Bagian 19

Masih dalam keadaan terdiam, Agnasia mengamati keadaan luar yg begitu aneh.

Entah kenapa sekarang dia merasa takut, siapa yg sedang mempermainkan dia pagi-pagi seperti ini.

"Nona?" Suara Merry yg berada tepat di belakang ku membuat aku terkejut.

"Astaga! Merry! Kau tahu, jantung ku hampir saja keluar karena mu." Ucapku, Wajah Merry tiba-tiba berubah menjadi takut sekarang.

"Ada apa Merry?" Kataku sambil melambaikan tanganku di depan wajahnya.

"Nona! Disana ada seseorang!" Teriak Merry sambil menunjuk kearah pohon di taman

Saat aku melihat kearah belakang.

"Itu!.. itu!.. hantu?!"  Teriak ku.

"Bukan Nona itu manusia! Dikekaisaran Aegeus mana ada hantu!" Ucap Merry.

"Oh ia benar juga..." ujarku sambil sedikit tersenyum.

"Tunggu, hantu itu apa?"

Merry balik bertanya padaku.

"Roh orang yg sudah mati, Ayo sekarang kita turun kebawah dan melihat dia." Ucap ku sambil berlari turun kebawah.

...💐Taman belakang💐...

Sesampainya di taman belakang kamarku, ternyata itu hanya sebuah pakaian berbulu yg tergantung di sana.

"Nona apa itu pakaian yg sering hantu pakai?" Merry melihat ku lalu menunjuk pakaian yg tergantung itu.

"Entahlah, yg aku tahu Eh....

astaga Merry, yg kita lihat tadi itu adalah pakaian yg tergantung. Bukan hantu." Kataku sambil menjelaskan dengan rincih padanya.

Pagi itu, Agnasia di buat bingung oleh sepengal kayu dan pertanyaan aneh Merry. Lalu Agnasia memerintahkan penjaga untuk mengambil pakaian berbulu itu dan membawanya kedalam kamar, Dia lalu berbalik kembali untuk makan.

...💐💐💐💐...

Menjelang siang Galen datang berkunjung kekediaman Alddes. Dia kesini untuk mengambil berkas yg ada di ruangan Duke George.

"Kenapa, kau yg kemari? Harusnya suruh saja pengawal ayah atau pelayan kan?" Kataku sambil melihat Galen yg sedang mencari berkas.

"Agnasia... ini surat penting, jadi aku yg mengambilnya." Ucap Galen sambil membuka laci meja Tuan Duke. Ternyata surat yg dia cari ada di sana.

"Memangnya itu apa?"

"Surat penting, kau anak kecil tidak boleh tahu." Jelas Galen sambil memberi salam.

"Aku sudah dewasa. Jangan sebut aku anak kecil." Agnasia menatap Galen tidak senang.

"Baiklah bibi aku akan pergi." Ucapnya dan keluar dengan terburu-buru

"Aku juga bukan bibi!!" Teriakku menggema di dalam ruangan, Karena ucapan dari Galen yg selalu saja menyulut emosi ku.

...💐Kekaisaran Beryl💐...

Seorang pria tua sedang menyamar memakai jubah dengan lambang Mawar putih. Dia membawa botol ramuan kecil di tangannya sambil melihat sekitar.

Dia mendekati sumur Beryl perlahan-lahan. Lalu kemudian menuangkan sisa ramuan itu kedalam sumur.

"Bagus... setelah sungai Brnice sudah di racuni. Sekarang Mata airnya juga ikut di racuni...ckckck" pria itu tertawa licik.

Kemudian dari arah belakang seorang berteriak.

"Sedang apa kau disana!!"

Setelah teriakkan itu dia tersenyum. "Permainan di mulai...." pria itu kemudian berlari pergi menjauh, karena prajurit kekaisaran Beryl mengejarnya.

"Bukankah itu lambang dari Kekaisaran Aegeus?" Ucap prajurit yg berlari mengejar pria yg ada di depannya.

Tepat saat sampai di tengah pasar Beryl prajurit itu kehilangan jejaknya.

Di tempat yg sama pria tua itu melihat mata-mata dari Kekaisaran Aegeus yg ada di sana. Dengan cepat pria itu mendekat dan berpura-pura menyambar mata-mata Aegeus sekaligus meletakan botol itu di sakunya.

