Mendengar teriakan dari Agnasia, para pengawal yg berjaga termasuk pelayan yg sedang membersihkan taman segera pergi kearah majikannya dengan terburu-buru.
"Nona!!"
"Putri!!"
"Nona!!"
Teriak mereka sambil mengangkat ku yg terduduk di atas rumput dengan tatapan lurus melihat kearah depan.
Merry pelayan dari Agnasia dengan cepat menuruni tangga menuju tempat majikannya.
"Nona Agnasia? Anda baik-baik saja? Apa yg terjadi..." pertanyaan dari Merry tidak di jawab Agnasia, dia kemudian melangkahkan kakinya kedepan dan menunduk membuka semak-semak itu lagi.
Srek...
Srek...
Srek...
Agnasia terdiam para pelayan dan pengawal yg melihatnya menjadi takut.
"Nona? Apa anda... kyaaaa!!!" Teriak Merry saat Agnasia berbalik melihatnya, dia Sungguh terkejut karena sekarang majikannya memeluk kucing yg kotor.
"Nona! Lepaskan itu, bisa saja dia melukai anda."
"Hati-hati Nona dia bisa saja hewan jahat!"
"Berikan pada saya saja Nona akan saya buang jauh-jauh!"
Mereka beraduh mulut soal kucing yg ku pegang.
'Enak saja di buang! Kucing yg imut ini di bilang jahat?!'
"Kalian kembalilah bekerja, biar aku saja yg mengurus kucing ini.." ucapku pada mereka, semua saling bertatapan dan undur diri.
Segera aku pergi sambil membawa kucing yg ada di dalam pelukanku kedalam kamar. Merry hanya diam mengikuti ku saja dia tahu, jika aku sudah memutuskan sesuatu itu tidak bisa di tentang.
'Heheheh beruntung sekali kucing ini datang di kediaman ku... aku jadi memiliki teman yg imut sekarang'
'Sepertinya Nona Agnasia senang mendapatkan kucing itu...'
...💐💐💐💐...
Malamnya, ayah mengundang ku untuk makan bersama. Aku merapikan diri ku dan menuju ruangan makan.
"Salam ayah, Kakak." Ucap ku dan pergi duduk.
Dalam ruangan tidak ada yg membuka suara, hanya terdengar gulatan pisau dan garpu yg memotong dan mengangkat makanan.
Malam ini tidak seperti yg sebelumnya, Sepertinya mereka berdua sedang lelah. Karena Kakak juga ketua pasukan Alddes pasti banyak yg di kerjakan.
Kalau soal ayah, dia sering mengatur tempat-tempat yg Kaisar berikan.
"Apa semua baik-baik saja?" Ucapku di sela saat mereka berdua sedang minum. Ayah mengatur nafasnya dan mengangguk
"Ayah, yg ku dengar Pangeran menyuruh memasang pelindung, apa itu benar?" Tanya Deondre.
"Ia, tadi saat Pangeran sampai dia membicarakan itu dengan Kaisar besok kita akan memasang pelindung." Jelas ayah. Mereka lalu melanjutkan aktifitas makan. Aku hanya bisa diam saja.
Seperti yg sudah ku jelaskan mereka memiliki kekuatan anugerah dari Dewa untuk melindungi Kekaisaran Aegeus jika sudah dalam masa bahaya atau zona kuning seperti sekarang.
Agnasia menatap piring yg berisi makanan, seketika dia teringat soal kucing yg dia temukan di taman. Mengingat beberapa waktu yg lalu dia sudah memandikan kucing itu sampai bersih pasti dia lapar sekarang.
"Ayah, Kakak aku akan membawa sisa makanan ku kedalam kamar dan lanjut makan di sana."
Mereka berdua menatap ku bersamaan dan mengangguk setuju.
'Huft aku pikir mereka akan curiga padaku'
Agnasia lalu meninggalkan ruangan makan menuju kamarnya sambil menyuruh pelayan untuk membawa makanannya tadi.
Saat pintu kamar di buka terlihat Merry yg sedang mengelus kucing itu di atas pangkuannya.
Aku menyuruh pelayan untuk meletakan makanan ku di atas meja dan menyuruhnya pergi keluar.
"Nona? Anda sudah selesai makan" Ucap Merry.
"Saatnya kucing ku yg akan makan, pasti dia lapar."
Aku mengangkat kucing itu dan memberikan makanan ku yg ada di atas meja. Ternyata benar, dia memakannya dengan lahap, aku mengelusnya pelan dan tersenyum.
