...💐Ruangan makan💐...
Deondre membuka suaranya menyuruh Agnasia makan. Ada sedikit jeda sebelum Agnasia menyetujui perintah dari kakaknya itu.
"Makanan sebanyak ini, artinya pasti ada tamu yg datang kan?" Tanya ku pada Ayah.
"Tidak Agnasia, ini semua untuk kita. Ayah tidak tahu makanan apa yg kamu sukai, jadi ayah menyuruh koki untuk memasak berbagai macam makanan."
'Apa! Aku akan menghabiskan semua ini?!'
Mata Agnasia membesar sangking terkejutnya. Dia tidak dapat berkata apa-apa lagi sekarang, semuanya sudah jadi tidak terbaca. Apa karena dia bertengkar dan mengatakan semuanya, jadi mereka sedikit lebih perhatian.
'Untuk saat ini aku jangan terhanyut dengan perhatian mereka, pasti ini hanya perubahan yg singkat saja'
Agnasia mengangguk dan mulai makan, dia lebih suka makanan yg pedas dari pada manis. Karena menurutnya itu menantang lidah
...💐Tempat Pemakaman Bangsawan💐...
Besoknya setiap minggu baru, Agnasia mengunjungi makam ibunya.
Kekaisaran Aegeus membuat tempat pemakaman khusus untuk keluarga bangsawan dan itu terletak di daerah belakang kekaisaran yg hampir berdekatan dengan hutan Theos.
Dia membawa bunga Lilly putih, karena ibunya yg sangat menyukai bunga itu. Agnasia menunduk memberi salam saat sampai di depan makam ibunya Mariana Anggels Alddes. Lalu Dia teringat akan cerita masa lalu yg kelam.
Saat usia Agnasia 7 tahun, dia mendengar cerita tentang kematian ibu.
Tepat kelahirannya diusia Agnasia 1 tahun, terjadi penyerangan di kediaman Alddes yg tidak di ketahui siapa pelakunya.
Mungkin karena Agnasia yg lahir tanpa kekuatan yg di turunkan oleh Dewa, jadi para penjahat mengincar nyawanya. Seharusnya Dia yg mati saat itu, tapi Mariana melindungi Agnasia dan akhirnya dia tiada.
Dari situlah Ayah tidak terlalu peduli tentang ku serta Kakak yg selalu memandang ku dengan tatapan marah.
"Kemarin mereka melayani ku seperti keluarga. Tapi, aku tidak bisa mempercayai mereka ibu... Kejadian masa lalu itu tidak dapat aku pungkiri soal mereka membiarkan ku."
Agnasia tertunduk, dia tidak dapat menahan tangisnya itu. dia sungguh menyesal karenanya, ibunya pergi.
"Aku berjanji akan menjalani kehidupan yg bahagia. Dan maafkan aku ibu... " ucap Agnasia sambil menghapus air matanya.
Setelah selesai, Agnasia berbalik, dari jauh dia melihat Dellion yg berdiri menatap dua makam yg besar. Itu adalah malam kedua neneknya.
Awalnya dia akan pergi, tapi saat beranjak mata mereka bertemu satu sama lain.
Agnasia lalu mendekat dan memberi salam pada Pangeran. Dellion masih sama, hanya bisa diam saja. Agnasia lalu mengambil keranjang bunga yg ada pada pelayan di belakang Dellion lalu menyirami makam nenek Dellion dengan bunga.
Agnasia lalu memberikan keranjang bunga itu kembali pada pelayan dan dia berpamitan. Tapi Dellion menahan tangan Agnasia
"Ada apa Yang Mulia Pangeran?"
"Ada yg ingin ku katakan padamu, dan kamu harus mendengarkannya"
Dellion berbalik dan menatap Agnasia, mata birunya terlihat bercahaya di bawah sinar matahari.
"Biar ku perjelas saja. aku tidak memiliki perasaan apapun padamu, jadi jangan mencoba untuk mendekati ku." Ucap Pangeran.
Walaupun sudah berusaha menahan semuanya, pada akhirnya Agnasia tetap merasakan sakit mendengar perkataan Pangeran yg menyakitkan untuk kedua kalinya.
Agnasia hanya bisa tersenyum simpul pada Pangeran Dellion.
"Itu bagus Pangeran, saya juga sangat senang mendengarnya." Ucap Agnasia dengan tegar.
Pangeran Dellion menatap Agnasia dalam diam, dia tidak membalas perkataan dari Agnasia.
"Jika Pangeran menemukan wanita yg lebih baik, jangan mengungkapkan janji yg tidak bisa di tepati, karena itu akan menyakitinya."
