...💐Ruangan rapat💐...
Keadaan jadi tenang sekarang. Tidak ada yg membuka suara karena semua tenggelam dalam pikiran masing-masing soal kejadian hari ini.
"Yang Mulia apa jangan-jangan pelakunya adalah Kekaisaran Beryl?!"
Ucap Tuan Duke sambil memandang Kaisar dengan serius. Tapi pertanyaannya di balas oleh Galen.
"Kemungkinan, seperti itu Tuan Duke."
"Kenapa masih ada kemungkinan?" Tanya Tuan Duke pada Galen yg menatapnya dengan tenang.
"Saya curiga ini sebuah konspirasi, agar terjadi perpecahan lagi, bagi beberapa Kekaisaran." Jelas Galen.
Agnasia menatap lelaki Alastor itu, ternyata apa yg di pikirkan oleh Agnasia sama seperti yg Galen katakan.
"Tapi saya masih sedikit curiga, Yang Mulia Kaisar... jika itu siasat, dari mana mereka mendapatkan kalung asli dengan lambang Kekaisaran Beryl. hanya orang penting yg bisa memiliki kalung itu. Saya yakin mereka berasal dari kekaisaran Beryl." ucap Tuan Duke pada yg lainnya.
"Karena itu saya masih menjadikan kejadian ini sebuah kemungkinan saja. disisi lain, mereka mengaku sebagai mata-mata dari kekaisaran Ango tapi, yg kita temukan bukti bahwa mereka juga berasal dari kekaisaran Beryl." Sambung Galen pada Tuan Duke
"Apa jangan-jangan mereka bekerja sama?!" Ujar Pangeran. Kaisar lalu berbicara dan menjelaskan apa yg ada di dalam pikirannya pada kami semua yg ada di dalam ruangan.
"Karena itu aku bersama dengan Galen sudah menyusun beberapa rencana untuk ini. Dengan mengirim beberapa penyelidik berbakat ke daerah kekaisaran Ango dan Beryl. Mereka akan menyamar dan melihat semuanya."
Mendengar penjelasan Kaisar ada sedikit rasa yg aneh pada Agnasia. Dia malah tidak setuju dengan pendapat dari Kaisar.
'Ini sedikit mencurigakan, mana mungkin musuh menunjukkan niat mereka sebersih ini. Biasanya, yg aku tahu mereka akan menyembunyikan kerjasama antar satu sama lain'
"Apa itu akan berhasil?" Tanyaku pada Kaisar dan lainnya.
"Kenapa kamu berkata seperti itu? Apa kamu ragu soal rencana yg di buat Kaisar bersama Sir Galen?" Ujar Pangeran Dellion. Agnasia mengeleng dan menjelaskan kembali maksud perkataannya.
"Bukan seperti itu Yang Mulia Pangeran...hanya saja ini terlalu mudah, saya berfikir musuh sudah menebak hal yg akan kita lakukan selanjutnya. Dan mereka telah mengatur dengan matang siasat jahat, tanpa kita ketahui."
Wajah Agnasia terlihat serius saat sedang menjelaskan apa maksudnya. Yg lainnya melihatnya menjadi berfikir untuk kedua kalinya soal rencana yg mereka buat.
"Maksud mu, mereka sengaja melakukan ini agar kita menyuruh penyelidik menyamar dan memata-matai kedua Kekaisaran?" Ucap Galen sambil menatapku serius. Aku mengangguk setuju.
"Begitu ya... tapi lakukan saja yg sudah di rencanakan, dan pikirkan juga soal yg di katakan Putri Agnasia, Sir Galen." Ucap Kaisar, pembicaraan kami pun selesai. Dengan masih menyisakan beberapa pertanyaan yg belum terjawab.
'Siapa otak dari semua ini'
Saat Agnasia akan pergi bersama Ayahnya, Pangeran Dellion menahan dia untuk berbicara sebentar di taman kekaisaran Aegeus.
...💐Taman Kekaisaran Aegeus💐...
Pangeran Dellion mengajak ku duduk di bangku taman, dia lalu menyuruh beberapa pelayan pergi mengambil cemilan ringan serta teh Lippe.
Dellion belum membuka suaranya, sampai para pelayan datang dan mengatur semuanya di atas meja lalu mereka pergi, barulah Dellion membuka suaranya.
"Sekarang apa yg kamu lakukan? Saat aku mengatakan tidak memiliki perasaan padamu, kamu malah mencari perhatian pada Kaisar?!"
Mata Agnasia yg hitam pekat langsung tertuju pada lawan bicaranya. Dia tidak menerima apa yg di katakan Pangeran Dellion tentangnya.
