Bagian 9

(Hai, sebenarnya up nya besok, tapi ngak apalah sesekali up lebih hehehe selamat menikmati cerita sampai nanti ❤️)

...💐💐💐💐...

Suara yg berat dan menakutkan memanggil Agnasia yg sedang latihan berpedang di depannya. Agnasia berbalik dan terdiam menatap Duke.

"Apa yg kau lakukan Agnasia?!" Bentak Duke pada Putrinya. Berbeda dengan Agnasia dia sangat tenang menatap Duke, jika saja itu orang lain mereka sudah ketakutan setengah mati.

"Salam Tuan Duke, saya sedang latihan berpedang di sini." Balas Agnasia pada Duke.

"Agnasia! Kamu sudah tahu aturan Kekaisaran melarang keras wanita bangsawan memegang atau berlatih pedang?! Dan kenapa kamu melakukan hal yg akan membuat nama keluarga Alddes Kotor!"

"Tuan Duke, ini adalah hobi saya."

"Itu hobi yg bodoh untuk wanita bangsawan! Kamu membuat ku malu!" Bentak lagi Duke pada Agnasia.

Agnasia terdiam sambil menatap ayahnya, Angin sore yg cukup dingin tidak membuat Agnasia beranjak atau kedinginan disana.

"Apa karena saya adalah keturunan Alddes, Jadi Tuan Duke berkata seperti itu. Bagaimana jika saya bukan keturunan Alddes dan hanya orang biasa. Pasti Tuan Duke tidak akan melarang saya"

Duke terdiam mendengar perkataan dari Agnasia. Dia bahkan tidak tahu apa yg ada di dalam pikiran Agnasia, kecuali Agnasia yg mengatakannya.

"Apa-apaan Kamu ini! Agnasia?!" Teriak Duke Alddes pada putri Agnasia, untungnya sekarang hanya ada mereka berdua di tempat itu. Tapi tetap saja Agnasia merasa sakit mendengar perkataan Ayahnya.

"Saya baru tahu, ternyata Duke bisa memberikan sedikit perhatian seperti ini." Wanita itu sedikit tersenyum pahit melihat Duke George.

"Apa kamu mau melawan apa yg ku katakan Agnasia?!!" Marah Duke, dia lalu merampas pedang milik Agnasia dan melemparnya kesembarangan arah.

Wanita itu terdiam dengan tatapan kosong melihat pedang yg sudah di buang oleh Duke George.

Lalu suara lirih terdengar dari mulut Agnasia.

"Kenapa... kenapa... saya harus menjadi seorang wanita bangsawan yg keluarganya seperti ini, Apakah Tuan Duke tahu apa yg saya sukai dan tidak?"

Suara Agnasia bergetar di iringi setitik airmata jatuh di pipinya, sambil melihat Duke.

Dia menahan semua rasa sakitnya itu dengan tersenyum selama 23 tahun dia tinggal bersama dengan keluarga yg tidak pernah menganggap dia ada.

"Kenapa saya harus seperti ini...saya pikir, saya akan bahagia bersama dengan Ayah dan kakak. tapi ternyata kalian tidak peduli tentang saya... itu sangat membuat saya sakit..."

Ucap Agnasia lalu pergi meninggalkan Tuan Duke yg terdiam dengan berbagai pikiran yg membuatnya gusar.

Duke akan memanggil Agnasia, tapi terhenti karena mengingat perkataan dari Agnasia sesaat yg lalu.

'saya pikir, saya akan bahagia bersama dengan Ayah dan kakak. tapi ternyata kalian tidak peduli tentang saya...'

Keadaannya menjadi kacau. Duke lalu meninggalkan tempat latihan dan pergi mengurung diri didalam ruangan kerja miliknya.

...💐💐💐💐...

Di tepi jendela kamar, Agnasia duduk sambil memandang keluar. Bulan malam ini sangat besar dan terang, udaranya juga terasa begitu dingin.

Kerena kejadian yg dilakukan Duke, Agnasia tidak dapat berfikir jerni lagi. Kata-kata yg di pendam selama bertahun-tahun kini lolos begitu saja akibat pertengkaran tadi sore di tempat latihan.

"Nona?.... anda belum tidur?" Suara Merry yg pelan membuat ku sedikit tersenyum dan mengeleng pelan padanya.

"Merry.... jika aku pergi dari sini, apa kau akan tetap bersama ku?"

