T 12

jam sudah menunjukan pukul 02:12 dini hari tapi Daniel tidak bisa memejamkan mata, Daniel terus memikirkan Nova sampai akhirnya

Daniel memutuskan turun kebawah menuju kamar Nova. Daniel melihat Nova masih tertidur pulas membelakangi dirinya

Daniel masuk perlahan kedalam selimut Nova dan mulai memejamkan matanya.

Suara kicauan burung membangunkan Nova dari tidur nyenyak nya. Nova terkejut ada benda berat diatas perutnya. Dibukanya perlahan matanya dilihatnya jelas wajah Daniel. Nova mengucek matanya takutnya salah lihat.

"Aaaaaaa! kenapa mas Daniel tidur disini" teriak Nova menendang tubuh Daniel lalu menarik selimut menutupi tubuhnya

Brukk

"Aaaww! sial kenapa kamu menendang ku???

"Aduh duh pinggang ku" rintih Daniel memegang pinggang nya

"Kenapa mas Daniel tidur di kamarku" tanya Nova

"Hei, tadi malam kamu tertidur di mobil lalu aku menggendong mu kekamar mu dan kamu sendiri yang tadi malam yang memintaku menemani mu saat aku mau pergi" jelas Daniel tentu saja itu hanya cerita bohong buatan Daniel

"Benarkah, mas Daniel tidak sedang berbohong kan??? Tanya Nova menyelidik

"Tentu saja aku tidak berbohong, untuk apa aku membohongi mu"

"Emm, aku masih curiga aku tidak pernah bicara saat tidur" Nova memicingkan matanya

"Bagaimana kamu tau, kamu bicara atau tidak kamu kan sedang tidur" elak Daniel

"Benar juga ya" ucap Nova manggut-manggut

"Aduh duh pinggang sakit sekali sepertinya pinggang ku patah"

"Benarkah" Nova turun dari ranjang menghampiri Daniel yang masih terduduk di lantai memegangi pinggangnya

"Apakah sakit sekali" tanya Nova sambil menyentuh pinggang Daniel

" Aw aw aw! Sakit sekali kamu ingin membunuhku??

"Maafkan aku, sini aku bantu mas Daniel" Nova membantu Daniel bangun dan terlihat kesusahan karena pinggangnya sakit.

Terbesit pikiran jahat Nova ingin mengerjai Daniel, karena menurut Nova Daniel sedang membohongi dirinya

"Mas awas mas!!" teriak Nova

"Kenapa" tanya Daniel

"Awas mas ada kecoa dikaki mu mas!!!"

"Apa kecoa"

"Dimana dia" teriak Daniel panik dan menendang-nendang kan kakinya agar kecoa itu bisa terlepas dari kakinya lalu lompat ke ranjang Nova

Nova tidak bisa menahan tawa melihat tingkah Daniel yang ketakutan dengan kecoa

"Hahaha" Nova tergelak tidak habis pikir seorang Daniel takut pada kecoa

"Kenapa kamu tertawa??" tanya Daniel heran dengan Nova yang tiba-tiba tertawa

"Lalu Dimana kecoa tadi"

"Hahaha!! Nova tidak bisa berhenti tertawa.

"Hei berhenti tertawa kamu membuatku menjadi lebih takut"

"Cepat katakan Apakah kecoanya sudah pergi???

"Kecoanya sudah pergi Tenang lah" ucap Nova setelah ia bisa berhenti dari tertawanya

"Mas Daniel Bagaimana dengan pinggangmu, apakah masih sakit"

"Ya pinggang ku masih sangat sakit"ucap Daniel mulai aktingnya lagi

"Bagaimana Mas Daniel bisa melompat seperti itu tadi jika pinggang Mas Daniel Sakit, apakah pinggangnya tidak jadi patah???"

"Aku aku" Daniel bingung ingin menjawab apa Daniel menggaruk tengkuknya yang tidak gatal karena dirinya sudah tidak bisa mengelak lagi. Karena kebohongannya sudah terbongkar dengan tingkah konyolnya tadi

"Sudahlah mas berhenti berbohong, cepat keluar sana aku mau mandi atau aku benar-benar akan mematahkan pinggang Mas Daniel" ancam Nova

"Iya-iya Baiklah aku keluar kamu tidak perlu sampai mengancam seperti itu"

Daniel keluar dari kamar Nova menuju kamarnya di lantai atas untuk membersihkan diri dan bersiap berangkat bekerja.

Setelah Daniel pergi Nova buru-buru masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri

Setelah selesai mandi Nova mengeringkan rambutnya menggunakan hair dryer yang yang diambilnya di dalam laci meja rias nya. Setelah selesai Nova menyisir rambutnya kemudian memakai bedak, liptint dan body lotion pada tangan dan kakinya.

setelah itu Nova mengenakan kemeja lalu dilapisi jas kedokterannya.

