"Mama tetap gak akan menyetujui hubungan kalian. Dia itu wanita kampung Ga, kalau dia jadi menantu Mama, mau ditaruh dimana wajah Mama sama temen-temen arisan Mama? Yang mereka tahu itu, kamu akan menikah dengan Destia," ucap Mama menatap Angga dengan tajam tanpa menghiraukan perasaan Alysa yang sedang menangis karena ucapannya. "Dan kau wanita kampung, gak usah lebay dan cari perhatian dari saya, karena saya gak akan pernah merestui kalian. Hapus air matamu, air matamu itu palsu! Kau mau menikah dengan anak saya karena dia banyak uangnya kan? Saya akan memberikan uang yang kau inginkan, asalkan kau mau menjauhi anak saya, karena kau tidak pantas untuknya!" ucap Mama membuat Alysa tidak bisa menahan tangisnya lagi. Tangisnya pecah.
"I-iya sebelumnya saya minta maaf tante, saya hanya orang kampung, saya tidak pantas untuk Pak Angga. Sekali lagi saya minta maaf, saya akan pergi. Hiks..hikss..!" ucap Alysa dengan air matanya yang terus mengalir ke pipinya dan segera pergi.
"Alysa, jangan pergi!" teriak Angga. Namun Alysa terus saja berjalan tanpa melihat Angga. Angga segera menyusul Alysa, namun Mamanya menahan kepergian Angga.
"Biarkan dia pergi Angga. Mama hanya merestui jika kau menikah dengan Destia!" Mama menahan tangan Angga, membuat Angga berhenti melangkahkan kakinya.
"Angga akan tetap menikahinya! Ingat Ma, selama ini Angga selalu nurut sama Mama! Tapi kali ini maaf, Angga tidak bisa menuruti apa yang Mama inginkan. Mungkin ini yang terakhir kalinya Angga menginjakkan kaki di rumah ini!" ucap Angga dengan spontan.
Angga lalu segera pergi tanpa menoleh pada Mama dan Papanya. Sementara, Alysa begitu terpukul dengan kejadian yang baru saja ia alami saat ini. Ia benar-benar tidak menduga akan sefatal ini. Alysa menangis sesegukkan dekat mobil Angga. Benar saja jika ia tidak akan mendapat restu dari Mamanya Angga, sedangkan dirinya orang tak punya dan tidak pantas untuk Angga yang berada jauh diatasnya.
Aku harus bisa melepaskan Pak Angga, meskipun aku mencintainya. Mamanya benar, aku memang tak pantas untuk Pak Angga. Semoga Pak Angga bisa mendapatkan yang lebih baik dariku. Hikss....
"Alysa!" teriak Angga dengan lantang.
Angga mencari keberadaan Alysa, dan terdengar suara tangisan dekat mobilnya. Ia segera melihatnya, dan ternyata benar, Alysa sedang menangis disana. Angga segera menghampirinya dan memeluknya.
"Alysa! Jangan menangis, maafkan saya, maafkan!" Angga memeluk Alysa dengan erat dan bulir-bulir air matanya mengalir dengan deras.
"Sebaiknya Bapak jauhi saya. Yang dikatakan Mama memang benar, saya hanya anak kampung. Bapak lebih baik turuti ucapan Mama! Hiks... " tanpa ia sadari, ternyata Alysa pun memeluknya dengan erat tepat di dada bidang Angga.
Kenapa aku gak rela melepaskan Pak Angga? ahhh.
"Alysa dengarkan saya! Saya hanya mencintaimu, saya ingin hidup bersamamu. Saya gak akan menuruti perkataan Mama saya. Jangan menangis lagi ya?" Angga menenangkan Alysa karena kebodohannya.
"Tapi, Pak... Hikss..." Alysa menyembunyikan wajahnya di dada Angga.
"Kamu jangan khawatir, soal Mama nanti saya yang urus! Pasti Mama akan menyetujuinya! Dan besok kita akan pergi ke rumah orangtuamu," ucapan Angga berhasil membuat Alysa mendongakkan wajahnya karena terkejut.
"Benar, Pak? Besok kita pergi ke orangtuaku? Benarkan Pak?" sahut Alysa dengan menghapus air matanya, tampak berbinar.