"Misi selesai" gumannya pelan sambil tersenyum. Pria itu lalu pergi dan menghilang di dalam kerumunan.

...💐Kekaisaran Aegeus💐...

Dibelakang kekaisaran Aegeus terdapat sebuah lingkaran. Duke George berdiri dan mulai membuat pelindung untuk kekaisaran Aegeus.

Lingkaran ini adalah akar dari hutan Theos, setiap kali memasang pelindung Tuan Duke hanya pergi kebelakang Kekaisaran saja.

Jika sudah selesai maka kekuatan pelindung itu akan menjalar dan melindungi Kekaisaran dari musuh yg menggunakan kekuatan gelap. Tapi itu memiliki batas waktu yg tidak bertahan lama.

Duke George langsung terlihat lelah saat dia selesai memakai kekuatan itu, dia lalu di bimbing oleh beberapa pelayan dan beristirahat.

"Yang Mulia apakah Duke akan baik-baik saja?" Ucap Dellion pada Kaisar.

"Tenang, George akan baik-baik saja ini bukan yg pertama kali untuknya."

Dari arah berlawanan Galen datang sambil membawa surat di tangannya, Dia memberi salam lalu menyerahkan surat itu pada Kaisar.

"Apa ini adalah surat yg asli?" Ucap Kaisar pada Galen.

"Ia, Yang Mulia. Saya sudah membacanya, dan sudah memeriksanya."

Penjelasan dari Galen di angguki oleh Kaisar, kemudian Kaisar pergi kembali kedalam kerajaan.

"Apa kau sendirian kesana?"

Dellion membuka suara saat melihat Galen yg akan pergi menyusul Kaisar.

"Ia pangeran. Ada apa?" Tanya Galen karena melihat raut Dellion yg seperti ingin mengatakan sesuatu.

"Ekhemm! Apa dia ada di sana?" Ucap Pangeran .

"Dia? Maksud Pangeran , putri Agnasia? Tentu Putri ada di sana. Memangnya kenapa?"

Ucap Galen sambil terus melirik Dellion yg merasa gugup sesaat mendengar nama Agnasia yg di sebut.

"Bukan apa-apa, tumben sekali dia tidak berkunjung kesini."

"Saya juga tidak tahu dia kenapa, apa pangeran mengatakan sesuatu padanya sampai dia tidak datang?"

Pertanyaan dari Galen membuat kenangan di taman saat dia mengungkapkan ketidak sukaannya pada Agnasia muncul.

"Pangeran? Hati wanita itu sangat lembut, mereka pasti akan merasa sedih jika kita pria memarahi mereka tanpa alasan yg jelas." Jelas galen pada Pangeran Dellion.

"Kenapa berkata seperti itu, kami baik-baik saja."

"Syukurlah saya pikir Pangeran mengatakan sesuatu yg tidak-tidak pada putri Agnasia, kalau begitu saya undur diri."

Galen lalu pergi menyusul kaisar yg pastinya sudah sampai dan mengurus surat yg dia bawah tadi.

"Kenapa aku seperti ini? Wanita itu aku tidak menyukainya tapi dia selalu saja muncul dalam pikiranku. Ahk Agnasia Arista Alddes. Aku harus menyingkirkan  dia dari dalam pikiran ku secepatnya."

...💐Kediaman Alddes💐...

"Hacimm!!" Agnasia yg duduk dengan tenang di ruangan baca terusik karena dia yg bersin tiba-tiba.

"Nona? Anda baik-baik saja kan?" Tanya Merry sambil membawa nampan yg berisi teh dan beberapa cemilan.

"Ya, entahlah tiba-tiba bersin."

Merry lalu tersenyum dan mengatur semua di atas meja.

"Jika di tempat tinggalku, seorang yg bersin tiba-tiba seperti itu, pasti ada seseorang yg menyebut nama kita." Jelas Merry padaku, ku balas dengan sedikit tersenyum.

"Mana ada seperti itu Merry, itu hanya mitos. Dan aku tidak percaya mitos yg tidak masuk akal." Ucap Agnasia sambil melihat buku di depannya.

"menurut ku, itu mungkin benar." Ucap Merry sambil mengambil beberapa potong kue dan memakannya.

"Menurut ku itu tidak benar."

"Mmm... menurut ku itu benar Nona." Ucap Merry sambil terus memakan kue

"Tidak! Lalu siapa yg sering menyebut namaku kalau kau tahu?!"

