Bagian 10

Keadaan yg canggung membuat hati Agnasia tidak tahan. Semua orang yg berlalu lalang menyadari mereka berdua sedang bertengkar.

Agnasia memutuskan untuk mencari tempat yg sedikit aman agar dia bisa mengatakan maaf pada Merry. Dia lalu menarik tangan Merry dan menuntunnya masuk kedalam tokoh kue yg ada di samping mereka.

Mereka mengambil tempat duduk yg berdekatan dengan pintu keluar. Agnasia lalu menunduk dan meminta maaf pada Merry.

"Apa yg Nona katakan, jangan meminta maaf, Itu sudah berlebihan." Ucap Merry sambil memegang tangan Agnasia.

"Aku sudah salah Merry, aku sudah membentak mu."

"Tidak, Nona tidak bersalah. Saya yg salah sudah mengajak Nona kesana. Tapi, kenapa Nona jadi tidak suka melihat bunga itu?" Pertanyaan Merry membuat ku terdiam sebentar. Entah dari mana aku harus menjelaskan semua.

"Merry...ada kejadian yg membuat ku membenci bunga itu. Melihatnya saja sudah sangat menjengkelkan."

Kataku sambil menggigit bibir bawahku.

"Saya tidak akan bertanya lagi kalau begitu." Ucap Merry.

Sebenarnya yg salah itu bukan bunganya, tapi orang yg mengikut sertakan bunga itu sebagai janji setianya. Dan itu malah menjadi sebuah lambang kebohongan.

Saat liburan musim panas, pangeran mengajak ku untuk pergi ke istana kristal yg berada di bagian perbatasan antar kekaisaran Aegeus dan kekaisaran Beryl, tidak jauh dari situ ada lembah dan sungai Brnice tempat di mana pangeran di serang.

Masih sangat terasa genggaman nya yg begitu hangat memegang tanganku. Tatapan Dellion yg begitu tulus membuat perasaan ku menjadi hangat.

"Aku akan tetap bersamamu, dan tidak akan pernah meninggalkan mu. Aku mencintaimu. ini janji ku."

Tapi itu adalah masalah lalu yg begitu indah, sekaligus adalah kenyataan dan awal yg pahit untukku, yaitu jalan kematian untuk diriku sendiri.

"Nona? Apa yg anda pikirkan sampai seperti itu?" Tanya Merry dengan pelan padaku. Aku mengeleng dan tersenyum. Aku lalu memesan kue untuk hidangan penutup hari ini.

Tidak menunggu lama, beberapa pesanan kue sudah datang dan tersedia di meja

"Sudah lama sekali saya tidak makan kue..." ucap Marry, aku sedikit tersenyum lalu mengajaknya makan bersama.

"Wahhh kuenya sangat enak!" Ucap Merry dengan mata yg berbinar bagaikan seekor kucing kecil. Aku tertawa melihat sikapnya ini dan lanjut memberikan beberapa kue padanya.

Tapi Agnasia tidak sadar bahwa seseorang sedang menatapnya dari kursi yg Berbeda.

...💐💐💐💐...

Setelah selesai, Agnasia pergi untuk membayar kue yg mereka pesan. Dia mendekati kasir yg ada di sudut ruangan dan mengeluarkan beberapa koin perak membayar kue.

Dari sisi kiri Agnasia, seorang lelaki seumuran Pangeran Dellion mendekat untuk membayar kue yg mereka pesan juga.

Saat tangan mereka bersentuhan, entah kenapa Agnasia merasakan sesuatu yg aneh.

"Maaf nona, bisakah anda minggir sedikit." Ucap salah satu pengawal yg ada di sebelah lelaki itu. Agnasia menatap lelaki yg ada di sampingnya sekilas lalu mundur dengan perlahan.

"Ah... ia silahkan Tuan."

Namun saat Agnasia akan beranjak pergi, tangannya di tahan oleh lelaki itu. Agnasia sedikit terkejut dan berbalik.

"Maaf Tuan, bisakah anda melepaskan tangan anda dari saya?" Ucap Agnasia pada lelaki itu, matanya yg berwarna ungu menatap Agnasia cukup dalam.

"Wanita yg unik. Aku baru melihat hal seperti ini, apa itu cukup menyakitkan?" Lelaki itu sedikit tersenyum.