"Iya Alysa! Besok kita pergi ke rumah orangtuamu, saya mau minta restu untuk menikahi anak gadisnya, karena saya tidak mau kehilangan.x
"Makasih Pak! Aku rindu sekali sama Ayah, Ibu dan Adik-adikku," Alysa menyeka air matanya dengan perlahan.
"Girang banget hehe. Jangan nangis lagi ya, nanti dibeliin ice cream deh! Ayo kita pergi cari makan dulu, kamu pasti lapar," ucap Angga tersenyum kemenangan.
Angga segera mengangkat tubuh Alysa dan membawanya ke dalam mobil ala bridal style. Alysa menundukkan kepalanya di dada Angga dan wajahnya mulai memerah jika mengingat kejadian tadi. Tanpa mereka sadari, ternyata ada sepasang mata yang melihat kemesraan itu dari lantai 2. Siapa lagi kalau buka Mamaya Angga? Ia begitu kesal melihat anaknya yang mersa dengan wanita kampungan itu. Ia akan merencanakan sesuatu dengan Destia.
Awas saja kau wanita kampung. Sekarang kau senang-senang dulu dengan anaknya saya! Tapi ingat, saya tidak akan pernah menyetujui pernikahan itu. Dan setelah itu kau harus pergi jauh-jauh, karena saya hanya imgin Destia yang menjadi istri dari Angga. Batin Mama lalu pergi dengan tatapan tajam pada mereka.
Setelah itu Angga meletakkan tubuh Alysa dan mendaratkan kecupan kecil di kening Alysa, membuat Alysa terkejut.
CUP
"Pak! Kita belum menikah lho, kok aku dicium terus," ucap Alysa memalingkan wajahnya dan menutupinya dengan telapak tangan.
"Agar kamu terbiasa dengan sikapku!" jawab Angga tersenyum membuat Alysa menatapnya sedikit kesal.
"Oh, berarti bapak selalu seperti ini sama perempuan lain, iya?" tanya Alysa menatap tajam Angga.
Duh nih mulut gak bisa di jaga. Kalau gini ketahuan banget cemburuannya. Batin Alysa menghela nafasnya.
"Ya enggaklah. Saya gak pernah deket-deket sama wanita lain. Banyak sih wanita yang ngedeketin, tapi kalau saya gak suka, mau gimana lagi? Ada yang cemburu nih haha.." Angga tertawa dengan menatap Alysa yang terlihat malu.
"Kenapa gak suka? Wanita-wanita lain lebih cantik kok. E-enggak kok biasa aja, Pak. Saya gak pernah cemburu sama siapapun." Alysa mulai berbohong, dalam hatinya ia benar-benar cemburu.
"Jangan bohong, saya bisa melihat dari matamu!"
Emang mataku kelihatan ya kalau aku berbohong soal yang tadi?
"Emang Bapak bisa melihat kebohongan di mataku?" tanya Alysa dengan menyunggingkan bibirnya.
"Iya sayang. Udah ayo kita pergi ya" Ucap Angga dengan memasangkan sabuk pada Alysa.
Sayang? Pak Angga manggil aku sayang? Aww hidungku langsung terbang nih haha.
Angga segera menutup handle pintu dan mengitari mobilnya lalu masuk. Tidak berapa lama, Angga pun melajukan mobilnya. Perjalanan kali ini Alysa terlihat canggung tidak seperti biasanya. Alysa lebih memilih berdiam diri sembari melihat jalanan malam yang terlihat ramai. Tidak berapa lama, sampailah di sebuah Restoran mewah. Angga memarkirkan mobilnya dan segera keluar di ikuti Alysa. Alysa menatap takjub, ini pertama kalinya ia melihat Restoran semewah ini dengan berbagai lampu hiasan di depannya.
"Pak! Ini pasti Restoran mewah dan juga pasti mahal" ucap Alysa tanpa melirik Angga.
"Kalau untuk orang tersayang, semahal apapun tidak apa-apa. Uang bisa dicari, dan wanita sepertimu susah dicari!" ucap Angga sembari menarik tangan Alysa.
Aww bikin meleleh aja duda yang satu ini. Om-om duda yang memikat hatiku, udah tampan baik lagi.