"Mungkin...mmm... pria misterius yg menyebalkan itu, atau... Pangeran Dellion" mendengar nama Pangeran reflek aku berteriak dan membuat Merry tersedak karena kaget.

"Uhuk! Uhuk!"

"Merry! Kau kenapa? Jangan mati!"

Dengan cepat aku memberikan teh padanya, dia lalu meminumnya sampai habis. Saat melihat Merry sudah tenang aku bernafas lega.

'Hanya karena masalah bersin Merry hampir saja mati tersedak'

"Huft... ada-ada saja"

Terpopuler

Comments

Di Elva

Di Elva

teka-tekinya keren

2023-06-15

1

Salma Cheng

Salma Cheng

ada ada saja,,,,,

2021-11-11

0

Aisyah Syah

Aisyah Syah

keknya aku mulai faham deh ama teka teki nya

2021-04-18

7

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bagian 1
3 Bagian 2
4 Bagian 3
5 Bagian 4
6 Bagian 5
7 Bagian 6
8 Bagian 7
9 Bagian 8
10 Bagian 9
11 Bagian 10
12 Bagian 11
13 Bagian 12
14 Bagian 13
15 Bagian 14
16 Bagian 15
17 Bagian 16
18 Bagian 17
19 Bagian 18
20 Bagian 19
21 Bagian 20
22 Bagian 21
23 Bagian 22
24 Bagian 23
25 Bagian 24
26 Bagian 25
27 Bagian 26
28 Bagian 27
29 Bagian 28
30 Bagian 29
31 Bagian 30
32 Bagian 31
33 Bagian 32
34 Bagian 33
35 Bagian 34
36 Bagian 35
37 Bagian 36
38 Bagian 37
39 Bagian 38
40 Bagian 39
41 Bagian 40
42 Bagian 41
43 Bagian 42
44 Bagian 43
45 Bagian 44
46 Bagian 45
47 Bagian 46
48 Bagian 47
49 Bagian 48
50 Bagian 49
51 Bagian 50
52 Bagian 51
53 Bagian 52
54 Bagian 53
55 Bagian 54
56 Bagian 55
57 Bagian 56
58 Bagian 57
59 Bagian 58
60 Bagian 59
61 Bagian 60
62 Bagian 61
63 Bagian 62
64 Bagian 63
65 Bagian 64 - gelang sihir
66 Bagian 65 - penyamaran
67 Bagian 66 - pertengkaran
68 Bagian 67 - ingatan
69 Bagian 68 - kekuatan
70 Bagian 69 - lambang kuno
71 Bagian 70 - Batu kekuatan {End}
72 Pengumuman
73 {Prolog Season Dua}
74 {Season Dua} Bagian 71 - Surat
75 {Season Dua} Bagian 72 - Sepupu
76 {Season Dua} Bagian 73 - Empat pilar
77 {Season Dua} Bagian 74 - sihir
78 {Season Dua} Bagian 75 - Mansion
79 {Season Dua} Bagian 76 - Khawatir
80 {Season Dua} Bagian 77 - Selamat
81 {Season Dua} Bagian 78 - Pertemuan
82 {Season Dua} Bagian 79 - Pintu rahasia
83 {Season Dua} Bagian 80 - Buku sihir
84 {Season Dua} Bagian 81- Galen
85 {Season Dua} Bagian 82 - Pertemuan
86 {Season Dua} Bagian 83 - Waktu
87 {Season Dua} Bagian 84 - Ibu
88 {Season Dua} Bagian 85 - Pembicaraan
89 {Season Dua} Bagian 86 - Masalalu
90 {Season Dua} Bagian 87 - Rencana
91 {Season Dua} Bagian 88 - Pengorbanan
92 {Season Dua} Bagian 89 - penyegel
93 {Season Dua} Bagian 90 - Ciuman pertama
94 {Season Dua} Bagian 91 - Pesta kekaisaran
95 {Season Dua} Bagian 92 - penyerangan yg akan datang
96 {Season Dua} Bagian 93 - Monster sihir
97 {Season Dua} Bagian 94 - Pintu kegelapan yg terbuka
98 {Season Dua} Bagian 95 - Terperangkap
99 {Season Dua} Bagian 96 - Penghalang
100 {Season Dua} Bagian 97 - Pertemuan
101 {Season Dua} Bagian 98 - Kebenaran
102 {Season Dua} Bagian 99 - Sihir
