhuk uhuk" Nova terkejut mendengar ucapan papanya

"Minum dulu nak, pelan pelan makannya" ujar ibu Dila sambil menyodorkan gelas berisi air

Nova langsung meminum sampai habis airnya

"Hah,apa Pa, Nova gak salah denger"

"Me-menikah"

"Bu-bulan depan" ucap Nova terbata

"Iya benar, Papa mau kamu menikah dengan anak temen Papa,bulan depan" ucap pak Sopian datar

"Hahaha, Papa paling pinter becanda" tawa Nova

"Papa tidak bercanda" ucap pak Sopian

"Hahaha,tidak mungkin Papa pasti lagi bikin prank kan mana ni kameranya" tawa Nova sambil celingak-celinguk nyari kamera

"Papa serius Nova Wijayanti" tegas pak Sopian sambil menatap tajam mata Nova

"Pa,kenapa tiba tiba begini sih" tanya Nova

"Papa ingin kamu segera menikah,agar ada yang menjagamu" ujar pak Sopian

"Nova tidak perlu dijaga,Nova sudah dewasa dan juga ada papa yang selalu menjaga Nova,benarkan Ma" bantah Nova

"Nova Mama dan Papa tau kamu sudah dewasa,tapi Papa sama Mama sudah tidak muda lagi,tidak selamanya kami selalu ada didekat mu dan menjaga mu.

kamu membutuhkan orang yang bisa menjaga mu dan selalu didekatmu" jelas ibu Dila panjang lebar

"Mama kok ngomong gitu sih,Nova kan jadi sedih" ucap Nova dengan kepala tertunduk

"Kita tidak pernah tau nak sampai kapan kita bisa terus bersama,semuanya sudah diatur oleh pencipta kita. Maka dari itu sayang dengarkan Papa semua itu demi kebaikan mu" jelas ibu Dila lagi sambil memeluk anaknya

Hiks hiks hiks "tapi ini terlalu mendadak Ma buat Nova, Nova bahkan tidak mengenal calon suami Nova Ma"

"Kamu bisa mengenalnya saat menikah nanti Nova" tegas pak Sopian

"Hiks hiks tapi apakah dia akan menerima Nova dan bisa mencintai Nova, No-Nova tidak bisa Ma" ucap Nova

"Dia pasti bisa menerima mu nak,dan cinta akan tumbuh seiring waktu. Kamu harus bisa"ucap Bu Dila sambil menghapus air mata Nova

"Ma,Nova mau kekamar dulu" ucap Nova dan berlalu meninggalkan meja makan

Setelah punggung Nova menghilang dibalik pintu Ibu Dila bertanya pada suaminya

"Pa,apa tidak terburu-buru menikahkan mereka. apa tidak melakukan pendekatan dulu pada anak-anak"

"Maunya Papa juga begitu Ma,tapi mau bagaimana lagi, keluarga pak Bram inginnya langsung melaksanakan pernikahan mengingat umur anaknya sudah hampir masuk kepala tiga"

"Hhhmm, bagaimana ini kasian anak-anak kalau begini Pa"

"Papa juga kasihan pada Nova,tapi mau bagaimana lagi kita punya hutang Budi pada mereka, Papa jadi tidak bisa menolaknya"

"Hhhmm,apa tidak ada jalan lain Pa

Mama tidak tega melihat Nova seperti ini"

"Tidak ada ma"

Bu Dila membuang nafas berat

"Ya sudah Pa, Mama kekamar dulu" Bu Dila pergi meninggalkan suaminya kekamar.

Pak Sopian termenung sambil memikirkan keputusannya

Didalam kamar

Nova menangis mendengar pertanyaan orang tuannya.

