Setelah menelpon Ayahnya, Alysa segera melanjutkan perjalanannya. Malam ini terlihat ramai sekali banyak orang yang bermain bersama keluarganya, sekedar cari makan dan cari angin malam. Saat Alysa hendak menyeberang ke arah kanan, tiba-tiba mobil yang hendak melaju dari arah belakang langsung menghidupkan klakson. Alysa begitu terkejut, ia segera berjongkok dan menutup kedua telinganya.
TIN TIN
Astaghfirullah.
Mobil itu berhenti tepat di samping Alysa, dan keluarlah si pemilik mobil itu dan berlari menuju ke arah Alysa yang masih berjongkok.
"Maaf, Mbak. Mbak, gak kenapa-kenapa kan?" tanya Angga dengan nada panik. Ingin sekali ia menyentuh bahu wanita itu dan menenangkannya, namun ia menghentikannya dan mencoba mengajaknya berbicara. "Mbak? Gak ada yang sakit?"
Kok, suara laki-laki itu mirip seperti, Pak Angga. Apa benar dia, Pak Angga?
Alysa mencoba berdiri dan memastikan apakah itu memang suara dari Direkturnya, atau ia salah menebaknya.
"Pak Angga?"."Kau?" ucap mereka bersamaan karena terkejut.
"Kirain aku siapa, ternyata Bapak!" ucap Alysa menunduk sembari mengatur nafasnya yang memburu seperti habis di kejar-kejar maling.
"Kau mau kemana malam-malam begini?" tanya Angga mengernyitkan dahinya dengan menyilangkan kedua tangannya dan menatap Alysa penuh penasaran.
"A-aku, mau cari makan, Pak" ucap Alysa, lalu menoleh ke arah mobil disana Edward memanggilnya.
"Tante-tante, ini Edwald tante" teriak Edward, membuat Alysa tersenyum lalu menghampirinya.
"Hey, anak tampan" ucap Alysa dari luar.
"Ehh, bagaimana kau ikut dengan saya? Saya juga mau cari makan," Angga dengan menggaruk kepala yang tidak gatal.
Alysa berfikir, setelah itu ia memutuskan dan mengiyakan ajakannya.
"Emang, Bapak gak keberatan?" tanya Alysa meyakinkan.
"Siapa yang keberatan? Ya, itung-itung Edward ada yang jaga, lagian dari tadi dia nanyain kau terus. Ya udah ayo masuk."
Angga segera membukakan handle pintu mobil depan.
"Pak saya di belakang aja," ujar Alysa.
"Di depan aja tante. Papa suluh tante didepan nanti duduknya sama Edwald," teriak Edward membuat Alysa menoleh dan tersenyum.
"Kau didepan aja, turuti kata Edward," Alysa pun mengangguknya dan segera masuk.
Ehh, kenapa istri Pak Angga tidak ikut ya? Pasti istrinya juga laperkan? Apa dia lagi nungguin dirumahnya?
Angga mengitari mobilnya dan segera masuk. Alysa terlihat begitu malu, karena ini pertama kalinya ia satu mobil dengan atasannya. Di dalam perjalanan tak ada suara apapun dari mereka, Edward terlihat diam di pelukan Alysa. Tak berapa lama, mereka pun sampai. Angga segera memarkirkan mobilnya.
"Ayo keluar," ucap Angga.
"Yeaaa...Nanti, aku mau disuapin lagi sama tante." Edward sangat antusias. Alysa dan Angga hanya menggelengkan kepalanya sembari tersenyum.
Mereka pun segera masuk. Keadaan Caffe sangat ramai. Tanpa di sengaja, Angga bertemu dengan teman kuliahnya. Dan merekapun akhirnya berbincang-bincang.
"Lo, Angga kan?" tanya seorang laki-laki dari kejauhan lalu menghampirinya.
"Eh, lo Tomi kan? Teman kuliah gue?" tanya Angga mengernyitkan dahinya, lalu tersenyum.
"Wihh Bro, kita ketemu lagi. Tumben kesini malam-malam, biasanya dirumah terus dengan buku-buku tebal haha..." ucap Tomi sembari merangkul, setelah itu ia melirik Alysa yang sedang memegangi tangan Edward. "Wanita cantik ini siapa Bro? Apa ini pacar lo, Bro?" lanjutnya.
Alysa dan Angga pun saling bertatapan. Alysa mencoba menggelengkan kepalanya sembari menatap Angga di sampingnya.
"Tuhkan, pada lihat-lihatan. Pasti pacar barunya," ucap Tomi merasa heran dengan tingkah dari keduanya.
Angga memalingkan wajahnya dan segera menatap Tomi. Setelah itu, ia menatap Alysa kembali dan mengisyaratkan kalau mereka memang pacaran.
"Stttt..." Angga memberi kode pada Alysa, dan Alysa sangat mengerti dengan ucapan Angga.
Tiba-tiba, Angga langsung menarik dan menggenggam tangan Alysa dengan sangat erat. Alysa sangat terkejut, ia mulai berusaha melepaskan genggaman itu, namun genggaman tangan Angga cukup kuat.
Apa-apaan nih, kenapa Pak Angga menggenggam tanganku? Bikin malu aja ish.
"Iya, ini pacar baru gue, cantikkan?" ucap Angga, lalu menatap Alysa yang juga sedang menatapnya.
Haa...Barusan, saya bicara apa? Dia cantik? Duh, nih mulut gak bisa di aja kompromi, bikin malu aja. Nanti mikirnya kalo saya suka sama wanita ini.
"Selamat ya, Bro. Edward mau punya Mama baru nih. Cepat-cepat dipinang Bro, takutnya ada yang itu haha...Oke gue cabut dulu," ucap Tomi tertawa, lalu segera pergi meninggalkan Angga dan Alysa yang tampak kebingungan dengan ucapannya.
Setelah kepergian Tomi, Alysa pun berusaha melepaskan genggaman tangannya dari Angga. Ia terlihat begitu malu, pipinya memerah seperti kepiting rebus.
"Ma-maaf, tadi keceplosan," ucap Angga terbata-bata.
"I-iya pak, tidak apa-apa."
"Ayo kita duduk disitu."Angga menunjuk salah satu kursi kosong di dekat tangga.
***
Jangan lupa vote, like ya kakak-kakak dan terus dukung aku😁
Putri Ratnasari>_<
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Har Tini
keceplosan tp jujur rangga
2021-12-20
0
Wati Simangunsong
hemm hemmm
2021-07-02
0
rindu senja
keceplosannya niat bgt pak angga😂
2021-05-23
0