Ucap Agnasia sambil memandangi bulan di langit malam. Dari arah berlawanan Merry segera mengambil tangan Agnasia dan itu cukup membuatnya kaget.

"Tentu, meskipun saya mengorbankan nyawa saya sekali pun, saya akan tetap bersama dengan Nona."

Dengan tatapan yg bersungguh-sungguh, Merry melihat Agnasia. Ya, itu adalah hal yg sudah pasti, karena kesetiaan Merry sudah terbukti di kehidupan lama Agnasia.

"Mungkin, karena aku tidak memiliki kekuatan keturunan, mereka tidak menganggap ku penting disini." Ujar ku pada Merry.

"Siapa yg katakan nona tidak penting! Nona itu sangat penting. Mereka saja tidak bisa melihat dari sudut pandang yg berbeda, tidak seperti yg saya lihat pada Nona."

"Begitu kah?......Kenapa kau begitu menyayangi ku? Bahkan mau berkorban untuk ku, padahal aku adalah Putri yg tidak membawa keberuntungan." Kataku dengan lirih pada Merry. Ada sedikit rasa sedih, dari raut yg di tunjukan Merry setelah mendengar perkataan ku.

"saya menyayangi Nona itu adalah hal yg sulit untuk di jelaskan dengan kata-kata. Posisi saya dan Nona berbeda, Tapi entah kenapa kehidupan yg Nona alami lebih buruk dari saya. Karena itu saya mau melakukan apapun agar Nona bahagia."

Jelas Merry padaku, aku sangat tersentuh dengan pengakuan tulus dari Merry, ku peluk erat dia dan berterima kasih.

...💐💐💐💐...

Besok pagi, aku bersama dengan Merry bersiap-siap untuk pergi ke tengah kota. Ada beberapa makanan yg ingin aku cicipi di sana.

Setelah Persiapan kami sudah selesai, aku segera turun kebawah bersama dengan Merry. Dalam perjalanan aku bertemu dengan Deondre.

Deg!

"Salam Tuan Duke muda." Ucapku.

"Agnasia, kamu mau kemana?" Tanya Deondre padaku.

'kenapa dia ingin tahu. Biasanya dia membiarkan aku.'

"Saya mau pergi ke tengah kota, bersama dengan Merry." Kataku pada Deondre, dia sedikit mengerutkan alisnya lalu berbicara.

"Baiklah, aku akan menyuruh beberapa pengawal ikut bersama mu."

'Sekarang dia yg menjadi aneh' Pikirku sambil melihat Deondre.

Deondre lalu pergi begitu saja, aku yg kebingungan hanya terdiam di tempat melihat kepergiannya. Beberapa saat ada 5 pengawal yg muncul dari arah tempat Deondre.

Aku lalu pergi bersama dengan Merry dan beberapa pengawal.

Perjalanan kali ini membutuhkan waktu 1 jam untuk sampai, karena tempat yg kami tujuh berada di tengah kekaisaran Aegeus. Dalam kekaisaran ini, memiliki dua pasar yg pertama hampir berdekatan dengan kekaisaran lalu yg kedua ada di tengah-tengah kota.

...💐Pasar kekaisaran Aegeus💐...

Aku turun dari kereta di ikuti Merry. Berbagai aromah sangat tercium.

Ini sangat damai dan ramai, ini adalah pasar kedua terbesar dan terkenal di berbagai penjuru, karena pasar ini dekat dengan pelabuhan Aegnus dan banyak sekali pendatang yg kemari.

"Wahhh ini kali pertama saya kesini, dan yg saya dengar tidak jauh dari sini ada pelabuhan Aegnus." Ucap Merry sambil tersenyum padaku, aku mengangguk lalu memanggilnya berkeliling.

Di mulai dari makanan sate pinggiran sampai pada makanan pedas yg mereka jual aku beli dan makan bersama dengan Merry.

Selanjutnya ada beberapa gantungan boneka dan topeng yang kami beli. Berikutnya ada tokoh yg menjual berbagai bunga di ujung jalan.

"Nona, lihat bunga ini. Katanya ini bunga cinta." Tunjuk Merry, ternyata itu adalah bunga Anyelir putih.

"Apa kalian akan membelinya? Saya dengar ini adalah bunga kesukaan putri dan Pangeran." Ujar penjual bunga pada kami berdua.

Ada sedikit rasa sakit saat aku melihat bunga itu, lalu ku putuskan untuk pergi dari sana.