"Kenapa tiba tiba mereka ingin aku segera menikah,aku bahkan tidak mengenal calon suami ku. Padahal Aku selalu bermimpi suatu saat jika aku menikah,aku ingin menikah dengan pria yang mencintai aku sepenuh hati,tapi sekarang kenapa mereka ingin aku menikah dengan laki laki yang tak aku kenal" batin Nova di sela sela tangisnya

*Flashback*

Disebuah restoran mewah duduk seorang pria paruh baya seperti sedang menunggu seseorang

"Selamat siang tuan Bram" sapa seseorang yang sedang berdiri didalamnya

"Oh, Sahabatku akhirnya kau sampai juga,aku pikir kau tidak akan datang" ucapnya sambil memeluk sahabatnya

"Tentu saja,saya pasti datang tuan,hanya saja tadi ada sedikit kendala dalam perkerjaan"

"Maafkan saya jika membuat tuan menunggu lama" ucap sahabatnya

"Sudahlah, jangan formal begitu padaku,aku seperti bicara pada orang lain Sopian"

Sahabatnya hanya terkekeh

Pak Sopian adalah sahabat Pak Bram sejak kec

"Baiklah kita pesan makan dulu"

Pak Bram memanggil pelayan dan memesan makanan

"Saya pesan ayam kari,kamu sopian mau makan apa"

"Aku pesan soto daging saja"

"Baiklah kari ayam satu dan soto daging satu"

Setelah mencatat pelayan meninggalkan meja mereka

"Ada apa kau tiba-tiba mengajak aku makan siang bersama bram" tanya pak Sopian

"Oh,tidak aku hanya ingin bertemu dengan mu dan ingin mendengar cerita dari mu"

"Hmm benarkah,apa sebegitu kau merindukanku Bram"

"Hahaha,kau bisa saja"

Mereka pun tertawa bersama,tak berapa lama makanan yang mereka pesan pun sampai

"Bagaimana kabar perusahaan mu Ian" tanya pak Bram sambil menyuapkan kari ayam kemulutnya

"Perusahaan ku baik-baik saja

Bahkan tahun ini semakin meningkat"

"Hmm,kamu memang hebat Ian. Aku bangga pada mu"

"Ah, kamu apa-apaan,ini semua kan berkat dorongan darimu, andai saja tidak ada dorongan keuangan dari mu,mana bisa aku bisa seperti sekarang ini Bram"

"Ian kau jangan terlalu menyanjungku,ini semua berkat kerja keras mu"

"Ya,tapi aku sangat berterima kasih pada mu untuk itu,aku merasa beruntung memiliki sahabat sepertimu"

"Hahaha,kau biasa saja Ian"

Mereka pun kembali tertawa

"Ian ada hal penting yang ingin aku bicarakan dengan mu" ucap pak Bram serius

"Ada apa Bram,kenapa sepertinya sangat serius"

"Aku tau kau memiliki anak perempuan siapa namanya"

"Ya,aku punya Nova Wijayanti namanya"

"Nama yang bagus"

"Ya lalu,apa yang ingin kau sampaikan, jangan buat aku penasaran bram" ujar pak Sopian tidak sabar

"Apa kau ingat anakku Daniel"

"Tentu saja, aku ingat pada Daniel,anak yang tampan dan pintar"

"Sekarang usianya sudah hampir masuk kepala tiga"

"Lalu"

Pak Bram menarik nafas dalam,sebelum mengutarakan maksudnya

"Aku ingin menjodohkan anak-anak kita"

Deg

Jantung pak Sopian hampir berhenti berdetak,saking terkejutnya

"Apa maksudmu menjodohkan mereka"

"Tolonglah ian Daniel anakku satu-satunya,dan aku ingin dia memiliki istri yang baik dan aku yakin Nova akan menjadi istri yang baik"

"Tapi Bram,mereka tidak saling mengenal,apa mungkin Meraka menyetujuinya"

"Daniel biar aku urus,dia pasti menyetujuinya dan Nova tentu saja aku serahkan kepada mu"

"Apakah tidak sebaiknya kita melakukan pendekatan dulu diantara mereka"

"Tidak Ian aku ingin Daniel segera menikah"

Pak Sopian terdiam dan memikirkan jalan keluarnya

"Ian kumohon, tolonglah kabulkan ini

Dengan begini juga, persahabatan kita semakin erat"

"Baiklah Bram aku akan mencoba bicara pada Nova, beri aku waktu"