"Ap-a yg anda bicarakan Tuan?" Kataku gugup karena dia sudah berada dekat dengan wajahku nafasnya bahkan terasa.

lalu dari arah belakang para pengawal Alddes dan Merry mendekat. Dengan cepat tangan lelaki itu melepas dan menjauh dari Agnasia.

"Nona Agnasia anda baik-baik saja?" Merry dengan wajah yg khawatir melihatku, lalu dia menatap marah kearah lelaki yg ada di depan ku.

"Jika saja Nona terluka, akan ku pukul kau!!"

Merry terlihat sangat marah, dia pun menunjuk lelaki itu dengan tangannya.

"Awas!! ya!!" Ucap Merry

Aku lalu menarik Merry kearah berlawanan sebelum orang-orang melihat dan mengenaliku.

...💐💐💐💐...

"Yang Mulia? Baru kali ini aku melihat anda tertarik dengan seorang wanita."

Ujar pengawal yg ada di sampingnya dengan bingung.

"Hanya tertarik saja bukan menyukainya" Ucapnya dengan senyuman yg dingin, membuat pengawal yg adalah sahabat dari lelaki itu hanya bisa diam dan tidak bertanya lagi.

...💐💐💐💐...

Agnasia masuk dan duduk di dalam kereta bersama dengan Merry. Keadaan jadi hening saat mereka masuk kedalam.

"Kau tidak perlu cemas Merry... dia pikir aku Mirip dengan temanya mungkin." Kataku dengan sedikit tersenyum padanya.

"Tapi dari tatapannya itu, berbeda dengan yg Nona jelaskan." Ujar Merry dengan wajah kesal. Aku tersenyum menanggapinya dan sedikit memegang tangannya untuk menenangkan dia.

...💐💐💐💐...

Dalam perjalanan, Agnasia memandang keluar dari jendela kereta, disana nampak berbagai kerajaan yg unik dengan ciri khas masing-masing.

Sampai kata-kata yg di ungkapkan lelaki itu terlintas lagi dalam benak Agnasia.

'Wanita yg unik. Aku baru melihat hal seperti ini, apa hal itu cukup menyakitkan?'

Agnasia berfikir keras soal apa yg di maksud dengan lelaki itu, tapi sepertinya tidak bisa di tebak olehnya. Dari perkataan lelaki itu ada teka-teki di sana dan itu tidak bisa di pecahkan begitu saja oleh Agnasia.

'Sudahlah jangan pikirkan.'

...💐kerajaan Lyeon💐...

Sebelum pulang ke kediamannya, Agnasia memutuskan untuk mampir sebentar, melihat Pangeran Dellion. Dia melangkah masuk kedalam.

Dia meminta tolong pelayan menuntunnya agar langsung bertemu dengan Dellion secepatnya. Ternyata Dellion ada di ruang kerja miliknya

Agnasia mengetuk pelan pintu ruangan kerja, di sambut oleh suara dari dalam menyuruh Agnasia masuk.

Didalam, Dellion sedang menulis berkas-berkas yg cukup banyak.

Ketika Mata Dellion melihat Agnasia entah kenapa dia jadi sangat bosan. Tidak ada angin dan hujan Agnasia selalu datang berkunjung ke kerajaannya.

"Salam Yang Mulia Pangeran" ucap Agnasia sambil menunduk memberi salam.

"Kenapa kamu kesini?"

Ucap Dellion sambil menulis beberapa berkas yg ada.

"Saya hanya ingin melihat keadaan Yang Mulia Pangeran. Jika sudah membaik saya akan undur diri."

Saat akan pergi, Pangeran menahan Agnasia untuk tetap tinggal. Dia memanggil Agnasia mendekat dan menunjukan sesuatu padanya.

"Ini adalah peta perbatasan antara kekaisaran Aegeus dan Kekaisaran Tayron di timur. Di antara ini ada sungai Troy yg mengalir menuju Tanah timur dan di atas sini ada hutan sebagai jalan masuk dan keluar untuk rakyat."

Pangeran kemudian terhenti, dia menatap Agnasia dengan tenang. Entah apa yg di pikirkan Dellion sekarang

"Lalu? Apa maksud Yang Mulia pangeran menunjukan ini kepada saya?" Tanya Agnasia sambil menunjuk peta yg ada di atas meja.

"Jika kamu tunangan ku, artinya kamu pandai. Karena aku tidak ingin pasangan yg bodoh."

Agnasia terdiam menatap Dellion, 'jadi dia ingin menguji otak ku? dan jika aku salah dia pasti akan menghinaku'

"Baiklah saya siap." Ucap Agnasia dengan berani pada Pangeran Dellion.