103 {Season Dua} Bagian 100 - Pertarungan sengit
104 {Season Dua} Bagian 101 - Perubahan
105 {Season Dua} Bagian 102 - Kematian
106 {Season Dua} Bagian 103 - kesembuhan dan kenyataan
107 {Season Dua} Bagian 104 - pertemuan dan akhir
108 {Ekstra part and pengumuman}
109 Tok! Tok! Cerita baru~
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Prolog
2
Bagian 1
3
Bagian 2
4
Bagian 3
5
Bagian 4
6
Bagian 5
7
Bagian 6
8
Bagian 7
9
Bagian 8
10
Bagian 9
11
Bagian 10
12
Bagian 11
13
Bagian 12
14
Bagian 13
15
Bagian 14
16
Bagian 15
17
Bagian 16
18
Bagian 17
19
Bagian 18
20
Bagian 19
21
Bagian 20
22
Bagian 21
23
Bagian 22
24
Bagian 23
25
Bagian 24
26
Bagian 25
27
Bagian 26
28
Bagian 27
29
Bagian 28
30
Bagian 29
31
Bagian 30
32
Bagian 31
33
Bagian 32
34
Bagian 33
35
Bagian 34
36
Bagian 35
37
Bagian 36
38
Bagian 37
39
Bagian 38
40
Bagian 39
41
Bagian 40
42
Bagian 41
43
Bagian 42
44
Bagian 43
45
Bagian 44
46
Bagian 45
47
Bagian 46
48
Bagian 47
49
Bagian 48
50
Bagian 49
51
Bagian 50
52
Bagian 51
53
Bagian 52
54
Bagian 53
55
Bagian 54
56
Bagian 55
57
Bagian 56
58
Bagian 57
59
Bagian 58
60
Bagian 59
61
Bagian 60
62
Bagian 61
63
Bagian 62
64
Bagian 63
65
Bagian 64 - gelang sihir
66
Bagian 65 - penyamaran
67
Bagian 66 - pertengkaran
68
Bagian 67 - ingatan
69
Bagian 68 - kekuatan
70
Bagian 69 - lambang kuno
71
Bagian 70 - Batu kekuatan {End}
72
Pengumuman
73
{Prolog Season Dua}
74
{Season Dua} Bagian 71 - Surat
75
{Season Dua} Bagian 72 - Sepupu
76
{Season Dua} Bagian 73 - Empat pilar
77
{Season Dua} Bagian 74 - sihir
78
{Season Dua} Bagian 75 - Mansion
79
{Season Dua} Bagian 76 - Khawatir
80
{Season Dua} Bagian 77 - Selamat
81
{Season Dua} Bagian 78 - Pertemuan
82
{Season Dua} Bagian 79 - Pintu rahasia
83
{Season Dua} Bagian 80 - Buku sihir
84
{Season Dua} Bagian 81- Galen
85
{Season Dua} Bagian 82 - Pertemuan
86
{Season Dua} Bagian 83 - Waktu
87
{Season Dua} Bagian 84 - Ibu
88
{Season Dua} Bagian 85 - Pembicaraan
89
{Season Dua} Bagian 86 - Masalalu
90
{Season Dua} Bagian 87 - Rencana
91
{Season Dua} Bagian 88 - Pengorbanan
92
{Season Dua} Bagian 89 - penyegel
93
{Season Dua} Bagian 90 - Ciuman pertama
94
{Season Dua} Bagian 91 - Pesta kekaisaran
95
{Season Dua} Bagian 92 - penyerangan yg akan datang
96
{Season Dua} Bagian 93 - Monster sihir
97
{Season Dua} Bagian 94 - Pintu kegelapan yg terbuka
98
{Season Dua} Bagian 95 - Terperangkap
99
{Season Dua} Bagian 96 - Penghalang
100
{Season Dua} Bagian 97 - Pertemuan
101
{Season Dua} Bagian 98 - Kebenaran
102
{Season Dua} Bagian 99 - Sihir
103
{Season Dua} Bagian 100 - Pertarungan sengit
104
{Season Dua} Bagian 101 - Perubahan
105
{Season Dua} Bagian 102 - Kematian
106
{Season Dua} Bagian 103 - kesembuhan dan kenyataan
107
{Season Dua} Bagian 104 - pertemuan dan akhir
108
{Ekstra part and pengumuman}
109
Tok! Tok! Cerita baru~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!