Untuk ukuran seekor kucing dia ternyata sangat berbeda. Memiliki bulu yg sangat lembut yg berwarna putih seperti salju. Matanya memiliki dua warna abu-abu di sebelah kanan dan hijau terang di sebelah kiri.
"Nona anda belum memberikan dia nama" ujar Merry, aku mengangguk dan memikirkan nama yg bagus untuk kucing baruku.
"Bagaimana dengan Snow?" Ucapku melihat Merry.
"Snow? Apa itu? Aku baru pertama kali mendengar bahasa itu."
Ku jelaskan bahwa itu adalah bahasa Inggris yg, ku baca dan pelajari beberapa hari ini karena bosan, dan artinya itu adalah salju, karena kucing ku memiliki bulu selembut dan seputih salju jadi itu adalah nama yg cocok untuknya.
Setelah selesai Merry merapikan semuannya dan undur diri, aku mengangkat Snow dan meletakannya di samping ku untuk tidur bersama.
...💐💐💐💐...
Dalam mimpi ku, aku melihat datar hijau dengan berbagai bunga yg menghiasi keseluruhan tempat itu, Angin di sana juga begitu menyejukan.
Awalnya aku sangat bahagia berada di tempat itu, tapi tiba-tiba perlahan tempat itu berubah. Bunga-bunga menjadi layu dan mati, udara menjadi keruh dan kotor, sekarang hanya ada tanah yg hancur di tempat ku berdiri.
"Mimpi aneh apa ini?" Kataku sambil sedikit melangkahkan kaki ku kedepan dan terdengar suara bisikan memenuhi tempat itu.
"Bisa menjadi pelindung dan penghancur yg hebat..."
"Siapa disana? Keluarlah." Teriak ku melihat ke semua arah yg hanya di dapati tempat yg kering. Hingga suara bisikan itu semakin membuat pendengaran ku sakit.
Aku menutup telinga ku dan terus berusaha agar terbangun dari mimpi aneh ini.
"Ku mohon! Bangunlah!" Teriakku dengan kencang.
Dengan cepat aku membuka mataku melihat sekeliling, ternyata sekarang sudah pagi. Aku mengatur nafasku perlahan.
'Mimpi yg menakutkan'
Ku peluk tubuhku sambil terus berusaha untuk tenang.
Merry kemudian masuk kedalam ruangan ku dan membantu ku untuk bersiap-siap.
...💐💐💐💐...
Setelah selesai, aku mencari keberadaan Snow yg tidak terlihat. Padahal aku akan memberikan dia makanan, liat sekarang dia malah tidak ada.
"Merry, bantu aku mencari Snow" Kataku sambil memeriksa apakah Snow ada di bawah tempat tidur.
Beberapa saat berlalu, aku tidak menemukan kucingku di dalam kediaman Alddes. Sebenarnya kemana dia?
"Nona, Sepertinya dia hanya mampir lalu kembali ketempatnya." Ujar Merry sambil memegang makanan Snow.
"Begitukah? Aku pikir, dia akan tetap bersama ku." lirih ku.
"Sudah, sekarang Nona makan terlebih dahulu. Tadi saat saya di dapur, kepala pelayan memberikan pesan dari Duke untuk menyuruh Nona makan." Jelas Merry.
"Apa ayah sudah pergi?"
"Ia Nona..."
"Baiklah sediakan makanan ku saja kalau begitu."
Merry pergi menyediakan makan ku pagi ini. Aku yg duduk sendiri teringat akan mimpi semalam yg begitu aneh.
"Sejak aku kembali hidup hanya ada kejadian yg tidak masuk akal saja... haaa aku sangat lelah."
Kataku sambil menyandarkan tubuh kearah belakang.
Tiba-tiba dari arah jendela kamar ada yg melempar sesuatu dan itu tepat mengenai kepalaku.
Buk!!
"Aww!! Aduh!! Siapa yg melempar batang kayu kedalam kamarku?" Saat aku pergi kearah jendela, disana tidak ada orang sama sekali
'Lalu, siapa yg melempar ini kedalam kamarku?'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
NIA DJOHAN Djohan
bingung hhh
2024-08-29
0
Sulati Cus
si kucing yg nukar kehidupan
2023-02-23
0
Salma Cheng
kucing aneh ....mngkin kucing suruhan musuhnya ...hadew muter2 alur ceritanya
2021-11-11
1