"Tentu saja Ian,kuharap ada angin segar dari mu"

"Semoga saja Bram"jawab pak Sopian pendek

"Aku ingin mereka menikah bulan depan"

"APA"

"Itu sangat mendadak Bram"

"Kumohon Ian demi sahabat mu ini" ucap pak Bram memelas

"Baiklah,akan ku coba kalau begitu aku pamit pulang dulu"

"Baiklah, hati-hati sampaikan salam ku pada isteri dan anakmu"

"Tentu,akan aku sampaikan.kalau begitu sampai jumpa"ucap pak Sopian berpamitan

"Sampai jumpa"balas pak Bram

Flashback end

T 2

Dikediaman pak Bram,setelah sarapan pak Bram mengajak Daniel keruang keluarga,disana sudah ada Mommy Lily

Yang menunggu mereka

"Daniel ada yang ingin Daddy bicarakan dengan mu" ujar pak Bram memulai percakapan

"Iya dad katakan"

"Kamu tahu sahabat Daddy pak Sopian"

"Iya Daniel tahu, kenapa Dad"

"Daddy berniat menikahkan kamu dengan putri mereka" jawab pak Bram

"APA"

"Tidak bisa dad, Daniel tidak setuju" tolak Daniel dia benar-benar terkejut dengan pernyataan dari Pak Bram

"Tapi Daddy sudah minta pak Sopian menikahkan putrinya dengan kamu bulan depan"

"Tidak mau dad, lagi pula pernikahan itu butuh waktu. Ini-ini terlalu mendadak dad. Mom jelaskan pada Daddy aku tidak mau"

"Daniel mommy dan Daddy sudah membicarakan hal ini" ucap mommy Lily

"Lalu apa pendapat mommy" kata Daniel berharap mommy Lily menolak perjodohan ini

"Ya, mommy setuju-setuju saja. Mengingat umur kamu hampir kepala tiga"

"Dan jangan lupa mommy sangat ingin menimang cucu" tambah mommy Lily lagi dengan senyuman

"Oh, Ya ampun kenapa dengan kalian apa kalian tidak kasian pada ku dan anak pak Sopian yang akan aku nikahi, apa kalian tidak memikirkan bagaimana dengan pendapat dan perasaan kami berdua tentang pernikahan ini"

"Kami sudah membicarakannya Daniel dan Daddy yakin dia pasti akan menerima perjodohan ini"jelas Pak Bram pada Daniel

"Dan kenapa dengan pendapat mu,kami tidak membutuhkan pendapat mu,yang kami mau kau menikah secepatnya" timpal Mommy Lily

"Begini saja, Daniel akan pikirkan lagi mengenai masalah ini. Kalau begitu Daniel berangkat kerja dulu"

"Baiklah, hati-hati dijalan Nak" pesan mommy Lily

Setelah kepergian Daniel pak Bram menelpon pak Sopian untuk menanyakan perihal pernikahan anak-anak mereka

"Bagaimana ian ? Apakah anakmu setuju dengan rencana kita

"Saya sudah membicarakannya dengan Nova dan isteri saya"

"Lalu bagaimana hasilnya"

"Mereka berdua setuju, kita tinggal mengurus keperluan pernikahan mereka"

"Terimakasih Ian aku sangat senang mendengarnya"

"Sama-sama Bram aku juga sangat senang, tali persahabatan kita kini juga semakin erat"

Setelah selesai menutup telpon dari pak Bram.

Pak sopian mendekati putrinya yang ingin berangkat kerumah sakit. Ia menghelai nafas saat melihat mata anaknya yang sembab

Nova Wijayanti adalah seorang dokter spesialis bedah di rumah sakit ternama dikotanya

"Nova bagaimana dengan permintaan papa"

"Pa, Papa benar-benar yakin ingin menikahkan Nova dengan pria itu. Apa tidak ada cara lain untuk membahagiakan Papa dan membayar hutang Budi kita pada mereka"

" tidak ada cara lain Nova . Ingat Nova tidak ada hutang Budi yang bisa dibayar dengan uang"