Agnasia lalu berbalik dan pergi menjauh dari sana. Dellion menatap punggung wanita itu yg semakin menjauh.
Tiba-tiba Setitik air mata jatuh di pipinya, dan itu membuatnya terkejut.
"Apa-apaan ini? Sekarang perasaan apa yg aku rasakan?" Dellion sedikit tersenyum dan menghapus air matanya lalu pergi
...💐kekaisaran Aegeus💐...
Saat Agnasia melewati kekaisaran Aegeus, dia melihat ada beberapa orang yg di tahan oleh para prajurit. Agnasia memerintahkan untuk memberhentikan kereta kuda miliknya lalu turun.
Dia mendekat kearah Galen yg ada di sana. Tatapan mata Galen sangat marah melihat orang-orang yg di tahan itu.
"Galen? Apa yg terjadi?" Tanya Agnasia saat sudah berada di samping lelaki Alastor ini,
wajahnya tiba-tiba berubah dan melempar senyuman pada Agnasia.
"Aku sudah menangkap beberapa mata-mata di Kekaisaran Aegeus"
Agnasia terkejut mendengar perkataan dari Galen.
'Jadi mata-mata Kekaisaran sudah ada saat ini?! Aku pikir, nanti saat perang kekaisaran Aegeus saja.'
"Setelah hari itu, aku segera menyelidiki dan memantau semua wilayah Aegeus lalu mendapati mereka. Ternyata dugaan mu benar, soal ada mata-mata di Kekaisaran ini."
Tunjuk Galen pada tahanan yg ada di depannya. Galen menjelaskan bahwa mereka berasal dari Kekaisaran Ango yg jauh dan itu berdekatan dengan Kekaisaran Sebasta selatan.
"Galen, apa mereka saling bekerjasama?" Ujarku, dia menggeleng pada ku.
"Memang, Kekaisaran Ango berdekatan dengan kekaisaran Sebasta, tapi mereka tidak akur satu sama lain, entah karena apa."
"Jadi... apa bisa di bilang Kekaisaran Sebasta ada di pihak kita?" Galen mengangguk padaku.
"Tapi jangan senang dulu, aku curiga kekaisaran Ango tidak akan tinggal diam. Bisa saja mereka membuat sesuatu, agar beberapa kekaisaran mendukung mereka, dan itu adalah ancaman besar untuk kita jika terjadi, di tambah mereka juga sama kuatnya dengan kekaisaran Aegeus." Ucap Galen.
Agnasia berfikir. Dia baru pertama kali mendengar kekaisaran Ango. Dan soal perkataan Galen juga, itu bisa saja terjadi. karena, Kekaisaran lain pasti masih ada rasa tidak suka pada kekaisaran Aegeus
'Jika benar, perang yg terjadi kedua kalinya antar Kekaisaran, apa karena kekaisaran Ango?.... tapi ini hanya asumsi ku saja'
Karena terhanyut dalam hayalan, Agnasia terkejut saat Galen menyentuh bahunya.
"Hey. Kenapa wajahmu sangat khawatir begitu, apa yg sedang kau pikirkan?"
"Tidak Galen... aku hanya kelelahan saja."
"Begitu... kau pulanglah... dan terima kasih atas infonya waktu itu."
Galen lalu pergi sambil menyuruh para prajurit membawa beberapa orang itu ke ruangan bawah tanah untuk di interogasi lebih lanjut.
Agnasia berbalik dan menuju kekediaman Alddes untuk beristirahat.
...💐Kekaisaran Ango💐...
"Lapor Yang mulia Kaisar, Si otak kekaisaran Aegeus, yaitu Galen Alastor, sudah menangkap mata-mata yg kita letakkan untuk mengawasi Kekaisaran Aegeus."
Ucap pria tua pada Kaisar yg sedang duduk sambil meminum teh hijau dengan tenang. Tiba-tiba sebuah pedang dengan cepat terarah pada pria tua itu.
"Apa!! Bereskan semuanya, kita akan ubah rencana."
Pria tua itu mengangguk dengan keadaan tubuh yg gemetar. Dia lalu pergi dari hadapan Kaisar.
"Aku yakin pasti semua akan berjalan sesuai yg ku rencanakan sejak awal. Setelah itu 1 pion ku akan bergerak dan memakan semua pion mereka."
Lelaki itu tertawa sangat jahat di dalam ruangan kerja miliknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Athanasy
Tapi aku enggak setuju pemeran utama wanitanya sama pangeran
2022-02-15
1
BLUE
Apakah pionnya 'Carin' ?
2021-12-29
0
Oi Min
Pangeran..... Mngkin kmu akan mnyesal nnti.... Tp mngkin itu sdah terlambat ketika kmu mnyadarinya
2021-08-16
3