Pikiran Angga masih tidak tenang, anak semata wayangnya itu hilang dan di culik oleh wanita yang sangat ia benci. Siapa lagi kalau bukan Destia? Namun ia yakin, jika penyebab semua ini adalah Destia, si wanita ular berbisa. Angga ingin sekali mencabik-cabik wajah Destia dengan tangannya sendiri.
"Pak, kita mau kemana?"
"Kita cari Edward," jawab Angga. Alysa tampak berdiam, mencoba menguatkan hati Angga agar tidak terlalu panik dengan kejadian ini. "Aku benar-benar tidak salah akan menjadikanmu sebagai istriku. Aku tau, mungkin ini terlihat gila oleh sebagian orang, karena aku akan menikahi bawahanku sendiri," lanjutnya.
"Sebenarnya, saya yang harus berterima kasih sama, Bapak. Bapak telah mempercayakan saya untuk menjadikan istri Bapak. Dan sebenarnya saya tidak berhak bersanding dengan Bapak, derajat kita berbeda. Saya datang kesini hanya untuk bekerja menghidupi keluarga saya dikampung, saya hanya orang tak punya Pak, dan saya sangat bersyukur bisa bekerja di Perusahaan Bapak," ucap Alysa membuat Angga segera menarik tangan Alysa dan mengusapinya dengan lembut. Laki-laki dingin dan kejam itu akhirnya bisa luluh seperti itu.
Angga segera melajukan mobilnya kembali, kini perasaannya menjadi sedikit tenang setelah Alysa memberikan supportnya. Ia begitu rapuh ketika dekat dengan Alysa. Wajah yang dingin dan menakutkan itu akan menjadi wajah yang tampan nan rupawan.
Dua puluh menit kemudian, sampailah di kediaman Destia. Angga segera turun dari mobilnya dan meninggalkan Alysa yang berada di dalam mobil seorang diri. Kediaman Destia di jaga ketat oleh dua orang bodyguard yang sangat menakutkan. Angga menghampirinya dengan tatapan dingin.
"Saya ingin bertemu dengan Destia, Nyonya kalian," ucap Angga tegas.
"Maaf, Anda siapa?" tanya seorang bodyguard dengan mengernyitkan dahinya.
"Saya Angga pemilik Perusahaan Hardware terbesar di Kota ini. Saya ingin menemui Destia sekarang juga!" ucap Angga dengan tatapan dinginnya membuat kedua bodyguard itu sedikit menundukkan wajahnya.
"Ba-baik, Pak. Silahkan saya antar ke dalam."
"Gak usah, kalian jaga mobil saya saja." Angga segera pergi meninggalkan dua orang bodyguard itu.
Apa dia gak tau dengan saya? Apa saya gak begitu terkenal sampai-sampai mereka tidak mengetahuinya. Batin Angga mendengus kesal.
Tepat di depan pintu utama, Angga menghela nafasnya dan segera memencet bel rumah Destia.
TING TONG TING TONG
Dua menit kemudian, pintu itu dibuka oleh seorang pembantu paruh baya.
"Siang, Mas. Ada yang bisa Bibi bantu?" ucapnya sembari tersenyum dan sedikit menundukkan wajahnya.
"Siang, Bi. Saya mau bertemu dengan Nyonya rumah ini," ucap Angga tersenyum.
"Ayo masuk, Mas," ucap pembantu mempersilahkan masuk pada Angga, Angga segera mengikutinya dari belakang. "Bibi mau panggil Nyonya dulu, Mas duduk dulu disini," Angga mengangguknya dan pembantu itu pun langsung pergi.
Angga duduk di sofa dengan tatapan dingin. Ia ingin sekali mencabik-cabik Destia dengan tangannya sendiri. Wanita yang sudah menculik anaknya sendiri. Tiba-tiba dari arah teras belakang terdengar suara anak kecil seperti Edward di rumah itu.
Itu suara Edward kan? Awas kau Destia, ku bunuh kau.
