Sore hari pukul 17:38 Daniel sudah sampai dirumah lebih dulu dari Nova.
Daniel masuk langsung naik menuju kamarnya ia segera mandi, selesai mandi Daniel menghempaskan tubuhnya keranjang karena sangat lelah ia langsung terlelap.
Pukul 22.45 Daniel terbangun dari tidurnya karena merasa lapar. Ia mengambil handphonenya dan membuka aplikasi layanan pesan antar makanan. Daniel memesan beberapa menu makanan kemudian Daniel mencuci muka dan turun ke bawah menunggu pesanannya, ketika ia sampai dibawah Daniel melewati kamar Nova.
"Oh astaga, aku lupa kalau ada orang lain dirumah ini, apa dia sudah makan, kenapa aku tidak suruh dia masak saja tadi" gumam Daniel
Daniel mendekati kamar Nova ingin bertanya apa sudah makan belum
Tok tok tok ketuk Daniel tapi tak ada sahutan
"Nova apa kau ada di dalam ??"apa kau sudah makan atau kau mau aku pesankan makanan" teriak Daniel tapi tetap tak ada sahutan
"Mungkin dia sudah tidur, aku pesankan makanan saja siapa tahu nanti dia kelaparan malam-malam " pikir Daniel kemudian meninggalkan kamar Nova menuju ruang tengah. Daniel duduk di sofa dan menyalakan tv. tiba-tiba suara bell rumahnya berbunyi. Daniel segera menuju pintu untuk membukanya pintu Daniel pikir pesanan makanannya sudah sampai
"Cepat juga pengirimannya" ucap Daniel
Begitu Daniel membuka pintu terlihat Nova berdiri didepan pintu dengan wajah lelah
"Nova" panggil Daniel
"Kenapa kau lama sekali membuka pintunya kau tau diluar ini dingin" omel Nova
"Astaga dari mana saja kau kenapa kau baru pulang, aku pikir tadi kau sudah tidur"
"Bisakah aku masuk dulu baru bertanya diluar dingin sekali"
Daniel tersadar dari tadi tidak mempersilahkan Nova masuk karena kaget Nova bisa pulang selarut itu. Akhirnya Daniel memberi jalan kepada Nova untuk masuk. Nova masuk dan langsung menuju kamarnya meninggalkan Daniel yang masih terpatung di depan pintu. Tiba-tiba ada seseorang yang memencet bell pagar rumahnya, Daniel tersentak dari lamunannya lalu pergi menuju keluar, ternyata kurir makanannya sudah datang setelah mengambil dan membayar Daniel masuk kedalam rumah. Di dapur Daniel menata makanannya dipiring kemudian pergi kekamar Nova untuk mengajaknya makan bersama.
"Nova ayo makan, aku tunggu dimeja makan" teriak Daniel sambil mengetuk pintu kamar Nova
Nova keluar menggunakan kaos longgar polos dan celana pendek Nova mengikat Cepol rambutnya, hingga leher jenjangnya terlihat. Membuat Daniel menelan ludah melihat pemandangan didepan matanya
"Ayo makan" seru Daniel
"Wah ada bihun goreng" seru Nova dengan antusias Nova memakan bihun gorengnya
"Hey Makanlah pelan-pelan tidak ada yang mengejarmu jadi jangan buru-buru" tegur Daniel
"Maaf aku benar-benar sangat lapar, karena tadi banyak pasien yang datang" ucap Nova dengan mulut penuh
"Habiskan makanan dalam Mulut mu baru bicara"
"Maaf" ucap Nova cengengesan
"Apakah setiap hari kau selalu pulang larut malam"
"Hmm, tidak juga" jawab Nova singkat
"Apa artinya dengan kata tidak juga"
Nova menarik nafasnya dan menghembuskan kembali "maksudku tidak juga, aku hanya akan pulang larut malam jika banyak pasien yang datang misalnya bila ada kecelakaan yang menyebabkan banyak korban"
"Oh" ucap Daniel dengan mulut membentuk O
Selesai makan mereka kembali kekamar mereka masing-masing.