"Saya hanya tidak ingin musuh menyerang kekaisaran Aegeus. Karena itu, saya datang ke dalam rapat untuk membicarakan hal itu."
Dellion sedikit tersenyum miring melihat Agnasia, dengan jawabannya yg menolak keras tentang apa yg di ucapkannya barusan.
"Janganlah berpura-pura, kamu pasti tidak ingin berpisah denganku. Karna itu kamu mencari perhatian pada Kaisar, agar bisa bersama ku."
Hanya ada kesunyian setelah mendengar perkataan Pangeran, sampai Agnasia membuka kesunyian itu dengan membuang nafas kasarnya lalu berbicara.
"Saya tidak memiliki niat seperti itu, karena saya juga tidak menyukai Pangeran Dellion. sudah saya katakan, saya kesana hanya untuk memberitahu apa yg saya pikirkan. Bukan untuk mencari perhatian pada Yang Mulia Kaisar demi mendapatkan Pangeran."
Perkataan Agnasia membuat Dellion terdiam, wajahnya tidak menunjukkan ekspresi sama sekali.
'Dia sudah terlalu berlebihan dalam menilai sikapku'
Berikutnya Agnasia terkejut karena mendengar Pangeran Dellion yg sedikit tertawa.
'Dia... dia tertawa? Apa yg lucu? Jangan-jangan dia sedikit Gila sekarang'
Perlahan-lahan tawa itu hilang, di gantikan dengan tatapan dingin melihat kearahku.
"Entah kenapa mendengar jawaban mu yg tidak seperti dugaanku, aku sedikit kecewa." Ucap Pangeran Dellion dengan pelan pada Agnasia.
'Sekarang.... apa maksudnya?'
"Lalu yg Pangeran inginkan dari jawaban saya apa?" Agnasia menatap Dellion, dia menunggu jawaban apa yg akan di katakan Pangeran padanya.
"Entahlah, padahal kamu bukan siapa-siapa. Tapi, saat mendengar perkataan mu soal kamu juga tidak menyukai ku, ada sedikit rasa yg aneh dan itu sedikit menjengkelkan jika di pikirkan."
Agnasia sekarang berbalik terdiam menatap Pangeran Dellion.
'Apa mungkin dia sakit hati mendengar perkataan ku?'
Detik berikutnya, Pangeran Dellion bangkit berdiri dan pergi dari hadapan Agnasia yg terdiam.
"Tunggu!! Pa-pangeran mau kemana?" Tanya Agnasia sedikit gugup, karena untuk kali pertama dia menahan Pangeran yg akan pergi.
"Mencari ketenangan saja..." balasannya lalu pergi dari taman.
Agnasia memandang cangkir yg masih terisi teh Lippe yg belum di sentuh olehnya. Dia lalu pergi dari taman dan menuju kediaman Alddes.
...💐Kerajaan Lyeon💐...
Pangeran Dellion segera merendam tubuhnya kedalam pemandian air panas. Dia ingin menenangkan pikirannya yg kacau beberapa hari ini karena wanita Duke itu.
"Ck!! Kenapa aku seperti ini?!! Harusnya aku senang dia juga tidak memiliki perasaan pada ku! Tapi... tapi kenapa!! Aku merasa sakit sama seperti kemarin."
Dellion memukul tangannya kearah dinding dengan cukup kuat. Nafasnya memburuh tidak tenang.
"Padahal aku tidak memiliki ingatan tentangnya.... tapi kenapa setiap melihatnya ada perasaan aneh yg muncul!!"
"Ahgggrrrrr"
...💐Kediaman Alddes💐...
Agnasia hanya bisa duduk termenung melihat ke arah jendela kamar. Angin yg berhembus ini membawa rasa sejuk.
Banyak kejadian yg dia alami yg masih mengisahkan sebuah teka-teki dan pertanyaan. Bermula dari lelaki aneh yg ada di pasar kekaisaran Aegeus, perubahan Ayah dan kakaknya, Serta siasat musuh yg bisa di baca dengan muda.
Dan terakhir... Pangeran Dellion yg tiba-tiba bersikap aneh padanya. Dia tidak bisa membaca semua yg mereka pikirkan tentang dirinya.
Di tengah itu, Agnasia masuk kedalam ingatan saat pertama kali mereka bertemu, yg awalnya pangeran sangat risih dengannya tapi perlahan-lahan itulah yg membuat Pangeran dan Agnasia menjadi dekat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Mhya
wow
2022-03-25
0
Evelyn_clxx
bener se7
2022-03-02
0
Mocha
ngapain sih ditahan, biarin aja kali
2022-02-19
0