Tiba-tiba Destia pun datang membuyarkan lamunan Angga. Melihat Destia datang, Angga kembali terlihat dingin. Destia pun duduk di samping Angga dengan senyum mempesona dan memegangi tangan kekar Angga dengan sangat erat. Angga segera menepisnya, ia tidak ingin disentuh oleh wanita tak punya hati ini.
"Mas," ucap Destia dengan manis, ia menyadarkan kepalanya di bahu Angga. Angga dengan sigap segera menipisnya kembali.
"Dimana anak Saya yang kau culik dari sekolahnya?" tanya Angga dengan tegas lalu berdiri untuk menjauhi Destia yang terus-menerus mendekatinya.
"Jangan khawatir Mas, dia ada bersama kita," Destia terus-menerus mendekati Angga.
"Gimana Saya gak khawatir. Kau yang menculik anak Saya! Apa kau tidak punya hati?" tegas Angga dengan tatapan tajam menusuk.
"Aku bawa Edward kesini biar dia tau kalau aku yang akan menjadi Mamanya nanti."
"Sejak kapan kau akan menjadi Mama tirinya Edward? Jangan mimpi!" Angga mengepalkan tangannya dan akan menonjokkannya pada wajah wanita yang berada di depannya itu. Namun ia menghentikan aksinya yang akan dilakukannya itu demi tidak ada kericuhan yang akan membuat bodyguard Destia masuk ke dalam rumah.
"Kok, bicaranya gitu sih, Mas. Kan aku yang akan jadi Mamanya Edward. Mama kita udah sama-sama ngerestuin, dan kita harus segera menikah."
"Buat apa Saya menikahi kau yang gak ada manfaatnya. Dimana anak saya, atau mau saya laporkan ke polisi!"
Seketika Edward pun datang menghampiri keributan yang berada di ruang tamu itu. Angga menoleh dan tersenyum, lalu segera memeluk Edward dan menciuminya.
"Papa," panggil Edward lalu merentangkan kedua tangannya membuat Angga segera memangkunya.
"Anak Papa yang tampan. Kita pulang yuk, disini tempatnya gak baik buat perkembangan kamu, Nak. Di mobil Papa ada Tante cantik lho, pasti Edward senengkan?" ucap Angga sembari terus menciuminya membuat Destia kesal.
"Yeaa...Edwald seneng ada Tante cantik." Edward sangat antusias ketika mendengar ucapan itu.
"Siapa Tante cantik itu? Aku akan membunuhnya!" ucap Destia kesal.
"Dia yang akan menjadi Mama tiri untuk Edward. Kau harus ingat, saya akan menikahinya satu Minggu kemudian. Dan kau jangan pernah merusak rumah tangga saya, atau akan saya masukkan kau ke penjara dan membungkam disana." ucap Angga penuh penekanan, mengalihkan pandangan dengan malas.
"Berikan Edward padaku!" teriak Destia.
"Tidak akan pernah saya berikan!"
"Kau hanya punya dua pilihan. Pertama, kau harus menikahiku dan hidup bersama, dan kedua jika kau tidak mau menikahiku kau harus berikan Edward padaku. Kalau gak nurutin satu permintaanku, aku pastikan akan membawa polisi untuk menangkapmu dengan tuduhan pencemaran nama baik."
"Lapor saja silahkan, saya tidak takut dengan ancaman kau. Jelas-jelas disini yang salah itu kau, kau yang telah menculik anak saya!" ucap Angga lalu pergi dengan menggendong Edward membuat Destia terlihat sangat kecewa dengan ucapan yang dilontarkan Angga.
"Awas ya Angga, aku akan merusak rumah tanggamu" teriak Destia sembari menghentakkan kakinya keluar lantai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
yuce
obsesif bangrt zih jadi cwek.
2023-04-12
1
Har Tini
destia bego apa bodoh sih
2021-12-21
0
vidio xxx Badriah
plakor oon...🙊
2021-09-05
0