"Baiklah Pa, bila dengan menyetujui ini akan membuat Papa senang dan bisa membalas hutang Budi kepada mereka"

"Keputusan yang bagus Nova"

"Kalau begitu Nova pamit dulu Pa" Nova mencium punggung tangan Papa dan Mamanya dan berlalu pergi dengan mobilnya

Dirumah sakit

Nova terlihat tidak begitu bersemangat,untung saja hari itu tidak ada jadwal bedah hanya orang-orang yang datang berkonsultasi dengannya

"Eh Nov, kamu kenapa kok kayak gak ada semangat hidup gitu" sapa Yoga yang tiba-tiba muncul dari arah belakang Nova

Yoga adalah seorang direktur muda rumah sakit tempat Nova berkerja. Yoga sudah lama menaruh hati pada Nova, mereka bertemu saat Nova mengajukan lamaran perkerjaan pada rumah sakit yang dipimpinnya. Karena Nova memiliki wajah yang manis dan itu yang membuat Yoga tertarik.

"Tidak ada apa-apa kok Ga"

Nova memang tidak berbicara formal pada Yoga walaupun Yoga adalah atasannya karena Yoga sendiri yang melarangnya kecuali ada orang lain didekat mereka, alasannya agar lebih akrab

"Tapi kok, muka kamu sedih gitu"

"Benar aku tidak apa-apa,mungkin aku hanya sedikit lelah" ucap Nova sambil tersenyum

"Baiklah,kalau kamu tidak mau cerita. Tapi jangan sungkan meminta bantuanku bila kamu perlu,aku pasti siap membantu mu"

"Terimakasih Yoga tapi itu tidak perlu"

"Yayaya, baiklah apa kamu sudah makan" tanya Yoga

"Belum" jawab Nova pendek

"Oke, bagaimana kita makan siang bersama, kebetulan ini sudah masuk jam makan siang dan aku yang traktir"

"Baiklah terserah padamu aku juga sudah lapar"

Mereka pun pergi ke kantin untuk makan siang.

#Perusahaan JDC grup (Joan Daniel Chandra grup)

Perusahaan JDC grup bergerak dalam bidang perhiasan dan perhotelan

Didalam ruangan CEO

Daniel termenung memikirkan keputusan sang ayah sehingga tidak menyadari ada orang yang masuk keruangan ya

"Selamat siang Bapak"

"Bapak ada yang bisa saya bantu"

Tapi Daniel tidak bergeming sama sekali

"Woy, mata unta" teriak Ryo

Membuat Daniel terkejut

"Kau mau mati, ngapain kamu mengagetkan saya dan kenapa kau bisa masuk tanpa mengetuk pintu " bentak Daniel

"Lagian dari tadi melamun,mana pintunya sedikit terbuka jadi aku masuk saja" elak sambil cengengesan Ryo

Ryo adalah sahabat Daniel sekaligus sekertaris Danie. Mereka sudah bersahabat sejak mereka berkuliah di universitas yang sama

"Lagian ngelamun apaan sih,serius amat jangan-jangan ngelamunin yang jorok"

"Enak aja" ucap Daniel dan melempar Ryo dengan bolpoin miliknya

"Terus mikirin apaan, ntar kesambet baru tau"

"Gini Yo, kamu tau gak" kata-kata Daniel langsung dipotong Ryo

"Gak tau aku"

"Ah elah ni botcah, dengerin dulu Napa"

"Sorry bro, jangan ngegas dulu ayo mau cerita apa"

"Nggak jadi saya gak mood"

"Ayolah aku kan cuma becanda"

Daniel menarik nafas berat

"Gini Yo, Daddy sama Mommy mau ngejodohin gue sama anak sahabat Daddy"

"Terus,kenapa kamu gak terima perjodohan itu"

"Tentu saja aku gak terima Yo, aku aja gak pernah liat tuh cewek"

"Hmmm, berat juga beban hidup kamu Daniel" ucap Ryo sok prihatin lalu cengengesan

"Kamu kok malah cengengesan sih Yo" kata Daniel kesal

"Ya, kenapa tinggal kamu terima aja sih repot banget"