(Hai, maaf terlambat up, seharusnya kemarin tapi ada sedikit eror jadi terlambat: ( kalo misalkan eps ke double yg sama maaf ya... terima kasih udah baca... nantikan kisah selanjutnya dari Agnasia, sampai nanti❤️)

Terpopuler

Comments

Mocha

Mocha

toko bukan tokoh

2022-02-19

0

Viaviani

Viaviani

sebenarnya ceritanya bagus, tata bahasa juga rapi, sayangnya author kurang pas penempatan sudut pandangnya. ini pakai sudut pandang orang pertama atau ketiga thor?

mungkin jika ada waktu senggang bisa diperbaiki dan diedit biar pembaca juga enak bacanya gak kebingungan. IMO 😊

2021-08-31

0

skxrain

skxrain

pura² bodoh aja wee biar pertunangan batal-!!

2021-05-08

5

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bagian 1
3 Bagian 2
4 Bagian 3
5 Bagian 4
6 Bagian 5
7 Bagian 6
8 Bagian 7
9 Bagian 8
10 Bagian 9
11 Bagian 10
12 Bagian 11
13 Bagian 12
14 Bagian 13
15 Bagian 14
16 Bagian 15
17 Bagian 16
18 Bagian 17
19 Bagian 18
20 Bagian 19
21 Bagian 20
22 Bagian 21
23 Bagian 22
24 Bagian 23
25 Bagian 24
26 Bagian 25
27 Bagian 26
28 Bagian 27
29 Bagian 28
30 Bagian 29
31 Bagian 30
32 Bagian 31
33 Bagian 32
34 Bagian 33
35 Bagian 34
36 Bagian 35
37 Bagian 36
38 Bagian 37
39 Bagian 38
40 Bagian 39
41 Bagian 40
42 Bagian 41
43 Bagian 42
44 Bagian 43
45 Bagian 44
46 Bagian 45
47 Bagian 46
48 Bagian 47
49 Bagian 48
50 Bagian 49
51 Bagian 50
52 Bagian 51
53 Bagian 52
54 Bagian 53
55 Bagian 54
56 Bagian 55
57 Bagian 56
58 Bagian 57
59 Bagian 58
60 Bagian 59
61 Bagian 60
62 Bagian 61
63 Bagian 62
64 Bagian 63
65 Bagian 64 - gelang sihir
66 Bagian 65 - penyamaran
67 Bagian 66 - pertengkaran
68 Bagian 67 - ingatan
69 Bagian 68 - kekuatan
70 Bagian 69 - lambang kuno
71 Bagian 70 - Batu kekuatan {End}
72 Pengumuman
73 {Prolog Season Dua}
74 {Season Dua} Bagian 71 - Surat
75 {Season Dua} Bagian 72 - Sepupu
76 {Season Dua} Bagian 73 - Empat pilar
77 {Season Dua} Bagian 74 - sihir
78 {Season Dua} Bagian 75 - Mansion
79 {Season Dua} Bagian 76 - Khawatir
80 {Season Dua} Bagian 77 - Selamat
81 {Season Dua} Bagian 78 - Pertemuan
82 {Season Dua} Bagian 79 - Pintu rahasia
83 {Season Dua} Bagian 80 - Buku sihir
84 {Season Dua} Bagian 81- Galen
85 {Season Dua} Bagian 82 - Pertemuan
86 {Season Dua} Bagian 83 - Waktu
87 {Season Dua} Bagian 84 - Ibu
88 {Season Dua} Bagian 85 - Pembicaraan
89 {Season Dua} Bagian 86 - Masalalu
90 {Season Dua} Bagian 87 - Rencana
91 {Season Dua} Bagian 88 - Pengorbanan
92 {Season Dua} Bagian 89 - penyegel
93 {Season Dua} Bagian 90 - Ciuman pertama
94 {Season Dua} Bagian 91 - Pesta kekaisaran
95 {Season Dua} Bagian 92 - penyerangan yg akan datang
96 {Season Dua} Bagian 93 - Monster sihir
97 {Season Dua} Bagian 94 - Pintu kegelapan yg terbuka
98 {Season Dua} Bagian 95 - Terperangkap
99 {Season Dua} Bagian 96 - Penghalang
100 {Season Dua} Bagian 97 - Pertemuan
101 {Season Dua} Bagian 98 - Kebenaran
102 {Season Dua} Bagian 99 - Sihir