Terdengar Merry memanggil ku, entah kenapa aku berbalik dengan kasar dan membentaknya, dia sedikit terkejut dan menunduk meminta maaf.

'Kenapa aku begini, padahal Merry tidak bersalah.'

Terpopuler

Comments

Maria Fabianto

Maria Fabianto

merah nih, mata
perih nih, mata

2021-07-07

2

🖤༒︎★𝕱𝖚𝖏𝖔𝖘𝖍𝖙★༒︎🖤

🖤༒︎★𝕱𝖚𝖏𝖔𝖘𝖍𝖙★༒︎🖤

Mewek kan gw

2021-02-06

7

DeputiG_Rahma

DeputiG_Rahma

lanjut kak, semangat upnya
dapat dukungan nih dari DEBU ORBIT

2020-11-22

5

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bagian 1
3 Bagian 2
4 Bagian 3
5 Bagian 4
6 Bagian 5
7 Bagian 6
8 Bagian 7
9 Bagian 8
10 Bagian 9
11 Bagian 10
12 Bagian 11
13 Bagian 12
14 Bagian 13
15 Bagian 14
16 Bagian 15
17 Bagian 16
18 Bagian 17
19 Bagian 18
20 Bagian 19
21 Bagian 20
22 Bagian 21
23 Bagian 22
24 Bagian 23
25 Bagian 24
26 Bagian 25
27 Bagian 26
28 Bagian 27
29 Bagian 28
30 Bagian 29
31 Bagian 30
32 Bagian 31
33 Bagian 32
34 Bagian 33
35 Bagian 34
36 Bagian 35
37 Bagian 36
38 Bagian 37
39 Bagian 38
40 Bagian 39
41 Bagian 40
42 Bagian 41
43 Bagian 42
44 Bagian 43
45 Bagian 44
46 Bagian 45
47 Bagian 46
48 Bagian 47
49 Bagian 48
50 Bagian 49
51 Bagian 50
52 Bagian 51
53 Bagian 52
54 Bagian 53
55 Bagian 54
56 Bagian 55
57 Bagian 56
58 Bagian 57
59 Bagian 58
60 Bagian 59
61 Bagian 60
62 Bagian 61
63 Bagian 62
64 Bagian 63
65 Bagian 64 - gelang sihir
66 Bagian 65 - penyamaran
67 Bagian 66 - pertengkaran
68 Bagian 67 - ingatan
69 Bagian 68 - kekuatan
70 Bagian 69 - lambang kuno
71 Bagian 70 - Batu kekuatan {End}
72 Pengumuman
73 {Prolog Season Dua}
74 {Season Dua} Bagian 71 - Surat
75 {Season Dua} Bagian 72 - Sepupu
76 {Season Dua} Bagian 73 - Empat pilar
77 {Season Dua} Bagian 74 - sihir
78 {Season Dua} Bagian 75 - Mansion
79 {Season Dua} Bagian 76 - Khawatir
80 {Season Dua} Bagian 77 - Selamat
81 {Season Dua} Bagian 78 - Pertemuan
82 {Season Dua} Bagian 79 - Pintu rahasia
83 {Season Dua} Bagian 80 - Buku sihir
84 {Season Dua} Bagian 81- Galen
85 {Season Dua} Bagian 82 - Pertemuan
86 {Season Dua} Bagian 83 - Waktu
87 {Season Dua} Bagian 84 - Ibu
88 {Season Dua} Bagian 85 - Pembicaraan
89 {Season Dua} Bagian 86 - Masalalu
90 {Season Dua} Bagian 87 - Rencana
91 {Season Dua} Bagian 88 - Pengorbanan
92 {Season Dua} Bagian 89 - penyegel
93 {Season Dua} Bagian 90 - Ciuman pertama
94 {Season Dua} Bagian 91 - Pesta kekaisaran
95 {Season Dua} Bagian 92 - penyerangan yg akan datang
96 {Season Dua} Bagian 93 - Monster sihir
97 {Season Dua} Bagian 94 - Pintu kegelapan yg terbuka
98 {Season Dua} Bagian 95 - Terperangkap
99 {Season Dua} Bagian 96 - Penghalang
100 {Season Dua} Bagian 97 - Pertemuan
101 {Season Dua} Bagian 98 - Kebenaran
102 {Season Dua} Bagian 99 - Sihir
103 {Season Dua} Bagian 100 - Pertarungan sengit
104 {Season Dua} Bagian 101 - Perubahan