"Mau Nerima gimana Yo, aku aja gak pernah ketemu, fotonya aja gak ada. Lagian Yo pernikahan itu menurut aku harus dilandasi sama cinta, ini mah gimana mau cinta kenal aja kagak"

"Tapi Niel Daddy lu pasti punya alasan tersendiri kenapa kamu dijodohkan dengan anak sahabatnya,mungkin faktor umur lu barangkali"

"Hm, kata mereka memang karena umur gue sih,tapi menurut gue

Gue masih muda kok. Dan banyak wanita yang ingin menjadi isteri ku walaupun umurku 40 tahun, tapi Mommy ingin secepatnya menimang cucu.

Aku juga gak yakin dia bisa jadi isteri dan menantu yang baik"

"Kenapa kamu bisa ngomong gitu, kamuaja gak pernah ketemu"

"Ya filling aja sih"

"Tapi Niel aku rasa pilihan orang tua kamu bener deh,soalnya itu anak sahabatnya jadi gue pikir orang tua kamu udah kenal banget sama mereka, lagian kamu juga anak tunggal jadi gak mungkin orang tua kamu memilihkan kamu jodoh orang sembarangan"

Daniel diam dan memikirkan ucapan Ryo

"Hmm, mungkin kamu ada benarnya tumben kamu bijak"ucap Daniel sambil tertawa

"Alah, kamu aja yang gak nyadar aku itu sebijak maria leguh"

"Yaya,udah sini mana dokumen yang aku minta tadi"

"Ini dokumennya pak bos" canda Ryo

T 3

Selama hampir sebulan penuh Nova tidak disibukan dengan persiapan pernikahan yang tidak diinginkannya. tapi pada hari libur kerja

Ibunya selalu mengajak Nova melakukan fitting baju pengantin, tes kesehatan dan lain lain yang berhubungan dengan persiapan pernikahan. tapi selama itu pula dia tidak pernah bertemu calon suaminya.

Karena saat penentuan hari pernikahan saat keluarga pihak pria datang dia memang sengaja pulang larut malam tentu saja alasannya ingin menghindari orang tua calon suaminya

Dan kebetulan tanggal pernikahan mereka jatuh pada hari Minggu,jadi ia tak perlu repot-repot mencari alasan untuk mengambil cuti, dan bisa langsung bekerja esoknya setelah menikah pikirnya.

Hari Pernikahan

Pernikahan yang berupa ijab qobul dan dilangsungkan jam tiga sore. pernikahan di langsungkan tanpa adanya resepsi,karena atas permintaan Nova.

Nova tidak mau melakukan resepsi karena ia tidak mau teman temannya tau kalau ia sudah menikah dan pria yang tidak dicintanya.

Penghulu datang jam dua lewat empat puluh lima menit. Penghulu melihat buku nikah yang ada ditangannya

"Dengan tuan Joan Daniel Chandra" tanya penghulu

"Benar, panggil Daniel saja pak" jawab Daniel sambil menjabat tangan penghulu

"Baiklah mas Daniel, apakah mas Daniel sudah siap untuk membangun rumah tangga"

"Insya Allah siap pak"

"Baiklah semuanya,karena waktu sudah menunjukkan pukul tiga sore, bagaimana jika kita memulai acaranya. Bagaimana mas Daniel kita langsung praktek atau mau latihan dulu"

"Saya sudah hafal pak, kita langsung praktek saja"

"Pembacaan ijab qobul akan di walikan kepada ayah mempelai wanita"

" Baiklah, Bismillahirrahmanirrahim" ucap pak Sopian

"Ananda Joan Daniel Chandra bin Bramantyo saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan puteri kami ananda Nova Wijayanti binti Sopian dengan mas kawin berupa emas seberat 1 kg tunai"

"Saya terima nikah dan kawinnya Nova Wijayanti binti sopian dengan mas kawin tersebut tunai" ucap Daniel dalam satu tarikan nafas

"Bagaimana saksi SAH" Teriak penghulu

"SAH" teriak saksi.