103 {Season Dua} Bagian 100 - Pertarungan sengit
104 {Season Dua} Bagian 101 - Perubahan
105 {Season Dua} Bagian 102 - Kematian
106 {Season Dua} Bagian 103 - kesembuhan dan kenyataan
107 {Season Dua} Bagian 104 - pertemuan dan akhir
108 {Ekstra part and pengumuman}
109 Tok! Tok! Cerita baru~
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Prolog
2
Bagian 1
3
Bagian 2
4
Bagian 3
5
Bagian 4
6
Bagian 5
7
Bagian 6
8
Bagian 7
9
Bagian 8
10
Bagian 9
11
Bagian 10
12
Bagian 11
13
Bagian 12
14
Bagian 13
15
Bagian 14
16
Bagian 15
17
Bagian 16
18
Bagian 17
19
Bagian 18
20
Bagian 19
21
Bagian 20
22
Bagian 21
23
Bagian 22
24
Bagian 23
25
Bagian 24
26
Bagian 25
27
Bagian 26
28
Bagian 27
29
Bagian 28
30
Bagian 29
31
Bagian 30
32
Bagian 31
33
Bagian 32
34
Bagian 33
35
Bagian 34
36
Bagian 35
37
Bagian 36
38
Bagian 37
39
Bagian 38
40
Bagian 39
41
Bagian 40
42
Bagian 41
43
Bagian 42
44
Bagian 43
45
Bagian 44
46
Bagian 45
47
Bagian 46
48
Bagian 47
49
Bagian 48
50
Bagian 49
51
Bagian 50
52
Bagian 51
53
Bagian 52
54
Bagian 53
55
Bagian 54
56
Bagian 55
57
Bagian 56
58
Bagian 57
59
Bagian 58
60
Bagian 59
61
Bagian 60
62
Bagian 61
63
Bagian 62
64
Bagian 63
65
Bagian 64 - gelang sihir
66
Bagian 65 - penyamaran
67
Bagian 66 - pertengkaran
68
Bagian 67 - ingatan
69
Bagian 68 - kekuatan
70
Bagian 69 - lambang kuno
71
Bagian 70 - Batu kekuatan {End}
72
Pengumuman
73
{Prolog Season Dua}
74
{Season Dua} Bagian 71 - Surat
75
{Season Dua} Bagian 72 - Sepupu
76
{Season Dua} Bagian 73 - Empat pilar
77
{Season Dua} Bagian 74 - sihir
78
{Season Dua} Bagian 75 - Mansion
79
{Season Dua} Bagian 76 - Khawatir
80
{Season Dua} Bagian 77 - Selamat
81
{Season Dua} Bagian 78 - Pertemuan
82
{Season Dua} Bagian 79 - Pintu rahasia
83
{Season Dua} Bagian 80 - Buku sihir
84
{Season Dua} Bagian 81- Galen
85
{Season Dua} Bagian 82 - Pertemuan
86
{Season Dua} Bagian 83 - Waktu
87
{Season Dua} Bagian 84 - Ibu
88
{Season Dua} Bagian 85 - Pembicaraan
89
{Season Dua} Bagian 86 - Masalalu
90
{Season Dua} Bagian 87 - Rencana
91
{Season Dua} Bagian 88 - Pengorbanan
92
{Season Dua} Bagian 89 - penyegel
93
{Season Dua} Bagian 90 - Ciuman pertama
94
{Season Dua} Bagian 91 - Pesta kekaisaran
95
{Season Dua} Bagian 92 - penyerangan yg akan datang
96
{Season Dua} Bagian 93 - Monster sihir
97
{Season Dua} Bagian 94 - Pintu kegelapan yg terbuka
98
{Season Dua} Bagian 95 - Terperangkap
99
{Season Dua} Bagian 96 - Penghalang
100
{Season Dua} Bagian 97 - Pertemuan
101
{Season Dua} Bagian 98 - Kebenaran
102
{Season Dua} Bagian 99 - Sihir
103
{Season Dua} Bagian 100 - Pertarungan sengit
104
{Season Dua} Bagian 101 - Perubahan
105
{Season Dua} Bagian 102 - Kematian
106
{Season Dua} Bagian 103 - kesembuhan dan kenyataan
107
{Season Dua} Bagian 104 - pertemuan dan akhir
108
{Ekstra part and pengumuman}
109
Tok! Tok! Cerita baru~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!