105 {Season Dua} Bagian 102 - Kematian
106 {Season Dua} Bagian 103 - kesembuhan dan kenyataan
107 {Season Dua} Bagian 104 - pertemuan dan akhir
108 {Ekstra part and pengumuman}
109 Tok! Tok! Cerita baru~
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Prolog
2
Bagian 1
3
Bagian 2
4
Bagian 3
5
Bagian 4
6
Bagian 5
7
Bagian 6
8
Bagian 7
9
Bagian 8
10
Bagian 9
11
Bagian 10
12
Bagian 11
13
Bagian 12
14
Bagian 13
15
Bagian 14
16
Bagian 15
17
Bagian 16
18
Bagian 17
19
Bagian 18
20
Bagian 19
21
Bagian 20
22
Bagian 21
23
Bagian 22
24
Bagian 23
25
Bagian 24
26
Bagian 25
27
Bagian 26
28
Bagian 27
29
Bagian 28
30
Bagian 29
31
Bagian 30
32
Bagian 31
33
Bagian 32
34
Bagian 33
35
Bagian 34
36
Bagian 35
37
Bagian 36
38
Bagian 37
39
Bagian 38
40
Bagian 39
41
Bagian 40
42
Bagian 41
43
Bagian 42
44
Bagian 43
45
Bagian 44
46
Bagian 45
47
Bagian 46
48
Bagian 47
49
Bagian 48
50
Bagian 49
51
Bagian 50
52
Bagian 51
53
Bagian 52
54
Bagian 53
55
Bagian 54
56
Bagian 55
57
Bagian 56
58
Bagian 57
59
Bagian 58
60
Bagian 59
61
Bagian 60
62
Bagian 61
63
Bagian 62
64
Bagian 63
65
Bagian 64 - gelang sihir
66
Bagian 65 - penyamaran
67
Bagian 66 - pertengkaran
68
Bagian 67 - ingatan
69
Bagian 68 - kekuatan
70
Bagian 69 - lambang kuno
71
Bagian 70 - Batu kekuatan {End}
72
Pengumuman
73
{Prolog Season Dua}
74
{Season Dua} Bagian 71 - Surat
75
{Season Dua} Bagian 72 - Sepupu
76
{Season Dua} Bagian 73 - Empat pilar
77
{Season Dua} Bagian 74 - sihir
78
{Season Dua} Bagian 75 - Mansion
79
{Season Dua} Bagian 76 - Khawatir
80
{Season Dua} Bagian 77 - Selamat
81
{Season Dua} Bagian 78 - Pertemuan
82
{Season Dua} Bagian 79 - Pintu rahasia
83
{Season Dua} Bagian 80 - Buku sihir
84
{Season Dua} Bagian 81- Galen
85
{Season Dua} Bagian 82 - Pertemuan
86
{Season Dua} Bagian 83 - Waktu
87
{Season Dua} Bagian 84 - Ibu
88
{Season Dua} Bagian 85 - Pembicaraan
89
{Season Dua} Bagian 86 - Masalalu
90
{Season Dua} Bagian 87 - Rencana
91
{Season Dua} Bagian 88 - Pengorbanan
92
{Season Dua} Bagian 89 - penyegel
93
{Season Dua} Bagian 90 - Ciuman pertama
94
{Season Dua} Bagian 91 - Pesta kekaisaran
95
{Season Dua} Bagian 92 - penyerangan yg akan datang
96
{Season Dua} Bagian 93 - Monster sihir
97
{Season Dua} Bagian 94 - Pintu kegelapan yg terbuka
98
{Season Dua} Bagian 95 - Terperangkap
99
{Season Dua} Bagian 96 - Penghalang
100
{Season Dua} Bagian 97 - Pertemuan
101
{Season Dua} Bagian 98 - Kebenaran
102
{Season Dua} Bagian 99 - Sihir
103
{Season Dua} Bagian 100 - Pertarungan sengit
104
{Season Dua} Bagian 101 - Perubahan
105
{Season Dua} Bagian 102 - Kematian
106
{Season Dua} Bagian 103 - kesembuhan dan kenyataan
107
{Season Dua} Bagian 104 - pertemuan dan akhir
108
{Ekstra part and pengumuman}
109
Tok! Tok! Cerita baru~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!