Didalam kamar jantung Nova berdegup kencang saat mendengar suara teriak kata SAH. Nova keluar kamar mendekati suaminya dengan tertunduk.

"Baiklah pengantin pria silahkan pasang cincin pernikahan ke jari pengantin wanita"

Daniel mengambil tangan Nova dan memasukan cincin di jari manis Nova dan begitu sebaliknya.

Penghulu meminta Nova mencium tangan suaminya, setelah Nova mencium tangan suaminya, Daniel diminta mencium kening isterinya. Betapa terkejutnya mereka ketika mata mereka saling bertemu. Dan untuk pertama kalinya Mereka saling menatap seluruh wajah masing masing. Mereka begitu terpana

"Ya Allah apakah benar ini suami hamba, aku tidak percaya pria setampan ini suamiku" batin Nova sambil tersenyum

" Kenapa wanita ini tersenyum dan Kenapa senyumnya manis sekali,membuat jantungku berdetak tak karuan" batin Daniel

(Ah elah Meraka malah saling membatin 😁😁)

"Ehhem" suara pak Sopian mengagetkan mereka merdua

Cepat cepat Daniel mencium kening isterinya

"Nanti masih banyak waktu untuk kalian berdua saling goda" goda Mommy Lily

Orang orang yang mendengar langsung tertawa sementara wajah Nova bersemu merah.

Dua jam kemudian acara selesai. Kini Nova berada didalam kamar pengantin dibantu perias pengantin menghapus make up di wajahnya dan melepas baju pengantinnya. Setelah mandi dan mengganti baju

Nova sudah ingin istirahat karena sangat lelah,dengan kegiatannya hari itu tiba tiba pintu kamarnya dibuka. Nova tidak tau siapa yang masuk namun ia cepat-cepat berpura pura tidur dan membelakangi pintu.

Nova bertanya-tanya siapa yang masuk?? Apakah ibu? Atau ayah? Kenapa tidak ada suaranya? Nova mencoba mengintip

Jreng!!!

"Astaga dragon, ada roti sobek didepan ku. Oh Tuhan mata suci ku" batin Nova.

Nova menggeleng-gelengkan kepalanya

"Apa yang dilakukannya disitu" batin Nova lagi dan menutup kepalanya dengan selimut

Nova tidak sengaja melihat Daniel di depannya dengan bertelanjang dada ketika Daniel ingin mengganti baju dengan kaos biasa dan ia hanya memakai celana panjang

Setelah mengganti baju Daniel bingung dia harus tidur dimana tidak ada sofa disitu seperti di kamarnya.

"Dimana aku harus tidur tidak mungkin dilantai tapi disini tidak ada sofa, apa boleh buat aku tidur di sebelahnya saja, jika tidak terima dia bisa tidur di lantai"pikir Daniel

Nova merasakan ada seseorang yang berbaring di belakangnya.

"Ya Allah, jangan bilang kami akan tidur bersama malam ini." teriak Nova dalam hati

Seketika tubuh Nova kaku dan gugup "oh tuhan, apakah dia akan meminta haknya malam ini. Kumohon jangan" batin Nova ia tak bergerak sama sekali pikirannya berkecamuk

Takut-takut diterkam oleh singa dibelakangnya. Menunggu beberapa menit Nova mendengar nafas seseorang didekatnya mulai teratur. perlahan Nova membuka selimutnya dan menengok kebelakang

" Sepertinya dia sudah tidur, syukurlah tidak terjadi seperti yang aku pikirkan"

Selang beberapa menit Nova pun ikut tertidur dengan posisi terlentang.

Pagi hari matahari sudah menampakan sinarnya,sudah saatnya para penduduk bumi terbangun dari mimpinya. tiba-tiba pintu kamar Nova diketuk dari luar, Nova melihat disampingnya sudah tidak ada orang.