Setelah itu Nova keluar menuju meja makan. Di sana sudah ada Daniel Yang sudah duduk dengan kopi dan roti di depannya

"Duduklah sarapan dulu sebelum berangkat " ujar Daniel pada Nova.

"Di dapur tidak ada susu jadi aku tidak bisa membuat nya untuk mu. Jadi aku hanya membuatkan kamu kopi" ucap Daniel lagi

"Terima kasih Mas, Maafkan aku tidak sempat memasak karena aku bangun kesiangan dan aku sudah hampir telat"

"tidak masalah, cepat habiskan sarapanmu agar kita bisa berangkat sekarang " ucap Daniel dan bangkit dari tempat duduknya

"Aku tunggu kamu di mobil, segera habiskan sarapanmu "

Setelah selesai sarapan Nova bergegas menyusul Daniel yang sudah menunggunya di dalam mobil. Kemudian Daniel melajukan mobilnya menuju tempat Nova bekerja setelah itu baru Daniel pergi ke perusahaannya.

Setibanya di ruangannya Daniel membuka laptop miliknya melihat file-file penting nya

Tok tok tok

"Masuk" ucap Daniel tanpa menoleh

"Pak tiga puluh menit lagi kita akan ada rapat dengan klien di restoran Z" jelas Ryo

"Apakah kamu sudah menyiapkan semua yang diperlukan"

"Sudah pak"

"Baiklah, kita berangkat sekarang" ucap Daniel sembari beranjak dari tempat duduknya dan mengenakan jas yang tadi ia lepas

----------------------------

"Silahkan duduk dan tunggu disini bapak Ryo sedang meeting di luar bersama bapak Daniel" ucap Bu Rinda saat mengantarkan Ria kedalam ruangan Ryo

"Baiklah, Terimakasih Bu" ucap Ria

"Sama-sama" jawab Bu Rinda berlalu meninggalkan Ria

Tiga puluh menit kemudian

Setelah selesai meeting Ryo dan Daniel kembali ke kantor

Tok tok tok

"Masuk"

"Pak Nona Ria sudah sampai" ucap Bu Rinda

"Benarkah, suruh dia masuk" perintah Ryo

"Baik pak"

Setelah Bu Rinda pergi Ryo berusaha kembali fokus dengan berkasnya.

"Permisi" suara lembut terdengar menyapa

Ryo mendongkak melihat siapa yang datang

DEG

" Dia memang Ria yang aku cari" batin Ryo

"Perkenalkan nama saya Ria Angelina" ucap Ria menyodorkan tangannya.

Dengan gugup Ryo membalas jabat tangan Ria

"Kenapa tangannya dingin sekali" batin Ria sambil tersenyum

"Silahkan duduk" ucap Ryo setelah melepas tangannya

Beberapa menit mereka dalam kecanggungan

"Hmm, kamu saya terima sebagai sekertaris saya" ucap Ryo datar setelah bisa menguasai hatinya

"Sekertaris bapak, Tapi kemarin saya melamar di bagian desain pak bukan sekertaris" jelas Ria

"Bagaimana bisa seorang sekretaris memilih sekertaris??? Batin Ria tetapi Ria tidak berani membicarakan itu

"Setelah saya lihat kembali CV milikmu sepertinya kamu cukup memumpumi menjadi seorang sekertaris"

"Tapi Pak itu bukan bidang saya"

"Kenapa kamu menolak??, Padahal begitu banyak orang yang ingin menduduki posisi ini"

"Saya hanya takut tidak mampu" elak Ria

"Kau bisa mencobanya mulai besok, sebagai karyawan masa percobaan"

"Tapi Kenapa saya tidak di tempat kan pada bidang yang saya lamar, apakah saya di tolak??"

"Ya, kamu lebih cocok menjadi sekertaris"

"Datanglah besok untuk hari pertama bekerja" ucap Ryo sambil menyodorkan tangannya

"Terimakasih" ucap Ria menyambut uluran tangan Ryo

"Tidak apalah yang penting aku diterima disini" batin Ria

Kemudian Ria keluar dari ruangan Ryo dengan perasaan bingung.

"Ria aku harus berbuat hal yang tidak masuk akal seperti ini agar bisa dekat dengan mu" ucap Ryo memandang langit-langit kantor.

Terpopuler

Comments

Dwitiarina Kristiti

Dwitiarina Kristiti

kenapa mesti id sekretaris nya Rio?
setidaknya sdh berada dalam 1 kantor, walo beda bagian/divisi mestinya gpp kan?
eh tapi terserah author sih
kan dia yg susah2 nulis 😁

2021-12-14

0

Hetnawati Simbolon

Hetnawati Simbolon

thor saya ga suka kayak gini

2021-07-14

0

Umi Chasanah

Umi Chasanah

Lanjutkan 💪😍😍

2020-11-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!