Pagi hari Nova bangun lebih pagi dari pada saat ia Tinggal bersama orangtuanya. Karena mulai sekarang dia akan memasak untuk Daniel, Nova akan memasak dulu lalu kembali ke kamarnya untuk mandi. Setelah mandi dan bersiap Nova keluar menuju dapur untuk sarapan. Saat Nova dimeja makan Daniel baru turun kebawah untuk sarapan
" Mas" panggil Nova malu ia masih belum terbiasa dengan panggilan itu
"Ada apa" jawab Daniel
"Sepertinya hari ini aku akan pulang terlambat lagi"
"Kenapa apa ada pasien kecelakaan lagi" tanya Daniel menyelidik
"Oh tidak kok"
"Lalu kenapa kau pulang terlambat"
"Aku lihat stok bahan makanan sudah sedikit, bahkan bisa di bilang tidak ada. Hanya ada telur dan beberapa makanan kaleng, jadi aku pikir nanti sore setelah pulang aku akan mampir dulu ke supermarket"
"Baiklah nanti sore kita berbelanja"
"Tidak usah mas aku pergi sendiri saja, mas pasti sibuk"
"Tidak apa, kita akan pergi setelah aku pulang kerja"
"Tidak perlu mas"
"Nanti sore aku antar, kenapa sepertinya kau tidak ingin aku temani. Tidak ada alasan nanti aku jemput kamu di rumah sakit" tegas Daniel
"Baiklah, terima kasih" ucap Nova
Daniel tersenyum karena dia menang berdebat dengan isterinya. Setelah selesai sarapan Nova mengambil tas dan handphone dikamarnya saat sampai di depan pintu Nova heran suaminya masih disitu.
"Belum berangkat mas, kok masih disini" tanya Nova
"Kita berangkat bersama"
"Tidak perlu mas, saya sudah order taxi online
"Cancel saja hari ini aku antar"
"Tapi mas, kasian masa di cancel"
"Nanti aku bayar dia, sekarang masuk" perintah Daniel
Akhirnya Nova menurut dan meng-cancel ordernya. Selama perjalanan mereka hanya saling diam hingga sampai didepan rumah sakit.
"Makasih mas, udah di anterin"
"Iya, jangan lupa nanti sore aku jemput"
"Iya mas, aku pergi dulu ya"
"Iya" jawab Daniel
Nova ingin keluar tapi sebelum keluar Nova meraih tangan Daniel dan mencium punggung tangan Daniel karena Nova terbiasa dengan orang tuanya selalu mencium tangan saat akan berpamitan
"aku masuk ya mas" ucap Nova. Namun Daniel tak bergeming ia masih terkesima dengan apa yang baru saja Nova lakukan, sampa akhirnya Nova keluar dan menutup pintu, baru Daniel sadar Nova sudah tidak ada.
"Dia mencium tanganku" gumam Daniel dengan senyuman senangnya
Dilorong rumah sakit Nova bertemu Yoga
"Selamat pagi dokter Nova" sapa Yoga
"Pagi dokter Yoga" ucap Nova karena banyak orang disitu
"Tadi berangkat bareng driver online lagi, tapi kok beda ya" tanya Yoga penuh selidik
"Oh itu tadi bukan driver online tapi keluarga" jawab Nova santai dia tidak berbohong karena sekarang Daniel itu keluarganya lebih tepatnya suaminya
"Keluarga, bukannya kau bilang kalau kamu anak tunggal, orang tua mu juga anak tunggal dalam keluarga, bagaimana kau punya keluarga lain"
"Hahaha, apa dokter pikir keluarga hanya dengan status kakak dan adik saja" Jawab Nova yang spontan tertawa
"Bukan itu, maksudku"
"Sudahlah dokter" potong Nova dengan senyum sembari masuk kedalam ruangan miliknya, dia tidak mau ada orang yang bertanya lebih jauh tentang hubungannya dengan Daniel
Di kantor Daniel begitu senang. Daniel selau tersenyum sepanjang jalan menuju ruangannya, ia juga selalu membalas sapaan karyawan yang berpapasan dengannya. Senyuman Daniel benar-benar membuat karyawan ingin pingsan khususnya karyawan wanita. Sesampai di ruangannya Daniel langsung duduk di kursi kebesarannya. Beberapa saat Ryo masuk memberikan dokumen kepada Daniel.
"Pak ini dokumen yang harus ditandatangani" ucap Ryo.
"Bawa kemari" Daniel mengambil berkas ditangan Ryo
Ryo heran melihat gelagat aneh bosnya yang selalu tersenyum
("Apakah bos sedang sakit, tapi kalau sakit kenapa tersenyum") batin Ryo
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Opung Boru Caroline
mulai ada rasa
2021-11-22
0
Yuniar
Lanjut kak
Salam dari
TERPAKSA MENIKAH DENGAN TUAN MUDA SOMBONG
2020-11-09
2