Mereka segera memasuki area indoor Restoran. Restoran terlihat sangat ramai, pengunjung datang dari mana-mana. Restoran ini merupakan Restoran milik sahabatnya sendiri yang bernama Bryan. Angga memilih tempat yang berada di lantai 2. Restoran yang berada di lantai 2 merupakan area tertutup dan juga sangat mahal. Angga dan Alysa menaiki beberapa anak tangga, dan sampai disana ada dua orang penjaga khusus.
"Bang, tempat disini masih ada yang kosong?" tanya Angga pada salah satu penjaga.
"Ada Mas, mari saya antarkan," ucap penjaga lalu segera berjalan dan mempersilahkan pada Angga dan Alysa.
Setelah itu Angga dan Alysa pun masuk dan para penjaga langsung pergi. Tiba-tiba seorang pelayan datang mengetuk pintu dengan membawa buku menu di tangannya.
TOK TOK
"Permisi Tuan, Nyonya! Mau pesan apa?" tanya pelayan dengan menyerahkan buku menu pada Angga.
"Pesan nasi dua porsi, ayam panggang saus padang, cumi, minumannya es jeruk dua sama cappuccino satu. Jangan lama ya mbak," ucap Angga sembari melihat daftar menu. Pelayan itu segera mencatatnya di buku kecil.
"Baik Tuan! Kami akan segera menyelesaikannya," ucap pelayan dengan hormat, karena ia tahu kalau yang sedang dihadapannya adalah seorang pengusaha kaya. Angga memang sangat terkenal, perusahaannya pun dimana-dimana. Mulai dari perusahaan marketing, apartment, perusahaan Hardware yang sekarang sedang dirintis dan beberapa resort lainnya.
Berkat ketampanan dan kekayaannya yang melimpah, para wanita-wanita pun banyak yang meminta untuk dinikahin oleh Angga. Tak terlebih dengan Destia, namun Angga tidak menyukainya dan lebih memilih Alysa untuk menjadi ibu sambung bagi Edward.
Alysa hanya berdiam diri sejak dari tadi. Angga segera mendekatinya dan memeluknya dari samping. Alysa memutar bola matanya, dan Angga segera mendekatkan wajahnya lalu mencium bibir Alysa yang sejak tadi terlihat mempesona. Angga ********** dengan rakus dan tangannya mulai meraba-raba kebagian tubuh Alysa. Juniornya semakin mengeras. Alysa sangat ketakutan jika Angga akan melakukan sesuatu padanya.
Ciuman semakin memanas ketika Angga meremas-remas payudara Alysa dan membuka pakaiannya. Alysa terlihat kesakitan dan berusaha melepaskan tangan Angga yang tak henti-hentinya meremas payudaranya. Dan sialnya Angga terlalu tampan, sampai Alysa melakukan ciuman itu dengan lihai. Tiba-tiba suara pintu diketuk, ternyata makanannya sudah sampai. Angga segera menyudahinya, dan Alysa segera menutupi kembali tubuhnya.
Duh pengganggu datang. Mana si junior bangun lagi. Batin Angga
Jadi begini rasanya kalau mau nikah sama duda, nafsunya gede. Enggak dikantor, enggak di tempat beginian. Nasib emang. Batin Alysa menghela nafasnya dan berusaha menjauhi Angga.
"Masuk!" ucap Angga dengan lantang, diraut wajahnya terlihat sedikit panik membuat Alysa tersenyum kecil.
Pelayan itu pun segera masuk dengan membawa beberapa macam makanan yang telah dipesan Angga, dan meletakkannya di meja lalu segera pergi. Angga dan Alysa segera menyantapnya. Angga sesekali melirik Alysa yang sedang asyik makan, ia tersenyum kecil.
Lagi asyik ciuman malah ada pengganggu. Sabar ya sayang, nanti kalau sudah nikah, kita ciuman tiap hari biar kamu puas hehe.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Aqiyu
dih si mas duda udah ga sabaran bed pake remas-remas segala.dan Alysa juga diam aja tangan nakal mas duda traveling ke gunung kembar
2022-04-13
0
Fhina Ancha
jangan sampe pelakor x nyakitin alysa ya thor
2021-07-12
0
Bestie Oscar_OliverXXXL 😂🙈
Si jeki kelamaan nganggur makanya ada mangsa baru main langsung nyosor aja.. Tahan dikit om duda. Halalin dl baru bisa di puas puasin mainnya. Kasihan si jeki kalo setengah2 mainnya. 🤣🤣🤭🤭🤭
2021-04-12
1