BAB 13

"Ada apa dengan Ibunya pak?" tanya Alysa saat mendengar percakapan yang barusan ia dengar.

"Enggak ada apa-apa, katanya mau ke kantor hari ini. Nanti kalau ada Mama saya kesini, kamu ajak Edward main ya. Takutnya ada hal-hal yang tidak di inginkan terjadi dengan Edward."

Tiba-tiba perut Angga berbunyi.

GRUK GRUK

"Baik, Pak. Bapak belum sarapan? Saya bawa dua box makanan nih, Pak."

"Belum, saya biasanya sarapan di kantor."

"Nih satu box lagi untuk, Bapak. Sebaiknya, Bapak berhentikan dulu mobilnya dan segera sarapan."

"Tapi.."

"Ayo Pak makan dulu."

Akhirnya Angga pun memberhentikan mobilnya. Ia tidak bisa membantah ucapan Alysa. Angga menatap Alysa, terlihat senyum kecil dibibirnya. Ini pertamakali baginya disiapkan makanan oleh wanita. Dalam hatinya ia berkata 'Inilah yang aku cari-cari selama ini '.

Alysa membuka box makanan itu, perlahan-lahan ia memberikannya pada Angga. Angga menerimanya dan segera menyuapkannya. Hati yang dahulu pernah terluka melihat keadaan istrinya terbujur kaku, kini ia mendapat kebahagiaan itu lagi bersama Alysa. Alysa lah yang saat ini selalu memenuhi pikirannya. Setelah selesai, Angga segera melajukan mobilnya kembali.

Kini Alysa dan Angga sudah berada di kantor setelah mengantarkan Edward ke sekolah. Mereka segera turun, Angga memberikan kunci mobilnya pada seorang security. Semua karyawan menatap ke arah mereka berdua, tak terkecuali dengan Willy, ia masih mengingat ucapannya kemarin. Alysa menundukkan wajahnya, pipinya mulai memerah. Melihat semua karyawan memperhatikannya dan membisikkan sesuatu, Angga segera menarik tangan Alysa masuk ke dalam kantor. Alysa membulatkan matanya, ia begitu terkejut dengan semua ini. Alysa berusaha melepaskan genggaman tangan Angga, namun Angga tetap pada pendiriannya.

"Pak, lepaskan. Semua karyawan melihat kita!" ucap Alysa lirih.

"Diam!" bisik Angga.

"Pak Angga, kok megang tangan cleaning services baru sih? Aku gak terima nih!" ucap karyawan beridentitas wanita.

"Iya pujaan hatiku sudah di ambil."

Semua karyawan menundukkan kepalanya ketika Alysa dan Angga berjalan melewati mereka.

"Selamat pagi pak Angga."

"Pagi pak." Angga tak menghiraukannya sedikitpun.

Tepat di depan lift, Angga segera memencet tombol lift khusus ke ruangannya. Semua karyawan masih memperhatikan keduanya. Setelah pintu tertutup, Angga melepaskan tangan Alysa.

"Maaf," ucap Angga lalu tersenyum.

"I-iya, Pak," sahut Alysa sembari melihat tangannya yang sedikit merah dipergelangan tangannya.

"Oh iya kamu, gak usah kerja jadi cleaning services lagi..." ucap Angga terpotong.

"Lho Pak, kenapa saya gak boleh bekerja lagi? Saya harus bekerja Pak untuk membiayai adik-adik saya di kampung. Hiks.. Hiks..." Alysa menangis sesegukkan.

"Saya belum selesai bicara. Maksudnya saya itu, kamu berhenti jadi petugas cleaning services. Tapi sekarang kamu kerjanya jagain dan nemenin Edward. Nanti saya antarkan kalian ke sekolah, nah kamu harus menunggunya di sekolah, nanti kalau sudah waktunya pulang, saya jemput lagi! Jangan nangis, saya tidak akan memecatmu," ucap Angga lalu menghapus air mata Alysa.

"Ja-adi, Bapak enggak akan memecat saya, Pak? Benarkan, Pak?" tanya Alysa mengernyitkan dahinya.

TING

Pintu lift terbuka, Angga segera menarik tangan Alysa menuju ruangannya.

"Iya. Sekarang tugas kamu hanya menjaga dan nemenin Edward saja. Alysa kalau nanti Mama saya masuk ke ruangan saya, kamu harus sembunyi ya."

"Ke-kenapa harus sembunyi, Pak? Entar Mamanya, Pak Angga ngira kalau saya itu maling."

"Haha...Ya, enggaklah. Pokoknya nanti kamu harus sembunyi," ucap Angga sembari membuka pintu masuk ke ruangannya.

"Ayo masuk," Angga menyuruh Alysa masuk, lalu mengunci pintu itu lagi.

Kenapa ruangan ini di kunci? Aku takut kalau ada apa-apa. Batin Alysa.

"Pak, kalau saya gak kerja jadi cleaning services, terus pakaian ini?" Alysa menunjuk pakaian yang dikenakannya.

"Pakaian ini kamu simpan saja," sahut Angga sembari meraih ponselnya di saku celana.

"Terus hari ini saya harus nemenin, Bapak?" tanya Alysa menundukkan kepalanya.

"Ya iya temani saya bekerja haha..."

"Ihh ngapain coba ditemenin. Entar kalau Alysa disini terus, Bapak malah lihatin Alysa terus ckck" ucap Alysa, pipinya sedikit memerah membuat Angga salah tingkah.

"Ya gak apa-apa. Rezeki nomplok itu namanya. Saya bekerja dulu, kamu duduk aja disitu terus kalau ada apa-apa bicara saja."

Alysa segera duduk di sofa, sesekali ia melirik Angga yang sedang fokus dengan laptopnya. Perasaan Alysa kali ini menjadi sedikit aneh, keringat dingin mulai bercucuran.

Maksudnya Pak Angga itu gimana sih? Aku diberhentiin dari cleaning services, terus sekarang kerjanya cuma nemenin Edward? jadi, apa Pak Angga mau itu? Oh tidak, ya ampun kenapa baru kepikiran. Batin Alysa menepuk dahinya sedikit keras.

Angga sesekali melihat Alysa yang tak jauh dari tempat duduknya. Alysa terlihat kebingungan. Mungkin karena Alysa tidak bekerja lagi? pikirnya. Tiba-tiba terdengar seseorang mengetuk pintu. Angga dan Alysa cukup terkejut dan mereka berpandangan satu sama lain.

TOK TOK TOK

Terpopuler

Comments

Hatijahanwar

Hatijahanwar

novelx bqguaa tpai kayqk tidak jeda langsung suka

2022-06-13

0

Yeni Setianingsih

Yeni Setianingsih

cepat btl pak bos mencair y😁

2021-08-14

0

Tum Morang

Tum Morang

ngumpet nya di mana coba..... pak angga lg main petak umpet sama mama nya dan alysah..... 😂😂😂😂😂😂😂😂😂

2021-05-16

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!