"Kemana dia pagi-pagi begini" batin Nova. Nova mendengar suara gemericik air "Oh, dia sedang mandi" Nova segera membuka pintu dan ada ibunya di depan kamarnya

"Sarapan sudah siap sayang, mandi dulu Mama sama Papa tunggu di meja makan" ucap Ibu Dila

"Iya Ma, Nova mandi dulu"

"Apakah Suami sudah bangun minta dia menyusul ke dapur ya"

"Iya ma"

Nova menutup pintu dan berbalik betapa terkejutnya Nova melihat suaminya keluar kamar mandi hanya dengan menggunakan handuk yang melilit di pinggangnya

"Aaaaaaa" pekik Nova

"Hey kenapa kau berteriak" tanya Daniel

"Ka-kau apa yang kau lakukan"

"Memangnya aku melakukan apa" tanya Daniel bingung

"Ka-kau kenapa tidak pakai baju di depan orang lain"

"Oh ini" Daniel menyeringai dan bermaksud ingin menggoda isterinya "bukankah kita sudah resmi menjadi suami isteri bukannya ini adalah hal yang wajar, lihat apa kau suka dengan tubuh ku" goda Daniel mulai mendekati Nova

" Hey tutup mulut mu dasar mesum, pakai baju mu Mama dan Papa sudah menunggu kita di meja makan" teriak Nova dan mundur kebelakang

"Yayaya, tidak perlu teriak aku tidak tuli"

Dengan cepat Nova mengambil handuk dan pakaian ganti dan berlari kekamar mandi.

Selesai mandi Nova keluar kamar mandi dan mendapati kamarnya sudah kosong

"Hmm, sepertinya dia sudah pergi duluan"

Nova pun mengering rambutnya dengan hairdryer. Setelah selesai Nova menyusul ke meja makan

"Selamat pagi Mama Papa" sapa Nova

"Selamat pagi sayang, kamu tidak menyapa suami mu" tanya Bu Dila

"Eee, selamat pagi" sapa Nova pada Daniel

"Pagi" jawab Daniel pendek

"Nova kamu tidak kerumah sakitkan hari ini" tanya pak Sopian

("Kerumah sakit, kenapa dia ke rumah sakit apa dia sakit") batin Daniel

"Aku akan kerumah sakit Pa hari in"

"Bagaimana bisa Nova kamu bekerja setelah sehari habis menikah"

("Oh ya ampun, dia ternyata seorang dokter lihatlah Bagaimana bisa Daddy menikahkan aku dengan orang yang bahkan aku tidak tau pekerjaannya")ucap Daniel dalam hati

"Aku belum meminta izin Pa"

"Itu kesalahan mu bagaimana bisa tidak meminta izin saat akan menikah, tidak ada alasan kamu tidak boleh bekerja hari ini"

"Tapi Pa"

"Ingat Nova tidak ada alasan"

"Iya nanti Nova minta izin" Nova akhirnya memilih terdiam dari pada berdebat dengan Papanya, karena dia tidak mungkin menang

"Nak Daniel kenapa dari tadi kamu diam" tanya ibu Dila karena sepertinya Daniel kurang nyaman dengan cekcok kecil antara suaminya dan anaknya

"Oh tidak papa kok Ma"

Mereka meneruskan sarapan mereka sampai selesai dan berkumpul di ruang tengah

"Mama Papa Daniel ingin membicarakan sesuatu" ucap Daniel membuka suara

"Apa katakan nak" jawab Pak Sopian

"Begini saya ingin meminta izin Papa sama Mama untuk membawa Nova tinggal dirumah saya" pinta Daniel

Setelah meminta izin kepada Yoga lewat telepon dengan berbagai macam alasan akhirnya Nova diizinkan libur pada hari itu. Betapa terkejutnya Nova mendengar permintaan Daniel yang ingin membawanya pergi.

Nova tidak mau jauh dari orang tuanya

"Kalau itu keinginan nak Daniel kami akan melepas Nova untuk ikut dengan mu, karena sekarang Nova adalah isteri mu jadi sekarang dia sudah jadi tanggung jawab nak Daniel"

"Tapi Nova tidak mau pindah Ma"

"Nova Daniel sekarang suamimu jadi kamu harus nurut sama suamimu" ucap Bu Dila

Nova terdiam tak bisa menolak lagi.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!